BAB IV HASIL PENGUJIAN
IV.1. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh karakteristik perusahaan terhadap luas pengungkapan CSR perusahaan. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk di dalam industri pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008-2010. Dari total perusahaan yang termasuk di dalam industri pertambangan terdapat 10 perusahaan yang memenuhi kriteria pengambilan sampel yaitu terdaftar berturut-turut di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008-2010, mengeluarkan laporan keuangan, laporan tahunan lengkap secara berturutturut dari tahun 2008-2010 dan informasi pengungkapan sosial diungkapkan pada laporan tahunan perusahaan yang bersangkutan. Daftar nama perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini ada pada tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Daftar Perusahaan Yang Dijadikan Sampel Kode
Nama Perusahaan
ADRO
PT Adaro Energy Tbk
ANTM
PT ANTAM Tbk
BUMI
PT BUMI ResourceS Tbk
DEWA
PT Darma Henwa Tbk
ELSA
PT Elnusa Tbk
ENGR
PT Energi Mega Persada Tbk
MEDC
PT Medco Energi Internasional Tbk
PTBA
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk
RUIS
PT Radiant Utama Interinsco Tbk
TINS
PT TIMAH (PERSERO) Tbk.
44
44
IV.2. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif akan menggambarkan atau mendeskripsikan data masingmasing variabel yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, mean (rata-rata), dan standar deviasi. Hasil analisis deskriptif adalah sebagai berikut ini : Tabel 4.2 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
CSR
30
-2.41
.00
-1.0676
.62741
Kep.Man
30
.00
1.10
.2485
.40048
Leverage
30
-1.56
1.58
.0108
.88279
Size
30
13.24
18.19
15.9938
1.28553
Valid N (listwise)
30
Sumber : olah data dengan SPSS
Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui hasil statistik deskriptif dari masing-masing variabel. Dari jumlah data (N) yang ada dalam penelitian yaitu 30, nilai pengungkapan tanggung jawab sosial yang terkecil adalah -2,41 dan pengungkapan tanggung jawab sosial yang terbesar adalah 0,00. Semakin besar nilai ukuran indeks pengungkapakan tanggung jawab sosial berarti semakin banyak jumlah item indikator yang diungkapkan perusahaan. Nilai 0 tersebut sebenarnya merupakan transformasi dari nilai 1 atau dengan kata lain perusahaan yang memiliki nilai 1 artinya mengungkapan seluruh (100%) item indikator GRI. Perusahaan yang mengungkapkan tanggung jawab sosial terbanyak adalah PT Antam Tbk dan PT Timah Tbk dimana perusahaan mengungkapkan seluruh item indikator.
45
Pengungkapan tanggung jawab sosial PT Antam Tbk dan PT Timah Tbk terpisah dari laporan tahunannya, laporan pengungkapan tanggung jawabnya dilaporkan melalui sustainability report yang sudah menggunakan standar GRI sehingga semua item indikator GRI lengkap diungkapkan. Sedangkan perusahaan yang paling sedikit mengungkapkan tanggung jawab sosialnya adalah PT Radiant Utama Interinsco Tbk hanya sekitar 7 item indikator dari total 79 item indikator. Nilai rata-rata pengungkapan ini adalah -1,0676. Standar deviasi sebesar 0,62741 menunjukkan penyimpangan dari nilai rata-rata yang terdapat dalam indeks pengungkapan tanggung jawab sosial. Pada variabel kepemilikan manajemen, semakin besar nilai kepemilikan manajemen artinya semakin besar saham perusahaan yang dimiliki oleh manajemen yaitu dewan direksi. Nilai yang terkecil adalah 0 dan nilai terbesar adalah 1,10. Nilai rata-rata kepemilikan manajemen adalah sebesar 0,2485. Standar deviasi sebesar 0, menunjukkan penyimpangan dari nilai rata-rata yang terdapat dalam kepemilikan manajemen. Pada variabel tingkat leverage perusahaan, semakin besar nilai leverage artinya nilai perbandingan hutang terhadap ekuitas semakin besar. Nilai yang terkecil adalah -1,56 dan nilai terbesar adalah 1,58. Nilai rata-rata sebesar 0,0108. Standar deviasi sebesar 0,88279 menunjukkan penyimpangan dari nilai rata-rata yang terdapat dalam tingkat leverage perusahaan. Pada variabel ukuran perusahaan (size), semakin besar nilainya maka dapat dikatakan perusahaan tersebut semakin besar karena mempunyai jumlah aset yang lebih
banyak. Nilai terkecilnya adalah 13,24 dan nilai terbesarnya adalah 18,19 dengan nilai rata-rata sebesar 15,9938 dan standar deviasi sebesar 1,28553 menunjukkan penyimpangan dari nilai rata-rata yang terdapat dalam ukuran perusahaan (size).
46
IV.3. Hasil Uji Asumsi Klasik Berikut ini adalah hasil dari pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi. Selain itu uji asumsi dasar yaitu uji normalitas. IV.3.1. Hasil Uji Multikolinieritas Pengujian ini dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi diantara sesama variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Hasil pada uji ini dapat dilihat pada table 4.3 dibawah ini dan lihat kolom Collinearity Statistics. Tabel 4.3 Coefficients Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error
-6.057
.779
Kep.Man
-.221
.153
Leverage
-.570 .316
Size
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
-7.775
.000
-.141
-1.444
.161
.948
1.055
.070
-.802
-8.092
.000
.918
1.090
.049
.647
6.439
.000
.893
1.120
a. Dependent Variable: CSR
Sumber : olah data dengan SPSS
Dari output Coefficients diatas, ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilihat pada kolom VIF. Nilai VIF pada variabel kepemilikan manajemen, tingkat leverage, dan ukuran perusahaan tidak ada yang melebihi 5, maka dapat disimpulkan model regresi pada penelitian ini tidak terjadi masalah multikolinieritas.
47
IV.3.2. Hasil Uji Heterokedastisitas Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Spearman’s rho. Hasil dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini : Tabel 4.4 Correlations
Correlations Unstandardiz ed Residual Kep.Man Leverage Spearman's
Unstandardized
Correlation
rho
Residual
Coefficient Sig. (2-tailed) N
Kep.Man
Correlation
Size
1.000
.010
.116
-.022
.
.958
.543
.908
30
30
30
30
.010
1.000
-.152
.052
.958
.
.424
.784
30
30
30
30
.116
-.152
1.000
.355
.543
.424
.
.054
30
30
30
30
-.022
.052
.355
1.000
.908
.784
.054
.
30
30
30
30
Coefficient Sig. (2-tailed) N Leverage
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Size
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Sumber : olah data dengan SPSS
Dari output correlations di atas, dapat diketahui korelasi antara kepemilikan manajemen (MAN) dengan unstandardized residual menghasilkan nilai signifikansi 0,958 , korelasi antara tingkat leverage dengan unstandardized residual menghasilkan 48
nilai 0,543 , dan korelasi antara ukuran perusahaan (size) dengan unstandardized residual menghasilkan nilai 0,908. Karena nilai signifikansi korelasi ketiga variabel tersebut >0,05 , maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengalami masalah heteroskedastisitas. IV.3.3. Hasil Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan metode durbin watson. Pada uji ini nilai DW dapat dilihat pada output tabel Model Summary dibawah ini : Tabel 4.5 Model Summary
Model Summaryb Std. Error of the Model 1
R
R Square .875a
Adjusted R Square
.766
.739
Estimate .32079
Durbin-Watson 2.003
a. Predictors: (Constant), Size, Kep.Man, Leverage b. Dependent Variable: CSR
Sumber : olah data dengan SPSS
Dari output diatas, didapat nilai DW adalah sebesar 2,003. Sedangkan dari tabel DW dengan jumlah data (n) = 30 dan seta k = 3 (k adalah jumlah variabel independen) diperoleh nilai dl sebesar 1,214 dan nilai du sebesar 1,650. Karena nilai DW sebesar 2,003 artinya H0 tidak ditolak, atau tidak ada masalah autokorelasi karena nilai DW terletak diantara du dan 4-du. Berdasarkan hipotesis berikut : H0 : tidak ada autokorelasi H1 : ada autokorelasi 49
Tabel 4.6 Tabel untuk menentukan ada tidaknya autokorelasi dengan uji Durbin Watson Tolak H0,
Tidak
Tidak menolak H0,
Tidak
Tolak H0,
berarti ada
dapat
berarti
dapat
berarti ada
ditentukan
autokorelasi
tidak
ada
autokorelasi ditentukan autokorelasi positif
negatif dL 1,214
0
4-dL 2,350
4-dU 2,786
2
dU 1,650
4
Sumber: Priyatno, (2010). IV.3.4. Hasil Uji Normalitas Pada penelitian ini pengujian dilakukan dengan menggunakan uji Lillieors dengan melihat nilai pada Kolmogorov-Smirnov. Tabel 4.7 Normalitas
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic
df
Shapiro-Wilk Sig.
Statistic
df
Sig.
CSR
.153
30
.072
.920
30
.026
Kep.Man
.433
30
.000
.632
30
.000
Leverage
.114
30
.200*
.963
30
.375
Size
.123
30
.200*
.944
30
.116
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : olah data dengan SPSS
50
Dari output diatas dapat dilihat kolom sig pada Komlogorov-Smirnov untuk CSR, tingkat leverage, dan ukuran perusahaan (size) menunjukkan signifikansi > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa populasi data berdistribusi normal.
IV.4.
Hasil Analisis Regresi IV.4.1. Hasil Analisis Determinasi (R2) Pada analisis determinasi berikut ini, nilai yang digunakan adalah nilai adjusted R2. Karena menurut Santoso (2001), untuk penelitian yang memiliki lebih dari 2 variabel, digunakan nilai adjusted R2 sebagai koefisien determinasi. Tabel 4.8 Model Summary Model Summary Std. Error of the Model 1
R
R Square .875a
Adjusted R Square
.766
.739
Estimate .32079
a. Predictors: (Constant), Size, Kep.Man, Leverage
Sumber : olah data dengan SPSS
Berdasarkan tampilan output model summary di atas, diperoleh nilai adjusted R2 adalah sebesar 0,739 atau sebesar 73,9%. Hal ini menunjukkan bahwa variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 73,9% variabel dependen. Sisanya 26,1% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Standar Error of the Estimated (SEE) merupakan kesalahan standar dari
penaksiran. Sedangkan nilai SEE pada tabel 4.8 adalah sebesar 0,32079. Hal ini 51
menunjukkan nilai yang kecil sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa model regresi layak digunakan untuk memprediksi variabel dependen, karena semakin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
IV.4.2. Hasil Uji F Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan melihat F hitung dan F tabel pada output anova dibawah ini. Tabel 4.9 Anova ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
8.740
3
2.913
Residual
2.676
26
.103
11.416
29
Total
F 28.311
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Size, Kep.Man, Leverage b. Dependent Variable: CSR
Sumber : olah data dengan SPSS
Hipotesis : H0 =
Kepemilikan manajemen, tingkat leverage dan ukuran perusahaan secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan sosial.
Hi = Kepemilikan manajemen, tingkat leverage dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap luas pengungkapan sosial.
52
Dasar pengambilan keputusan : 1. Nilai F hitung ≤ F tabel maka H0 diterima, yang artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. Nilai F hitung > F tabel maka H0 ditolak, yang artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. F hitung = 28,311 F tabel dilihat pada: a. df 1 = jumlah variabel – 1 = (4 – 1) = 3 b. df 2 = jumlah data – jumlah variabel independen – 1 = (30 – 3 – 1) = 26 Hasil yang diperoleh untuk F tabel = 2,975 Maka dapat dilihat bahwa F hitung > F tabel (28,311> 2,975) yang artinya H0 ditolak. Dimana dapat disimpulkan bahwa kepemilkan manajemen, tingkat leverage dan ukuran perusahaan (size) secara bersama-sama berpengaruh terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
IV.4.3. Hasil Uji t Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Pada hasil pengujian ini akan diketahui di antara variabel tingkat leverage dan ukuran perusahaan, variabel mana yang memiliki perngaruh signifikan terhadap luas
53
pengungkapan tanggung jawab sosial. Pengujian hipotesis ditolak atau diterima dilakukan dengan membandingkan t hitung dan t tabel pada output Coefficients.
Tabel 4.10 Coefficients Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error -6.057
.779
Kep.Man
-.221
.153
Leverage
-.570 .316
Size
Coefficients Beta
t
Sig.
-7.775
.000
-.141
-1.444
.161
.070
-.802
-8.092
.000
.049
.647
6.439
.000
a. Dependent Variable: CSR
Sumber : olah data dengan SPSS
Hipotesis: H0 =
Kepemilikan manajemen, tingkat leverage dan ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial
H1 =
Kepemilikan manajemen, tingkat leverage dan ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial
Dasar pengambilan keputusan : 1. Jika –t hitung < –t tabel atau t hitung > t tabel, maka H0 ditolak 2. Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka H0 diterima
54
t hitung kepemilikan manajemen
(X1) = -1,444
t hitung tingkat leverage
(X2) = -8,092
t hitung ukuran perusahaan (size)
(X3)
= 6,439
t tabel dilihat pada : a. Signifikansi 0,025 (uji 2 sisi) b. derajat kebebasan (df) = n – k – 1 n = jumlah sampel k = jumlah variabel independen df = 30 – 3 – 1= 26 Hasil yang diperoleh untuk t tabel = 2,056
Keputusan: a. Variabel kepemilikan manajemen (X1) Oleh karena -t tabel ≤ -t hitung (-2,056 < -1,444) maka Ho tidak ditolak, artinya kepemilikan manajemen tidak berpengaruh terhadap indeks pengungkapan tanggung jawab sosial. b. Variabel tingkat leverage (X2) Oleh karena -t hitung < -t tabel (-8,092 < -2,056) maka Ho ditolak, artinya tingkat leverage berpengaruh terhadap indeks pengungkapan tanggung jawab social. T hitung negatif artinya tingkat leverage berpengaruh negatif terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
55
c. Variabel ukuran perusahaan (X3) Oleh karena t hitung > t tabel (6,439 > 2,056) maka Ho ditolak, artinya ukuran perusahaan (size) berpengaruh terhadap indeks pengungkapan tanggung jawab social. T hitung positif artinya ukuran perusahaan (size) berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Kolom Unstandardized Coefficients : a. Constant (Konstanta)
= -6,057
b. Kepemilikan manajemen = -0,221 c. Tingkat Leverage
= -0,570
d. Ukuran Perusahaan
= 0,316
Persamaan regresinya adalah : Y = -6,057 – 0,221X1 – 0,570X2 + 0,316X3 Y
= Luas Pengungkapan tanggung jawab sosial
X1
= Kepemilikan Manajemen
X2
= Tingkat Leverage
X3
= Ukuran Perusahaan (Size)
Dari persamaan dapat diuraikan sebagai berikut: a. Nilai kepemilikan manajemen berdasarkan hasil regresi adalah -0,221. Koefisien bernilai negatif artinya semakin tinggi kepemilikan manajemen, maka semakin rendah luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, atau sebaliknya. Dimana jika variabel kepemilikan manajemen (X1) 56
mengalami kenaikan 1 persen maka indeks pengungkapan tanggung jawab sosial mengalami penurunan sebesar 0,221 dan sebaliknya. b. Nilai tingkat leverage berdasarkan hasil regresi adalah -0,570. Koefisien bernilai negatif artinya semakin tinggi tingkat leverage, maka semakin rendah luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, atau sebaliknya. Dimana jika variabel tingkat leverage (X2) mengalami kenaikan 1 persen maka indeks pengungkapan tanggung jawab sosial mengalami penurunan sebesar 0,570 dan sebaliknya. c. Nilai ukuran perusahaan (size) berdasarkan hasil regresi adalah 0,316. Koefisien bernilai positif artinya semakin tinggi ukuran perusahaan (size), maka semakin tinggi luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, atau sebaliknya. Dimana jika variabel ukuran perusahaan (size) (X3) mengalami kenaikan 1 persen maka indeks pengungkapan tanggung jawab sosial mengalami kenaikan sebesar 0,316 dan sebaliknya.
IV.5. Analisa Hipotesis Dari hasil penelitian yang dilakukan pada tabel dibawah ini, dapat diketahui variabel tingkat leverage dan ukuran perusahaan (size) berpengaruh secara signfikan terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Namun untuk variabel kepemilikan
manajemen
tidak
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
luas
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
57
Tabel 4.11 Analisis Hipotesis Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error -6.057
.779
Kep.Man
-.221
.153
Leverage
-.570 .316
Size
Coefficients Beta
t
Sig.
-7.775
.000
-.141
-1.444
.161
.070
-.802
-8.092
.000
.049
.647
6.439
.000
a. Dependent Variable: CSR
Sumber : olah data dengan SPSS
IV.7.1. Kepemilikan Manajemen Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah kepemilikan manajemen berpengaruf positif terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil pengujian pada tabel 4.11 menunjukkan nilai sig sebesar 0,161 dimana > 0,05 dengan arah negatif, sehingga hipotesis pertama ditolak. Dalam penelitian ini didapat hasil bahwa kepemilikan
manajemen
tidak
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
luas
pengungkapan tanggung jawab sosial. Hal ini berarti bahwa tinggi rendahnya saham perusahaan yang dimiliki oleh manajemen perusahaan (dewan direksi) tidak mempengaruhi luas pengungkapan tanggung jawab sosial . Hal ini tidak sejalan dengan peneliti terdahulu Rosmasita (2007) yang menyatakan bahwa kepemilikan manajemen berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Penulis beragumen hal ini dipengaruhi oleh faktor implimentasi CSR pada perusahaan dimana salah satu faktor yang mempengaruhi adalah terkait komitmen pimpinannya.
58
Jadi berapapun besar saham yang dimiiki manajemen tidak akan mempengaruhi luas pengungkapan tanggung jawab sosial apabila pimpinan perusahaan memiliki kepedulian yang besar terhadap masalah sosial.
IV.7.2. Tingkat Leverage Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah tingkat leverage berpengaruh negatif terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil penelitian pada tabel 4.11 menunjukkan nilai sig sebesar 0,000 dimana < 0,05 dengan arah negatif, sehingga hipotesis kedua diterima. Dalam penelitian ini, tingkat leverage menjadi variabel yang berpengaruh negatif terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial. Artinya, semakin rendah tingkat leverage perusahaan, maka pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan semakin luas dan sebaliknya semakin tinggi tingkat leverage perusahaan, maka pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan semakin sedikit atau rendah. Hal ini tidak sejalan dengan peneliti terdahulu Sembiring (2006) yang menyatakan bahwa tingkat leverage perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Penulis beragumen karena semakin tinggi tingkat leverage semakin besar resiko kemungkinan akan melanggar perjanjian kredit dan menjadi sorotan para debtholders sehingga perusahaan akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi. Upaya manajer agar laba yang dilaporkan dapat tinggi adalah salah satunya dengan mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan. Untuk perusahaan yang menerapkan CSR dengan cara pandang hanya sekedar basa-basi, maka besar kemungkinannya untuk memprioritaskan mengurangi biaya pengungkapan CSR karena perusahaan hanya ingin meningkatkan citra perusahaan dimata masyarakat namun pelaksaan kegiatan sosialnya dengan 59
terpaksa sehingga akan memungkinkan perusahaan tidak secara terus menerus melakukannya.
IV.7.3. Ukuran Perusahaan Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan sosial. Hasil penelitian pada tabel 4.11 menunjukkan nilai sig sebesar 0,000 > 0,05 dengan arah positif, sehingga hipotesis ketiga diterima. Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan menjadi variabel yang berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial. Artinya, semakin besar ukuran perusahaan, maka pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan semakin luas dan sebaliknya semakin kecil ukuran perusahaan maka pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan semakin sedikit atau rendah. Penelitian ini sejalan dengan peneliti terdahulu Sembiring (2006), yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara ukuran perusahaan terhadap jumlah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Penulis beragumen hal ini dipengaruhi oleh faktor implimentasi CSR pada perusahaan dimana salah satu faktor yang mempengaruhi adalah hal yang menyangkut dengan ukuran dan kematangan perusahaan. Perusahaan besar akan lebih banyak mengungkapkan informasi tangggung jawab sosialnya dari perusahaan kecil karena perusahaan besar dan mapan lebih disoroti oleh publik dan mempunyai potensi untuk memberi kontribusi lebih dibanding perusahaan kecil, sehingga perusahaan besar akan cenderung mengungkapkan tanggung jawab sosialnya lebih tinggi untuk mempertahankan citra perusahaan di mata masyarakat publik serta pemegang saham.
60