BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini disampaikan kesimpulan, keterbatasan, serta implikasi penelitian. Kesimpulan yang disampaikan tersebut pada dasarnya merupakan kesimpulan empiris berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis penelitian ini.
5.1 Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh diversifikasi usaha terhadap biaya modal yang dikaitkan dengan korelasi arus kas antar segmen serta tingkat kendala pendanaan yang dihadapi perusahaan. Secara lebih rinci peneliti menguji apakah diversifikasi usaha yang dilakukan perusahaan dapat mengurangi biaya modal, dan apakah terdapat perbedaan pengaruh diversifikasi usaha terhadap biaya modal pada perusahaan yang memiliki korelasi arus kas yang rendah antar segmennya dengan perusahaan yang memiliki korelasi arus kas yang tinggi antar segmen. Begitu juga halnya dengan kendala pendanaan, peneliti menguji apakah pengaruh diversifikasi usaha terhadap biaya modal pada perusahaan yang mengalami kendala pendanaan memberikan manfaat lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang tidak mengalami kendala pendanaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diversifikasi usaha berpengaruh negatif terhadap biaya utang. Semakin tinggi tingkat diversifikasi usaha maka akan semakin rendah risiko yang ditanggung kreditur, sehingga biaya utang yang disyaratkan juga akan semakin rendah. Di sisi lain, ketika terjadi peningkatan
96
leverage akibat penurunan risiko kebangkrutan perusahaan, biaya ekuitas yang disyaratkan investor juga akan meningkat. Penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan biaya ekuitas jauh lebih kuat dibandingkan dengan penurunan biaya utang sehingga secara rata-rata biaya modal perusahaan justru meningkat. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa korelasi arus kas antar segmen secara signifikan memperlemah pengaruh diversifikasi usaha terhadap biaya modal. Perusahaan terdiversifikasi dengan korelasi arus kas yang rendah memiliki biaya modal rata-rata lebih rendah dibanding perusahaan terdiversifikasi dengan korelasi arus kas yang tinggi antar segmennya. Variabel kendala pendanaan juga menunjukkan pengaruh yang signifikan dalam memperkuat pengaruh diversifikasi usaha terhadap biaya modal. Semakin tinggi kendala pendanaan yang dihadapi perusahaan, maka semakin besar manfaat diversifikasi usaha bagi perusahaan. Hasil penelitian ini bisa jadi menjawab kontradiksi hasil berbagai penelitian sebelumnya terkait dengan pengaruh diversifikasi usaha terhadap kinerja perusahaan. Penurunan nilai perusahaan terdiversifikasi bisa jadi disebabkan oleh peningkatan kapasitas utang sebagaimana juga ditemukan oleh Mansi dan Reeb (2002).
5.2. Implikasi Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa diversifikasi usaha justru berpengaruh positif terhadap biaya modal. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan yang melakukan diversifikasi usaha bisa jadi belum mampu mengoptimalkan manfaat dari pengurangan risiko perusahaan di dalam struktur modalnya. Sebagaimana
97
dijelaskan sebelumnya bahwa mekanisme pengaruh diversifikasi usaha terhadap penurunan biaya modal adalah dengan peningkatan leverage. Oleh karena itu agar diversifikasi usaha bisa menciptakan nilai bagi perusahaan, maka perusahaan harus mampu mengoptimalkan manfaat dari peningkatan kapasitas utang yang ada sehingga dapat menurunkan biaya modal perusahaan. Dalam mengambil keputusan diversifikasi usaha, khususnya yang bertujuan untuk pengurangan biaya modal perusahaan, para pelaku bisnis diharapkan dapat mempertimbangkan kedua aspek struktur modal, baik dari sisi biaya utang maupun biaya ekuitas agar tujuan akhir diversifikasi usaha untuk mengurangi biaya modal secara keseluruhan dapat tercapai.
5.3. Keterbatasan Penelitian Adapun berbagai keterbatasan dari penelitian ini yang juga sekaligus menjadi saran untuk penelitian selanjutnya yaitu: 1. Model penelitian ini dibangun berdasarkan konsep coinsurance effect sebagai landasan utama, di mana mekanisme pengaruhnya terhadap biaya modal dijelaskan melalui peningkatan leverage. Namun peneliti belum menguji secara empiris apakah diversifikasi usaha memang berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal perusahaan, khususnya kebijakan utang. Untuk itu pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat menjelaskan mekanisme pengaruh diversifikasi terhadap biaya modal dengan lebih baik.
98
2. Fokus penelitian ini hanya pada biaya modal perusahaan terdiversifikasi sehingga tidak bisa dijelaskan besaran tambahan manfaat yang didapat atau biaya yang harus ditanggung perusahaan terdiversifikasi dibandingkan dengan perusahaan tidak terdiversifikasi dalam konteks biaya modal. Penelitian selanjutnya diharapkan bisa melihat perbedaan pengaruh tersebut secara lebih jelas dengan membandingkan biaya modal kedua jenis perusahaan tersebut.
3. Penelitian ini menggunakan realized returns dalam menghitung expected returns dari modal ekuitas. Sudah banyak literatur yang menyebutkan bahwa metode ini dapat memberikan hasil yang bias karena terkontaminasi dengan berbagai information shocks yang terjadi di pasar (Elton, 1999). Alternatif metode pengukuran biaya ekuitas yang lain juga sudah banyak berkembang, seperti implied cost of equity yang dikembangkan oleh Claus dan Thomas (2001), Gebhardt, Lee, dan Swaminathan (2001), dan Easton (2004). Untuk bisa menerapkan metode ini diperlukan data yang bersumber dari analyst forecasts yang jumlahnya masih sangat terbatas di Indonesia. Berdasarkan data yang diterima dari Bloomberg, perusahaan-perusahaan yang memiliki data analyst forecasts kebanyakan adalah dari sektor perbankan, sedangkan untuk yang non-bank, secara umum hanya diperuntukkan untuk perusahaan yang memiliki nilai kapitalisasi pasar yang besar. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbaiki kelemahan metode penghitungan biaya modal yang digunakan dalam penelitian ini.
99
4. Dengan keterbatasan data, penelitian ini hanya menggunakan definisi arus kas yang masih sangat tradisional yaitu EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization). Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menghitung korelasi arus kas antar segmen secara lebih komprehensif.
5. Metode klasifikasi perusahaan yang mengalami financially constrained dan unfinancially constrained hanya menggunakan nilai median sebagai cut-off. Salah satu keterbatasan dari metode ini adalah hasil estimasi yang didapatkan akan sangat bergantung pada sampel penelitian. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan metode klasifikasi yang lebih baik sehingga lebih mampu menggambarkan kondisi perusahaan yang sebenarnya.
6. Manfaat coinsurance dalam mengurangi risiko kebangkrutan perusahaan melalui transfer sumber daya dari unit bisnis dengan tingkat arus kas yang tinggi ke unit bisnis yang memiliki arus kas yang rendah akan sangat terasa dampaknya pada situasi krisis. Sedangkan pada situasi normal, risiko yang dihadapi perusahaan tidak terdiversifikasi bisa jadi sama dengan perusahaan terdiversifikasi. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat melihat lebih jelas perbedaan pengaruh diversifikasi usaha terhadap biaya modal pada kondisi krisis dengan kondisi normal.
100