BAB V KARAKTERISTIK INDIVIDU, INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA, KREATIVITAS DAN KOMPETENSI 5.1
Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan salah satu faktor yang diduga
berhubungan
dengan
kompetensi
dalam mengikuti
Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM). Karakteristik responden akan menentukan bagaimana tingkat kreativitas mahasiswa sehubungan dengan kompetensi dalam mengikuti PKM. Karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin, prestasi akademik, pengalaman organisasi dan motivasi berprestasi. Sebaran data dan deskripsi mengenai karakteristik responden dapat diuraikan dibawah ini.
5.1.1
Jenis Kelamin Responden pada penelitian ini terdiri dari laki-laki dan perempuan yang
berjumlah 72 orang. Sebaran data mengenai jenis kelamin responden berdasarkan pembedaan secara biologis yang dikategorikan atas laki-laki dan perempuan yang dapat dilihat pada Tabel 9 dibawah ini.
Tabel 9 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Mahasiswa/i Jumlah (orang)
Persentase (%)
Laki-laki
27
37,5
Perempuan
45
62,5
72
100
Total
Berdasarakan Tabel 9 diketahui bahwa jumlah responden laki-laki dalam penelitian ini yaitu sebanyak 27 orang, sedangkan responden perempuan berjumlah 45 orang. Jumlah responden laki-laki dan perempuan yang tidak seimbang ini dikarenakan jumlah laki-laki yang terbilang cukup sedikit pada populasi, sehingga ketika dilakukan pengambilan sampel dengan penggunaan
tabel angka acak didapat jumlah sampel laki-laki dan perempuan yang tertera pada Tabel 9.
5.1.2
Prestasi Akademik Data responden mengenai prestasi akademis ditinjau apakah mereka
memiliki nilai tinggi, sedang, dan rendah. Nilai tersebut didasarkan pada hasil evaluasi belajar dalam Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) yang dinyatakan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Data sebaran responden mengenai prestasi akademis dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Prestasi Akademik Prestasi Akademik
Mahasiswa/i Jumlah (orang)
Persentase (%)
Rendah
4
5,6
Sedang
41
56,9
Tinggi
27
37,5
Total
72
100
Berdasarkan Tabel 10 maka diketahui bahwa sebagian besar responden berada pada kategori prestasi akademik sedang. Namun terdapat 4 orang atau 5,6 persen responden yang berada pada kategori prestasi akademik rendah. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan kebijakan sistem pemilihan jurusan pada mahasiswa tahun masuk 2008 dimana pemilihan jurusan dilakukan saat mereka mendaftar di Institut Pertanian Bogor. Berbeda dengan pemilihan jurusan pada dua tahun sebelumnya dimana pemilihan jurusan berdasarkan IPK saat mahasiswa berada pada Tingkat Persiapan Bersama yang mengakibatkan departemen ITP memiliki mahasiswa yang memiliki IPK ≥ 3,00.
5.1.3
Pengalaman Organisasi Pengalaman
organisasi
merupakan
salah
satu
cara
kepemilikan
pengetahuan berorganisasi yang dialami seseorang selama terlibat dalam sebuah
53
organisasi. Organisasi yang dimaksud meliputi OSIS, PMR/Dokter kecil, Pramuka, Organisasi kerohanian, Paskibraka, Seni, BEM/DPM, Himpunan Profesi dan sejenisnya. Pengalaman organisasi responden dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu kategori rendah, sedang dan tinggi. Data sebaran responden berdasarkan pengalaman organisasi lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Pengalaman Organisasi Pengalaman Organisasi
Mahasiswa/i Jumlah (orang)
Persentase (%)
Rendah
7
9,7
Sedang
52
72,2
Tinggi
13
18,1
Total
72
100
Berdasarkan Tabel 11 dapat dilihat bahwa sebaran tertinggi pengalaman organisasi responden berada pada kategori sedang yaitu sebesar 52 orang atau 72,2 persen. Hal ini dikarenakan sebagian besar responden baru mulai aktif berorganisasi sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Selain itu terdapat juga beberapa mahasiswa yang tergabung dalam organisasi kemahasiswaan tapi tidak aktif. Beberapa responden mengemukakan alasan bahwa jadwal kuliah yang padat serta tugas yang tidak sedikit mengakibatkan mereka tidak bias membagi waktu untuk melakukan kegiatan organisasi. Namun, ada juga beberapa responden yang tidak menjadikan hal tersebut sebagai alasan. Mereka aktif dan pintar membagi waktu sehingga mereka tetap dapat melakukan kegiatan organisasi dan tidak mengabaikan tugas kuliah.
5.1.4
Motivasi Berprestasi Motivasi berprestasi adalah suatu dorongan, kebutuhan atau keinginan
untuk berprestasi yang timbul dari dalam individu itu sendiri. Oleh karena itulah motivasi berprestasi dapat dikategorikan menjadi faktor internal yang melekat
54
pada karakteristik responden. Data sebaran Responden berdasarkan motivasi berprestasi dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Motivasi Berprestasi Mahasiswa/i
Motivasi Berprestasi
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Rendah
0
0
Sedang
12
16,7
Tinggi
60
83,3
Total
72
100
Berdasarkan Tabel 12 dapat dilihat bahwa tidak ada responden yang memiliki hasil akumulasi skor yang berada pada kategori motivasi berprestasi rendah. Hal tersebut karena tiap individu merasa bahwa lingkungan belajar mereka adalah lingkungan belajar dengan tingkat persaingan yang tinggi sehingga tiap individu berusaha untuk mengaktualisasikan dirinya. Oleh karena itulah didapatkan hasil 60 orang atau 83,3 persen responden berada pada kategori motivasi berprestasi tinggi dan sisanya sebanyak 12 orang atau 16,7 persen berada dalam kategori motivasi berprestasi sedang. 5.2
Interaksi Sosial Teman Sebaya Interaksi sosial teman sebaya merupakan salah faktor lain yang diduga
berhubungan
dengan
kompetensi
dalam mengikuti
Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM). Interaksi sosial teman sebaya akan menentukan bagaimana tingkat kreativitas mahasiswa sehubungan dengan kompetensi dalam mengikuti PKM. Interaksi sosial teman sebaya terdiri dari intensitas interaksi dan dukungan. Sebaran data dan deskripsi interaksi sosial teman sebaya dapat diuraikan dibawah ini.
5.2.1
Intensitas Interaksi dengan Teman Sebaya Intensitas interaksi adalah rata-rata waktu yang dihabiskan responden
untuk bertemu atau berkumpul dengan teman sebaya setiap harinya. Data sebaran
55
responden berdasarkan intensitas interaksi dengan teman sebaya dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Intensitas Interaksi dengan Teman Sebaya Mahasiswa/i
Intensitas Interaksi dengan Teman Sebaya
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Rendah
3
4,2
Sedang
20
27,8
Tinggi
49
68
Total
72
100
Berdasarkan Tabel 13 dapat dilihat bahwa jumlah terbanyak berada pada kategori intensitas interaksi yang tinggi dengan jumlah 49 orang atau 68 persen dan sebanyak 20 orang atau 27,8 persen termasuk dalam ketegori sedang. Hal ini dikarenakan sebagian waktu yang dimiliki mahasiswa akan dihabiskan untuk melakukan kegiatan di luar rumah seperti untuk kuliah, mengerjakan tugas atau terlibat dalam kegiatan organisasi. Aktivitas tersebut secara tidak langsung menyebabkan mahasiswa mempunyai banyak waktu untuk berada dalam lingkungan teman sebayanya dan berinteraksi. Namun, dari data yang disajikan pada Tabel 13 juga terlihat bahwa terdapat 3 orang atau 4,2 persen responden yang berada pada kategori intensitas interaksi rendah. Hal ini dikarenakan responden tersebut merasa tidak melakukan kontak fisik atau komunikasi dengan teman walaupun mereka berada dalam satu lingkungan. Mereka cenderung melakukan kegiatan “menyendiri” ketika ada waktu kosong.
5.2.2
Dukungan Teman Sebaya Dukungan teman sebaya adalah dorongan yang memacu responden untuk
melakukan sesuatu yang berasal dari luar diri individu (teman sebaya). Bagi remaja, dukungan teman sebaya merupakan bagian yang paling besar dalam kehidupannya. Hal ini dikarenakan dukungan kelompok akan mengarah pada solidaritas emosional yang terbentuk melalui keterkaitan emosi. Adapun data
56
sebaran responden berdasarkan intensitas dukungan teman sebaya dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Dukungan Teman Sebaya Dukungan Teman Sebaya
Mahasiswa/i Jumlah (orang)
Persentase (%)
Rendah
4
5,6
Sedang
37
51,3
Tinggi
31
43,1
Total
72
100
Berdasarkan Tabel 14 dapat dilihat bahwa jumlah responden pada kategori dukungan teman sebaya rendah yaitu 4 orang atau 5,6 persen. Sedangkan untuk kategori dukungan teman sebaya sedang berjumlah 37 orang atau 51,3 persen dan untuk kategori dukungan teman sebaya tinggi berjumlah 31 orang atau 43,1 persen. Tabel 14 juga menunjukkan bahwa responden yang termasuk dalam kategori dukungan teman sebaya sedang dan dukungan teman sebaya tinggi memiliki proporsi yang tidak terlalu jauh. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan penerimaan terhadap dukungan tersebut.
5.3
Kreativitas Kreativitas adalah kemampuan mengeluarkan ide, gagasan atau kegiatan
yang baru, berguna dan dapat dimengerti. Kreativitas responden pada penelitian ini dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu kategori rendah, sedang dan tinggi. Dasar berpikir penentuan variabel kreativitas adalah bahwa karakteristik individu dan interaksi sosial teman sebaya tidak akan menghasilkan sebuah kompetensi tanpa disertai adanya pengembangan kreativitas. Data sebaran responden berdasarkan kreativitas lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel 15.
57
Tabel 15 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Kreativitas Kreativitas
Mahasiswa/i Jumlah (orang)
Persentase (%)
Rendah
-
-
Sedang
48
66,7
Tinggi
24
33,3
Total
72
100
Berdasarkan Tabel 15 dapat dilihat bahwa tidak ada responden yang memiliki hasil akumulasi skor yang berada pada kategori kreativitas rendah. Hal ini dikarenakan setiap individu pada dasarnya memiliki ciri-ciri kreativitas. Status responden sebagai mahasiswa secara tidak langsung menempatkan mahasiswa tersebut pada karakteristik individu yang berilmu dan bernalar. Oleh karena itulah mahasiswa memiliki kecenderungan untuk berperilaku kreatif walaupun kadar kreatif ini kemudian akan bervariasi pada setiap individu.
5.4
Kompetensi dalam Mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kompetensi dalam mengikuti program kreativitas mahasiswa pada
responden dikaji melalui tiga variabel, yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan. Tiap variabel tersebut akan diukur untuk melihat apakah kreativitas berhubungan dengan kompetensi dalam mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Berikut ini akan disajikan data sebaran responden berdasarkan tiap variabel kompetensi dalam mengikuti PKM.
5.4.1
Pengetahuan dalam Mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Variabel yang pertama adalah pengetahuan. Pengetahuan ini dapat
diartikan sebagai kemampuan untuk mengembangkan intelektual yang berkaitan dengan informasi yang diterima yang menyangkut konsepsi dan fakta mengenai PKM. Pengetahuan dalam penelitian ini kemudian dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu pengetahuan rendah, pengetahuan sedang dan pengetahuan tinggi.
58
Adapun data sebaran responden berdasarkan pengetahuan dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 15 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Pengetahuan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Pengetahuan
Mahasiswa/i Jumlah (orang)
Persentase (%)
Rendah
12
16,7
Sedang
37
51,4
Tinggi
23
31,9
Total
72
100
Berdasarkan Tabel 16 dapat dilihat bahwa sebaran tertinggi berada pada kategori pengetahuan sedang yaitu sebesar 37 orang atau 51,4 persen. Hal ini dikarenakan responden masih berada pada tingkat dua dan baru dapat mengikuti PKM secara aktif. Keadaan yang demikian menyebabkan responden belum memiliki pengetahuan dan informasi yang lengkap mengenai PKM.
5.4.2
Sikap dalam Mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Variabel yang kedua adalah sikap. Sikap ini dapat diartikan sebagai
kemampuan responden untuk menerima nilai-nilai dan menjadikannya sebagai dasar untuk melakukan suatu kegiatan terkait Program Kreativitas Mahasiswa. Adapun data sebaran responden berdasarkan sikap dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Sikap dalam Program Kreativitas Mahasiswa Sikap
Mahasiswa/i Jumlah (orang)
Persentase (%)
Negatif
13
18,1
Positif
59
81,9
Total
72
100
59
Berdasarkan Tabel 17 dapat dilihat bahwa sebaran tertinggi berada pada kategori sikap positif yaitu sebesar 59 orang atau 81,9 persen. Responden pada kategori sikap negatif sebesar 13 orang atau 18,1 persen. Data tersebut menunjukkan bahwa PKM dinilai sebagai sesuatu yang baik, menyenangkan dan memberikan banyak manfaat serta keuntungan. Hal ini terlihat pada jawaban responden yang sebagian besar merasa senang terhadap PKM.
5.4.3
Keterampilan dalam Mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Variabel yang ketiga adalah keterampilan. Keterampilan dapat diartikan
sebagai kemampuan yang berkaitan dengan gerak fisik dari sejumlah bagian tubuh terkait dengan Program Kreativitas Mahasiswa. Keterampilan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi tiga, yaitu keterampilan rendah, keterampilan sedang dan keterampilan tinggi. Adapun data sebaran responden berdasarkan keterampilan dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Keterampilan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Keterampilan
Mahasiswa/i Jumlah (orang)
Persentase (%)
Rendah
3
4,2
Sedang
60
83,3
Tinggi
9
12,5
Total
72
100
Berdasarkan Tabel 18 dapat dilihat bahwa sebaran tertinggi berada pada kategori sedang yaitu sebesar 60 orang atau 83,3 persen. Responden pada kategori keterampilan rendah sebesar 3 orang atau 4,2 persen dan responden pada kategori keterampilan tinggi sebesar 9 orang atau 12,5 persen. Banyaknya Responden pada kategori keterampilan sedang ini dikarenakan mereka baru dikenalkan dengan Program Kreativitas Mahasiswa dan baru bisa terlibat dalam Program Kreativitas mahasiswa sehingga mereka belum teralalu menguasi keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan dalam mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa.
60