BAB IV PEMBAHASAN
IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107 Produk gadai syariah: 1. AMANAH (Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Bermotor Bagi Karyawan) berdasarkan PSAK 102 : Akuntansi Murabahah 2. ARRUM (Pembiayaan Usaha Mikro Kecil Berprinsip Syariah) berdasarkan PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah 3. RAHN (Jasa Gadai Berprinsip Syariah) berdasarkan PSAK 107 : Akuntansi Ijarah
IV.1.1 AMANAH (Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Bermotor Bagi Karyawan) berdasarkan PSAK 102 : Akuntansi Murabahah Adalah pemberian pinjaman guna kepemilikan kendaraan bermotor kapada para pegawai tetap pada suatu instansi atau perusahaan tertentu atas dasar besarnya penghasilan (gaji) dengan pola perikatan jaminan system fiducia atas obyek, surat kuasa pemotongan gaji amanah tersebut. Skim pemberian pinjaman ini menerapkan sistem syariah dengan akad murabahah. Prosedur: a) Calon nasabah mengajukan kredit melalui bendahawan gaji pada instansi/perusahaan tempat bekerja.
72
b) Mengisi formulir yang telah disediakan dengan menyerahkan persyaratan yang ditentukan. c) Pembiayaan mulai Rp 5.000.000 hingga Rp 150.000.000 d) Jangka waktu kredit 12 bulan, 24 bulan, dan 36 bulan.
Persyaratan nasabah: a) Pegawai tetap dalam suatu instansi/perusahaan dengan masa kerja minimal 2 tahun. b) Mempunyai tempat tinggal tetap. c) Jarak tempat tinggal calon nasabah dengan Pegadaian maksimal 25 km. d) Sanggup membayar uang muka yang besarnya ditetapkan berdasarkan jangka waktu kredit dan biaya administrasi.
Berdasarkan PSAK 102 : Akuntansi Murabahah Untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap perlakuan akuntansi murabahah, akan diberikan dalam bentuk contoh kasus yang berada pada Perum Pegadaian yang didiskusikan dengan Ibu Leny selaku pimpinan Pegadaian Syariah cabang Kramat Raya adalah sebagai berikut:
Contoh: 1-1 (Pembelian Barang) Tanggal 1 April 2010 atas pesanan pembelian barang dari Tuan Abdullah, pegadaian Syariah membeli sebuah mobil antik dari PT OTOMOBIL seharga Rp 110.000.000,- (seratus sepuluh juta rupiah). 73
Atas pembelian mobil antik tersebut jurnal yang dilakukan oleh Pegadaian Syariah adalah sebagai berikut: Dr.
Aset/ Persediaan Murabahah
Cr
Kas/ Rekening PT OTOMBIL
Rp 110.000.000,Rp 110.000.000,-
Dapat diperlakukan sebagai harga pokok barang, antara lain beban tambahan yang dikeluarkan sampai aset tersebut siap untuk dipergunakan atau dijual.
Conton: 1-2 (pengeluaran beban tambahan) Pada tanggal 10 April 2010, sebelum dijual kepada nasabah, Pegadaian Syariah membayar uang balik nama dan biaya uji coba, biaya perbaikan lainnya atas mobil antik tersebut sebesar Rp 5.000.000,-, sehingga mobil dapat dipergunakan atau dijual. Atas pengeluaran biaya balik nama dan biaya perbaikan mobil antik tersebut, jurnal yang dilakukan oleh Pegadaian Syariah adalah sebagai berikut: Dr.
Aset/ Persediaan Murabahah
Cr.
Kas
Rp 5.000.000,Rp 5.000.000,-
Dalam ”murabahah pesanan mengikat”, jika terjadi penurunan nilai aktiva tersebut diakui sebagai beban dan mengurangi nilai aktiva. Sedangkan dalam ”murabahah tanpa pesanan” atau ”murabahah pesanan mengikat dan terdapat indikasi kuat batal” maka aktiva murabahah dinilai berdasarkan nilai mana yang lebih rendah, antar biaya perolehan dan nilai bersih yang dapat 74
direalisasi dan apabila nilai bersih yang dapat direalisaikan lebih rendah dari harga perolehan, maka selisihnya diakui sebagai kerugian pegadaian. Hal ini disebabkan karena pada murabahah ini barang adalah milik pegadaian (masih dalam penguasaan pegadaian).
Contoh: 1-3 (penurunan nilai barang sebelum diserahkan ke nasabah) Pada tanggal 30 April 2010, pada akhir periode (tanggal pelaporan) dilakukan penilaian persediaan sebuah mobil antik yang telah dibeli dari PT. OTOMOBIL, sebelum diserahkan kepada nasabah mengalami penurunan nilai sebesar Rp 2.000.000,-. Atas penurunan nilai aktiva karena usang (sebelum jual beli) tersebut, jurnal yang dilakukan oleh Pegadaian Syariah adalah sebagai berikut: Dr. Kerugian penurunan nilai aktiva murabahah Cr. Persediaan aktiva murabahah
Rp 2.000.000,Rp 2.000.000,-
Catatan: penilaian aktiva Murabahah ini dapat dilakukan pada akhir bulan / akhir periode pelaporan Pegadaian Syariah, atas aktiva Murabahah yang masih menjadi persediaan (belum diserahkan kepada pemesan). Bila terjadi pembatalan akad oleh nasabah dan nilai bersih yang dapat direalisasi lebih kecil dari nilai perolehannya. Dr.
Beban selisih penilaian aktiva murabahah
Cr.
Penyisihan kerugian aktiva murabahah
xxx xxx 75
Contoh: 1-4 (potongan harga sebelum akad) Pada tanggal 15 Mei 2010 Pegadaian Syariah menerima potongan harga atas pembelian mobil antik dari PT OTOMOBIL, sebelum dilakukan akad jual beli dengan Tuan Abdullah. Potongan harga mobil antik yang diterima dari PT. OTOMOBIL sebesar Rp 3.000.000,- dan di debet dari rekening PT. OTOMOBIL. Atas transaksi tanggal 15 Mei 2010 tersebut dilakukan jurnal: Dr.
Rekening PT. OTOMOBIL
Cr.
Aset/ Persediaan Murabahah
Rp 3.000.000,Rp 3.000.000,-
Akuntansi tentang potongan harga yang diterima setelah akad, sangat tergantung pada perjanjian yang disepakati antar nasabah/pembeli dengan pegadaian syariah tersebut.
Contoh: 1-5 (potongan harga setelah akad) Dalam perjanjian yang disepakati antara Tuan abdullah dengan Pegadaian Syariah, apabila diperoleh potongan harga setelah ditandatangani akad ini, pembagian dilakukan 50% untuk Tn Abdullah dan 50% untuk Pegadaian Syariah. Setelah akad PT OTOMOBIL memberikan potongan atas harga mobil antik sebesar Rp 2.000.000,-.
76
Atas potongan tersebut oleh Pegadaian Syariah dilakukan jurnal sebagai berikut: Dr.
Rekening PT OTOMOBIL
Rp 2.000.000,-
Cr.
Rekening Tuan Abdullah
Rp 1.000.000,-
Cr.
Pendapatan No. Operasional Lainnya
Rp 1.000.000,-
Contoh: 1-6 (uang muka dari pembeli/nasabah) Pada tanggal 5 Juni 2010 sebagai tanda keseriusan pemesanan mobil antik kepada Pegadaian Syariah, Tuan Abdullah untuk menyerahkan uang muka sebesar Rp 10.000.000,- sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Pada saat penerimaan uang muka dari pembeli, jurnal yang dilakukan oleh Pegadaian Syariah adalah sebagai berikut: Dr.
Kas / rekening pembeli
Cr.
Hutang uang muka
Rp 10.000.000,Rp 10.000.000,-
Uang muka kepada pemasok atau dealer yang dibayarkan oleh pegadaian syariah, juga dimaksudkan sebagai tanda keseriusan pegadaian syariah kepada dalam melakukan pembelian barang tersebut, dan atas uang muka tersebut harus disepakati ketentuan-ketentuan tentang hak dan kewajiban masing-masing yang berkaitan dengan uang muka seperti misalnya bagaimana jika terjadi pembatalan pembeli, bagaimana jika pembelian tersebut jadi dilaksanakan. 77
Contoh: 1-7 (uang muka kepada pemasok) Pada tanggal 10 Juni 2010 Pegadaian Syariah membayar uang muka pembelian mobil antik kepada PT OTOMOBIL sebesar Rp 15.000.000,- dan kekurangannya dibayar pada saat penyerahan barang. Disepakati bahwa apabila pesanan dibatalkan maka uang muka tersebut dipotong sebesar 50%. Atas pembayaran uang muka tersebut Pegadaian Syariah melakukan jurnal: Dr. Piutang uang muka (uang muka ke pemasok) Cr. Kas
Rp 15.000.000,Rp 15.000.000,-
Oleh karena pada umumnya murabahah yang dilaksanakan oleh pegadaian syariah adalah murabahah berdasarkan pesanan, maka pegadaian syariah baru akan mencari barang jika ada nasabah yang membutuhkan. Dalam pengadaan barang yang dilakukan oleh pegadaian syariah dapat terjadi kerugian sebagai akibat dibatalkannya pesanan barang yang dilakukan. Jika pembatalan tersebut sebagai akibat pembatalan pesanan nasabah maka kerugian dapat diganti dari uang muka yang diterima nasabah.
Contoh: 1-8 (kerugian pegadaian) Karena pembeli membatalkan pesanan pembelian mobil maka pegadaian syariah terpaksa membatalkan pemesanan mobil antik kepada PT OTOMOBIL. Atas pembatalan tersebut PT OTOMOBIL mengenakan pemotongan uang muka sebesar 50% dari uang muka yaitu sebesar Rp
78
7.500.000,- sehingga pegadaian syariah mengalami kerugian sebesar jumlah tersebut. Atas pembatalan pesanan, urbun diterima dari pemasok sebagian, dilakukan jurnal sebagai berikut: Dr.
Kas
Rp 7.500.000,-
Dr.
Kerugian Pemesanan murabahah
Rp 7.500.000,-
Cr.
Piutang uang muka
Rp 15.000.000,-
Contoh: 1-9 (penggantian kerugian pegadaian) Atas pembatalan pesanan pembelian mobil antik oleh Tuan Abdullah pegadaian syariah membatalkan pesanannya kepada PT OTOMOBIL dan atas pembatalan tersebut Peagadaian Syariah mengalami kerugian sebesar Rp 7.500.000,-. Oleh karena transaksi murabahah tersebut merupakan murabahah berdasarkan pesanan dan sifatnya mengikat, maka kerugian tersebut dapat dimintakan kepada Tuan Abdullah (nasabah), sehingga jurnal yang dilakukan oleh pegadaian syariah adalah sebagai berikut: Dr.
Hutang uang muka
Rp 10.000.000,-
Cr.
Kerugian pemesanan murabahah
Rp 7.500.000,-
Cr.
Kas/rekening pembeli (Tn Abdullah)
Rp 2.500.000,-
79
Kerugian yang dialami oleh pegadaian syariah dapat saja terjadi lebih besar dari uang muka yang diterima dari nasabah. Jika terjadi demikian maka pegadaian syariah meminta tambahan kekurangannya.
Contoh: 1-10 (kerugian pegadaian lebih besar dari uang muka) Misalnya selain kerugian atas pemotongan uang muka oleh PT OTOMOBIL sebesar Rp 7.500.000,- tersebut, atas pemesanan mobil antik oleh Tuan Abndullah tersebut Pegadaian Syariah juga telah mengeluarkan beban atas survey kelayakan mobil antik dan sebagainya sebesar Rp 5.000.000,sehingga jumlah kerugian yang ditanggung oleh Pegadaian Syariah sebesar Rp 12.500.000,-. Sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional tersebut di atas bahwa apabila kerugian atas pembatalan pesanan yang dialami oleh Pegadaian Syariah lebih besar dari uang muka yang diberikan oleh pembeli maka pegadaian syariah dapat meminta tambahan kekurangan tersebut kepada nasabah, sehingga atas contoh di atas jurnal yang dilakukan oleh pegadaian syariah adalah sebagai berikut: Dr.
Hutang uang muka
Rp 10.000.000,-
Dr.
Piutang nasabah (Tn. Abdullah)
Rp 2.500.000,-
Cr.
Kerugian pemesanan murabahah
Rp 7.500.000,-
Cr.
Beban survey murabahah
Rp 5.000.000,-
80
Tidak menutup kemungkinan bahwa kerugian atas pembatalan pemesanan barang tersebut atas kesalahan pegadaian syaraiah sendiri, bukan akibat kesalahan dari pembeli atau pemesan. Apabila kerugian yang dialami pegadaian syariah tersebut akibat kelalaian pegadaian syariah sendiri, maka kerugian tersebut harus ditanggung sendiri oleh bank syariah dan tidak dapat dimintakan ganti kepada nasabah.
Contoh: 1-11 (kerugian karena kesalahan pegadaian syariah) Karena mendapat penawaran yang lebih menjanjikan pegadaian syariah membatalkan pemesanan mobil antik kepada PT OTOMOBIL (bukan atas kesalahan atau permintaan Tuan Abdullah), sehingga pegadaian syariah mengalami kerugian sebesar Rp 7.500.000,-. Atas pembatalan mobil antik tersebut, kerugian sebesar Rp 7.500.000,ditanggung sendiri oleh pegadaian syariah dan tidak dapat dimintakan ganti rugi kepada Tuan Abdullah, sehingga jurnal yang dilakukan oleh pegadaian syariah adalah sebagai berikut: Dr.
Rekening PT OTOMOBIL
Rp 7.500.000,-
Dr.
Beban kerugian pemesanan murabahah
Rp 7.500.000,-
Cr.
Piutang uang muka
Rp 15.000.000,-
Yang bertanggung jawab untuk mengadakan barang adalah pegadaian syariah sebagai penjual dan atas pengadaan tersebut pembayaran yang dilakukan oleh pegadaian syariah kepada pemasok sesuai yang disepakati kedua pihak. 81
Contoh: 1-12 (pembayaran pada saat penyerahan) Atas pesanan yang dilakukan Pegadaian Syariah kepada PT OTOMOBIL, diterima mobil antik yang dipesan dengan harga beli sebesar Rp 110.000.000,-. Pembayaran sisa harga mobil dibayarkan pada saat penyerahan tersebut dengan mengkredit rekening suplier. Atas transaksi tersebut dilakukan jurnal: Dr.
Persediaan/asset murabahah
Rp 110.000.000,-
Cr.
Piutang uang muka (uang muka pemasok)
Rp 15.000.000,-
Cr.
Rekening supplier (PT OTOMOBIL)
Rp 95.000.000,-
Contoh: 1-13 (harga jual dan keuntungan murabahah) Pada tanggal 15 Juni 2010 dilakukan dan disepakati transaksi jual beli antara Pegadaian Syariah dengan Tuan Abdullah, dengan harga jual sebesar Rp 130.000.000,- dengan keuntungan yang disepakati sebesar Rp 120.000.000,-. Sesuai dengan catatan yang ada pada Pegadaian Syariah nilai persedian (harga perolehan) mobil antik yang dipesan oleh Tuan Abdullah sebesar Rp 100.000.000,-. Pembayaran jual beli tersebut dilakukan dengan cara tangguh selama jangka waktu 10 bulan dan dilakukan setiap tanggal 15 sebesar Rp 12.000.000,- (dalam administrasi Pegadaian Syariah setiap angsuran dilakukan pembagian untuk angsuran pokok sebesar Rp 10.000.000,- dan untuk pembayaran margin sebesar Rp 2.000.000,-)
82
Atas transaksi murabahah dan penyerahan mobil antik kepada Tuan Abdullah, Pegadaian Syariah melakukan jurnal: Dr.
Piutang murabahah
Rp 130.000.000,-
Cr.
Persediaan/aset murabahah
Rp 110.000.000,-
Cr.
Margin murabahah tangguhan
Rp 20.000.000,-
Atas uang muka yang diserahkan Tuan Abdullah kepada Pegadaian Syariah sebesar Rp 10.000.000,- dilakukan jurnal sebagai berikut: Dr.
Hutang uang muka
Cr.
Piutang murabahah
Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
Contoh: 1-14 (pegadaian syariah memberi kuasa ke nasabah) Dalam contoh di atas, Pegadaian Syariah memberi kuasa kepada Tuan Abdullah untuk membeli mobil antik kebutuhannya dan Pegadaian Syariah menyerahkan uang tunai sebesar Rp 100.000.000,- (sebesar harga mobil yang dibiayai oleh Tuan Abdullah sendiri). Atas transaksi tersebut Pegadaian Syariah melakukan jurnal sebagai berikut: Dr.
Piutang wakalah
Cr.
Rekening Tuan Abdullah
Rp 100.000.000,Rp 100.000.000,-
Pada saat Tuan Abdullah menyerahkan barang atau menyampaikan bukti pembelian barang (barang berada di tempat Tuan Abdullah), dan kemudian 83
menyerahkan barang tersebut kepada Tuan Abdullah, maka Pegadaian Syariah melakukan jurnal: Pada saat penerimaan barang: Dr.
Persediaan/aset murabahah
Cr.
Piutang wakalah
Rp 100.000.000,Rp 100.000.000,-
Saat penyerahan barang ke Tuan Abdullah: Dr.
Piutang murabahah
Rp 120.000.000,-
Cr.
Persediaan/aset murabahah
Rp 100.000.000,-
Cr.
Margin murabahah tangguhan
Rp 20.000.000,-
Contoh: 1-15 (pembayaran angsuran murabahah) Pada tanggal 15 Juli 2010, tanggal jatuh tempo angsuran diterima pembayaran secara tunai angsuran murabahah atas nama Tuan Abdullah sebesar Rp 12.000.000,- (dalam catatan pegadaian angsuran tersebut dikandung unsur pokok sebesar Rp 10.000.000,- dan unsur margin atau keuntungan sebesar Rp 2.000.000,-).
84
Atas pembayaran angsuran tersebut dilakukan jurnal sebagai berikut: Dr.
Kas/rekening Tuan Abdullah
Rp 12.000.000,-
Dr.
Margin murabahah tangguhan
Rp 2.000.000,-
Cr.
Pendapatan margin murabahah
Rp 2.000.000,-
Cr.
Piutang murabahah
Rp 12.000.000,-
Contoh: 1-16 (tunggakan pembayaran angsuran) Pada tanggal 15 Agustus 2010, karena sesuatu hal Tuan Abdullah tidak dapat melakukan pembayaran angsuran mobil antik pada Pegadaian Syariah, sebesar Rp 12.000.000,-. Atas angsuran yang tertunggak tersebut pada akhir bulan atau pada saat tutup buku Pegadaian Syariah melakukan jurnal atas pengakuan pendapatan yang telah menjadi haknya sebagai berikut: Dr.
Piutang murabahah jatuh tempo
Cr.
Piutang murabahah
Dr.
Margin murabahah tangguhan
Cr.
Pendapatan margin murabahah
Rp 12.000.000,Rp 12.000.000,-
Rp 2.000.000,Rp 2.000.000,-
85
Contoh: 1-17 (pembayaran angsuran) Pada tanggal 5 September 2010 Tuan Badullah membayar angsuran sebesar Rp 12.000.000,- yaitu untuk angsuran bulan kedua (bulan agustus 2010). Pada tanggal 5 September 2010 atas pembayaran angsuran Tuan Abdullah dilakukan jurnal untuk membukukan pembayaran angsuran yang tidak dibayar pada bulan Agustus 2010, yaitu: Dr.
Rekening Nasabah (Tuan Abdullah)
Cr.
Piutang murabahah jatuh tempo
Rp 12.000.000,Rp 12.000.000,-
Dengan adanya pembayaran angsuran yang tertunggak tersebut terdapat aliran kas masuk atas pendapatan walaupun pencatatan pendapatannya telah dilakukan pada saat pengakuan pendapatan pada akhir bulan.
Contoh: 1-18 (angsuran setengah) Karena sesuatu hal Tuan Abdullah hanya mampu melakukan pembayaran angsuran pembelian mobil pada Pegadaian Syariah sebesar Rp 6.000.000,dari angsuran yang seharusnya dilakukan sebesar Rp 12.000.000,-. Pada saat jatuh tempo angsuran Pegadaian Syariah dapat mengakui pendapatan angsuran untuk kepentingan Penyusunan Laporan Laba Rugi, sehingga jurnal yang dilakukan pada saat angsuran adalah: Dr.
Piutang murabahah jatuh tempo
Cr.
Piutang murabahah
Rp 12.000.000,Rp 12.000.000,86
Dr.
Pendapatan margin murabahah
Cr.
Margin murabahah tangguhan
Rp 2.000.000,Rp 2.000.000,-
Contoh: 1-19 (pembayaran tertunggak selama 3 bulan) Selama tiga bulan berturut-turut Tuan Abdullah tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk melakukan pembayaran angsuran bulan September, Oktober dan November 2010 sebesar Rp 36.000.000,-. Pada setiap akhir bulan (pada saat tutup buku bulanan) atas angsuran yang tertunggak Pegadaian Syariah melakukan jurnal atas pengakuan pendapatan yang telah menjadi haknya sebagai berikut: Dr.
Piutang murabahah jatuh tempo
Cr.
Piutang Murabahah
Dr.
Margin murabahah tangguhan
Cr.
Pendapatan margin murabahah
Rp 12.000.000,Rp 12.000.000,-
Rp 2.000.000,Rp 2.000.000,-
Contoh: 1-20 (pada saat pelunasan piutang) Dalam administrasi Pegadaian Syariah, tercatat piutang murabahah atas nama Tuan Abdullah sebesar Rp 6.000.000,- jatuh tempo tanggal 15 Mei 2010,
87
yang mana piutang tersebut terdiri angsuran pokok barang sebesar Rp 5.000.000,- dan margin murabahah yang belum direalisasi Rp 1.000.000,-. Pada tanggal 20 September 2010 Tuan Abdullah melunasi hutangnya kepada pegadaian syariah dan atas pelunasan tersebut telah disepakati pemberian potongan sebesar Rp 750.000,-. A. Jika pada saat penyelesaian pegadaian mengurangi piutang murabahah dan keuntungan murabahah. Dr. Kas
Rp 5.250.000,-
Dr. Margin murabahah tangguhan
Rp 1.000.000,-
Cr. Pendapatan margin murabahah
Rp 250.000,-
Cr. Piutang murabahah
Rp 6.000.000,-
B. Jika setelah penyelesaian, pegadaian terlebih dahulu menerima pelunasan piutang murabahah dari nasabah, kemudian pegadaian membayar muqasah kepada nasabah dengan mengurangi keuntungan murabahah. Dr. Kas
Rp 6.000.000,-
Dr. Margin murabahah tangguhan
Rp 1.000.000,-
Cr. Pendapatan margin murabahah
Rp 1.000.000,-
Cr. Piutang murabahah
Rp 6.000.000,-
88
Dr. Beban musaqah Cr. Kas/rekening pembeli
Rp 750.000,Rp 750.000,-
Contoh: 1-21 Tuan Abdullah salah satu nasabah Pegadaian Syariah tidak melakukan pembayaran angsuran piutangnya tepat pada waktu dan dari pengamatan yang dilakukan yang bersangkutan tergolong mampu, karena adanya saldo rekeningnya yang cukup banyak. Atas kelalaian tersebut, sesuai kesepakatan pada akad pegadaian mengenakan denda sebesar Rp 1.000.000,-. Atas denda tersebut dilakukan jurnal: Dr.
Kas/rekening pembeli
Cr.
Rekening ZIS
Rp 1.000.000,Rp 1.000.000,-
IV.1.2 ARRUM (Pembiayaan Usaha Mikro Kecil Berprinsip Syariah) berdasarkan PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah Melayani skim pinjaman berprinsip syariah bagi para pengusaha mikro dan kecil untuk keperluan pengembangan usaha melalui sistem pengembalian secara angsuran. Keunggulan: a) Persyaratan yang mudah, proses yang cepat (+ 3 hari) tanpa bunga hanya dikenakan biaya ijaroh (sebagaimana dalam lampiran).
89
b) Jangka waktu pembiayaan yang fleksibel, mulai dari 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan, hingga 36 bulan. c) Jaminan berupa BPKB kendaraan bermotor (mobil ataupun motor) sehingga fisik kendaraan tetap berada di tangan nasabah untuk kebutuhan operasional usaha. d) Pinjaman mulai dari Rp 3.000.000 hinga Rp 100.000.000. e) Nilai pembiayaan dapat mencapai hingga 70% dari nilai taksiran agunan. f) Pelunasan dilakukan secara angsuran tiap bulan dengan jumlah tetap. g) Pelunasan sekaligus dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberian diskon.
Berdasarkan PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah Untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap perlakuan akuntansi mudharabah, akan diberikan dalam bentuk contoh kasus yang berada pada Perum Pegadaian yang didiskusikan dengan Ibu Leny selaku pimpinan Pegadaian Syariah cabang Kramat Raya adalah sebagai berikut:
Contoh: 2-1 (pengakuan dan pengukuran biaya mudharabah) Pada tanggal 10 Januari 2010 pegadaian syariah memberikan modal pembiayaan mudharabah kepada Tuan Anhar sebesar Rp 1.000.000,- dengan nisbah yang disepakati 60 untuk pegadaian dan 40 untuk mudharib. Pada tanggal 15 Januari 2010 dilakukan pembayaran tunai modal mudharabah tahap pertama sebesar Rp 600.000,- dan pada tanggal 20 Januari 90
2010 dilakukan pembayaran modal mudharabah tahap kedua sebesar Rp 400.000,-. Pada saat pembiayaan mudharabah disetujui, dicatat sebagai komitmen pegadaian syariah sebesar pembiayaan yang disetujui dengan jurnal: Dr. Kontra komitmen investasi mudharabah Cr. Kewajiban komitmen investasi mudharabah
Rp 1.000.000,Rp 1.000.000,-
Pada tanggal 15 Januari 2010 dilakukan jurnal pembayaran tahap pertama adalah: Dr. Investasi mudharabah Cr. Rekening mudharib
Dr. Kewajiban komitmen investasi mudharabah Cr. Kontra komitmen investasi mudharabah
Rp 600.000,Rp 600.000,-
Rp 600.000,Rp 600.000,-
Pada tanggal 20 Januari 2010 dilakukan jurnal pembayaran tahap kedua sebesar Rp 400.000,- maka oleh pegadaian syariah dilakukan jurnal sebagai berikut: Dr. Investasi mudharab Cr. Rekening mudharib
Rp 400.000,Rp 400.000,91
Dr. Rekening komitmen investasi mudharabah Cr. Kontra komitmen investasi mudharabah
Rp 400.000,Rp 400.000,-
Contoh: 2-2 (pembiayaan mudharabah) Pada tanggal 15 Januari 2010 pegadaian syariah menyetujui untuk memberikan pembiayaan mudharabah kepada Tuan Anhar seorang pengusaha pengangkutan di kota Tegal, sebesar Rp 50.000.000,- dalam bentuk modal kas dan modal non-kas, dengan nisbah yang disepakati 70 untuk pegadaian dan 30 untuk Tuan Anhar. Penyerahan modal mudharabah kepada mudharib dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: Tanggal 25 Januari diserahkan kepada Tuan Anhar modal pembiayaan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp 10.000.000,-. Tanggal 27 Januari diserahkan alat pengangkutan berupa 3 buah bus ukuran besar dengan nilai pasar sebesar Rp 20.000.000,-. Bus tersebut dibeli dengan harga Rp 25.000.000,-. Tanggal 28 Januari diserahkan alat pengangkutan berupa 5 buah bus ukuran sedang dengan nilai pasar sebesar Rp 20.000.000,-. Bus tersebut dibeli dengan harga Rp 17.500.000,-. Pada saat pembelian kendaraan bus (misalnya dilakukan pada tanggal 5 Januari) dilakukan jurnal sebagai berikut:
92
Dr.
Persediaan
Rp 25.000.000,-
Dr.
Persediaan (bus sedang)
Rp 17.500.000,-
Cr.
Rekening supplier
Rp 42.500.000,-
Pada tanggal 15 Januari yaitu saat pembiayaan mudharabah disetuji, dicatat sebagai komitment pegadaian syariah sebesar pembiayaan yang disetujui dengan jurnal: Dr.
Kontra komitmen investasi mudharabah
Cr.
Kewajiban komitmen investasi mudharabah
Rp 50.000.000,Rp 50.000.000,-
Pada tanggal 25 Januari 2010, atas persetujuan pembiayaan mudharabah tersebut dilakukan penyerahan modal dalam bentuk uang tunai sebesar Rp 10.000.000,-. Atas penyerahan uang tunai tersebut oleh pegadaian dilakukan jurnal: Dr.
Investasi mudharabah
Cr.
Rekening mudharib
Rp 10.000.000,Rp 10.000.000,-
Pada tanggal 27 Januari 2010 dilakukan penyerahan bus ukuran besar kepada Tuan Anhar (mudharib) dengan nilai pasar sebesar Rp 20.000.000,- yang
93
sebelumnya dibeli dengan harga sebesar Rp 25.000.000,-. Atas transaksi tersebut oleh pegadaian syariah dilakukan jurnal sebagai berikut: Dr.
Investasi mudharabah
Rp 20.000.000,-
Dr.
Kerugian penyerahan aset mudharabah
Rp 5.000.000,-
Cr.
Persediaan atau aset mudharabah
Rp 25.000.000,-
Pada tanggal 28 Januari 2010 oleh pegadaian syariah dilakukan penyerahan tahap ketiga atas bus ukuran sedang kepada Tuan Anhar (mudharib) dengan harga pasar sebesar Rp 20.000.000,-. Bus tersebut sebelumnya dibeli dengan harga Rp 17.500.000,-. Atas transaksi itu oleh pegadaian syariah dilakukan jurnal sebagai berikut: Dr.
Investasi mudharabah
Rp 20.000.000,-
Cr.
Persediaan aktiva
Rp 17.500.000,-
Cr.
Keuntungan tangguhan aset mudharabah
Rp 2.500.000,-
Keuntungan tangguhan penyerahan aktiva tersebut diamortisasi selama jangka waktu akad mudharabah, sehingga dilakukan jurnal sebagai berikut: Dr.
Keuntungan tangguhan aset mudharabah
Cr.
Pendapatan penyerahan aktiva
xxx xxx
94
Contoh: 2-3 (dana cadangan) Misalkan salah satu kendaraan bus ukuran sedang, seharga Rp 5.000.000,dalam perjalanan dari Jakarta ke Tegal, sebelum diserahkan kepada Tuan Anhar mengalami kecelakaan. Atas transaksi tersebut pegadaian syariah melakukan jurnal: a. Pada saat pegadaian membentuk cadangan kerugian Dr. Beban penyisihan kerugian investasi mudharabahRp 5.000.000,Cr. Cadangan penyisihan kerugian investasi mudharabah
Rp 5.000.000,-
b. Pada saat penghapus bukuan Dr. Cadangan penyisihan kerugian investasi mudharabah Rp 5.000.000,Cr. Investasi mudharabah
Rp 5.000.000,-
Contoh: 2-4 (pembiayaan mudharabah) Tuan Tono sesuai kesepakatan membayar pembiayaan mudharabah atas namanya sebesar Rp 5.000.000,-. Atas pembayaran tersebut jurnal yang dilakukan adalah: Dr.
Rekening mudharib
Cr.
Investasi mudharabah
Rp 5.000.000,Rp 5.000.000,-
95
Contoh: 2-5 Atas laporan dari Tuan Tono atas pengelolaan pembiayaan mudharabah diperoleh hasil bersih pengelolaan dana mudharabah sebesar Rp 1.000.000,dan dibagi sesuai nisbah yang telah disepakati yaitu 70 untuk pegadaian dan 30 untuk nasabah. Hasil untuk pegadaian telah dibayar oleh mudharib sebelum tutup buku pegadaian dilakukan. Pembagian porsi masing-masing dengan perhitungan yang sangat sederhana adalah: Pegadaian
: 70/100 x Rp 1.000.000,- = Rp 700.000,-
Nasabah
: 30/100 x Rp 1.000.000,- = Rp 300.000,-
Jurnal sehubungan dengan penerimaan hasil tersebut adalah: Dr.
Kas/rekening nasabah
Cr.
Pendapatan bagi hasil mudharabah
Rp 700.000,Rp 700.000,-
Contoh: 2-6 (pembiayaan mudharabah) Lain halnya dengan pembiayaan mudharabah yang diberikan kepada Tuan Gito, dari hasil laporan yang diterima pengelolaan dana mudharabah tersebut mengalami kerugian sebesar Rp 500.000,- dana berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, kerugian tersebut sebagai akibat huru hara, sehingga tidak dapat dikategorikan sebagai kelalaian atau kesalahan mudharib.
96
Atas kejadian tersebut dilakukan jurnal sebagai berikut: a. Pada saat pegadaian membentuk cadangan kerugian Dr. Beban penyisihan kerugian investasi mudharabahRp 500.000,Cr. Penyisihan kerugian investasi mudharabah
Rp 500.000,-
b. Pada saat penghapus bukuan Dr. Penyisihan kerugian investasi mudharabah Cr. Investasi mudharabah
Rp 500.000,Rp 500.000,-
Pengakuan pendapatan dapat dilakukan apabila diperoleh laporan yang dapat dipercaya dari mudharib atas pengelolaan dana mudharabah. Tetapi ada juga bagian laba pegadaian yang tidak dibayarkan oleh pengelola dana (mudharib) pada saat mudharabah selesai atau dihentikan sebelum masanya berakhir diakui sebagai piutang jatuh tempo kepada pengelola dana (mudharib).
Contoh: 2-7 (pengelolaan dana mudharabah) Dari laporan yang diterima dari Tuan Gito atas pengelolaan dana mudharabah diketahui bagian bagi hasil yang menjadi milik pegadaian sebesar Rp 1.000.000,- sampai dengan tanggal yang ditentukan tidak dilakukan pembayaran oleh Tuan Gito.
97
Atas transaksi tersebut dilakukan jurnal sebagai berikut: Dr.
Piutang kepada mudharib
Cr.
Pendapatan bagi hasil mudharabah
Rp 1.000.000,Rp 1.000.000,-
Contoh: 2-8 (penghentian pembiyaan mudharabah) Karena sesuatu hal pembiayaan mudharabah pada Tuan Gito terpaksa harus dihentikan sebelum berakhirnya akad, berdasarkan catatan pegadaian saldo pembiayaan mudharabah pada Tuan Gito masih sebesar Rp 450.000.000,dan atas penghentian diperoleh laporan kerugian sebesar Rp 25.000.000,-. Sisa pembiayaan tersebut tidak dapat dikembalikan oleh Tuan Gito. Atas transaksi tersebut dilakukan jurnal: Dr.
Piutang mudharib (Tuan Gito)
Rp 425.000.000,-
Dr.
Penyisihan kerugian investasi mudharabah Rp 25.000.000,-
Cr.
Investasi mudharabah
Rp 450.000.000,-
Pada saat pembentukan penyisihan pembiayaan mudharabah Dr.
Beban penyisihan investasi mudharabah
Cr.
Akumulasi penyisihan investasi mudharabah
xxx xxx
98
IV.1.3 RAHN (Jasa Gadai Berprinsip Syariah) berdasarkan PSAK 107 : Akuntansi Ijarah Melayani skim pinjaman untuk memenuhi kebutuhan dana bagi masyarakat dengan sistem gadai sesuai syariah. Prosedur: a) Rahin cukup membawa jaminan berupa: emas, berlian, elektronik, kendaraan, atau barang bergerak lainnya. b) Tanpa bunga hanya dibebani biaya ijaroh (jasa simpan) dengan besaran sebagaimana dalam lampiran. c) Pinjaman mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 200.000.000 (per SBR). Tujuan: Meningkatkan dan menguatkan perekonomian dengan sistem syariat Islam (karena sebagaian besar masyarakat Indonesia beragama Islam).
Berdasarkan PSAK 107 : Akuntansi Ijarah Untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap perlakuan akuntansi ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik, akan diberikan dalam bentuk contoh kasus yang berada pada Perum Pegadaian yang didiskusikan dengan Ibu Leny selaku pimpinan Pegadaian Syariah cabang Kramat Raya adalah sebagai berikut:
Contoh: 3-1 (pembelian obyek sewa) Pada tanggal 1 maret 2008, pegadaian syariah membeli mobil Inova, dengan harga dan biaya-biaya lain (harga perolehan) sebesar Rp 120.000.000,99
Atas pembelian mobil tersebut oleh Pegadaian Syariah dilakukan jurnal sebagai berikut: Dr.
Asset Ijarah
Rp.120.000.000,-
Cr.
Kas / Rekening pemilik asset
Rp.120.000.000,-
Contoh: 3-2 (transaksi ijarah) Pada tanggal 10 maret 2008, Pegadaian syariah melakukan transaksi Ijarah dengan data-data sebagai berikut: Jenis barang yang disewa
: Kijang Inova
Harga barang perolehan
: Rp 120.000.000,-
Uang muka sewa
: Rp 12.000.000,-
Total pembayaran sewa
: Rp 157.981.360,-
Nilai sisa / residual value
: Rp 12.000.000,-
Harga sewa per bulan
: Rp 4.170.896,- / bulan
Jangka waktu sewa
: 36 bulan (3 tahun)
Waktu pembelian barang
: Bulan ke 36
Biaya administrasi
: Rp 300.000,-
Pengikatan
: Notariil
100
Atas transaksi Ijarah tersebut, pegadaian syariah pada tanggal 10 maret 2008 melakukan jurnal sebagai berikut : Dr.
Aktiva diperoleh untuk Ijarah
Cr.
Persediaan Ijarah
Rp 120.000.000,Rp 120.000.000,-
Dalam transaksi Ijarah penyewa dapat membayar sewa lebih dahulu untuk beberapa bulan kedepan. Sewa diterima dimuka oleh pemilik obyek ijarah (lessor) tidak dapat diperlakukan sebagai uang muka seperti dalam murabahah. Sewa yang dibayar oleh penyewa lebih dahulu tidak berbeda dengan sewa diterima dimuka pada umumnya.
Contoh: 3-3 (penerimaan uang sewa) Atas transaksi sewa kijang inova tersebut, pada tanggal 10 Maret 2008 pegadaian syariah menerima uang muka sewa (sewa dibayar dimuka oleh penyewa) sebesar Rp 12.000.000,- dari penyewa Atas penerimaan uang sewa tersebut, pada tanggal 10 maret 2008 melakukan jurnal sebagai berikut: Dr.
Kas/Rekening penyewa
Cr.
Titipan uang muka sewa Ijarah
Rp 12.000.000,Rp 12.000.000,-
Uang muka sewa tidak dapat mengurangi harga perolehan aktiva Ijarah, karena aktiva ijarah tersebut milik pegadaian sedangkan uang muka tersebut milik penyewa yang diserahkan lebih dahulu. 101
Pada umumnya dalam transaksi Ijarah penyewa (lesse) dibebankan biaya administrasi sehubungan dengan tranasksi ijarah tersebut. Biaya administrasi yang diterima dari nasabah diakui sebagai pendapatan fee ijarah.
Contoh: 3-4 (biaya administrasi) Pada tanggal 10 Maret 2008, nasabah membayar biaya administrasi atas transaksi Ijarah sebesar Rp 300.000,-. Atas penerimaan biaya administrasi, pegadaian syariah melakukan jurnal sebagai berikut: Dr.
Kas/rekening penyewa
Cr.
Pendapatan fee Ijarah
Rp 300.000,Rp 300.000,-
Contoh: 3-5 (penyusutan aktiva Ijarah dengan akad Ijarah biasa) Dari contoh tersebut di atas, inova dengan harga perolehan Rp 120.000.000,disewakan dengan akad Ijarah (tanpa opsi pemidahan kepemilikan) dan pegadaian menetapkan kebijakan penyusutan aktiva (kijang) selama 5 tahun dan tidak ada nilai residu. 1. Perhitungan penyusutan dengan metode garis lurus: Rumus = (Harga perolehan – nilai residu) : jangka waktu penyusutan/sewa Besar penyusutan per bulan = (120.000.000 – 0) : 60 = Rp 2.000.000,-
102
2. Atas penyusutan aktiva ijarah, pegadaian syariah melakukan jurnal sebagai berikut: Dr.
Biaya penyusutan
Cr.
Akumulasi penyusutan aktiva ijarah
Rp 2.000.000,Rp 2.000.000,-
Perhitungan penyusutan dengan masa penyusutan berbeda jika aset tersebut disewakan dengan akad Ijarah Muntahia Bittamlik (dengan opsi pemindahan kepemilikan). Jika disewakan dengan akad Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT) maka masa penyusutan sama dengan masa sewa.
Contoh: 3-6 (penyusutan aktiva ijarah dengan akad IMBT) Dari contoh diatas, jika Inova tersebut oleh Pegadaian Syariah disewakan dengan akad Ijarah Muntahia Bittamlik (opsi pemindahan kepemilikan) untuk masa sewa selama 3 tahun dengan nilai residu Rp 12.000.000,-. 1. Perhitungan penyusutan dengan metode garis lurus: Rumus = (Harga perolehan – nilai residu) : jangka waktu Besar penyusutan per bulan = (120.000.000 – 12.000.000) : 36 = Rp 3.000.000,2. Atas penyusutan aktiva ijarah pegadaian syariah melakukan jurnal sebagai berikut: Dr.
Biaya penyusutan
Cr.
Akumulasi penyusutan aktiva ijarah
Rp 3.000.000,Rp 3.000.000,-
103
Contoh: 3-7 Diterima dari penyewa harga sewa obyek ijarah untuk bulan tersebut sebesar Rp 4.170.896,Dari contoh tersebut diatas jurnal yang dilakukan sehubungan dengan pendapatan ijarah adalah sebagai berikut 1. Penerimaan / pengakuan pendapatan sewa (dari uang muka) Dr.
Titipan uang sewa ijarah
Cr.
Pendapatan sewa
Rp 4.170.896,Rp 4.170.896,-
Tidak semua pendapatan sewa ijarah tersebut merupakan unsur pendapatan pada profit distribusi (setelah dikurangi dengan beban-beban yang dikeluarkan oleh atas aktiva ijarah tersebut).
2. Penerimaan / pengakuan pendapatan sewa langsung (tidak dari uang muka) Dr.
Kas / rekening penyewa
Cr.
Pendapatan sewa
Rp 4.170.896,Rp 4.170.896,-
Untuk tujuan penghitungan dasar distribusi bagi hasil, pendapatan ijarah yang dibagikan adalah hasil sewa setelah dikurangi biaya depresiasi dan perbaikan.
104
Contoh: 3-8 (beban perbaikan dan pemeliharaan) Untuk memberikan gambaran yang jelas beban pemeliharaan dan perbaikan aktiva ijarah ini dapat diberikan contoh sebagai berikut: 1. Berdasarkan penelitan dan pengalaman dari pegadaian syariah biaya perbaikan rutin dan pemeliharaan aktiva ijarah tersebut di atas diperkirakan sebesar Rp 2.000.000,- yang harus dicadangkan. Jurnal cadangan: Dr.
Biaya perbaikan aktiva ijarah
Rp2.000.000,-
Cr.
Cadangan beban perbaikan aktiva ijarah
Rp 2.000.000,-
2. Apabila bulan yang bersangkutan dilakukan perbaikan aktiva ijarah sebesar Rp 500.000,-. a) Dengan sistem pencadangan Dr. Cadangan biaya perbaikan aktiva ijarah Rp 500.000,Cr. Kas/rekening
Rp 500.000,-
b) Dengan sistem langsung tanpa pencadangan Dr. Biaya perbaikan aktiva ijarah Cr. Kas/rekening
Rp 500.000,Rp 500.000,-
105
Contoh: 3-9 (perpindahan hak ijarah hanya untuk Ijarah Muntahiyah Bittamlik) 1. Pada saat pengalihan obyek sewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik melalui hibah pada saat seluruh pendapatan sewa telah diterima dan obyek sewa tidak memiliki nilai sisa. Dr. Akumulasi penyusutan aktiva ijarah
Rp 108.000.000,-
Dr. Beban hibah ijarah
Rp 12.000.000,- (residu)
Cr. Aktiva Ijarah
Rp 120.000.000,-
2. Pada saat pengalihan obyek sewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik melalui penjualan obyek sewa sebelum berakhirnya masa sewa dengan harga jual sebesar sisa cicilan sewa. a. Jika harga jual lebih besar dari nilai buku, misalnya dalam contoh diatas penyewa membeli obyek sewa seharga Rp 20.000.000,-. Dr. Kas/rekening penyewa
Rp 20.000.000,-
Dr. Akumulasi penyusutan aktiva ijarah
Rp 108.000.000,-
Cr. Aktiva ijarah
Rp 120.000.000,-
Cr. Keuntungan penjulan aktiva ijarah
Rp 8.000.000,-
106
b. Jika harga jual sama dengan nilai buku, misalnya dalam contoh diatas penyewa membeli obyek sewa seharga Rp 12.000.000,- (nilai residu). Dr. Kas/rekening penyewa
Rp 12.000.000,-
Dr. Akumulasi penyusutan aktiva ijarah
Rp 108.000.000,-
Cr. Aktiva ijarah
Rp 120.000.000,-
c. Jika harga jual lebih kecil dari nilai buku, misalnya dalam contoh diatas penyewa membeli obyek sewa seharga Rp 10.000.000,-. Dr. Kas/rekening penyewa
Rp 10.000.000,-
Dr. Akumulasi Penyusutan aktiva ijarah
Rp108.000.000,-
Dr. Kerugian penjualan aktiva ijarah
Rp 2.000.000,-
Cr. Aktiva ijarah
3.
Rp 120.000.000,-
Pada saat pengalihan obyek sewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik melalui penjualan obyek sewa dengan harga sekadarnya setelah seluruh penerimaan sewa diterima dan obyek sewa tidak memiliki nilai sisa. Dr.
Kas/rekening penyewa
xxx
Dr.
Akumulasi penyusutan aktiva ijarah
xxx
Cr.
Keuntungan penjualan aktiva ijarah
xxx
Cr.
Aktiva ijarah
xxx 107
a. Jika penyewa berjanji untuk membeli tetapi kemudian membatalkan dan nilai wajar obyek sewa lebih rendah dari nilai buku dengan dibebankan kepada penyewa/lessor: Dr.
Piutang kepada penyewa
Cr.
Akumulasi penyusutan aktiva ijarah
xxx xxx
(catatan: jumlah yang dicatat sebesar porsi penurunan nilai aktiva ijarah) b. Jika penyewa tidak berjanji untuk membeli dan kemudian memutuskan untuk tidak membeli, dan nilai wajar obyek sewa lebih rendah dari nilai buku maka penurunan nilai buku tersebut diakui sebagai kerugian: Dr.
Kas/rekening penyewa
xxx
Dr.
Beban penyusutan aktiva ijarah
xxx
Cr.
Akumulasi penyusutan aktiva ijarah
xxx
Contoh: 3-10 (beban ijarah) Beberapa jurnal yang berkaitan dengan akuntansi penyewa yang dilakukan oleh pegadaian syariah sebagai pihak penyewa obyek ijarah antara lain sebagai berikut:
108
1. Pada saat pembayaran sewa a. Jika dalam satu periode Dr.
Biaya sewa aktiva ijarah
Cr.
Kas/rekening pemilik obyek sewa
xxx xxx
b. Jika lebih dari satu periode Dr.
Sewa dibayar di muka aktiva ijarah
Cr.
Kas/rekening pemilik obyek sewa
xxx xxx
2. Pada saat amortisasi sewa dibayar dimuka Dr.
Biaya sewa aktiva ijarah
Cr.
Sewa dibayar dimuka aktiva ijarah
xxx xxx
3. Pada saat perbaikan aktiva ijarah atas beban pemilik obyek sewa Dr.
Piutang kepada pemilik sewa
Cr.
Kas/rekening
xxx xxx
Contoh: 3-11 (perpindahan hak milik obyek sewan) Jurnal-jurnal yang dilakukan oleh Pegadaian Syariah sebagai penyewa, jika terjadi pemindahan kepemilikan dalam akad Ijarah Muntahia Bittamlik antara lain: 109
1. Pada saat penerimaan penagihan obyek sewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik: a. Melalui hibah pada saat seluruh pendapatan sewa telah dibayar dan obyek sewa tidak memiliki nilai sisa 1) Jika sumber pembayaran sewa aktiva ijarah berasal dari modal pegadaian: Dr.
Aktiva
Cr.
Pendapatan operasi lainnya
xxx xxx
2) Jika sumber pembayaran sewa aktiva ijarah berasal dari dana investasi tidak terikat: Dr.
Aktiva
Cr.
Pendapatan operasi utama lainya
xxx xxx
3) Jika sumber pembayaran sewa aktiva ijarah berasal dari dana investasi tidak terikat dan modal pegadaian: Dr.
Aktiva
xxx
Cr.
Pendapatan operasi utama lainnya
xxx
Cr.
Pendapatan operasi lainnya
xxx
110
b. Melalui pembelian obyek sewa sebelum berakhirnya masa sewa dengan harga beli sebesar sisa cicilan sewa/sekadarnya: Dr.
Aktiva
Cr.
Kas/rekening pemilik obyek sewa
xxx xxx
2. Jika penyewa berjanji untuk membeli tetapi kemudian membatalkan, dan nilai wajar obyek sewa lebih rendah dari nilai buku dan dibebankan kepada penyewa/lessor: Dr.
Beban pembatalan pembelian
xxx
Cr.
Kas/hutang kepada pemilik obyek sewa
xxx
(catatan: jumlah yang di catat sebesar porsi penurunan nilai aktiva ijarah)
Contoh: 3-12 (penurunan nilai sebelum perpindahan hak) Apabila dalam masa sewa diketahui terjadinya terjadi penurunan kualitas obyek sewa yang bukan disebabkan tindakan/kelalaian bank sebagai penyewa (musta’jir/lessee) yang mengakibatkan jumlah cicilan yang telah dibayar lebih besar dari nilai sewa wajar. Dr.
Kas/Rek/Piutang kepada pemilik obyek sewa
Cr.
Pendapatan kelebihan pembayaran sewa
xxx xxx
(catatan: pendapatan kelebihan pembayaran sewa merupakan offsetting account dari beban sewa)
111
Contoh: 3-13 (sewa dan penyewaan kembali) Beberapa jurnal yang berkaitan dengan sewa lanjutan adalah sebagai berikut: 1. Jurnal pada sewa kepada pemilik obyek sewa Dr.
Uang muka sewa (sewa dibayar dimuka)
Cr.
Kas
xxx xxx
2. Pada menerima pendapatan sewa (pembayaran sewa dari nasabah) dilakukan jurnal: Dr.
Kas
Cr.
Pendapatan sewa
xxx xxx
3. Amortisasi dari uang muka sewa (sewa dibayar dimuka) dilakukan jurnal: Dr.
Beban sewa
Cr.
Uang muka sewa (sewa dibayar dimuka)
xxx xxx
112