BAB IV PEMBAHASAN Pemeliharaan Bangunan Gardu
4.1
Pada sistem distribusi kita ketahui terdiri dari beberapa macam gardu distribusi yang digunakan oleh PLN :
Gardu beton (tembok)
Gardu kios
Gardu portal 4.1.1
Gardu Beton Gardu beton adalah gardu distribusi yang bangunannya secara
keseluruhan terbuat dari beton dan dibangun apabila kepadatan bebannya sudah melebihi 2 MVA/KM2. Ada beberapa macam gardu beton yang dibangun, disesuaikan dengan konsumen yang dilayani diantaranya : 1. Gardu distribusi jenis buton untuk konsumen umum dapat dilengkapi dengan fasilitas :
Sebuah kubikel tipe pemisah (Disconection Switch). Kubikel ini untuk melayani kabel masuk dari arah gardu induk (GI)
Sebuah kubikel tipe pemutus beban (Load Break Switch) atau pemutus tenaga dengan kode kubikel SDC. Kubikel ini untuk melayani kabel keluar.
Sebuah kubikel pengaman transformer, kubikel ini terdiri dari beberapa pemutus arus yang dilengkapi dengan pengaman lebur. Untuk gardu distribusi yang mempunyai 2 buah transformator dapat dipasang 2 buah kubikel tipe ini.
Dua buah transformator atau lebih dengan kapasitas maksimum 2 x 630 KVA.
Rak tegangan rendah dengan fasilitas 4 atau 8 feeder TR.
25 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Instalasi lain yang diperlukan diantaranya adalah : untuk instalasi penerangan jalan umum (PJU).
2. Gardu distribusi untuk konsumen tegangan menengah dapat dilengkapi dengan fasilitas :
Satu kubikel tipe pemisah
Satu kubikel tipe pemutus beban
Satu kubikel tipe trafo tegangan
Satu kubikel untuk pengaman dan pengukuran
Satu kubikel untuk penangkal petir ( Lighting Arrester )
3. Pelaksanaan pemeliharaan bangunan gardu beton dilakukan secara terjadwal (rutin) baik dalam keadaan bertegangan maupun dalam keadaan bebas bertegangan. Adapun hal-hal yang dipelihara adalah sebagai berikut:
Halaman Gardu
Pagar
Pintu Gardu
Dinding Luar dan Dalam
Dak Atas
Saluran Air
Man Hole
Lantai
Ventilasi
Jalan Masuk Gardu
Lampu Penerangan didalam dan diluar
Gambar 4.1.1 Gardu Beton
26 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
4.1.2
Gardu Kiosk Gardu kios adalah gardu distribusi yang dibangun untuk
kepentingan yang mendesak sehingga dapat dianggap sebagai gardu sementara sampai ada gardu yang permanen misalnya gardu beton. 1. Bangunannya terbuat dari bahan metal dan fasilitas yang dapat dipasang adalah :
Sebuah pemisah untuk kabel masuk dari gardu induk
Sebuah pemutus arus untuk kabel keluar
Sebuah pengaman trafo
Sebuah transformator
Satu set perlengkapan tegangan rendah
2. Pemeliharaan bangunan gardu kios dilakukan secara terjadwal Adapun yang harus dipelihara adalah :
Halaman gardu
Pagar
Pintu pagar
Dinding luar dan dalam
Lantai dan dek
Saluran masuk dan keluar kabel
Tanda-tanda peringatan
4.1.3
Gambar 4.1.2 Gardu Kiosk
Gardu Portal Kapasitas gardu portal yang diizinkan maksimum 315 KVA,
fasilitas yang terdapat pada gardu portal adalah :
Satu set atau dua set fuse cut out
Satu atau dua set arrester
Satu buah transformer distribusi kapasitas maksimum 315 KVA
Satu atau dua set pemutus beban TR
Satu set rak TR untuk fasilitas 4 feeder
27 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Dalam pemeliharaan gardu portal yang perlu dilaksanakan adalah :
Pekarangan harus bersih dan baik
Tiang,
rangka
penyangga
transformator
dan
lain-lain
dibersihkan dan dicat dengan baik
Lampu penerangan dipelihara dengan baik
Pagar pengaman di sekeliling gardu dipelihara
Papan-papan peringatan dipelihara dengan baik
Untuk pelaksanaan pemeliharaan bangunan gardu distribusi sebaiknya dibuat jadwal sesuai dengan kebutuhan dan umur peralatan, sehingga akan mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan yang direncanakan.
Dalam merencankan waktu pemeliharaan sebaiknya diteliti dan dianalisa dari hasil pemeliharaan yang lalu, sehingga waktu yang kita tentukan akan berjalan dengan baik.
Gambar 4.1.3 Gardu Portal
28 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
4.2 Pemeliharaan Transformator Pada sistem distribusi TM Transformer tenaga umumnya tidak dijaga karena kapasitasnya kecil sampai dengan kapasitas sedang, untuk kapasitas besar banyak dipakai. Sehingga untuk transformer kecil hingga sedang tersebut tetap dalam kondisi yang baik. Pemeliharaan dilakukan dengan jangka waktu tertentu mulai dari pemeliharaan mingguan sampai dengan pemeliharaan tahunan. Hasil dari pemeliharaan (pengawasan, pemeriksaan, pengukuran, perbaikan, dan penggantian) dicatat pada buku atau kartu transformer tenaga. 4.2.1
Bagian –Bagian Tranformator :
Minyak transformator
Lubang pembuangan minyak
Bushing
Lubang pernapasan
Tahanan isolasi belitan
Saklar perubah tegangan
pengukuran beban Saklar pemutus
Dalam pelaksanaan pemeliharaan item-item tersebut dikerjakan sesuai dengan waktu / jadwal yang telah ditentukan. Trafo merupakan suatu alat untuk memindahkan energi listrik dari suatu tempat ke tempat yang lain, melalui suatu medan magnet, yang bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetis. 4.2.2
Kelengkapan Transformator : 1. Bagian utama :
Inti besi
Kumparan trafo
Minyak trafo
Bushing trafo
Tangki minyak trafo
Tangki konservator
29 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
2. Bagian peralatan pembantu :
Pendinginan trafo
Tap changer
Alat pernapasan
Indikator permukaan minyak
Indikator suhu trafo
Indikator tap changer
3. Peralatan pengaman atau pelindung :
Rele bucholz
Relai arus lebih
Relai thermis
Rod gap
Gambar 4.2.2 Kelengkapan Transformator
30 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
4.2.3
Pemeliharaan Minyak Transformator Minyak transformator ini akan mengalami penurunan kualitas akibat dari :
Pencemaran fisik ini terdapat : debu, benang, partikel logam, pernis, air
Pencemaran kimia misalnya terjadi oksidasi akibat lumpur asam dan benda-benda asing
Pencemeran gas-gas yang larut dengan udara misalnya oksigen, nitrogen, karbon dioksida, dan gas-gas yang timbul dari minyak itu sendiri, misalnya metan, etan, aceteclene, ethylin, dsb. Dengan mengambil contoh minyak kita lakukan :
Pengamatan biasa, dilihat warnanya, baunya, ini merupakan informasi untuk dilakukan pengujian. Karena perubahan warna yang cepat merupakan indikasi terjadinya pernurunan kulitas.
Contoh minyak tersebut diuji : Tegangan tembus dan harus dapat menahan tegangan tembus minimum 30kV dengan jarak 2,5 mm² atau tergantung dari standar tes uji. Untuk pemeliharaan rutin dilakukan setiap tahun.
Bila hasil pengujian menunjukkan bahwa minyak masih dapat dipakai dengan tingkat pencemaran sedang, maka isinya
dapat
dibersihkan
dengan
proses
filtrasi
sentrifugal flashing sederhana atau dehidrasi ruang hampa hal ini disebut rekonisi.
Bila hasil pengujian menunjukan bahwa minyak dengan pencemaran tinggi maka perlu dilakukan pekerjaanpekerjaan yang komplek dengan proses reklamasi atau regenerasi dengan bantuan korvifullers tanah. Hal ini jarang dilakukan karena memerlukan waktu yang lama dengan biaya yang cukup tinggi.
31 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
4.2.4
Pemeliharaan Trafo Distribusi 1. Pemeriksaan Nameplate Trafo Sebelum
pekerjaan pemeliharaan trafo dilaksanakan,
prosedur pelaksanaan pekerjaan yang pertama dilakukan adalah mendata spesifikasi teknis dari trafo tersebut dengan mengamati (nameplate). 2.
Pemeriksaan Secara Visual Pemeriksaan fisik trafo secara visual meliputi pemeriksaan sebagai berikut :
Pemeriksaan kondisi tangki dari kebocoran atau akibat dari benturan.
Pemeriksaan kondisi baut-baut pengikat di bushing.
Pemeriksaan kondisi bushing primer atau sekunder.
Pemeriksaan valve tekanan udara.
Pemeriksaan thermometer.
Pemeriksaan kondisi tap charger/sadapan.
3. Pengukuran Nilai Tahanan Isolasi Setelah pemeriksaan secara visual dilakukan, maka selanjutnya
dilakukan
pemeriksaan/pengukuran
nilai
tahanan isolasi trafo dengan menggunakan megger (primerbody, sekunder-body dan primer-sekunder), sehingga dapat dipastikan jenis kerusakan dan bagian mana dari trafo yang mengalami kerusakan.
Gambar 4.2.4 Pemliharaan Trafo Distribusi
32 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Contoh pengukuran tahanan isolasi ini dilakukan dengan menggunakan megger 5000V. 4. Pembongkaran Trafo Pekerjaan selanjutnya adalah pembongkaran kumparan trafo dari tangki/casing trafo. Namun, sebelum lilitan yang rusak dibongkar perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Arah lilitan kumparan
Ukuran diameter penampang
Hitung jumlah lilitan
4.2.5 Pengujian Ohm Meter Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada
sambungan/rangkaian
kumparan
belitan
primer/sekunder.
yang
putus
pada
ini
bisa
Pengujian
menggunakan multimeter yang difungsikan sebagai ohm meter. Jika saat pengujian menunjukkan angka nol, berarti ada kawat dalam kumparan tersebut yang putus. 4.2.6
Pengukuran Tegangan Tembus Minyak Trafo Mengukur tegangan tembus minyak trafo sangat penting sebagai ukuran kemampuan menahan tegangan listrik tanpa mengalami kerusakan. Apabila tegangan tembus hasil pengujian rendah, dapat disimpulkan bahwa adanya benda-benda seperti air, kotoran dan partikel sebagai penghantar dalam minyak. Tegangan tembus yang diijinkan adalah ≥120 kV/cm.
Gambar 4.2.6 Pengukuran Teganan Tembus Minyak Trafo
33 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
4.3 Pemeliharaan Panel Distribusi Tegangan Menengah Pemeliharaan merupakan upaya untuk mempertahankan atau mengembalikan pada tingkat prestasi awal dan dapat beroperasi dengan keandalan yang tinggi sehingga kontinuitas pelayanan listrik akan tercapai. Apabila pemeliharaan tidak dilaksanakan kemudian peralatan menjadi rusak atau terjadi gangguan maka dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar. 4.3.1 Pengertian Panel Tegangan Menengah Kubikel ialah suatu perlengkapan atau peralatan listrik yang berfungsi sebagai pengendali, penghubung dan pelindung serta membagi tenaga listrik dari sumber tenaga listrik. 4.3.2
Fungsi Panel Tegangan Menengah
Mengendalikan sirkuit yang dilakukan oleh saklar utama .
Melindungi
sirkuit
yang
dilakukan
oleh
fase/pelebur.
Membagi
sirkuit
dilakuan
oleh
pembagian
jurusan/kelompok (busbar). 4.3.3
Bagian – Bagian Panel Tegangan Menengah Busbar Busbar digunakan untuk mengumpulkan tenaga listrik dengan tegangan 20 kV serta membaginya ke tempat-tempat yang diperlukan.
Pemutus Daya Pemutus digunakan
tenaga
untuk
(PMT)
adalah
menghubungkan
atau
saklar
yang
memutuskan
arus/daya listrik sesuai ratingnya. Pada saat terjadi pemutusan maka akan terjadi busur api. Pemadam busur api listrik pada waktu pemutusan dapat dilakukan oleh beberapa macam bahan seperti udara atau gas. Berikut macam PMT :
34 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
-
Vacuum Circuit Breaker Pada dasarnya kerja dari CB ini sama dengan jenis lainnya hanya ruang kontak dimana terjadi busur api merupakan ruang hampa udara yang tinggi sehingga peralatan dari CB jenis ini dilengkapi dengan seal penyekat udara untuk mencegah kebocoran.
Gambar 4.3.3 Vacuum Circuit Breaker
-
Gas Circuit Breaker ( SF6 ) Sifat gas SF6 murni adalah tidak berwarna, tidak berbau, tidak beracun dan tidak mudah terbakar. Pada suhu diatas 150º C, gas SF6 mempunyai sifat tidak
merusak
metal,
plastic
serta
memiliki
kekuatan dielektrik yang tinggi (2,35 kali udara) dan kekuatan
dielektrik
ini
bertambah
dengan
pertambahan tekanan. Prinsip pemadaman busur apinya adalah Gas SF6 ditiupkan sepanjang busur api, gas ini akan mengambil panas dari busur api tersebut dan akhirnya padam. Rating tegangan CB adalah antara 12 KV – 36 KV.
Gambar 4.3.3 Gas Circuit Breaker
35 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Pemisah Disconnecting switch (DS) atau Load break swicth (LBS) adalah peralatan pada sistem tenaga listrik yang berfungsi sebagai saklar pemisah yang dapat memutus dan menyambung rangkaian dengan arus yang rendah (±5A), biasa dipakai ketika dilakukan perawatan atau perbaikan. PMS terletak di antara sumber tenaga listrik dan LBS serta di antara LBS dan beban.
. Gambar 4.3.3 Pemisah / LBS
Peralatan Pengaman -
Sekering Pada
kubikel
terdapat
suatu
sekering
tegangan menengah yang sering disebut sebagai solefuse. Rating tegangannya bisa mencapai 34 kV, dan mampu bekerja pada arus 31.5 kA. Solefuse ini digunakan untuk melindungi trafo tegangan dari gangguan.
Gambar 4.3.3 Pengaman / Sekering
36 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
-
Relay Arus Lebih Relay arus lebih adalah suatu rele yang bekerjanya didasarkan adanya kenaikan arus yang melebihi suatu nilai pengamanan tertentu dan dalam waktu tertentu, sehingga rele ini dapat dipakai sebagai pola pengamanan arus lebih. Keutungan dan fungsi rele arus lebih:
Sederhana dan Murah
Mudah menyetelnya.
Mengamankan
gangguan
hubung
pendek antara fasa maupun hubung pendek satu fasa ke tanah dan dalam beberapa sebagai
hal
dapat
pengaman
digunakan
beban
lebih
(overload).
Pengamanan utama pada jaringan distribusi dan subtransmisi radial.
Pengaman cadangan untuk generator, trafo tenaga dan saluran transmisi.
4.3.4
Pemeliharaan Panel Tegangan Menengah Langkah – langkah dalam melakukan perawatan pada peralatan panel tegangan menengah sbb :
Cleaning body panel.
Tourqe pada terminasi kabel MV.
Tourqe pada busbar.
Test fungsi mechnical open – close serta grounding.
Test fungsi Heater.
Tourqe pada baut CT/VT.
37 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Gambar 4.3.4 Pemeliharaan Panel Tegangan menengah
38 http://digilib.mercubuana.ac.id/z