47
BAB IV UJICOBA DAN ANALISA
Hasil analisa pembuatan mesin dengan memperhatikan proses pembuatan secara manual. Langkah demi langkah mengacu pada prosedur pembuatan yang benar dengan target hasil yang maksimal serta memperhatikan proses pembuatan yang mengutamakan kualitas. Langkah kerja diatur secara sistematis dengan memperhatikan ketelitian dalam pembuatan, menghindari terjadinya error sekecil mungkin yang tidak diinginkan, memaksimalkan fungsi seefektif dan seefisien mungkin, memilih komponen dengan memperhatikan spesifikasi dari data sheet yang disediakan oleh perusahaan pembuat (maker) sehingga diperoleh komponen dengan kualitas yang bagus sesuai dengan yang diinginkan, mengatur tata letak komponen sedemikian rupa sehingga terlihat rapih dengan tidak mengabaikan karakteristik komponen yang digunakan. Analisa dilakukan dengan metode yang benar, terutama dalam pengukuran. Pengukuran berpengaruh sangat besar terhadap hasil analisa karena
48
hasil pengukuran yang akurat merupakan bukti keberhasilan yang real (nyata) dan bisa dibuktikan kebenaranya. Sistem kerja pemisah barang berdasarkan warna ini dikendalikan dengan menggunakan sebuah mikrokontroler Mini system (Basic Stamp2) sebagai pengendali otomatis yang akan mengendalikan motor Feeder produk, motormotor penggerak pintu dan display seven segment.
4.1
Penyambungan Dan Download Program Basic Stamp Sebelum kita mengoperasikan BASIC Stamp, hal pertama yang mesti kita
lakukan adalah menginstal soft ware PBASIC ke CPU supaya BASIC Stamp dapat dikenali oleh perangkat komputer sewaktu kita melakukan pemprogram.
4.1.1 Langkah-langkah pemrograman. 1. Menghubungkan komunikasi data perangkat Basic Stamp dengan CPU Kabel serial (modem kabel) dihubungkan antara Basic stamp dan port komunikasi serial computer ( COMP PORT). Maksud dari serial adalah setiap bit data yang dikirim atau diterima persatuan waktu, kabel serial digunakan untuk melakukan download program basic stamp yang ditulis pada teks editor dan kadang-kadang juga digunakan untuk menampilkan informasi dari BASIC STAMP menggunakan instruksi DEBUG.
49
Gambar 4.1 Komunikasi data Basic Stamp dengan PC 2. Menginstall Program Basic Stamp editor dan running program Basic Stamp editor Mengetest hubungan Basic Stamp dengan PC dengan cara memilih run identify dari menu bar seperti terlihat pada gambar 4.2, jika Basic Stamp tidak terbaca atau tidak ditemukan maka periksa, cek ulang hubungan pengawatan tegangan dan koneksi kabel dan retry ( ulangi )
Gambar 4.2 Pengetesan Hubungan BASIC Stamp dengan PC Gambar 4.2 menunjukan bahwa BASIC Stamp sudah terdeteksi pada salah satu COM Port
50
3. Masukan $STAMP Directive kedalam window editor dengan meng Click pada icon toolbar untuk memilih module Basic Stamp yang digunakan. Contoh dibawah menunjukan Stamp directive yang akan dimasukan untuk BS2. ' ” {$STAMP BS2} “ 4. Masukan $PBASIC directive kedalam window editor dengan icon toolbar untuk BS2. Semua module serial BS2 bisa menggunakan PBASIC 2.0 dan 2.5. perintah yang diatur berbeda antara PBASIC 2.0 dan 2.5
Gambar 4.3 Pemilihan menu mode Stamp / serial Basic Click pada icon yang menunjukan BASIC Stamp yang akan digunakan, agar secara otomatis menempatkan $STAMP directive dalam program
Gambar 4.4 Pemilihan menu bahasa program yang akan digunakan Click pada icon untuk memilih versi bahasa PBASIC yang sesuai dengan modul BASIC Stamp yang akan digunakan, kemudian pada layar komputer akan terlihat kedua $ STAMP directive dan $PBASIC directive. ' {$STAMP BS2} ' {$PBASIC 2.5}
51
Catatan : tampilan header / directive ini memungkinkan untuk diketik dari keyboard, tapi kegagalan dalam penulisan ini dapat menyebabkan program tidak berjalan atau cacat dan tidak dapat membaca BASIC Stamp selam proses pemrograman. 5. Untuk melakukan pengetesan, ketik line DEBUG “ HEllOW WORLD” dibawah compailer directive: ' {$STAMP BS2} ' {$PBASIC 2.5} DEBUG
"Hello World!"
6. Down Load program ini kedalam BASIC Stamp dengan memilih run dari menu bar, tekan CTRL-R dari keyboard atau ketik icon run pada toolbar
Gambar 4.5 Memilih Menu Run Pada Toolbar Jika penulisan program diketik dengan tepat / benar, maka pada tampilan jendela bar akan menampilkan karakter yang didownloadkan, kemudian debug window / jendela terminal akan muncul dan menampilklan “ hellow World “.
52
Gambar 4.6 Tampilan Debug terminal Pada Penulisan Syntax Jika dalam penulisan syntax program terdapat kesalahan, pada layer editor akan muncul teks pertanyaan dan menampilkan letak posisi kesalahan. 4.1.2 Pengenalan BASIC Stamp Editor Dalam paragraph ini akan membahas BASIC Stamp editor untuk versi windows 2.2. Soft ware ini dapat mendukung semua modul BASIC Stamp yang ada ( 7 buah modul ) dan untuk semua versi bahasa pemrograman terdapat tiga versi : PBASIC 1.0, PBASIC 2.0, dan PBASIC 2.5.
Gambar 4.7 BASIC Stamp Windows
53
Jendela editor, terdiri dari penulisan program utama yang terintegrasi dengan bingkai sebelah kiri, seperti terlihat pada gambar diatas. Pada bingkai penulisan listing program dapat digunakan untuk melihat dan memodifikasi sampai 16 code masukan yang berbeda sekaligus. Deretan listing penulisan program akan ditampilkan pada menu title bar. Penulisan program yang belum diberi judul dan belum disimpan kedalam disk PC secara otomatis akan tertulis “ untitled# “ ; dimana # dituliskan secara otomatis. Kita dapat mengganti antara files code masukan dengan mudah, dengan menunjuk dan mengkilick pada tab files atau dengan menekan Ctrl+Tab or Ctrl+Shift+Tab pada saat bingkai editor masih dalam keadaan aktiv.
Gambar 4.8 Editor tab. Pada gambar diatas menunjukan terdapat 6 files yang terpisah dalam keadaan terbuka, bar yang kecil menunjukan judul program lain. Status code program yang aktiv diindikasikan pada status bar dibawah bingkai utama pemrograman dan diintegrasikan dengan panel / bingkai exploler. Status bar berisi informasi seperti posis cursor, status files tersimpan, status download dan pesan syntax kesalahan/ download. Contoh pada gambar 3.3 menunjukan bahwa code penulisan pemrograman sukses dilakukan ( tokenized successfully )
54
Gambar 4.9 Indikator Tekonize Sukses Seperti dalam mengidentifikasi fungsi program, fungsi download menyediakan informasi untuk membantu kita dalam proses download program. Setelah memasukan program yang kita inginkan pada jendela editor, kita dapat menjalankannya dengan tiga macam cara.: memilih Run. Run, tekan CTRL+R pada keyboard atau mengclick icon
Pada toolbar. Cara ini dapat mentekonize
dan mendownload code program pada BASIC Stamp ( mengasumsikan bahwa program dilakukan dengan benar dan BASIC Stamp terhubung dengan baik). Tampilan windows/ jendela keberhasilan download akan terlihat seperti pada windows pengidentifikasian, hanya saja terdapat penambahan Download status progress, dan LED indicator pada port transmisi data menyala.
Gambar 4.10 Windows Progress Download Program Sukses Jika terjadi suatu kesalahan, seperti kegagalan dalam komunikasi data atau atau kemungkinan program target BASIC Stamp tidak muncul untuk dihubungkan dengan PC ( terlihat pada gambar ), hal ini mungkin dapat disebabkan , misalnya
55
kesalahan penggunaan program yang harusnya untuk program BS1 diberikan pada BS2.
Gambar 4.11 Download Program Error 4.1.3 Debug Terminal Debug terminal window akan memperlihatkan data yang diterima dari BASIC Stamp selama proses pemrograman berjalan dan juga menjalakan pengiriman karakteristik data dari keyboard PC ke BASIC Stamp. Debug terminal akan secara otomatis terbuka ketika program BASIC Stamp yang di downloadkan berisi perintah DEBUG. Kita juga bisa membuka debug window dengan tiga cara yaitu, memilih RUN. Debug. New, menekan Ctrl+D pada keyboard. Gambar dibawah menunjukan demo program DEBUG_DEBUGIN.bs2 pada tampilan program, dan Debug terminal terbuka saat program ini berjalan.
56
Gambar 4.12 Demo Program Menggunakan Debug Terminal 4.2 Pembuatan Rangkaian Elektronik dan Uji coba Alat Pemisah Produk Warna 4.2.1 Percobaan #1: Membuat Rangkaian Control DISPLAY 7-SEGMEN Dalam uji coba rangkainan ini, kita akan menghubungkan komponen 7segmen LED dengan BASIC Stamp dan menjalankan program sederhana untuk menguji dan memastikan setiap LED terhubung dengan benar. Komponen rangkaian 7-segmen LED yang diperlukan: (1) 7-segmen LED (8) Resistor -1 kΩ (coklat-hitam-merah) (5) Jumper kabel
Menghubungkan 7-segmen LED pada BASIC Stamp, Gambar 4.12 menunjukkan skema rangkaian dan diagram pengkabelan untuk komponen 7- Segmen.
57
Gambar 4.13 (a) Skema Rangkaian Dan Diagram Pengkabelan 7- Segmen
4.2.2 Percobaan # 2: Menampilkan DIGIT pada Display 7-Segmen
Jika kita memasukan segmen titik desimal pada rangkaian 7-Segment maka dibutuhkan delapan pin I/ O BASIC Stamp berbeda yang mengirimkan sinyal high / low
ke rangkaan 7-Segmen. Delapan perintah sinyal high /low
dengan nilai logika yang berbeda hanya digunakan untuk menampilkan satu karakter nomor. Jika kita menginginkan agar 7- Segment dapat menampilkan angka menghitung dari nol sampai sembilan,maka itu akan menjadi penulisan bahasa pemrograman dalam jumlah yang banyak dan panjang. Untungnya, pada program BASIC Stamp terdapat variabel khusus yang dapat digunakan untuk mengatur nilai sinyal high /low untuk sederet pin I/O secara serempak.
Dalam Uji coba ini, kita akan menggunakan 8-digit biner tapi tidak dengan menggunakan perintah HIGH/LOW untuk mengontrol kondisi keluaran sinyal high/low yang dikirim oleh pin I/O BASIC Stamp melainkan dengan pengaturan variabel khusus yang disebut DIRH dan OUTH, sama dengan angka bilangan biner, kita akan dapat mengontrol sinyal high/low yang dikirim oleh semua pins I/O
yang
terkoneksi kesirkuit tampilan 7-Segmen
hanya
dengan
58
perintah PBASIC tunggal. 8-bit adalah sebuah bilangan biner yang memiliki 8digit dikatakan
memiliki 8-bit. Setiap
bit
adalah
slot dimana
kita
dapat
menyimpan kedua nilai logika 1 atau 0.Sebuah byte adalah variabel yang berisi 8bit. Ada 256 kombinasi yang berbeda dari nilai nol dan nilai satu yang dapat kita gunakan untuk menghitung dari 0 hingga 255 dengan menggunakan 8-bit. Inilah sebabnya
mengapa sebuah
variabel byte dapat
menyimpan nomor
antara 0
dan 255.
Komponen dan Rangkaian untuk Menampilkan Digit Sama seperti percobaan pertama
1. Uji Coba Rangkaian dengan Pemrograman BASIC Stamp.
Pemrograman BASIC Stamp Pola On / Off Menggunakan Bilangan Biner
Dalam
percobaan
ini,
kita akan
bereksperimen dengan
variabel DIRH dan OUTH. DIRH adalah variable yang mengontrol arah (input atau output) pin I / O P8-P15. OUTH mengontrol sinyal high/low yang masingmasing dikirimkan pin I/O. OUTH adalah program special dimana dengan perintah ini kita dapat menggunakannya untuk mengatur sinyal high /low pada delapan pin I/O berbeda sekaligus hanya dengan satu perintah.
59
Gambar 4.13 (b) Perintah OUTH Untuk Mengontrol Sinyal High/Low Pada Pin P8-P15
Berikut
ini
adalah contoh
aplikasi
program yang
menunjukkan
bagaimana kedua variable dapat digunakan untuk menghitung dari 0 sampai 9 pada tampilan 7-segmen tanpa menggunakan printah HIGH dan LOW:
Contoh Program: DisplayDigits Contoh program Ini akan menampilkan siklus perhitungan dari angka 0 sampai 9 melalui √ Masukkan dan jalankan program DisplayDigits.bs2. √ Pastikan angka 0 sampai 9 akan ditampilkan.
layar 7-Segmen
60
====================================================== ' What's a Microcontroller - DisplayDigits.bs2 ' Display the digits 0 through 9 on a 7-segment display. '{$STAMP BS2} '{$PBASIC 2.5} OUTH = %00000000
' OUTH initialized to low.
DIRH = %11111111
' Set P8-P15 to all output-low.
' Digit: ' BAFG.CDE OUTH = %11100111 ' 0 PAUSE 1000 OUTH = %10000100 ' 1 PAUSE 1000 OUTH = %11010011 ' 2 PAUSE 1000 OUTH = %11010110 ' 3 PAUSE 1000 OUTH = %10110100 ' 4 PAUSE 1000 OUTH = %01110110 ' 5 PAUSE 1000 OUTH = %01110111 ' 6 PAUSE 1000
61
OUTH = %11000100 ' 7 PAUSE 1000 OUTH = %11110111 ' 8 PAUSE 1000 OUTH = %11110110 ' 9 PAUSE 1000 DIRH = %00000000
' I/O pins to input,
' segments off. END ========================================================
2. Analisa Bagaimana Display Digits 7-Segmen Bekerja
Apa bila semua pin I/O mengirimkan sinyal low maka akan menyebabkan semua LED pada tampilan 7-Segmen mati (Off). Jika kita menginginkan semua pin mengirimkan sinyal high, kita dapat menggunakan OUTH=%11111111. Symbol ( % ) digunakan untuk melaporkan pada BASIC Stamp bahwa angkanya adalahdalam bentuk bilangan biner. Sebagai contoh, bilangan biner %00001100 sama dengan bilangan decimal angka 12. Pada percobaan ini, bilangan biner bisa membuat banyak tugas programan menjadi lebih mudah. Sinyal low tidak akan dikirimkan oleh pin I/O sampai kita mengunakan variable DIRTH untuk merubah semua pin I/O dari input ke output. Perintah DIRTH=%11111111 menempatkan semua pin I/O P8 sampai P15 ke output. Ini
62
disebabkan karena perintah OUTH=%00000000 sudah dieksekusi sebelum perintah DIRH. Segera setelah perintah DIRTH menempatkan semua pin I/O sebagai output, BASIC Stamp mulai mengirim sinyal low.kita juga bisa menggunakan DIRTH=%00000000 untuk merubah semua pin I/O kembali ke input. Gambar 4-13. Menunjukkan bagaimana kita dapat menggunakan DIRH dan variable OUTH untuk mengendalikan arah dan kondisi (high / low) pada pin I/ O P8 sampai P15
Gambar 4.14 Dirh Dan Outh Untuk Setting Semua Pin I /O Pada Output-Low
4.2.3 Percobaan # 3: Membuat dan Uji Coba Rangkain Sensor Warna dengan Program Perintah RC-Time
Setelah malakukan uji percobaan dengan menggunakan rangkaian 7Segment, selanjutnya adalah uji coba untuk membuat rangkaian pengukuran
63
intensitas
cahaya.
Sensor
cahaya memiliki
fungsi yang
berbeda, dan
mereka datang dalam berbagai bentuk, ukuran, dan dengan label harga yang berbeda. Beberapa
sensor dirancang
tertentu dari cahaya,seperti
biru,
hijau, merah,
untuk merasakan warna atau inframerah. Beberapa
sensor tidak peduli apa warna lampu karena mereka bereaksi terhadap seberapa terang intensitas cahaya yang diterima. Sensor lain hanya mencari jenis khusus cahaya yang dilepaskan oleh reaksi kimia tertentu. Sensor
cahaya juga
memiliki
berbagai
cara
untuk
memberitahu mikrokontroler apa yang mereka lihat. Beberapa sensor mengirim tegangan, beberapa mengirim nilai biner berurutan, dan yang lainnya bereaksi terhadap berbagai jenis cahaya atau tingkat cahaya dengan mengubah resistansi dari sensor cahaya yang bereaksi terhadap cahaya dengan mengubah perlawanan mereka, sensor photoresistor ditunjukkan pada Gambar 7-1, mungkin adalah sensor cahaya yang paling umum, paling murah dan paling mudah untuk digunakan. Unsur pembuatan dari sensor photoresistor adalah bahan aktif senyawa kimia yang disebut kadmium sulfida (CdS). senyawa ini akan mengalami perubahan resistansi tergantung pada seberapa terang intensitas cahaya yang diterima pada
permukaan. Cahaya terang menyebabkan nilai resistansi rendah
sementara cahaya redup menyebabkan nilai resistansi yang lebih tinggi. Langkah Percobaan Pertama kali ini adalah melakukan Pengukuran Intensitas cahaya dengan Program perintah RC-Time. Dalam percobaan
ini, kita akan
membangun dan menguji rangkaian RC-time yang membaca nilai dari sebuah
64
photoresistor. Pengukuran RC-Time akan memberikan gambaran tentang tingkat cahaya yang diterima oleh permukaan photoresistor . Nilai-nilai diukur dengan perintah RCTIME akan ditampilkan di Terminal Debug/ monitoring window pemrograman.
Komponen Rangkain Sensor Cahaya: (1) sensor photoresistor (1) Resistor - 220 Ω (merah-merah-coklat) (1) Capacitor - 0,01 µF
Gambar 4.14 menunjukkan skema dari rangkaian RC-Time yang akan digunakan dalampercobaan ini dan Gambar 4.16 menunjukkan diagram kabel. √ Membangun rangkaian yang ditunjukkan pada Gambar 4.15 dan Gambar 4.16.
Gambar 4.15 Sekema dari rangkaian RC-Time
65
Gambar 4.16 Diagram kabel rankaian RC-Time 1. Analisa Sistim Kerja Rangkaian Sensor Cahaya dengan Perintah RC-Time
Sebelum perintah RCTIME dijalankan, kapasitor diisi tegangan penuh, segera setelah perintah RCTIME dijalankan, BASIC Stamp merubah pin I/O dari output menjadi input, sebagai inputan, pin I/O sama seperti pada rangkaian dengan keadaan tombol terbuka ( rangkaian terbuka). RCTIME adalah program yang digunakan untuk mengukur dengan kecepatan tinggi, untu pengukuran waktu yang diperlukan sebuah kapasitor untuk proses pengosongan muatan tegangan dan hingga turun dibawah tegangan ambang /threshold input pin I/O 1.4 Volt. Dengan
penghitungan seketika dalam 100 ms penambahan, perintah RCTIME
menghitung dalam 2 us penabahan.
Contoh program RC-Time: =====================================================
' What's a Microcontroller - TestPhotoresistor.bs2
66
' Read photoresistor in RC-time circuit using RCTIME command. ' {$STAMP BS2} ' {$PBASIC 2.5} time VAR Word DO HIGH 2 PAUSE 100 RCTIME 2, 1, time DEBUG HOME, ? time, " " LOOP
===================================================
Berikut adalah urutan langkah program pengukuran RC-Time:
o Deklarasi variable time untuk menyimpan pengukuran waktu o Code pemilihan dengan perintah DO…LOOP o Setting pin I/O P2 pada HIGH o Tunggu untuk waktu 10 ms ( 20 ms untuk memastikan bahwa kapasitor sudah terisi penuh dan 80 ms lebih untuk menjaga Display Terminal Debug tampil terus menerus) o Eksekusi perintah RCTIME o Menyimpan pengukuran waktu didalam variable time o Menampilkan nilai waktu pada Terminal Debug
67
4.2.4 Percobaan # 4: Membuat Cahaya Meter dengan Menggabungkan Rangkain Sensor Cahaya Dengan 7-Segment
Informasi dari
Sensor
cahaya dapat
dikomunikasikan dalam
berbagai cara. Pengukur cahaya yang akan kita uji adalah menggabungkan perangkat Sensor cahaya sebagai inputan dan 7-Segmen sebagai output untuk menampilkan digit bialangan decimal sebagai indikasi kuat atau lemahnya intensitas cahaya yang diterima.
1. Membuat Rangkaian Cahaya Meter
Gambar 4.17 menunjukkan 7-segmen LED dan skema sirkuit photoresistor yang akan digunakan untuk membuat cahaya meter, dan Gambar 4.18 menunjukkan diagram pengkabelan rangkaian. √ Membuat rangkaian yang ditunjukkan pada Gambar 4.17 dan Gambar 4.18. √ Tes tampilan 7-segmen untuk
memastikan
itu terhubung dengan
menggunakan
Gambar 4.17 Skema Rangkain Photoresistor Dan 7-Segmen LED
benar
68
Komponen pengukur cahaya yang diperlukan:
(1) sensor photoresistor
(1) 7-segmen LED
(1) Resistor - 220 Ω (merah-merah-
(8) Resistor - 1 kΩ (coklat-hitam-
coklat)
merah)
(1) Capacitor - 0,01 µF
(6) Jumper kabel
Gambar 4.18 Diagram Pengkabelan Rangkaian.
2. Uji Coba Rangkain Meter Cahaya dengan Program Subroutine
Subroutine adalah program diamana kita dapat melakukan program melompati program lain, melakukan eksekusi perintah dan kemudian kembali lagi keurutan deret dalam satu deret program/routine. Setiap kali kita memerlukan program untuk melakukan salah satu perintah, kita juga bisa menulis perintah didalam routine utama yang meminta program untuk meloncat ke tugasnya, melakukan tugas dan kembali ke setelah tugasnya selesai.
69
Gambar 4.19 Program Subrutine Dan Sistim Kerjanya. Penulisan PBASIC dalam Uji coba Programan dengan perintah Subroutine pada Meter cahaya, berikut adalah Syntak program yang digunakan.
================================================= ' What's a Microcontroller - LightMeter.bs2 ' Indicate light level using 7-segment display.
' {$STAMP BS2} ' {$PBASIC 2.5}
index VAR Nib
' Variable declarations.
time VAR Word
OUTH = %00000000 DIRH = %11111111
DO ' Main routine.
' Initialize 7-segment display.
70
GOSUB Get_Rc_Time GOSUB Delay GOSUB Update_Display LOOP ' Subroutines
Get_Rc_Time:
' RC-time subroutine
HIGH 2 PAUSE 3 RCTIME 2, 1, time RETURN Delay:
' Delay subroutine.
PAUSE time RETURN Update_Display: IF index = 6 THEN index = 0 ' BAFG.CDE LOOKUP index, [ %01000000, %10000000, %00000100, %00000010, %00000001, %00100000 ], OUTH
' Display updating subroutine.
71
index = index + 1 RETURN ===================================================== 3. Analisa sistim Kerja Rangkaian Tampilan Output pada 7-Segment akan menampilkan karakter digit dalam bentuk
angka atau segment yang akan berputar. Cepat lambatnya putaran
karakter 7-Segment ditentukan oleh Intensitas cahaya yang diterima oleh rangkaian photoresistor. Semakin terang intensitas cahaya yang diterima maka akan semakin cepat putaran karakter Segment yang akan ditampilkan oleh 7Segment.
4.2.5 Percobaan # 5: Membuat Dan Menguji Rangkaian Output Menggunakan Indikator Dua Lampu LED
Dalam banyak hal lampu LED sering digunakan untuk memberi tahu operato/pengguna mesin sebagai tampilan indikator keadaan pada mesin. Banyak perangkat harus dua, tiga, atau lebih LED untuk memberitahu pengguna jika mesin siap atau
tidak, jika
ada
kerusakan, jika
dilakukan dengan tugas, dan
sebagainya.
Pada percobaan ini, yang akan kita lakukan adalah membuat rangkain output dengan menggnakan dua buah lampu LED dengan warna berbeda sebagi indikator logika,dimana jika salah satu lampu led menyala , lampu led warna kuning hidup dan lampu LED hijau mati menandakan bahwa ada tegangan yang mengalir sebagi penggerak motor dan motor berputar searah jarum jam,
72
sedangkan apabila lampu LED Kuning mati dan lampu LED hijau hidup menandakan bahwa motor berputar berlawanan arah jarum jam.
Komponen yang diperlukan untuk membuat rangkain uji coba adalah: (2) LED - kuning,hijau (2) Resistor - 470 Ω (kuning-ungu-coklat)
Gambar 4.20 Rangkain Indikator 2 Lampu LED
1. Uji Coba Pemrograman Rangkain 2 Lampu LED
Uji coba rangkaian Menggunakan Program perintah HIGH dan LOW, dalam percobaan ini kita akan menggunakan perintah HIGH dan LOW untuk mengontrol rangkaian LED yang terhubung ke P14 dan P15. Sebelum menghubungkan rangkain dua lampu led ini perlu diperhatikan untuk memastikan beberapa hal berikut: √ Memastikan tidak adanya tegangan pada papan media uji rangkaian dan BASIC Stamp.
73
√ Memastikan rangkain sudah sesuai gambar kerja seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.20. √ Masukkan TestSecondLed.bs2 ke Editor BASIC Stamp. √ Sambungkan kabel tegangan ke papan uji rangkain/bread board √ Runing TestSecondLED.bs2. √ Pastikan sirkuit LED terhubung ke P15 dan P14 berkedip.
Jika lampu LED terhubung untuk P14 dan P15 berkedip,maka tidak ada kesalahan pada
rangkaian
dan
dapat
Mengontrol Kedua LED). Jika
dilanjutkan
kecontoh
Sirkuit LED terhubung
rangkaian keP14
berikut (
dan P15 tidak
berkedip, periksa rangkaian kemungkinan terjadi kesalahan dalam pengkoneksian kabel atau mungkin terjadi kesalahan dalam pengetikan program.
Contoh Program: Percobaan dua buah lampu Led ========================================================== ' What's a Microcontroller - TestSecondLed.bs2 ' Turn LED connected to P14 on and off. Repeat 1 time per second indefinitely. ' {$STAMP BS2} ' {$PBASIC 2.5} DO HIGH 14 HIGH 15 PAUSE 500
74
LOW 14 LOW 15 LOOP
========================================================== =
4.2.6 Percobaan #6 : Menggabungkan Seluruh Rangkaian Percobaan Menjadi Sebuah Sistim Kerja Alat Pemisah Produk Warna
Seluruh bagian komponen dalam sistim rangkaian elektronik dari alat pemisah produk warna telah kita Uji coba dan test hasilnya pada percoban pertama sampai dengan percobaan ke lima. Setiap rangkain memiliki fungsi dan peranannya masing-masing dalam mendukung sistim kerja alat, sehingga terbentuk satu kesatuan sistim kerja yang diinginkan.Pada percobaan ini kita akan merangkai tiap bagian alat yang sudah dicoba menjadi sebuah kesatuan dimana terdapat perangkat inputan, pemroses dan perangkat outputan.
Perangkat inputan yang akan digunakan pada rangkaian ini adalah dengan menggunakan rangkaian sensor Photoresistor, Yang telah kita uji coba pada percobaan ketiga, sedangkan untuk perangkat Outputanya adalah rangkaian control 7-Segmen yang telah di uji coba pada percobaan pertama serta rangkaian Indikator lampu Led yang telah diuji coba pada percobaan ke lima.
75
Pada gambar 4.20 menunjukan diagram pengkabelan yang menggabungan rangkain sensor, 7-Segment dan Indikator lampu LED yang sudah terintegrasi menjadi sistim kerja alat pemisah produk warna.
Gambar 4.21 Diagram Pengkabelan Alat Pemisah Produk Warna
1.Pengujian rangkaian dengan Pemrograman PBASIC
Pengujian pemrograman dilakukan dengan menggabungkan seluruh program yang sudah dilakukan pada percobaan sebelumnya. Pada langkah pemrograman ini stiap eksekusi program akan digabungkan dengan menggunakan perintah Subroutine. Pada actual alat pemisah warna menggunakan empat buah motor dc, seperti ditunjukan pada gambar 4.21. satu motor dc memerlukan dua buah pin I/O, sehingga dalam percobaan ini kita mengunakan delapan buah indicator lampu led untuk mengetahui kondisi logika kerja motor dc, sehingga kita bisa mengatur arah putaran dari keempat motor dc tersebut. Penulisan List syntac program alat pemisah prduk warna dapat dilihat pada lampiran laporan.
76
Gambar 4.22 Diagram Rangkaian Alat Pemisah Produk Warna
2. Analisa Keraja Rangkaian Alat.
Apabila sensor cahaya menerima intensitas pantulan cahaya dari produk warna yang cerah maka cahaya yang diterima oleh permukaan sensor akan memiliki intensitas tinggi dan apabila cahaya yang disorotkan ke permukaan produk dengan warna buram maka cahaya yang dipantulkan produk memiliki intensitas cahaya yang redup. Kuat lemahnya intensitas yang direspon oleh sensor dijadikan sebagai data untuk diolah oleh Microcontroller yang kemudian dijadikan sebagi instruksi yang dieksekusi oleh output berupa display 7-Segmen dan driver motor dc.
77
Semakin terang intensitas cahaya yang diterima maka tampilan pada 7Segment akan menunjukan angka decimal yang semakin kecil, tampilan angka display dijadikan sebagai instruksi driver motor dc untuk mengarahkan motor dc mana yang harus bergerak dengan putaran arah searah jarum jam (clock wish) atau berlawanan arah dengan jarum jam (anti clock wish) untuk mengarahkan ke jalur kotak/Chamber mana produk warna tersebut akan diletakan. Urutan proses kerja output motor dc dan seven segment untuk setudi kasus sensor mendeteksi warna kuning adalah:
1. Motor
dc
pertama
pintu/impeller
produk
akan
berputar
menutup
kearah
saluran
kanan,
sebelah
menyebabkan
kanan
sehingga
mengarahkan produk untuk masuk kesaluran sebelah kiri. 2. Motor dc kedua berputar kearah kanan, menyebabkan pintu/impeller produk
menutp
saluran
percabangan
kesebelah
kanan
sehingga
mengarahkan produk tetap berada pada saluran sebelah kiri. 3. Motor dc ketiga berputar kearah sebelah kiri, menyebabkan pintu/impeller produk menutup saluran yang menuju ke kamar/Chamber pertama nomer “0” (nol) dan mengarahkan produk untuk masuk ke kamar/Chamber kedua nomer “1” (satu) dan produk masuk kekamar/Chamber nomer “1” (satu). 4. Perangkat seven segment akan menampilkan angka decimal yang menunjukan kearah kamar/Chamber mana produk tersebut akan dimasukan, terdapat 8 (delapan) karakter angka yang akan ditampilkan oleh seven segment yaitu nomer,” 1,2,3,4,5,6,7,8 ”
78
Tabel 4.1 Tabel Benaran Sistim Kerja Alat Pemisah Produk Warna
Motor Pemisah Produk Hasil Warna No
Motor 1
Motor 2
Motor 3
Sevent
Pengkuran Produk
Segment
Relay
Relay
Relay
Relay
Relay
Relay
2
3
4
5
6
7
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
0
1
2
1
0
0
1
1
0
3
1
0
0
1
1
0
3
1
0
0
1
1
0
3
1
0
0
1
0
1
4
0
1
1
0
1
0
5
0
1
1
0
0
1
6
RCTime
1
Kosong
2
Putih
3
Kuning
4
Hijau
5
Merah
6
Jingga
7
Coklat
8
Biru
9
Ungu
33 40 42 43 43 43 45 46 47