100
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN 1. Perkembangan Pencairan Dana Pinjaman/Pembiayaan dari LPDBKUMKM (Lembaga Pengelola Dana Bergulir-Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah) pada PD.BPR BKK BOYOLALI. a. Pencairan pertama dari LPDB-KUMKM (Lembaga Pengelola Dana Bergulir-Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Pada pencairan dana pertama dari LPDB-KUMKM (Lembaga Pengelola
Dana
Bergulir-Koperasi
Usaha
Mikro Kecil
dan
Menengah) sebesar Rp.5.000.000.000 tersebut. PD. BPR BKK BOYOLALI menyalurkan dananya selama dua bulan yaitu pada bulan April dan Mei 2015. Pada bulan April dapat menyalurkan dana kepada masyarakat sebesar Rp.3.161.500.000 dengan pengalokasian dananya disalurkan kepada 108 unit usaha mikro. Dan pada bulan Mei dapat menyalurkan dananya sebesar Rp.1.914.500.000 dengan pengalokasian dananya disalurkan kepada 83 unit usaha mikro. Jadi, total semua dana yang dicairkan kepada masyarakat pada bulan April dan Mei yaitu sebesar Rp.5.076.000.000. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan pada tahap pertama pencairan PD. BPR BKK BOYOLALI telah mendapatkan angsuran dari masyarakat yang
100
101
meminjam dana khususnya dari dana LPDB-KUMKM (Lembaga Pengelola
Dana
Bergulir-Koperasi
Usaha
Mikro
Kecil
dan
Menengah) selama dua bulan sebesar Rp.76.000.000 dan dana tersebut juga disalurkan kembali kepada masyarakat. b. Pencairan kedua dari LPDB-KUMKM (Lembaga Pengelola Dana Bergulir-Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Pada pencairan dana kedua dari LPDB-KUMKM (Lembaga Pengelola
Dana
Bergulir-Koperasi
Usaha
Mikro Kecil
dan
Menengah) sebesar Rp.5.000.000.000 tersebut. PD. BPR BKK BOYOLALI menyalurkan dananya selama tiga bulan yaitu pada bulan Agustus, September dan Oktober 2015. Pada bulan Agustus dapat
menyalurkan
dana
kepada
masyarakat
sebesar
Rp.1.912.500.000 dengan pengalokasian dananya disalurkan kepada 51 unit usaha mikro. Pada bulan September dapat menyalurkan dananya sebesar Rp.2.089.500.000 dengan pengalokasian dananya disalurkan kepada 67 unit usaha mikro. Dan pada bulan Oktober dapat menyalurkan dananya kepada Rp.1.181.000.000 dengan pengalokasian dananya disalurkan kepada 26 unit usaha mikro. Total semua dana yang dicairkan pada tahap kedua tersebut sebesar Rp.5.183.000.000. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan pada pencairan tahap kedua yaitu pada bulan Agustus, September dan Oktober 2015 PD. BPR BKK BOYOLALI telah mendapatkan angsuran dari nasabah khususnya dari dana LPDB-KUMKM
102
(Lembaga Pengelola Dana Bergulir-Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah) selama tiga bulan sebesar Rp.183.000.000 dan dana tersebut juga disalurkan kembali kepada masyarakat. Oleh karena itu tahap kedua ini PD. BPR BKK BOYOLALI dari dana sebesar Rp.5.000.000.000 dapat menyalurkan dananya kepada masyarakat sebesar Rp.5.183.000.000. 2. Capaian yang Dihasilkan Setelah PD. BPR BKK BOYOLALI Mendapatkan
Dana
Pinjaman/Pembiayaan
dari
LPDB-KUMKM
(Lembaga Pengelola Dana Bergulir-Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah). a. Bertambahnya nasabah peminjam. b. Meningkatnya pendapatan bunga. c. Meningkatnya jumlah laba yang diperoleh. d. PD. BPR BKK BOYOLALI lebih dikenal oleh masyarakat luas. B. SARAN 1. Untuk penyaluran dana pinjaman yang diberikan dari pemerintah melalui LPDB-KUMKM (Lembaga Pengelola Dana Bergulir-Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah) kepada PD. BPR BKK BOYOLALI untuk disalurkan kepada masyarakat menengah kebawah khususnya untuk UMKM. Agar dapat digunakan sebagaimana mestinya seperti apa yang menjadi visi maupun misinya lembaga tersebut, PD. BPR BKK BOYOLALI untuk periode berikutnya harus menyalurkan dananya yang
103
dikhususkan untuk pembiayaan UMKM yang ada di Boyolali dan sekitarnya. 2. Untuk lebih meningkatkan pencapaian yang telah diperoleh PD. BPR BKK BOYOLALI sebelumnya, didalam penyaluran dana pinjaman khususnya dari LPDB-KUMKM (Lembaga Pengelola Dana BergulirKoperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah) agar keuntungannya lebih meningkat dan tidak mengalami penurunan, hal yang harus diperhatikan adalah didalam penyalurannya. Dalam menganalisis jenis usaha yang akan dibiayai sesuai atau tidak dengan sasaran pemerintah dan mengetahui kemampuan nasabah dalam mengembalikan pinjaman (kredit) agar pada nantinya tidak terjadi kredit macet.
104
DAFTAR PUSTAKA Afif, Faisal. et al. 1996. Strategi dan Operasional Bank. Bandung: PT Eresco. Fahmi, Irham. 2014. Bank & Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi. Bandung : ALFABETA Hasibuan, Malayu S.P. 2001. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Kasmir. 2002. Bank & Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. ______. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Latumaerissa, Julius R. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat Retnadi, Djoko. 2006. Memilih Bank yang Sehat Kenali Kinerja dan Pelayanannya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Santoso, Purbayu B. Dan Hamdani, Muliawan. 2007. Statistika Deskriptif dalam Bidang Ekonomi dan Niaga.Jakarta : Erlangga. Siagian, Dergibson. Dan Sugiarto. 2006. Metode Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sudirman, 2013.Manajemen Perbankan:Menuju Bankir Konvensional yang Profesional. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Supriyono, Maryanto. 2011. Buku Pintar Perbankan. Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET Suyatno, Thomas. Et al. 1996.Kelembagaan Perbankan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Taswan, 2003.Akuntansi Perbankan. Edisi Revisi. Yogyakarta : YKPN. Triandaru, Sigit. Dan Budisantoso, Totok. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan.
105
Usman, Rachmadi. 2001. Aspek-aspek Hukum Perbankan di Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama http://www.lpdb.id/profile/sejarah.html, 06/04/2016, 18:06 http://www.lpdb.id/profile/visi,-misi-and-moto.html, 06/04/2016, 18:06 www.bi.go.id
106
LAMPIRAN
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116