Laporan Kerja Praktik Pengawasan Pada Pekerjaan Arsitektur Proyek Wang Residence Kedoya Jakarta Barat
BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN FINISHING
4.1.
Pekerjaan Finishing Bangunan
Yang dimaksud dengan pekerjaan finishing bangunan yaitu pekerjaan yang berkaitan dengan desain arsitektural yang mencangkup pekerjaan estetika façade, desain interior, dan landscape. Pekerjaan ini dilakukan setelah semua pekerjaan struktur sudah selesai. Finishing adalah sebuah proses terakhir dari seluruh pekerjaan bangunan. Terdapat 2 (dua) jenis pekerjaan finishing yaitu finishing kering dan finishing basah (Asiyanto, 2005). Lebih lanjut (Asiyanto, 2005) finishing kering yaitu meliputi pembuatan dinding tembok. Dalam membuat dinding tembok terdapat dua acara yaitu ditutup dengan plesteran aci atau dibiarkan terbuka atau diekspose. Lapisan yang ditutup dengan plesteran aci biasanya hanya dengan adukan semen saja. Sedangkan untuk finishing lantai terdapat beberapa metode yaitu finishing dengan ubin, marmer, granit, parquette Dll. Namun pemakaian material keramik ubin atau marmer biasanya juga bisa digunakan untuk finishing dinding walaupun tidak terlalu banyak misalnya untuk kamar mandi. Jika sudah selesai pada tahap finishing kering kemudian dilanjutkan
dengan
finishing
basah.
Finishing
basah
yaitu
dilanjutkannya
pemasangan dari plafond hingga atap. Pekerjaan lainnya yaitu meliputi pekerjaan pintu jendela dan lainnya. Kemudian diberi warna atau dilakukan pengecatan pada pintu, jendela dan komponen lainnya. Namun untuk lingkup pekerjaan finishing yang akan penulis jabarkan di laporan ini yaitu tentang :
Gambar 3d modeling pada pemasangan materil finishing yaitu:
-
Gambar 3d pemasangan material lantai.
-
Gambar 3d pemasangan material dinding.
Pekerjaan pemasangan dinding pas bata ringan/hebel.
Pekerjaan pemasangan lantai marmer.
Pekerjaan pemasangan cailing/pemasangan plafon.
Cahya Gunarso 41212010003 | Teknik Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktik Pengawasan Pada Pekerjaan Arsitektur Proyek Wang Residence Kedoya Jakarta Barat
4.2.
Gambar 3D Modeling Pada Pemasangan Material Finishing
Gambar 3D Modelling adalah Pembentukan suatu benda-benda atau objek. Membuat dan mendesain obyek tersebut sehingga terlihat seperti nyata/real. Sesuai dengan obyek dan basisnya, proses ini secara keseluruhan dikerjakan di komputer. Melalui konsep dan proses desain, keseluruhan obyek bisa diperlihatkan secara 3 dimensi, sehingga banyak yang menyebut hasil ini sebagai pemodelan 3 dimensi (3D modelling) (Nalwan, 1998). Gambar 3D modeling pada proyek Wang Residence bertujuan untuk mempermudah proses pekerjaan material finishing pada tiap-tiap ruang di proyek tersebut. Dengan demikian pelaksana/pekerja dapat mengetahui material apakah yang akan digunakan pada ruangan tersebut. Selanjutnya gambar 3D modeling merupakan suatu gambar yang akan di perkenalkan kepada konsumen atau pemilik proyek / owner yang nantinya akan menjadi pertimbangan apakan gambar tersebut memenuhi keinginan mereka ataupun tidak. Sebagai mahasiswa magang yang berperan di bidang arsitektur dituntut harus mengetahui apa itu yang di maksud gambar 3 dimensi dan harus dapat menggambar gambar 3 dimensi, baik cara pengaplikasian material pada dinding, lantai dan lain sebagainya.
4.2.1. Pembuatan Gambar 3D Pemasangan Material Lantai Dalam hal ini lantai merupakan bagian luasan yang di batasi dinding-dinding sebagai tempat dilakukannya aktifitas sesuai dengan fungsi bangunan atau bisa disebut lantai yang memisahkan ruang-ruang secara vertical. Pada Proyek Wang Residence, proyek tersebut didalam tahapan pengerjaannya unit bangunannya dimulai dari lantai 10 kebawah kemudian setelah selesai pengerjaannya diteruskan kembali dari lantai 11 keatas hal tersebut dikarenakan lantai 10 merupakan lantai mockup. Tentunya visualisasi sebelum material lantai dipasang gambar 3d pemasangan material lantai sangat penting yang bertujuan memperlihatkan material apa yang dipakai
pada
lantai
tersebut
dan
untuk
mempermudah
proses pekerjaan
pemasangan material lantai pada unit apartemen.
Cahya Gunarso 41212010003 | Teknik Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktik Pengawasan Pada Pekerjaan Arsitektur Proyek Wang Residence Kedoya Jakarta Barat
Berikut ini adalah langkah – langkah pembuatan 3d pemasangan lantai Proyek Wang Residence yang di mulai dari Tower ( Penthouse) : 3D Material Lantai
Mengambil Lembar Kerja Penthouse
Menghitung Volume Lantai
Pembuatan Interior Masing Masing Ruang
Membuatan 3d Lantai Dengan memberikan Material + Rendering Gambar 19. Langkah Pembuatan 3D Wang Residence. Sumber. Data Peneliti
Setelah pembuatan 3d selesai, hasil yang telah dibuat kemudian di laporkan kembali kepada Engineer Arsitektur proyek yang akan menilai atau mengasistensi pekerjaan 3d pemasangan lantai tersebut. Berikut ini adalah contoh dari pekerjaan 3d pemasangan material lantai:
Gambar 20. 3D Pemasangan Material Lantai. Sumber. Data Peneliti
Cahya Gunarso 41212010003 | Teknik Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktik Pengawasan Pada Pekerjaan Arsitektur Proyek Wang Residence Kedoya Jakarta Barat
4.2.2. Pembuatan Gambar 3D Pemasangan Material Dinding Dinding merupakan salah satu bagian terpenting pada suatu bangunan yang berfungsi sebagai pembatas atara ruang. bangunan
dipasang
pada
dinding
Tentunya visualisasi sebelum material
bangunan
juga
sangat
penting
untuk
memperlihatkan material apa yang akan dipakai di dinding bangunan Proyek Wang Residence. Selanjutnya setelah pembuatan 3D pemasangan material dinding selesai dibuat dan disetujui oleh pemilik proyek maka gambar tersebut dapat dipublikasikan dan dapat di perlihatkan kepada pekerja yang ada di lapangan untuk dikerjakan agar dinding tersebut dapat di kerjakan dan sesuai dengan harapan pemilik proyek. Berikut adalah langkah-langkah pembuatan gambar 3D Pemasangan material dinding pada Proyek Wang Residence yang di mulai dari Penhouse :
3D Material Dinding
Mengambil Lembar Kerja Penthous
Export Gambar 2D Ke 3D
Membuatan 3D Dinding dengan memberikan Material + Rendering
Gambar 21. Langkah-Langkah 3D Pembuatan Material Dinding. Sumber. Data Peneliti.
Setelah pembutan gambar 3D pemasangan material dinding selesai dikerjakan dan disetujui oleh pemilik proyek kemudian gambar tersebut dapat diberikan kepada pekerja di lapangan untuk dikerjakan sesuai dengan material yang di gunakan.
Cahya Gunarso 41212010003 | Teknik Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktik Pengawasan Pada Pekerjaan Arsitektur Proyek Wang Residence Kedoya Jakarta Barat
Berikut ini adalah contoh dari pekerjaan 3d pemasangan material dinding:
Gambar 22. 3D Pemasangan Material Dinding. Sumber. Data Peneliti.
4.2.3. Pembuatan Gambar 3D Pemasangan Material Plafon Plafon merupakan bagian bangunan yang berada tepat di atas dinding maupun di bawah rangka atap dan biasanya di dalamnya terdapat berbagai macam instalasi kelistrikan, instalasi AC, intalasi air dll. Pada zaman modern saat ini bentuk dan material dari sebuah plafon sangat beragam tidak hanya datar dan menggunakan material gypsum saja. Dalam hal ini pembuatan gambar 3d pemasangan material plafon juga sangat penting untuk memperlihatkan bentuk visualisasi plafon tersebut dan memperlihatkan material apa yang dipakai pada plafon ketika plafon tersebut belum di kerjakan. Berkaitan dengan perihal diatas penulis tidak mendapatkan kesempatan untuk membuat gambar 3d pemasangan plafon dikarenakan waktu yang sangat terbatas sehingga tidak memungkinkan pengerjaan gambar 3d pemasangan material plafon dikerjakan.
Cahya Gunarso 41212010003 | Teknik Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktik Pengawasan Pada Pekerjaan Arsitektur Proyek Wang Residence Kedoya Jakarta Barat
4.3.
Pengamatan Pekerjaan Arsitektur di Lapangan
Berikut ini adalah prosedur pekerjaan arsitektur yang berkaitan dengan pengerjaan finishing yang ada di lapangan yang sebagai panduan penulis ketika melakukan kerja praktik di proyek Pembangunan Wang Residence.
4.3.1. Pekerjaan Pemasangan Dinding Pas Bata Ringan/Hebel Dinding Hebel adalah Material yang menyerupai beton dan memiliki sifat kuat, tahan air dan api, awet (durable) yang dibuat di pabrik menggunakan mesin. Bata ini cukup ringan, halus dan memiliki tingkat kerataan permukaan yang baik. Bata ringan diciptakan dengan tujuan memperingan beban strukur dari sebuah bangunan konstruksi, mempercepat pelaksanaan, serta meminimalisasi sisa material yang terjadi pada saat proses pemasangan dinding berlangsung (Hamzah, 2000). Memiliki panjang 60 cm, tinggi 20-40 cm dan tebal 75,100, 125, 150, 175, 200 cm. Adonannya terdiri dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi). Setelah adonan tercampur sempurna, nantinya akan mengembang selama 7-8 jam. Alumunium pasta yang digunakan dalam adonan tadi, selain berfungsi sebagai pengembang ia berperan dalam mempengaruhi kekerasan beton. Volume aluminium pasta ini berkisar 5-8 persen dari adonan yang dibuat, tergantung kepadatan yang diinginkan. Adonan beton aerasi ini lantas dipotong sesuai ukuran. Material
Semen
Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus memenuhi persyaratan seperti dalam pekerjaan beton yaitu menggunakan Portland Cement jenis I menurut (Semen Portland NI 8 1965, 1971) atau tipe I menurut ASTM.C.150 dan menurut S.400 menurut standar semen Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia(Peraturan semen Portland Indonesia 1972 N.I.-8/1972, 1972)
Cahya Gunarso 41212010003 | Teknik Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktik Pengawasan Pada Pekerjaan Arsitektur Proyek Wang Residence Kedoya Jakarta Barat
Pasir
Pasir untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik dan sesuai untuk pekerjaaan tersebut. (PP, 2003)
Gambar 23. Material Pasir. Sumber. Data Penulis.
Air
Air yang digunakan untuk perkerjaan pasangan harus memenuhi persyaratan seperti dalam pekerjaan beton yaitu harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, garam, dan bahan-bahan organis atau bahan yang dapat merusak serta ketentuan lain tercantum dalam PBI 1971 pasal 36, yang dibuktikan denagn tes laboratorium.
Cahya Gunarso 41212010003 | Teknik Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktik Pengawasan Pada Pekerjaan Arsitektur Proyek Wang Residence Kedoya Jakarta Barat
Gambar 24. Material Air. Sumber. Data penulis.
Adukan yang digunakan untuk pekerjaan pasangan terdiri dari (1). Adukan 1 pc : 3 pasir, dipergunakan untuk pekerjaan pasangan dan plesteran trasram setinggi 25 cm dari muka lantai sekeliling bangunan, pasangan yang berada dalam tanah, dan khusus untuk pasangan dinding trasram KM/WC sesuai dengan Gambar Rencana. (2). Adukan 1 pc : 5 pasir, dipergunakan untuk pasangan dinding bata, plesteran dinding, pasangan dinding penahan tanah dan pondasi batu belah dan pasangan dinding lainnya sesuai Gambar Rencana. (3). Adukan 1 pc : 2 pasir : 3 kerikil, dipergunakan untuk pekerjaan kolom praktis, ring balk dan sloof praktis.
Cahya Gunarso 41212010003 | Teknik Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 40
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktik Pengawasan Pada Pekerjaan Arsitektur Proyek Wang Residence Kedoya Jakarta Barat
Pas Bata Ringan/Hebel
Ukuran yang digunakan adalah 55 x 110 x 230 mm (M-L) sesuai standar SII-002178, dengan kuat tekan minimum rata-rata 200 kg/cm2 dari 30 benda uji dengan koefisien variasi 15%.
Gambar 25. Pemasangan Pas Bata Ringan ( Hebel ). Suber. Data Penulis.
Cahya Gunarso 41212010003 | Teknik Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktik Pengawasan Pada Pekerjaan Arsitektur Proyek Wang Residence Kedoya Jakarta Barat
Pelaksanaan
Dinding harus dipasang menurut masing-masing jenis bahan, ukuran ketebalan dan ketinggian seperti ditentukan dalam Gambar Rencana. Sudut siku-siku baik dalam pertemuan vertikal maupun horisontal harus betul-betul dijaga sehingga tidak menyulitkan pada pemasangan lantai maupun pemasangan plafon.
Kontraktor harus memasang alat pengecek agar diperoleh permukaan dinding yang betul-betul rata dan tegak serta tidak boleh dilakukan pemakuan pada kusen kayu.
Semua permukaan yang akan dipasang dinding harus dibersihkan dan dikasarkan agar diperoleh daya rekat yang baik.
Baja tulangan untuk kolom praktis harus sudah terpasang dan berdiri tegak dengan bantuan penopang sebelum dilakukan pemasangan dinding.
Gambar 26. Pemasangan Baja tulangan ( Kolom Praktis). Sumber. Data Penulis.
Cahya Gunarso 41212010003 | Teknik Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktik Pengawasan Pada Pekerjaan Arsitektur Proyek Wang Residence Kedoya Jakarta Barat
Pemasangan dinding dilakukan lapis demi lapis dengan tebal adukan pada tiap lapis 0,5 cm
Gambar 27. Pemasangan Dinding Hebel. Sumber. Data Penulis.
Dan setelah pasangan dinding bata hebel kuat baru dilakukan pengecoran terhadap kolom praktis, tapi sebelum dilakukan pengecoran semua permukaan bata hebel harus dibersihkan dan bekisting harus sudah terpasang dengan kuat dan teratur. Pekerjaan tersebut diulangi terus sampai mencapai elevasi yang dikehendaki sesuai Gambar Rencana. Pekerjaan Plesteran
Plesteran dilakukan pada seluruh permukaan dinding atau permukaan lainnya yang akan diplester sesuai dengan Gambar Rencana.
Pekerjaan plesteran boleh dilakukan pada pasangan dinding yang sudah kuat. Dengan terlebih dahulu harus membuat plesteran kepala sesuai macam dan ketebalan dari plesteran sesuai dengan ketentuan dalam Gambar Rencana dan petunjuk Pengawas.
Cahya Gunarso 41212010003 | Teknik Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 43
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktik Pengawasan Pada Pekerjaan Arsitektur Proyek Wang Residence Kedoya Jakarta Barat
Selanjutnya plesteran kepala akan digunakan untuk pedoman agar didapat permukaan pelsteran yang rata, oleh sebab itu dalam membuat plesteran kepala harus diatur sedemikian rupa sehingga didapat plesteran kepala yang rata jarak antara pelsteran kepala tidak boleh terlalu jauh. Dinding hebel diplester dengan menggunakan Semen Mortar merk MU atau material setara.
Gambar 28. Pekerjaan Plesteran. Sumber. Data Penulis
4.3.2. Pekerjaan Pemasangan Lantai Marmer Marmer merupakan material penutup lantai yang selalu berada di urutan teratas. Di pasar, harga material dari batu alam pegunungan ini lebih mahal dibandingkan jenis material penutup lantai lainnya.Terang saja, tampilan marmer memang memikat. Ukuran yang besar serta karakternya yang mengkilap, membuat marmer lebih unggul dibandingkan yang lain. Tekstur dan kesinambungan motif yang tidak pernah sama dari helai ke helai adalah poin plus marmer. (Hamzah, 2000)
Cahya Gunarso 41212010003 | Teknik Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 44
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktik Pengawasan Pada Pekerjaan Arsitektur Proyek Wang Residence Kedoya Jakarta Barat
Marmer merupakan batuan jenis “lime” yang bermetamorfosis. Batuan ini adalah sedimentasi dari bebatuan yang terbentuk oleh peninggalan inorganik yang biasanya berasal dari proses presipitasi air laut. Batuan jenis “lime” sebagian besar terdiri atas kalsit (kalsium karbonat). Marmer telah bernilai tinggi sejak masa lampau karena memiliki warna-warni yang teristimewa serta penampilan yang elegan. Batuan ini secara alamiah terbentuk ketika bebatuan terekspos pada tekanan oleh tumbukan kristal dan panas tinggi dari inti bumi. (PP, 2003) Batasan dan Lingkup Pekerjaan Penyelesaian lantai dengan keramik tile merk Roman atau setara dengan ukuran 40 x 40 kecuali bagian KM/WC sesuai dengan Gambar Rencana. Material Alat – bahan : Jidar almunium
Ember plastic
(penggaris alumunium)
(Untuk tempat adukan semen)
Pemotong marmer
Marmer GMR / Marmer slab
Palu karet
Mill
Benang
Semen Biasa
Paku
Semen Putih (Untuk acian)
Sendok semen
Ember kaleng
Persiapan Syarat & Tahapan Pekerjaan : (1). Gambar kerja finishing lantai marmer (2). Spesifikasi material finishing lantai (3). Contoh marmer yang udah disetujui (4). SNI 15-0089-1998 : Ubin Marmer
Cahya Gunarso 41212010003 | Teknik Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktik Pengawasan Pada Pekerjaan Arsitektur Proyek Wang Residence Kedoya Jakarta Barat
Pelaksanaan
Pemasangan granit dilakukan apabila finishing dinding sudah selesai di kerjakan.
Sortir corak granit sejumlah yang diperlukan.
Pembersihan permukaan lantai beton yang akan di pasang marmer.
Gambar 29. Pemotongan Lantai Marmer. Sumber. Data Penulis.
Pertama-tama dibuat marking out terlebih dahulu dengan menggunakan paku dan benang.
Mempersiapkan Semen putih dan
Kemudian untuk lapisan pertama campuran semen putih dan mill di ratakan dengan menggunakan sendok semen
Cahya Gunarso 41212010003 | Teknik Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 46
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktik Pengawasan Pada Pekerjaan Arsitektur Proyek Wang Residence Kedoya Jakarta Barat
Gambar 30. Pemasangan Lantai Marmer. Sumber. Data Penulis.
Sebelum ubin marmer di letakkan di lapisan mill, permukaan bagian belakang marmer di beri atau dioleskan semen putih supaya lebih merekat ke adukan mill.
Ketika bagian belakang sudah diberi atau dioleskan semen putih kemudian mulai di letakan diatas adukan mill.
Pemasangan dibuat dengan starting point atau istilah di lapangan Kepalaan.
Ketinggian dari lantai beton ialah 5 cm yaitu 3 cm untuk adukan 2 cm untuk ketebalan marmernya sendiri. Untuk membantu agar marmer rata dengan markingan benang, marmer di pukul-pukul dengan palu karet
Kemudian dilanjutkan dengan disusun marmer yang lainnya dengan metode yang sama. Dan dilanjutkan dengan pemasangan selanjutnya sesuai pola dan gambar kerja.
Cahya Gunarso 41212010003 | Teknik Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 47
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktik Pengawasan Pada Pekerjaan Arsitektur Proyek Wang Residence Kedoya Jakarta Barat
Setelah tersusun semua dan sudah tertutup seluruh permukaan lantai tertutup oleh marmer. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan plint. Dan lantai siap di gunakan.
Dilakukan poles permukaan lantai hingga rata dan mengkilap
Gambar 31. Pemasangan Lantai Marmer (Finishing). Sumber. Data Penulis.
Cahya Gunarso 41212010003 | Teknik Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 48
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktik Pengawasan Pada Pekerjaan Arsitektur Proyek Wang Residence Kedoya Jakarta Barat
4.3.3. Pekerjaan Pemasangan Cailing/Pemasangan Plafon Alat :
Waterpass
Alat mesin bor listrik
Meteran
Benang
Steger/tangga alumunium
scrub, amplas, pita, kain dll
Menurut pelaksana untuk pemasangan pekerjaan ceiling pada proyek apartement ini menggunakan jenis gypsum yang jarang dan belum banyak digunakan pada proyek lainya, penutup plafon menggunakan gypsum yang tahan air dan lebih kuat secara teksturnya. Jenis gypsum yang digunakan yaitu Knauf plaster board dengan ukuran 9x1200x2400mm. Namun, ketika dimulainya pemasangan rangka pada satu ruangan, ruang-ruang lainnya di tiap lantai harus terpasang juga secara serentak dari pemasangan rangka nya. Karena setiap pemasangan rangka sudah selesai harus di cek level nya dan kemudian baru bisa ditutup dengan papan gypsum dan di finishing. Tetapi dalam pekerjaan ceiling pada seluruh pekerjaan bangunan apa saja. Ada beberapa pekerjaan dari bagian Mekankal Elektrikal atau biasa disebut ME harus diselesaikan pemasangannya terlebih dahulu. Seperti pipa-pipa dari :
Drainase (air bekas)
Sprinkler (air pemadam)
Plumbing (air kotor, air panas, air bersih, air bekas)
Elektrikal (Kabel-Kabel)
Elektronik
Cahya Gunarso 41212010003 | Teknik Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 49
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktik Pengawasan Pada Pekerjaan Arsitektur Proyek Wang Residence Kedoya Jakarta Barat
Gambar 32. Bagian-Bagian ME di Atas Ceiling/Plafon. Sumber. Data Penulis.
Tahapan Pekerjaan : (1). Marking level & plafond sesuai dengan gambar kerja. (2). Pasang rangka wall angle pada dinding/keliling rungan dengan acuan marking untuk menentukan elevasi rangka. (3). Pemasangan rangka gypsum dengan mengikuti shop drawing sebagai acuan sebelum pemasangan area ceiling.
Cahya Gunarso 41212010003 | Teknik Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 50
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktik Pengawasan Pada Pekerjaan Arsitektur Proyek Wang Residence Kedoya Jakarta Barat
Pemasangan Rangka :
Gambar 33. Bagian-Bagian Rangka Ceiling/Plafon. Sumber. Data Penulis.
Pemasangan area ceiling atau plafon dilakukan dengan cara mengukur dan memastikan bahwa bagian yang ada pada bagian dalam plafon sudah terpasang dan siap ditutup oleh gypsum
Lalu setelah itu siapkan alat alat dan bahan untuk rangka ceiling sebagai rangka yang berfungsi menopang dan menempelnya bagian gypsum pada rangka plafon.
Gambar 34. Bagian-Bagian Rangka Support Ceiling/Plafon. Sumber. Data Penulis.
Cahya Gunarso 41212010003 | Teknik Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 51
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktik Pengawasan Pada Pekerjaan Arsitektur Proyek Wang Residence Kedoya Jakarta Barat
Dimulai dengan pemasangan rangka support sebagai pengikat antara rangka ceiling dengan area sofit yang berguna sebagai pengikat rangka pada area yang ingin dipasangi oleh gypsum.
Gambar 35. Pemasangan Gypsum Ceiling/Plafon. Sumber. Data Penulis.
Setelah dilakukan pemasangan area rangka dengan ukuran 60cm x 120cm , rangka telah siap untuk dipasangai oleh gypsum dan sudah siap ditutup dengan gypsum yang dimana terlebi dahulu diukur sebelum gypsum dipasang dan ditempelkan ke rangka dengan menggunakan bor scrup.
Lalu selanjutnya dilakukan pengukuran dan di potong dengan mengunakan cutter karena gypsum dengan merek knauf yang digunakan pada apartement ini dapat dipotong menggunakan cutter dengan alat bantu agar mendapatkan hasil yang lurus dan presisi.
Lalu langkah selanjutnya gypsum dengan merek Kanuf dirangkai dan dipasangan dengan menggunakan bor scroup agar gypsum dapat menempel di rangka ceiling, setelah itu barulah gypsum dapat dilakukan cat dasar dan cat finish pada area plafon.
Cahya Gunarso 41212010003 | Teknik Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 52
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktik Pengawasan Pada Pekerjaan Arsitektur Proyek Wang Residence Kedoya Jakarta Barat
4.4.
Hasil Pengamatan
Berdasarkan apa yang penulis dapat di lapangan tidak semua pekerjaan berjalan sempurna, baik itu dari cara pemasangan sampai finishingnya. Begitu juga dengan pengamatan pada proyek Wang Residence ini berikut hasil pengamatan yang di dapat :
4.4.1. Hasil Pengamatan Pekerjaan Pemasangan Dinding Pas Bata Ringan/Habel Pekerjaan dinding hebel untuk saat ini berjalan dengan lancar tetapi pada saat finishing masih saja di jumpai Kerusakan yang terkait dengan pekerjaan dinding hebel yaitu:
Banyaknya retakan dan lubang pada dinding yang sudah terpasang. Sehingga perlu dilakukan perbaikan dan menyebabkan keterlambatan target penyelesaian pekerjaan. Biasanya retakan/lubang disebabkan oleh pemasangan ME dan goresan dari alat pekerja di lapangan.
Gambar 36. Pemasangan Pas Bata Ringan/Hebel. Sumber. Data Penulis. Cahya Gunarso 41212010003 | Teknik Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 53
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktik Pengawasan Pada Pekerjaan Arsitektur Proyek Wang Residence Kedoya Jakarta Barat
Tidak sempurnanya pekerjaan plester dan aci sehingga permukaan dinding bergelombang dan kasar hal ini menyebabkan pekerja harus mengaci ulang dinding agar terlihat rapi dan halus.
Banyaknya titik lubang ME yang merusak dinding karena lubang bekas dari bobokan.
Gambar 37. Pengerjaan Plesteran. Sumber. Data Penulis.
4.4.2. Hasil Pengamatan Pekerjaan Pemasangan Lantai Marmer Berikut ini adalah hasil pengamatan pada pemasangan marmer yang ada di lapangan banyak pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur yaitu :
Seperti pada saat proses pemotongan marmer, tidak semua bahan yang di potongan dengan ukuran yang sesuai hal itu mengakibatkan pada saat pemasangan, banyak grid marmer yang tidak rata dengan ukuran sehingga menyebabkan pekerjaan harus di ulang kembali
dan mengakibat kan
pekerjaan lantai memakan banyak waktu pengerjaanya.
Cahya Gunarso 41212010003 | Teknik Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 54
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktik Pengawasan Pada Pekerjaan Arsitektur Proyek Wang Residence Kedoya Jakarta Barat
Gambar 38. Pengerjaan Lantai Marmer. Sumber. Data Penulis.
Gambar 39. Pengerjaan Lantai Marmer. Sumber. Data Penulis.
Banyaknya sampah dan kabel yang berserakan sehingga mengakibatkan marmer menjadi rusak dan pekerjapun kesulitan untu bergerak membersihkan marmer. Cahya Gunarso 41212010003 | Teknik Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 55
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan Kerja Praktik Pengawasan Pada Pekerjaan Arsitektur Proyek Wang Residence Kedoya Jakarta Barat
4.4.3. Hasil Pengamatan Pekerjaan Pemasangan Cailing/Pemasangan Plafon Berikut ini adalah hasil pengamatan pada pemasangan chailing/pemasangan plafon yang ada di lapangan banyak pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur yaitu :
Pada saat pengecekan pengerjaan plafon ditemukan adanya jamur pada bagian plafon yang di akaibatkan kurangnya ketelitian saat pengerjaan ME yang di perkirakan ada bagian pipa saluran air yang bocor, sehingga mengakibatkan jamur pada bagian plafon.
Terdapat retakan rambut pada sambungan plafon yang di akibatkan dari proses pengamplasan yang terlalu tipis.
Gambar 40. Pengerjaan Cailing/Pemasngan Plafon. Sumber. Data Penulis. Cahya Gunarso 41212010003 | Teknik Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 56
http://digilib.mercubuana.ac.id/