BAB IV METODOLOGI 4.1. Bahan dan Alat yang Digunakan Bahan yang digunakan sebagai referensi: 1. Citra Landsat 7 ETM dan untuk wilayah Kabupaten Tanah laut. 2. Peta RTRW Kabupaten Tanah Laut. Data lokasi Potensi Sumberdaya Perikanan Umum 3. Peta Perairan dan Penggunaannya. Peta tematik (jalan, sungai serta pemukimanan). 4. Data base potensi Sumberdaya Perikanan Kabupaten Tanah Laut. 5. Data Kecamatan dalam Angka Kabupaten Tanah Laut Peralatan yang digunakan: Seperangkat PC dengan spesifikasi tinggi, dengan plotter ukuran A0, Perangkat lunak ER Mapper versi 5.5, Perangkat lunak Arc View 3.3 GPS, Video Camera dan peralatan lain untuk kegiatan cek lapangan.
4.2. Data – Data Relevan Data – data yang relevan antara lain: 1. Sebaran eksisting sumberdaya perikanan, Fishing ground 2. Sebaran potensi sumberdaya perikanan, Fishing ground 3. Tata guna lahan 4. Kondisi fisiografis 5. Potensi sosial ekonomi dan budaya masyarakat (mata pencaharian, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan ketrampilan, persepsi masyarakat, struktur demografi, sarana dan prasarana, dan variabel lain yang relevan, kepemilikan sarana dan prasarana usaha perikanan) 6. Kualitas dan Kuantitas Air, data kulitas air dengan metode yang digunakan diuraikan pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Parameter, Satuan, metoda Analisis dan lokasi Analisis. No 1 2 3 4 5 6 7
Parameter pH Kecerahan BOD Nitrat Nitrit Ammoniak (NH3) Timbal (Pb)
Satuan cm Mg/l Mg/l Mg/l Mg/l Mg/l
Metoda Analisis/alat Lakmus Seichi disk Potensiometrik & Inkubasi Ion Selective meter Ion Selective meter AAS AAS
IV - 1
Lokasi Analisis Lapangan Lapangan Lab Induk Lab Induk Lab Induk Lab Induk Lab Induk
7. Komponen Biota Akuatik, Data ini diambil meliputi plankton dan benthos. Sampel plankton diambil dengan menggunakan ember sebanyak 10 liter dan dimasukan dalam plankton net yang pada ujungnya dipasang botol flakon. Contoh air yang didapat dalam botol flakon kemudian ditetesi formalin 4 % sebayak 3 – 5 tetes. Kemudian botol ditutup rapat dan diberi label. Perhitungan populasi plankton menggunakan Sedgewick-Rafter Counting Cells (SRCC) volume 1 ml pada pembesaran 10 X 10 dengan metode Total Strip Counting menjelajahi seluruh daerah SRCC atau perhitungan meliputi seluruh bidang. Data sekunder akan digali dari berbagai sumber digunakan sebagai data pelengkap dan data penunjang dalam studi ini. Seluruh data dipresentasikan dalam bentuk format tabel, grafik dan diagram serta peta tematik untuk diintepretasikan lebih lanjut. Data sekunder sebagai pelengkap dalam analisis dan pelaporan yang dikumpulkan meliputi : 1. Luas daerah 2. Kondisi tataguna lahan 3. Kondisi topografis (Peta Topografi) 4. Data peruntukan sumber daya perikanan; yang bersumber dari berbagai laporan penelitian terdahulu dan publikasi ilmiah lainnya jika ada.
4.3. Prosedur Pengamatan 4.3.1. Metode Pengumpulan Data Investigasi dan penyusunan informasi terhadap potensi sumber daya perikanan memerlukan berbagai pendekatan di antaranya penelusuran data yang merupakan kumpulan dari variabel yang relevan dengan tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer maupun data sekunder. 4.3.2. Metode Pengolahan dan Analisis Data Data – data yang telah diinventarisir dari lapangan maupun penelusuran data sekunder kemudian diseleksi, diklasifikasi, ditabulasi kemudian dianalisis sesuai tujuan studi. Hasil pengolahan dan analisis data selanjutnya akan dituangkan dalam bentuk peta tematik. Hasil analisis dilanjutkan dengan pendekatan sistem informasi geografis. Analisis spasial dilakukan guna menunjang interpretasi data melalui penuangan informasi ke dalam peta tematik dengan skala yang disesuaikan, melalui overlay method. Untuk melakukan penilaian terhadap kesesuaian lahan bagi pengembangan budidaya perikanan, dilakukan analisis kesesuaian lahan dengan kriteria sebagai berikut. IV - 2
Tabel 4.2. Kriteria Kesesuaian Lahan Pengembangan Usaha Perikanan Kualitas/Karakteristik Parameter & Bobot
Kesesuaian dan Skor S1
S2
S3
N1
N2
Lempung berlumpur (3)
Lempung liat berlumpur (2)
Lempung
Ada (2) Sepanjang tahun Debit berlimpah
Ada (2) Sepanjang tahun Debit surut
Ada (2) Musiman
Ada (2) Musiman
Tidak ada (1)
(3)
Debit berlimpah saat musim hujan (2)
Debit kecil saat musim hujan (1)
(4) 30->40 (4)
25-30 (3)
20-25 (2)
<20 (1)
7,5-8,5
8,5-10
10-11
>11
6-7,5
4-11
<4
(4)
(3)
(2)
(1)
< 0,3 (4)
0,3-0,4 (3)
0,4-0,5 (2)
>0,5 (1)
<0,06 (4) 10 (2) 50-500 (4) 2 (4) < 0,001 (4) Kawasan Budidaya (4) > 5 unit (4)
<0,06 10 (2) 15-50; 500535 (3) 3 (3) <0,03 (3) Kawasan permukiman (2) 5 (3)
<0,06 10 (2) 10-15; 535550 (2) 6 (2) 0,03 (2) Kawasan permukiman
>0,06 (1) 20 (1) <10; >550 (1) 12 (1) >0,03 (1) Kawasan permukiman
<5 (2)
0
Tanah (25) Tekstur (25)
(1)
Air (25) Sumber air (3) Kuantitas Air (3)
Kualitas Air Kecerahan (cm) (2) pH (3)
Amoniak (ppm) (2) Nitrit (ppm) (2) Nitrat (ppm) (2) Alkalinitas (ppm) (3) BOD5 (ppm) (2) Pb (ppm) (3) Tata Ruang (30) Keberadaan unit usaha perikanan (budidaya) (20)
Keterangan: S1= sangat sesuai; 243-365 S2= sesuai; 180-242 S3=cukup sesuai; 89-179 N1= tidak sesuai; 8-88 N2= sangat tidak sesuai; 0-7 Selanjutnya dilakukan kajian terhadap karakteristik masing-masing kawasan.
IV - 3
>0,06 20 (1) 0 >12 (0) 0 Kawasan Lindung (0) 0
4.3.3. Lokasi Sampling dan Waktu Pelaksanaan Lokasi sampling ditetapkan secara pusposive, dengan mengikuti batas – batas ruang dengan memperhatikan tata guna lahan wilayah Kabupaten Tanah Laut melalui pendekatan administratif dan ekologis yang mencakup satuan wilayah Kecamatan di Kabupaten Tanah Laut. Pelaksanaan penelitian sejak 27 Agustus 2008 sampai 27 Desember 2008 dilaksanakan di Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah laut. Kecamatan Pelaihari terdiri atas 28 desa. Dari diskusi awal (Expose Proposal) yang dilaksanakan di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Laut, dari 28 desa ini ditetapkan 10 Desa diambil secara lengkap datanya, dengan jadwal kegiatan seperti tabel 4.3. Tabel 4.3. Jadwal Kegiatan Pemetaan dan Sistem Informasi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Kec. Pelaihari Kab. Tanah laut Tahun 2008. Bulan No Kegiatan 1 2 3 4 1 Persiapan a. Kordinasi perizinan b. Identifikasi potensi dan masalah c. Evaluasi dan interpretasi data awal 2 Pelaksanaan 3 Pemantauan dan Evaluasi 4 Pelaporan a. Penyusunan konsep laporan b. Diskusi antar Tim c. Melaksanakan Seminar d. Menyusun Laporan Akhir e. Penggandaan Laporan f. Distribusi Laporan
4.3.4. Prosedur Penyusunan Dasar Sistem Informasi Prosedur penyusunan dasar sistem informasi diawali dengan imventarisasi data menyangkut usaha perikanan yang ada di kawasan studi, untuk selanjutnya disusun dan dilakukan analisis sesuai dengan tujuan studi. Prosedur penyusunan dasar sistem informasi secara grafis dilakukan sesuai dengan uraian gambar di bawah.
IV - 4
Struktur Logika Sistem Informasi Pengolahan, Pemrosesan, Konversi, dll
DATA
INFORMASI
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Masukan
Pengolahan
Basisdata
Pengendalian
Keluaran
Sumber Daya Pengolahan Data
Atribut Informasi
Kebutuhan Informasi Efisiensi Biaya
IV - 5
Kebutuhan Pengolahan Data Faktor Organisasi
Kebutuhan Kelayakan