49
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Menentukan Kriteria Pemilihan Supplier Untuk menentukan kriteria pemilihan supplier, sebelumnya peneliti sudah melakukan verifikasi awal dengan para responden yang ahli di bidangnya masingmasing. Akan tetapi hasil verifikasi tersebut belum tentu dapat digunakan karena dilakukan dengan wawancara langsung secara terpisah sehingga memungkinkan adanya perbedaan pendapat diantara satu responden dengan responden lainnya. Oleh karena itu, hasil verifikasi awal ini perlu dinyatakan kembali ke masingmasing pihak untuk melakukan penilaian secara numerik dengan membuat kuesioner tahap I yaitu kuisioner penentuan kriteria pemilihan supplier. Kuisioner tahap I ini menggunkan skala likert , yaitu 1= 2= 3= 4= 5=
Tidak Penting (TP) Kurang Penting (KP) Cukup Penting (CP) Penting (P) Sangat Penting (SP)
Hasil penilaian tersebut, dihitung rata-ratanya dari 15 Responden. Kriteria yang mempunyai nilai rata-rata < 3 merupakan kriteria yang tidak tepat digunakan, sedangkan kriteria yang mempunyai nilai rata-rata ≥ 3 merupakan kriteria yang tepat digunakan. Sehingga diperoleh beberapa kriteria yang dapat digunakan pada PTSP yang terdapat pada Tabel 5.1 sebagai berikut :
50
Tabel 5.1 Kriteria pemilihan yang dapat digunakan PTSP No
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3
1 2 3
Variabel A. HARGA Sub kriteria : Harga Kompetitif Negosiasi Metode Pembayaran Perincian harga B. PENGIRIMAN Sub kriteria : Ketepatan waktu pengiriman Pencegahan perusakan Kesesuaian pesanan Ketepatan jumlah barang C. KONDISI PERUSAHAAN Sub kriteria : Pengalaman dan latar belakang Mempunyai sertifikasi Kemampuan keuangan D. KELENGKAPAN DOKUMEN Sub kriteria : Menyerahkan seluruh dokumen persyaratan menjadi supplier tepat waktu Memberikan jaminan terhadap penawaran Mengajukan penawaran dengan keterangan tertulis E. KUALITAS
Nilai Rata-rata
4,27 4,07 3,80 3,87
4,67 4,33 4,60 4,47
4,13 4,00 4,20
3.73 3.53 3.87
1 2 3
Sub kriteria : Kualitas barang baik Pengepakan barang baik Memberikan garansi / jaminan F. PELAYANAN
4,67 4,20 4,13
1 2 3 4
Sub kriteria : Ketersediaan stock Kecepatan respon terhadap complain Pergantian menu Memberikan data yang diminta G. GEOGRAPHICAL LOCATION
4,00 4,27 3,53 4,13
1 2 3
Sub kriteria : Distance Delivery life range Transportation cost
Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian (2015)
4,00 4,07 4,20
51
Dari hasil kuisioner tahap I yang terdapat pada tabel 5.1 terlihat bahwa keseluruhan responden berpendapat bahwa kriteria dan sub kriteria yang tertera di dalam kuisioner cukup penting untuk dijadikan kriteria pemilihan supplier. Hasil pada kuisioner tahap I ini yang nantinya akan dimasukkan dalam matrik berbandingan berpasangan. 5.1.2. Mengklasifikasikan Supplier Dalam mengklasifikasikan supplier, peneliti menggunakan dua factor yaitu: 1.
Yang pertama adalah tingkat kepentingan strategis item barang/jasa yang dibeli bagi perusahaan.
2.
Yang kedua adalah tingkat kesulitan mengelola pembelian item barang/jasa yang dibeli oleh perusahaan. Klasifikasi supplier ini mengacu kepada buku Supply Chain Management
karangan I Nyoman Pujawan dan Mahendrawati ER Edisi kedua 2010. Item barang/jasa yang dikonsumsi oleh perusahaan disusun berdasarkan kategori : 1.
Vessel Expense terdiri dari : Docking, Material goods, Repair & Maintenance, Inventory, Consumable Store list, Port charges, Light dues, Handling Crew, Transportation Crew, Bunker, Fresh water, Oil Lubricant, Port Agent, License & Permit, P & I Insurance, H & M Insurance.
2.
Office Expense yang terdiri dari Stationary, Photocopy Machine, Office maintenance, Equipment, Travel Agent, Operation Car, Pest Control, Communication, IT Expense. Dan
3.
Managemen Expense yang terdiri dari Certification, Training, Ship Management, Auditor & Tax consultant, Consultant lainnya.
52
Setelah itu dari setiap item barang/jasa yang digunakan, reponden menentukan tingkat kepentingan dan tingkat kesulitan barang dan jasa. Responden memilih tinggi atau rendah tingkat kepentingan dan tingkat kesulitan dari masing-masing item barang dan jasa. Klasifikasi supplier menjadi kuisioner tahap II agar bisa mendapatkan hasil dari keseluruhan responden. Hasilnya PTSP mengkategorikan supplier barang dan jasa menjadi dua, yaitu : Tabel 5.2. Klasifikasi Supplier PTSP Critical Strategic Suppliers Leverage Suppliers Docking Material goods Repar & Maintenance Spare part License & Permit P & I Insurance H & M Insurance IT Expense Certification Training Ship Management Auditor & Tax consultant
Consumable Store list Port charges Light dues Handling Crew Transportation Crew Bunker Fresh water Oil Lubricant Port Agent Stationary Photocopy Machine Office maintenance Equipment Travel Agent Operation Car Pest Control Communication Consultant lainnya Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian (2015) Supplier yang masuk dalam kategori Critical Strategic Suppliers adalah Supplier yang menyuplai barang dan jasa dengan tingkat kesulitan tinggi dan tingkat kepentingan tinggi. Item yang masuk kategori tersebut yaitu Docking, material goods, Repair and maintenance, Spare Part, License & Permit, P & I
53
Insurance, H & M Insurance, IT Expense, Certification, Training, Ship Management, dan Auditor & Tax consultant. Supplier yang masuk dalam kategori Leverage Suppliers adalah supplier yang menyuplai barang dan jasa dengan tingkat kesulitan rendah dan tingkat kepentingan tinggi. Item yang masuk kategori tersebut yaitu Consumable Store list, Port charges, Handling Crew, Transportation Crew, Bunker, Fresh Water, Oil Lubricant, Port agent, Stationery, Photocopy Machine, Office maintenance, Equipment, Travel Agent, Operation Car, Pest Control, Communication, Consultant lainnya. 5.1.3 Menentukan Bobot Kriteria Pemilihan Supplier Untuk menentukan kriteria dan sub kriteria dari pemilihan Critical Strategic Suppliers dan Leverage Suppliers yang dapat dijadikan acuan standar pemilihan, perlu dilakukan pembobotan kriteria dan sub kriteria. Pembobotan kriteria dan subkriteria menggunakan metode Analytical Hierarchi Process (AHP) dengan pengolahan data menggunakan Software Expert Choice Versi 11 tahun 2013. Tahapan menggunakan metode AHP dimulai dari menyusun hirarki, melakukan perbandingan berpasangan, menentukan prioritas, dan penggabungan pendapat respoden dengan Global weight. 5.1.3.1 Menyusun Hirarki Susunan hirarki dimulai dengan goal/sasaran, lalu kriteria level pertama, dan dilanjutkan dengan sub kriteria. Goal/sasaran dalam penelitian ini adalah menentukan kriteria pemilihan supplier dengan 7 jumlah kriteria. Setiap kriteria tersebut mempunyai beberapa sub kriteria. Struktur hirarki ini dibentuk untuk
54
memudahkan pengambil keputusan dalam melihat permasalahan dengan lebih tersusun sehingga sesuai dengan tujuannya. Hirarki ini terlihat pada Gambar 5.1.
Harga kompetitif Negosiasi A. Harga Metode Pembayaran
Perincian harga Ketepatan waktu pengiriman Pencegahan perusakan B. Pengiriman Kesesuaian pesenan Ketepatan jumlah barang Pengalaman dan latar belakang C. Kondisi Perusahaan
Mempunyai sertifikasi Kemampuan keuangan
Kriteria Pemilihan Supplier
Menyerahkan dokumen tepat waktu D.Kelengkapan Dokumen
memberikan jaminan penawaran Mengajukan penawaran tertulis Kualitas barang baik
E. Kualitas
Pengepakan barang baik Membeikan garansi/jaminan Ketersediaan stock Kecepatan respon terhadap complain
F. Pelayanan Pergantian menu Memberikan data yang diminta Distance G.Geographical Location
Delivery Time range Transportation cost
Gambar 5.1. Hierarki Kriteria Pemilihan Supplier Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian (2015)
55
Jadi Hirarki kriteria pemilihan supplier disusun berdasarkan hasil kuisioner tahap I. Dengan Goal/sasaran adalah menentukan kriteria pemilihan supplier dengan 7 jumlah kriteria yaitu 1. Harga dengan sub kriteria Harga Kompetitif, Negosiasi, Metode Pembayaran, Perincian harga. 2. Pengiriman dengan sub kriteria Ketepatan waktu pengiriman, Pencegahan perusakan, Kesesuaian pesanan, Ketepatan jumlah barang. 3. Kondisi perusahaan dengan sub kriteria Pengalaman dan latar belakang, Mempunyai sertifikasi, Kemampuan keuangan. 4. Kelengkapan dokumen dengan sub kriteria Menyerahkan seluruh dokumen persyaratan menjadi supplier tepat waktu,
memberikan
jaminan
terhadap
penawaran,
Mengajukan penawaran dengan keterangan tertulis. 5. Kualitas dengan sub kriteria Kualitas barang baik, Pengepakan barang baik, Memberikan garansi / jaminan. 6. Pelayanan dengan sub kriteria Ketersediaan stock, Kecepatan respon terhadap complain,
Pergantian menu, Memberikan data yang diminta. 7. Geographical
location dengan sub kriteria Distance, Delivery Time range, Transportation cost. 5.1.3.2. Melakukan Perbandingan Berpasangan Setiap Kriteria dan Sub Kriteria Pemilihan Supplier. Perbandingan berpasangan setiap kriteria dan sub kriteria dilakukan dengan memberikan kuesioner tahap III ke responden. Kuesioner disajikan dalam tabel yang berisikan kriteria-kriteria yang digunakan untuk menilai supplier. Kriteria tersebut berada pada kolom tabel sebelah kiri dan kriteria pembandingnya berada pada kolom tabel sebelah kanan. Bobot diisi pada bagian kiri apabila kriteria tersebut mempunyai derajat kepentingan yang lebih tinggi dari kriteria sebelah kanan. Sebaliknya, bobot diisi pada bagian kanan apabila kriteria tersebut
56
mempunyai derajat kepentingan yang lebih tinggi dari kriteria sebelah kiri. Bobot yang digunakan dalam penilaian ini adalah : 1, artinya sama pentingnya dengan Pengertiannya adalah kriteria sebelah kiri dan kriteria sebelah kanan sama penting. 3, artinya agak lebih penting dari pada Jika anda memilih kolom angka 3 di sebelah kiri maka kriteria sebelah kiri agak lebih penting dari kriteria sebelah kanan. 5, artinya lebih penting dari pada Jika anda memilih kolom angka 5 di sebelah kiri artinya kriteria sebelah kiri lebih penting dari kriteria sebelah kanan. 7, artinya jauh lebih penting dari pada Jika anda memilih kolom angka 7 di sebelah kiri artinya kriteria sebelah kiri jauh lebih penting dari kriteria sebelah kanan. 9,artinya mutlak lebih penting dari pada Jika anda memilih kolom angka 9 di sebelah kiri artinya kriteria sebelah kiri mutlak lebih penting dari kriteria sebelah kanan. 2, 4, 6, atau 8 merupakan angka-angka genap diantara angka ganjil yang berurutan. Angka ini digunakan jika merasa ragu dengan penilaian angka ganjil diantaranya.
57
Tabel 5.3. kuisioner perbandingan kriteria yang digunakan dalam menilai Critical Strategic Suppliers. Tingkat perbandingan
Kriteria
Kriteria
Harga
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Harga
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Harga
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kelengkapan dokumen
Harga
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kualitas
Harga
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pelayanan
Harga
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Geographical Location
Pengiriman
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kondisi perusahaan
Pengiriman
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kelengkapan dokumen
Pengiriman
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kualitas
Pengiriman
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pelayanan
Pengiriman
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Geographical Location
Kondisi perusahaan
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kelengkapan dokumen
Kondisi perusahaan
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kualitas
Kondisi perusahaan
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pelayanan
Kondisi perusahaan
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Geographical Location
Kelengkapan dokumen
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kualitas
Kelengkapan dokumen
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pelayanan
Kelengkapan dokumen
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Geographical Location
Kualitas
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pelayanan
Kualitas
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Geographical Location
Pelayanan
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Geographical Location
Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian (2015)
Pengiriman Kondisi perusahaan
58
Kuesioner ini terdiri atas 2 kelompok yaitu kelompok critical strategic suppliers dan leverage suppliers. Setiap kelompok tersebut terdiri atas 2 level. Level pertama membandingkan antara kriteria. Tabel 5.3 diatas merupakan kuisioner perbandingan kriteria. Selanjutnya pada level kedua membandingkan antara masing-masing sub kriteria. Tabel 5.4 merupakan kuisioner perbandingan tentang sub kriteria dari harga yang digunakan dalam menilai Critical Strategic Suppliers. Tabel 5.4 kuisioner perbandingan tentang sub kriteria dari harga yang digunakan dalam menilai Critical Strategic Suppliers. A. KRITERIA HARGA Harga Kompetitif Harga Kompetitif Harga Kompetitif
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Negosiasi
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Negosiasi
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Metode Pembayaran
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Negosiasi Metode Pembayaran Perincian Harga Metode Pembayaran Perincian Harga Perincian Harga
Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian (2015)
5.1.3.3 Menentukan Prioritas Penyusunan prioritas dilakukan untuk tiap elemen masalah pada tingkat hirarki. Proses ini akan menghasilkan bobot atau kontribusi kriteria terhadap pencapaian tujuan. Prioritas ditentukan oleh kriteria yang mempunyai bobot paling tinggi. Bobot setiap kriteria dan sub kriteria ditentukan dengan cara menginputkan kembali hasil penilaian berpasangan dari kuesioner ke dalam tabel kuesioner yang ada di Expert Choice.
59
Pengolahan kuesioner dari Expert Choice akan menghasilkan bobot setiap kriteria dengan inconsistency ratio yang berbeda. Inconsistency ratio merupakan parameter yang digunakan untuk memeriksa apakah perbandingan berpasangan dalam kuesioner telah dilakukan dengan konsisten atau tidak. Hasil dikatakan konsisten apabila mempunyai nilai inconsistency ratio kecil dari 0,1. Jika diperoleh nilai inconsistency ratio besar dari 0,1 maka kuesioner harus direvisi kembali. Revisi dilakukan hingga diperoleh tingkat konsistensi bernilai kecil dari 0.1. Setelah dilakukan revisi, maka dihasilkan bobot setiap kriteria disajikan secara numerik dan grafis. Gambar 5.2 menunjukkan grafik hasil pembobotan Kriteria (Level I) untuk Critical Strategic Suppliers dari salah satu responden.
Gambar 5.2. Grafik hasil pembobotan Kriteria (Level I) untuk Critical Strategic Suppliers menggunakan Expert Choice Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian (2015)
Berdasarkan gambar tersebut, diketahui bahwa menurut salah satu responden, kriteria yang mempunyai bobot penilaian paling tinggi pada Critical Strategic Suppliers adalah Harga dengan bobot nilai 0,254. Selanjutnya kriteria pengiriman sebesar 0,215, kondisi perusahaan 0,167, kualitas 0,165, kelengkapan dokumen 0,102, pelayanan 0,60 dan geographical location sebesar 0,38. Hasil perhitungan ini
60
dapat digunakan karena mempunyai nilai Inconsistency ratio yang kecil dari 0,1 yaitu 0,07. Hal ini berarti penilaian konsisten. Setelah menentukan bobot kriteria, maka dilanjutkan dengan pembobotan sub kriteria dari masing-masing kriteria tersebut dengan melakukan cara yang sama seperti pembobotan pada level I. Gambar 5.3 menunjukkan grafik hasil pembobotan sub kriteria (Level II) untuk Critical Strategic Suppliers pada kriteria harga dari salah satu responden.
Gambar 5.3. Grafik hasil pembobotan sub kriteria (Level II) untuk Critical Strategic Suppliers pada kriteria harga menggunakan Expert Choice Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian (2015)
Berdasarkan gambar 5.3 tersebut, diketahui bahwa menurut salah satu responden, sub kriteria harga yang mempunyai bobot penilaian paling tinggi pada Critical Strategic Suppliers adalah Harga kompetitif dengan bobot nilai 0,643. Selanjutnya Negosiasi sebesar 0,209, Perincian harga 0,097, Metode pembayaran 0,051. Hasil perhitungan ini dapat digunakan karena mempunyai nilai Inconsistency ratio yang kecil dari 0,1 yaitu 0,09. Hal ini berarti penilaian konsisten. Hasil pembobotan dari masing-masing sub kriteria ini dikalikan dengan kriterianya untuk mendapatkan bobot yang sebenarnya. Bobot yang sebenarnya sering disebut dengan Global Weight.
61
Tabel 5.5. Rekapitulasi Global Weight Kriteria Pemilihan Supplier No
Kriteria dan Sub Kriteria
Nilai Pembobotan Critical Leverage Strategic Suppliers Suppliers
A
HARGA
0,195
0,254
1
Harga Kompetitif
0,314
0,314
2
Negosiasi
0,234
0,238
3
Metode Pembayaran
0,252
0,329
4
Perincian harga
0,199
0,118
B
PENGIRIMAN
0,133
0,137
1
Ketepatan waktu pengiriman
0,243
0,274
2
Pencegahan perusakan
0,196
0,138
3
Kesesuaian pesanan
0,270
0,322
4
Ketepatan jumlah barang
0,291
0,266
C
KONDISI PERUSAHAAN
0,117
0,078
1
Pengalaman dan latar belakang
0,326
0,269
2
Mempunyai sertifikasi
0,378
0,463
3
Kemampuan keuangan
0,296
0,268
D
KELENGKAPAN DOKUMEN
0,113
0,109
1
Menyerahkan seluruh dokumen persyaratan menjadi supplier tepat waktu
0,307
0,329
2
Memberikan jaminan terhadap penawaran
0,339
0,319
3
Mengajukan penawaran dengan keterangan tertulis
0,354
0,352
E
KUALITAS
0,221
0,250
1
Kualitas barang baik
0,442
0,410
2
Pengepakan barang baik
0,246
0,195
3
Memberikan garansi / jaminan
0,311
0,395
F
PELAYANAN
0,137
0,128
1
Ketersediaan stock
0,400
0,434
2
Kecepatan respon terhadap complain
0,234
0,241
3
Pergantian menu
0,139
0,117
4
Memberikan data yang diminta
0,228
0,208
G
GEOGRAPHICAL LOCATION
0,084
0,055
1
Distance
0,234
0,223
2
Delivery Time range
0,412
0,312
3
Transportation cost
0,353
0,465
Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian (2015)
62
Global Weight dari masing-masing responden ini dirata-ratakan dengan menggunakan Geometric Mean. Berdasarkan tabel 5.5 diatas maka dihasilkan untuk pemilihan kriteria pemilihan supplier sebagai berikut : 1. Critical Strategic Suppliers Untuk kelompok Critical Strategic Suppliers pembobotan kriteria yang pertama adalah kriteria kualitas dengan nilai 0,221, kedua kriteria harga dengan nilai 0,195, ketiga kriteria pelayanan dengan nilai 0,137, selanjutnya kriteria pengiriman dengan nilai 0,133, kriteria kondisi perusahaan dengan nilai 0,117, kriteria kelengkapan dokumen dengan nilai 0,113, kriteria geographical location dengan nilai 0,084. 2. Leverage Suppliers Untuk kelompok Leverage Suppliers pembobotan kriteria yang pertama adalah kriteria harga dengan nilai 0,254, kedua kriteria kualitas dengan nilai 0,250, ketiga kriteria pengiriman dengan nilai 0,137, selanjutnya kriteria pelayanan dengan nilai 0,128, kriteria kelengkapan dokumen dengan nilai 0,109, kriteria kondisi perusahaan dengan nilai 0,078, kriteria geographical location dengan nilai 0,055. 5.2.
Pembahasan
5.2.1
Pemilihan supplier yang ada saat ini di PTSP Mekanisme pemilihan supplier di perusahaan PT Scorpa Pranedya hanya
dengan kriteria yang ada seperti : Harga, Kualitas, dan Waktu pengiriman tetapi lebih cenderung dengan penawaran harga terendah dari supplier dan semua supplier barang dan jasa dianggap sama tidak diklasifikasikan. Tujuan diklasifikasikam
63
adalah untuk menciptakan hubungan yang proposional yang secara tepat mencerminkan kepentingan strategis tiap-tiap supplier. Kelemahan pemilihan supplier saat ini adalah : 1. Hanya berdasarkan kenalan atau referensi, sehingga perusahaan kurang mendapatkan informasi yang dibutuhkan 2. Ketergantungan pada satu sumber pasokan (Supplier) atau 3. Terlalu sering mengganti supplier hanya dengan mempertimbangkan harga terendah. 4. Supplier tidak dapat memenuhi order 5. Proses negosiasi/ pelelangan terhambat. Dampak yang terjadi pada pemilihan supplier saat ini : 1. Barang dan jasa tidak sesuai standar, setidaknya standar dari charterer kapal 2. Mendapatkan harga lebih tinggi dari pasar 3. Supplier tidak mengirimkan barang sesuai lokasi yang disepakati 4. Barang yang dibeli berbeda merk, ukuran dan jenisnya sehingga harus reorder kembali. 5. Perusahaan menanggung kerugian secara biaya. Mengevaluasi ulang pemilihan supplier yang ada di perusahaan sangat diperlukan, jadi dalam penelitian ini penulis mengembangkan kriteria beserta indikatornya pemilihan supplier yang bertujuan agar perusahaan mendapatkan acuan standar kriteria beserta indikatornya dalam memilih supplier.
64
5.2.2 Pengembangan Pemilihan Supplier Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam pemilihan supplier, maka penulis melakukan tiga tahapan dalam proses penelitian : 1.
Penentuan Kriteria pemilihan supplier Kriteria pemilihan supplier diambil dari studi literature dan penelitian
terdahulu kemudian diverifikasi awal melalui wawancara kepada responden. Setelah melakukan verifikasi awal perlu digabungkan pendapat melalui kuisioner tahap 1 yang menghasilkan kriteria pemilihan supplier sebanyak 7 kriteria yaitu : A.
Harga
B.
Pengiriman
C.
Kondisi perusahaan
D.
Kelengkapan dokumen
E.
Kualitas
F.
Pelayanan
G.
Geographical location.
2.
Mengklasifikasikan Supplier Dalam mengklasifikasikan supplier, peneliti menggunakan dua factor yaitu
tingkat kepentingan strategis item barang/jasa dan tingkat kesulitan mengelola pembelian item barang/jasa yang dibeli oleh perusahaan. Hasilnya PT Scorpa pranedya mengklasifikasikan supplier ke dalam dua bagian yaitu Critical strategic suppliers dan Leverage suppliers.
65
3.
Menentukan Bobot Kriteria pemilihan Supplier Penulis melakukan pembobotan Kriteria pemilihan supplier dan indikatornya
menggunakan metode Analythical Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan penggunaan software Expert Choice. Hasilnya adalah sebagai berikut : A.
B.
Critical Strategic Suppliers, dengan kriteria
Kualitas dengan nilai 0,221
Harga dengan nilai 0,195
Pelayanan dengan nilai 0,137
Pengiriman dengan nilai 0,133
Kondisi perusahaan dengan nilai 0,117
Kelengkapan dokumen dengan nilai 0,113
Geographical location dengan nilai 0,084.
Leverage Suppliers, dengan kriteria
Harga dengan nilai 0,254
Kualitas dengan nilai 0,250
Pengiriman dengan nilai 0,137
Pelayanan dengan nilai 0,128,
Kelengkapan dokumen dengan nilai 0,109,
Kondisi perusahaan dengan nilai 0,078,
Geographical location dengan nilai 0,055.