BAB IV PENUTUP 4.1.Kesimpulan Menjadi pemain baru dalam pemilu di Indonesia bukanlah hal yang mudah. Semua hal mulai dari syarat untuk menjadi partai, syarat lolos verifikasi untuk menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi penghibur semata bukanlah suatu hal yang mudah di hadapi. Partai NasDem sebagai partai baru cukup menyadari hal itu. Khusus Partai NasDem Aceh, para kader yang sudah ada harus berjuang mati-matian membantu semua keperluan untuk mendukung Partai NasDem maju sebagai peserta pemilu. Partai NasDem Aceh sadar bahwa perjalanan mereka di Aceh tidak seberat DPW Partai NasDem di daerah lain dimana mereka tidak berada dalam zona politik lokal seperti Aceh, yang memiliki Partai lokal yang banyak dan cukup berhasil meraih simpati masyarakat Aceh sebagai partai asli Aceh. Seluruh Kader berpikir dengan cukup keras bagaimana mereka bisa menghadirkan sesuatu yang berbeda dari partai lokal dan partai nasional yang sebelumnya terlebih dulu eksis di Aceh. Perubahan yang mereka dengungkan harus sampai ke tiap telinga masyarakat Aceh bahwa perubahan tersebut sangat diperlukan mengingat partai lokal yang kinerja belum memberikan apa yang rakyat Aceh inginkan.
86
Partai Nasdem Aceh memanfaatkan betul kekuatan dari jumlah dan latar belakang kadernya yang kebanyakan sudah ada sejak ormas NasDem terbentuk sehingga sangat memudahkan Partai NasDem Aceh untuk bergerilya mencari massa yang lain. Strategi semacam Pull Political Marketing, Push Political Marketing, dan juga Pass Political Marketing yang dipadukan dengan memasukkan unsure-unsur etnis Aceh dilakukan dengan baik dan terstruktur. Pendekatan-pendekatan etno nasionalis diperlukan di Aceh di mana partai lokal cukup sukses merebut perhatian pemilih. Mereka langsung menyentuh masyarakat Aceh hingga ke daerah-daerah terpencil untuk menyampaikan pesan politiknya, bergerilya di media sosial serta media massa dan juga baliho-baliho yang besar di tengah kota untuk merebut suara dari masyarakat kota, pemuda serta pemilih yang tingkat pendidikan serta latar belakangnya lebih baik. Mengandalkan Surya Paloh sebagai Putra kebanggaan daerah serta berkonsolidasi dengan ulama-ulama yang memegang kedudukan penting dalam struktur sosial rakyat Aceh dilakukan demi menarik perhatian masyarakat Aceh bahwa sosok-sosok yang mereka jadikan panutan itu ikut dalam arus besar perubahan Partai NasDem sehingga membuat mereka juga merasa perlu untuk masuk dan ikut ke dalam pilihan panutannya tersebut. Semua cara itu dihubungkan dengan kebiasaan masyarakat Aceh dimana mereka menyentuh masyarakat dengan masuk ke dalam tradisi-tradisi dan memantik semangat dengan mengatakan saatnya Aceh memimpin Indonesia pada setiap bentuk kampanye-kampanye yang mereka gunakan.
87
Ketiga cara tersebut dilakukan Partai NasDem Aceh secara intens, namun yang tampak lebih dominan menurut adalah strategi Push Political Marketing serta Pull Political Marketing di mana kekuatan dari jumlah kader yang tersebar di seluruh Aceh serta image bahwa Partai NasDem merupakan Partai orang Aceh menjadi peluru mereka untuk menyampaikan hal ini langsung kepada masyarakat Aceh. Disamping para caleg dari Partai NasDem Aceh diberikan keleluasaan sendiri untuk berkreatifitas dalam menggaet pemilih. Keberadaan media yang dimiliki sendiri oleh ketua umum mereka yaitu Surya Paloh merupakan keuntungan tersendiri dimana kampanye-kampanye yang gencar melalui media massa seperti televisi dilakukan oleh NasDem untuk menyebarluaskan informasi tentang NasDem, termasuk hingga ke provinsi Aceh. Pemanfaatan social media oleh para kadernya menampilkan kesan bahwa kader NasDem berjiwa muda serta merespon perkembangan yang terjadi di zaman sekarang. Terbukti tingkat elektablitas NasDem di Aceh bisa dibilang tinggi dimana kebanyakan pemilih muda menaruh harapan ke Partai NasDem Aceh berdasarkan hasil survey yang mereka lakukan. Baliho-baliho besar yang berisi pesan sudah saatnya Aceh memimpin Indonesia menjadi cara unik dari Partai NasDem Aceh yang tidak dilakukan DPW Partai Nasional lain di Aceh. Semangat kedaerahan untuk menaikkan putra-putri Aceh untuk menjadi presiden dan juga pengisi pos-pos jabatan strategis di Nasional diharapkan dapat menaikkan elektabilitas Partai NasDem Aceh lewat semangat akan
88
kebanggan sebagai orang Aceh. Sesuatu yang dilakukan oleh Partai Lokal yang ternayata bisa dilakukan oleh Partai NasDem. Setelah Pemilu Legislatif di Aceh telah dilaksanakan, Partai NasDem Aceh berhasil menarik perhatian masyarakat Aceh untuk memberikan suara mereka kepada sehingga berhasil meraih suara yang banyak bahkan mengalahkan Partai yang mendominasi dalam pemilu sebelumnya. Partai pendatang baru ini berhasil menggeser Partai Demokrat dan bercokol di posisi ketiga pada rekapitulasi suara yang dilakukan oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh dengan persentase suara sebesar 9,88 persen dan berhasil menempatkan 8 wakilnya di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). Di tingkat Kabupaten/kota, Partai NasDem meraih hasil maksimal di Kota Banda Aceh dengan menduduki peringkat satu dalam pemilihan sehingga mendapatkan satu fraksi penuh di Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota (DPRK). Penggunaan strategi political marketing yang dijalankan seperti bersentuhan langsung dengan masyarakat Aceh, gencar berkampanye di media hingga pemanfaatan tokoh atau kelompok organisasi tertentu membantu NasDem Aceh meraih hasil yang sangat memuaskan sebagai Partai baru. Basis massa yang banyak yang didasari dengan banyaknya kartu anggota yang tersebar di Aceh menjadi salah satu alasan, disamping dengan manajemen isu yang tepat terhadap perdamaian Aceh
89
yang dilancarkan oleh para massa mereka1. Selain itu, Keberhasilan Partai NasDem Aceh tidak terlepas dari taktik mereka menggaet aktivis-aktivis mahasiswa dan tokoh muda ke dalam partai membuahkan hasil. Melalui mereka, para pemilih yang berlatar belakang mahasiswa dan pemuda terpengaruh untuk memilih Partai NasDem. Disisi lain, pergerakan para calon anggota legislatif Partai NasDem Aceh yang diberikan kebebasan berekspresi dari partai dalam hal berkampanye masih meninggalkan bekas yang buruk dalam usaha mereka melakukan perubahan dalam kehidupan politik di Aceh. Masih adanya praktek money politic yang terjadi sehari sebelum pemungutan suara, hingga dugaan “teman makan teman”, dimana terjadi saling tuduh menuduh antar sesama caleg Partai NasDem di daerah Lhokseumawe tentang adanya penggelembungan suara yang dilakukan oleh masing-masing caleg yang berseteru, membuat noda hitam bagi Partai NasDem yang masih suci dari dosa. Strategi kampanye disertai dengan pendekatan berbau keacehan menjadi salah satu hal yang menaikkan suara Partai NasDem di Aceh. Namun, penggunaan strategi seperti Push,Pull dan Pass Political Marketing yang merupakan sebuah cara yang modern tidak sepenuhnya berubah menjadi sesuatu yang modern diakibatkan caracara mengandalkan aspek primordial Aceh,sehingga yang ditampilkan Partai NasDem Aceh dalam strateginya merupakan sebuah barang yang lama namun dikemas dalam kemasan yan lebih modern. Akan tetapi cara tersebut yang memang efektif untuk
1
http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/04/22/partai-nasdem-klaim-menang-di-acehkarena-basis-massa
90
digunakan, jika kita berkaca bagaimana Partai Aceh dapat meraih simpati masyarakat Aceh yang begitu besar sejak pertama mereka didirikan.
4.2.Saran Dari kesimpulan diatas, penulis mempunyai beberapa saran yang akan dikemukakan dan kiranya dapat menjadi rekomendasi bagi Partai NasDem Aceh ke depannya, saran tersebut antara lain: 1. Perubahan-perubahan untuk Aceh yang lebih baik harusnya di perluas. Selama ini memang dominasi partai lokal tidak menghadirkan perubahan yang berarti. Partai NasDem datang sebagai alternatif yang bisa mengembalikan ekspektasi semula masyarakat Aceh. Namun perubahan dalam sektor pemerintahan tidaklah sempurna jika perubahan dalam kebiasaan dan pola pikir masyarakat Aceh tidak berubah. Gerakan perubahan harus menyentuh semua aspek. Dapat merubah kebiasaan masyarakat Aceh yang pemalas menjadi masyarakat Aceh yang memiliki etos kerja tinggi tentunya dapat sangat membantu partai NasDem Aceh untuk mewujdukan Aceh yang lebih baik 2. Pemanfaatan tokoh seperti Surya Paloh cukup baik untuk menaikkan elektabilitas partai di Aceh. Namun perjalanan Politik
91
Surya Paloh juga akan mencapai titik akhir. Partai NasDem Aceh harus memiliki tokoh-tokoh penting yang cukup mempunyai nama di Aceh. Ini bertujuan demi melangsungkan eksistensi Partai NasDem di Aceh. Dengan berkembangnya partai dari tahun ke tahu, proses kaderisasi yang baik menjadi kunci penting melahirkan
tokoh-tokoh
baru.
Dengan
kompetensi
dan
keseimbangan antara idealis serta realistis dari setiap kader, akan bisa melahirkan tokoh-tokoh baru yang muda, yang berfikir visioner serta kuat menjunjung perubahan. Aceh kekurangan tokoh muda yang kreatif, dimana akhir-akhir ini tampil sebagai sosok yang mendapat simpati masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. 3. Keseimbangan
dalam
melaksanakan strategi
Pull
Political
Marketing, Push Political Marketing, serta Pass Political Marketing bisa menjadikan kampanye Partai NasDem Aceh menjadi lebih mudah diterima masyarakat. Terlalu mengandalkan media
dapat
menjadi
bumerang
tersendiri,
terlebih
jika
pemberitaan di media terkesan hanya menampilkan yang baikbaiknya saja, sedangkan masyarakat tetap mengharapkan media itu independen. 4. Partai NasDem Aceh sudah terlanjur mengatakan bahwa NasDem merupakan Partai orang Aceh. untuk tetap menampilkan kesan ini
92
kedepan, diperlukan penyusunan rencana kedepannya agar image ini tidak hilang seiring dengan turunnya pamor Surya Paloh yang bisa terjadi di kemudian hari. Menjalin koalisi dengan salah satu partai lokal bisa menjadi salah satu alternatif selain juga dengan tetap memperhatikan pendekatan-pendekatan etno nasionalis dalam kampanye-kampanye mereka. 5. Sistem perekrutan yang lebih ketat, dengan mengkaji secara dalam calon kader-kader partai agar tidak membawa kerugian tersendiri bagi Partai NasDem Aceh. 6. Ketegasan terhadap setiap anggota partai yang berlaku curang merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar, ini untuk menjamin tingkat kepercayaan masyarakat Aceh kepada Partai NasDem. Saran ini diharapkan menjadi bahan masukan yang baik serta dapat dipertimbangkan oleh Partai NasDem provinsi Aceh sebagai rekomendasi tanpa adanya ikatan politik antara penulis dengan partai. Namun lebih kepada pandangan pribadi penulis agar Partai NasDem terus mendapat tempat di arena perpolitikan Aceh yang beda dengan daerah lainnya di Indonesia.
93