BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Persepsi Wisatawan Mancanegara Terhadap Fasilitas Pariwisata Di Keluraha Ubud Wisatawan mancanegara yang dijadikan responden untuk menilai fasilitas pariwisata di Kelurahan Ubud adalah wisatawan mancanegara yang sedang berkunjung dan menikmati fasilitas pariwisata yang ada di Kelurahan Ubud. Pada umumnya wisatawan mancanegara yang menginap di Kelurahan Ubud adalah wisatawan yang tertarik akan kekentalan dan keaslian budaya masyarakat setempat, serta yang menyukai pemandangan alam berupa hamparan sawah yang luas serta pemandangan tebing yang indah. Secara umum umur wisatawan mancanegara yang berkunjung atau menginap di Ubud sangat bervariasi dari kelompok umur yang masih sangat muda sampai yang sudah tua. Banyak juga para artist/seniman menyukai berlibur di Ubud,
mengingat disamping
kebudayaan masyarakt Ubud yang masih kental juga merupakan pusat seni di Bali seperti seni patung, seni lukis, seni pertunjukan/ tari, seni kerawitan dan seni lainnya. Seorang artist terkenal yaitu Julia Robert juga pernah tinggal di Ubud, bahkan sebuah judul film “Pray and Love” yang dibintanginya juga mengambil lokasi shooting di Ubud. Hal inipun diakui oleh banyak responden, dan salah satu wisatawan menyatakan dalam komentarnya: Ubud is my favourite place to see, field and forrest that lies between the charm of the mountais that makes nature so beautiful. Ubud is known for it’s art and culture that is growing very rapidly and develovep. The pulse of community life can not be separated from the Ubud art.
70
Disamping seniman, juga para pebisnis banyak tinggal di Ubud sebagaimana kita bisa lihat dalam daftar responden. Hal ini dikarenakan Ubud disamping pusat seni sebagaimana yang disebutkan di atas, juga merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Gianyar yang menyandang predikat pusat seni di Bali, merupakan pusat kerajinan, atau handicraft. Umumnya wisatawan yang menginap di Ubud cendrung memilih akomodasi yang memiliki pemandangan sawah ataupun tebing yang indah dan menghijau. Fasilitas lain yang juga dinikmati oleh wisatawan mancanegara adalah menikmati suguhan hidangan makanan baik lokal maupun internasioanal. Banyak wisatawan mancanegara terutama Belanda menyukai citarasa masakan Indonesia. Wisatawan Jepang dan Eropah juga banyak yang menyukai masakan Bali seperti bebek/ayam betutu ataupun babi guling. Mereka sangat menikmati makanan – makanan lokal yang dijual di warung-warung sambil berinteraksi dengan masyarakat untuk mengenal lebih jauh budaya masyarakat setempat. Bahkan wisatawan yang menyukai budaya Bali mereka larut berbaur dengan masyarakat setempat dalam setiap kesempatan seperti menonton pertunjukan yang diselenggarakan yang berkaitan dengan perayaan peringatan enam bulananan pada pura yang berada di Kelurahan Ubud sambil mengabadikan pertunjukan atau tarian-tarian yang menarik bagi mereka. Bahkan sering wisatawan ikut berbaur melakukan persembahyangan bersama serta melakukan kegiatan nari rejang yang merupakan salah satu tarian yang berkaitan dengan kegiatan upacara di pura tersebut. Kegiatan tersebut di atas menimbulkan suatu proses sosial budaya. Proses tersebut terujud dalam interaksi yang dilakukan secara timbal balik oleh masing-
71
masing aktor dalam hal ini wisatawan mancanegara, masyarakat serta karyawan yang dalam hal ini selaku penyedia fasilitas pariwisata. Sebagai suatu arena perjumpaan sosial, maka pariwisata merupakan arena interaksi yang didalamnya terjadi pertukaran sumber daya antar individu. Wisatawan Mancanegara yang datang berlibur di Kelurahan Ubud mengeluarkan sejumlah uang dengan harapan dapat menikmati berbagai fasilitas, daya tarik serta aktivitas pariwisata yang tersedia, sesuai dengan inti teori pertukaran sosial yang menyatakan bahwa teori pertukaran merupakan proses transaksi dan respon yang diharapkan adalah reward berupa pelayanan maksimal, kwalitas produk yang baik
seperti
akomodasi yang nyaman , masakan restoran yang enak, money changer yang memberikan nilai tukar yang tinggi serta para karyawan memberikan pelayan yang baik, menikmati objek wisata atau daya tarik wisata yang menyenangkan, serta dapat melakukan aktivitas yang dapat menyalurkan hobby atau kegiatan lain seperti yoga rileksasi dan lainnya. Jika semua tersebut bisa diberikan sebagai hal yang dipertukarkan maka penilaian positif terhadap fasilitas, daya tarik dan aktivitas pariwisata bisa tercapai. Fasilitas pariwisata yang akan dipersepsikan diantaranya adalah akomodasi, restoran, money changer, informasi wisata, transportasi, pelayanan Kantor Pos dan Telekomunikasi, fasilitas perbelanjaan, dan fasilitas umum yang ada di Kelurahan Ubud. Sedangkan untuk daya tarik dan aktivitas pariwisata diharapkan wisatawan memilih daya tarik dan aktivitas wisata yang mereka gemari dan lakukan selama mereka menginap di Ubud. Disamping menikmati fasilitas pariwisata tersebut di atas, wisatawan mancanegara juga dapat menikmati daya tarik wisata yang ada di Kelurahan Ubud
72
seperti: mongkey forrest yaitu hutan yang dihuni oleh sekawanan kera, Taman Kemuda Saraswati, Musium, Pasar tradisional, Pura, Bangunan-bangunan kuno, Istana Raja, Rumah penduduk (Balinese compound), Pemandangan alam, galeri seni,
keramahan
masyarakat,
kegiata-kegitan
kebudayaan,
pertunjukan-
pertunjukan seni, hasil kerajinan masyarakat, serta kegiatan-kegiatan upacara agama seperti upacara ngaben, potong gigi, upacara perkawinan dan upacaraupacara di pura. Selain menikmati fasilitas dan daya tarik wisata yang disebutkan di atas yang ada di Kelurahan Ubud, kedatangan wisatawan mancanegara tersebut juga dilatar belakangi oleh keinginan untuk melakukan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan hobby yang dapat dilakukan diantaranya adalah cycling, tracking, jogging, sight seing, cooking glass, dancing class, painting class, spa/relaksasi, yoga, berjalan di pematang sawah,
menghadiri serta ikut
melakukan kegiatan – kegiatan kebudayaan yang sangat banyak ragamnya dan sering terjadi di masyarakat, disamping juga secara rutin dilakukan setiap tahun oleh masyarakat Kelurahan Ubud yang sering disebut Ubud Festival. Aktivitas wisata yang dilakukan terkait dengan motivasi mereka seperti motivasi fisik yang berhubungan dengan penyehatan dan penyegaran tubuh, kemudian motivasi pribadi yang berhubungan dengan sosialisasi diri, bertemu dengan orang-orang dan suasana baru, terakhir adalah motivasi yang berhubungan dengan pengembangan dan aktualisasi diri seperti berinteraksi dengan masyarakat di daerah tempat wisata ataupun mengikuti kegiatan kebudayaan sehingga meningkatkan pengetahuan dan memperluas wawasan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kelurahan Ubud. Semua kegiatan-kegiatan tadi tentu saja
73
dilakukan untuk mengisi liburan mereka agar menjadi lebih bermanfaat baik dari segi kebutuhan fisik maupun pemenuhan mental seperti penyaluran bakat atau hobby.
5.1.1 Persepsi Wisatawan Mancanegara Terhadap Akomodasi Penilaian wisatawan mancanegara terhadap akomodasi di Kelurahan Ubud secara umum positip, mereka menyataka bahwa fasilitas akomodasi dapat memberikan suatu kenyamanan baik dari segi suasana kamar, keamanan yang ada disekitar hotel, kemudian keberadaan taman-taman serta jarak antar fasilitas yang satu dengan yang lainnya dalam areal hotel. Semuanya menjadi satu kesatuan yang menyeluruh sehingga wisatawan mancanegara yang menginap disana merasa nyaman karena tidak menemukan kesulitan yang berarti ketika menikmati fasilitas akomodasi. Jarak antara hotel dengan daya tarik serta tempat untuk melakukan aktivitas yang dikehendaki tidaklah begitu jauh, sehingga memudahkan bagi mereka menikmati objek-objek atau daya tarik serta untuk melakukan kegiatan yang mereka ingini. Kemampuan bahasa asing dari karyawan hotel juga mendapat penilaian karena hal ini sangat berperan menjadikan wisatawan itu puas apabila karyawan bisa berkomunikasi dengan baik. Karena betapapun lengkap dan baiknya fasilitas yang tersedia, tetapi jika terdapat kendala dalam pelayanan karena keterbatasan bahasa yang dimiliki oleh karyawan maka akan mengurangi arti dari fasilitas yang telah disiapkan dengan sangat baik.
Adapun persepsi
wisatawan mancanegara terhadap fasilitas akomodasi dapat dilihat pada table 5.1
74
Tabel 5.1 Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap Fasilitas Akomodasi Analisis Rata-rata Komponen Fasilitas Akomodasi Skor Skor Perhitungan 205 Atmosfir akomodasi 205 ------4.10 50 197 Keamanan 197 ------3.94 50 196 Taman di area hotel 196 ------3.92 50 197 Jarak antar fasilitas di hotel 197 ------3.94 50 182 Kemampuan bahasa asing staf 182 ------3.64 hotel 50 Rata-rata
3.91
Kritreia Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Sumber: Hasil olah data (lampiran 17) Penilaian terhadap suasana kamar hotel secara rinci dapat dijelaskan bahwa sebanyak 21 responden (42 %) menyatakan baik, kemudian disusul oleh penilaian sangat baik sebanyak 17 responden (34%), dan sisanya lagi 12 responden ( 24%) memberikan penilaian cukup (lampiran 1a) Persepsi wisatawan mancanegara terhadap keamanan di sekitar hotel sebanyak 21 responden (42%) memberika
penilaian baik, kemudian disusul
sebanyak 16 responden (32%) memberikan penilaian cukup dan sisanya lagi 13 responden (26%) memberikan penilaian sangat baik (lampiran 1b). Masalah keamanan harus diperhatikan secara serius, mengingat hal ini merupakan faktor yang sangat mempengaruhi keputusan wisatawan untuk melakukan perjalanan atau berwisata.
75
Penilaian terhadap taman di area hotel, kebanyakan wisatawan mancanegara memberikan persepsi cukup yaitu sebanyak 21 responden (42%), kemudian disusul dengan penilaian sangat baik sebanyak 15 responden (30%) dan sisanya memberikan penilaian baik sebanyak 14 responden (28%) (lampiran 1c). Respondan juga memberikan apresiasi terhadap jarak antar fasilitas yang ada di hotel, dimana penilaiannya sebanyak 24 responden (48%) menyatakan baik, 14 responden (28%) menyatakan cukup dan sisanya 12 orang (24%) menyatakan sangat baik (lampiran 2a) Penilaian terhadap kemampuan bahasa asing karyawan hotel tidak mengalami hambatan yang berarti sebagaimana kita bisa lihat penilaian wisatawan dimana 54% menyatakan bahwa kemapuan bahasa asing karyawan baik, 38% menyatakan cukup, 6% yang menyatakan sangat baik, tapi ada 2 % yang menyatakan sangat buruk. (lampiran 2b).
5.1.2 Persepsi Wisatawan mancanegara terhadap fasilitas Restoran Disamping akomodasi yang sangat dibutuhkan oleh wisatawan dalam melakukan perjalanan atau berkunjung ke Kelurahan Ubud, fasilitas Restoran juga banyak dibutuhkan oleh orang yang melakukan perjalanan termasuk wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Ubud. Wisatawan mancanegara memberikan apresiasi yang baik terhadap keberadaan fasilitas restoran diantaranya yang dinilai adalah atmosfir restoran, kualitas makanan dan minuman, variasi makanan dan minuman dan termasuk juga kemampuan bahasa asing karyawan rastoran tersebut. Hal ini dapt dilihat pada Tabel 5.2
76
Tabel 5.2 Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap fasilitas Restoran Analisis Rata-rata Komponen Fasilitas Restoran Skor Kritreia Skor Perhitungan 198 Atmosfir Restoran 198 ------3,96 Baik 50 198 Kwalitas makanan dan minuman 198 ------3.96 Baik 50 190 Variasi makanan dan minuman 190 ------3.80 Baik 50 180 Kemampuan bahasa asing 180 ------3.60 Baik karyawan Restoran 50 Rata-rata
3.83
Baik
Sumber: Hasil olah data (lampiran 17)
Sebanyak 48% wisatawan mancanegara menyatakan bahwa atmosfir atau suasana restoran adalah baik, 28% menyatakan cukup dan sisanya sebanyak 24% justru memberikan penilaian yang sangat baik (lampiran 2c) Mengenai kualitas makanan dan minuman, penilaian yang diberikan sama persis dengan penilaian suasana restoran dimana 48% wisatawan mancanegara menyatakan bahwa kualitas makanan dan minuman adalah baik, 28% menyatakan cukup dan 24% menyatakan sangat baik(lampiran 3a). Dalam hal variasi makanan dan minuman sebanyak 48% menyatakan baik, 36% menyatakan cukup dan 16% menyatakan sangat baik (lampiran 3b) Sedangkan dalam penilaian kemampuan bahasa asing karyawan restoran terdapat penilaian buruk sebanyak 2%, kemudian sangat baik 8%, disusul baik sebanyak 44%, dan sisanya terbanyak dinyatakan baik sebesar 46%. (lampiran 77
3c). Karena ada penilaian buruk terhadap kemampuan bahasa asing karyawan restoran, walaupun jumlahnya kecil kiranya perlu kita perhatikan mengingat bahasa merupakan faktor yang tak kalah pentingnya mengingat bahasa sebagai alat komunikasi. Kalau kemampuan berhasa kita kurang, baik dalam listening maupun speaking akan sangat mempengaruhi untuk bisa berkomunikasi dengan baik. Maka sewajarnya kemampuan listening dan speaking perlu kita tingkatkan mengingat dengan kemampuan berbahasa yang baik kita bisa memahami dengan baik apa yang dikomunikasikan oleh wisatawan, demikian juga sebaliknya. Ketika karyawan melakukan komunikasi
dengan wisatawan, hal tersebut dilakukan
sebagai bentuk interaksi diantara mereka. Apabila diantara mereka bisa berkomunikasi dengan baik maka hal ini akan sangat berarti bagi kedua belah pihak untuk bertukar pengetahuan ataupun ketrampilan serta masalah lain yang mereka senangi, lebih-lebih masing-masing mempunyai wawasan yang luas sehingga mereka bisa berdiskusi masalah-masalah yang ngetrend sehingga wisatawan merasakan bahwa mereka seolah-olah berada dirumah mereka sendiri. Walaupun secara umum penilaian wisatawan terhadap fasilitas restoran baik, tapi perlu kiranya kita memperhatikan kementar seorang wisatawan Amerika (Scott Rasmussen) yang menyatakan: “There are a great abundance of services in Ubud both very high and low quality. Generally they are pretty good. Not being a tourist it is difficult for met comment on particular facilities. It is unfortunate that Ubud has lost a great deal of it attractivenery in the interest of commercialization and prices for food and services much to high”. Lain lagi komentar yang diberikan oleh wisatawan Amerika (Ellen De Journette). Dia mengatakan bahwa pajak minuman terlalu tinggi, juga harga minuman itu
78
sendiri juga mahal, bahkan lebih mahal dari harga di negaranya sebagaimana yang dilontarkan berikut ini: “The drink tax is too big. The alcohol drinks in Ubud cost more than in America. Some of my friends won’t come back because of this”. Kemudian lain lagi komentar yang berupa saran yang diberikan oleh wisatawan Perancis (Howard Backer) menyarankan supaya ada tempat khusus di restoran bagi orang yang tidak merokok seperti yang mereka tulis dalam questionnaire: ”Places in restaurant for people who do not smoke”
5.1.3 Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap Money Changer Wisatawan Mancanegara juga memberikan penilaian terhadap money changer yang terdapat di Kelurahan Ubud. Sebagaimana diketahui bahwa Ubud merupakan salah satu kawasan pariwisata (resort) internasional yang sudah tentu harus memiliki fasiltas yang lengkap yang dibutuhkan oleh wisaatawan mancanegara termasuk salah satunya adalah tempat penukaran uang atau yang sering disebut money changer. Tempat penukaran uang di Kelurahan Ubud selain tersedia di bank-bank, baik bank pemerintah maupun bank swasta, juga tersedia di tempat-tempat
yang
usahanya khusus di bidang penukaran uang. Penilaian
wisatawan mancanegara terhadap nilai tukar dan kemampuan bahasa asing karyawan money changer
di Ubud ternyata lebih rendah daripada penilaian
terhadap pelayanan dan keamanan money changer sebagaimana terlihat dalam Tabel 5.3
79
Tabel 5.3 Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap Money Changer Analisis Rata-rata Komponen Fasilitas Restoran Skor Kritreia Skor Perhitungan 186 Pelayanan karyawan 186 ------3,72 Baik 50 195 Keamanan 195 ------3.90 Baik 50 181 Nilai tukar 181 ------3.62 Baik 50 180 Kemampuan bahasa asing 180 ------3.60 Baik karyawan 50 Rata-rata
3.71
Baik
Sumber: Hasil olah data (lampiran 17)
Wisatawan Mancanegara yang menyatakan pelayan karyawan money changer baik adalah 50% , 36% cukup, 12% menyatakan sangat baik dan sisanya 2% menyatakan buruk (lampiran 4a) Dari segi keamanan, sebanyak 58% responden memberikan apresiasi baik , 26% cukup dan sisanya 16% menyatakan sangat baik (lampiran 4b) Selanjutnya dari segi nilai tukar, sebanyak 50% wisatawan mancanegara memberikan penilaian baik, 44% cukup, dan sisanya lagi 6% memberikan penilaian sangat baik (lampiran 4c) Penilaian terhadap kemampuan bahasa asing karyawan, sebanyak 50% wisatawan mancanegara meberikan nilai baik, 36% cukup, 8% sangat baik tapi sisanya lagi 6% menyatakan buruk (lampiran 4c)
80
5.1.4 Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap Tourist Information Wisatawan mancanegara memberikan penilaian positip atau baik terhadap tourist information yang ada di Kelurahan Ubud. Memberikan informasi yang akurat dan terpercaya adalah sangat penting artinya bagi setiap orang yang memerlukan informasi termasuk wisatawan asing yang berkunjung ke Kelurahan Ubud. Ketika kebutuhan tersebut telah terpenuhi dengan diperolehnya informasi yang benar dan terpercaya maka akan mendapat penilaian yang positif terhadap lembaga tersebut. Hal ini juga akan bisa mengangkat citra pariwisata di Kelurahan Ubud. Penilaian wisatawan mancanegara terhadap Tourist Information di Kelurahan Ubud dapat dilihat pada Tabel 5.4 Tabel 5.4 Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap Tourist Information Analisis Rata-rata Komponen Fasilitas Restoran Skor Skor Perhitungan 178 Pelayanan karyawan 178 ------3,56 50 185 Keamanan 185 ------3.70 50 178 Nilai tukar 178 ------3.56 50 180 Kemampuan bahasa asing 180 ------3.60 karyawan 50 Rata-rata
3.61
Kritreia Baik Baik Baik Baik
Baik
Sumber: Hasil olah data (lampiran 17) Penilaian terhadap realibilitas dan kebenaran informasi masing-masing baik dan cukup sebayak 44% responden, dan 8% memberikan penilaian sangat baik dan sisanya 4% memberikan penilaian buruk (lampiran 5b) 81
Dari segi pelayanan karyawan 48% wisatawan memberikan apresiasi baik, 38% cukup, 12% memberikan penilaian sangat baik, tapi sisanya lagi 2% memberikan penilaian buruk. (lampiran 5c) Mengenai kebersihan lingkungan di sekitar kantor Tourist Information sebanyak 46% wisatawan mancanegara memberikan penilaian baik, 44% cukup, 8% memberikan penilaian sangat baik, tapi sisaanya lagi 2% memberikan penilaian buruk. (lampiran 6a). Untuk penilaian kemampuan bahasa asing karyawan, sebanyak 54% wisatawan mancanegara memberikan penilaian cukup, 38% baik serta 8% memberikan penilaian sangat baik (lampiran 6b).
5.1.4
Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap keberadaan transportasi Keberadaan transportasi juga merupakan factor yang sangat dibutuhkan
oleh wisatawan yang berkunjung ke Kelurahan Ubud sebagai sarana untuk mengunjungi objek-objek atau daya tarik wisata yang ada di sekitar Ubud, ataupu untuk melakukan kegiatan lainnya yang mereka perlukan. Persepsi wisatawan mancanegara akan muncul bersamaan dengan kecekatan pelayanan yang dinerikan oleh transportasi, kemudian kebersihan dari armada tersebut, keamanan yang dirasakan oleh penumpang baik keamanan barang-barang yang dibawa oleh penumpang maupun keamanan selama perjalanan dengan mematuhi rambu-rambu lalulintas yang ada seperti standar kecepatan yang harus dipatuhi oleh pengemudi pada saat mengemudikan kendaraannya. Dan yang terakhir yang juga tak kalah pentingnya adalah kemampuan bahasa asing yang dimiliki oleh sopir transportasi tersebut sehingga tidak terjadi miscommunication antara pengemudi dan
82
penumpang. Kecekatan pelayana, kebersihan, keamanan serta kemampuan bahasa asing secara umum mendapat penilaian baik dari wisatawan mancanegara sebagaimana dapat dilihat dalam Tabel 5.5 Tabel 5.5 Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap Transportasi Analisis Rata-rata Komponen Fasilitas Restoran Skor Skor Perhitungan 193 Kecekatan pelayanan 193 ------3,86 50 195 Kebersihan 195 ------3.90 50 192 Keamanan 192 ------3.84 50 189 Kemampuan bahasa asing 189 ------3.78 50 Rata-rata
Kritreia
3.85
Baik Baik Baik Baik
Baik
Sumber: Hasil olah data (lampiran 17) Kehadiran wisatawan mancanegara di Kelurahan Ubud disamping memberikan kesempatan bagi para sopir untuk mengais rejeki juga memberi kesempatan untuk bisa berinteraksi dengan wisatawan. Dari interaksi ini wiasatawan akan memberikan persepsi terhadap keberadaan armada transportasi tersebut. Kesigapan pelayanan yang diberikan oleh armada transportasi yang beroperasi di Kelurahan Ubud mendapat penilaian baik sebanyak 46%, cukup 32%, penilaian sangat baik 20%, namun penilaian buruk 2%. (lampiran 6c). Kebersihan armada transportasi yang melayani wisatawan mancanegara yang mengunjungi Ubud juga mendapat penilaian dari wisatawan, dimana mereka 83
sebanyak 54% menyatakan baik, 28% menyatakan cukup dan 18% menyatakan sangat baik. (lampiran 7a) Keamanan juga mendapat penilaian, 54% wisatawan memberikan penilaian baik, 26% cukup, 18% sangat baik tapi sebanyak 2% memberikan penilaian buruk. (lampiran 7b). Wisatawan mancanegara juga memberikan apresiasi terhadap kemampuan bahasa asing yang dimiliki oleh para sopir yang mengantar mereka, disini sebanyak 40% memberi penilaia baik, 38% cukup, 20% sangat baik tapi sisanya lagi 2% menyatakan buruk. (lampiran 7c)
5.1.5
Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap Fasilitas Kantor Pos Keberadaan Kantor Pos agak kurang mendapat apresiasi dari wisatawan
mancanegara mengingat dengan adanya kemajuan teknologi dibidang internet yang memberikan kemudahan dan kecepatan serta biaya yang lebih murah bagi wisatawan mancanegara untuk bersurat atau berkabar serta mengirim kartu pos atau ucapan selamat lainnya melalui internet. Hal ini dapat kita lihat pada Tabel 5.6
84
Tabel 5.6 Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap Fasilitas Kantor Pos Analisis Rata-rata Komponen Fasilitas Kantor Pos Skor Skor Perhitungan 127 Fasilitas bicara dan tulis jarak 127 ------2,54 jauh 50 130 Ketersediaan benda-benda pos 130 ------2,60 50 132 Pelayanan 132 ------2,64 50 128 Kemampuan bahasa asing 128 ------2,56 karyawan 50
Cukup
Rata-rata
Buruk
2,58
Kritreia Buruk
Cukup Buruk
Sumber: Hasil olah data (lampiran 17)
Kriteria yang dicapai cukup terhadap pelayanan dan ketersediaan bendabenda pos dengan nilai yang sangat minim sekali yaitu masing-masing 2,64 dan 2,60 bahkan komponen lainnya hanya mencapai kriteria buruk. Tapi setelah ditelusuri ternyata 13 orang rersponden tidak mengisi daftar isian responden ini mengingat sebagaimana disebutkan di atas bahwa mereka memang tidak pernah menggunakan fasilitas Kantor Pos, mengingat dengan pergi ke warnet saja semua keinginannya yang berkaitan dengan pelayanan Kantor Pos sudah terpenuhi. Hanya disini ada komentar sebagaimana yang diungkapkan oleh seorang wisatawan mancanegara dari Amerika (Jack Bilingsly 28 tahun) sebagai berikut: “Need more fast internet” Penilaian wisatawan mancanegara terhadap komponen bicara jarak jauh terhadap fasilitas Kantor Pos, sebanyak 36% menyatakan cukup, 32% menyatakan 85
baik hanya 2% yang menyatakan sangat baik, tapi sebanyak 4% menyatakan buruk dan sisanya lagi 26% tidak mengisi isian questionnaire ini dengan alasan tidak pernah menggunakan fasilitas Kantor Pos (lampiran 8a) Dari segi ketersedian benda-benda pos sebanyak 34% responden menyatakan baik, 32% menyatakan cukup, 4% menyatakan sangat baik tapi 4% lagi menyatakan buruk dan sisanya lagi 26% tidak mengisi isian questionnaire (lampiran 8b) Penilaian terhadap pelayanan Kantor Pos, sebanyak 34% menyatakan baik, 30% menyatakan cukup, 6% menyatakan sangat baik, tapi ada 4% menyatakan buruk dan 26% tidak mengisi isian questionnaire(lampiran 8c) Mengenai kemampuan bahasa asing karyawan diapresiasi cukup oleh 42% responden, baik 30% dan sangat baik 2% dan sisanya lagi 26% tidak mengisi isian questionnaire (lampiran 9a)
5.1.7 Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap fasilitas perbelanjaan Pusat-pusat perbelanjaan
juga perlu dibangun pada kawasan-kawasan
pariwisata mengingat wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut akan mencari barang-barang sovenir yang unik atau khas yang mencerminkan tempat atau kawasan wisata tersebut. Dengan tersedianya barang-barang sovenir yang mereka cari dengan sendirinya wisatawan tersebut akan membelanjakan uangnya lebih banyak, itu berarti akan memberikan kesempatan yang luas bagi masyarakat sekitarnya untuk ikut mengais rejeki dari gemerincing dolar yang dikeluarkan oleh wisatawan mancanegara, lebih-lebih lagi kalau souvenir yang dijual adalah hasil kerajinan
masyarakat
setempat
akan
86
mempercepat
dapat
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sekitarnya. Disamping itu dengan adanya kenyataan bahwa kehadiran wisatawan mancanegara bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan pariwisata tersebut akan merangsang mereka ikut menjaga suasana yang kondusif demi citra kawasan pariwisata tersebut di bidang pariwisata. Dapat diyakini kalau pariwisata di kawasan tertentu dapat mengangkat kesejahteraan masyarakatnya secara luas dapat diyakini masyarakat akan bahu membahu untuk menjaga kawasan tersebut dari ancaman poleksosbudhankam (politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan) demi citra kawasan pariwisata tersebut di mata internasional. Sebab diketahui sedikit saja ada issue yang buruk terhadap kawasan wisata itu akan mempengaruhi kehadiran wisatawan ke kawasan pariwisata tersebut. Maka dari itu sudah sepatutnya semua unsur apakah itu pemerintah, pengusaha, para stake holder serta masyarakat saling bahu
membahu
menciptakan
suasana
yang
kondusif
disamping
untuk
mempercepat peningkatan kesejahteraan masyrakat itu sendiri juga untuk menjaga citra kawasan pariwisata tersebut di mata internasional. Adapun komponenkomponen fasilitas perbelanjaan yang dinilai adalah antara lain variasi produk, kwalitas produk, harga yang pantas, pelayanan karyawan dan kebersihan disekitar lingkungan pusat perbelanjaan tersebut yang kesumua komponen tersebut mendapat penilaian baik dari responden. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.7
87
Tabel 5.7 Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap fasilitas Perbelanjaan Analisis Rata-rata Komponen Fasilitas Perbelanjaan Skor Kritreia Skor Perhitungan 193 Variasi produk 193 ------3.86 Baik 50 181 Kwalitas produk 181 ------3,62 Baik 50 179 Harga yang pantas 179 ------3.58 Baik 50 181 Pelayanan karyawan 181 ------3.62 Baik 50 176 Kebersihan lingkungan pusat 176 ------3.52 Baik perbelanjaan 50 Rata-rata Sumber: Hasil olah data (lampiran 17)
3.64
Baik
Penilaian wisatawan mancanegara sebanyak 54% menyatakan baik terhadap variasi produk yang dipasarkan, 26% menyatakan cukup, 16% menyatakan sangat baik, namun ada 4% yang menyatak variasi produk buruk (lampiran 9b) Penilaian wisatawan mancanegara terhadap kwalitas produk sebanyak 42% menyatakan baik, 36% menyatakan cukup dan 16% menyatakan sangat baik, namun masing-masing 4% dan 2% menyatakan buruk dan sangat buruk. (lampiran 9c) Kepantasan atau kesesuaian harga juga mendapat penilaian dari wisatawan mancanegara dimana sebanyak 38% responden menyatakan baik, 46% menyatakan cukup, bahkan 12% menyatakan sangat baik, namun 4% menyatakan buruk. (lampiran 10a) 88
Pelayanan karyawan fasilitas perbelanjaan juga mendapat apresiasi dari responden dimana sebanyak 52% responden menyatakan baik, 30% menyatakan cukup bahkan 10% menyatakan sangat baik, tapi masing-masing 6% dan 2% menyatakan buruk dan sangat buruk. (lampiran 10b) Wisatawan mancanegara juga memberikan penilaian terhadap kebersihan di lingkungan fasilitas perbelanjaan, dimana sebanyak 46% responden menyatakan baik, 42% menyatakan cukup dan masing-masing 6% menyatakan sangat baik dan buruk. (lampiran 10c) Beberapa responden juga memberikan komentar atas pusat perbelanjaan yang ada di Ubud antara lain yang dikemukakan oleh wisatawan mancanegara dari Amerika (Heidi Homberger 62 tahun) sebagai berikut: “I do not like the western stores like starbucks and shops that sell things that the western. What is the point of coming to Bali espiciaaly to Ubud? I came here for art and culture” Lain lagi komentar yang diberikan oleh wisatawan Amerika ( Scott Rasmussen 55 tahun) sebagai berkut: “Ubud need to undergo a beautification project, trees should be replanted and the football field turn into a park. Traffic should be limited to certain areas only and corporate stores kept out. Prices for housing and contracting store space should be regulated. Ubud was once a beautiful village and could becaome one again”
89
5.1.8 Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap fasilitas umum Fasilitas umum merupakan sarana yang amat mendasar yang diperlukan oleh masyarakat umum baik sebagai wisatawan maupun tidak. Keberadaan fasilitas umum amatlah penting artinya apabila suatu tempat tersebut merupakan suatu destinasi atau kawasan pariwisata yang banyak mendapat kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun wisatawan domestik. Apabila prasarana umum ini kurang memadai, maka akan kelihatan sekali situasi di kawasan tersebut semrawut, sehingga akan membawa kesan atau citra buruk terhadap kawasan wisata tersebut, dan hal ini dapat mempengaruhi sarana-sarana pariwisata yang lainnya untuk dapat memenuhi fungsinya memberikan pelayanan yang maksimal terhadap wisatawan. Prasarana kepariwisataan yang ada di Kelurahan Ubud seperti jalan raya, penerangan jalan dan air bersih, pedestrian atau trotoar serta kebersihan lingkungan merupakan fasilitas yang paling sering digunakan oleh wisatawan mancanegara ketika mereka berkunjung atau berlibur di Kelurahan tersebut. Namun sangat disayangkan sekali karena fasilitas umum yang banyak dimanfaatkan oleh banyak orang justru mendapat apresiasi yang kurang baik bagi wisatawan mancanegara yang sedang berlibur di Kelurahan Ubud sebagaimana bisa kita lihat dalam Tabel 5.8
90
Tabel 5.8 Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap fasilitas umum Analisis Rata-rata Komponen Fasilitas Kantor Pos Skor Skor Perhitungan 168 Jalan raya 168 ------3,36 50 173 Penerangan jalan dan air bersih 173 ------3,46 50 148 Pedestrian/trotoar 148 ------2,96 50 150 Kebersihan di tempat umum 150 ------3,00 50 Rata-rata Sumber: Hasil olah data (lampiran 17)
3,20
Kritreia Cukup Baik Cukup Cukup
Cukup
Dengan melihat Tabel di atas wisatawan memberi apresiasi baik hanya terhadap penerangan jalan dan air bersih namun dengan skore yang pas-pasan yaitu sebanyak 3,46/69%, sedangkan komponen lainnya seperti jalan raya, trotoar dan kebersihannya hanya mendapat penilaian cukup dari responden denga skor masing-masing 3,36/67%, 2,96/59% dan 3,00/60%. Beberapa komentar juga diberikan secara umum oleh wisatawan Australia (Diana Fisher 61 tahun) sebagai berikut: “Good variety of accommodation and restaurants. Footpaths are dangerous, bikes on paths make pople walks on roads,also holes in paths and many unejer surfaces. Drains are blocked by rubbish. “No person allowed to put rubbish in drains” should be on sign. No public toilets. Too much traffick-parking areas needed outside.
91
Kemudian dia memberikan saran sebagai berikut: “No buses should be allowed, they should park outside Ubud and tourist should walk in to main area or get taxis. Motorbikes should not be allowed to park on footpaths, footpaths for people to walk on safety. Rubbish bins shoul be provided all streets. No rubbish in drains. No plastic bag. Natural leaves and grasses, bamboo paper and other organic material shoul be used to package products and food. Recycling for cans and bottles bins. Peoples can make money from recycling job”. Penilaian detailnya terhadap komponen-komponen di atas seperti keberadaan jalan raya dimana sebanyak 50% responden menyatakan cukup, 26% menyatakan baik dan 12% menyatakan sangat baik, tapi masing-masing 10% dan 2% menyatakan buruk dan sangat buruk.(lampiran 11a). Ada beberapa komentar yang diberikan oleh wisatawan terhadap fasilitas jalan antara lain oleh wisatawan Amerika (Heidi Homberger 62 tahun) menyatakan: “I use to love Ubud, but now the traffic is so bad it is so crowded, that I prefer to stay out of town where it is more quiet. I hope that some of the street will be made for just walking and make the tour busses park outside of Ubud” Penerangan jalan mendapat penilain baik dari responden, sebanyak 44% menyatakan cukup, 34% menyatakan baik dan 12% menyatakan sangat baik namun masing-masinh 8% dan 2% menyatakan buruk dan sangat buruk.(lampiran 11b) Mengenai jalan setapak atau pedestrian yang hanya dapat penilaian cukup dengan skore terendah yaitu 2,96/59% diantaranya sebanyak 44% menyatakan cukup 20% menyatakan baik dan hanya 6% menyatakan sangat baik, tapi nasingmasing 24% dan 6% menyatakan buruk dan sangat buruk. (lampiran 11c) Untuk kebersihan umum juga hanya dapat penilaian cukup dimana sebanyak 46% menyatakan cukup, 22% menyatakan baik dan 4% menyatakan 92
sangat baikn tapi sisanya masing masing 26% dan 2% mrnyatakan buruk dan sangat buruk. (lampiran 12a)
5.2
Daya Tarik Pariwisata yang digemari oleh wisatawan mancanegara yang ada di Kelurahan Ubud Sebagaimana diketahui bahwa daya tarik pariwisata atau objek wisata
atau istilah asingnya yang sering disebut tourist attractions merupakan salah satu persyaratan yang harus ada dalam suatau kawasan pariwisata yang dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah tersebut. Demikian juga halnya dengan Kelurahan Ubud yang berada di kawasan pariwisata Ubud juga memiliki beberapa daya tarik pariwisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara selama mereka berlibur di Kelurahan Ubud. Adapun daya tarik pariwisata yang ada di Kelurahan Ubud antara lain: monkey forrest, museum, galleries, Taman Kemuda Saraswati, Palace/Istana, Traditional Market, pemandangan alam,Temples/Pura, Social Activities, Culture Events, Heritage Buildings, Handicrafts, Art Performances and Society Frienliness. Kesemua hal tersebut di atas merupakan daya tarik pariwisata bagi setiap insan yang mengunjungi Kelurahan Ubud termasuk wisatawan mancanegara. Dari masingmasing daya tarik tersebut di atas mendapat penilaian dari 50 orang sampel responden Wisatawan Mancanegara. Dari sekian banyak daya tarik yang ada di Kelurahan Ubud yang paling banyak sampai yang paling sedikit mendapat pilihan untuk dikunjungi dapat dilihat pada Tabel 5.9
93
Tabel 5.9 Daya Tarik Pariwisata yang digemari oleh 50 orang sample responden Wisatawan Mancanegara Pering Jenis Daya Tarik Jumlah (orang) yang menyatakan Jumlah kat Wisata pilihan ke: (orang) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 I Views/Panorama 20 6 3 0 1 1 0 0 0 31
Persen tase (%) 62
II
Traditional Market
13
8
4
4
1
0
0
0
0
30
60
III
Temples
10
7
5
1
3
1
0
0
0
27
54
IV
13
2
4
0
5
1
1
0
0
26
52
V
Society Friendliness Culture Events
14
6
2
2
0
0
0
0
0
24
48
VI
Monkey Forest
15
3
2
1
1
1
0
0
0
23
46
VII
Handicraft
12
4
4
2
0
0
0
0
0
22
44
VII
9
3
6
2
1
0
1
0
0
22
44
VII
Religious Ceremony Art Performances
14
3
2
2
1
0
0
0
0
22
44
VIII
Galleries
12
5
2
2
0
0
0
0
0
21
42
IX
Museum
11
3
2
1
1
0
1
1
0
20
40
X
Social Activities
5
0
2
5
0
4
1
0
0
17
34
XI
Heritage Building
5
1
2
1
0
0
1
0
0
10
20
XI
Palace
5
1
3
0
0
0
0
0
1
10
20
XII
Balinese Compound Taman Kemala Muda Saraswati
4
0
2
1
0
0
0
0
0
7
14
1
1
2
0
0
0
1
0
0
5
10
XIII
Sumber: Hasil olah data (lampiran15)
94
Dari Tabel di atas secara rinci dapat dijelaskan bahwa dari 50 orang sampel responden yang diambil boleh memilih lebih dari satu daya tarik pariwisata yang mereka gemari dan diminta untuk menyatakan sebagai pilihan keberapa, apakah sebagai pilihan ke-1, ke-2, ke-3 dan seterusnya sesuai keinginan mereka. Sebagaimana terlihat dalam Tabel di atas sebagai pilihan yang paling tertinggi atau peringkat I adalah: Views/Panoramas sebanyak 31 responden (62%), dengan perincian sebagai pilihan ke-1 20 responden (40%), pilihan ke-2 6 responden (12%), pilihan ke-3 3 responden (6%), pilihan ke-4 0, pilihan ke 5 dan 6 masingmasing 1 responden (2%). Peringkat II adalah Traditional Market sebanyak 30 responden (60%) dengan perincian sebagai pilihan ke-1 13 responden (26%), pilihan ke-2 8 responden (16%), dan seterusnya sesuai dengan yang tertera dalam table 5.9.
5.3 Aktivitas Pariwisata yang Digemari Oleh Wisatawan Mancanegara yang ada di Kelurahan Ubud Aktivitas pariwisata juga sering dilakukan oleh wisatawan yang sedang berlibur di suatu daerah tujuan wisata. Demikian juga halnya dengan wisatawan mancanegara yang sedang berlibur di Kelurahan Ubud yang merupakan tempat wisata yang berada di Kawasan wisata Ubud. Aktivitas pariwisata ini dilakukan seiring dengan penyaluran hobby atau bakat seperti Sight Seeing, Shopping, Spa/Relaxation, Cooking Class, Dancing Class serta Attending Culture events. Untuk pemenuhan kebutuhan fisik demi terpenuhinya kepuasan serta kesehatan jasmani dan rokhani seperti Cycling, Tracking, Jogging, Walking in The Rice
95
Field. Diantara aktivitas tersebut di atas ternyata Walking in The RiceField mendapat apresiasi tertinggi yaitu sebanyak 32 responden (64%) dari 50 responden wisatawan Mancanrgara yang diambil sebagai sampel, kemudian disusul oleh aktivitas Attending Cuilture Events sebanyak 29 responden (58%), seterusnya disusul oleh kegiatan masing-masing Sight-Seeing sebanyak 26 responden (52%), Spa/Relaxation 24 (48%), Shopping 23 responden (46%), Cycling 14 (28%), Tracking 11(22%), Cooking Class 10 (20%), Jogging 9 (18%), Dancing Class 5(10%), Others (makan di restoran dan warung lokal) 2 responden (4%),dan terakhir juga 2 responden (4%) yaitu aktivitas Painting Class. (lihat lampiran 16). Rincian mengenai peringkat dan berapa banyak yamg menyatakan sebagai pilihan ke-1, ke-2, ke-3 dan seterusnya terhadap masing-masing daya tarik yang ada di Kelurahan Ubud dapat disimak pada Tabel 5.10 Demikianlah
kegiatan-kegiatan
yang
dilakukan
oleh
wisatawan
mancanegara pada saat mereka berlibur di Kelurahan Ubud yang mempunyai banyak aktivitas yang ditawarkan kepada wisatawan yang menikmati liburan di Kelurahan Ubud termasuk wisatawan mancanegara. Dengan adanya beragam aktivitas yang dilakukan oleh wisatawan mancanegara yang berlibur di sana memungkinkan wisatawan tersebut akan tinggal lebih lama di daerah tujuan wisata tersebut. Dengan tinggalnya mereka lebih lama dengan sendirinya uang yang mereka belanjakan disana lebih banyak, sehingga ini juga membawa keuntungan bagi daerah tujuan wisata tersebut untuk meraup dollar yang lebih banyak dan dengan sendirinya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat apabila segenap lapisan masyarakat dapat ikut ambil bagian dalam peluang tersebut sesuai dengan ketranpilan yang dimiliki. Aktivitas ini merupakan
96
suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jika dikaitkan dengan teori motivasi yang disampaikan oleh Cooper maka aktivitas yang dilakukan terkait dengan tiga motivasi yaitu: physical motivation, interpersonal motivation dan status and prestige motivation Tabel 5.10 Aktivitas Pariwisata yang digemari oleh 50 orang sampel responden Wisatawan Mancanegara Jumlah (wisatawan) yang Pering kat
Jenis Aktivitas Wisata
I
21
7
3
0
1
0
0
32
14
7
4
4
0
0
0
29
58
III
Walking in the rice field Attending Culture Events Sight Seeing
Persen tase (%) 64
17
4
4
1
0
0
0
26
52
IV
Spa/ Relaxation
15
6
1
0
2
0
0
24
48
V
Shopping
14
2
5
2
0
0
0
23
46
VI
Cycling
11
0
1
0
2
0
0
14
28
VII
Tracking
3
1
3
2
1
1
0
11
22
VIII
Cooking Class
5
1
2
0
0
1
1
10
20
IX
Jogging
4
2
0
1
1
0
0
8
16
X
Dancing Class
4
0
0
0
0
1
0
5
10
XI
Painting Class
1
0
0
0
0
1
0
2
4
XII
Others
2
0
0
0
0
0
0
2
4
II
1
menyatakan pilihan ke: 2 3 4 5 6
Sumber: Hasil olah data (lampiran 16)
97
7
Jumlah (orang)
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 SIMPULAN 1. Persepsi Wisatawan Mancanegara Terhadap Fasilitas Pariwisata di Kelurahan Ubud Dari hasil pembahasan dapat diketahui bahwa persepsi wisatawan mancanegara terhadap fasilitas pariwisata yang berada di Kelurahan Ubud secara umum adalah baik, tapi untuk fasilitas Post Office and Telecomunication kurang mendapat apresiasi dari wisatawan mancanegara mengingat keberadaan Kantor Pos kurang diperlukan pada saat sekarang karena untuk kebutuhan berkomunikasi, surat menyurat serta mengirim Post Card sekarang sudah bisa digantikan oleh keberadaan warnet yang sudah menjamur disetiap jengkal ruas jalan di Kelurahan Ubud. Hal ini dapat dibuktikan dalam penelitian ini bahwa 13 orang responden tidak mengisi isian questionnaire mengenai keberadaan Kantor Pos dan fasiltas yang diberikan karena alasan sebagaiman disebutkan di atas. Dan satu lagi fasilitas yang mendapat apresiasi buruk adalah Public Fasilties atau Fasiltas Umum. Penilaian wisatawan mancanegara terhadap fasilitas ini betul-betul kurang sebagaimana komentar-komentar yang diberikan terhadap fasilitas umum ini seperti keadaan trotoar/ pedestrian yang banyak berlubang dan tidak rata, bahkan banyak trotoar dijadikan tempat parkir oleh si pemakai sepeda motor, dan sebaliknya para pejalan kaki justru berjalan dipinggir aspal pada lalu lintas yang ramai sehingga menjadi kurang aman. Demikian juga halnya dengan sampah yang mengotori lingkungan fasilitas umum serta parit yang banyak tersumbat oleh
98
sampah termasuk sampah plastik sehingga mangakibatkan air parit meluber ke jalan raya. Wisatawan juga mengeluhkan akses jalan yang sering macet dikarenakan oleh lalu lintas yang terlalu banyak bahkan melebihi dari kapasitas jalan yang tersedia dan diperparah lagi oleh keberadaan bus-bus besar yang masuk ke Kelurahan Ubud, sehingga menambah semrawutnya lalu lintas di Kelurahan Ubud.
2. Daya Tarik Pariwisata yang Digemari oleh Wisatawan Mancanegara yang berada di Kelurahan Ubud Dengan melihat pembahasan di atas maka dapat diberikan kesimpulan bahwa daya tarik yang ada di Kelurahan Ubud yang palinmg banyak mendapat apresiasi dari wisatawan mancanegara adalah pemandangan alam seperti pemandangan sawah yang berterasering, serta bukit-bukit yang menghijau. Mereka juga sangat tertarik dengan daya tarik pariwisata lainnya seperti keberadaan hutan beserta keranya (monkey forest), galleries, museum, traditional market, temples, palace, handicraft, art performance, religious ceremony, social activities serta keramahan masyarakat (friendliness society) cukup mendapat apresiasi dari wisatawan mancanegara.
3. Aktivitas Pariwisata yang digemari oeh Wisatawan Mancanegara di Kelurahan Ubud Aktivitas pariwisata yang dilakukan oleh wisatawan mancanegara selama berlibur di Kelurahan Ubud sangat bervariasi dari kegiatan yang membutuhkan peralatan khusus seperti bersepeda mengikuti kelas masak atau melukis serta
99
berbagai jenis aktivitas yang tidak memerlukan peralatan khusus ternyata yang paling banyak mendapat apresiasi adalah walking in the rice field sebanyak 34 responden (68%) kemudian disusul oleh attending culture events sebanyak 29 responden (58%), sight seeing 26 (52%), spa/relaxation 24 (48%), shopping 23 (46%), cycling 14 (28%), tracking 11(22%), cooking class 10 (20%), jogging 8 (16%), dancing class 5 (10%) serta painting class 1 responden (2%)dari total sampel responden yang dipilih yaitu sebanyak 50 orang.
6.2 Saran Dari hasil penelitian yang dilakukan maka ada beberapa saran yang perlu diperhatikan sebagai berikut: 1. Dengan adanya persepsi yang positif yang diberikan oleh wisatawan mancanegara terhadap fasilitas pariwisata, maka ke depan diharapkan agar tetap dapat dipertahankan dan jika memungkinkan untuk meningkatkan terus kualitas Fasilitas, Daya Tarik serta Aktivitas Pariwisata yang ada di Kelurahan Ubud 2. Perlu kiranya memberi perhatian yang serius terhadap keberadaan fasilitas umum yang ada di Kelurahan Ubud, mengingat dari hasil penelitian, fasilitas umum ini selain penerangan jalan hanya mendapat penilaian cukup seperti akses jalan yang dikeluhkan sering macet karena kebanyakan lalu lintas daripada kapasitas jalan yang tersedia dan diperparah lagi dengan adanya busbus yang besar masuk sehingga menambah kemacetan jalan di Kelurahan Ubud. Hal ini perlu kiranya carikan solusi untuk mengatasinya dengan membuat beberapa tempat parkr diluar kota Ubud dan mempertimbangkan
100
lapangan sepak bola Ubud dijadikan tempat parkir sebagaimana saran yang dikemukakan oleh wisatawan mancanegara. 3. Pedestrian/ trotoar perlu kiranya juga mendapat perhatian, karena banyak trotoar yang berelubang dan tidak rata, bahkan banyak trotoar yang seharusnya untuk keamanan pejalan kaki namun justru banyak yang dipergunakan untuk parkir sepeda motor. Hal ini perlu mendapat penangan yang serius dari semua pihak terkait untuk menjadikan trotoar tersebut sesuai peruntukannya dan memperbaiki supaya ada manfaatnya bagi si pejalan kaki. 4. Sampah yang menjadi sorotan wisatawan mancanegara perlu kiranya penanganan yang lebih professional termasuk menempatkat tempat-tempat sampah disepanjang jalan yang dianggap perlu dan memberikan tanda pada tempata-tempat yang memang tidak boleh membuang sampah, dan memberikan sanksi bagi si pelanggar. Dan perlu tindakan nyata untuk menyadarkan masyarakat untuk menjaga kebersihan demi kesehatan kita bersama 5. Perlu akses internet yang lebih cepat mengingat banyak wisatawan memanfaatkan fasilitas ini untuk berkomunikasi dan kepentingan lainnya. 6. Wisatawan mancanegara memberikan penilaian yang baik terhadap daya tarik pariwisata yang ada di Kelurahan Ubud, maka dari itu yang perlu dilakukan adalah memelihara dan menjaganya supaya keberadaan semua daya tarik pariwisata tersebut bisa lestari seperti keberadaan monkey forest, galleries, museum, termasuk views atau pemandangan alam yang mendapat apresiasi yang paling tinggi dari wisatawan Mancantgara. Perlu juga kiranya tetap melindungi keberadaan tradsitional market dari tekanan mini market-mini market yang merajalela masuk ke pedesaan, mengingat keberadaan traditional
101
market ini juga mendapat apresiasi yang tinggi dari wisatawan. Society friendliness atau keramahan penduduk juga perlu dipelihara, karena hal ini juga menarik wisatawan untuk berlibur di tengah-tengah masyarakat yang mengutamakan keramahan sejati yang tulus keluar dari lubuk hatinya yang paling dalam, bukan keramahan yang mengharapkan dollar. 7. Perlu kiranya tetap memelihara keragaman aktivitas yang ada di Kelurahan Ubud mengingat semua aktivitas tersebut seperti cycling, tracking, jogging, spa/relaxation,
termasuk walking in the rice field yang mendapat pilihan
tertinggi dari wisatawan. Maka dari itu perlu kiranya memelihara lintasanlintasan melalui sawah dengan pemandangan yang menarik sehingga hal ini tetap mendapat apresiasi dari wisatawan unmtuk menyalurkan hobbynya serta memelihara kesehatannya mengingat berjalan melewati sawah disamping dapat menikmati pemandangan yang alami juga mendapatkan udara yang segar.
102
DAFTAR PUSTAKA Alam Paturusi Syamsul. 2008. Perencanaan Kawasan Pariwisata: Udayana University Press. Anonim. Undang Undang Republik Indonesia No.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Antara, Made, 2004, Bahan Ajar Metodelogi Penelitian Pariwisata, Denpasar: Program Pasca Sarjana Magister Kajian Pariwisata, UNUD Ardika, I Wayan.2003.Pariwisata Budaya Berkelanjutan.Refleksi dan Harapan di Tengah Perkembangan Global.Denpasar: PS Magister Kajian Pariwisata Universitas Udayana Bali Post, (Sabtu Pon, 10 April 2010), Jalan Sering Macet, BPW Ancam Boikot Ubud Butler, R.W.1996.The Role of Tourism and Culture:Global Civilization in Change,Wiendu Nuryati (ed). Yogyakarta :Gadjah Mada University Press. Cooper, C.et al 1993.Tourism Principle and Practise. Great Britain,London:Clays Ltd. Covarubias, M.1946.Island of Bali,Alfred a.Knopf,Inc,Printed in Singapore. Damanik Janianton & Weber F. Helmut. 2006, Perencanaan Ekowisata Diprada.2006.Kelompok Umur wisatawan yang Bali.Denpasar,Dirpada Provinsi Bali,Niti Mandala. ----------2007.Direktori Kepariwisataan Denpasar:Denpasar Bali
Kota
berkunjung
Denpasar.Dirpada
ke
kotamadya
Erawan, Nyoman.1994.Pariwisata dan Pembangunan Ekonomi (Bali Sebagai Kasus).Denpasar :Upada sastra Echols, M. John dan Shadily, H.2005.Kamus Inggris Indonesia.An English Indonesi Dictionary. Jakarta.PT Gramedia Pustaka Utama. Foster, David.2000. The Customer’s Perception of tourism Accreditation, http://www.answers.com/topic/perception, Senin:20 Agustus 2007, 15 : 23 WITA Geriya, W 1996. Pariwisata dan Dinamika Kebudayaan Lokal, Nasional,Global,bunga rampai Antropologi Pariwisata.Denpasar:Upada sastra.
103
Indrayani Yayu. 2008. Persepsi Wisatawan Lanjut Usia terhadap Fasilitas dan Aktivitas Pariwisata di Desa Sanur(tesis) Denpasar Universitas Udayana Kanca I Nyoman.2009. Persepsi Wisatawan Mancanegara terehadap Pelayanan Informasi Pada Tourist Information Center Dinas Pariwisata Kota Denpasar(tesis) Denpasar, Universitas Udayana Karyasiswa Mahasiswa Magister Kajian Pariwisata.2003.Kepuasan dan Harapan Wisatawan Terhadap Produk Wisata di Bali pasca Tragedi Kuta 2002.Denpasar : Universitas Udayana Koentjaraningrat.1990.Pengantar Ilmu Psikologi.Yogyakarta: Andi Offset
Kotler, Philip.2002.”Pemasaran Perhotelan dan Kepariwisataan” Edisis Bahasa Indonesia(jilid 1).Jakarta.PT.Prenhallindo. Karause, G. 1998.Bali 1912 Translation from German by W.H Mabbet. New Zeland:January Book. Kusmayadi dan Sugiarto, Endar.2000. Metodelogi Penelitian Kepariwisataan.Jakarta : PT .Gramedia Pustaka Utama
dalam
bidang
McInthos, W & Goldner,C.1986. Tourism Principles, Practices, Philosophies, New York.Jhon Wiley & Sons, INC.
Nusa Bali (Kamis, 29 April 2010), Ubud Juga Belum Steril dari Gigolo Parining, N.1999. Pariwisata Kerakyatan, Pariwisata yang berbudaya dan Berwawasan Lingkungan,dalam Kumpulan Maklah Seminar Pembangunan Bali Berbudaya dan Berwawasan Lingkungan,Kerja sama Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kepariwisataan Universitas Udayana dengan Pemda Tk I, Bali. Pendit, Nyoman S.2002.Ilmu Pariwisata Sebuiah Pengantar Perdana.Jakarta: Pradnya Paramita Gubernur Kepala Daerah Tk. 1 Bali Peraturan Daerah ( Perda ) No.4 Tahun 1999 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Prop.Daerah Tingkat 1 Bali No.4 Tahun 1996 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Tk.I Bali,. Picard, 2006.Bali Pariwisata dan Budaya Pariwisata.Jakarta : Gramedia Pitana,I.G. 2002.Pariwisata, Wahana Pelestarian Kebudayaan dan Dinamika Masyarakat Bali. Orasi Pengukuhan Guru Besar dalam Pariwisata.Denpasar : Universitas Udayana,15 Juni 2002. ----------2006. Bali Pariwisata Budaya dan Budaya Pariwisata: KPG ( Kepustakaan Populer Gramedia) Pitana, I G. 1994. Adiwacana: Mosaik Masyarakat dan Kebudayaan Bali.I Gde Pitana (eds), Cet 1. Denpasar Bali Post Pitana, I.G. dan Gayatri.2005.Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset
104
Profil Pembangunan Kelurahan Ubud, 2009. Ubud, Gianyar Raka Dalem A.A.G., Wardi I N.,Suarna I W., Sandi Adnyana I W. Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Richards, G et al. 2002 Tourism and Suntainable Community Development. New York:Routledge Ross, G.F.1998.Psikologi Pariwisata, Edisi 1, Marianto Samosir (penerjemah).Jakarta : Yayasan Obor Indonesia Sharpley, R 1994.Tourism, Tourist and Society. Cambridgeshire:ELM Publication. Slamet, Y. 1993.Analisis Kuantitatif.Solo : Dabara Publisher Smith, V.L.1997.Introduction To Host and Guest : The Antropology of Tourism dalam The Eathscan Reader in Sustainable Tourism,Lesley France (ed). United Kingdom (UK) : Earthscan Publication Ltd. Soemarjan, S. 1964.Setangkai Bunga Sosiologi.Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sofield, T.H.B. 2003. Empowermert for Sustainable Tourism Development,Tourism Social Sciences Series. United Kingdom (UK) : Elsevier Science Ltd.,Pergamon. Spillane, J.2003.Prospek Pegembangan Pariwisata Indonesia Sesuai Dengan Kecenderungan Global. Ardika. I W (ed). Pariwisata Budaya Berkelanjutan. Refleksi dan Harapan Di Tengah Perkembangan Global.Denpasar: Universitas Udayana p.11-18. Undang-Undang Repuplik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan Walgito.B.1990.Pengatar Ilmu Psikologi .Yogyakarta : Andi Offset Yoeti, Oka, A. 1996a.Pemasaran Pariwisata. Bandung : Angkasa. -----------------. 1996b. Pengatar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa. -----------------. 2001.Pariwisata : Sejarah, Perkembangan dan Prospeknya.Jakarta : PT. Pertja
105
Lampiran 1 a.Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap atmosfir/suasana kamar hotel Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 17 21 12 50
Persentase(%) 34.00 42.00 24.00 100.00
b. Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap keamanan sekitar hotel Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 13 21 16 50
Persentase(%) 26.00 42.00 32.00 100.00
c. Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap taman di area hotel Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 15 14 21 50
Persentase(%) 30.00 28.00 42.00 100.00
Lampiran 2 a. Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap jarak antar fasilitas hotel Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk
Jumlah(orang) 12 24 14 106
Persentase(%) 24.00 48.00 28.00 -
Total
50
100.00
b. Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap kemampuan bahasa Asing karyawan hotel Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 3 27 19 1
Persentase(%) 6.00 54.00 38.00 2.00
50
100.00
c.Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap atmosfir restoran Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 12 24 14 50
Persentase(%) 24.00 48.00 28.00 100.00
Lampiran 3 a.Persepsi Wisatawan Mancanegara thd. kwalitas makanan dan minuman Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 12 24 14
Persentase(%) 24.00 48.00 28.00
50
100.00
b.Persepsi Wisatawan Mancanegara thd. variasi makanan dan minuman Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik
Jumlah(orang) 8 24 107
Persentase(%) 16.00 48.00
Cukup Buruk Sangat buruk Total
18
36.00
50
100.00
c.Persepsi Wisatawan Mancanegara thd. bahasa asing karyawan restoran Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 4 23 22 1 50
Persentase(%) 8.00 46.00 44.00 2.00 100.00
Lampiran 4 a.Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap pelayanan karyawan money changer Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 6 25 18 1
Persentase(%) 12.00 50.00 36.00 2.00
50
100.00
b.Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap keamanan money changer Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 8 29 13 50
108
Persentase(%) 16.00 58.00 26.00 100.00
c.Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap nilai tukar Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 3 25 22 50
Persentase(%) 6.00 50.00 44.00 100.00
Lampiran 5 a.Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap bhs.asing karyawan Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 4 25 18 3 50
Persentase(%) 8.00 50.00 36.00 6.00 100.00
b.Persepsi Wisatawan Mancanegara thd. realibilitas informasi pariwisata Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 4 22 22 2 50
Persentase(%) 8.00 44.00 44.00 4.00 100.00
c.Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap pelayanan karyawan Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 6 24 19 1 50 109
Persentase(%) 12.00 48.00 38.00 2.00 100.00
Lampiran 6 a.Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap kebersihan lingkungan kantor Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 4 23 22 1 50
Persentase(%) 8.00 46.00 44.00 2.00 100.00
b.Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap bhs. Asing karyawan kantor Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 4 19 27 50
Persentase(%) 8.00 38.00 54.00 100.00
c.Persepsi Wisatawan Mancanegara thd. kesigapan pelayanan transportasi Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk
Jumlah(orang) 10 23 16 1 -
Persentase(%) 20.00 46.00 32.00 2.00 -
50
100.00
Total Lampiran 7
a.Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap kebersihan armada angkutan Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik
Jumlah(orang) 9 27 110
Persentase(%) 18.00 54.00
Cukup Buruk Sangat buruk Total
14 50
28.00 100.00
b.Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap keamanan armada angkutan Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 9 27 13 1 50
Persentase(%) 18.00 54.00 26.00 2.00 100.00
c.Persepsi Wisatawan Mancanegara thd kemampuan bahasa asing karyawan Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 10 20 19 1 50
Persentase(%) 20.00 40.00 38.00 2.00 100.00
Lampiran 8 a.Persepsi Wisatawan Mancanegara thd fasilitas komunikasi oral dan tulisan Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 1 16 18 2 37
Persentase(%) 2.00 32.00 36.00 4.00 74.00
b.Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap ketersediaan benda pos 111
Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 2 17 16 2 37
Persentase(%) 4.00 34.00 32.00 4.00 74.00
c.Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap pelayanan karyawan Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 3 17 15 2 37
Persentase(%) 6.00 34.00 30.00 4.00 74.00
Lampiran 9 a.Persepsi Wisatawan Mancanegara thd kemampuan bahasa asing karyawan Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 2 16 19 37
Persentase(%) 4 32 38 74.00
b.Persepsi Wisatawan Mancanegara thd variasi produk yang dijual Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 8 27 13 2 50
112
Persentase(%) 16.00 54.00 26.00 4.00 100.00
c.Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap kwalitas produk Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 8 21 18 2 1 50
Persentase(%) 16.00 42.00 36.00 4.00 2.00 100.00
Lampiran 10 a.Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap harga di fasilitas perbelanjaan Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 6 19 23 2 50
Persentase(%) 12.00 38.00 46.00 4.00 100.00
b.Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap pelayanan karyawan Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 5 26 15 3 1 50
Persentase(%) 10.00 52.00 30.00 6.00 2.00 100.00
c.Persepsi Wisatawan Mancanegara thd. kebersihan lingkungan perbelanjaan Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk
Jumlah(orang) 3 23 21 3 113
Persentase(%) 6.00 46.00 42.00 6.00
Sangat buruk Total
50
100.00
Lampiran 11 a.Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap fasilitas jalan raya Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 6 13 25 5 1 50
Persentase(%) 12.00 26.00 50.00 10.00 2.00 100.00
b.Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap penerangan jalan dan ketersediaan air Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 6 17 22 4 1 50
Persentase(%) 12.00 34.00 44.00 8.00 2.00 100.00
c.Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap jalan setapak/pedestrian Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 3 10 22 12 3 50
Persentase(%) 6.00 20.00 44.00 24.00 6.00 100.00
Lampiran 12 a.Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap kebersihan di tempat umum 114
Persepsi wisatawan mancanegara Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Total
Jumlah(orang) 2 11 23 13 1 50
115
Persentase(%) 4.00 22.00 46.00 26.00 2.00 100.00