BAB IV PEMBAHASAN A. Strategi Promosi Pada Produk SIM A (Simpanan Anak-Anak) di BMT Citra Keuangan Syariah Comal Dalam memasarkan produk-produknya BMT CKS Comal mengikuti teori-teori promosi yang ada. Hal ini membuktikan bahwa manajeman BMT CKS Comal sangat rapi dan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menginvestasikan modal dan produknya untuk menggarap pangsa pasar pendidikan anak. Hal ini terlihat dari langkah-langkah strategis yang dilakukan BMT CKS sebagai berikut:1 1) Segmentation Langkah awal yang dilakukan oleh BMT dalam kegiatan pemasaran adalah dengan melakukan segmentasi pasar. Dalam hal ini pihak BMT memiliki beberapa kriteria yang dibutuhkan dalam segmentasi pasar, yaitu: 2 a.
Dari segi geografis, BMT CKS membagi daerah atau wilayah sekitar BMT yaitu daerah Comal serta masyarakat lain yang berpotensi untuk menjadi anggota, meliputi seluruh kecamatan dan desa-desa sekitar, yaitu wilayah Sragi, Mejasem, Bulak Pelem dan Kali Jambe, sebelah utara adalah daerah Sikayu, sebelah selatan adalah Tumbal, sebelah Barat adalah Wiradesa.
1 2
Fitri Handayani, bagian Marketing Officer, WawancaraPribadi, Comal, 12 Mei 2015. Ibid., Wawancara Pribadi, Comal, 12 Mei 2015.
60
61
b.
Dari segi demografi, dalam hal ini yang menjadi sasaran utama adalah orang dewasa yang mempunyai anak yang sudah bersekolah atau belum sekolah. Mengingat syarat-syarat yang diajukan diantaranya menyerahkan foto copy identitas diri seperti KTP, SIM, Kartu Pelajar, dan lain sebagainya.
c.
Dari segi sosial ekonomi: pegawai, pelajar, wiraswasta, dan lain sebagainya.
2) Targeting Untuk target, pasar BMT CKS telah menentukan siapa yang menjadi targetnya. Mengingat yang dibahas adalah simpanan anak-anak, maka yang menjadi target pasar adalah semua kalangan masyarakat yang memiliki kartu identitas dan yang mempunyai anak yang akan bersekolah atau yang sudah bersekolah tanpa membedakan status sosial. Hal ini dapat dilihat dari jumlah nominal simpanan anak-anak yang ringan yakni Rp. 15.000,-. 3) Positioning BMT CKS mensosialisasikan dirinya sebagai mitra bisnis yang amanah dan maslahah. Selain itu, posisi BMT CKS juga dapat dilihat dari kompetitor atau pesaing. Dengan adanya pesaing pihak BMT berusaha untuk berinovasi menarik minat masyarakat. BMT CKS dapat dikatakan telah dapat membangun posisi di benak nasabahnya. Terbukti dengan peningkatan jumlah nasabah khususnya produk simpanan anakanak. Sehingga BMT CKS merupakan solusi terbaik untuk memberikan
62
berbagai fasilitas produk dan jasa kepada masyarakat dengan menggunakan sistem bagi hasil, proses cepat, dan praktis. SIM A ditempatkan secara umum untuk masyarakat dengan tujuan membantu meringankan masyarakat dalam mempersiapkan kebutuhan anak-anak yang akan bersekolah dan kebutuhan ank-anak yang naik kelas. 3 Dalam rangka promosi dan pengembangan produk BMT CKS Comal menggunakan strategi promosi sebagai alat untuk mencapai tujuannya. Promosi merupakan strategi yang sering digunakan oleh perusahaan guna menekankan bagaimana cara menjual produk seefektif mungkin. Dengan strategi promosi, BMT berusaha agar produk anak-anak dapat dikenal di pasar. promosi yang digunakan BMT dalam produk simpanan anak-anak disesuaikan dengan prinsip syariah dan keadaan perekonomian masyarakat. Hal ini dikarenakan setiap operasional BMT selalu dikaitkan dengan motto BMT CKS. Pada dasarnya misi BMT adalah memproduksi barang atau jasa yang dapat memenuhi selera konsumen dengan tujuan mencapai target penjualan dan memperoleh laba yang diinginkan. Namun yang menjadi hambatan BMT dalam mewujudkan tujuannya adalah tingkat persaingan, perubahan, dan ketidakpastian harga yang sangat mempengaruhi operasional BMT. Oleh karena itu, BMT harus mampu memperkenalkan produk simpanan anak-anak maupun produk lainnya dengan melakukan penekanan pasar, sehingga BMT dapat mempertahankan kelangsungan hidup produk simpanan anak-anak tersebut sesuai dengan tujuannya 3
Ibid.,
63
Saat ini pertumbuhan jumlah lembaga keuangan syariah di Indonesia terjadi dengan meningkatnya kesadaran dan minat masyarakat untuk menabung di lembaga keuangan yang halal dan mententramkan. Dalam Islam diajarkan bahwa manusia haruslah hidup hemat dan tidak bermewahmewahan. Jadi dapat dikatakan bahwa motivasi utama orang menabung adalah nilai moral hidup sederhana (hidup hemat). BMT sebagai lembaga keuangan yang bergerak di bidang jasa harus memiliki strategi dalam memasarkan produk-produknya. Strategi tersebut adalah strategi yang bukan hanya untuk bertahan hidup, tetapi juga harus bisa memaksimalkan laba serta memenangkan persaingan dengan lembaga keuangan syariah lainnya. Dalam hal ini BMT Citra Keuangan Syariah (CKS) Comal menggunakan strategi promosi yang merupakan seperangkat alat yang digunakan BMT CKS Comal untuk terus menerus mencapai tujuan. Strategi promosi yang ada di BMT CKS Comal selalu bersifat dinamis dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan internal maupun eksternal. Faktor internal tersebut yaitu sumber daya manusia atau karyawan BMT itu sendiri serta kebijakan yang dikeluarkan oleh BMT. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor di luar jangkauan perusahaan, antara lain dari pesaing, teknologi, peraturan pemerintah, keadaan perekonomian, dan lingkungan sosial budaya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Amirudin selaku manager di BMT CKS Comal4 menjelaskan bahwa untuk mencapai target pasar diperlukan strategi promosi. BMT CKS Comal menerapkan elemen-elemen promosi
4
Amirudin, Bagian Manager, Wawancara Pribadi, Comal, 7 Mei 2015.
64
sebagai salah satu strategi dalam menigkatkan produk tersebut. Adapun strategi yang digunakan dalam promosi produk simpanan anak-anak di BMT CKS Comal, sebagai berikut: 1. Produk Produk
merupakan
sesuatu
yang dapat
ditawarkan
untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan nasabah. Menurut daya tahannya atau kemampuan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok,5 yakni barang tidak tahan lama yaitu barang berwujud yang biasanya dikonsumsi satu atau beberapa kali pemakaian, misal makanan, minuman, dan lain-lain. Barang tahan lama adalah barang berwujud yang yang biasanya digunakan untuk waktu yang lama, misalnya barang-barang elektronik, pakaian, dan lain-lain. Jasa adalah kegiatan manfaat atau kepuasan yang ditawarkan yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan sesuatu untuk dijual, misalnya layanan perbankan. BMT CKS Comal menawarkan manfaat dan keuntungan total yang dapat diperoleh nasabah, selanjutnya produk-produk dikumpulkan dan disusun sesuai dengan strategi penawarannya masing-masing. Produk tersebut yaitu SIM A, SIM B, SIM H, SIM H A, SIMATA, SIMATA PLUS, simpanan berjangka berhadiah dan lain-lain. Penerapan strategi promosi atas produk SIM A yang dilakukan oleh BMT CKS adalah dengan menampilkan mutu atau kualitas produk itu 5
Philip Kotler, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: CV Intermedia, 1987), Jilid 1, Edisi ke 3, hlm. 434.
65
sendiri, sehingga dapat memenuhi keinginan pasar sasaran. Kualitas produk ini terletak pada karakteristik produk yang mempunyai keunggulan sebagai berikut : 6 a. Dapat disetorkan kolektif maupun individu. b. Adanya bonus yang diberikan BMT kepada nasabah yang berupa sovenir peralatan sekolah dengan ketentuan nasabah yang melakukan setoran penuh. Bonus tersebut ditentukan saat pada awal akad pembukaan SIM A. c. Transaksi bisa dilakukan di kantor maupun di tempat kerja atau rumah nasabah dengan sistem jemput bola dari BMT. d. Setoran ringan yaitu minimal Rp. 15.000,- per minggu. e. Tidak ada potongan biaya. Berbeda dengan BMT-BMT lain yang tidak dapat disetor secara kolektif, tidak adanya souvenir, adanya potongan biaya, dengan adanya keunggulan tersebut, maka harapannya masyarakat tertarik dan dapat membandingkan dengan produk yang ada di BMT lainnya. BMT CKS Comal akan menjadi lebih unggul dan masyarakatpun banyak yang membuka rekening baru sehingga jumlah nasabah di BMT CKS Comal meningkat. 2. Akad atau perjanjian Sebagai unit usaha yang bergerak di bidang jasa keuangan syariah seperti BMT, akan lebih banyak merekrut nasabah jika bagi hasil yang
6
Dokumen BMT CKS Comal, Brosur, Comal, 10 Juni 2015.
66
ditawarkan untuk nasabah lebih tinggi dari pada keuntungan yang ditawarkan oleh unit usaha lain yang sejenis. Demikian halnya BMT CKS Comal untuk menarik nasabah yang sebanyak-banyaknya BMT CKS Comal memberikan bagi hasil yang menarik sehingga mampu bersaing dengan bagi hasil yang ditawarkan oleh BMT lain. Penetapan bagi hasil tersebut juga ditentukan dari dewan syariah, pengurus, dan pengelola dengan mengadakan suatu diskusi yang menghasilkan penetapan suatu bagi hasil dengan mempertimbangkan beberapa faktor, yakni biaya, keuntungan, dan pesaing. Simpanan hari raya, simpanan pendidikan, dan simpanan qurban bagi hasil setara dengan 0,7% per bulan. Sedangkan simpanan berjangka atau deposito bagi hasilnya tergantung masing-masing jatuh tempo. Diantaranya, bagi hasil yang diberikan selama tiga bulan setara dengan 0,7% per bulan, bagi hasil enam bulan setara dengan 0,8% per bulan, dan bagi hasil untuk waktu 12 bulan setara dengan 0,9% per bulan. Selain itu, penetapan strategi promosi SIM A pada BMT CKS Comal dari segi akad atau perjanjian yaitu dengan pengembalian simpanan nasabah sesuai dengan jumlah simpanan yang telah disetorkan beserta bagi hasil yang besarnya sesuai dengan jumlah setorannya. Penawaran akad atau perjanjiannya yaitu BMT CKS Comal akan mengembalikan setoran nasabah sesuai dana yang telah disetorkan kepada BMT CKS Comal beserta bagi hasil (50:50) yang besarnya sesuai dengan jumlah setorannya. Komponen inilah yang dapat menarik nasabah. Dengan adanya bagi hasil
67
yang kompetitif maka masyarakat sekitar dan umum ingin membuka rekening di BMT CKS Comal. 3. Place (tempat/lokasi) Lokasi yang strategis sebagai saluran distribusi merupakan faktor pendukung dalam mengoptimalkan jumlah nasabah. Lokasi BMT CKS Comal yang strategis yaitu di Jl. Sudirman Timur No.20 a Comal. Dapat dikatakan strategis karena letaknya dekat dengan pantura, transportasi yang mudah dijangkau semua orang. Selain itu, letaknya dekat dengan lembaga pendidikan, kantor kelurahan, pasar maupun sentra bisnis lainnya seperti toko sembako, toko bangunan, dan lain sebagainya. Kedekatan lokasi BMT CKS Comal dengan pusat pemerintahan (kantor kelurahan), pusat perekonomian (pasar, pertokoan), dan pendidikan (sekolah) ini membuktikan kemudahan dari sisi akses yang sangat strategis untuk memasarkan produk-produk perbankannya. Selain lokasi yang strategis, pemasangan baliho, logo atau nama bank yang sangat mudah dikenal dan dilihat oleh nasabah dari jalan raya, dari segi lalu lintas juga sangat mendukung karena banyak orang yang lalu-lalang sehingga dapat memberikan peluang besar terjadinya impulse buying, kepadatan. Tersedianya tempat yang luas untuk pengembangan bangunan dikemudaian hari jika diperlukan. Lingkungan sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. Persaingan antar lembaga keuangan di Comal yang sangat ketat seperti adanya berapa lembaga keuangan (BTM Comal/BMT SMNU Comal/BRI Comal/BCA/Mandiri) yang menggarap
68
pangsa pasar yang sama yaitu tabungan pendidikan anak. Hal ini menunjukan bahwa produk SIM A BMT CKS Comal sangat kompetitif dan hal inilah yang membuat BMT CKS Comal akan lebih meningkatkan produk-produknya terutama pada SIM A. 4. Promosi Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu pemasaran. Promosi digunakan oleh perusahaan untuk memberitahukan dan mempengaruhi pasar, agar dapat diketahui oleh calon calon nasabah dan menjadi bahan pertimbangan bagi calon nasabah dalam membandingkan manfaat yang akan didapatkan dari produk kita dan produk pesaing. Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal produkproduk perbankan syariah maupun lembaga keuangan syariah lainnya. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan
nasabahnya.
Salah
satu
tujuan
promosi
adalah
menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Kemudian promosi juga berfungsi mengingatkan nasabah akan produk, mempengaruhi nasabah untuk membeli dan akhirnya promosi juga akan meningkatkan citra lembaga keuangan di mata para nasabahnya. Kegiatan promosi yang dilakukan BMT CKS Comal antara lain: a. Advertising (Periklanan)
Advertising (periklanan) yang dilakukan BMT dengan cara menyebarkan brosur, memperkenalkan produk lewat media cetak yaitu Radar Pekalongan serta mendatangi rumah calon nasabah. Semua
69
karyawan
BMT
mempunyai
peran
penting
dalam
melakukan
periklanan. b. Personal selling (penjualan pribadi)
Personal selling (penjualan pribadi) dilakukan oleh semua karyawan BMT CKS Comal baik manager, marketing maupun teller. Penjualan pribadi biasanya dilakukan di tempat-tempat yang sering di kunjungi masyarakat, seperti sekolah, toko, dan lain-lain. Usaha ini bertujuan mempengaruhi calon nasabah untuk memakai produk SIM A. Semua
anggota
BMT
berperan
dalam
memperkenalkan
atau
mempromosikan produk-produk yang ada di BMT guna meningkatkan jumlah nasabah dan mengoptimalkan laba. Kunjungan ke sekolah dilakukan setiap hari Selasa dan Kamis dan toko-toko atau pasar dilakukan setiap hari. c. Promosi Penjualan
Tujuan dari promosi penjualan adalah untuk menginformasikan kepada calon nasabah tentang keunggulan dari produk simpanan hari raya. Promosi penjualan yang dilakukan BMT melalui door to door, baik dengan perorangan (personal selling) maupun lembaga. Selain itu BMT CKS juga memberikan bonus atau hadiah kepada nasabah agar tertarik untuk menabung di BMT CKS Comal. d. Publisitas
Publisitas yang dilakukan BMT yaitu dengan kegiatan-kegiatan sosial seperti bantuan untuk masyarakat sekitar yang kurang mampu
70
dan kaum dhuafa. Kegiatan sosial tersebut dilakukan oleh BMT CKS Comal pada hari tertentu, yaitu saat ulang tahun BMT, bulan Muharram, dan lain sebagainya. Adapun bantuan yang diberikan berupa bazar sembako, santunan anak yatim, dan lain-lain 5. Orang Orang (people) adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa. Elemen-elemen dari people adalah pegawai, nasabah serta masyarakat. Semua sikap dan tindakan karyawan, bahkan cara berpakaian dan penampilan karyawan mempunyai pengaruh terhadap persepsi nasabah. People bukan hanya memegang peranan penting dalam bidang produksi atau operasional saja, tetapi juga dalam melakukan hubungan kontak langsung dengan nasabah. Perilaku orang-orang yang terlibat langsung ini sangat penting dalam mempengaruhi mutu jasa yang ditawarkan dan image perusahaan yang bersangkutan. 6. Bukti Fisik Bukti fisik adalah lingkungan fisik di mana jasa disampaikan dan di mana perusahaan dan konsumennya berinteraksi, serta setiap komponen nyata (tangibel) memfasilitasi panampilan atau komunikasi tersebut. Jasa termasuk dalam kategori intangibel sehingga sulit untuk dievaluasi, maka bukti fisik jasa mencakup semua hal yang tangibel berkenaan dengan suatu jasa seperti brosur, penataan tempat maupun kelengkapan peralatan. Bukti fisik dalam BMT CKS antara lain:
71
a. Cara dan bentuk pelayanan kepada nasabah, suara yang sopan dan jelas. b. Kerapian seragam yang dikenakan oleh karyawan. c. Lokasi dan design layout BMT CKS Comal. 7. Proses Proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Proses dalam bentuk produk jasa BMT CKS mencerminkan bagaimana semua elemen promosi jasa dikoordinasikan untuk menjamin kualitas jasa yang diberikan kepada konsumen. Proses di sini juga dapat dijelaskan bagaimana proses atau mekanisme mulai dari melakukan penawaran produk sampai mengatasi keluhan nasabah.
B. Pengaruh Strategi Promosi Terhadap Peningkatan Jumlah Nasabah Semakin banyaknya produk-produk yang diciptakan oleh perbankan syariah dan lembaga keuangan syariah lainnya menjadi hambatan bagi BMT CKS untuk bisa mempertahankan produknya. Strategi promosi yang telah diterapkan oleh BMT CKS pada produk simpanan anak-anak mengalami peningkatan jumlah nasabah tiap periodenya7. Dengan peningkatan tersebut memperlihatkan bahwa strategi promosi yang telah diterapkan berjalan baik dan dapat diterima oleh masyarakat. Selain menerapkan promosi pihak BMT juga melakukan pendekatan kepada nasabah dengan cara memberikan
7
Amirudin, Wawancara Manager Operasional, Sragi 6 Mei 2015
72
pelayanan yang baik agar BMT mendapatkan kepercayaan serta nasabah menjadi loyal terhadap BMT. Namun demikian, peningkatan jumlah nasabah tersebut tidak sematamata atas hasil promosi yang telah dilakukan tetapi juga meningkatnya kesadaran dan minat masyarakat itu sendiri. Mereka menyadari bahwa adanya kebutuhan yang pada akhirnya harus berhubungan dengan lembaga keuangan syariah8. Selain itu, adanya keinginan dalam diri masyarakat untuk menabung maupun melakukan transaksi lainnya, sehingga BMT harus bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabahnya dengan cara menciptakan produk yang bermanfaat untuk masyarakat banyak. Ada banyak faktor yang menyebabkan nasabah menabung dan berinvestasi di bank atau BMT pilihannya, mulai dari kedekatan lokasi, fasilitas kemudahan, layanan yang memuaskan hingga tingkat keamanannya. Strategi promosi yang dilakukan BMT CKS Comal berjalan dengan baik, hal tersebut dapat dilihat dari beberapa bukti yang ada antara lain: 1. Perkembangan Produk Simpanan Anak-anak (SIM A) Peningkatan jumlah nasabah pada produk SIM A ini tidak terlepas dari strategi promosi yang dilakukan oleh BMT CKS Comal. Dari pihak BMT sendiri tidak menetapkan target kelompok, artinya semua kalangan bisa ikut serta dalam pengembangan produk SIM A. Semua rencana yang telah dibuat programnya tersebut telah berjalan dengan baik karena dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Oleh karena
8
Masduki, Bagian Marketing, wawancara pribadi, comal, 13 Mei 2015.
73
itu, pihak BMT selalu lebih agresif dalam merebut konsumen untuk mempertahankan pasar sasarannya. Penerapan strategi promosi produk SIM A pada BMT CKS Comal dinilai cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari jumlah nasabah yang diperoleh tiga tahun terakhir yaitu tahun 2012-2014. Berdasarkan laporan perkembangan produk SIM A pada BMT CKS Comal periode 2012-2014 adalah sebagai berikut: Gambar 4.1 Grafik Perkembangan Produk SIM A Tahun 2012-2014
jumlah nasabah Produk SIM A 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 Periode 2012
periode 2013
Periode 2014
74
a. Perkembangan produk SIM A tahun 2012 Perkembangan nasabah pada tahun 2012 dengan jumlah nasabah 710 tidak menutup kemungkinan bahwa produk SIM A ini akan berkembang pesat apabila pihak BMT melakukan inovasi secara terus menerus.
b. Perkembangan produk SIM A tahun 2013 Dengan melihat perkembangan nasabah tahun 2013 yaitu 1376 nasabah mengalami kenaikan yang cukup besar, disebabkan banyaknya masyarakat yang menggunakan produk tersebut, terutama bagi mereka yang ingin menyiapkan keperluan untuk anak-anak. c. Perkembangan produk SIM A tahun 2014 Dengan meningkatkan profesionalitas kerjanya, maka terlihat bahwa perkembangan produk SIM A mengalami peningkatan nilai angka dengan jumlah nasabah menjadi 1467. Kenaikan jumlah nasabah tersebut
menandakan
bahwa
telah
meningkatnya
kepercayaan
masyarakat terhadap BMT CKS Comal. Serta peran dari strategi promosi itu sendiri yang telah diterapkan oleh BMT dalam rangka memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas. Berdasarkan data terakhir tahun 2014, jumlah total nasabah SIM A BMT CKS Comal sebanyak 1467 orang, tahun 2013 sebanyak 1376 orang, dan tahun 2012 jumlah nasabah sebanyak 710 orang. Setiap tahun SIM A mengalami kenaikan jumlah nasabah. Jadi strategi
75
promosi SIM A di BMT CKS telah berhasil mancapai tujuan. Tujuan promosi SIM A pada dasarnya untuk menarik minat masyarakat agar menjadi nasabah BMT, sehingga bagi hasil yang diperolehpun akan maksimal. Hal tersebut telah terbukti dengan peningkatan jumlah nasabah dari tahun ke tahun yang semula pada tahun 2012 jumlah nasabah 710 orang dan pada tahun 2014 jumlah total nasabah 1467 orang. 2. Bertambah Luasnya Pasar Sasaran Kegiatan
yang
dilakukan
oleh
bidang
marketing
yaitu
memperkenalkan produk yang telah diciptakan kepada masyarakat. Dengan adanya kegiatan promosi selain meningkatkan jumlah nasabah juga bertambahnya pasar sasaran yang dituju. Sasaran pasar yang pada awalnya hanya kalangan sekolah Paud, TK, SD, dan sekarang masyarakat sekitar juga ada yang sudah menabung SIM A, Kemampuan penguasaan pasar tersebut dapat dipandang sebagai salah satu indikator keberhasilan. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mempertahankan dan memperluas jaringan pasar sehingga pencapaian tujuan tersebut dianggap sebagai keberhasilan perusahaan. 3. Tingkat Kepercayaan dan Loyalitas Nasabah Kepercayaan masyarakat terhadap BMT tidak terlepas dari masalah kepuasan yang dapat dipenuhi salah satunya dari pelayanan yang prima. Nasabah yang loyal berawal dari adanya kepercayaan yang tumbuh pada diri mereka masing-masing. Memiliki nasabah yang loyal adalah harapan
76
setiap manajemen lembaga keuangan syariah seperti BMT, hal ini karena loyalitas nasabah akan membuat BMT mampu bertahan bahkan dapat meningkatkan keuntungannya. Kepercayaan dan loyalitas nasabah dapat dilihat dari keikutsertaan nasabah secara berlanjut, tidak hanya satu kali periode saja. Selain itu, nasabah yang loyal dapat dilihat dari adanya produk yang sama di lembaga keuangan syariah lain tetapi nasabah tetap memilih produk yang ada di BMT CKS. Masyarakat sebagai konsumen atau pasar yang dituju oleh industri perbankan memiliki berbagai pertimbangan dalam memilih
usaha jasa perbankan
yang akan
digunakannya, hal tersebut dapat dilihat dari kemudahan, keamanan serta tingkat kenyamanan yang dirasakan oleh nasabah. Dapat disimpulkan bahwa pelayanan yang baik, ramah, cepat, dan akurat merupakan suatu prinsip yang harus dimiliki oleh setiap karyawan BMT sebagai cara dalam memberikan pelayanan prima kepada nasabah. Semakin baik pelayanan yang diberikan, maka semakin tinggi tingkat kepuasan nasabah dan semakin tinggi pula tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BMT.