BAB Ι PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap wanita, menurut Depkes RI kehamilan merupakan masa kehidupan yang penting. Pada masa ini ibu harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya agar bayi yang dilahirkan sehat, bayi yang dilahirkan sangat tergantung dengan status gizi ibu, sehingga dengan terjadinya proses kehamilan mengakibatkan aktifitas tubuh dan kebutuhan gizi akan meningkat seperti jumlah kalori, protein dan zat gizi lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta bertambah besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu (Marry,1997). Status gizi ibu yang kurang pada masa hamil akan mengakibatkan terjadinya komplikasi kehamilan dan kelahiran serta kematian ibu, karena pada masa ini terjadi pembentukan jaringan baru yang berkembang dalam rahim sebagai pendukung yang mampu menjaga kelangsungan hidup janin, oleh sebab itu pada ibu hamil membutuhkan zat gizi yang relatif lebih besar dibanding sebelum hamil. Kebutuhan gizi setiap trimester kehamilan berbedabeda. Pada trimester pertama kebutuhan gizi rendah, karena pada masa ini baru terjadi pembentukan janin dan janin belum begitu banyak membutuhkan zat gizi, menjelang trimester ke dua kebutuhan zat gizi meningkat karena pada saat ini terjadi peningkatan berbagai ukuran jaringan reproduksi, seperti bertambah besarnya ukuran uterus dan payudara yang merupakan persiapan
2 pada saat melahirkan dan setelah melahirkan seperti produksi Air Susu Ibu (ASI), dan kebutuhan gizi terus bertambah pada trimester ketiga dimana terjadi pertumbuhan janin, plasenta, bertambahnya
cairan amnion
dan
terbentuknya cadangan lemak dalam tubuh ibu (Pudjiadi,2002). Penilaian (pengukuran) status gizi merupakan langkah awal untuk mengetahui dan menanggulangi keadaan gizi yang kurang, penilaian status gizi ibu hamil yang paling ideal dilakukan sebelum konsepsi terjadi. Menurut Depkes RI (2000), salah satu cara untuk mendeteksi kelompok beresiko Kurang Energi Kronis (KEK) pada Wanita Usia Subur (WUS) dengan melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LLA) , dan Jenis antopometri yang digunakan untuk mengukur resiko KEK pada wanita hamil adalah pengukuran LLA dengan nilai batas ambang 23,5 cm. Apabila LLA kurang dari 23,5 cm, artinya wanita tersebut mempunyai resiko KEK dan beresiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Indikator status gizi selain antopometri adalah dengan pemeriksaan kadar Hemoglobin. Hemoglobin adalah parameter yang digunakan secara luas untuk menetapakan prevalensi anemia (Nyoman,2002). Bertambahnya darah selama kehamilan sudah dimulai sejak umur 10 minggu, dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu, dimana pada usia ini terjadi peningkatan volume darah ibu, dibanding
produksi sel darah merahnya,
apabila keadaan tersebut terus-menerus terjadi, maka dapat menimbulkan anemia kehamilan, dimana darah yang kaya O2 dan nutrisi yag menuju plasenta akan berkurang, hal ini dapat menyebabkan ukuran plasenta menjadi
3 lebih kecil, dan suplay atau transfer O2 dan nutrisi berkurang yang dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin, lahir sebelum waktunya, BBLR, dan perdarahan sebelum dan sewaktu melahirkan, dan pada anemia berat dapat berakibat kematian ibu dan janin. Puskesmas Bojong II merupakan salah satu puskesmas yang ada di pekalogan. Menurut catatan persalinan yahun 2005 bayi yang dilahirkan BBLR sebanyak 3,83% dan tahun 2006 kelahiran bayi sebesar 8,83% dari 125 kelahiran mengalami BBLR, sementara dari hasil dinas Kesehatan Kesehatan dan Sosial (DKS) semarang, ibu yang mengalami anemia selama kehamilan pada tahun 2005 sebesar 55%. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka diajukan rumusan masalah sebagai berikut : “ Ada Pengaruh antara lingkar lengan atas, dan kadar hemoglobin ibu hamil trimester ΙΙΙ terhadap berat lahir bayi di kecamatan Bojong- Pekalongan”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui pengaruh antara lingkar lengan atas, kadar Hb pada ibu hamil trimester ΙΙΙ terhadap berat bayi lahir di Puskesmas Bojong II Pekalongan.
2. Tujuan Khusus
4 a. Mendiskripsikan lingkar lengan atas (LLA) ibu hamil trimester III b. Mendiskripsikan Kadar hemoglobin ibu hamil trimester III c. Mendiskripsikan berat lahir bayi di kecamatan bojong . d.
Menganalisis pengaruh lingkar lengan atas (LLA) dengan berat bayi lahir.
e. Menganalisis pengaruh antara kadar hemoglobin ibu hamil trimester III dengan berat bayi lahir . g. Menganalisis pengaruh antara LLA dan kadar Hb ibu hamil trimester III dengan berat bayi lahir.
D. Manfaat Penelitian. Setiap penelitian yang dilaksanakan semestinya mempunyai manfaat yang jelas dan terarah. Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat bagi peneliti Manfaat yang dicapai oleh peneliti adalah peneliti dapat mengetahui pengaruh
lingkar lengan atas, dan kadar Hb ibu hamil trimester ΙΙΙ
terhadap berat bayi lahir di kecamatan Bojong. 2. Manfaat bagi Puskesmas Manfaat penelitian ini bagi instansi Puskesmas Bojong II Pekalongan: a. Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi kepada kepala puskesmas dalam merencanakan dan menentukan intervensi pelayanan Antenatal Care (ANC) ibu hamil.
5 b. Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi kepada kepala puskesmas untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap kesehatan ibu hamil terutama masalah gizi kurang, KEK, anemia, serta kejadian BBLR. 3. Manfaat bagi ibu hamil Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi kepada ibu hamil untuk lebih meningkatkan gizi agar tidak mengalami gizi kurang dan anemia saat hamil, sehingga tidak akan membahayakan dirinya dan kandungannya.
E. Manfaat bidang ilmu. Bidang ilmu yang terkait dengan penelitian ini adalah ilmu keperawatan dengan kajian ilmu keperawatan maternitas dan ilmu gizi.