14
BAB IV KONS EP
4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi M enurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Buku (kb) adalah (1) lembar kertas yang berjilid berisi tulisan atau kosong; kitab ; (2) beberapa helai kertas yang terjilid (berisi tulisan untuk dibaca atau halaman kosong untuk ditulisi – buku tulis) Sedangkan M enurut Oxford Dictionary, Buku (kb) adalah (1) hasil karya yang ditulis atau dicetak dengan halaman-halaman yang dijilid pada satu sisi; (2) hasil karya yang ditujukan untuk penerbitan. M enurut Thomas M ann dalam buku “Ordnung and Eccentricity” bahwa mendesain sebuah buku lebih dari menampilkan teks dan gambar dengan jelas, walaupun beliau memiliki nasionalis Jerman yang mencintai kejelasan tipografi. Sebuah buku harus memenuhi keinginan dan menjadi objek yang bernilai. Supon Phornulit yang juga memiliki Supon Design Group dalam bukunya “Breaking the Rules in Publication Design” mengatakan bahwa buku juga memiliki peraturan structural, yang jika digunakan dengan baik akan memperbaiki, bukan membatasi, solusi desain yang efektif. Supon juga menambahkan teorinya yaitu bahwa sebuah sampul depan buku dapat
15
memberikan pengaruh besar terhadap persepsi pembaca tentang isi dari buku tersebut.
4.1.2 Teori Desain M enurut kutipan yang diambil dari buku “Tipografi dalam Desain Grafis”, Danton Sihombing M FA, desain grafis adalah bidang yang penuh dengan tantangan kreatif dan artistic. Desain grafis memecahkan masalah komunikasi yang ditugaskan kepadanya dan memaksa pemirsanya menangkap gagasan tertentu yang bisa membangkitkan emosi, logika, atau keinginan tertentu. Pada umumnya desainer grafis banyak memanfaatkan gambar, foto, simbol dan berbagai bentuk bahasa dan elemen visual Desain yang baik adalah tercapainya komunikasi visual, sebagai tujuan desainer, kepada sasaran yang dituju. Dengan menggunakan elemen-elemen dasar yang baik, akan menghasilkan karya yang baik pula. Untuk menghasilkan karya yang maksimal, para desainer harus mendalami, mengerti, dan menggunakan teori dasar yang ada di dalam masing-masing elemen desain tersebut. Akan tetapi, bukan hal yang mudah dalam menggabungkan kaidah-kaidahnya sehingga tidak saling bertabrakan melainkan saling menunjang satu sama lainnya karena masing-masing elemen desain mempunyai arti visual dan karakter sendiri.
16
4.1.3
Teori Ilustrasi Drs. Soemarsono D. M enyatakan bahwa ilustrasi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu utama dan pendamping. Ilustrasi utama digunakan untuk menyajikan ide besar, ilustrasi pendamping untuk memperjelas ide utama. Sementara menurut Andrew Loomis, Five P’s and Five C’s adalah dasar dalam menggambar objek dalam bukunya Succesful Drawings 5 P’s mencakup •
Proportion (Proporsional) : Proporsi objek dalam 3 dimensi (tinggi, kedalaman, dan ketebalan).
•
Placement (Penempatan) : Posisi objek di dalam sebuah ruang.
•
Perspective (Perspektif) : Hubungan antara sudut pandang dengan subjek.
•
Planes (Bidang) : Penampakan permukaan yang terbentuk oleh cahaya dan bayangan.
•
Pattern (Pola) : Pertimbangan akan penyusutan tones dari subjek.
5 C’s mencakup •
Conception (konsep) : visualisasi atas sebuah ide (rough sketch).
17
•
Construction (Konstruksi) : Sebuah upaya untuk menyempurnakan bentuk dari kehidupan ataupun pengetahuan dasar.
•
Contour (Kontur) : Batas-batas dari bentuk dalam ruang berdasar sudut pandang.
•
Character (Karakter) : Kualitas yang khusus dari masingmasing objek.
•
Consistency (Konsistensi) : Seluruh esensi dari konstruksi, pencahayaan dan pattern tergabung sebagai satu kesatuan
4.1.4 Teori Layout M enurut Frank F Jenkins, untuk mendapatkan layout yang baik diperlukan adanya : 1. Kesatuan komposisi yang baik dan enak untuk dilihat; 2. Variasi agar tidak monoton; 3. Keseimbangan dalam layout sehingga terlihat sepadan, serasi dan selaras; 4. Irama, yang berupa pengulangan bentuk atau unsure-unsur layaout dan warna; 5. Harmoni adalah keselarasan atau keserasian hubungan antara unsur-unsur yang memberikan kesan kenyamanan dan keindahan; 6. Proporsi, yang merupakan suatu perbandingan;
18
7. Kontras, yang merupakan perpaduan antara warna gelap dan terang.
4.1.4 Teori Tipografi Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan property visual yang pokok dan efektif. Kehadiran tipografi dalam sebuah media terapan visual merupakan faktor yang membedakan antara desain grafis dan media ekspresi visual lain seperti lukisan. Lewat kandungan nilai fungsional dan nilai estetik, huruf memiliki potensi untuk menterjemahkan atmosfiratmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk-bentuk visual. Setiap bentuk huruf dalam sebuah alphabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan mata kita dapat membedakan antara huruf ‘m’ dengan ‘p’ atau ‘C’ dengan Q. Keunikan ini disebabkan oleh cara mata kita melihat korelasi antara komponen visual yang satu dengan yang lain. Sekelompok pakar psikologi dari Jerman dan Austria pada 1900 memformulasikan sebuah teori yang dikenal sebagai teori Gestalt. Teori ini berbasis pada perilaku manusia. Setiap bagian dari sebuah gambar dapat dianalisa dan dievaluasi sebagai komponen yang berbeda. Salah satu hokum persepsi dan teori ini membuktikan bahwa untuk mengenal atau membaca sebuah gambar diperlukan adanya kontras antara ruang positif yang disebut figure dan ruang negatif yang disebut ground.
19
Jenis-jenis huruf Berikut ini adalah beberapa jenis huruf yang berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James Craig, antara lain sbb : 1.
Roman Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminine,
2.
Egyptian Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk seperti persegi papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat. Kekar dan stabil.
3.
Sans Serif Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efesien
20
4.
Script Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkan adalah bersifat pribadi dan akrab
5.
M iscellaneous Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentukbentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornament, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
Untuk pemilihan jenis huruf atau font yang tepat, beberapa kriteria yang harus terpenuhi antara lain : 1.
Clearity adalah bahwa suatu huruf mempunyai fungsi tertentu yang harus dapat dilihat secara jelas.
2.
Readability adalah keterabacaan dan jenis huruf tersebut dalam kalimat atau paragraph
3.
Legibility lebih menekankan apakah kita mudah membacanya atau tidak.
4.
Visibility lebih menekankan pada keindahan jenis huruf tersebut.
21
4.1.6
Teori Warna Warna dapat didefinisikan secara fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera penglihatan. Secara obyektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panjang gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian sempit dari gelombang elektromagnetik Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis menurut J. Linschoten dan Drs. M ansyur, warna-warna itu bukanlah suatu gejela yang dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita terhadap berbagai macam benda dan obyek. Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengan system warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 meliputi : 1.
Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari warna, seperti; merah, hijau, biru dsb.
2.
Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih
22
3.
Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna
M enurut Russel, 1992, salah satu unsur yang paling serba guna untuk sebuah desain adalah warna. Warna dapat menarik perhatian dan membantu menciptakan sebuah mood (suasana hati). Bergantung pada daya tarik suatu karya, warna dapat digunakan dengan beberapa alasan sebagai berikut: 1.
Warna merupakan sebuah alat untuk mendapatkan perhatian
2.
Warna dapat menyoroti unsur-unsur khusus secara realistis dalam warna
3.
Warna memiliki bahasa psikologis yang menyusun mood karya tersebut
Dalam bukunya Understanding Comics, Scott M cCloud mengatakan melalui warna yang ekspresif komik dapat menjadi sensasi yang memabukkan, kualitas permukaan yang berwarna akan selalu lebih mudah menarik perhatian pembaca daripada yang hitam putih. Komik berwarna akan selalu terlihat nyata pada pandangan pertama.
23
4.1.7
Teori Komunikasi Dalam buku Teori Komunikasi oleh Werner J. Severin dan James W. Tankard, disebutkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau merubah sikap, pendapat, perilaku, baik langsung atau secara lisan atau tidak langsung kepada media. Komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan mengenai hal yang akan dikomunikasikan. Dari pengertian di atas, maka unsur-unsur atau komponen yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi, adalah: 1. Komunikator, seseorang yang akan menyampaikan pesan; 2. Pesan, merupakan pernyataan yang didukung oleh lambang; 3. M edia, adalah sarana untuk menyampaikan pesan; 4. Komunikan, orang yang akan menerima pesan. Ruang lingkup komunikasi •
Komunikasi sosial merupakan komunikasi yang lebih diarahkan kepada pencapaian suatu situasi integrasi sosial
•
Komunikasi massa adalah sesuatu kegiatan komunikasi yang ditujukan pada orang banyak yang tidak dikenal, selain itu sifat lain dari komunikasi massa adalah bahwa komunikasi heterogen yaitu heterogen dalam latar belakang sosial, ekonomi, budaya, dan pendidikan.
24
Komunikasi massa dapat mempergunakan media massa dan dapat pula terjadi tanpa media. Beberapa kriteria komunikasi massa adalah : o Khalayak luas (banyak jumlahnya) o Khalayak heterogen. o Khalayak anonym (tidak dikenal)
4.2 S trategi Kreatif 4.2.1 S trategi Komunikasi 4.2.1.1 Fakta Kunci •
Buku cerita bergambar buatan Indonesia masih sangat kurang dibandingkan dengan buatan luar negeri. Sehingga anak-anak Indonesia masih kekurangan bacaan buatan dalam negeri yang mengangkat budaya daerah Indonesia.
•
Buku cerita rakyat bergambar buatan Indonesia masih dianggap kalah secara kualitas cerita, maupun teknik ilustrasi. Diperlukan adanya pengenalan lebih dalam terhadap cerita rakyat Indonesia.
•
M urtado M acan Kemayoran tidak lebih dikenal daripada Si Pitung maupun Jampang.
25
4.2.1.2 Masalah yang akan dikomunikasikan •
Tehnik Ilustari yang menarik.
•
Tampilan/layout yang tidak membosankan dan mudah dibaca.
•
Cerita rakyat daerah, khususnya dari Tanah Betawi.
4.2.1.3 Tujuan Komunikasi •
Attention M enarik perhatian target audiens untuk mengenal tokoh M urtado M acan Kemayoran.
•
Interest M enumbuhkan kembali minat target audiens terhadap tokoh M urtado M acan Kemayoran dengan membaca bukunya.
•
Desire M embuat target audiens ingin lebih mengenal M urtado M acan Kemayoran dengan membaca bukunya.
•
Conviction M eyakinkan audiens bahwa membeli Buku Cerita Rakyat Bergambar M urtado M acan Kemayoran layak untuk dibeli.
•
Action Agar target audiens membeli Buku Cerita Rakyat Bergambar M urtado M acan Kemayoran
26
4.2.1.4 Profil Target
4.2.1.4.1 Demografi •
Ekonomi
: B+,B
•
Umur
: 10 - 12 thn
•
Gender
: pria dan wanita
•
Pendidikan
: 6 SD/ 1 SM P
4.2.1.4.2 Geografi Kota M etropolitan Jakarta (Urban dan Sub-urban), namun memungkinkan adanya pembaca dari kota dan daerah lain.
4.2.1.4.3 Psikografi •
Lifestyle
: suka belajar dan bermain,
mencoba hal baru.
•
Behaviour
: tertarik pada sejarah, seni visual
•
Attitude
: ekstrovert, kritis, aktif
27
4.2.1.5 Positioning Buku ini menawarkan konten cerita bernuansa dalam negeri, dengan tokoh kedaerahan yang menawarkan cerita yang berbeda dan sarat dengan nilai moral
4.2.1.6 Pendekatan Rasional dan Emosional Pendekatan lebih bersifat rasional karena mengajak para pembaca untuk mengenal kembali cerita rakyat, khususnya di daerah betawi/Jakarta dan berisikan cerita yang sarat dengan pesan moral.
4.2.2 S trategi Desain 4.2.2.1 Tone dan Manner Dalam Buku Cerita bergambar M urtado M acan Kemayoran, nuansa yang ditampilkan cukup kocak dan menghibur, agar tidak membosankan dan sesuai selera anak remaja belakangan.
4.2.2.2 S trategi Verbal Gaya bahasa yang dipakai adalah informal agar terasa akrab dan mudah dimengerti dan tidak kaku sehingga dapat bertutur dan mendukung visual yang ada pada tiap halaman
28
4.2.2.3 S trategi Visual Unsur-unsur desain dipilih dengan mempertimbangkan pada karakter target serta pendekatan yang dilakukan, yaitu : • Warna yang digunakan adalah monokromatik untuk sebagian halaman, dan sebagian halaman berwarna agar lebih dinamis dan tidak menjenuhkan. • Tipografi sans serif digunakan agar terlihat lebih modern, tidak terlalu formal. • Layout yang di desain dengan grid yang tidak kaku dengan hierarki yang jelas dan mudah terbaca.
4.2.3 Pemilihan Item Item-item yang dipilih adalah
•
Logo Visual.
•
Sistem Grid.
•
Spread (tampilan halaman2 buku).
•
Poster sebagai elemen pendukung penjualan.
•
Bonus items seperti; postcard, sticker, pin.