BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Bagian ini akan menguraikan kesimpulan dari hasil dan pembahasan penelitian. Setelah peneliti membahas permasalahan yang ada dengan memperhatikan aspek-aspek teoritis dan mengolah data yang terkumpul lalu menganalisa mengenai Evaluasi
Sistem
Operasi
Penyedia
Jasa
(Installation,
Maintenance
dan
Troubleshooter) Dalam Meningkatkan Kinerja Operasional PT. Ericsson Field Service (EFS), antara lain : 1. PT. Ericsson Field Service (EFS) akan menjadi acuan (tolok ukur) perusahaan lain yang bergerak dibidang bisnis yang sama untuk standarisasi dalam pengerjaan installation, maintenance dan troubleshooter yang mengacu pada biaya operasional yang rendah namun tidak mengesampingkan mutu dan kualitas hasil pekerjaan. Serta menjadi market leader didalam dunia bisnis penyedia jasa telekomunikasi. 2. Dari hasil pengambilan data dan pengolahan kuesioner yang ada, maka diketahui bahwa pelanggan sangat puas dengan atribut “Perusahaan menerima masukan yang diberikan pelanggan” yang memperoleh poin sebesar 4.44. Hal ini dapat terlihat dari kegiatan pekerjaan yang ada dilapangan mengenai perubahan standarisasi (audit) instalasi yang diberikan pelanggan kepada
perusahaan, dan perusahaan mengikuti prosedur tersebut. Lalu pada perubahan software untuk pemutakhiran teknologi telekomunikasi yang ada, perusahaan menerapkannya dalam proses maintenance dan troubleshooter. Namun pelanggan tidak puas dengan atribut “Perusahaan mampu memberikan solusi atas masalah yang ada dalam pekerjaan dilapangan” dengan perolehan poin sebesar 3.66, hal ini terlihat dalam koordinasi antara Koordinator tim dengan tim yang bekerja dilapangan. Koordinator tim cenderung tidak memberikan solusi yang memuaskan terhadap masalah yang ada, yaitu dengan meminta tim menghubungi pihak lain (karyawan lain, ataupun pihak yang berkepentingan lainnya) dan pelanggan merasa tidak puas dengan kondisi tersebut. Hal ini dikarenakan faktor porsi kerja yang sedang tinggi dan menuntut Koordinator tim untuk ekstra cepat dalam memberikan jalan keluar dan memilih shortcut (jalan pintas) yaitu meminta tim untuk menghubungi pihak lain yang langsung berhubungan dengan hal yang ditanyakan. 3. Karakteristik proses operasi PT. EFS adalah respon yang diberikan oleh perusahaan untuk memenuhi kepuasan konsumen. Karakteristik teknis diberikan untuk meningkatkan kualitas produk terhadap atribut-atribut yang dipentingkan oleh konsumen. Kehandalan Sarana dan Sistem Keamanan Kerja ternyata menjadi karakteristik teknis yang memiliki nilai absolute importance tertinggi (151,4). Sedangkan Kompetensi SDM (54,02) dan Karyawan Berpenampilan Rapi (54,64) menjadi karakteristik teknis yang memiliki nilai absolute importance terendah.
4. Adapun rekomendasi peneliti terhadap desain system operasi PT. Ericsson Field Service (EFS) terletak pada 5 karakteristik teknis yang menempati urutan prioritas tertinggi diantara karakteristik teknis lainnya, antara lain : a) Kehandalan sarana dengan nilai 16,00%, merupakan priorotas utama dalam pencapaian kualitas pelayanan jasa yang prima. Kehandalan Sarana meliputi Peralatan (tools) yang lengkap, lingkungan kantor yang luas, sarana pendingin ruangan, penerangan dan terdapat sarana penunjang kegiatan olah raga (Basket dan Tennis Meja). b) Sistem Keamanan Kerja dengan nilai 13,80%, dimana perusahaan memberikan perlengkapan keamanan untuk bekerja diarea site seperti safety helmet, safety harness, safety shoes dan safety gloves, agar karyawan tetap aman dan nyaman dalam pekerjaan diarea site. c) Prosedur Pelayanan Perusahaan dengan nilai 13,40%, Mengantar karyawan untuk bekerja diarea site dengan menggunakan kendaraan kantor supaya tim yang bekerja dilapangan bisa on site tepat waktu tanpa menghadapi kendala yang berarti. Lalu perusahaan menjemput dan mengantar konsultan yang akan on site untuk meng-audit hasil kerja instalasi tim supaya melahirkan feedback positif dari konsultan tentang perusahaan, dan agar konsultan dapat bekerja sama dengan tim serta memperbaiki punch list instalasi yang ada langsung di area site. d) Sistem Informasi Pelanggan dengan nilai 12,74%, pembuatan website resmi perusahaan yang dibutuhkan untuk memajukan dan lebih
memperkenalkan perusahaan ke dunia luar dan supaya lebih dekat dengan pelanggan khususnya. e) Mengerjakan Project Tepat Waktu dengan nilai 11,42%, Perusahaan harus selalu menggunakan metode FTR (First Time Right) yang dibuat pelanggan guna mendukung pekerjaan dilapangan supaya bekerja dengan efisien dan tepat waktu.
5.2. Saran Berdasarkan kesimpulan yang ditemukan tersebut, maka saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 1. PT. Ericsson Field Service (EFS) lebih meningkatkan lagi kinerja perusahaan dengan meningkatkan efektifitas kerja, guna menjadi market leader dalam dunia bisnis jasa telekomunikasi. 2. Koordinator tim harus bisa berkontribusi lebih baik lagi terhadap permasalahan yang timbul dalam pekerjaan yang ada dilapangan dan memberikan solusi yang memuaskan. Apabila dirasakan belum cukup memuaskan, maka sebaiknya Koordinator menganalisa masalah yang ada lalu merealisasikan solusi kepada tim yang ada dilapangan agar pelanggan yang bekerja bersama dengan tim yang ada dilapangan mendapatkan solusi yang baik bagi pelanggan dan tim yang bekerja dilapangan.
3. Dalam memenuhi kepuasan konsumen, didalamnya terdapat karakteristik dengan perolehan nilai terendah yaitu Kompetensi SDM (54,02), maka perusahaan seharusnya mengadakan training kepada karyawan yang memiliki kompetensi yang masih rendah dibidang teknik instalasi, maintenance
dan
troubleshooter
guna
menunjang
produktifitas
perusahaan, sedangkan pada karakteristik nilai terendah lainnya yaitu Karyawan Berpenampilan Rapi (54,64), perusahaan lebih menekankan kepada karyawan agar selalu berpenampilan rapi baik itu dari cara dan gaya berpakaian, panjang rambut dan penggunaan atribut perusahaan seperti ID Card dan tanda pengenal lainnya seperti rompi maupun seragam perusahaan yang dikenakan setiap hari. Karena atribut perusahaan merupakan identitas perusahaan. 4. Adapun saran peneliti mengenai poin terakhir adalah sebagai berikut : a) Peralatan penunjang pekerjaan yang sudah rusak atau yang hilang harus diganti dengan peralatan yang baru atau masih berfungsi dengan baik, agar pekerjaan dilapangan tidak menghadapi kendala dalam peralatan (tools) b) Safety Shoes wajib digunakan dalam pekerjaan dilapangan, seharusnya perusahaan memberikan safety shoes kepada semua karyawan tanpa melihat apakah karyawan tersebut masih baru (> 3bulan) bekerja atau sudah lama bekerja. Karena apabila karyawan bekerja tanpa menggunakan safety shoes dilapangan, maka hal
tersebut menjadi hambatan dalam melaksanakan pekerjaan dilapangan. c) Pengaturan kendaraan operasional yang seringkali digabungkan antara area satu dengan area yang lain tanpa melihat bentuk pekerjaan seringkali menjadi penghambat dalam pekerjaan dilapangan terutama dalam efisiensi waktu kerja dilapangan. Seharusnya
perusahaan
mengatur
penggunaan
kendaraan
operasional juga melihat bentuk pekerjaan yang akan dikerjakan dilapangan apakah tingkat kepentingannya tinggi atau tidak. d) Pembuatan website sebagai sarana promosi perusahaan sangat dibutuhkan perusahaan supaya perusahaan dapat lebih dekat dengan pelanggan dan perusahaan memiliki company profile yang dikenal oleh banyak pihak. Sehingga pamor perusahaan menjadi semakin besar dimata pelanggan khususnya. e) Perusahaan mengkaji dan menelaah apakah metode tersebut sudah sesuai dan menguntungkan perusahaan?, supaya apabila terjadi kesalahan dalam pekerjaan dilapangan yang berhubungan dengan metode tersebut, maka perusahaan tidak akan disalahkan oleh pelanggan