ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini dilakukan analisis model penyebaran penyakit AIDS dengan adanya transmisi vertikal pada AIDS. Dari model matematika tersebut ditentukan titik setimbang dan kemudian dianalisis kestabilan dari titik setimbang yang diperoleh. 4.1
Analisis Kestabilan Model Matematika AIDS dengan Transmisi Vertikal AIDS Adapun model yang dibahas dalam proposal ini adalah model yang
dibangun oleh Mahato dkk, (2014)yakni model matematika AIDS dengan adanya transmisi vertikal.Model matematika AIDS ini memberikan penularan Ibu hamil atau Ibu menyusui yang positif terinfeksi HIV ke anaknya. Ada empat kompartemen dalam model ini, yakni populasi yang sehat dan rentan tertular HIV/AIDS (Susceptible), populasi yang terinfeksi HIV tanpa gejala (Exposed), populasi terinfeksi HIV dengan gejala (Infected ) dan populasi kasus AIDS (AIDS). Pada penulisan ini, diberikan beberapa asumsi untuk memodelkan kasus penyebaran HIV/AIDS dengan transmisi vertikal AIDS, yaitu: 1. Populasi dibagi menjadi empat kompartemen yaitu Susceptible merupakan pupulasi yang rentan, Exposed merupakan populasi yang terinfeksi HIV tanpa gejala, Infected merupakan populasi yang terinfeksi HIV dengan gejala, dan AIDS merupakan populasi penderita AIDS 2. Terdapat faktor penularan ibu hamil maupun ibu menyusui ke anaknya
14 SKRIPSI
ANALISIS KESTABILAN MODEL...
RIZKA RACHMAWATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15
3. Laju rekrutmen bertambah dengan Laju Konstan 4. Pada populasi AIDS diisolasi sehingga tidak dapat menularkan ke populasi yang lain khususnya populasi yang sehat 5. Kematian HIV karena AIDS diperhatikan. Berikut ini adalah keterangan notasi yang berlaku pada model matematika AIDS dengan transmisi vertikal AIDS: Tabel 4.1. Notasi dan Definisi Parameter Model Matematika AIDS dengan Transmisi Vertikal NOTASI β§ π(π‘) πΈ(π‘) πΌ(π‘) π΄(π‘) π½ c π(π‘) π πΏ π πΎ π π
KETERANGAN Laju kelahiran yang rentan Populasi yang rentan pada saat t Populasi yang terinfeksi HIV (tanpa gejala) pada saat t Populasi yang terinfeksi HIV(dengan gejala) pada saat t Populasi yang terkena AIDS pada saat t Peluang transmisi penyakit/interaksi dengan individu yang terinfeksi Rata-rata interaksi individu per satuan waktu Populasi total pada saat t Laju kematian alami Laju terinfeksi HIV baru Laju transmisi penularan vertikal Laju kematian karena terinfeksi HIV Laju pengembangan menjadi AIDS Laju kematian kasus AIDS
Selanjutnya untuk mempermudah penulisan dengan demikian notasi π π‘ , πΈ π‘ , πΌ π‘ , π΄(π‘), dan π π‘
berturut-turut ditulis dengan S,E,I,A, dan N.
Karena notasi S,E,I,A, dan N menyatakan jumlah individu dalam populasi tertentu pada waktu tertentu sehingga diasumsikan:
SKRIPSI
ANALISIS KESTABILAN MODEL...
RIZKA RACHMAWATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16
π, πΈ, πΌ, π΄, π β₯ 0 Selain itu, dalam ilmu fisika kelajuan merupakan salah satu besaran turunan yang tidak bergantung pada arah, sehingga kelajuan termasuk besaran skalar yang nilainya selalu positif. Dengan demikian, dalam skripsi ini dapat diasumsikan β§, π½, c, π, πΏ, π, πΎ, π, dan π merupakan parameter yang menyatakan laju, maka β§, π½, c, π, πΏ, π, πΎ, π, π Λ 0.Karena π½, π½π menyatakan probabilitas maka 0 β€ π½ β€ 1, dan 0 β€ π½π β€ 1. Berdasarkan asumsi dan notasi di atas, maka dapat dibentuk diagram transmisi dari model penyebaran HIV/AIDS dengan adanya transmisi vertikal:
ππΌ π½πππΌ
β§
π
S
ππ
πΏπΈ E
ππΈ
ππΌ A
I
(π + πΎ)πΌ (π + π)π΄
Gambar 4.1. Diagram Transmisi Model Matematika AIDS dengan Transmisi Vertikal AIDS. Berdasarkan Gambar 4.1 di atas, maka dapat dibentuk suatu model matematika AIDS dengan transmisi vertikal AIDS sebagai berikut: ππ ππ‘ ππΈ ππ‘ ππΌ ππ‘ ππ΄ ππ‘
SKRIPSI
=β§β π½πππΌ
π½πππΌ π
β ππ
(4.1)
β ππΈ β πΏπΈ
(4.2)
= πΏπΈ + ππΌ β π + πΎ + π πΌ
(4.3)
= ππΌ β π + π π΄ .
(4.4)
=
π
ANALISIS KESTABILAN MODEL...
RIZKA RACHMAWATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
17
Pada persamaan (4.1) mempresentasikan laju perubahan populasi yang sehat atau rentan per satuan waktu bertambah karena adanya laju rekrutmen dari populasi yang rentan sebesar β§. Kemudian berkurang karena adanya interaksi populasi yang rentan dengan populasi yang terinfeksi HIV tanpa gejala sebesar π½πππΌ π
dan berkurang karena adanya kematian alami sebesar ππ. Pada persamaan (4.2) mempresentasikan laju perubahan populasi yang
terinfeksi HIV tanpa gejala bertambah karena terdapat populasi yang rentan yang telah berinteraksi dengan populasi yang terinfeksi HIV pada fase Isebesar
π½πππΌ π
.
Kemudian berkurang karena adanya kematian alami pada fase E sebesar ππΈ dan berkurang karena adanya laju terinfeksi HIV dengan munculnya gejala pada fase E sebesar πΏπΈ. Pada persamaan (4.3) mempresentasikan laju perubahan populasi HIV dengan gejala bertambah karena populasi yang terinfeksi HIV dengan gejala sebesar πΏπΌ serta bertambah karena adanya laju transmisi vertikal sebesar ππΌ. Kemudian berkurang karena adanya laju kematian yang diakibatkan HIV dengan muncul gejala sebesar πΎπΌ, berkurang karena adanya kematian alami sebesar π, dan berkurang karena berkembangnya populasi HIV dengan gejala ke tahap AIDS sebesarππΌ. Pada persamaan (4.4) mempresentasikan laju populasi AIDS bertambah karena
laju berkembangnya HIV dengan gejala sebesar π ke tahap AIDS.
Kemudian berkurang karena adanya kematian alami sebesar π dan kematian akibat AIDS sebesar π.
SKRIPSI
ANALISIS KESTABILAN MODEL...
RIZKA RACHMAWATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Selanjutnya, populasi
total
dinyatakan sebagai
18
π = π + πΈ + πΌ + π΄,
sehingga laju perubahan dari total populasi adalah ππ = Ξ β ππ β πΎ β π πΌ β ππ΄ ππ‘ Untuk mempermudah analisis model, Model pada persamaan (4.1) - (4.4) dapat ditulis ulang menjadi : ππ ππ‘ ππΈ ππ‘ ππΌ ππ‘ ππ΄ ππ‘
(4.5)
= Ξ β ππ β πΎ β π πΌ β ππ΄ =
π½π πβπΈβπΌβπ΄ πΌ N
(4.6)
β π+πΏ πΈ
= πΏπΈ + ππΌ β π + πΎ + π πΌ
(4.7)
= ππΌ β π + π π΄.
(4.8)
Selanjutnya dilakukan analisis kestabilan dari model di atas.Adapun langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan titik setimbang dari model tersebut.Kemudian titik setimbang yang diperoleh disubstitusikan kedalam persamaan model yang telah dilinierisasi menggunakan matriks Jacobian.Matriks Jacobian ini merupakan hampiran linier dari sistem tak linier. Selanjutnya akan dibentuk persamaan karakteristik untuk mendapatkan nilai eigen. Nilai eigen tersebut nantinya digunakan untuk menentukan kestabilan dari model tersebut. Kestabilan model yang dihasilkan diharapkan dapat membantu untuk mengetahui dinamika perilaku sistem dari model tersebut. Keadaan setimbang merupakan suatu kondisi ketika perubahan jumlah subpopulasi tertentu sepanjang waktu adalah nol. Dalam model ini, hal tersebut terpenuhi saat
ππ ππ‘
=
ππΈ ππ‘
ππΌ
= ππ‘ =
ππ΄ ππ‘
= 0.
(4.9)
Berdasarkan persamaan (4.9) maka dari persamaan (4.5) β (4.8) diperoleh
SKRIPSI
ANALISIS KESTABILAN MODEL...
RIZKA RACHMAWATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19
Ξ β ππ β πΎ β π πΌ β ππ΄ = 0
(4.10)
π½π πβπΈβπΌβπ΄ πΌ
(4.11)
N
β π+πΏ πΈ =0
πΏπΈ + ππΌ β π + πΎ + π πΌ = 0
(4.12)
ππΌ β π + π π΄ = 0.
(4.13)
Kemudian dari persamaan-persamaan di atas diperoleh dua titik setimbang yaitu titik setimbang non endemik (bebas penyakit) dan titik setimbang endemik. Titik setimbang bebas penyakit adalah suatu kondisi dimana tidak ada penyebaran penyakit menular. Titik setimbang ini diperoleh ketika tidak ada individu yang terinfeksi penyakit dalam populasi πΌ = 0 . Karena tidak ada individu yang terinfeksi maka mengakibatkan tidak adanya juga individu yang terinfeksi pada fase exposed dan AIDS πΈ = 0, π΄ = 0 .Titik setimbang bebas penyakit dapat dinyatakan dengan πΈ0 = π0 , πΈ0 , πΌ0, π΄0 = (π, 0, 0, 0) sehingga Ξ
memenuhi π = π . Dengan demikian diperoleh titik setimbang bebas penyakit sebagai berikut Ξ
πΈ0 = π0 , πΈ0 , πΌ0, π΄0 = (π , 0, 0, 0). Titik setimbang endemik adalah suatu kondisi dimana terdapat penyebaran penyakit πΌ β 0 . Dengan kata lain titik setimbang endemik ini terjadi pada saat terdapat populasi yang terinfeksi HIV tanpa gejala, populasi HIV dengan gejala, dan populasi AIDS, sehingga diperoleh π, πΈ, πΌ, π΄ > 0. Titik setimbang endemik dapat dinyatakan πΈ1 = (π β , πΈβ , πΌ β , π΄β ). Dari persamaan (4.10), (4.12), dan (4.13) diperoleh
SKRIPSI
ANALISIS KESTABILAN MODEL...
RIZKA RACHMAWATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
π +π πΎβπ πΏβπΏ 2 π
Ξ
πβ =
β π πΈβ
π π +π π+πΎ+πβπ
20
(4.14)
πΈβ
πΏπΈ β
(4.15)
πΌ β = π +πΎ +πβπ π΄β =
ππΏ πΈ β
(4.16)
π +π (π +πΎ+πβπ)
Berdasarkan persamaan (4.11), maka diperoleh π½π πβπΈβπΌβπ΄ πΌ N πΈβ
β π+πΏ πΈ =0 πΌβ
π΄β
(4.17)
π½ππΌ β 1 + π β + π β + π β β π + πΏ πΈ β = 0
Dengan melakukan substitusi persamaan (4.14) β (4.16) ke persamaan (4.17) maka diperoleh πΈβ =
π΄ π΅
Dengan π1 = π + πΏ π2 = π + π (4.18)
π3 = π + πΎ + π β π π΄ = Ξ π½ππΏ π2 β πΏ π2 πΎ + π β π β π 2 π3 πΏ + π β ππ(πΏ + πΎ + π) π΅ = πΏ π1 π2 π½π + π β πΎπ1 π2 β πππ1
Berdasarkan dari persamaan β persamaan diatas dapat disimpulkan titik setimbang endemik dari model matematika AIDS dengan transmisi vertikal yaitu : πΈ1 = π β , πΈβ , πΌ β , π΄β dengan : Ξ π + π πΎ β π πΏ β πΏ2 π β π πΈβ π π+π π+πΎ+πβπ
πβ =
πΈβ =
SKRIPSI
πΈβ
π΄ π΅
ANALISIS KESTABILAN MODEL...
RIZKA RACHMAWATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21
πΏπΈ β
πΌ β = π +πΎ +πβπ π΄β =
ππΏ πΈ β π +π π +πΎ+πβπ
Untuk syarat titik setimbang πΈ1 eksis jika πΈβ =
Ξ π½ππΏ π2 β πΏ π2 πΎ + π β π β π 2 π3 πΏ + π β ππ(πΏ + πΎ + π) >0 πΏ π1 π2 π½π + π β πΎπ1 π2 β πππ1
denganπ1 , π2 , π3 dan π΄, π΅ merujuk pada persamaan (4.18) Uraian lengkap perhitungan titik setimbang endemik πΈ1 dapat dilihat di Lampiran 1. Setelah didapatkan titik setimbang bebas penyakit dan titik setimbang endemik, selanjutnya dianalisis kestabilan lokal dari masing β masing titik setimbang tersebut. Kestabilan lokal disekitar dua titik setimbang dapat membantu untuk mengetahui dinamika perilaku sistem pada model matematika AIDS dengan transmisi vertikal AIDS. Berdasarkan persamaan (4.10) β (4.13) terlihat bahwa sistem tersebut merupakan sistem autonomous nonlinear.Untuk menguji kestabilan asimtotis lokal dari titik-titik setimbang bebas penyakit dan endemik perlu dilakukan linierisasi dengan menggunakan matriks Jacobian. Misalkan sistem autonomous dari model matematika AIDS dengan transmisi vertikal AIDS didefinisikan sebagai berikut: ππ ππ‘ ππΈ ππ‘ ππΌ ππ‘
SKRIPSI
= Ξ β ππ β πΎ β π πΌ β ππ΄ = π¦1 (π, πΈ, πΌ, π΄) =
π½π πβπΈβπΌβπ΄ πΌ N
β π + πΏ πΈ = π¦2 (π, πΈ, πΌ, π΄)
= πΏπΈ + ππΌ β π + πΎ + π πΌ = π¦3 (π, πΈ, πΌ, π΄)
ANALISIS KESTABILAN MODEL...
(4.19) (4.20) (4.21)
RIZKA RACHMAWATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ππ΄ ππ‘
22
(4.22)
= ππΌ β π + π π΄ = π¦4 (π, πΈ, πΌ, π΄).
Berdasarkan Definisi 2.3, matriks Jacobian dari persamaan (4.19) β (4.22) adalah
π½=
ππ¦1
ππ¦1
ππ¦1 ππ¦1
ππ ππ¦2
ππΈ ππ¦2
ππΌ ππ΄ ππ¦2 ππ¦2
ππ ππ¦3
ππΈ ππ¦3
ππΌ ππ΄ ππ¦3 ππ¦3
ππ ππ¦4
ππΈ ππ¦4
ππΌ ππ΄ ππ¦ 4 ππ¦4
ππ
ππΈ
ππΌ ππ΄
.
Dari sini diperoleh matriks Jacobian sebagai berikut βπ π½πΆπΌ (π΄+πΈ)
π½=
π2
+
0 π½πΆπΌπ΄
π½πΆπΌπΈ
π
π2
0 0
βπ
β πΎβπ
β π1 πΏ 0
πΈ
π½πΆ 1 β π β βπ3 π
2πΌ π
π΄
βπ
π½πΆπΌ π
0 βπ2
.
(4.23)
dengan π1 , π2 , dan π3 merujuk pada persamaan (4.18). Untuk menganalisis kestabilan dari suatu sistem dapat ditentukan dari nilai eigen matriks Jacobian model. Berikut analisis kestabilan asimtotis lokal dari titik setimbang bebas penyakit πΈ0 dan titik setimbang endemik πΈ1 . a.
Kestabilan Lokal di Titik Setimbang Bebas Penyakit (π¬π ) Matriks Jacobian pada persamaan (4.23) dievaluasi pada titik setimbang
bebas penyakit HIV/AIDS πΈ0 =
π½πΈ0
βπ 0 = 0 0
0 βπ1 πΏ 0
Ξ π
, 0,0,0 adalah
π β πΎ βπ π½πΆ 0 βπ3 0 . π βπ2
dengan π1 , π2 , π3 merujuk pada persamaan (4.18). Berdasarkan matrik Jacobiantersebut, dapat dibentuk suatu persamaan karakteristik dari matriks π½πΈ0 sebagai berikut:
SKRIPSI
ANALISIS KESTABILAN MODEL...
RIZKA RACHMAWATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
23
det ππΌ β π½πΈ0 = 0yaitu: (4.24)
β (π + π) π + π2 π2 + π1 π + π2 = 0 dengan π1 = (π1 + π3 ) π2 = π1 π3 β πΏπ½πΆdan π1 , π2 , π3 merujuk pada persamaan (4.18)
Berdasarkan persamaan karakteristik (4.24) maka didapat nilai eigen sebagai berikut π1 = βπ π2 = βπ2 = β(π + π). Berdasarkan Teorema 2.2 agar titik setimbang bebas penyakit (πΈ0 ) stabil asimtotis jika dan hanya jika persamaan karakteristik (4.24) mempunyai akar-akar yang negatif. Karena laju kematian alami π dan laju kematian karena AIDS π bernilai positif , maka jelas bahwa π1 < 0 dan π2 < 0 Sedangkan nilai eigen yang lain diperoleh dari akar persamaan π2 + π1 π + π2 = 0
(4.25)
Selanjutnya akan ditentukan syarat agar persamaan (4.25) memiliki akarakar yang negatif. Tanda dari nilai eigen yang merupakan akar dari persamaan (4.25) tidak mudah ditentukan, sehingga digunakan kriteria Routh Hurwitz. Berdasarkan Teorema 2.3. syarat agar akar persamaan (4.25) bernilai negatif atau mempunyai bagian real negatif jika π1 > 0 dan π2 > 0. Pandang π1 = (π1 + π3 ), dengan π1 = π + πΏdan π3 = π + πΎ + π β π. Dari sini diperoleh
SKRIPSI
ANALISIS KESTABILAN MODEL...
RIZKA RACHMAWATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
24
π1 = 2π + πΎ + πΏ + π β π = 2π + πΎ + πΏ + π (1 β π
1 ) π
dengan π
1 = 2π +πΎ+πΏ+π .. Dari uraian di atas didapati bahwa syarat untuk π1 > 0jika π
1 < 1. Selanjutnya, akan diberikan syarat agar π2 > 0. π2 = π + πΏ π + πΎ + π β π(π + πΏ) β πΏπ½πΆ = π + πΏ π + πΎ + π (1 β π
0 ) dengan π
0 =
πΏπ½πΆ +π(π +πΏ) π +πΏ π +πΎ+π
.
Dari uraian di atas didapati bahwa syarat untuk π2 > 0jika π
0 < 1, dengan π
0 dan π
1 merupakan bilangan reproduksi dasar yakni menyatakan rata-rata banyaknya kasus baru dari individu yang terinfeksi penyakit menular terhadap individu yang rentan. Bilangan reproduksi dasar ini dapat dijadikan tolak ukur terjadi atau tidaknya penyakit menular. Berdasarkan uraian di atas dapat dibentuk sebuah teorema terkait kestabilan dari titik setimbang bebas penyakit sebagai berikut Teorema 4.1 Titik setimbang bebas penyakit
πΈ0 =
Ξ π
, 0,0,0
pada model
matematika AIDS dengan transmisi vertikal AIDS akan stabil asimtotis jika memenuhi π
0 < 1dan π
1 < 1. Teorema 4.1 dapat diartikan bahwa setiap individu yang terinfeksi HIV dapat menularkan penyakit HIV kepada rata-rata kurang dari satu penderita baru sehingga penyakit HIV dapat dieliminasi jika π
0 < 1 dan π
1 < 1.
SKRIPSI
ANALISIS KESTABILAN MODEL...
RIZKA RACHMAWATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
b.
25
Kestabilan Lokal di titik Setimbang Endemik (π¬π ) Setelah diperoleh analisis kesatabilan lokal untuk titik setimbang non
endemik selanjutnya akan dianalisis kestabilan lokal untuk titik setimbang endemik. Dengan langkah yang sama seperti diatas sehingga matriks Jacobian di titik setimbang πΈ1 = π β , πΈ β , πΌ β , π΄β adalah sebagai berikut: βπ π π½πΈ1 = 1 0 0
0 βπ2 πΏ 0
βπ β πΎ β π π½π πΌβ π3 πβ , βπ3 0 π βπ2
denganπ1 , π2 , π3 merujuk pada persamaan (4.18). Kemudian berdasarkan matriks tersebut, dapat dibentuk persamaan karakteristik π½πΈ1 dengan menggunakan det ππΌ β π½πΈ1 = 0, sehingga diperoleh persamaan karakteristik dari matriks π½πΈ1 adalah βΊ (π + π)(π + π2 ) π2 + (π2 +π3 )π + πΏπ3 = 0 βΊ (π + π)(π + π2 ) π2 + π·1 π + π·2 = 0
(4.26)
dengan π½ππΌ(π΄β + πΈ β ) π½ππΌπ΄β π1 = + π β2 πβ π2 =
π½ππΌ β πΈβ + π1 π β2
πΈ β 2πΌ β π΄β π3 = π½π 1 β β β β β β π π π π½ππΌ β πΈβ π·1 = + π1 + π3 πβ π·2 = πΏπ½π 1 β
SKRIPSI
πΈβ 2πΌ β π΄β β β . πβ πβ πβ
ANALISIS KESTABILAN MODEL...
RIZKA RACHMAWATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
26
Berdasarkan uraian di atas, untuk mengetahui kestabilan dari titik setimbang endemik πΈ1 secara analitik melalui analisis nilai eigen dari persamaan (4.26) sulit dilakukan karena melibatkan koefisien persamaan karakteristik yang rumit. Dengan demikian penentuan kestabilan dengan kriteria Routh-Hurwitz juga sulit untuk dilakukan.Oleh karena itu, kestabilan lokal titik setimbang πΈ1 dianalisis secara numerik menggunakan software MATLAB. Berikut adalah asumsi parameter yang digunakan : Tabel 4.2 Parameter model matematika AIDS dengan adanya transmisi vertikal Parameter β§ π½ c π πΏ π πΎ π π
Nilai 10 0.5 10 0.2 0.8 0.2 0.01 0.9 0.8
Satuan Per tahun 1 orang per tahun Per tahun Per tahun Per tahun Per tahun Per tahun Per tahun
Simulasi yang dilakukan dengan menggunakan metode bidang fase dengan memberikan tiga nilai awal untuk variabelN, E, I, A yang berbeda untuk mengetahui letak kekonvergenan solusi dari tiap-tiap nilai awal parameter yang diberikan. Berikut adalah nilai awal yang diberikan: Tabel 4.3 Parameter Nilai Awal Nama Jumlah populasi awal π(0) Jumlah populasi awal πΈ(0)
SKRIPSI
No 1 2 3 1 2
Nilai 1000 800 500 750 650
ANALISIS KESTABILAN MODEL...
Satuan Orang Orang
RIZKA RACHMAWATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
27
3 300 Jumlah populasi 1 300 awal πΌ(0) 2 200 Orang 3 100 Jumlah populasi 1 50 awal π΄(0) 2 10 Orang 3 1 Berdasarkan nilai parameter pada Tabel 4.2 di atas diperoleh nilai dari titik setimbang πΈ1 = (35, 9, 8, 6). Berikut ini adalah gambar dari bidang fase model matematika AIDS dengan adanya transmisi vertikal.
Gambar 4.2 Grafik Bidang Fase π π‘ dan πΌ π‘ untuk Titik Setimbang Endemik Pada Gambar 4.2 grafik bidang fase tersebut dapat diketahui bahwa semuanya konvergen ke titik digunakan π
0 =
πΏπ½πΆ +π π +πΏ π +πΏ π+πΎ +π
35, 8 . Berdasarkan nilai parameter yang
= 4.2198 > 1
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dibentuk dugaan atau konjektur sebagai berikut : Konjektur 4.1 Titik setimbang endemik πΈ1 = π β , πΈ β , πΌ β , π΄β
pada model
matematika AIDS dengan adanyaTransmisi vertikal akan ada dan stabil asimtotis lokal jika π
0 =
SKRIPSI
πΏπ½πΆ +π π +πΏ π +πΏ π+πΎ +π
>1
ANALISIS KESTABILAN MODEL...
RIZKA RACHMAWATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4.2
28
Simulasi Numerik Model Matematika AIDS dengan adanya Transmisi Vertikal
4.2.1 Simulasi dan Interpretasi Model Pada subbab ini disimulasikan model matematika AIDS dengan adanya transmisi vertikal.Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui perilaku dari subpopulasi pada model tersebut.Simulasi ini dilakukan dalam waktu π‘ = 50 tahun, dengan nilai awal π 0 , πΈ 0 , πΌ 0 , π΄ 0
= 200,150,40,20 . Berikut ini
adalah hasil simulasi untuk subpopulasi N, E, I, A.
Gambar 4.3 Dinamika Populasi AIDS dengan Transmisi Vertikal untuk Kasus π
0 < 1. Pada Gambar 4.3 terlihat bahwa laju transmisi πsemakin besardan laju transmisi πΈ semakin kecil. Hal ini dikarenakan tidak adanya interaksi antara π dengan πΌ. Oleh karena itu, kondisi ini menunjukan tidak terjadi endemik di dalam populasi.
SKRIPSI
ANALISIS KESTABILAN MODEL...
RIZKA RACHMAWATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
29
Selanjutnya akan diberikan hasil simulasi untuk model matematika AIDS dengan transmisi vertikal ketika π
0 > 1dalam waktu π‘ = 10 tahun,dengan nilai awal π 0 , πΈ 0 , πΌ 0 , π΄ 0
= 1000,750,200,50 dan nilai parameter yang
diperbesar yaitu π½ = 0.5, π = 10, dan πΏ = 0.8.
Gambar 4.4Dinamika Populasi AIDS dengan Transmisi Vertikal untuk Kasus π
0 > 1. Pada Gambar 4.4 terlihat bahwa laju transmisi populasi total (π)semakin kecil. Hal ini dikarenakan laju transmisi HIV dengan gejala (πΌ) semakin besar. Oleh karena itu, kondisi ini menunjukan terjadi endemik di dalam populasi.
SKRIPSI
ANALISIS KESTABILAN MODEL...
RIZKA RACHMAWATI