BAB IV PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DALAM MENGEMBANGKAN KREATIFITAS PESERTA DIDIK MI SALAFIYAH SENGON SUBAH BATANG
A. Analisis Penerapan Pembelajaran Tematik Dalam Mengembangkan Kreatifitas Peserta Didik MI Salafiyah Sengon Subah Batang. Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya diketahui tentang pelaksanaan pembelajaran tematik bagi peserta didik MI Salafiyah Sengon Subah Batang, yakni bahwa pembelajaran tematik bagi di MI Salafiyah Sengon Subah Batang ada pada mata pelajaran IPA, IPS, PKn, Matematika, Bahasa Indonesia. Sedangkan untuk alokasi waktunya adalah 6 x 35 menit, kegiatan dibagi menjadi tiga yakni kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Berikut akan peneliti lakukan analisis penerapan pembelajaran tematik dalam mengembangkan kreatifitas peserta didik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang: 1. Materi pembelajaran tematik Landasan teori pada bab II tentang pembelajaran tematik dijelaskan bahwa pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan atau memadukan beberapa Kompetensi Dasar (KD) dan indikator dari kurikulum/Standar Isi (SI) dari beberapa mapel menjadi satu kesatuan untuk dikemas dalam satu tema.
78
79
Dengan adanya kaitan tersebut maka peserta didik akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik. Bermakna di sini memberikan arti bahwa pada pembelajaran tematik peserta didik akan dapat memahami konsep-konsep yang saling terkait dari beberapa mapel yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan usia peserta didik.1 Menurut Sutirjo dan Istuti dalam bukunya yang berjudul Tematik: Pembelajaran Efektif dalam Kurikulum 2004, menjelaskan bahwa pendekatan pembelajaran tematik memiliki karakteristik sebagai berikut:2 a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik. Pembelajaran tematik dikatakan sebagai pembelajaran yang berpusat pada anak, karena pada dasarnya pembelajaran tematik merupakan
suatu
pendekatan
pembelajaran
yang
memberikan
keleluasaan pada peserta didik, baik secara individu maupun kelompok. Peserta didik diharapkan dapat aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan yang harus dikuasainya sesuai dengan perkembangannya. Berdasarkan silabus tentang pembelajaran tematik bagi peserta didik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang maka pembelajaran tematik bagi peseta didik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang sudah
1
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Tim Pengembang PGSD, Pembelajaran Terpadu D2 PGSD dan S2 Pendidikan Dasar, (Jakarta: Depdikbud, 2007), hlm. 16. 2 Sutirjo dan Istuti, Tematik: Pembelajaran Efektif dalam Kurikulum 2004, (Malang: Bayu Media, 2005), hlm. 31.
80
berpusat
kepada
peserta
didik,
yakni
meliputi:
pengamalan,
pemahaman, mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pengalaman. b. Memberikan pengalaman langsung kepada anak. Pembelajaran tematik diprogramkan untuk melibatkan peserta didik secara langsung dalam pembelajaran yang mengaitkan antar konsep dan prinsip yang dipelajari dari beberapa mapel. Sehingga mereka akan memahami hasil belajarnya sesuai dengan fakta dan peristiwa yang dialami, bukan sekedar informasi dari gurunya. Guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan katalisator yang membimbing ke arah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Sedangkan peserta didik sebagai aktor pencari fakta dan informasi untuk mengembangkan pengetahuannya. Berdasarkan silabus tentang pembelajaran tematik bagi peserta didik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang maka pembelajaran tematik bagi peseta didik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang sudah memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik, hal ini ditunjukkan dari pembelajaran tematik: 1) Mata pelajaran PKn, dengan kompetensi dasar: Mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari. 2) Mata pelajaran IPS, dengan kompetensi dasar: Memelihara lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah.
81
3) Mata pelajaran Bahasa Indonesia, dengan kompetensi dasar: Melakukan sesuatu berdasarkan penjelasan yang disampaikan secara lisan. 4) Mata pelajaran Matematika, dengan kompetensi dasar: Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka. 5) Mata pelajaran IPA, dengan kompetensi dasar: Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan, dan upaya menjaga kesehatan lingkungan. c. Pemisahan mata pelajaran agar tidak kelihatan antar mata pelajaran menyatu. Pembelajaran tematik memusatkan perhatian pada pengamatan dan pengkajian suatu gejala atau peristiwa dari beberapa mapel sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak. Sehingga memungkinkan peserta didik untuk memahami suatu fenomena pembelajaran dari segala sisi yang utuh. Berdasarkan silabus tentang pembelajaran tematik bagi peserta didik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang maka pembelajaran tematik bagi peseta didik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang sudah melakukan pemiasahan mata pelajaran agar tidak kelihatan antar mata pelajaran menyatu, hal ini ditunjukkan dari pembelajaran tematik yang terbagi menjadi lima mata pelajaran yakni mata pelajaran PKn, mata pelajaran IPS, mata pelajaran Bahasa Indonesia, mata pelajaran Matematika, dan mata pelajaran IPA.
82
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran sehingga bermakna. Pembelajaran tematik mengkaji suatu fenomena dari berbagai macam aspek yang membentuk semacam jalinan antarpengetahuan yang dimiliki peserta didik, sehingga berdampak kebermaknaan dari materi yang dipelajari peserta didik. Hasil nyata akan didapat dari segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya dengan konsepkonsep lain yang dipelajari. Hal ini diharapkan akan berdampak pada kemampuan anak untuk memecahkan masalah-masalah yang nyata dalam kehidupannya.3 Berdasarkan silabus tentang pembelajaran tematik bagi peserta didik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang maka pembelajaran tematik bagi peseta didik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang sudah menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran sehingga bermakna, hal ini ditunjukkan dari materi pokok dan uraian materi dalam setiap pembelajaran tematik yang mampu dilakukan oleh peserta didik. e. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak. Pada
pembelajaran
tematik
dikembangkan
pendekatan
Pembelajaran yang Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses 3
Subekti, Kurikulum: Pengantar untuk Kurikulum Kreatif dan Praktik Sesuai Perkembangan, (Jakarta: Guna Widya, 2005), hlm. 47.
83
pembelajaran dengan melihat bakat, minat, dan kemampuan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi untuk belajar terus menerus.4 Berdasarkan silabus tentang pembelajaran tematik bagi peserta didik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang maka pembelajaran tematik bagi peseta didik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang sudah menyajikan hasil pembelajaran yang dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak, hal ini ditunjukkan dari kreatifitas peserta didik dalam mengikuti pembelajaran tematik. 2. Alokasi Waktu Berdasarkan silabus tentang pembelajaran tematik bagi peserta didik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang maka pembelajaran tematik bagi peseta didik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang dilakukan dengan alokasi waktu selama 1 minggu atau setara dengan 6 x 35 menit dalam setiap pembelajaran tematiknya. Hal ini sesuai dengan landasan teori pada bab II tentang manfaat pembelajaran tematik salah satunya adalah menghemat waktu karena beberapa mata pelajaran dikemas dalam suatu tema dan disajikan secara terpadu dalam alokasi pertemuan-pertemuan yang direncanakan. Waktu yang lain dapat digunakan untuk pemantapan, pengayaan, pembinaan keterampilan, dan remidial.5
4
Sutirjo dan Istuti, Op.Cit., hlm. 33. Sa’dun Akbar, Penerapan Model Pembelajaran Tematik Tema Lingkungan untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Tema Lingkungan di Kelas III SDN Tanjungrejo 4 Malang, (Malang: Lemlit UM, 2007), hlm. 17. 5
84
3. Pelaksanaan pembelajaran Tematik Pelaksanaan pembelajaran tematik yang telah dilaksanakan di MI Salafiyah Sengon Subah Batang adalah sebagai berikut: a. Kegiatan Awal Apresepsi: 1) Mengisi daftar kelas, berdo’a , mempersiapkan materi ajar, model dan alat peraga. 2) Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat. 3) Mengajukan beberapa pertanyaan materi minggu yang lalu b. Kegiatan Inti 1) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: a) Mapel IPA (1) Setelah menyimak materi penggolongan hewan, siswa diminta menjelaskan cara penegeloimpokkan hewan yaitu berdasarkan persamaan ciri misalnya jumlah kaki, cara bergerak, penutup tubuh, jenis makanannya, dan tempat hidupnya. (2) Siswa
dibagi
menjadi
kelompok-kelompok,
setiap
kelompok diminta mengamati ciri-ciri berbagai hewan disekitar mereka. Hasil pengamatan dimasukkan ke dalam tabel.
85
b) Mapel PKn (1) Mengajak siswa untuk memperhatikan gambar:
Para
remaja sedang berlatih cara membalut luka, Para remaja sedang menolong korban banjir. (2) Dilanjutkan dengan melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai
gambar-gambar
yang
telah
diamatinya.
Pertanyaan sebagai berikut: Siapa saja yang ditolong oleh PMR?, Bagaimana cara mereka menolong korban?, Apa akibatnya jika menolong korban dilakukan sendiri?. c) Mapel Matematika (1) Tanya jawab tentang satuan panjang yang digunakan untuk mengukur tinggi badan misalnya meter (2) Membimbing siswa untuk mengukur tinggi badan temantemannya (3) Membahas cara membulatkan suatu bilangan (4) Mendiskusikan hubungan satuan km,m,dm dan cm (5) Memberikan trik yang cepat hubungan antar satuan panjang (6) Menguji kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal cerita yang berhubungan dengan satuan panjang d) Mapel Bahasa Indonesia (1) Guru membacakan petunjuk cara menjaga kebersihan kelas (2) Siswa diminta menyampaikan penjelasan cara menjaga kebersihan kelas
86
(3) Guru menyuruh siswa menjawab pertanyaan yang diajukan e) Mapel IPS (1) Mengajak siswa untuk mengamati gambar: Sampah dikumpulkan
untuk
diolah,
Sampah
di
sungai,
Penumpukkan sampah dinmana-mana, karena tidak ada TPA. (2) Mengajak siswa untuk mengamati gambar-gambar banjir (3) Setelah pengamatan ini dilanjutkan tanya jawab dengan memberikan pertanyaan sebagai berikut: Mengapa banjir seperti pada gambar bisa terjadi?, Apa yang akan kamu lakukan untuk mencegah agar bencana banjir tidak terjadi?. 2) Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: a) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna; b) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; c) Memberi
kesempatan
untuk
berpikir,
menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; d) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
87
e) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; f) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok; 3) Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. c. Kegiatan Akhir Dalam kegiatan Akhir, guru: 1) Guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang diajarkan 2) Siswa mengumpulkan tugas sesuai materi yang diajarkan 3) Guru dan siswa menyimpulkan materi yang diajarkan Itulah penjelasan tentang pelaksanaan pembelajaran tematik bagi peserta didik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang yang dapat peneliti analisis. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran tematik bagi peserta didik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang sudah sesuai dengan landasan teori tentang pembelajaran tematik. Pelaksanaan pembelajaran tematik bagi peserta didik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang dilakukan pada lima mata pelajaran yakni mata
88
pelajaran PKn, mata pelajaran IPS, mata pelajaran Bahasa Indonesia, mata pelajaran Matematika, dan mata pelajaran IPA dengan alokasi waktu 1 minggu atau setara dengan 6 x 35 menit.
B. Analisis Kreatifitas Peserta Didik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang. Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya dapat ditarik suatu informasi bahwa pembelajaran tematik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang ditujukan untuk meningkatkan kreatifitas pada peserta didik. Berdasarkan landasan teori pada bab II dijelaskan bahwa menurut Sa’dun Akbar, ada beberapa manfaat yang dapat dipetik dari pelaksanaan pembelajaran tematik, antara lain: 1. Banyak materi-materi yang tertuang dalam beberapa mapel mempunyai keterkaitan konsep, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan utuh. 2. Peserta didik mudah memusatkan perhatian karena beberapa mapel dikemas dalam satu tema yang sama. 3. Peserta didik dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi beberapa mapel dalam tema yang sama. 4. Pembelajaran tematik melatih peserta didik untuk semakin banyak membuat hubungan beberapa mapel, sehingga mampu memproses informasi dengan cara yang sesuai daya pikirnya, dan memungkinkan berkembangnya jaringan konsep.
89
5. Menghemat waktu karena beberapa mapel dikemas dalam suatu tema dan disajikan secara terpadu dalam alokasi pertemuan-pertemuan yang direncanakan. Waktu yang lain dapat digunakan untuk pemantapan, pengayaan, pembinaan keterampilan, dan remidial. 6 Pelaksanaan pembelajaran tematik bagi peserta didik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang dapat membentuk kreatifitas sebagai berikut: 1. Anak lebih bebas untuk berkreasi dan bereksplorasi. Dengan adanya pembelajaran tematik, anak menjadi lebih bebas untuk berkreasi dan berekplorasi, mereka diberikan kebebasan untuk memikirkan dan menciptakan sesuatu benda atau karya sesuai dengan bentuk dan keinginan mereka. Salah satu bentuk kreasi dan eksplorasi anak peserta didik MI Salafiyah Sengon Subah Batang adalah peserta didik membuat aneka kerajinan tangan dari benda-benda bekas atau daur ulang, seperti tempat pensil, asbak, layangan, tong sampah, dan lain sebagainya. Hasil kreasi dan eksplorasi peserta didik ini dianggap sebagai salah satu hasil kreatifitas peserta didik yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur guru tentang keberhasilan guru dalam mendidik siswa yang kreatif. 2. Anak menjadi lebih mandiri. Dengan adanya pembelajaran tematik, peserta didik diajarkan bagaimana caranya untuk lebih mandiri, tidak menggantungkan kepada orang lain atau orang tua. Salah satu bentuk atau contoh kemandirian peserta didik, antara lain: 6
Sa’dun Akbar, Penerapan Model Pembelajaran Tematik Tema Lingkungan untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Tema Lingkungan di Kelas III SDN Tanjungrejo 4 Malang, (Malang: Lemlit UM, 2007), hlm. 17.
90
a. Tidak ada peserta didik yang temani orang tuanya pada saat belajar di sekolah. b. Peserta didik banyak yang mengerjakan tugas pekerjaan rumah sendiri tanpa bantuan orang tua. c. Peserta didik sadar akan kebersihan kelas dengan melakukan piket kebersihan setiap hari secara bergantian. d. Peserta didik sadar akan kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap jam pelajaran. Itulah salah satu bentuk kemandirian peserta didik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang. 3. Anak lebih berani mengambil keputusan. Selain anak lebih bebas berkreasi dan lebih mandiri, kreatifitas siswa juga diwujudkan dalam bentuk peserta didik lebih berani mengambil keputusan, contohnya: Peserta didik berani mengambil tugas pekerjaan rumah yang tertinggal. Dengan minta tolong didampingi oleh temantemannya tidak segan-segan peserta didik yang ada di MI Salafiyah Sengon Subah Batang apabila pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru tertinggal mereka langsung bergegas mengambilnya di rumah, walaupun jam pelajaran sebentar lagi jam pelajaran sekolah akan dimulai. Dengan penuh tanggung jawab peserta didik lebih mendahulukan untuk mengambil tugas pekerjaan rumah yang tertinggal. Hal ini berarti mereka benar-benar menyadari akan bentuk tanggung jawab mereka terhadap tugas mereka, serta berani mengambil keputusan.
91
4. Anak yang cengeng menjadi lebih berani. Di samping lebih berani mengambil keputusan, salah satu bentuk kreatifitas peserta didik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang adalah peserta didik yang cengeng menjadi lebih berani. Seiring dengan pertumbuhan psikologi serta kecerdasan emosional (Emotional Question) atau EQ pada anak usia 6-10 tahun, peserta didik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang tidak lagi bersikap cengeng atau mudah menangis, akan tetapi tumbuh lebih berani. Bentuk keberanian ini diwujudkan dalam hal: a. Peserta didik mau bermain atau membaur bersama teman-temannya. b. Peserta didik berani mengelilingi sekolah bersama teman-temannya. c. Peserta didik berani menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. d. Peserta didik berani tampil di depan kelas tanpa harus disuruh. Bentuk keberanian ini tidak lain karena adanya partisipasi guru MI Salafiyah Sengon Subah Batang untuk menciptakan peserta didik yang cerdas, kreatif dan mandiri. 5. Anak lebih bersemangat dalam belajar karena lingkungan belajar yang menarik. Pembelajaran tematik juga menciptakan anak lebih bersemengat dalam belajar, hal ini dikarenakan metode pembelajaran tematik yang berhubungan erat dengan alam dan suasana sekitar, sehingga peserta didik lebih cepat memahami apa yang dimaksudkan oleh guru. Dengan menerapkan pembelajaran tematik suasana lingkungan belajar akan menjadi lebih menarik karena peserta didik secara langsung diajak untuk
92
mempraktekkan pembelajaran tersebut. Dengan menggunakan metode pembelajaran tematik, metode pembelajaran yang lama yakni ceramah atau dongeng yang bersifat monoton dapat dihindari. Dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran tematik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang sudah dilakukan, namun keberhasilan tersebut masih harus lebih ditingkatkan lagi untuk mencapai hasil yang optimal. Dari hasil wawancara dengan guru di MI Salafiyah Sengon Subah Batang, pembelajaran tematik mempunyai peran sebagai berikut: 1. Peran bagi guru Pembelajaran tematik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang memerlukan guru yang kreatif baik dalam menyiapkan pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan, dan utuh. 2. Peran bagi siswa a. Siswa lebih siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya yang dimungkinkan untuk bekerja, baik secara individual, pasangan kelompok kecil, maupun klasikal. b. Siswa lebih siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi dan aktif. 3. Peran terhadap sarana, prasarana, sumber balajar dan media. a. Pelaksanaan pembelajaran ini memerlukan berbagai prasarana dan prasarana belajar.
93
b. Pembelajaran ini perlu memanfaatkan bebagai sumber balajar, baik yang didesain secara khusus maupun yang tersedia di lingkungan. c. Pembelajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran bervariasi. d. Pembelajaran ini masih dapat menggunakan buku ajar yang sudah ada atau bila memungkinkan untuk menggunakan buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar terintegrasi. 4. Peran terhadap pengaturan ruangan. a. Ruang perlu ditata sesuai tema yang dilaksanakan. b. Susunan bangku bisa berubah-ubah. c. Peserta didik tidak harus selalu harya duduk dikursi, tetapi dapat duduk ditikar atau di karpet. d. Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik didalam maupun di ruangan. e. Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber balajar. f. Alat, sarana, sumber belajar hendaknya dikelola dengan baik. 5. Peran terhadap pemilihan metode Pembelajaran yang dilakukan perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan multi metode, misalnya percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, dan bercakap-cakap.
94
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat ditarik suatu simpulkan bahwa penerapan pembelajaran tematik dalam mengembangkan kreatifitas peserta didik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang, antara lain: peserta didik lebih bebas untuk berkreasi dan bereksplorasi, peserta didik menjadi lebih mandiri, peserta didik lebih berani mengambil keputusan, peserta didik yang cengeng menjadi lebih berani, dan peserta didik lebih bersemangat dalam belajar karena lingkungan belajar yang menarik.
C. Analisis Faktor Yang Menghambat dan Mendukung Penerapan Pembelajaran Tematik Dalam Mengembangkan Kreatifitas Peserta Didik MI Salafiyah Sengon Subah Batang Dalam penerapan pembelajaran tematik dalam mengembangkan kreatifitas peserta didik MI Salafiyah Sengon Subah Batang terdapat faktor penghambat dan pendorong. Berikut adalah faktor yang menghambat dan mendukung
penerapan
pembelajaran
tematik
dalam
mengembangkan
kreatifitas peserta didik MI Salafiyah Sengon Subah Batang: 1. Faktor penghambat Adapun faktor yang menghambat penerapan pembelajaran tematik dalam mengembangkan kreatifitas peserta didik MI Salafiyah Sengon Subah Batang, antara lain:
95
a. Anak yang malas dan lebih memilih untuk bercanda dengan temantemannya. Faktor penghambat yang pertama penerapan pembelajaran tematik dalam mengembangkan kreatifitas peserta didik MI Salafiyah Sengon Subah Batang adalah rasa malas pada anak dan anak cenderung lebih memilih bercanda dengan teman-temannya daripada memperhatikan gurunya. Hal ini wajar mengingat peserta didik MI Salafiyah Sengon Subah Batang adalah masih anak-anak, sehingga secara naluriah mereka lebih suka untuk bermain dan bercanda dengan teman sebayanya. Namun begitu guru MI Salafiyah Sengon Subah Batang selalu mengkondisikan kelasnya dengan baik. Adanya rasa malas dari peserta didik dan lebih memilih untuk asyik bermain bersama teman sebayanya dapat terjadi jika guru tidak mampu mengkondisikan kelasnya, untuk itu penerapan metode bermain perlu dilakukan agar anak menjadi lebih perhatian terhadap apa yang sedang dilakukan oleh gurunya dan mau untuk menirukan apa yang diajarkan oleh guru. b. Tingkat kecerdasan anak yang berbeda-beda Faktor penghambat yang kedua bagi penerapan pembelajaran tematik dalam mengembangkan kreatifitas peserta didik MI Salafiyah Sengon Subah Batang adalah adanya tingkat kecerdasan anak yang berbeda-beda antara anak yang satu dengan anak yang lain. Peserta didik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang memang miliki tingkat
96
kecerdasan yang berbeda-beda. Memang hal tersebut wajar, mengingat setiap orang pasti memiliki tingkat intelegensi atau kecerdasan yang berbeda-beda, namun yang perlu diingat adalah janganlah ada paksaan terhadap anak untuk cepat-cepat menguasai atau hafal terhadap materi yang diajarkan. Peneliti mengharapkan agar orang tua lebih intensif dalam mengajarkan materi kepada anaknya dengan mengulang kembali apa yang telah diajarkan guru di MI Salafiyah Sengon Subah Batang dengan menggunakan metode bermain agar anak dapat menguasai materi dengan baik dan sempurna. c. Sikap malu pada anak didik Faktor penghambat yang ketiga bagi penerapan pembelajaran tematik dalam mengembangkan kreatifitas peserta didik MI Salafiyah Sengon Subah Batang adalah adanya sikap malu anak untuk melakukan permainan, gerakan dan menyanyikan lagu yang diajarkan oleh guru. Peserta didik di MI Salafiyah Sengon Subah Batang yang tercatat masih anak-anak terkadang malu bahkan takut hingga menangis pada saat pembelajaran masih berlangsung. Ketakutan tersebut bisa disebabkan karena peserta didik itu merasa malu, minder, tidak hafal, dan lain sebagainya. Untuk itu hal dapat dilakukan oleh guru di MI Salafiyah Sengon Subah Batang guna mengatasi permasalahan tersebut adalah menenangkan peserta didik dengan cara merayu dan membujuknya agar jangan malu dan jangan takut menirukan gerakan-gerakan dari guru. Dengan kesabaran dan
97
ketelatenan maka guru di MI Salafiyah Sengon Subah Batang harus berusaha sebaik mungkin agar peserta didik mau untuk bermain bersama. Itulah
beberapa
faktor
yang
menghambat
penerapan
pembelajaran tematik dalam mengembangkan kreatifitas peserta didik MI Salafiyah Sengon Subah Batang. 2. Faktor pendukung Berikut adalah faktor yang mendukung penerapan pembelajaran tematik dalam mengembangkan kreatifitas peserta didik MI Salafiyah Sengon Subah Batang, antara lain: a. Guru yang profesional dan terlatih Faktor yang mendukung penerapan pembelajaran tematik dalam mengembangkan kreatifitas peserta didik MI Salafiyah Sengon Subah Batang adalah adanya guru yang profesional dan terlatih. Hal tersebut terlihat dari usaha guru yang terus berusaha menggunakan pembelajaran tematik dalam setiap materi pembelajaran, karena penggunaan pembelajaran tematik dirasa oleh guru di MI Salafiyah Sengon Subah Batang sebagai metode yang mudah untuk diterapkan dalam pembelajaran mengingat peserta didik MI Salafiyah Sengon Subah Batang masih anak-anak sehingga masih suka bermain. Pengajaran materi di MI Salafiyah Sengon Subah Batang menggunakan pembelajaran tematik dengan alasan pendekatan tersebut cocok bagi peserta didik MI Salafiyah Sengon Subah Batang
98
yang mana masih anak-anak, sehingga membutuhkan metode pengajaran yang tidak monoton. Dengan metode bermain peserta didik dilibatkan secara langsung serta aktif dalam pembelajaran, sehingga peserta didik mampu menguasai materi pembelajaran dengan mudah dan menyenangkan. b. Kemauan
peserta
didik
untuk
belajar
dengan
menggunakan
pembelajaran tematik Faktor yang mendukung kedua penerapan pembelajaran tematik dalam mengembangkan kreatifitas peserta didik MI Salafiyah Sengon Subah Batang adalah adanya kemauan peserta didik untuk belajar dengan menggunakan pembelajaran tematik. Tanpa adanya kemauan dari peserta didik, pembelajaran mustahil dilaksanakan karena pembelajaran tematik membutuhkan hafalan dan konsentrasi dalam melakukannya, sehingga dibutuhkan metode yang menarik perhatian peserta didik yang tercatat masih anak-anak. Peserta didik MI Salafiyah Sengon Subah Batang memang memiliki antusias dan semangat yang tinggi untuk mengikuti pembelajaran melalui penerapan pembelajaran tematik. Hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan peserta didik dalam bermain, memahami yang permainan yang dimainkan, bahkan sebagian peserta didik hafal terhadap permainan yang sering dimainkan.
99
c. Dukungan, bantuan dan masukan dari orang tua Faktor pendukung yang ketiga penerapan pembelajaran tematik dalam mengembangkan kreatifitas peserta didik MI Salafiyah Sengon Subah Batang adalah adanya dukungan, bantuan dan masukan dari orang tua yang ikut berpartisipasi dalam penerapan pembelajaran tematik. Adanya pembelajaran yang dilakukan oleh orang tua di rumah membantu peserta dalam menghafal dan memahami materi, sehingga hal ini dapat memudahkan bagi guru dalam mengajarkan pembelajaran kepada peserta didik. Contohnya orang tua ikut memainkan permainan yang dimainkan di sekolah. Dengan adanya pengulangan ini maka diharapkan peserta didik dapat mengingat dan menghafal kembali permainan yang telah diajarkan di sekolah. Orang tua peserta didik MI Salafiyah Sengon Subah Batang juga memberikan dukungan dan berperan aktif dalam mengajarkan materi kepada anaknya melalui pembelajaran tematik. Hal ini dinilai sangat membantu guru MI Salafiyah Sengon Subah Batang dalam mengajarkan materi kepada peserta didik. d. Tersedianya sarana dan prasarana yang mencukupi Faktor pendukung yang keempat penerapan pembelajaran tematik dalam mengembangkan kreatifitas peserta didik MI Salafiyah Sengon Subah Batang adalah tersedianya alat permainan yang menunjang untuk melakukan pembelajaran tematik seperti contohnya: buku gambar, huruf dan angka, dan lain sebagainya yang cukup
100
tersedia. Dengan adanya alat permainan yang lengkap maka banyak membantu
guru dalam
menjelaskan materi pelajaran dengan
menggunakan pembelajaran tematik. MI Salafiyah Sengon Subah Batang sudah memiliki sarana dan prasarana yang memadai dan mencukupi guna penerapan pembelajaran tematik, sehingga tidak ada lagi kendala yang berarti untuk menerapkan pendekatan tersebut. Itulah beberapa faktor yang mendukung penerapan pembelajaran tematik dalam mengembangkan kreatifitas peserta didik MI Salafiyah Sengon Subah Batang. Itulah
beberapa
faktor
yang
mendukung
penerapan
pembelajaran tematik dalam mengembangkan kreatifitas peserta didik MI Salafiyah Sengon Subah Batang.