BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan Dalam merancang pendidikan untuk anak usia prasekolah memerlukan pemikiran yang tepat, dimana dalam memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak dan usia anak sangat perlu diperhatikan. Dengan demikian diperlukan suatu pembelajaran yang dapat memberikan kontribusi yang positif dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan prasekolah. Pembelajaran seni tari yang dijadikan sebagai masukan dalam dunia pendidikan anak usia prasekolah sangat membantu dalam proses perkembangan anak selanjutnya. Penerapan pembelajaran tari yang diterapkan pada anak usia prasekolah sangat berbeda, hal tersebut perlu disesuaikan dengan karaketeristik dan usia anak. Cara penerapan pembelajaran tari pada anak usia prasekolah lebih menekankan anak untuk mau bergerak secara aktif, kreatif dan memiliki pengalaman dalam bergerak. Anak usia prasekolah yang usianya berkisar 4-6 tahun secara umum termasuk ke dalam anak usia taman kanak-kanak. Anak pada usia ini tergolong pada usia peniruan gerak dan mencoba berbagai hal yang baru, maka sangat tepat jika berikan hal-hal yang sangat positif seperti di tumbuhkannya pengalaman kreatif sehingga disaat anak tumbuh dewasa dapat menghasilkan karya-karya sendiri dan tidak mengandalkan karya-karya orang lain.
129
130
Pembelajaran tari yang diterapkan pada anak usia prasekolah selain memerlukan
adanya
strategi
atau
cara
yang
berbeda
dalam
proses
pembelajarannya, diperlukan juga adanya pemilihan stimulus yang tepat untuk dijadikan sebagai rangsangan agar anak aktif dalam bergerak, kreatif dalam bergerak dan memiliki pengalaman dalam bergerak. Dengan demikian, anak akan mudah paham dan tertarik untuk menggerakkan anggota tubuhnya. Sebelum melakukan penerapan pembelajaran tari dengan menggunakan rangsangan, guru mencoba untuk membuat rencana pembelajaran tari yang berupa langkah-langkah pembelajaran sehingga memudahkan dalam melakukan proses pembelajaran. Rangsang gambar yang berpengaruh terhadap perkembangan kreativitas gerak tari pada anak usia prasekolah merupakan cara dalam memotivasi anak untuk mau bergerak dengan adanya media gambar yang dapat memberikan masukan yang berupa ide-ide, imajinasi dan fantasinya bagi anak dalam melakukan gerak, sehingga akan menimbulkan perkembangan kreativitas gerak tari. Perkembangan kreativitas gerak tari di sini bukan berarti anak membentuk, mengembangkan, menciptakan atau melakukan gerak- gerak tari yang indah tetapi anak dapat bergerak secara bebas dalam menuangkan ide-ide, imajinasi dan fantasinya melalui gambar yang dilihatnya. Sehingga tujuan dari perkembangan kreativitas gerak tari yang lebih pada keaktifan anak dalam bergerak, kreatifnya anak dalam bergerak dan memberikan pengalaman gerak, dapat tercapai. Dalam proses penerapan rangsang gambar yang perlu diperhatikan adalah objek atau gambar sebagai alat dalam merangsang anak untuk bergerak. Gambar
131
yang akan dijadikan sebagai stimulus harus memiliki nilai positif atau mendidik bahkan mudah dipahami anak. Gambar yang disukai anak cenderung gambar yang berwarna-warni sehingga menarik perhatian anak. Gambar lingkungan pedesaan merupakan gambar yang dapat dijadikan media untuk anak bergerak, dimana dalam gambar lingkungan pedesaan mencakup berbagai macam objek yang dapat dijadikan sumber dalam mengembangkan ide-ide, imajinasi dan fantasi anak dalam bergerak, lebih mudah didapat dan murah selain itu gambar lingkungan pedesaan memiliki nilai yang lebih dibandingkan dengan gambargambar lain yang dianggap menarik, gambar lingkungan pedesaan lebih mendidik dan dapat memudahkan anak untuk lebih memahami lingkungan disekitar dibandingkan gambar lain. Gambar lingkungan pedesaan yang digunakan dalam perkembangan kreativitas gerak tari pada penelitian ini, gambar aktivitas masyarakat pedesaan dan lingkungan sekitar pesawahan seperti memancing disungai, membajak sawah, mengantarkan makanan kesawah, bebek berenang, pohon atau tanaman disekitar sawah, mencangkul, menanam sayuran dikebun. Penerapan rangsang gambar lingkungan pedesaan dengan berbagai tema, yang diterapkan dalam proses pembelajaran tari pada anak usia prasekolah ini akan menimbulkan berbagai pemahaman, pola pikir, dan perilaku gerak yang berbeda, disaat anak melihat gambar. Sehingga hal tersebut dapat membantu anak dalam belajar cara mengungkapkan berbagai hal, berpikir yang kritis, bahkan dalam memecahkan berbagai permasalahan.
132
Pemikiran dan ide-ide anak yang timbul dari adanya rangsang gambar yang diperlihatkan anak akan sangat membantu terhadap perkembangan kreativitas gerak tari, anak dapat melakukan gerak yang bahkan sama sekali belum pernah dilakukannya yang disebabkan oleh ide-ide, imajinasi dan fantasinya setelah melihat gambar lingkungan pedesaan yang dituangkan melalui gerak tubuh. Sehingga perkembangan kreativitas gerak tari yang dimaksudkan diatas akan tercapai.
Adapun kegiatan pembelajaran tari dengan menggunakan rangsang
gambar terhadap perkembangan kreativitas tari pada anak usia prasekolah ini, tidak lepas dari adanya faktor-faktor yang menghabat yaitu faktor usia dan karakteristik anak yang belum dewasa dan fasilitas dan tempat yang kurang memadai sehingga ruang anak dalam mengekspresikan imajinasi, fantasi dan menuangkan ide-idenya melalui gerak sangat terbatas, sehingga
peran guru
sangat penting sebagai motivator dan fasilitator. Dalam penerapan pembelajaran guru harus dapat membimbing anak dalam pembelajaran. Metode dan suasana pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik anak yaitu lebih pada kegiatan bermain sambil belajar sehingga anak akan merasa senang dan nyaman dalam belajar. Hasil yang ingin diketahui dari penelitian ini yaitu seberapa besar pengaruh rangsang gambar terhadap perkembangan kreativitas gerak tari pada anak usia prasekolah adalah 44 % anak perempuan berkembang kreativitas gerak tari dan 24 % anak laki-laki berkembang kreativitas gerak tari selain dapat dilihat dari hasil pre-test sebelum menggunakan rangsang gambar lingkungan pedesaan dan hasil
133
post-test
setelah
penggunaan
rangsang
lingkungan
pedesaan
nilai
perbandingannya 58,64 X1 < 69,8 X2, yang berarti bahwa hasil setelah adanya rangsang gambar lebih besar atau meningkat dari pada sebelum adanya rangsang gambar terhadap perkembangan kreativitas gerak tari. Dari hasil observasi dan wawancara ditemukan bahwa tingkat keaktifan, kreatif dan memiliki pengalaman gerak pada anak peremuan lebih tinggi dari tingkatan anak laki-laki, dikarenakan anak laki-laki jumlah anak laki yang sedikat dan kurang seriusnya dalam melakukan gerak, tetapi dapat disimpulkan bahwa rangsang gambar sangat berpengaruh cukup besar terhadap perkembangan kreativitas pada anak usia prasekolah.
B. Implikasi Dari kegiatan penelitian yang dilakukan di TK Bhakti Pertiwi Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang tentang pengaruh rangsang gambar terhadap perkembangan kreativitas gerak tari pada anak usia prasekolah, diharapkan dapat memberikan implikasi sebagai berikut . a. Peneliti Memperoleh pengalaman yang sangat berharga terutama dalam hal mengajar. Dalam hal ini peneliti merasakan proses pembelajaran tari pada anak usia prasekolah
dengan
rangsang
gambar lingkungan
pedesaan
terhadap
perkembangan kreativitas gerak tari. Dari penelitian ini peneliti mendapat
134
gambaran mengenai pemilihan materi, metode dan media yang harus diseuaikan dengan usia dan karakteristik anak yang berbeda. b. Guru dan Calon pendidik Taman Kanak-kanak Pembelajaran
tari
dengan
menggunakan
rangsang
gambar
terhadap
perkembangan kreativitas gerak tari ini memberikan kontribusi yang sangat positif dalam kegiatan pembelajaran pada anak usia prasekolah. Sehingga membantu perkembangan kreativitas dan keaktifan anak dalam mata pelajaran yang lain. c. Siswa Siswa dapat memperoleh pengalaman dalam bergerak, sehingga akan memudahkan anak dalam pembelajaran tari pada tingkat selanjutnya. d. Kepala Sekolah Penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kemajuan dan kebijakan sekolah dalam pembelajaran seni, sehingga dimasa yang akan taman kanak-kanak menjadi unggulan dengan kemajuan program akademik dan seninya.