BAB IV
KAJIAN PENELITIAN
IV.1. Kajian Umum Kabupaten Bangka IV.1.1. Geografi dan Luas Wilayah Kabupaten Bangka merupakan satu dari 7 kabupaten/kota yaitu Bangka Induk, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Pangkal Pinang, Belitung Barat dan Belitung Timur. Propinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dibatasi oleh Laut Natuna di sebelah utara dan timur, Kota Pangkal Pinang dan Kabupaten Bangka Tengah di selatan, serta Kabupaten Bangka Barat, Selat Bangka, dan Teluk Kelabat di sebelah barat Sedangkan potensi yang lainnya adalah Hutan Wisata Sungailiat, Air Panas Pamali dan kolam pemancingan. Disamping potensi wisata alam, Kabupaten Bangka juga memiliki seni budaya yang menarik untuk dikembangkan sebagai atraksi wisata budaya. Diantaranya Desa Wisata Nelayan Kurau, Phak Kak Liang, Museum Timah, Makam Depati Bahrin, Rumah Soekarno, Kerajinan Timah, Akar Bahar, Tenun Renda, Kopiah Resam, Kayu Ibul, Bambu & Anyaman Pandan dan Rotan. Dan ada beberapa Hotel yang meonjol seperti Novilla Boutique Resort, Hotel Tanjung Pesona, Parai Beach Resort & Spa, Hotel Golden Dragon, Hotel ST12 dan Hotel Jati Pesona. Kondisi lebih rinci Kabupaten Bangka dapat dilihat pada tabel IV.1.
40
Tabel.IV.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk 2006, dan Jarak ke Ibukota Kabupaten No
Kecamatan
Luas Wilayah
Ke Sungailiat
(km2)
(km)
Penduduk
1
Belinyu
546,5
54
14.951
2
P.Pinang
570,46
48/42 (B.Ijuk)
21.826
3
Bakam
488,10
30
15.032
4
Puding Besar
383,29
22
19.734
5
Riau Silip
523,68
37
36.661
6
Pemali
127,87
7
19.771
7
Merawang
164,4
21
37.468
8
Sungailiat
146,68
-
64.334
Jumlah
2.950,68
-
229.707
Sumber: Bapeda Bangka 2006 IV.1.2. Keadaan Alam dan Pemerintahan Keadaan tanah di Kabupaten Bangka mempunyai pH rata-rata dibawah 5, dan mengandung mineral biji timah sserta bahan galian lainnya. Bentuk dan keadaan tanahnya adalah 4% berbukit, 51% berombak dan bergelombang, 20% lembah/datar sampai berombak, 25% rawa dan bencah/datar. (Bangka Dalam Angka, 2006). Ibukota Kabupaten Bangka terletak di Sungailiat. Secara administrasi terdiri dari 8 kecamatan, 9 kelurahan, 60 desa dan 199 dusun/lingkungan. Menurut klasifikasinya 5 desa merupakan desa swakarya dan 64 desa merupakan desa swadaya. Klasifikasi LKMD termasuk dalam kategori II untuk 52 desa dan kategori
41
3 untuk 17 desa. Jurnal: Rusmansyah, 2006, Arahan Pengembangan kawasan kabupaten Bangka, semarang IV.1.3. Sosial Kependudukan Jumlah penduduk di Kabupaten Bangka pada tahun 2011 sebanyak 229.707 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 118.687 jiwa (51.67%) dan penduduk perempuan sebanyak 111.020 jiwa (48.33%). Komposisi penduduk Kabupaten Bangka yang dibagi menurut usianya dapat dilihat pada tabel IV.2.
Tabel IV.2 Komposisi Penduduk Kabupaten Bangka Tahun 2006 LAKI-LAKI
JUMLAH
%
0-14
38.748
16.868
15-64
75.920
33.051
65+
4.019
1.750
0-14
34.820
15.158
15-64
71.271
31.027
65+
4.929
2.146
JUMLAH
229.707
JENIS
JUMLAH
PEREMPUAN
APK ( % )
APM ( % )
SEKOLAH TK
2.159
SD/MI
30.094
116.7
81.02
SMP/MTS
10.857
74.25
52.9
42
SMA/SMK/MA
8.16
54.71
Islam
184.054
80.13
Protestan
5.529
2.41
Katolik
3.223
1.40
Buddha
31.176
13.57
Kepercayaan
5.725
2.49
36.8
AGAMA
Sumber : Kabupaten Bangka dalam Angka 2006 IV.1.4. Perekonomian Sektor pertambangan terutama komoditi timah dan potensi bahan galian merupakan andalan Kabupaten Bangka. Penyediaan listrik, gas, dan air bersih menjadi perhatian di Bangka karena perannya untuk mendukung aktifitas pariwisata dan industri. Pertambahan penduduk, perubahan status menjadi propinsi serta pemekaran kabupaten telah mendorong peningkatan kontribusi sektor bangunan dari 75 milyar pada tahun 2004 rupiah menjadi 94 milyar rupiah pada tahun 2006. Sektor perdagangan, hotel, restoran mengalami pertumbuhan dari 107 milyar pada tahun 2006 menjadi 134 milyar rupiah pada tahun 2011. Sumbangan terbesar berasal dari perdagangan besar dan eceran yang menunjukkan peningkatan tingkat konsumsi. Jurnal: Rusmansyah, 2006, Arahan Pengembangan kawasan kabupaten Bangka, semarang Pengembangan pengangkutan dan komunikasi didukung oleh tersedianya prasarana perhubungan darat dan laut serta dukungan yang kuat dari bandar udara yang jaraknya hanya lebih kurang 35 km dari Sungailiat. Jasa perbankan, asuransi, dan penyewaan bangunan, berpotensi untuk dikembangkan menjadi usaha yang menguntungkan investor sebab menunjukkan peningkatan dari 53 milyar rupiah 43
(2004) menjadi 77 milyar pada tahun 2006. Jurnal: Rusmansyah, 2006, Arahan Pengembangan kawasan kabupaten Bangka, semarang Bangka memiliki potensi wisata pegunungan dan pantai. Dukungan pemerintah Bangka sangat tinggi dengan ditetapkannya pariwisata sebagai sektor unggulan. Potensi agrowisata di perkebunan lada, nanas, dan sawit serta keunikan budaya, atraksi, olah raga air dengan keindahan terumbu karang, dan sejarah. IV.1.5. Tata Ruang Kabupaten Bangka Tata ruang Kabupaten Bangka membagi kawasan barat menjadi 2 wilayah pengembangan (WP), yaitu WP Sungailiat (Puding Besar dan Mendo Barat) dan WP Belinyu (Bakam). Pemanfaatan ruang di Kabupaten Bangka dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti perubahan arah geografis pemasaran, adanya paradigma baru pembangunan, kebijakan menuju perluasan otonomi, serta pesatnya kemajuan teknologi dan faktor-faktor internal seperti perubahan batas administrasi, ketidakseimbangan pertumbuhan antar wilayah di kabupaten Bangka, serta pelestarian lingkungan hidup. Kabupaten Bangka memiliki sumber daya berupa hutan, air, mineral, pesisir dan kelautan, wisata. Kawasan budidaya pertanian dan non pertanian yang dibatasi oleh kawasan lindung masih tersebar di seluruh wilayah. Kegiatan ekonomi masih bertumpu pada sektor primer pertanian dan pertambangan serta sektor sekunder khususnya sektor industri.
44
Tabel IV.3 Kebijakan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Bangka No
Kecamatan
Kebijakan Pemamfaatan Ruang
1
Belinyu
Kota Pariwisata, Industri, Perikanan
2
Sungailiat
Kota Pariwisata, Pendidikan
3
Merawang
Pariwisata berbasis Agribisnis
4
Pemali
Pariwisata dan Pendidikan
5
Riau SIlip
Perkebunan Sawit Rakyat
6
Puding Besar
Perkebunan Sawit Rakyat
7
Bakam
Perkebunan Sawit Rakyat
8
Mendo Barat
Daerah berbasis Agribisnis
Sumber: Bapeda Bangka 2006
IV.2. Tinjauan Kebijakan Dinas Pariwsata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Adapun kebijakan-kebijakan objek wisata dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka sebagai berikut: 1. Memberi informasi atau data tentang kepariwisataan sebagai rencana pengembangan Pantai Penyusuk. 2. Melakukan indentifikasi dan inventarisasi potensi obyek wisata Pantai Penyusuk. 3. Menyusun visi, misi, dan strategi pengembangan pariwisata. 4. Mengkaji pengembangan strategis objek-objek wisata, baik dari aspek penataan ruang, sosial ekonomi, dan budaya. 5. Memberikan rekomendasi terhadap usaha-usaha pengembangan objek wisata Pantai Penyusuk. 45
6. Memberi pemahaman terhadap pemerintah daerah, pelaku industri pariwisata masyarakat dan manajemen pariwisata. IV.2.1. Visi dan Misi •
Visi dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka adalah menjadi pusat pariwisata bahari dengan fasilitas terlengkap di wilayah Sumatra bagian selatan.
•
Misi dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka adalah mengembangkan kawasan dan objek wisata unggulan, mengembangkan pemasaran yang professional, menggali, membina, melestarikan, dan mengembangkan kebudayaan, mengembangkan sumber daya manusia di bidang pariwisata.
IV.2.2. Tujuan •
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
•
Membangun infrastruktur yang handal.
•
Mewujudkan kepemerintahan yang amanah.
•
Mengelola sumber daya alam secara optimal.
IV.2.3. Kegiatan Operasional 1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. •
Mengadakan pengkajian dan pelatihan seni dan budaya
•
Upaya pembinaan terhadap sanggar seni.
•
Memberikan kesempatan kepada para pelaku seni tari untuk berkompetisi dalam event provinsi dan event nasional.
•
Upaya peningkatan usaha kerajinan dan promosi di dalam dan di luar daerah. 46
•
Mengikuti Pameran baik event provinsi dan event nasional dengan membawa hasil kerajinan beserta pengrajinnya.
2. Membangun infrastruktur yang handal. 3. Mewujudkan kepemerintahan yang amanah. 4. Mengelola sumber daya alam secara optimal. (Sumber: ppt Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka)
IV.3. Gambaran Umum Pantai Penyusuk, Kecamatan Belinyu Salah satu objek wisata pantai yang ada di Kecamatan Belinyu adalah Objek wisata Pantai Penyusuk, dengan potensi yang dimiliki yaitu berupa pantai yang indah dan ramai di kunjungi wisatawan. Secara administrasi kawasan Pantai Penyusuk berada di Desa Bukit Ketok dengan luas area 54 HA, Kecamatan Belinyu. Pantai ini berjarak 77 km dari Kota Sungailiat. Pantai Penyusuk terletak di Ujung utara pulau Bangka, tepatnya di semenanjung Penyusuk. Di pantai ini para wisatawan dapat menyaksikan saat-saat matahari terbenam, ini dikarenakan lokasi pantai yang menghadap ke mata angin sebelah barat. Panjang pantai ± 3 km, lautnya yang landai, berpasir putih dan halus, airnya bening bak Kristal dan lebar mencapai 20-30 meter dengan dilatorbelakangi pepohonan kelapa, bebatuan besar kecil serta aliran sungai yang tenang.
47
Gambar IV.1 Kawasan budidaya Kabupaten Bangka
Kondisi pengunaan lahan kawasan studi terdiri dari beberapa peruntukan kegiatan yang meliputi permukiman 553,5 Ha/m², lahan pertanian dan perkebunan mencapai 491 Ha/m², luas pekarangan 2.445 Ha/m² dan luas prasarana umum lainnya 40 Ha/m². Penggunaan lahan Kecamatan Belinyu Desa Bukit Ketok dapat dilihat pada tabel IV.4:
48
Tabel IV.4 Penggunaan Lahan Kecamatan Penyusuk Desa Bukit Ketok Penggunaan Lahan
Luas ( Ha/ m² )
Permukiman
553,5
Pertanian dan Perkebunan Pekarangan
491 2.445
Prasarana Umum Lainnya Jumlah
40 3529,5
Sumber : Profi Desa dan Kelurahan, 2006
IV.3.1. Kondisi Sediaan Obyek Wisata Pantai Penyusuk Daya tarik wisata yang ada di Pantai Penyusuk ini terdiri dari 3 jenis yaitu daya tarik fisik alam, aktivitas wisata, dan acara-acara khusus. a.
Fisik Alam Pantai Penyusuk terletak di Desa Bukit Ketok, Kecamatan Belinyu. Potensi alam yang ditawarkan sangat indah, pantai yang berpasir putih dan halus dengan nuansa gelombang yang tenang memungkinkan pengunjung untuk berenang. Panjang pantai ini mencapai 3 Km dan lebar 20-30 meter yang di lantar belakangi pepohonan kelapa serta aliran sungai yang jernih.
b. Aktivitas Wisata Keberadaan sebuah pulau kecil yang bernama Pulau Lampu yang letak nya tidak jauh dari Pantai penyusuk merupakan aktivitas wisata yang memiliki daya tarik tersendiri bagi objek wisata ini. Di pulau tersebut bisa melakukan perrmainan Diving dan Snorkling yang dihiasi dengan bebatuan alam yang besar dan kecil
49
yang menjadikannya indah, ditambah lagi dengan air lautnya yang berwarna biru dan jernih. Selain itu wisatawan juga dapat melakukan aktivitas wisata seperti berenang yang dilengkapi fasilitas penyewaan ban/pelampung, serta pengunjung juga dapat mengelilingi dan menikmati keindahan pantai di Pulau Lampu dengan menggunakan jasa angkutan berupa kapal. Biasanya aktivitas wisata padat pada hari sabtu dan minggu, dimana banyak pengunjung yang berakhir pekan di Pantai Penyusuk dan para wisatawan yang melakukan perjalanan di waktu liburan. Selain itu juga Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangka membangun pusat perdagangan Souvenir dan Pasar Seni di Pantai Penyusuk sehingga wisatawan yang datang dapat melihat-lihat hasil seni yang dibuat oleh masyarakat setempat dan membeli souvenir tersebut sebagai buah tangan dari Pantai Penyusuk. c. Acara-acara Khusus Pantai Penyusuk mempunyai beberapa acara khusus yang di selenggarakan untuk menarik minat wisatawan. Salah satunya yaitu di bidang kebudayaan, Pantai Penyusuk merupakan pantai yang menampilkan berbagai unsur seni tari dan budaya berbasis melayu dan daerah.
GAMBAR IV.2 Kondisi Fisik Alam Kawasan Wisata Pantai Penyusuk
50
IV.3.2. Kondisi Sediaan Sarana Obyek Wisata Pantai Penyusuk Berdasarkan hasil observasi awal, diketahui bahwa di kawasan Pantai Penyusuk hanya terdapat beberapa sarana dan prasarana yang kurang memadai, dengan kondisi eksisting sebagai berikut : 1. Gerbang Utama dan Loket Retribusi Kondisi gerbang utama Pantai Penyusuk saat ini masih dalam keadaan baik, dan untuk pengelola pemungutan retribusi masuk Pantai Penyusuk dikelola oleh Persatuan Pemuda Penyusuk Peduli (PPPP) di hari-hari tertentu saja seperti liburan anak sekolah atau hari besar. 2. Prasarana Jalan Akses jalan ke arah objek wisata Pantai Penyusuk pada umumnya dalam kondisi baik dengan fasilitas jalan aspal yang mulus. 3. Area Parkir Area Parkir di kawasan Pantai Penyusuk sangat kurang memadai dari sisi kenyamanan maupun keamanan karena tidak tertata dengan baik. 4. Jembatan Penyebrangan Untuk Jembatan Penyebrangan ke Pulau lampu di kawasan Pantai Penyusuk kondisinya juga kurang tertata dan tidak terawat dengan baik serta proses pembuatannya selalu gagal. 5. Warung Makanan Terdapat warung makanan yang berada di kawasan Pantai Penyusuk. Warung makanan dibangun dari kayu dan beratapkan jerami. Pedagang rata-rata menjual minuman-minuman, Makanan kecil dan juga es kelapa muda.
51
6. Pos Penjaga Pantai Pos Penjaga Pantai yang ada di kawasan Pantai Penyusuk kondisinya sangat sederhana dan terkesan kurang terawat. Hal ini perlu dibenahi karena pos penjaga pantai selain berfungsi sebagai keamanan di kawasan Pantai Penyusuk, juga berfungsi sebagai sarana informasi bagi wisatawan. 7. Fasilitas Umum Di kawasan Pantai Penyusuk terdapat fasilitas umum seperti toilet umum dan mushola. Untuk toilet umum dilihat dari segi jumlah hanya terdapat 2 buah toilet umum dengan kondisi yang kurang memadai, minimnya toilet umum yang ada di Kawasan Pantai Penyusuk menyebabkan kurang nyamannya wisatawan karena terjadi antrian pada saat mau berbilas atau mengganti pakaian. Sedangkan untuk Musholla dikhususkan bagi para wisatawan yang beragama Muslim yang ingin shollat ketika sedang berkunjung ke Pantai Penyusuk.
IV.3.3. Aksebilitas Aksesibilitas untuk menuju Pantai Penyusuk sudah tersedia jalan aspal yang halus dan baik dengan 2 jalur mobil, sehingga para wisatawan dapat menggunakan jalur ini untuk menuju Pantai Penyusuk. Pemandangan di sekeliling perjalanan adalah rumah penduduk dan wara-wara. Rata-rata wisatawan yang datang menggunakan kendaraan pribadi untuk sampai di Pantai Penyusuk. Bisa dikatakan untuk transportasi umum belum disediakan.
52
Gambar IV.3 Kondisi Eksisting Prasarana Jalan menuju Pantai Penyusuk
Gambar IV.4 Kondisi Eksisting Pelabuhan di Pantai Penyusuk
53
Gambar IV.5 Kondisi Eksisting Jembatan Penyebrangan Ke Pulau Lampu
Gambar IV.6 Kondisi Eksisting Warung
54
Gambar IV.7 Kondisi Eksisting Area Parkir
55