BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan proses pengujian, hasilnya dan analisis dari hasil pengujian. Pengujian yang dilakukan meliputi antara lain pengujian unit (unit testing) aplikasi, pengujian aplikasi berdasarkan skenario yang sudah dibuat, pengujian web service, pengujian pengunggahan dokumen, dan pengujian resolusi layar. 4.1. Spesifikasi Alat Pada pengujian aplikasi mobile digunakan smartphone android Polytron W8470 dengan spesifikasi sebagai berikut: a.
b.
Perangkat Lunak: -
Sistem Operasi Android versi 4.2.1.
-
Kernel Linux versi 3.4.5.
Perangkat Keras - Prosesor ARM Cortex-A7 Quad-core 1.2 GHz. - Memory RAM 1 GB.
4.2. Pengujian Unit Pengujian unit ini dilakukan dalam tahap pengembangan aplikasi. Pengujian dilakukan terhadap komponen atau class pada aplikasi untuk memeriksa bahwa komponen atau class dapat digunakan dan menghasilkan hasil yang diharapkan. Pengujian unit dilakukan pada aplikasi web server dan aplikasi android.
4.2.1. Pengujian Unit Aplikasi Web Server Proses pengujian unit pada aplikasi web server dibantu dengan bantuan API Toast yaitu controller khusus untuk menangani pengujian unit pada codeigniter. API Toast ini ringan dan terintegrasi secara sempurna dengan codeigniter. Pengujian dilakukan terhadap class
model
antara
lain
model
admin_model,
user_model,
news_model,
rmk_model, task_model, thread_model, dan category_model.
Prosedur pengujian yang dilakukan yaitu dengan menguji unit/class pada aplikasi web server dengan menggunakan bantuan API Toast yang telah ditanamkan pada aplikasi web server. Pengujian dijalankan dengan menggunakan skenario antara lain:
a. Menguji class apakah dapat berjalan tanpa ada kesalahan/ error atau bug. b. Menguji class apakah dapat menghasilkan nilai yang diharapkan sesuai dengan skenario. Jika pengujian berhasil maka class dinyatakan lolos/passed yang ditandai dengan warna hijau. Dan jika gagal maka class dinyatakn tidak lolos/not passed yang ditandai dengan warna merah. Contoh hasil pengujian unit pada aplikasi web server dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Pengujian Unit Class user_model pada Aplikasi Web Server
Hasil pengujian unit pada aplikasi web server dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Unit Aplikasi Web server No 1 2 3 4 5 6 7
Jumlah Nama Unit Skenario test_admin_model 1 test_user_model 18 test_category_model 14 test_thread_model 31 test_task_model 15 test_news_model 9 test_rmk_model 1 89 Total
Jumlah Percobaan 10 10 10 10 10 10 10
Persentase Keberhasilan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pada pengujian unit didapat hasil aplikasi dapat berjalan 100% atau dapat lolos dari semua skenario pengujian.
4.2.2. Pengujian Unit Aplikasi Mobile Pada
aplikasi
mobile,
android
sudah
menyediakan
library
android.test.ActivityInstrumentationTestCase2 untuk membantu proses pengujian unit. Pengujian unit dilakukan terhadap semua activity class. Prosedur pengujian yang dilakukan yaitu dengan menguji activity class pada aplikasi mobile dengan menggunakan bantuan android.test.ActivityInstrumentationTestCase2 sebanyak 10 kali. Pengujian dijalankan dengan menggunakan skenario antara lain: a. Menguji class apakah dapat berjalan tanpa ada kesalahan/error atau bug. b. Menguji class activity komponen user interface seperti button, dan text form dapat berjalan dengan baik. Jika pengujian berhasil maka class dinyatakan lolos/passed yang ditandai dengan warna hijau. Dan jika gagal maka class dinyatakan tidak lolos/not passed yang ditandai dengan warna merah. Contoh hasil pengujian unit pada aplikasi mobile dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2. Pengujian Unit Class MainActivity pada Aplikasi Mobile Hasil pengujian unit pada aplikasi mobile dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Hasil Pengujian Unit Aplikasi Mobile No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Jumlah Nama Unit Skenario MainActivity 5 CreateThreadActivity 4 CreateTaskActivity 9 CreateNewsActivity 6 DraftActivity 4 DraftListActivity 3 EditNewsActivity 4 EditStepActivity 7 EditTaskActivity 9 FullScreenImageActivity 2 IntroActivity 7 LoginActivity 4 MateriListActivity 3 NewsListActivity 3 TaskListActivity 3 OverviewActivity 4 PhotoProfileActivity 3 PreviewActivity 3 PublishActivity 2 TaskDetailActivity 5 ThreadActivity 4 ViewVideoActivity 2 96 Total
Jumlah Percobaan 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 96
Persentase Keberhasilan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pada pengujian unit didapat hasil aplikasi dapat berjalan 100% atau dapat lolos dari semua skenario pengujian.
4.3. Pengujian Besar Data Web Service Aplikasi web server berfungsi untuk mengirimkan pembaharuan data ke aplikasi mobile melalui web service dengan menggunakan JSON. Banyaknya data yang dikirim akan mempengaruhi besar data JSON. Untuk dapat mengakses web service pada aplikasi web server, Aplikasi mobile harus mengakses alamat http://ece.uksw.edu/mlearning/services/category. Secara standar aplikasi web server akan mengirimkan data dalam format JSON. REST_Controller pada aplikasi web server selain dapat mengirimkan data dalam format JSON juga dapat mengirimkan
data dalam format XML. Untuk mendapatkan data dalam format XML maka alamat yang di akses adalah http://ece.uksw.edu/mlearning/services/category/format/xml. Contoh data dalam format JSON dapat dilihat pada Kode 4.1. { "category": [ { "idCategory": "4", "nameCategory": "Jaringan Komputer", "statusCategory": "1", "kodeCategory": "CE504" }, { "idCategory": "7", "nameCategory": "Web Programming", "statusCategory": "1", "kodeCategory": "CE707" }, { "idCategory": "8", "nameCategory": "Mobile Programming", "statusCategory": "1", "kodeCategory": "CE709" }, { "idCategory": "9", "nameCategory": "Embedded System", "statusCategory": "1", "kodeCategory": "CE704" }, { "idCategory": "15", "nameCategory": "Software Engineering", "statusCategory": "1", "kodeCategory": "CE700" }, ] }
Kode 4.1 Data dalam Format JSON
Data format JSON di atas mempunyai besar data 508 bytes yang berisi data 5 matakuliah. Sedangkan contoh data dengan isi yang sama dalam format XML dapat dilihat pada Kode 4.2. Data dengan jumlah yang sama dalam format XML mempunyai ukuran lebih besar yaitu 867 bytes.
<xml>
- 4 Jaringan Komputer <statusCategory>1 CE504
- 7 Web Programming <statusCategory>1 CE707
- 8 Mobile Programming <statusCategory>1 CE709
- 9 Embedded System <statusCategory>1 CE704
- 15 Software Engineering <statusCategory>1 CE700
Kode 4.2 Data dalam Format XML
Pada pengujian ini dilakukan pengukuran besar data web service dalam byte dan juga membandingkan besar data JSON dengan XML. Perbandingan dilakukan untuk meneliti tingkat efisiensi besar data antara JSON dengan XML. Pengujian dilakukan dengan mengambil sampel data matakuliah dengan jumlah data yang divariasikan. Untuk mengetahui besar data pengiriman data dengan JSON dan perbandingannya dengan XML dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Perbandingan Besar Data JSON dan XML No
Jumlah Data Matakuliah
Besar Data (Byte) JSON
XML
Perbandingan πΏπ΄π³ π±πΊπΆπ΅
1
5
508
867
1,706
2
10
1002
1650
1,646
3
20
1930
3260
1,689
4
35
3350
5660
1.69
5
50
4770
8170
1.712
Total
120
11560
19607
8.443
Rata-Rata
24
2312
3921.4
1.688
Besar Data (Bytes)
Grafik Perbandingan Besar Data JSON dengan XML 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0
JSON XML
5
10
20
35
50
Jumlah Data
Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Besar Data JSON dengan XML
Pada pengujian di atas dilakukan pengukuran besar data JSON dan XML dengan jumlah data yang akan dikirimkan sebanyak 5 hingga 50 buah. Untuk 50 buah data, JSON mempunyai besar 4,77 kilobyte
sedangkan XML sebesar 8,17 kilobyte . Rata-rata
perbandingan besar data JSON dengan XML adalah 1:1,688. Dapat disimpulkan bahwa format JSON mampu menghasilkan data dengan ukuran yang lebih sedikit dibandingkan dengan XML. Hal ini karena JSON tidak menuliskan tag element data sebanyak dua kali sama seperti XML sehingga mampu menghemat ukuran data.
4.4. Pengujian Pengunggahan Dokumen Besar waktu yang diperlukan saat mengunggah dokumen sangat dipengaruhi oleh kecepatan koneksi internet dan besar dokumen yang diunggah. Kecepatan koneksi internet di Indonesia yang cenderung tidak stabil membuat besar waktu yang diperlukan menggunggah dokumen tidak dapat diketahui secara pasti. Melihat masalah tersebut dilakukan pengujian untuk mendapatkan nilai maksimal dari besar dokumen yang dapat ditoleransi saat diunggah oleh pengguna. Prosedur yang dijalankan dalam pengujian pengunggahan dokumen ini yaitu: a.
Melakukan percobaan membuat perintah tugas dengan menyisipkan dokumen dengan ukuran dari yang kecil hingga ukuran yang tergolong sangat besar untuk kategori unggah dokumen.
b.
Mengukur lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses pengunggahan sebuah dokumen.
c.
Pengujian dilakukan menggunakan server localhost sebanyak tiga kali dengan dokumen yang sama dan kemudian dihitung rata-rata lama waktu unggah.
Untuk hasil pengujian pengunggahan dokumen dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Pengunggahan Dokumen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Besar Data Ekstensi Dokumen (Byte) Dokumen 10921 .mp4 23431 .mpg 35988 .mp4 41410 .mp4 130124 .flv 236227 .DAT 341162 .VOB 407510 .mp4 501906 .avi 614988 .mkv 706608 .mp4 861170 .avi 956603 .avi 1013595 .avi
Lama Waktu Pengunggahan (detik) Rata-Rata (detik) 1 2 3 0.8 0.7 0.7 0.73 1.4 1 0.8 1.07 2 1.2 0.9 1.37 1.4 0.9 1 1.1 5.5 3.3 4.2 4.33 6.5 8.3 9.6 8.13 11 13 12.6 12.2 23.4 13 12.2 16.2 16.2 15.7 15.5 15.8 15.8 21.2 21.6 19.53 15.2 34.6 31 26.93 19.8 20.6 23.5 21.3 38.3 46 26.4 36.9 32 31 34.5 32.5
Dari pengujian didapat bahwa proses pengunggahan dokumen pada server localhost
untuk data sebesar 10,921 MB dibutuhkan lama waktu rata β rata sekitar 0,73 detik dan untuk data sebesar 1013,595 MB dibutuhkan lama waktu rata β rata sekitar 32,5 detik.
4.5. Pengujian Resolusi Layar Aplikasi Mobile Pengujian dilakukan dengan menggunakan dua buah perangkat yang memiliki layar cukup jauh berbeda yaitu Samsung Galaxy Tab 3 Lite yang memiliki ukuran layar 7 inci dan Xiaomi Mi4i yang ukuran layarnya 5 inci. Pengujian tampilan layar kedua perangkat tersebut ditunjukkan pada Gambar 4.4. Dari pengujian layar dapat dikatakan perangkat berlayar 5 inci maupun perangkat yang berlayar 7 inci dapat menampilkan kualitas tampilan yang sama baiknya. Maka dapat disimpulkan aplikasi ini dapat digunakan pada berbagai perangkat Android di segala ukuran.
Gambar 4.4. Pengujian Tampilan Aplikasi Mobile dengan Perangkat Berlayar 7 inci (Gambar Kiri) dan Perangkat Berlayar 5 inci (Gambar Kanan)
4.6. Pengujian Sistem Operasi Aplikasi Mobile Pengujian dilakukan dengan menggunakan perangkat mobile nyata dan dibantu dengan aplikasi emulator Android Virtual Device yang disediakan dari program Android Studio. Pengujian sistem operasi aplikasi dipaparkan dalam tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Sistem Operasi Aplikasi Mobile No 1 2 3 4 5 6 7 8
Versi Android 2.3 Android 3.0 Android 4.0.3 Android 4.1 Android 4.2 Android 4.3 Android 4.4 Android 5.0
API Level 9 11 15 16 17 18 19 21
Tes Keberhasilan Γ β β β β β β β
Dari pengujian sistem operasi pada aplikasi mobile didapat bahwa aplikasi mobile learning ini tidak dapat dijalankan pada sistem operasi android versi 2.3. Hal ini terjadi karena aplikasi ini menggunakan DrawerLayout dan Fragment yang hanya dapat berjalan dengan baik pada sistem operasi android versi 3.0 dan diatasnya. Pada sistem operasi android dibawah versi 3.0 belum mendukung fitur DrawerLayout dan Fragment.