BAB IV IMPLEMENTASI JARINGAN KOMUNIKASI VOIP
Dalam pembuatan sistem jaringan IP telephony atau VoIP akan dilakukan prosedur operasi dan pengujian yang mengacu pada desain perancangan. Implementasi yang akan dilakukan hanya panggilan dari PC (IP) ke PC (IP). Pada Bab IV ini akan dijelaskan beberapa tahap yang harus dilakukan yaitu sebagai berikut : 1. Konfigurasi pada sisi Server, yaitu : a. Instalasi Trixbox b. Konfigurasi Trixbox 2. Konfigurasi pada sisi Klien, yaitu : a. Instalasi softphone b. Konfigurasi softphone 3. Pengujian sistem, yaitu: a. Pengujian koneksi b. Pengujian pada sisi server c. Pengujian pada sisi klien d. Pengujian panggilan antar klien 4. Pengamatan hasil pengujian Implementasi dan prosedur operasi pada jaringan VoIP sistem akan dilakukan sesuai dengan langkah-langkah di atas. Pada pengujian sistem akan
87
88
dilakukan beberapa pengujian agar sistem bisa diketahui dapat berjalan dengan normal.
4.1
Konfigurasi pada Sisi Server Pada instalasi server ada dua hal yang harus dipersiapkan yaitu pada sisi
hardware dan software. Pada sisi hardware dilakukan dengan mempersiapkan PC server dengan spesifikasi seperti yang tertulis di Bab III. Pada sisi software ada beberapa tahap seperti berikut
4.1.1
Instalasi Trixbox Server VoIP yang akan dibangun adalah Linux based yaitu Trixbox. Oleh
karena itu, berikut akan dijelaskan langkah-langkah menginstal linux trixbox: 1. Langkah awal dalam instalasi linux adalah men-setting urutan boot komputer agar boot lewat CD-ROM, dengan cara masuk pada mode BIOS.
Gambar 4.1 Tampilan awal booting Trixbox
89
2. Setelah itu lakukan booting melalui CD-ROM. Lalu tekan tombol ‘Enter’ pada keyboard untuk melanjutkan proses instalasi. 3. Lalu muncul kotak dialog tentang tipe keyboard yang digunakan, pilih tipe keyboard ‘us’ kemudian ‘OK’ dengan menekan tombol Enter.
Gambar 4.2 Menu pemilihan tipe keyboard 4. Setelah itu muncul kotak dialog Time Zone, pilihlah lokasi waktu sesuai daerah kita, pilih ‘Asia/Jakarta’, pilih “OK” lalu tekan Enter.
Gambar 4.3 Menu pemilihan zona waktu
90
5. Langkah berikutnya adalah masukan/ketikan password root untuk sistem linux. Misal password untuk root adalah ‘aktiv3’.
Gambar 4.4 Menu setting password 6. Setelah memasukan password untuk root, maka proses instalasi operating system dimulai, tunggu sampai proses instalasi selesai maka komputer akan reboot.
Gambar 4.5 Proses instalasi paket
91
7. Setelah proses reboot selesai, maka akan muncul tampilan bootloader awal dari linux trixbox, tekan Enter untuk masuk ke linux trixbox.
Gambar 4.6 Tampilan bootloader linux Trixbox 8. Setelah anda menekan tombol enter, maka akan muncul proses start up linux trixbox.
92
Gambar 4.7 Tampilan Start Up Linux Trixbox 9. Setelah proses start up selesai, maka proses dilanjutkan dengan proses instalasi atau compile paket aplikasi untuk VoIP.
Gambar 4.8 Proses compile paket aplikasi VoIP
93
10. Setelah proses compile selesai, maka semua proses instalasi selesai. Sekarang lakukan login sebagai root untuk masuk ke sistem linux. Ketikan root pada login, dan ketikan password yang dimasukan pada proses instalasi.
Gambar 4.9 Tampilan login ke sistem linux 11. Jika login berhasil, maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini.
Gambar 4.10 Tampilan awal Linux Trixbox 12. Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi network dengan mengetikan perintah ‘netconfig’. 13. Lalu muncul kotak dialog configure TCP/IP, isi IP address dengan 192.168.17.1 dan netmask-nya dengan 255.255.255.0. Pilih ‘OK’, lalu tekan Enter.
94
Gambar 4.11 Memasukkan konfigurasi IP Address 14. Setelah selesai mengkonfigurasi network, lalu restart konfigurasi network dengan mengetik perintah ‘/etc/init.d/network restart’ lalu tekan Enter.
Gambar 4.12 Tampilan restart network
4.1.2
Konfigurasi Trixbox Mengkonfigurasi perangkat lunak Trixbox bertujuan agar aplikasi-aplikasi
yang berkaitan dengan sistem VoIP dapat berfungsi dengan baik. Melakukan konfigurasi Trixbox di bawah sistem operasi Windows dilakukan dengan cara meremote komputer server dari komputer admin. Dengan menggunakan web browser seperti Mozilla, Internet Explorer, Opera ataupun browser lainnya maka
95
akan dapat terhubung degan GUI Trixbox dengan mengetik http://192.168.17.1 (alamat IP yang dikonfigurasi pada saat instalasi Trixbox).
Gambar 4.13 Tampilan awal Trixbox pada Browser Setelah masuk tampilan awal Trixbox, terdapat beberapa menu utama antara lain Home (tampilan awal Trixbox), ARI (aplikasi untuk mengatur layanan voicemail dan recording), Metme (aplikasi web yang digunakan untuk keperluan konferensi), FOP (aplikasi yang berfungsi sebagai operator pusat panggilan), SugarCRM
(merupakan
open
source
untuk
kebutuhan
mengatur
kontak
perorangan yang bersifat online). Untuk mengkonfigurasi Server VoIP lebih lanjut diperlukan mengubah switch ke dalam mode admin. Dengan cara mengklik tombol switch yang berada di kanan atas tampilan awal trixbox seperti pada Gambar 4.14 .
96
Kemudian akan muncul jendela yang diharuskan untuk diisi nama user dan password, seperti pada Gambar 4.14. Untuk konfigurasi awal, nama user diisi dengan maint dan password adalah password.
Gambar 4.14 Tampilan User Name dan Password Tampilan berikutnya akan muncul yaitu jendela yang berisi status sistem yang sedang berjalan. Dalam jendela ini terdapat beberapa menu utama yaitu Home (tampilan awal status Trixbox), Packages (berisi paket-paket yang mendukung perangkat lunak Trixbox), Asterisk (menu yang penting di dalam mengkonfigurasi sistem VoIP yang akan dibuat, berisi sub menu antara lain : Free PBX, Config Edit, dan lain-lain), System (berisi informasi mengenai seluruh sistem yang telah diinstalasi dan pengendalian), Settings (mengubah pengaturan dari sistem Trixbox).
4.1.3
Konfigurasi Free PBX Mengkonfigurasi
paket-paket
yang
terdapat
dalam menu
FreePBX
bertujuan agar dapat menjalankan dan memonitor server VoIP. Adapun langkahlangkah yang dilakukan yaitu dari tampilan awal status Trixbox, masuk ke dalam submenu FreePBX yang terdpat di menu Asterisk. Maka akan muncul tampilan awal dari menu FreePBX seperti pada Gambar 4.15.
97
Gambar 4.15 Tampilan awal Free PBX Terdapat berbagai macam menu utama antara lain : Setup (menambah dan mengubah data administrasi, ekstensi, setting umum, outbound routes, trunks dan lain-lain), Tools (berisi modul admin yang berfungsi untuk menginstalasi paketpaket yang berhubungan dengan Trixbox), Reports (laporan secara lengkap mengenai jumlah panggilan yang dilakukan), Panel (berupa jendela/panel yang berisi data ekstensi, trunks, queues dan parking lot), dan Recordings (mengatur layanan voicemail dan recording). Agar sistem PBX dapat berfungsi maka Core yang terdapat pada modul administrasi harus diinstalasi terlebih dahulu.
4.1.3.1 Konfigurasi Asterisk CLI Aplikasi Asterisk CLI (Command Line Interface) merupakan aplikasi yang dibutuhkan dalam menjalankan dan memantau panggilan yang dilakukan dalam jaringan VoIP. Terdapat banyak macam perintah yang dapat digunakan dalam
98
membantu kebutuhan jaringan VoIP, antara lain : show codecs (melihat daftar codec yang dapat digunakan), sip show peers (melihat ekstensi sip yang terdaftar). Dalam menu modul administrasi yang merupakan bagian dari tools Free PBX terdapat paket Asterisk CLI yang harus diinstalasi terlebih dahulu seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.16 Instalasi Asterisk CLI Setelah terinstalasi maka perintah-perintah yang mendukung kebutuhan implementasi VoIP bisa digunakan.
4.1.3.2 Penambahan Ekstensi Dalam melakukan panggilan dari IP ke IP dibutuhkan akun/ekstensi untuk digunakan sebagai identitas pengguna. Dalam implementasi VoIP yang dilakukan, akun yang dibutuhkan merupakan ekstensi SIP. Jumlah akun yang dapat dibuat di perangkat lunak Trixbox ini dapat dibuat sebanyak jumlah komputer yang ada di kampus. Dalam implementasi ini hanya dibuat dua buah ekstensi SIP terpisah yang akan digunakan sebagai contoh untuk dapat melakukan panggilan pada area internal pengujian. Adapun langkah-langkah dalam membuat akun SIP dari
99
tampilan awal Free PBX masuk ke menu Extensions kemudian muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.
Gambar 4.17 Konfigurasi penambahan ekstensi SIP Pada bagian device terdapat 4 pilihan jenis ekstensi yaitu : Generic SIP Device, IAX2 Device, Generic ZAP Device, dan Other (Custom) Device. Dengan memilih Generic SIP Device yang akan digunakan, kemudian klik Submit yang ada di bawah tampilan Free PBX. Selanjutnya hal yang harus dikonfigurasi adalah mengisi User Extension dengan nomor sebagai nomor panggil, Display Name sebagai identitas pengguna, Secret sebagai kata sandi yang harus diisi dan dtmfmode
(konfigurasi
awal
merupakan
rfc2833)
berfungsi
ketika
klien
menangani sinyal dtmf agar ekstensi SIP dapat berfungsi. Juga pilih ‘Enabled’ pada voice mail dan isikan password untuk mengakses voice mail nantinya.
100
Gambar 4.18 Konfigurasi parameter ekstensi SIP Kemudian klik ‘Submit’, baru dapat melanjutkan untuk mengisikan user ekstensi sesuai tabel 4.1 dan tabel penomoran yang dirancang pada Bab III. Tabel 4.1 Ekstensi Pengguna No.
User Extension
1
701001
Klien 1
7123
2
701002
Klien 2
7234
Setelah itu klik tombol
Display Name Secret
yang ada
di kiri atas layar browser dan akan muncul dialog box seperti pada gambar 4.19.
Gambar 4.19 Dialog box untuk melakukan perubahan konfigurasi
101
4.1.3.3 Pembuatan Conference Name Pada bab III telah didefinisikan rancangan penamaan konferensi untuk layanan VoIP. Untuk pembuatan konferensi, masuk ke menu Free PBX - Setup dan pilih Conferences pada menu sebelah kiri, maka akan muncul tampilan seperti
Gambar 4.20 Kotak isian pembuatan konferensi Kemudian isi setiap text box seperti data yang ada pada tabel 3.14 di Bab. III yaitu Conference Number, Conference Name, User PIN dan Admin PIN. Pada Conference Options, isi list box Join Message ‘None’ kecuali kita telah membuat recording untuk tiap ektensi, Leader Wait ‘No’, Quiet Mode ‘No’, User Count ‘Yes’, User Join/Leave ‘Yes’, Music on Hold ‘Yes’, dan Allow Menu ‘Yes’, lalu klik tombol ‘Submit Changes’.
102
Lalu akan muncul kotak
Klik
tombol tersebut untuk perubahan konfigurasi.
4.2
Konfigurasi pada Sisi Klien Langkah-langkah konfigurasi pada sisi client pertama adalah instalasi
softphone. Dalam hal ini terdapat dua jenis sistem operasi yang digunakan oleh klien yaitu windows XP Service Pack 2 dan Linux Ubuntu 9.04 Jaunty Jackalope. Klien
dengan
sistem operasi Windows
menggunakan
menggunakan
softphone X-Lite 3.0 dan pada sistem operasi Linux Ubuntu yang sudah terdapat software softphone Ekiga sehingga tidak perlu untuk instal paketnya secara manual.
4.2.1
Instalasi X-Lite 3.0
1. Buka Software X-Lite 3.0. Perangkat lunak ini dapat di-download di alamat website http://www.counterpath.com/ 2. Pada tampilan awal instalasi klik Next, untuk melanjutkan proses instalasi.
103
Gambar 4.21 Tampilan awal instalasi x-Lite 3. Pilih ‘I accept the agreement’ untuk menyetujui proses instalasi. Klik Next untuk melanjutkan proses instalasi.
Gambar 4.22 Tampilan persetujuan lisensi software
104
4. Pilih letak folder yang X-Lite 3.0 akan diinstalasi, dengan klik tombol Browse... Klik Next, untuk melanjutkan proses instalasi.
Gambar 4.23 Tampilan penentuan lokasi instalasi 5. Klik Next, untuk melanjutkan instalasi. Tunggu sampai proses instalasi selesai.
Gambar 4.24 Penentuan shorcut icon
105
6. Pilih ‘Yes, restart the computer now’ jika diakhir instalasi ada pilihan tersebut. Klik tombol Finish.
4.2.2
Konfigurasi X-Lite
4.2.2.1 Pembuatan Akun di X-Lite 1. Klik tombol
, untuk membuka jendela konfigurasi. Pilih ‘SIP Account
Settings’ untuk memasukkan user account.
Gambar 4.25 Tampilan X-Lite 3.0 1. Klik ‘Add’, untuk memasukkan user/account dan password baru.
106
Gambar 4.26 Kotak dialog SIP account 2. Isikan nama pada kolom ‘Display Name’, user/account pada kolom ‘User name’ (user name yang teregistrasi pada server), isi password pada kolom ‘password’, isi domain (IP address server VoIP).
107
Gambar 4.27 Tampilan properties akun SIP 3. Pada tab Voicemail, centang pada ‘Check for voice mail’ dan isi Number to dial for checking voicemail ‘sip:*97’; Number for sending calls to voicemail ‘sip:*ekstensi’ serta centang send calls to voicemail if unanswered for ‘20’ seconds.
108
Gambar 4.28 Pengaturan voicemail 4. Klik tombol OK, untuk menyetujui pembuatan akun.
Gambar 4.29 Tampilan akun SIP yang telah dibuat 5. Klik Close untuk menyelesaikan konfigurasi.
109
Setelah
semua konfigurasi dilakukan dalam membuat akun,
secara
otomatis softphone akan mendeteksi terhadap perubahan parameter-parameter isian yang telah dilakukan. Apabila pada tahap awal konfigurasi tidak menemui masalah maka akan terlihat proses jaringan terkoneksi seperti Gambar 4.30. Kemudian softphone yang digunakan telah siap menerima ataupun melakukan panggilan dari pengguna lainnya yang berada dalam satu domain. Untuk pembuatan akun berikutnya dilakukan langkah yang sama.
Gambar 4.30 Tampilan registrasi akun SIP
4.2.2.2 Pemilihan Codec Audio di X-Lite Penggunaan codec pada jaringan VoIP diperlukan untuk kompresi data suara agar mampu menghasilkan suara yang baik dan didukung oleh softphone yang digunakan. Konfigurasi pemilihan softphone pada x-lite sebagai berikut :
110
1. Klik
tombol
,
untuk
membuka
jendela
konfigurasi dan
pilih
‘Preferences’. 2. Pada menu Options, pilih Advanced dan klik ‘Audio Codecs’ untuk memilih penggunaan codec. Pilihlah codec pada kolom ‘Enabled codecs’ dan pindahkan codec yang tidak dipergunakan ke kolom ‘Disabled codecs’.
Gambar 4.31 Pemilihan codec yang digunakan
4.2.3
Konfigurasi Ekiga Softpone ekiga yang digunakan adalah paket software yang sudah
terinstalasi pada sistem operasi Ubuntu 9.04, sehingga tidak perlu instalasi dari awal.
111
4.2.3.1 Pembuatan Akun di Ekiga 1. Pilih menu ‘Edit’ pada tampilan awal ekiga dan pilih ‘Accounts’ untuk pembuatan atau penambahan akun yang baru.
Gambar 4.32 Tampilan awal pembuatan akun 2. Pada kotak dialog ‘Accounts’, pilih menu ‘Accounts’ sehingga ada pilihan akun sesuai protokol yang dipakai. Klik ‘Add a SIP Account’.
Gambar 4.33 Pemilihan jenis akun 3. Isikan nama pengguna pada kolom ‘Name’, IP address server SIP pada kolom ‘Registrar’, nama user (user name yang teregistrasi pada server) pada kolom ‘User’ dan ‘Authentication User’, isi password pada kolom ‘Password’. Klik ‘OK’ jika data suda diisi secara benar.
112
Gambar 4.34 Kolom isian data akun Setelah pembuatan akun selesai, akun akan meregistrasi pada server secara otomatis dan jika proses registrasi berhasil, tampak seperti gambar di bawah ini.
Gambar 4.35 Tampilan akun teregistrasi
4.2.3.2 Pemilihan Codec Audio di Ekiga Agar komunikasi panggilan antar softphone baik, maka tiap softphone harus menggunakan codec suara yang sama. Konfigurasi pemakaian codec pada ekiga sebagai berikut :
113
1. Pada menu yang sama seperti pada pembuatan akun, pilih menu ‘Preferences’. 2. Pada kotak dialog ‘Ekiga Preferences’, pilih ‘Audio-Codecs’ dan beri tanda centang pada codec yang dipilih dan pindahkan prioritasnya ke atas. Untuk penambahan kualitas suara centang pada ‘Enable echo cancelation’, isikan max.jitter buffer 2000 ms.
Gambar 4.36 Konfigurasi pemilihan codec audio
4.3
Pengujian Sistem Setelah semua aplikasi terinstal dengan baik pada server dan client,
langkah selanjutnya adalah mendeteksi apakah akun SIP yang telah dimiliki klien dapat terdeteksi di aplikasi server Trixbox yaitu koneksi dan proses panggilan antar klien.
114
4.3.1
Pengujian Koneksi
1. Tujuan pengujian koneksi Tujuan pengujian koneksi adalah perangkat komunikasi dalam jaringan komputer berjalan dengan baik dengan cara mengirimkan paket menuju komputer lain kemudian dikirimkan kembali dalam jangka waktu yang telah ditentukan oleh komputer. 2. Mekanisme pengujian a. Semua komputer baik dari client atau server melakukan pengujian terhadap interface network dapat melewatkan paket TCP/IP berjalan dengan baik dengan menjalankan perintah di command prompt ‘ping ip_address server’. b. Pengujian dari sisi client menjalankan perintah ping menuju client yang lain serta menuju server VoIP. c. Pengujian dari sisi server dengan menjalankan perintah ping menuju ke semua client. 3. Indikator pengujian Ketika menjalankan perintah ping di command prompt jika dilayar akan muncul seperti pada Gambar 4.37.
Gambar 4.37 Pengujian ping sudah berjalan dengan baik
115
Pada gambar di atas menunjukkan bahwa koneksi pada jaringan berjalan dengan normal sehingga data bisa dikirimkan dan diterima.
4.3.2
Pengujian pada Sisi Server
1. Tujuan Pengujian Server Tujuan pengujian server adalah mengetahui PC server dapat bekerja dengan baik untuk melayani register dari VoIP client dan menangani panggilan. 2. Mekanisme Pengujian a. Komputer server booting secara normal sampai proses berakhir ditandai dengan munculnya halaman login user pada layar monitor. b. Komputer Server dapat dikonfigurasi melalui remote web base sampai ke tahap halaman login user. c. Komputer Server dapat menambahkan serta ekstensi teregistrasi dari klien VoIP ketika dikonfigurasi melalui remote web base. d. Komputer
Server
dapat
menangani
panggilan
antar
klien
VoIP
menggunkan softphone. 3. Indikator Pengujian a. Pada layar komputer akan muncul tampilan awal login seperti pada Gambar 4.38 menunjukkan proses booting pada komputer server berjalan dengan normal dan siap untuk dilakukan konfigurasi.
Gambar 4.38 Tampilan login Trixbox
116
b. Komputer server akan dikonfigurasi melalui remote web base sehingga pada tampilan web browser akan muncul seperti pada Gambar 4.39 sebagai tampilan user mode kemudian dapat melakukan login sehingga menjadi privilege user seperti pada gambar 4.40.
Gambar 4.39 Tampilan awal login Trixbox
117
Gambar 4.40 Tampilan ketika login sebagai User Privillege c. Komputer server dapat menambahkan ekstensi VoIP baru dengan login sebagai user privilege pada web base kemudian Asterisk > Free PBX > Extension. Ketika dapat ditambahkan ekstensi baru maka komputer dapat melayani klien VoIP. Ketik perintah ‘sip show peers’ maka akan muncul tampilan dari semua ekstensi yang teregistrasi pada server Trixbox.
Gambar 4.41 Status klien VoIP
118
4.3.3
Pengujian pada Sisi Klien
1. Tujuan Pengujian Klien Tujuan pengujian klien VoIP adalah untuk mengetahui klien untuk sistem operasi windows dan linux sudah teregister ke dalam database server VoIP dengan benar sehingga dapat melakukan pangilan ke semua klien. 2. Mekansime Pengujian a. Klien VoIP atau softphone yang digunakan adalah X-Lite dan Ekiga sudah terinstall pada PC klien dengan benar. b. Klien VoIP sudah teregister server dengan baik dan siap menerima dan melakukan panggilan 3. Indikator Pengujian Klien VoIP sudah terinstall dengan benar akan muncul program VoIP client. Softphone dapat teregister ke-server dengan benar pada tampilan softphone akan muncul username dan tertulis ready seperti pada Gambar 4.42 yang sudah diaktifkan atau ditambahkan.
119
Gambar 4.42 Klien VoIP yang sudah teregistrasi
4.3.4
Pengujian Panggilan Antar Klien Tujuannya adalah untuk mengetahui klien yang sudah teregistrasi pada
server VoIP dapat melakukan panggilan dengan klien lainnya untuk mengukur kualitas suara yang dihasilkan sesuai parameter yang mendukung.
Pengujian pada Conference Room 1. Tujuan Pengujian Konferensi Tujuan
pengujian
konferensi adalah
untuk
mengetahui klien
dapat
memasuki suatu ruang konferensi sehingga dapat melakukan percakapan dengan banyak klien.
.
120
2. Mekansime Pengujian a. Klien VoIP sudah teregistrsi pada server dengan baik dan siap menerima dan melakukan panggilan. b. Klien VoIP melakukan panggilan ke nomor konferensi dan memasukkan PIN dengan benar sebagai user dan terhubung didalamnya. 3. Indikator Pengujian Klien VoIP yang terhubung pada suatu konferensi akan terdeteksi pada monitor admin pada menu MeetMe dibawah ini.
Gambar 4.43 Tampilan klien pada suatu ruang konferensi
Proses Panggilan Keluar (Outgoing Calls) Melakukan proses pemanggilan dari alamat IP 192.168.16.2 dengan username 701001 menggunakan X-Lite ke alamat IP 192.168.16.3 menggunakan Ekiga dengan pemakaian codec yang berbeda-beda yaitu codec GSM, G.711 alaw dan G.711 ulaw untuk mengukur kualitas kompresi data khususnya data suara. Proses awal yaitu dengan menekan nomor tujuan 701002 pada keypad X-Lite. Ketika penerima panggilan telepon merespon/menjawab maka akan terjadi hubungan (call established) dan percakapan pun dapat dilakukan.
121
4.3.4.3.1 Analisis Panggilan PC ke PC Dari proses pemanggilan yang diimplementasikan dilakukan sebanyak tiga kali porses pemanggilan dari IP 192.168.1.103 ke IP 192.168.1.102 dengan menggunakan codec yang berbeda dan dapat dianalisis bahwa panggilan tersebut berhasil atau dapat dijalankan dengan sistem VoIP melalui softphone X-Lite dan Ekiga pada klien dengan konfigurasi jitter buffer 500ms. Untuk mengetahui parameter-parameter yang berkaitan dengan analisis sistem VoIP seperti nilai MOS, delay, jitter, packet loss digunakan perangkat lunak VQ Manager dimana fungsi utamanya yaitu untuk memonitor segala trafik data atau suara yang sedang dilakukan.
4.3.4.3.2 Pengujian Panggilan Menggunakan Codec GSM Analisis dilakukan sebanyak tiga kali pemanggilan dengan menggunakan codec open source GSM. Dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.44 Codec GSM
122
Gambar 4.45 Monitoring panggilan pertama
Gambar 4.46 Monitoring panggilan kedua
123
Gambar 4.47 Monitoring panggilan ketiga Setelah tahap pengujian panggilan tersebut didapatkan keseluruhan tentang data trafik dari paket yang dikirimkan antara klien ke-1 dan klien ke-2 selama pengujian percakapan.
Gambar 4.48 Monitoring trafik paket data dari hasil percobaan
124
Dari panggilan pertama sampai ketiga dengan menggunakan codec GSM (Gambar 4.45 s/d Gambar 4.47) dan hasil dari trafik paket data (Gambar 4.48) dapat dilihat bahwa panggilan dari klien 1 ke klien 2 menghasilkan beberapa informasi, yaitu : 1. SIP merupakan protokol yang digunakan pada tahap pengujian sistem VoIP. 2. Besarnya delay yang dihasilkan yaitu rata-rata 2-3ms adalah waktu penerimaan pengiriman paket-paket data dari pengirim ke penerima. 3. Besarnya data atau paket yang hilang (loss) pada saat percakapan sebesar 0%. 4. Nilai MOS untuk percakapan ini sebesar 3,5 yang berarti bahwa suara lawan yang didengar masih lumayan bersih dan ada sedikit noise mengganggu. 5. Besarnya jitter yang dihasilkan rata-rata 2-3 ms dalam waktu penerimaan pengiriman paket-paket dari pengirim ke penerima. 6. Besarnya R faktor yang dihasilkan sebesari 67 (skala 100). 7. Total paket yang dikirimkan 2,522 dan rata-rata setiap paket adalah 0,1 packet/second, ini berarti suara yang dikirimkan jelas. 8. Adanya other yaitu suatu penggunaan pada bandwidth rata-rata sebesar 104,9 kbps.
125
4.3.4.3.3 Pengamatan Hasil Uji Codec GSM Dari hasil pengujian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan codec open source GSM masih bisa diperhitungkan untuk pemakaian kompresi data suara pada jaringan VoIP. Kualitas suara yang dihasilkan dengan beberapa parameter dari codec GSM seperti rata-rata delay 2ms, rata-rata jitter 2ms, packet loss 0%, dan rata-rata MOS 3,5 sudah cukup menunjang bagi kebutuhan jaringan VoIP.
Gambar 4.49 Hasil kualitas panggilan Dari gambar di atas menunjukkan kualitas rata-rata keseluruhan untuk panggilan berada pada status ‘Tolerable’ sehingga codec masih bisa digunakan sebagai
alternatif
penanganan
penggunaan
codec
berlisensi.
Penggunaan
bandwidth dengan GSM cenderung kecil.
4.3.4.3.4 Pengujian Panggilan Menggunakan Codec G.711 alaw Analisis dilakukan sebanyak tiga kali pemanggilan dengan menggunakan codec G.11 alaw (PCMA). Dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
126
Gambar 4.50 Codec G.711 alaw
Gambar 4.51 Monitoring panggilan pertama
127
Gambar 4.52 Monitoring panggilan kedua
Gambar 4.53 Monitoring panggilan ketiga
128
Setelah tahap pengujian panggilan tersebut didapatkan keseluruhan tentang data trafik dari paket yang dikirimkan antara klien ke-1 dan klien ke-2 selama pengujian percakapan.
Gambar 4.54 Trafik paket data untuk codec G.711 alaw dan G.711 ulaw Dari panggilan pertama sampai ketiga dengan menggunakan codec GSM (Gambar 4.51 s/d Gambar 4.53) dan hasil dari trafik paket data (Gambar 4.54) dapat dilihat bahwa panggilan dari klien 1 ke klien 2 menghasilkan beberapa informasi, yaitu : 1. SIP merupakan protokol yang digunakan pada tahap pengujian sistem VoIP. 2. Besarnya
delay yang dihasilkan yaitu rata-rata 0ms adalah waktu
penerimaan pengiriman paket-paket data dari pengirim ke penerima. 3. Besarnya data atau paket yang hilang (loss) pada saat percakapan sebesar 0%. 4. Nilai MOS untuk percakapan ini sebesar 4,4 yang berarti bahwa suara lawan yang didengar sangat bersih.
129
5. Besarnya jitter yang dihasilkan rata-rata 2ms dalam waktu penerimaan pengiriman paket-paket dari pengirim ke penerima. 6. Besarnya R faktor yang dihasilkan sebesari 93 (skala 100). 7. Total paket yang dikirimkan 873,6 dan rata-rata setiap paket adalah 0,1 packet/second, ini berarti suara yang dikirimkan jelas. 8. Adanya other yaitu suatu penggunaan pada bandwidth rata-rata sebesar 160,4 kbps.
4.3.4.3.5 Pengujian Panggilan Menggunakan Codec G.711 ulaw Analisis dilakukan sebanyak tiga kali pemanggilan dengan menggunakan codec G.11 ulaw (PCMU). Dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.55 Codec G.711 ulaw
130
Gambar 4.56 Monitoring panggilan pertama
Gambar 4.57 Monitoring panggilan kedua
131
Gambar 4.58 Monitoring panggilan ketiga Dari panggilan pertama sampai ketiga dengan menggunakan codec GSM (Gambar 4.51 s/d Gambar 4.58) dan hasil dari trafik paket data (Gambar 4.54) dapat dilihat bahwa panggilan dari klien 1 ke klien 2 menghasilkan beberapa informasi, yaitu : 1. SIP merupakan protokol yang digunakan pada tahap pengujian sistem VoIP. 2. Besarnya
delay yang dihasilkan yaitu rata-rata 0ms adalah waktu
penerimaan pengiriman paket-paket data dari pengirim ke penerima. 3. Besarnya data atau paket yang hilang (loss) pada saat percakapan sebesar 0%. 4. Nilai MOS untuk percakapan ini sebesar 4,4 yang berarti bahwa suara lawan yang didengar sangat bersih.
132
5. Besarnya jitter yang dihasilkan rata-rata 2ms dalam waktu penerimaan pengiriman paket-paket dari pengirim ke penerima. 6. Besarnya R faktor yang dihasilkan sebesari 93 (skala 100). 7. Total paket yang dikirimkan 873,6 dan rata-rata setiap paket adalah 0,1 packet/second, ini berarti suara yang dikirimkan jelas. 8. Adanya other yaitu suatu penggunaan pada bandwidth rata-rata sebesar 160,4 kbps.
4.3.4.3.6 Pengamatan Hasil Uji Codec G.711 alaw dan 6.711 ulaw Dari hasil pengujian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan codec G.711 alaw dan G.711 ulaw sangat baik untuk pemakaian kompresi data suara pada jaringan VoIP. Kualitas suara yang dihasilkan dengan beberapa parameter dari codec seperti rata-rata delay 0ms, rata-rata jitter 2ms, packet loss 0%, dan rata-rata MOS 4,4 sudah sanat menunjang bagi kebutuhan jaringan VoIP.
Gambar 4.59 Hasil kualitas panggilan Dari gambar di atas menunjukkan kualitas rata-rata keseluruhan untuk panggilan berada pada status ‘Tolerable’ sehingga codec masih bisa digunakan.
133
Kesimpulan Hasil Pengujian Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa dari ketiga codec yang dipakai pada proses pengujian codec G.711 alaw dan G.711 ulaw memiliki rating yang sangat baik sebagai kompresi data suara. Hal ini bisa terlihat berdasarkan data panggilan selama menggunakan kedua codec tersebut.
Gambar 4.60 Kualitas suara codec G.711 alaw dan G.711 ulaw Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa rata-rata delay, jitter, packet loss dan MOS dapat diterima sebagai parameter dalam membangun jaringan VoIP seperti rekomendasi seperti delay 0-150ms, jitter 0-20ms, packet loss 0-15% dan MOS dengan nilai 4 (Good). Sehingga hampir tidak ada echo yang terjadi karena parameter penyebabnya memiliki nilai rendah sehingga dapat disimpulkan bahwa codec yang harus dipakai oleh jaringan UIN adalah codec G.711 alaw atau G.711 ulaw dimana bandwidth rata-rata media transmisi adalah 512kbps.
134
Untuk mendapatkan kualitas yang baik dengan delay minimum maka kebutuhan jaringan di lingkungan UIN harus ditingkatkan khususnya pembagian bandwidth untuk tiap bagian jaringan dan media transfer data yang baik seperti penggunaan fiber optik serta pembenahan kembali infrastruktur jaringan yang sudah ada.