BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan “Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian ini berjumlah 100 orang. Ini sesuai dengan metode pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini yaitu purposive sampling. Berdasarkan data dari 100 responden, melalui daftar pertanyaan didapat kondisi responden tentang jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan dan pendapatan. Penggolongan yang dilakukan kepada responden dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas dan akurat mengenai gambaran responden sebagai objek penelitian ini. Gambaran umum responden dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 5.1.1.
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Informasi mengenai jenis kelamin dalam penelitian ini merupakan salah satu hal yang penting karena dapat mempengaruhi kebutuhan sehingga akan berpengaruh pada sikap yang menentukan keputusan pembelian dan kepuasan konsumen. Berikut deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin: Tabel 5.1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No
Jenis Kelamin
Jumlah Responden
1 2
Laki-laki Perempuan Total Sumber : Data primer yang diolah, 2014
63 37 100
54
Persentase (%) 63 37 100
55 Berdasarkan tabel 5.1. diketahui bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki memiliki jumlah yang lebih banyak dibanding jenis kelamin perempuan yaitu 63 orang laki-laki dan 37 orang perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki memiliki aktivitas dan keinginan kuliner yang lebih besar dibanding perempuan. 5.1.2.
Deskripsi Responden Berdasarkan Umur
Dalam penelitian ini informasi mengenai umur juga merupakan informasi yang penting. Hal ini dikarenakan perbedaan umur pada setiap konsumen atau secara khususnya masing-masing responden akan mempengaruhi pengetahuan dan sikap yang menentukan keputusan pembelian dan kepuasan konsumen. Tabel 5.2. Deskripsi Responden Berdasarkan Umur No
Umur
Jumlah Responden
Presentase (%)
1 2 3 4 5
<20 tahun 21-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun >50 tahun
26 45 14 9 6 100
26 45 14 9 6 100
Total Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan tabel 5.2. dapat diketahui bahwa untuk umur responden yang terbanyak adalah yang berumur antara 21 – 30 tahun sebanyak 45 orang (45%), diikuti dengan umur responden kurang dari 20 tahun sebanyak 26 orang (26%). Proporsi demikian menunjukkan adanya distribusi umur yang mencolok adalah pada umur yang masih relatif muda. Hal ini disebabkan karena pada umur tersebut biasanya seseorang memiliki kesenangan yang cukup banyak dibanding pada umur tua.
56 5.1.3.
Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan formal mempengaruhi pada pengetahuan akan atribut-atribut yang mempengaruhi
keputusan
pembelian
dan
kepuasan
konsumen.
Sehingga
dapat
dimungkinkan bahwa semakin tinggi pendidikan formal akan semakin tinggi pula pengetahuan mengenai atribut-atribut yang mempengaruhi keputusan pembelian dan kepuasan konsumen. Oleh karena itu informasi mengenai pendidikan terakhir akan menjadi informasi yang cukup penting dalam penelitian ini. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan adalah sebagai berikut: Tabel 5.3. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No 1 2 3 4
Pendidikan Jumlah Responden SD 1 SMP 18 SMU 46 Perguruan Tinggi 35 100 Total Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Persentase (%) 1 18 46 35 100
Berdasarkan tabel 5.3. dapat dilihat bahwa responden terbanyak berpendidikan SMU yaitu sebanyak 46 orang (46%). Hal ini menjelaskan bahwa konsumen yang berpendidikan menengah merupakan konsumen yang cukup potensial dalam pembelian Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah dikarenakan mereka cenderung berkumpul seusai aktivitas dan makan bersama. 5.1.4.
Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Salah satu informasi yang tidak kalah penting dalam penggolongan kriteria responden ini adalah pekerjaan. Pekerjaan mempunyai kaitan yang erat dengan penghasilan,
57 sedangkan penghasilan sendiri berhubungan dengan keputusan pembelian dan kepuasan konsumen. Deskripsi responden berdasarkan jenis pekerjaan adalah sebagai berikut: Tabel 5.4. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan No 1 2 3 4
Pekerjaan Jumlah Responden Pelajar / Mahasiswa 25 Pegawai Swasta 34 PNS / BUMN 15 Wiraswasta 26 100 Total Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Persentase (%) 25 34 15 26 100
Berdasarkan tabel 5.4. diketahui bahwa sebagian besar responden adalah bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak 34 orang (34%). Hal ini dikarenakan banyak perusahaan swasta yang berada disekitar lokasi rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah dan memilih Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah sebagai salah satu tempat kulinernya. 5.1.5.
Deskripsi Responden Berdasarkan Pendapatan
Pola pembelian suatu produk dapat dipengaruhi oleh pendapatan konsumen. Semakin tinggi pendapatan dapat dimungkinkan mempunyai kemampuan untuk melakukan pembelian yang tinggi pula sesuai dengan kemampuan serta mempengaruhi sikap kepuasan konsumen. Oleh karena itu perusahaan harus mampu mengetahui kemampuan konsumen dalam melakukan pembelian dengan cara menerapkan strategi yang tepat terutama dalam menciptakan produk yang kualitas dan manfaatnya sesuai dengan pendapatan konsumen. Sehingga dalam penelitian ini deskripsi berdasarkan pendapatan merupakan hal yang penting untuk diketahui, adapun sebagai berikut:
58 Tabel 5.5. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendapatan No 1 2 3 4
Pendapatan Jumlah Responden < 1 juta 25 1 - 2 juta 19 2 - 3 juta 48 > 3 juta 8 100 Total Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Persentase (%) 25 19 48 8 100
Berdasarkan tabel 5.5. dapat dilihat bahwa sebagian responden memiliki pendapatan di kisaran 2 – 3 juta yaitu sebanyak 48 orang (48%). Hal ini menunjukkan bahwa kalangan orang yang memiliki pendapatan yang tidak terlalu tinggi sebagai salah satu kelompok konsumen Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah, hal ini dikarenakan harga yang murah menjadi salah satu daya tarik bagi mereka. 5.2. Hasil Pengujian Instrumen Penelitian Pada penelitian ini pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui dan memastikan bahwa kuesioner sebagai instrument untuk mengukur persepsi responden benar-benar bisa diandalkan dan tiap-tiap butir indikatornya sah untuk digunakan. Berikut adalah hasil dari uji validitas dan reliabilitas untuk variabel dalam penelitian ini. 5.2.1. Hasil Pengujian Validitas Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat pengukur dapat mengungkapkan konsep gejala/kejadian yang diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment.
59 Berdasarkan perhitungan dengan SPSS, diperoleh hasil uji validitas untuk semua variabel (Kualitas Produk, Persepsi Harga, Kualitas Pelayanan, dan Kepuasan Konsumen) dengan jumlah reponden N = 100 orang, sebagai berikut : Tabel 5.6. Hasil Pengujian Validitas Kualitas Produk (X1) Kualitas Produk (X1) rhitung Inst. Kualitas Produk1 0,773 Inst. Kualitas Produk2 0,740 Inst. Kualitas Produk3 0,772 Inst. Kualitas Produk4 0,797 Inst. Kualitas Produk5 0,814 Sumber : Data primer yang diolah, 2014
rtabel 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 5.7. Hasil Pengujian Validitas Persepsi Harga (X2) Harga (X2) rhitung Inst. Persepsi Harga1 0,908 Inst. Persepsi Harga2 0,888 Inst. Persepsi Harga3 0,855 Inst. Persepsi Harga4 0,854 Inst. Persepsi Harga5 0,762 Sumber : Data primer yang diolah, 2014
rtabel 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 5.8. Hasil Pengujian Validitas Kualitas Pelayanan (X3) Kualitas Pelayanan (X3) rhitung Inst. Kualitas Pelayanan1 0,861 Inst. Kualitas Pelayanan2 0,868 Inst. Kualitas Pelayanan3 0,826 Inst. Kualitas Pelayanan4 0,832 Inst. Kualitas Pelayanan5 0,702 Sumber : Data primer yang diolah, 2014
rtabel 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 5.9. Hasil Pengujian Validitas Kepuasan Konsumen (Y) Kepuasan Konsumen (Y) rhitung Inst. Kepuasan Konsumen1 0,888 Inst. Kepuasan Konsumen2 0,926 Inst. Kepuasan Konsumen3 0,757 Inst. Kepuasan Konsumen4 0,875 Inst. Kepuasan Konsumen5 0,918 Sumber : Data primer yang diolah, 2014
rtabel 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid
60 Dengan responden n = 100, maka rtabel yang dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi adalah 0,1966. Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa seluruh butir pertanyaan untuk semua variabel (Kualitas Produk, Persepsi Harga, Kualitas Pelayanan, dan Kepuasan Konsumen) seluruhnya mempunyai rhitung > rtabel (rhitung > 0,1966), dengan demikian seluruh butir pernyataan kuesioner dinyatakan valid. 5.2.2. Hasil Pengujian Reliabilitas Uji Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu instrumen dapat memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih. Metode Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Alpha. Pengambilan keputusan reliabilitas suatu variabel ditentukan dengan membandingkan nilai alpha dengan nilai 0,6. Apabila nilai Alpha lebih besar dari 0,6 maka variabel yang diteliti adalah reliabel. Adapun hasil analisis uji reliabilitas yang diteliti dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 5.10. Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Cronbach's Alpha Kualitas Produk (X1) 0,835 Persepsi Harga (X2) 0,905 Kualitas Pelayanan (X3) 0,877 Kepuasan Konsumen (Y) 0,922 Sumber : Data primer yang diolah, 2014
N of Items 5 5 5 5
5.3. Hasil Pengujian Normalitas Data Penelitian Sebelum melakukan analisis lebih lanjut, untuk mengetahui apakah data penelitian berdistribusi normal atau tidak maka terlebih dahulu perlu dilakukan uji normalitas dilakukan dengan menggunakan P-P Plot dan uji Kolmogorov-Smirnov.
61 Pengambilan keputusan normalitas suatu data dengan menggunakan P-P Plot dapat dilihat dari penyebaran nilai plot yang berada disekitar garis diagonal. Berdasarkan hasil penelitian, semua data yang ada berdistribusi normal, karena semua data menyebar masih mengikuti atau berada di sekitar diagonal (expected normal), maka dengan demikian data tersebut memenuhi asumsi normal atau mengikuti garis normalitas. Hal ini membuktikan bahwa model regresi yang diajukan layak untuk digunakan. Adapun hasil analisis uji normalitas yang diteliti dalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar 5.1. Gambar 5.1.
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Hasil Pengujian Normalitas Data Scatterplot Selanjutnya dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dari hasil pengujian dalam tabel 5.11. diperoleh angka sig. lebih besar dari 0.05 (>5%), dengan demikian dinyatakan bahwa sebaran data berdistribusi normal. Sehingga bisa dikatakan dalam hal ini data-data tersebut baik untuk dianalisis lebih lanjut.
62 Tabel 5.11. Hasil Pengujian Normalitas Data Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Total
Total
Total
Total
Kualitas
Persepsi
Kualitas
Kepuasan
Produk
Harga
Pelayanan
Konsumen
N
100
100
100
100
Mean
19,03000
17,61000
18,04000
17,72000
Parameters
Std. Deviation
2,779634
3,564400
3,146009
3,284737
Most Extreme
Absolute
,126
,101
,117
,130
Differences
Positive
,094
,101
,117
,130
Negative
-,126
-,099
-,110
-,116
1,264
1,013
1,166
1,297
,082
,257
,132
,069
Normal a,b
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data primer yang diolah, 2014
5.4. Hasil Pengujian Asumsi Klasik 5.4.1. Hasil Pengujian Multikolinieritas Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinieritas yaitu adanya hubungan linear antar variabel bebas atau untuk memastikan variabel bebas yang satu tidak mempunyai hubungan yang kuat atau berkorelasi tinggi dengan variabel bebas yang lainnya dalam suatu model multiple regression. Jika terjadi korelasi yang tinggi maka terdapat masalah multikolinieritas. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor). Model regresi yang bebas multikolinieritas adalah mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan tidak lebih dari 10 serta mempunyai angka Tolerance Value mendekati 1 dan tidak kurang dari 0,1. Selengkapnya hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 5.12.
63 Tabel 5.12. Hasil Pengujian Multikolinieritas Coefficientsa Collinearity Statistics Model Tolerance
VIF
Total Kualitas Produk
,753
1,328
Total Persepsi Harga
,610
1,640
Total Kualitas Pelayanan
,630
1,587
1(Constant)
a. Dependent Variable: Total Kepuasan Konsumen Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Dari tabel diatas menunjukan bahwa nilai VIF kualitas produk (X1) adalah 1,328, VIF persepsi harga (X2) adalah 1,640, dan VIF kualitas pelayanan (X3) adalah 1,587. Karena semua nilai VIF variabel bebas lebih kecil dari 10, maka disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinieritas. Sedangkan pada nilai tolerance variabel kualitas produk (X1) adalah 0,753, persepsi harga (X2) adalah 0,610, dan kualitas pelayanan (X3) adalah 0,630. Karena nilai tolerance variabel bebas semuanya lebih kecil dari 1,0 maka disimpulkan bahwa tidak ada masalah multikolinearitas. 5.4.2. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang diajukan terjadi ketidaksamaan varian atau tidak. Jika terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya, maka dinyatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Namun jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka dinyatakan bahwa terdapat masalah heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan yaitu :
64 1) Tidak terjadi heteroskedastisitas, jika nilai thitung lebih kecil dari ttabel dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. 2) Terjadi heteroskedastisitas, jika nilai thitung lebih besar dari ttabel dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hasil perhitungan uji heteroskedastisitas selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.13. Tabel 5.13. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Coefficientsa Model 1
T
Sig.
(Constant)
1,282
,203
Total Kualitas Produk
-1,347
,181
Total Persepsi Harga
1,752
,083
Total Kualitas Pelayanan
,205
,838
a. Dependent Variable: ABS_RES Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Nilai ttabel pada distribusi nilai dengan N = 100 ( df = n - k ) df = 100 – 4 = 96 dan α = 0,05 diperoleh ttabel = 1,98498. Berdasarkan uji heteroskedastisitas dengan metode Glesjer diperoleh bahwa nilai thitung kualitas produk (X1) adalah -1,347, nilai thitung persepsi harga (X2) adalah 1,752, dan nilai thitung kualitas pelayanan (X3) adalah 0,205. Karena semua nilai thitung variabel bebas lebih kecil dari ttabel = 1,98498 dan nilai signifikansi lebih besar 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Selain itu, uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat pada grafik Scatterplot dimana keputusan pada grafik apabila tidak ada pola yang jelas, seperti titiktitik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Namun jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
65 suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas. Gambar 5.2.
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Grafik Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot Berdasarkan gambar 5.2. dapat diketahui bahwa titik-titik tidak membentuk pola yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model regresi. 5.5. Hasil Pengujian Hipotesis 5.5.1. Hasil Pengujian Korelasi dan Determinasi Untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan arah korelasi yang terjadi maka dilakukan analisis korelasi. Dalam analisis korelasi ini yang dilakukan adalah menghitung besarnya koefisien korelasi dan menganalisisnya. Dari hasil perhitungan SPSS diperoleh nilai koefisien korelasi (R) untuk variabel kualitas
66 produk (X1), variabel persepsi harga (X2) dan variabel kualitas pelayanan (X3) terhadap variabel kepuasan konsumen (Y) sebagaimana pada Tabel 5.14. Tabel 5.14. Korelasi Nilai R dan R Square Model Summaryb
Model
1
R
R
Adjusted
Square R Square
,726a
,527
,513
Change Statistics
Std. Error of the
R Square
F
Estimate
Change
Change
2,293345
,527
35,698
df1
df2
Sig. F Change
3
96
,000
a. Predictors: (Constant), Total Kualitas Pelayanan, Total Kualitas Produk, Total Persepsi Harga b. Dependent Variable: Total Kepuasan Konsumen Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan Tabel 5.14. nilai R disebut juga sebagai koefisien korelasi berganda dengan nilai sebesar 0,726. Untuk mengetahui apakah nilai R sebesar 0,726 itu kuat atau tidak pengaruhnya, maka digunakan tabel koefisien korelasi seperti pada Tabel 5.15. Tabel 5.15. Interpretasi Koefisien Korelasi Range Nilai
Keterangan
0,00 - 0,25
Korelasi sangat lemah dianggap tidak ada
0,25 - 0,50
Korelasi cukup kuat
0,50 - 0,75
Korelasi kuat
0,75 -1,00
Korelasi sangat kuat
Sumber : Sarwono (2007)
Dari Tabel 5.15. terlihat jelas bahwa nilai 0,726 terletak pada kisaran 0,50 – 0,75 sehingga korelasinya adalah korelasi kuat yang artinya korelasi antara kualitas produk, persepsi harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen adalah kuat. 5.5.2. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang diberikan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat maka dilakukan analisis determinasi. Dari hasil perhitungan SPSS
67 diperoleh nilai koefisien determinasi (RSquare) untuk variabel kualitas produk (X1), variabel persepsi harga (X2) dan variabel kualitas pelayanan (X3) terhadap variabel kepuasan konsumen (Y) sebagimana tercantum pada tabel 5.14. Berdasarkan Tabel 5.14 diperoleh angka RSquare atau koefisien determinasi sebesar 0,527 yang berarti varian yang terjadi pada variabel kepuasan konsumen (Y) adalah sebesar Koefisien Determinasi (KD) = R2 = 0,527 = 52,7% dimana varian Y tersebut ditentukan oleh variabel kualitas produk (X1), variabel persepsi harga (X2) dan variabel kualitas pelayanan (X3). Sisanya sebesar 47,3% (100% - 52,7%) itu dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. 5.5.3. Hasil Pengujian Simultan (Uji F) Untuk meyakinkan apakah pengaruh yang diberikan oleh variabel bebas signifikan atau tidak terhadap variabel terikat, maka dilakukan pengujian hipotesis secara simultan. Tabel 5.16. Hasil Pengujian Simultan (Uji F) ANOVAb Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
563,255
3
187,752
35,698
,000a
Residual
504,905
96
5,259
Total
1068,160
99
a. Predictors: (Constant), Total Kualitas Pelayanan, Total Kualitas Produk, Total Persepsi Harga b. Dependent Variable: Total Kepuasan Konsumen Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Dari Tabel 5.16. diperoleh nilai Fhitung sebesar 35,698 sedangkan untuk nilai Ftabel dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) pembilang = k (banyak variabel bebas dan terikat) = 4 dan dk penyebut = n-k = 100 – 4 = 96 diperoleh Ftabel = 2,47. Jika nilai Fhitung dibandingkan dengan Ftabel maka akan terlihat bahwa Fhitung (35,698) > dari Ftabel (2,47) dengan tingkat signifikansi atau probabilitas (α ) 0,000< 0,05 adalah signifikan,
68 artinya Ho ditolak dan H4 diterima. Hal ini berarti kualitas produk, persepsi harga dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap kepuasan konsumen. 5.5.4. Hasil Pengujian Parsial (Uji T) Hasil analisis uji t yang telah dilakukan dirangkum dalam tabel berikut ini: Tabel 5.17. Hasil Pengujian Parsial Coefficientsa Standardized Coefficients Model 1
Beta
(Constant) Total Kualitas Produk
,328
Total Persepsi Harga
,276
Total Kualitas Pelayanan
,292
a. Dependent Variable: Total Kepuasan Konsumen Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan tabel uji T Tabel 5.17. di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Uji Hipotesis Parsial untuk Variabel Kualitas Produk Ho : β1 = 0
artinya variabel kualitas produk secara parsial tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen.
H1 : β1 ≠ 0
artinya variabel kualitas produk secara parsial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen.
Dari Tabel 5.17. diatas terlihat koefisien standar Beta untuk variabel kualitas produk (X1) adalah sebesar 0,328 > 0, dengan tingkat signifikansi atau probabilitas (α) 0,000 < 0,05 adalah signifikan, artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti kualitas produk berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen.
69 b. Uji Hipotesis Parsial untuk Variabel Harga Ho : β1 = 0
artinya variabel persepsi harga secara parsial tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen.
H2 : β2 ≠ 0
artinya variabel persepsi harga secara parsial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen.
Dari Tabel 5.17. diatas terlihat koefisien standar Beta untuk variabel persepsi harga (X2) adalah sebesar 0.276 > 0, dengan tingkat signifikansi atau probabilitas (α ) 0,003 < 0,05 adalah tidak signifikan, artinya Ho ditolak dan H2 diterima. Hal ini berarti harga berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. c. Uji Hipotesis Parsial untuk Variabel Kualitas Pelayanan Ho : β1 = 0
artinya variabel kualitas pelayanan secara parsial tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen.
H3 : β2 ≠ 0
artinya variabel kualitas pelayanan secara parsial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen.
Dari Tabel 5.17. diatas terlihat koefisien standar Beta untuk variabel kualitas pelayanan (X3) adalah sebesar 0,292 > 0, dengan tingkat signifikansi atau probabilitas (α ) 0,001 < 0,05 adalah signifikan, artinya Ho ditolak dan H3 diterima. Hal ini berarti kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. 5.5.5. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda Untuk mengetahui prediksi perubahan nilai variabel terikat (Y) yang diakibatkan pengaruh beberapa variabel bebas (X1, X2, dan X3) digunakan analisis regresi linear berganda. Dalam melakukan analisis ini menggunakan persamaan atau model linear berganda yaitu : Y = α + β1 X1 + β2 X2 + e .
70 Nilai α, β1, β2 maka digunakan hasil regresi variabel bebas terhadap variabel terikat ditunjukan dalam tabel berikut: Tabel 5.18. Hasil Perhitungan Koefisien Regresi Linier Berganda Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
Sig B
1
(Constant)
,357
,839
Total Kualitas Produk
,388
,000
Total Persepsi Harga
,254
,003
Total Kualitas Pelayanan
,305
,001
a. Dependent Variable: Total Kepuasan Konsumen Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan Tabel 5.18. dapat diketahui bahwa ketiga variabel bebas memiliki pengaruh jika diregresikan secara bersama-sama dengan variabel terikat. Dari perhitungan koefisien regresi di atas diperoleh persamaan regresi sebagai Y = 0,357 + 0,388X1 + 0,254X2 + 0,305X3. Persamaan regresi Y = 0,357 + 0,388X1 + 0,254X2 + 0,305X3 ini mengandung arti bahwa kualitas produk, persepsi harga dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen, sehingga dapat di simpulkan sebagai berikut : 1) Variabel kualitas produk (X1) akan meningkatkan nilai variabel kepuasan konsumen (Y) setiap peningkatan pada variabel kualitas produk (X1). 2) Variabel persepsi harga (X2) akan meningkatkan nilai variabel kepuasan konsumen (Y) setiap peningkatan pada variabel persepsi harga (X2). 3) Variabel kualitas pelayanan (X3) akan meningkatkan nilai variabel kepuasan konsumen (Y) setiap peningkatan pada variabel kualitas pelayanan (X3).
71 5.5.6. Hasil Pengujian Korelasi Antar Dimensi Uji korelasi ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan yang paling kuat pada dimensi variabel bebas yaitu kualitas produk, persepsi harga dan kualitas pelayanan terhadap dimensi variabel terikat yaitu kepuasan konsumen. Keeratan hubungan ini dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Berikut adalah penjabaran dalam bentuk matriks korelasi antar dimensi pada variabel bebas terhadap variabel terikat. Tabel 5.19. Matriks Korelasi Antar Dimensi Kepuasan Konsumen (Y) Variabel
,384 ,328** ,394** ,365** ,396**
Pearson Correlation Biaya dan Harga Emosional kemudahan ,470** ,233* ,360** ** ** ,493 ,356 ,311** ** * ,462 ,224 ,371** ** ** ,439 ,309 ,342** ** ** ,450 ,322 ,374**
,460**
,467**
,386**
,490**
,490**
,438**
,445**
,375**
,466**
,482**
,437**
,430**
,396**
,457**
,423**
,395**
,405**
,388**
,415**
,381**
,438**
,533**
,475**
,481**
,495**
,393** ,375** ,400** ,408** ,368**
,514** ,488** ,446** ,454** ,431**
,487** ,474** ,401** ,409** ,327**
,377** ,358** ,374** ,382** ,306**
,524** ,498** ,478** ,486** ,419**
Dimensi Produk
Reliability (dapat dipercaya) Performance (kinerja) Kualitas Produk Features (fitur) (X1) Perceived quality (kesan kualitas) Aesthetics (estetika) Persepsi harga berdasarkan kualitas produk Persepsi harga berdasarkan manfaat Persepsi Persepsi harga berdasarkan Harga keterjangkauan oleh daya beli (X2) Persepsi harga berdasarkan perbandingan dengan produk lain Persepsi harga berdasarkan kualitas pelayanan Reliability (dapat dipercaya) Responsiveness (daya tanggap) Kualitas Pelayanan Assurance (jaminan) (X3) Tangibles (produk fisik) Empathy (empati) Sumber : Data primer yang diolah, 2014
**
Pelayanan ,487** ,512** ,480** ,458** ,470**
Berdasarkan tabel 5.19. pada variabel kualitas produk (X1) diperoleh angka Pearson Correlation (r) dimensi performance (kinerja) yang memiliki hubungan paling kuat dengan dimensi Pelayanan pada variabel kepuasan konsumen (Y) dengan nilai r = 0,512 atau
72 51,2%. Artinya konsumen merasa puas dengan pelayanan yang diberikan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah karena produknya memiliki performance (kinerja) yang baik. Pada variabel persepsi harga (X2) dimensi persepsi harga berdasarkan kualitas pelayanan memiliki hubungan paling kuat dengan dimensi harga pada variabel kepuasan konsumen (Y) dengan nilai r = 0,533 atau 53,3%. Artinya konsumen merasa puas terhadap harga Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah karena harga yang ditetapkan sesuai dengan kualitas pelayanan yang diberikan. Pada variabel kualitas pelayanan (X3) dimensi reliability (dapat dipercaya) memiliki hubungan paling kuat dengan dimensi kualitas pelayanan pada variabel kepuasan konsumen (Y) dengan nilai r = 0,524 atau 52,4%. Artinya konsumen merasa puas dengan pelayanan yang diberikan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah karena pelayanannya yang dapat dipercaya. 5.6. Pembahasan Hasil Penelitian Dari persamaan regresi linear berganda terdapat konstanta yang positif, maka apabila kualitas produk, harga dan kualitas pelayanan mengalami kenaikan dalam skala besar, maka kepuasan pelanggan pun akan ikut naik. 5.6.1. Variabel Kualitas Produk Dari persamaan regresi berganda dapat diketahui bahwa variabel kualitas produk memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. Produk yang memiliki performance (kinerja) yang baik menjadi daya tarik utama bagi para konsumen sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Hal ini sejalan dengan yang telah dikemukakan oleh Panjaitan (2012) bahwa kualitas produk memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen.
73 5.6.2. Variabel Persepsi Harga Dari persamaan regresi berganda dapat diketahui bahwa variabel persepsi harga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. Persepsi harga berdasarkan kualitas pelayanan menjadi daya tarik utama bagi para konsumen sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Hal ini sejalan dengan yang telah dikemukakan oleh Adi (2012) bahwa persepsi harga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. 5.6.3. Variabel Kualitas Pelayanan Dari persamaan regresi berganda dapat diketahui bahwa variabel kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. Pelayanan yang reliability (dapat dipercaya) menjadi daya tarik utama bagi para konsumen sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Hal ini sejalan dengan yang telah dikemukakan oleh Panjaitan (2012) bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. 5.7. Implikasi Hasil Penelitian Pada Perusahaan Berdasarkan dari hasil penelitian diatas dapat dilihat untuk meningkatkan kualitas rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah sehingga akan meningkatkan kepuasan konsumen dan menjaga agar konsumen yang sudah ada tidak berpindah ke rumah makan sejenis lainnya. Peningkatan kepuasan konsumen bisa ditingkatkan dengan meningkatkan kualitas produk, persepsi harga dan kualitas pelayanan yang selama ini telah diterapkan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah dimana ketiga variabel tersebut memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen.