BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masa kehamilan merupakan suatu proses penting yang dapat terjadi dalam masa reproduksi perempuan berumur 15 – 46 tahun. Proses penting ini diperlukan perhatian khusus karena mempunyai beberapa resiko yang dapat menyebabkan kematian pada ibu dan janin. Salah satu resiko yang dapat terjadi dalam kehamilan adalah kehamilan letak sungsang (Sarwono,2011). Angka kejadian kehamilan dengan berbagai presentasi dan posisi janin mendekati atau pada akhir kehamilan adalah sebagai berikut : presentasi verteks 96%, letak sungsang 3,5%, presentasi bahu 0,4%, dan presentasi wajah 0,3% (Cunningham, 2010). Biasanya kejadian letak sungsang berkisar antara 3% sampai 4% pada umur kehamilan cukup bulan. Sekalipun kejadiannya kecil tetapi mempunyai penyulit yang besar dengan angka kematian sekitar 20% sampai 30%. Kehamilan letak sungsang mempunyai faktor resiko dan resiko untuk ibu dan janin. Faktor resiko letak sungsang antara lain prematuritas, abnormalitas struktural uterus, polihidramnion, plasenta previa, multiparitas, mioma uteri, kehamilan multiple, anomali janin (anensefali, hidrosefalus), dan riwayat presentasi bokong sebelumnya (Sarwono, 2011).
1
2
Resiko yang dapat terjadi pada ibu hamil dengan letak sungsang akan terjadi pada waktu persalinan yaitu antara lain meningkatnya infeksi ibu, ruptur uteri, laserasi serviks, perdarahan pascapartum,prolaps tali pusat dan fraktur (humerus, klavikula, femur) saat ekstraksi bokong. Berdasarkan resiko yang dapat dialami ibu hamil dengan letak sungsang, maka pendeteksian dini pada kehamilan letak sungsang harus dilakukan. Salah satunya dengan pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit (Cunningham, 2009). Angka Kematian Ibu berdasarkan Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), di Indonesia masih sangat tinggi dan jauh dari target Millennium Development Goals (MDG’s). Hasil survei AKI di Indonesia tahun 2012 yaitu 359 tiap 100.000 kelahiran hidup. MDG’s sendiri sudah mempunyai target 209 tiap 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015, yang mengartikan bahwa pertolongan oleh tenaga kesehatan tersalurkan sampai ke pasien (Depkes, 2014). Angka Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 sebesar 118,62/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kejadian ibu hamil dengan letak sungsang di Puskesmas Gajahan Surakarta pada 2015 dari bulan Agustus sampai Desember sebanyak 44 kasus dari 169 ibu hamil (Dinkes Jateng, 2014). Berdasarkan dari permasalahan yang dihadapi ibu hamil dengan janin letak sungsang, bidan dapat melakukan pendeteksian lebih dini
3
tentang hamil letak sungsang, pemantauan kehamilan dengan resiko, melakukan penatalaksanaan knee chest, melakukan perencanaan persalinan dengan aman serta memberikan informasi dan dukungan mental pada ibu, maka penulis tertarik untuk mengambil kasus ibu hamil dengan letak sungsang melalui pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney sehingga kejadian kehamilan dengan letak sungsang yang dapat menyebabkan kegawat daruratan pada persalinan dapat dicegah dan diminimalisir. Penulisan tentang kasus kehamilan dengan letak sungsang pernah dilakukan oleh Nurul Malikah (2013) dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi Trimester III pada Ny.R G1P0A0 Umur 20 Tahun Umur Kehamilan 33+3 Minggu dengan Letak Sungsang di RSUD Moewardi Surakarta”. Perbedaan studi kasus yang pernah dilakukan sebelumnya dengan
studi
kasus
ini
adalah
perbedaan subyek,
waktu,
dan
penatalaksanaan dalam asuhan kebidanan. B. Perumusan Masalah Bagaimana asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G3P2A0 UK 35+1 minggu dengan letak sungsang di Puskesmas Gajahan Surakarta? C. Tujuan 1.
Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian studi kasus ini adalah untuk mempelajari dan memahami pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu
4
hamil dengan letak sungsang menggunakan konsep manajemen kebidanan 7 Langkah Varney. 2.
Tujuan Khusus Mahasiswa dapat mempelajari dan memahami penerapan (7 langkah Varney) pada kasus ibu hamil dengan letak sungsang di Puskesmas Gajahan Surakarta meliputi : a. Mengumpulkan data dasar secara subjektif dan objektif pada kasus Ny. G umur 30 tahun G3P2A0 UK 35+1 minggu dengan letak sungsang di Puskesmas Gajahan Surakarta. b. Melakukan interpretasi data klien meliputi diagnosa, masalah, dan kebutuhan pada kasus Ny. G umur 30 tahun G3P2A0 UK 35+1 minggu dengan letak sungsang di Puskesmas Gajahan Surakarta. c. Menetapkan diagnosa potensial dan antisipasi yang harus dilakukan bidan pada kasus Ny. G umur 30 tahun G3P2A0 UK 35+1 minggu dengan letak sungsang di Puskesmas Gajahan Surakarta. d. Menetapkan kebutuhan atau tindakan segera untuk konsultasi, kolaborasi, merujuk kasus pada Ny. G umur 30 tahun G3P2A0 UK 35+1 minggu dengan letak sungsang di Puskesmas Gajahan Surakarta. e. Menetapkan rencana asuhan kebidanan pada kasus Ny. G umur 30 tahun G3P2A0 UK 35+1 minggu dengan letak sungsang di Puskesmas Gajahan Surakarta.
5
f. Menetapkan pelaksanaan tindakan pada kasus Ny. G umur 30 tahun G3P2A0 UK 35+1 minggu dengan letak sungsang di Puskesmas Gajahan Surakarta. g. Menetapkan evaluasi efektifitas asuhan yang diberikan dan memperbaiki tindakan yang dipandang perlupada kasus Ny. G umur 30 tahun G3P2A0 UK 35+1 minggu dengan letak sungsang di Puskesmas Gajahan Surakarta. h. Mengidentifikasi kesenjangan antara teori dan praktik pada kasus Ny. G umur 30 tahun G3P2A0 UK 35+1 minggu dengan letak sungsang di Puskesmas Gajahan Surakarta. D. Manfaat Manfaat aplikatif dari studi kasus ini untuk institusi, klien, dan masyarakat antara lain : 1.
Institusi Hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan maupun pertimbangan dalam mempertahankan kualitas pelayanan ibu hamil dengan letak sungsang di Puskesmas Gajahan Surakarta.
2.
Profesi Dapat dimanfaatkan untuk penyempurnaan pelayanan bagi profesi bidan dalam asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil dengan letak sungsang.
6
3.
Klien dan Masyarakat Agar klien maupun masyarakat bisa mendapatkan pelayanan secara optimal terutama untuk penanganan ibu hamil dengan letak sungsang di Puskesmas Gajahan Surakarta.