BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
Penelitian ini dilakukan di Poltekkes YRSU Dr.Rusdi. Jl.H Adam Malik No.140-142 Medan, Sumatera Utara. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Poltekkes YRSU Dr.Rusdi Program Stdui Diploma IV Fisioterapi tingkat I, II, dan III, dikarenakan jumlah mahasiswa terbanyak, kemudian seluruh mahasiswa Diploma IV Fisioterapi dilakukan wawancara dengan menggunakan Questionaire Aktivitas Fisik dari (IPAQ). Kemudian dilakukan tes keseimbangan dengan menggunakan Standing Stork Test. Penelitian dibagi dalam 2 Kelompok yaitu Kelompok I yang mendapatkan Core Stability dan Balance Board Exercise, sedangkan pada Kelompok II adalah yang hanya mendapatkan pelatihan balance board. Penelitian setiap Kelompok dilakukan di ruangan aula dengan menggunakan Air Conditioner bersuhu 250 C setiap akan dilakukan latihan selama 4 minggu. Selain memberikan hasil pengujian dan hipotesis penelitian juga akan dipaparkan deskripsi data berupa karakteristik sampel penelitian dan nilai skor keseimbangan pada kedua Kelompok.
5.1 Deskripsi Karakteristik Subjek Penelitian Untuk dapat memberikan informasi yang lengkap serta akurat maka disajikan deskripsi data berupa karakteristik subjek penelitian dalam bentuk tabel
62
63
deskriptif dan frekuensi subjek penelitian berdasarkan nilai nominal, persentase sampel, dan nilai mean.
Tabel 5.1 Distribusi Data Sampel Berdasarkan Karakteristik Jenis Kelamin. No 1
Karakteristik Subjek
Kelompok I
Kelompok II
n (%)
n (%)
Jenis Kelamin 28 (100)
14 (100)
14 (100)
Laki-laki
10 (35,7)
6 (42,9)
4 (28,6)
Perempuan
18 (64,3)
8 (57,1)
10 (71,4)
Lama periode pengambilan sampel, yaitu selama 3 bulan sejak tanggal 25 Maret sampai 25 Mei 2013, terdapat 28 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan sehingga diikutkan dalam penelitian ini. Dimana 10 orang (35,7%) diantaranya laki-laki dan 18 orang (64,3%) adalah perempuan, dimana hal ini menunjukkan bahwa perempuan lebih banyak pada penelitian ini. proporsi pada Kelompok I Wanita berjumlah 8 orang (57,1%), Laki-laki 6 orang (42,9%), proporsi pada kelompok II wanita berjumlah 10 orang (71,4%), sedangkan laki-laki berjumlah 4 orang (28,6%). Keseluruhan gambaran karakteristik subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin ini disajikan pada tabel 5.1 diatas.
64
Tabel 5.2 Distribusi Data Sampel Berdasarkan Karakteristik Subjek Penelitian No. 1 2 3 4
Karakteristik Subjek Umur (Tahun) Aktivitas Fisik Indeks Massa Tubuh Keseimbangan : Sebelum Sesudah Selisih
Kelompok.I Mean + SD 21,5 + 0,85 314,68 + 101,39 23,99 + 2,10
KelompokII Mean + SD 19,3 + 1,00 286,39 + 84,28 23,52 + 1,92
14,00 + 5,35 38,64 + 6,20 24,64 + 3,27
11,56 + 4,92 25,89 + 4,76 14,32 + 3,06
Dari Table 5.2 di atas menunjukkan bahwa sampel penelitian Kelompok I memiliki rerata umur (21,5 ± 0,85) pada Kelompok II (19,3 ± 1,00), hal tersebut memberikan gambaran bahwa sampel penelitian ini mewakili Kelompok usia kategori dewasa muda. Nilai skor pengukuran aktivitas fisik didapatkan bahwa pada Kelompok I yang mendapatkan latihan Core Stability dan Balance Board memiliki rerata nilai aktivitas fisik (314,68 ± 101,39) dan pada Kelompok II memiliki rerata nilai aktivitas fisik (286,4 ± 84,28). hal tersebut memberikan gambaran bahwa sampel penelitian ini mewakili Kelompok kurang aktivitas fisik berdasarkan standart IPAQ (International Physical Activity Questionaire). Dari tabel 5.2 didapatkan rerata nilai IMT pada Kelompok I (23,99 + 2,10) sedangkan pada Kelompok II memiliki rerata nilai IMT (23,52 + 1,92), hal ini menunjukkan bahwa sampel penelitian ini tergolong kelebihan berat. Sebelum mendapatkan latihan kombinasi Core Stability dan Balance Board, Kelompok I nilai rerata prosentase prediksi keseimbangan Standing Stork Test adalah 14,00 ± 5,35. Setelah mendapatkan latihan kombinasi Core Stability dan balance board
65
nilai rerata meningkat menjadi 38,64 ± 6,20. Pada Kelompok II Sebelum mendapatkan latihan Balance Board, didapatkan nilai rerata prosentase prediksi keseimbangan Standing Stork Test adalah 11,56 ± 4,92. Setelah mendapatkan latihan Balance Board nilai rerata meningkat menjadi 25,89 ± 4,76.
5.2 Uji Normalitas Data dan Homogenitas Varian Untuk menentukan pilihan penggunaan statistika dalam pengujian hipotesis, maka pada penelitian ini dilakukan uji persyaratan analisis yaitu pengujian distribusi normal dan pengujian homogenitas varian untuk mengetahui apakah data bersifat homogen atau tidak. Adapun uji statistik yang digunakan antara lain adalah Shapiro-wilks test untuk menguji normalitas data dan Levene’s test untuk menguji homogenitas varian.
Tabel 5.3 Uji Normalitas Data dan Uji Homogenitas Varian. Kelompok Data
Umur IMT Aktivitas Fisik Keseimbangan Sebelum Keseimbangan Sesudah Selisih
Normalitas Data Dengan Shapiro Wilk Test Kelompok I Kelompok II P p 0,033 0,096 0,787 0,369 0,116 0,037 0,034 0,519 0,099 0,607 0,460 0,779
Homogenitas Dengan Levene’s Test P 0,498 0,442 0,971 0,107 0,790 0,945
Dari Tabel 5.3 tersebut di atas menunjukkan bahwa untuk uji normalitas distribusi dengan menggunakan Shapiro-Wilks Test didapatkan nilai probabilitas
66
umur pada Kelompok I didapat p<0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Pada Kelompok II P>0,05 maka data berdistribusi normal, sedangkan pada IMT didapat nilai p>0,05 pada setiap Kelompok, yang berarti data berdistribusi normal, dan pada Aktivitas Fisik Kelompok I didapat nilai p>0,05, maka data berdistribusi normal, dan Kelompok II p<0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Serta Kelompok data keseimbangan sebelum intervensi pada Kelompok I p= 0,034 nilai p<0,05, yang berarti bahwa data tidak berdistribusi normal. Pada Kelompok II, p= 0,519 nilai p>0,05 yang berarti bahwa data berdistribusi normal. Untuk Kelompok data sesudah intervensi pada Kelompok I p= 0,099, nilai p>0,05, yang berarti bahwa data berdistribusi normal. Demikian pula dengan hasil analisis pada Kelompok II p= 0,607, nilai p>0,05, yang berarti bahwa data berdistribusi normal. Untuk Kelompok data nilai selisih pada Kelompok sampel I didapatkan p= 0,460, nilai p>0,05, yang berarti bahwa data berdistribusi normal. Demikian halnya dengan Kelompok II p= 0,779, nilai p>0,05 yang berarti data berdistribusi normal. Pada uji Homogenitas varian dilakukan dengan menggunakan Levene’s test didapatkan nilai p=0,498, nilai p>0,05 untuk Kelompok kelompok umur maka data bersifat homogen, pada kelompok IMT p=0,442 nilai p>0,05 maka data bersifat homogen, data sebelum intervensi yang berarti bahwa data bersifat homogen. Pada Kelompok data sesudah intervensi didapatkan nilai p>0,05 yang berarti bahwa data bersifat homogen. Demikian pula dengan Kelompok data
67
selisih nilai pada setiap Kelompok sampel, didapatkan nilai p>0,05 yang berarti data selisih memiliki sifat yang homogen.
5.3 Uji hipotesis I. Latihan Core Stability dan Balance Board dalam meningkatkan keseimbangan mahasiswa dengan kurang aktivitas fisik. Tabel 5.4. memperlihatkan bahwa rerata nilai keseimbangan pada 14 subjek di awal penelitian (sebelum latihan) adalah 14,00 detik (SD 5,35). Setelah mendapatkan latihan kombinasi Core Stability dan Balance Board selama 4 minggu dalam seminggu 3 kali pertemuan, maka total latihan 12 kali pertemuan, peningkatan nilai reratanya menjadi 38,64 detik, dengan rerata persentase peningkatan 64,59%. Diketahui dari hasil Analisis statistik dengan uji Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan nilai p = 0,001, dan nilai z (-3,296) maknanya: ada perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah latihan kombinasi Core Stability dan Balance Board karena nilai p<0,05 dalam hal rerata nilai keseimbangan Standing Stork Test. Tabel 5.4 Uji Wilcoxon Signed Ranks Test nilai Keseimbangan sebelum dan setelah mendapatkan latihan Core Stability dan Balance Board (Kel.I). Data (CS+BB)
N
Rerata + SD
Z
P
Sebelum
14
14,00 + 5,35
-3,296
0,001
Sesudah
14
38,64 + 6,20
% Peningkatan
14
64,59 + 8,73
68
5.4 Uji hipotesis II. Latihan Balance Board dalam meningkatkan keseimbangan mahasiswa dengan kurang aktivitas fisik. Tabel 5.5. memperlihatkan bahwa rerata nilai VC pada 14 subjek di awal penelitian (sebelum latihan) adalah 11,56 (SD 4,92). Setelah mendapatkan latihan balance board terjadi peningkatan rerata nilai keseimbangan penurunan nilai reratanya menjadi 25,89 (SD 4,76). Rerata peningkatan keseimbangan awal dan sesudah dilakukan latihan Balance Board adalah 14,33 dengan rerata persentase peningkatan sebesar 56,67%. Analisis statistik dengan uji T dependen menunjukkan nilai t = -17,47 dan nilai p = 0,0001. Karena nilai p<0,05 dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal rerata nilai keseimbangan sebelum dan setelah latihan Balance Board.
Tabel 5.5 Uji Paired Sampel T Test nilai keseimbangan sebelum dan setelah mendapatkan latihan Balance Board (Kel.II). Kelompok Data
N
Mean + SD
t
Sebelum perlakuan
14
11,56 + 4,92
-17,47
Setelah perlakuan
14
25,89 + 4,76
% Peningkatan
14
56,67 + 14,07
p 0,0001
69
5.5 Uji hipotesis III. Perbedaan antara pemberian Core Stability dan Balance Board (kel.I) dengan balance board (kel.II)
dalam meningkatkan
keseimbangan. Tabel 5.6 memperlihatkan selisih nilai rerata keseimbangan pada pre dan post Kelompok perlakuan (I) yang mendapatkan Core Stability dan Balance Board adalah: 24,63, sedangkan pada Kelompok perlakuan (II) yang mendapatkan hanya balance board adalah: 14,32. Analisis statistik uji beda Independent Sampel T test pada masing - masing 14 subyek menunjukkan nilai p = 0,0001. Karena nilai p<0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan antara pemberian kombinasi Core Stability dan Balance Board ( kel.I ) dengan hanya Balance Board (kel.II), dalam meningkatkan keseimbangan mahasiswa dengan kurang aktivitas fisik. Tabel 5.6 Uji Independent Sampel T Test uji beda selisih nilai Kelompok I dan Kelompok II terhadap peningkatan keseimbangan Standing Stork Test. Jenis Perlakuan
n
Mean + SD
T
p
Core Stability dan Balance Board (Kel.I) Balance Board (Kel II)
14
24,64 + 3,27
8,59
0,0001
14
14,32 + 3,06
70
Dari ketiga pengujian hipotesis tersebut dapat ditetapkan hasil pengujian sebagai berikut : 1.
Pelatihan Core Stability dan Balance Board meningkatkan keseimbangan pada mahasiswa dengan kurang aktivitas fisik
2.
Pemberian balance board meningkatkan keseimbangan pada mahasiswa dengan kurang aktivitas fisik.
3.
Pelatihan Core Stability dan Balance Board lebih efektif dari pada Balance Board saja untuk meningkatkan keseimbangan pada mahasiswa dengan kurang aktivitas fisik dilihat dari rerata peningkatan setiap Kelompok.
