BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan Penelitian tentang program bimbingan karir untuk mengembangkan selfefficacy karir peserta didik Kelas X MAN 1 Bandung tahun ajaran 2011/2012 menghasilkan kesimpulan sebagai berikut. 1. Profil self-efficacy karir Peserta didik Kelas X MAN 1 Bandung tahun ajaran 2011/2012 memiliki tingkat self-efficacy karir pada kategori sedang, baik pada dimensi magnitude, strength maupun generalitynya. Artinya, taraf keyakinan terhadap kemampuan peserta didik tingkat perkembangan yang belum maksimal pada setiap dimensi penentuan tingkat kesulitan tugas-tugas perkembangan karir yang dihadapinya (magnitude), mengatasi masalah atau kesulitan yang muncul akibat tugas-tugas perkembangan karirnya (strength), dan menggeneralisasikan tugas-tugas perkembangan karir dan pengalaman sebelumnya sebagai peserta didik (generality). Peserta didik yang berada pada dimensi magnitude termasuk kategori sedang. Artinya, mengindikasikan adanya pandangan optimis terhadap pendidikan maupun pekerjaan , memiliki minat terhadap pendidikan maupun pekerjaan, merasa mampu merencanakan dalam memenuhi tugas-tugas perkembangan karir sebagai peserta didik dengan
baik,
dan
merasa
yakin
dapat
menyelesaikan
tugas-tugas
perkembangan karir. selanjutnya, Peserta didik yang berada pada dimensi strength termasuk kategori sedang. Artinya mengindikasikan adanya peningkatkan usaha untuk mencapai tugas-tugas perkembangan karir dan 139 Yuliana Nurlina, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
140
berkomitmen terhadap pencapaian tugas-tugas perkembangan karir. Serta Peserta didik yang berada pada dimensi generality termasuk pada kategori sedang. Artinya mengindikasikan adanya sikap positif terhadap situasi yang berbeda dan berpandangan terhadap kegagalan sebagai kunci dan langkah sukses. 2. Program bimbingan karir yang dikembangkan berdasarkan profil self-efficacy karir peserta didik Kelas X MAN 1 Bandung tahun ajaran 2011/2012 terutama pada dimensi generality menunjukan skor terendah dibandingkan dengan dimensi magnitude dan strength. Peserta didik kelas X MAN berada pada taraf keyakinan terhadap kemampuan dalam
menggeneralisasikan tugas-tugas
perkembangan karir, yaitu belum mampu bersikap positif dalam menghadapi situasi yang berbeda, serta belum mampu berpandangan kegagalan sebagai kunci dan langkah sukses. Selain itu, Program bimbingan karir disusun memuat komponen-komponen seperti rasional, visi dan misi program, tujuan program, komponen
program, pemetaan tugas, rencana operasional,
pengembangan tema, dan evaluasi program. Secara keseluruhan setiap dimensi dan indikator self-efficacy karir dijadikan landasan pengembangan program, namun yang menjadi prioritas adalah indikator-indikator pencapaian terendah pada setiap dimensi self-efficacy karir. Hasil validasi menurut pakar dan praktisi bimbingan dan konseling menunjukan model yang dikembangkan memenuhi syarat kelayakan teoritis sebagai suatu gambaran intervensi, dan keefektifan program hipotetik bimbingan karir untuk mengembangkan selfefficacy karir peserta didik masih memerlukan pengujian secara empiris.
141
B. Rekomendasi Berdasarkan hasil temuan penelitian yang telah dilaksanakan dan pembahasan mengenai self-efficacy karir peserta didik, berikut ini dikemukakan beberapa rekomendasinya: 1. Bagi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Berdasarkan kondisi nyata self-efficacy karir peserta didik MAN 1 Bandung Kelas X tahun ajaran 2011/2012, salah satu permasalahan khusunya dalam perkembangan khusunya self-efficacy karir yang ditemukan adalah perkembangan self-efficacy karir yang belum berkembang secara maksimal. Berdasarkan hasil penelitian, masih terdapat peserta didik yang memiliki selfefficacy karir rendah. Masalah tersebut tentu menuntut penanganan yang tepat. Namun, terkadang guru kelas, guru mata pelajaran dan guru pembimbing kurang jeli dalam mengidentifikasi kebutuhan peserta didik tersebut. Oleh karena itu Jurusan Psikologi Pendidikan yang menyiapkan guru pembimbing dalam menyusun kurikulum terutama mata kuliah Praktikum Bimbingan dan Konseling Karir dapat memfokuskan untuk melatih mahasiswa tentang teknik identifikasi masalah karir dan faktor penyebab masalah tersebut secara tepat yaitu mengembangkan instrumen pengungkap masalah karir serta melakukan studi kasus tentang kesulitan dan faktor penyebab kurang berkembangnya self-efficacy karir peserta didik. Sehingga mahasiswa sebagai calon guru pembimbing dapat lebih kompeten dalam menangani masalah-masalah karir peserta didik, terutama masalah yang berkaitan dengan self-efficacy karir.
142
2. Pengguna Program Kepada guru bimbingan konseling MAN, memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian sebagai bahan pertimbangan guru bimbingan konseling/konselor dalam memberikan layanan bimbingan kepada peserta didik untuk mengembangkan self-efficacy karir peserta didik. Adapaun rekomendasi tersebut antara lain. a.
Guru bimbingan konseling hendaknya memverifikasi secara menyeluruh profil self-efficacy karir yang dihasilkan penelitian ini, melakukan pengukuran tingkat self-efficacy karir pada setiap jenjang tahun akademik sebagai analisis kebutuhan penunjang, memberikan layanan bimbingan yang lebih lanjut terhadap peserta didik yang memiliki self-efficacy karir yang rendah dengan memperhatikan dimensi magnitude, dimensi strength dan dimensi generality yang mana merupakan kesatuan utuh dalam pembentukan self-efficacy karir
b.
Guru bimbingan konseling hendaknya membuat program khusus yang bekaitan dengan upaya pengembangan self-efficacy karir peserta didik dengan memperhatikan aspek-aspek/dimensi-dimensi yang terkandung di dalamnya. Program bimbingan karir yang berhubungan dengan self-efficacy karir yang dipandang relevan dapat diaplikasikan oleh guru bimbingan konseling tersebut serta melakukan sosialisasi hasil perumusan program bimbingan karir untuk mengembangkan self-efficacy karir peserta didik.
c.
Sebelum memberikan treatment baik itu treatment yang berupa konseling individual ataupun kelompok, guru bimbingan konseling dapat berkoordinasi
143
dengan guru mata pelajaran atau wali kelas untuk memperoleh data mengenai kondisi belajar dan keseharian peserta didik yang berkaitan dengan selfefficacy karir . 3. Bagi pihak Sekolah Kepada pihak Sekolah, peneliti mengajukan beberapa rekomendasi yang melibatkan hubungan kerjasama antara pihak sekolah dengan guru pembimbing dan antara pihak sekolah dengan orang tua peserta didik yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan serta rujukan dalam menentukan kebijakan pendidikan di sekolah, bentuk kerjasama tersebut dapat berupa: a.
Mengembangkan kerjasama yang lebih baik dengan guru bimbingan dan konseling dengan cara mendukung implementasi program bimbingan untuk mengembangkan self-efficacy
karir peserta didik. Misalnya sekolah
memfasilitasi sarana dan prasarana bagi guru bimbingan konseling dalam melakukan pelatihan-pelatihan mengenai upaya pengembangan self-efficacy karir peserta didik. b.
Mengembangkan kerjasama yang lebih baik dengan orang tua peserta didik. Misalnya dengan saling memberikan informasi kepada orang tua mengenai self-efficacy karir peserta didik.
4. Bagi peneliti selanjutnya Kepada peneliti selanjutnya, peneliti mengajukan beberapa rekomendasi di antaranya, yaitu:
144
a.
Menyempurnakan instrumen penelitian self-efficacy karir berdasarkan dimensi dan indakator khususnya dalam item-item pernyataan agar lebih menghasilkan instrumen yang valid dan reliabel.
b.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan menggunakan kualitatif sehingga program bimbingan karir yang dikembangkan dapat lebih teruji keterandalannya, karena data yang dikumpulkan harus lengkap yaitu data primer dan sekunder.
c.
Mengembangkan dan melaksanakan uji empiris program bimbingan karir untuk mengembangkan self-efficacy karir atau terhadap peserta didik di sekolah pada semua jenjang pendidikan lainnya, karena program yang telah dirumuskan oleh peneliti masih bersifat hipotetis.
d.
Materi yang diberikan dalam program ini perlu digali lagi lebih banyak karena perlu dikemas semenarik mungkin dan bervariasi sehingga peserta didik antusias dalam mengikuti kegiatan bimbingan dan konseling.