BAB IV STUDI KASUS : NILAI AVL SLJJ PT TELKOM
BAB IV STUDI KASUS NILAI AVL SLJJ PT TELKOM 4.1 Pendahuluan Ketiga pertidaksamaan yang telah dibahas sebelumnya akan diaplikasikan dalam suatu studi kasus mengenai nilai AVL (availability network) dari sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) PT TELKOM. PT TELKOM merupakan salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang telekomunikasi.
Perusahaan ini memberikan
banyak pelayanan bagi masyarakat, salah satu diantaranya adalah jaringan sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) dari satu kota ke kota lainnya di Indonesia. AVL (availability network) merupakan nilai kehandalan jaringan dalam melakukan sambungan langsung jarak jauh (SLJJ). Nilai AVL yang digunakan sebagai data dalam studi kasus ini adalah nilai AVL dari 60 jaringan SLJJ dari kota-kota yang ada di Indonesia, tentunya kota yang telah terjangkau oleh saluran tersebut. Parameter perhitungan terdiri dari jumlah sirkuit operasi dikalikan waktu pengukuran dan jumlah sirkuit terganggu dikalikan jumlah waktu terganggu. PT TELKOM di dalam memberikan pelayanan kepada pelanggannya mematok nilai AVL nasional sebesar 99.87% artinya bahwa di dalam kurun waktu 1 hari jaringan yang ditolerir terganggu adalah sebesar 0.13% dari seluruh jaringan yg beroperasi. Kontrak mengenai batas toleransi ini terdapat pada Lampiran D. Jaringan yang digunakan untuk Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ) adalah transmisi radio dan kabel optik. Dari pengamatan yang dilakukan perusahaan, gangguan yang terjadi pada operasi jaringan dapat disebabkan oleh beberapa hal baik yang bersifat dari dalam ataupun dari luar perusahaan.
31
BAB IV STUDI KASUS : NILAI AVL SLJJ PT TELKOM
Gangguan pada transmisi radio disebabkan oleh : 1. Fenomena alam seperti hujan lebat dan geografis lintasan gelombang radio. Gelombang yang melintasi laut lebih beresiko terganggu dibandingkan gelombang yang melintasi darat. 2. Kerusakan perangkat radio Gangguan pada kabel optik disebabkan oleh : 1. Vandalisme (ulah manusia seperti pencurian, pemotongan, dan semacamnya ) 2. Pembangunan infrastrukstur daerah setempat seperti penggarukkan pelebaran jalan dan pembuatan saluran irigasi, sehingga kabel terputus. 3. Gangguan perangkat kabel optik, tetapi peluang terjadinya gangguan karena hal ini relatif kecil.
4.2 Statistik Deskriptif 60 Data Nilai AVL jaringan SLJJ Nilai AVL yang digunakan sebagai data dalam studi kasus ini adalah nilai AVL dari 60 jaringan SLJJ dari kota - kota yang ada di Indonesia, tentunya kota yang telah terjangkau oleh saluran tersebut pada tanggal 26 Juni 2007. Data ini terlampir pada Lampiran D. Sari numerik dari data tersebut dapat disajikan sebagai berikut:
Univariate Statistics 60 5,955.40 99.2567 100.00 100.00 90.61 100.00 9.39
Count Sum Average Median Mode Minimum Maximum Range Standard Deviation Variance Skewness Kurtosis
1.72414 2.97266 -3.831 16.147 Tabel 13
Tabel Informasi Statistik untuk Data AVL 60 jaringan SLJJ
32
BAB IV STUDI KASUS : NILAI AVL SLJJ PT TELKOM
Dari sari numerik tersebut dapat terlihat bahwa data memiliki range yang cukup jauh. Nilai maksimum ada di 100 dan nilai minimum 90.61. Selain itu penyebaran data pun cukup besar dan kelandaiannya juga demikian Selain informasi di atas, data tersebut pun dapat disajikan dalam statistik deskiptif sebagai berikut :
Stem x 1 Variable 1 90 6 91 6 92 93 94 95 96 0 97 778 98 0155788 99 00123357889999999 100 000000000000000000000000000000 Gambar 3 Steam Leaf dari AVL 60 Jaringan SLJJ
Dari steam leaf di atas dapat digambarkan bahwa data tersebar cukup banyak pada nilai di atas 96. Modus dari data tersebut adalah 100
avl SLJJ
40.0 30.0 20.0 10.0 99.69
99.06
98.44
97.81
97.18
96.56
95.93
95.31
94.68
94.05
93.43
92.80
92.18
91.55
0.0 90.92
frekuensi
50.0
besarnya AVL (%)
Gambar 4 Histogram dari AVL 60 jaringan SLJJ
33
BAB IV STUDI KASUS : NILAI AVL SLJJ PT TELKOM
Dari histogram tersebut dapat terlihat bahwa distribusi penyebaran untuk data nilai AVL dari 60 jaringan SLJJ menceng ke kanan, yang mana artinya kehandalan SLJJ tersebut cukup baik karena pada umumnya berada di atas 99.69%
box plot AVL SLJJ PT TELKOM 102
kehandalan AVL
100 98 96 94 92 90 88
Gambar 5 Box Plot dari AVL 60 Jaringan SLJJ
Dari box plot di atas dapat diperhatikan bahwa terdapat beberapa pencilan, yang mana nilainya cukup jauh dari rata-rata. Pencilan menggambarkan bahwa terdapat jaringan yang mengalami gangguan cukup parah (jauh di atas batas toleransi).
4.3 Penghitungan dengan Menggunakan Pertidaksamaan Selanjutnya akan dilakukan perhitungan dengan menggunakan ketiga pertidaksamaan untuk mendapatkan nilai P( X ≥ 99.87%) Pertidaksamaan Markov: 99.2567% 99.87% P ( X ≥ 99.87%) ≤ 0.994 P ( X ≥ 99.87%) ≤
(4.1)
Pertidaksamaan Chebyshev:
P ( X − 99.25% ≥ 0.62%) ≤
P ( X ≥ 99.87%) ≤ 0.885
2.97266 2.97266 + (0.62%) 2 (4.2)
34
BAB IV STUDI KASUS : NILAI AVL SLJJ PT TELKOM
karena data yang harus diolah cukup banyak akan menyulitkan dalam perhitungan fungsi pembangkit momen hampiran untuk pertidaksamaan Chernoff. Oleh karena itu data nilai avl ini dapat ditransformasikan menjadi data persentase kegagalan jaringan SLJJ untuk mempermudah melakukan fiting distribution
persentase kegagalan jaringan SLJJ
frekuensi
1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 9.08
8.45
7.83
7.20
6.57
5.95
5.32
4.70
4.07
3.44
2.82
2.19
1.57
0.94
0.31
0.0
besar kegagalan jaringan (%)
Gambar 5 Histogram Kegagalan Jaringan SLJJ
Untuk mendapatkan grafik data persentase kegagalan jaringan SLJJ di atas , kurangkan nilai kehandalan AVL dari 100% kehandalan jaringan . Dengan distribusi data yang menceng ke kanan tersebut akan lebih mudah untuk mengolahnya. Distribusi data di atas dapat dihampiri dengan distribusi gamma karena melihat bentuk distribusinya yang menceng ke kiri. Sehingga bentuk Pertidaksamaan Chernoffnya menjadi P ( X ≥ a) ≤ e
αβ − a β
⎛ αβ ⎞ .⎜ ⎟ ⎝ a ⎠
−α
dengan t <
1
β
, α > 0, a > 0 .
Dari sari numerik dapat dilihat nilai rataan dan variansi sehingga dapat diperoleh nilai α dan β sebagai berikut α = 0.331 dan β = 2.9949
Sebelum dilakukan perhitungan harus diuji terlebih dahulu apakah benar distribusi gamma ini dapat menghampiri distribusi data persentase kegagalan jaringan dengan menggunakan uji chi-square atau uji kebaikan-suai.
35
BAB IV STUDI KASUS : NILAI AVL SLJJ PT TELKOM
Uji tersebut didasarkan atas baiknya kesesuaian yang ada antara frekuensi terjadinya pengamatan dalam sampel teramati dan frekuensi harapan yang diperoleh dari distribusi yang dihipotesiskan.[1] Langkah pertama dalam pengujian ini adalah membuat hipotesis, yaitu sebagai berikut, H0: Persentase kegagalan jaringan SLJJ ~ G(0.331, 2.9949) H1: Persentase kegagalan jaringan SLJJ bukan berdistribusi G(0.331, 2.9949) (oi − ei ) 2 dengan χ 2 merupakan nilai peubah ei i =1 k
Kemudian akan dicari nilai besaran χ 2 = ∑
acak yang distribusi sampelnya dihampiri amat dekat oleh distribusi khi-kuadrat dengan derajat kebebasan v=k-1, oi merupakan frekuensi amatan dalam sel ke i, dan ei merupakan frekuensi harapan dalam sel ke i.
Bila frekuensi amatan dekat dengan frekuensi harapan padanannya, maka nilai χ 2 akan kecil, menunjukkan kesesuaian yang baik. Bila frekuensi amatan cukup berbeda dengan frekuensi harapan maka nilai χ 2 akan besar dan kesesuaian jelek. Kesesuaian yang baik akan mendukung penerimaan H0, sedangkan kesesuaian yang jelek mendukung penolakannya. Daerah kritis akan terjadi pada ujung kanan distribusi chi-square. Untuk taraf keberartian α , ditemukan nilai kritis χα2
dari tabel nilai kritis distribusi chi-
square.[1]
Patokan keputusan yang diuraikan di sini sebaiknya tidak dipakai kecuali bila tiap frekuensi harapan paling sedikit sebesar 5. Dalam hal kurang dari 5 maka mungkin diperlukan penggabungan sel yang berdampingan yang mengakibatkan pengurangan dalam besarnya derajat kebebasan. [1] Untuk data persentase kegagalan jaringan SLJJ dapat diperoleh Selang
oi
ei
0-1
45
48
1-2
8
4
36
BAB IV STUDI KASUS : NILAI AVL SLJJ PT TELKOM
Selang
oi
2-3
4
3-4
0
4-5
1
5-6
0
6-7
0
7-8
0
8-9
1
9-10
1
ei
7
8
Tabel 14 Tabel oi dan ei untuk data persentase kegagalan jaringan SLJJ
(oi − ei ) 2 Sehingga χ = ∑ bernilai ei i =1 2
k
(45 − 48) 2 (8 − 4) 2 (7 − 8) 2 + + 48 4 8 2 χ = 0.1875 + 4 + 0.125
χ2 =
χ 2 = 4.3125 2 dengan v=3-1=2. Nilai χ 2 hitungan kurang dari χ 0.05 = 5.991 untuk 2 derajat kebebasan,
maka tidak ada alasan untuk menolak hipotesis nol dan dapat disimpulkan bahwa distribusi gamma (0.331, 2.9949) mempunyai kesesuaian yang baik dengan distribusi data persentase kegagalan jaringan SLJJ. Oleh karena itu, untuk perhitungan dengan menggunakan Pertidaksamaan Chernoff dapat digunakan bentuk pertidaksamaan untuk distribusi Gamma yang terdapat pada Tabel 5 sehingga didapatkan
P( X ≤ 0.13) ≤ 0.75 dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa AVL (availability network)
SLJJ PT
TELKOM telah berjalan dengan cukup baik karena peluang terjadinya gangguan cukup kecil dan kehandalan dari setiap jaringan untuk meneruskan SLJJ cukup besar dan selalu mendekati 100%
37