BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI 5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang
telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Ada pengaruh yang positif dan signifikan neuroticism terhadap orientasi investasi jangka pendek. Hal ini dapat
terjadi
karena
para
investor
dengan
tipe
kepribadian neuroticism memiliki rasa cemas yang berlebihan, dan sering melakukan transaksi jual beli saham
untuk
mengurangi
rasa
cemas
tersebut,
investasinya dilakukan dalam jangka pendek (trading harian). Sehingga individu dengan tipe kepribadian neuroticism memiliki orientasi investasi jangka pendek 2.
Tidak
ada
pengaruh
yang
positif
dan
signifikan
extraversion terhadap orientasi investasi jangka pendek. tipe kepribadian extraversion mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan eksternal dan tidak
mengambil
keputusan
sesuai
dengan
hasil
evaluasi mereka sendiri (Sadi, 2011). Menurut Mayfield (2008) tipe kepribadian ini lebih sering perlu masukan orang
lain.
Sehingga
pertimbangan-pertimbangan
eksternal ini sangat berpengaruh dalam mengambil keputusan
untuk
memilih
individu extraversion. 55
orientasi
investasi
bagi
3.
Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan openness to experience terhadap orientasi investasi jangka pendek. Hal ini mungkin saja, karena investor cenderung percaya terhadap kemampuannya.
4.
Ada pengaruh yang positif dan signifikan agreeableness terhadap orientasi investasi jangka pendek. Hal ini dimungkinkan karena investor dengan tipe kepribadian ini
cenderung
mengikuti
tren
harga
saham
atau
mengikuti saran dari temannya atau kelompoknya sebelum melakukan investasi saham. 5.
Tidak
ada
pengaruh
yang
positif
dan
signifikan
conscientiousness terhadap orientasi investasi jangka panjang. Hal ini mungkin dapat terjadi karena investor cenderung tidak terlalu mempermasalahkan orientasi investasi,
namun
ada
faktor
lain
yang
lebih
berpengaruh. 6.
Ada pengaruh yang positif dan signifikan risk tolerance terhadap
orientasi investasi jangka pendek. Hal ini
karena investasi jangka pendek penuh dengan fluktuasi harga
saham
investor
yang
yang
mengandung
memiliki
risk
risiko,
tolerance
sehingga
yang
tinggi
cenderung memilih investasi jangka pendek. 7.
Risk tolerance sebagai variabel intervening tidak dapat memperkuat orientasi
pengaruh
investasi
antara
jangka
neuroticsm
pendek.
Hal
terhadap ini
dapat
disebabkan karena investor dengan tipe kepribadian ini
56
cenderung
tidak
dapat
mentoleransi
resiko
saat
melakukan investasi. 8.
Risk tolerance sebagai variabel intervening tidak dapat memperkuat pengaruh antara extraversion terhadap orientasi investasi jangka pendek. Hal ini mungkin saja dapat
terjadi
berpengaruh
karena seperti
ada
faktor
keadaan
lain
ekonomi
yang di
lebih Negara
investor tersebut tinggal. 9.
Risk tolerance sebagai variabel intervening tidak dapat memperkuat pengaruh antara openness to experience terhadap orientasi investasi jangka pendek.
10.
Risk
tolerance
sebagai
variabel
intervening
dapat
memperkuat pengaruh antara agreeableness terhadap orientasi investasi jangka pendek. Hal ini dapat terjadi karena investor dengan tipe kepribadian ini memiliki risk
tolerance
yang
tinggi
dan
berpengaruh
pada
pemilihan investasi jangka pendek. 11.
Risk tolerance sebagai variabel intervening tidak dapat memperkuat
pengaruh
antara
conscientiousness
terhadap orientasi investasi jangka panjang. 5.2.
Implikasi
5.2.1 Implikasi Teoritis Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara tipe kepribadian terhadap orientasi investasi Hammer dan Kummerow (1996), Filbeck et al. (2005), Li dan Jiang (2008), Mayfield (2008). 57
Namun penelitian ini memiliki hasil yang sedikit berbeda, sebab hanya tipe kepribadian neuroticism dan agreeableness saja
yang
memiliki
pengaruh.
Hal
ini
sekaligus
mengindikasikan bahwa pemain saham di Indonesia memiliki sedikit perbedaan dengan pemain saham di negara lain. Terkait dengan penelitian pengaruh risk tolerance terhadap orientasi
investasi,
hasilnya
sama
dengan
penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Hunter dan Kemp (2004) menyimpulkan
bahwa
kepribadian
berpengaruh
pada
preferensi risiko dan keputusan investasi. Hasil penelitian Durand et al (2008) menunjukkan bahwa ada hubungan tipe kepribadian dengan keputusan investasi dan kinerja portofolio. Tipe kepribadian seorang investor dapat digunakan untuk memprediksi keputusan investor dalam memilih orientasi investasi saham jangka panjang atau jangka pendek. Hasil
penelitian
ini
menyimpulkan bahwa tipe kepribadian agreeableness dan neuroticism
yang
memiliki
pengaruh
terhadap
orientasi
investasi, kemudian hanya tipe kepribadian agreeableness yang bisa dimediasi dengan risk tolerance dalam memilih orientasi
investasi
jangka
pendek.
Hal
ini
juga
mengindikasikan bahwa tipe kepribadian dan risk tolerance tidak
banyak
menjelaskan
bagaimana
orientasi investasinya. 5.2.2 Implikasi Terapan
58
investor
memilih
Implikasi berdasarkan
terapan
yang
kesimpulan
dapat
penelitian
dikembangkan
yang
diperoleh
dan
implikasi teoritis yang dimunculkan, dimana diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada investor, antara lain: 1.
Investor dalam mengambil keputusan untuk memilih orientasi investasi hendaknya tidak mengikuti emosi atau kekuatiran
yang
berlebihan
sampai
terjadi
trading
berlebihan yang bisa mengakibatkan kerugian. 2.
Walaupun tipe kepribadian tidak banyak memberikan pengaruh terhadap pemilihan orientasi investasi, tetapi dapat dipakai kombinasi tipe kepribadian untuk melihat kecenderungan orientasi investasinya.
3.
Berdasarkan sebanyak
kuisioner
64,5%
didapat
investor,
kesimpulan
bermain
bahwa
saham
atas
rekomendasi teman atau rekannya. Bagi perusahaan sekuritas, dapat melihat hal ini sebagai peluang promosi dari
mulut
perusahaannya
ke
mulut
agar
untuk
investor
dapat
memperkenalkan tertarik
untuk
menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. 5.3
Keterbatasan
Penelitian
dan
Agenda
Penelitian
Mendatang Penulis menyadari bahwa masih terdapat keterbatasan dalam penelitian ini antara lain : 1.
Penelitian
ini
masih
terbatas
meneliti
lima
tipe
kepribadian terhadap orientasi investasi dengan risk tolerance sebagai
variabel intervening. Namun pada 59
kenyataannya, seorang individu tidak mungkin hanya memiliki 1 tipe kepribadian saja. Penelitian ini belum meneliti mengenai 2 kombinasi tipe kepribadian atau jika ada investor yang memiliki 2 atau lebih kecenderungan tipe kepribadian. 2.
Proporsi karakteristik data demografi responden masih belum maksimal diantaranya adalah responden masih didominasi oleh responden berjenis kelamin laki-laki yang berjumlah
sebanyak
76,3
%,
serta jenis
pekerjaan
didominasi diluar jenis pekerjaan sekuritas mencapai 47,1
%.
Sehingga,
jika
didapatkan
proporsi
data
karakteristik yang lebih proporsional atau sebanding mungkin akan memberikan hasil yang berbeda nantinya. Berdasarkan
keterbatasan
tersebut
diatas,
maka
beberapa hal yang dapat dijadikan untuk agenda penelitian mendatang antara lain: 1.
Penelitian mendatang dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam terhadap adanya kombinasi dari lima tipe kepribadian yang ada.
2.
Memilih demografi
responden yang
dengan
lebih
tingkat
proporsional
atau
karakteristik sebanding,
sehingga nantinya diharapkan dapat memberikan hasil penelitian
yang
lebih
sempurna
sebelumnya telah ada.
60
dari
apa
yang
61