BAB V
4.1. Kegunaan Peralatan Mesin Bengkel, dibawah ini.
a. Mesin Bubut. Mesin yang dipergunakan untuk : Meratakan bagian luar ataupun bagian dalam benda-kerja yang akan dibentuk
menjadi bulat, mis: As: Pipa, Lubang dalam, dll. Membuat Ulir (draad) arah kiri/kanan pada benda-kerja, baik bagian diameter
luar ataupun pada bagian diameter dalam, ukuran Metric (satuan milimeter) atau Widworth (satuan inch). Membuat benda-kerja berbentuk tirus (conis) yang bersudut tertentu sesuai
permintaan. „ Membuat bentuk-bentuk tertentu, mengikuti bentuk pahat-bubut, dan gerak
putaran mesin Bubut. Peralatan yang dipakai adalah: Pahat bubut Rata luar kanan/kiri, Rata dalam
kanan/kiri, Ulir-luar kanan/kiri, Ulir-dalam kanan/kiri, pahat potong, pahat rata kasar/halus,
b. Mesin Bor. Mesin yang dipergunakan untuk : Membuat lubang-lubang pada benda-kerja, sesuai ukuran permintaan. Membuat bentuk -bentuk tertentu, mengikuti permintaan berdasarkan ukuran
mata-bor dan gerak putaran Mesin Bor. Peralatan yang dipakai adalah : Mata Bor standard milimeter (misal: 1 mm - 36
mm) atau standard inches (1116 inch - 1 112 inch) sesuai besarnya alat pemegang mata Bor.
c. Mesin Gerinda. Mesin yang dipergunakan untuk : Meratakan benda-kerja yang berbentuk lingkaran atau bulat, Meratakan bekas-
pengelasan yang belum rata/menonjol. Membentuk / meruncingkan / membulatkan benda-kerj a yang tidak beraturan
sesuai permintaan. Bila dikombinasi dengan Sikat Baja/tembaga, dapat dipergunakan untuk 21
membersihkan I menyikat benda-kerja. Peralatan yang dipakai adalah: Batu Gerinda ukuran diameter 4 inch - 8 inch
atau Sikat Baja/tembaga diameter 4 inch - 8 inch, sesuai besarnya Mesin Gerinda tersebut.
d. Mesin Las. Mesin yang dipergunakan untuk : Menyambung
2(dua)
atau
lebih
benda
-
kerja
dengan
pengelasan,
contoh: perbaikan/penggantian pipa-pipa bare. Mengisi / menambah ketebalan benda-kerja, Memotong benda-kerja dengan menaikkan Ampere lebih tinggi. Menambal, menutup lubang-lubang benda-kerja sesuai permintaan. Peralatan yang dipakai adalah: Kawat Las Baja & baja cor, Besi & besi cor,
Kuningan, Perak, mulai dari ukuran 1 mm - 5 mm, sesuai kebutuhan dan permintaan.
e. Mesin Skrap. Mesin yang dipergunakan untuk : Meratakan benda-kerja yang permukaannya datar/plat Membuat alur-alur pada permukaan yang datar. Membentuk / meratakan benda-kerja yang berbentuk tidak beraturan, Memotong benda-kerja yang tebal-tebal. Peralatan yang dipakai adalah: Pahat Rata-luar kanan/kiri, pahat potong, pahat
rata-kasar/halus.
4.2. Perawatan Instalasi dan Instrumen Listrik diatas Kapal. Instalasi dan instrumen Listrik diatas kapal, bagaikan "urat-urat halos" didalam tubuh manusia, demikian juga diatas kapal begitu banyaknya kabel-kabel listrik yang semuanya membutuhkan perawatan yang benar, baik. Ilmu listrik juga merupakan suatu ilmu pasti, yang mana setiap fungsi dan gangguangangguannya hams dapat diketahui dengan pasti, sehingga apabila terjadi kesalahan pengoperasian dapat langsung berakibat "fatal I terbakar" semua instalasi dan bagianbagian lainnya. Perawatan dapat dilakukan dengan memenuhi berbagai persyaratan-persyaratan kelistrikan yang mengacu kepada Standard Nasional/international, dalam hal ini adalah 22
Standard National Electrical Code (NEC), yang telah mengeluarkan berbagai macam standard Instalasi, Instrumen, kabel-kabel listrik dan peralatan listrik lainnya, yaitu: Kabel listrik diatas kapal semuanya hams memakai standard "Marine Cable" disesuaikan dengan besarannya masing-masing dan kebutuhannya. Kabel Listrik untuk pemasangan didalam Ruangan dan diluar Ruangan "berbeda".
Perawatan dari Generator ke Main Switch Board Periksa kabel-kabel RST yang keluar dari Alternator ke Main Switch Board dalam keadaan duduk/ditempat yang, aman, tidak tergencet sesuatu benda berat atau terjepit oleh bagian-bagian yang bergetar, yang dapat merusak isolatornya. Perawatan Instalasi didalam Pane! Listrik (Main Swtch Board) Main Switch Board yang ditempatkan. didalam kamar mesin (Engine Room), hams dipelihara dalam kondisi Ruangan yang dingin (AC), bersih, rapi, untuk menjaga semua kabel-kabel Instalasi dan Instrumen yang jumlahnya sangat banyak. • Apabila Engine Control Room tidak dijaga tetap sejuk, dingin, maka dapat berakibat ruangan panas dan dapat membuat semua Isolator kabel "mengering" dan mengurangi fungsi isolator tersebut dan dapat menimbulkan kebakaran. Indikator Listrik didalam Main Switch Board, semuanya hams selalu dalam kondisi baik, hidup, kalibrasi, dan dapat dipercaya ukurannya. Main Switch Board hams terlindung dari semburan air-laut I air-tawar, bahaya kebocorankebocoran
dari
Pompa-pompa
air-laut
I
air-tawar
yang
dapat
menyebabkan terjadinya bahaya kebakaran listrik. Perawatan Instalasi Listrik dan Instrumen, periksa dan perbaiki. kedudukannya apabila ada pada posisi yang bergetar atau longgar baut-baut pengikat sambungan kabel dan dudukan terminal-terminal/listrik. Perawatan semua Magnet Contactor atau Switch Breaker, perlu adanya pemeriksa an secara berkala (satu-persatu) overhaul dan periksa "Moving Contactor" yang sering terjadi kerusakan, yaitu : Contactor RST ke UVW (ada 3-moving contact) yang sudah lama, tidak merata dudukannya, perlu digosok/diratakan atau diganti bare. Contactor yang bekerja semestinya 3 (tiga), apabila yang bekerja 2 (dua) contactor diantara UVW, maka dapat berakibat terbakarnya Coil Contactor atau Electromotor yang digerakan. Kebakaran listrik apapun bentuknya sangat berbahaya kepada Instalasi atau Instrumen yang terkait dan sangat cepat meluasnya 23
4.4. Tujuan umum Sistim Perawatan Berencana (Plan Maintenance System), ialah : Untuk memperoleh pengoperasian kapal yang teratur, serta meningkatkan keselamatan awak kapal dan peralatannya. Untuk memperhatikan jenis-jenis pekerjaan yang paling maha penting yang menyangkut waktu operasi, sehingga sistim perawatan dapat dilaksanakan secara teliti dan dikembangkan dalam rangka penghematan/pengurangan biaya . Untuk menjamin kesinambungan pekerjaan perawatan sehingga Team work dari Engine Dept. dapat mengetahui permesinan yang sudah dirawat dan yang belum mendapatkan perawatan. Untuk mendapatkan informasi umpan-balik yang akurat bagi kantor pusat dalam meningkatkan pelayanan, perancangan kapal dan sebagainya.
4.5. Faktor-faktor yang mendasari perlunya dilakukan perawatan dan perbaikan mesin, yaitu : Berkaitan dengan Kewajiban-kewajiban Pemilik kapal dalam hal mempersiapkan kapal-kapalnya tetap dalam keadaan prima, dan tetap laik Taut. Berkaitan dengan seberapa jauh semua mesin/pesawat/material diatas kapal dapat. dirawat dan diperbaiki, apakah masih dapat dipertahankan dalam waktu tertentu. Seberapa jauh Kantor pusat dapat mengontrol Sistim perawatan yang sedang dijalankan diatas kapalnya. Seberapa jauh keuntungan-keuntungan yang dapat dihasilkan oleh setiap kapal, yang dioperasikan dalam 1 (satu) tahun atau dalam 365 hari, setelah dikurangi harihari perbaikan atau menganggur (Commission Days).
5.1. Akibat yang akan ditimbulkan bila perawatan mesin tidak dilaksanakan dengan baik, yaitu : Kapal tenggelam, hilangnya kapal termasuk anak buah kapal dan seluruh muatan, akibat kapal tidak laik laut dipaksakan untuk terus berlayar, (Total Lost). Kapal
tabrakan
kerusakan
permesinansecara
mendadak:,
tidak
terkontrol, beberapa pesawat bantu penunjang operasi mengalami kerusakan mendadak, dll. Kapal menganggur (delay), terjadinya kerusakan dan perbaikan yang tidak terencana dan tidak cukup suku cadangnya. 24
Pembengkakan (overheat) biaya operasi kapal, kerugian-kerugian terus-menerus, pembiayaan tidak sesuai dengan anggaran yang sudah direncanakan. Biro
Klasigkasi
tidak
merekomendasikan
kapal
untuk
berlayar,
karena
performance permesinan tidak memenuhi standar Klass Internasional. Asuransi akan membebankan biaya yang sangat besar kepada Perusahaan, berdasarkan pemeriksaan Independent Surveyor. Dan lain-lainnya.
25