BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1
Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini menguji mengenai faktor – faktor yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan dan pengungkapan CSR dalam suatu perusahaan. Objek penelitian ini adalah perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 20092011. Dari total perusahaan BUMN, hanya terdapat 15 perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sample.Kriteria tersebut antara lain terdaftar di BEI selama tahun 2009 – 2011, mengeluarkan laporan keuangan selama periode tersebut serta terdapat laporan mengenai pengungkapan CSR selama periode tersebut. Daftar nama perusahaan dalam penelitian ini terdapat pada tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Daftar Sample Perusahaan No Kode Emiten Nama Perusahaan
Sektor
1
ADHI
Adhi Karya (Persero) Tbk
Konstruksi
2
PTPP
Perusahaan Perumahan (Persero) Tbk
Konstruksi
3
ANTM
Aneka Tambang (Persero) Tbk
Pertambangan
4
BMRI
Bank Mandiri (Persero) Tbk
Perbankan
5
BBNI
Bank Negara Indonesia Tbk
Perbankan
6
BBRI
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Perbankan
7
BBTN
Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Perbankan
43
8
GIAA
Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Transportasi
9
KAEF
Kimia Farma Tbk
Farmasi
10
KRAS
Krakatau Steel (Persero) Tbk
Industri Baja
11
PGAS
Perusahaan Gas Negara Tbk
Industri Gas
12
SMGR
Semen Gresik (Persero) Tbk
Industri Semen
13
JSMR
Jasa Marga (Persero) Tbk
Teknik Sipil
14
TLKM
Telekomunikasi Indonesia Tbk
Komunikasi
15
ISAT
Indosat Tbk
Komunikasi
IV.2. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data dari masing – masing variable berupa mean (rata – rata), nilai minimum, nilai maksimum, dan standar deviasi. Hasil analisis deskriptif adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics N Ukuran Perusahaan Profitabilitas Leverage Ukuran Dewan Komisaris CSR Valid N (listwise)
45 45 45 45 45 45
Minimum Maximum Mean Std. Deviation 14.26 20.13 17.2540 1.60610 .0035 .2568 .069256 .0671608 .2145 11.1723 3.602987 3.6185127 3 10 5.56 1.486 .23 .96 .4384 .18708
Sumber : data yang diolah beradasarkan SPSS 44
Variabel ukuran perusahaan yang diukur dengan total asset menunjukkan bahwa nilai terkecilnya adalah sebesar 14,26, nilai terbesarnya adalah sebesar 20,13 dengan nilai rata – rata sebesar 17,2540 dan standar deviasi sebesar 1,60610 yang menunjukkan penyimpangan dari nilai rata – rata ukuran perusahaan. Semakin besar nilai ukuran perusahaan maka dapat dikatakan perusahaan tersebut semakin besar karena memiliki aset yang lebih banyak. Variabel profitabilitas yang diukur dengan ROA menunjukkan bahwa nilai terkecilnya adalah sebesar 0.0035, nilai terbesarnya adalah sebesar 0.2568 dengan nilai rata – rata sebesar 0.069256 dan standar deviasi sebesar 0.0671608 yang menunjukkan penyimpangan dari nilai rata – rata profitabilitas Semakin besar nilai profitabilitas maka dapat dikatakan profit atau keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan tersebut semakin banyak. Variabel leverage yang diukur dengan DER menunjukkan bahwa nilai terkecilnya adalah sebesar 0,2145, nilai terbesarnya adalah sebesar 11,1723 dengan nilai rata – rata sebesar 3,602987 dan standar deviasi sebesar 3,6185127 yang menunjukkan penyimpangan dari nilai rata – rata leverage Semakin besar nilai leverage perusahaan maka dapat dikatakan nilai perbandingan hutang terhadap ekuitas semakin besar. Variabel ukuran dewan komisaris yang diukur dengan ∑UDK menunjukkan bahwa nilai terkecilnya adalah sebesar 3, nilai terbesarnya adalah sebesar 10 dengan nilai rata – rata sebesar 5,56 dan standar deviasi sebesar 1,486 yang menunjukkan penyimpangan dari nilai rata – rata ukuran perusahaan. Semakin besar nilai ukuran dewan komisaris maka semakin banyak dewan komisaris yang dimiliki perusahaan.
45
Pengungkapan CSR yang diukur dengan jumlah data (N) sebanyak 45, nilai pengungkapan CSR yang terkecil adalah sebesar 0,23 dan nilai terbesar adalah sebesar 0,96. Semakin besar nilai CSR, maka pengungkapan yang dilakukan perusahaan semakin banyak dan semakin sesuai dengan indikator GRI. Nilai rata – rata pengungkapan ini adalah sebesar 0,4384 atau sebesar 43,84%. Hal ini berarti bahwa rata – rata perusahaan telah mengungkapkan CSR sebanyak 43,84%.
IV.3. Hasil Uji Asumsi Klasik Berikut ini adalah hasil dari pengujian normalitas dan pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi.
IV.3.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, baik variable terikat atau variable bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak . Model regresi yang baik memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan metode analisis grafik normal probability plot. Hasil scatter plot untuk uji normalitas adalah sebagai berikut :
46
Gambar 4.1 Uji Normalitas
Sumber : data yang diolah berdasarkan SPSS Tabel 4.3 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N a,b Normal Parameters
Mean Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
lnUkuran Dewan Ukuran Perusahaan lnProfitabilitas lnLeverage Komisaris 45 45 45 45 17.2540 -3.1163 .6532 1.6828 1.60610 .99178 1.22625 .25301 .125 .076 .129 .208 .125 .076 .116 .192 -.092 -.062 -.129 -.208 .841 .507 .863 1.396 .479 .960 .445 .041
lnCSR 45 -.8915 .34680 .215 .215 -.096 1.440 .032
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Data yang diolah berdasarkan SPSS
47
Pada grafik normal probability plot (gambar 4.1), jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai sebaran data akan terletak disekitar garis lurus. Terlihat bahwa sebaran data pada grafik di atas bisa dikatakan tersebar di sekeliling garis lurus tersebut (tidak terpencar jauh dari garis lurus). Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa persyaratan Normalitas bisa dipenuhi. Selain itu, Nilai uji Kolmogorov – Smirnov juga menunjukkan signifikansi di atas 0,05. Sehingga model regresi sudah memiliki distribusi normal.
IV.3.2 Hasil Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear berganda ditemukan adanya korelasi yang tinggi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Hasil pada pengujian ini dapat dilihat pada table Coefficients dan lihat kolom Collinearity Statistics yang memperlihatkan nilai VIF. Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas Coefficientsa
Model 1
(Constant) Ukuran Perusahaan lnProfitabilitas lnLeverage lnUkuran Dewan Komisaris
Unstandardized Coefficients B Std. Error -.968 .642 .041 .041 .178 .058 .037 .055 -.058
.222
Standardized Coefficients Beta .189 .510 .129
t -1.508 1.002 3.074 .671
Sig. .139 .322 .004 .506
-.042
-.261
.795
Collinearity Statistics Tolerance VIF .529 .687 .508
1.890 1.456 1.968
.721
1.387
a. Dependent Variable: lnCSR
Sumber : Data yang diolah berdasarkan SPSS 48
Dari hasil tersebut, dapat dilihat bahwa nilai VIF tidak ada yang melebihi 5, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas pada model regresi ini.
IV.3.3 Hasil Uji Heterokedastisitas Pengujian heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari 1 pengamat ke pengamat yang lain. Hasil dari pengujian ini dapat dilihat dari grafik scatterplot berikut ini Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas
Sumber : Data yang diolah berdasarkan SPSS Berdasarkan grafik scatter plot tersebut, tampak titik-titik (diagram pencar) tidak membentuk suatu pola tertentu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
49
IV.3.4 Hasil Uji Autokorelasi Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan dantara variable independen dalam mempengaruhi pengaruh dependen. Uji ini dilakukan dengan metode Durbin Watson. Hasil dari pengujian adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Uji Autokorelasi Model Summaryb Model 1
R R Square .494a .244
Adjusted R Square .168
Std. Error of the Estimate .31627
DurbinWatson 2.070
a. Predictors: (Constant), lnUkuran Dewan Komisaris, lnLeverage, lnProfitabilitas, Ukuran Perusahaan b. Dependent Variable: lnCSR
Sumber: data yang diolah berdasarkan SPSS Pada uji ini dapat dilihat pada tabel Model Summary yang menunjukkan nilai DW sebesar 2,070. yang berarti Ho diterima, tidak ada korelasi serial (tidak ada autokorelasi) karena berada pada 2 < DW < 4-du. Berdasarkan tabel maka dengan n = 45, k = 4, taraf nyata = 5% maka didapatkan: dL = 1.336 dan dU 1.720. Berdasarkan aturan berikut ini : Ho : tidak ada korelasi serial Hi : ada korelasi serial Maka hasil yang didapat adalah:
50
NILAI DW 4-dI
HASIL Tolak Ho, korelasi serial negatif Hasil tidak dapat ditentukan Terima Ho, tidak ada korelasi serial Terima Ho, tidak ada korelasi serial Hasil tidak dapat ditentukan Tolak Ho, korelasi serial positif
IV.4. Hasil Pengujian Hipotesis IV.4.1. Hasil Uji Regresi Linear Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk dapat menentukan apakah hipotesis yang dibuat dapat diterima atau ditolak. Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda a Coefficients
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t 1 (Constant) -.968 .642 -1.508 Ukuran Perusahaan.041 .041 .189 1.002 lnProfitabilitas .178 .058 .510 3.074 lnLeverage .037 .055 .129 .671 lnUkuran Dewan -.058 .222 -.042 -.261 Komisaris
Collinearity Statistics Sig. Tolerance VIF .139 .322 .529 1.890 .004 .687 1.456 .506 .508 1.968 .795
.721 1.387
a. Dependent Variable: lnCSR
Sumber : Data yang diolah dengan SPSS Berdasarkan table diatas, maka dapat ditarik persamaan regresi sebagai berikut : Y = -0,968 + 0,041Size + 0,178 ROA + 0,037 Lev - 0,058UDK
51
Persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa variable ukuran perusahaan (size), profitabilitas dan leverage memiliki koefisien yang positif, yang berarti bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage akan meningkatkan pelaksanaan dan pengungkapan CSR.
IV.4.2.
Hasil Uji Hipotesis Pengujian hasil hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
sebagai berikut: IV.4.2.1. Ukuran Perusahaan Pengujian hipotesis pertama ini adalah untuk menguji apakah ukuran perusahaan mempengaruhi pengungkapan CSR. Hasil penelitan menunjukkan nilai t sebesar 1,002dengan
tingkat signifikan sebesar
0,322 berada > 0,05 sehingga hipotesis pertama ditolak. Hal ini berarti ukuran perusahaan (size) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pelaksanaan dan pengungkapan CSR, sehingga penulis berpendapat bahwa pengungkapan CSR tidak tergantung kepada besar atau kecilnya sebuah perusahan. Perusahaan kecil pun dapat mengungkapkan CSR dengan baik apabila dianggap perlu, karena CSR dianggap mampu memberikan keuntungan baik secara langsung maupun tidak langsung (dalam hal ini adalah kemampuan perusahaan untuk bertahan hidup). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggraini (2006) yang menyebutkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR perusahaan. 52
IV.4.2.2. Profitabilitas Pengujian hipotesis kedua ini adalah untuk menguji apakah profitabilitas mempengaruhi pengungkapan CSR. Hasil penelitan menunjukkan nilai t sebesar 3,074 dengan tingkat signifikan sebesar 0,004 berada < 0,05, sehingga hipotesis kedua diterima. Hal ini berarti profitabilitas berpengaruh terhadap pelaksanaan dan pengungkapan CSR. Penulis berpendapat bahwa semakin besar profit yang dilakukan oleh perusahaan, maka semakin besar juga perusahaan melakukan dan mengungkapkan CSR dalam laporannya karena dana yang dimiliki lebih banyak. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wynna (2010) dan Anggara Fahrizqi (2010) yang menemukan hubungan yang positif antara profitabilitas dengan pengungkapan CSR.
IV.4.2.3. Leverage Pengujian hipotesis ketiga ini adalah untuk menguji apakah leverage
mempengaruhi
pengungkapan
CSR.
Hasil
penelitan
menunjukkan nilai t sebesar 0,671 dengan tingkat signifikan sebesar 0,506 berada > 0,05, sehingga hipotesis ketiga ditolak. Hal ini berarti leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pelaksanaan dan pengungkapan CSR. Penulis berpendapat bahwa besar kecilnya hutang tidak terlalu berpengaruh terhadap pelaksanaan dan pengungkapan CSR selama hal tersebut dirasakan perlu. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005), Anggraini (2006), Wynna (2010) 53
dan Anggara Fahrizqi (2010) yang menyebutkan bahwa leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR.
IV.4.2.4. Ukuran Dewan Komisaris Pengujian hipotesis keempat ini adalah untuk menguji apakah ukuran dewan komisaris mempengaruhi pengungkapan CSR. Hasil penelitan menunjukkan nilai t sebesar -0,261dengan tingkat signifikan sebesar 0,795 berada > 0,05 sehingga hipotesis keempat ditolak. Hal ini berarti ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pelaksanaan dan pengungkapan CSR. Penulis berpendapat bahwa pelaksanaan dan pengungkapan CSR bukan tergantung kepada jumlah dewan komisaris perusahaan, tetapi lebih kepada tanggung jawab dan rasa sosial dari dewan komisaris itu sendiri. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggara Fahrizqi (2010) yang menyebutkan bahwa ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR perusahaan.
IV.4.3. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi yang ditunjukkan dengan nilai adjusted R2.
54
Tabel 4.7 Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model 1
R R Square a .494 .244
Adjusted R Square .168
Std. Error of the Estimate .31627
DurbinWatson 2.070
a. Predictors: (Constant), lnUkuran Dewan Komisaris, lnLeverage, lnProfitabilitas, Ukuran Perusahaan b. Dependent Variable: lnCSR
Sumber: Data yang diolah dengan SPSS Tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai besarnya R adalah 0,494 yang berarti bahwa hubungan antara ukuran perusahaan, profitabitas, leveragedan ukuran dewan komisaris dengan CSR adalah sebesar 49,40%, sedangkan untuk nilai adjusted R2 adalah sebesar 0,168. Hal ini berarti variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini mampu menjelaskan sebesar 16,8% variabel dependen dan sisanya sebesar 83,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Kesalahan standar dari penaksiran (Std error of the estimate) menunjukkan nilai yang cukup kecil yaitu sebesar 0.31627 atau 31.627% sehingga dapat dikatakan model regresi layak digunakan dalam memprediksi variabel dependen,karena semakin kecil standar tersebut akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
55
IV.4.4. Hasil Uji F Pengujian ini digunakan untuk menunjukkan apakah variabel independen secara bersama – sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Hasil dari pengujian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Uji F ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1.291 4.001 5.292
df 4 40 44
Mean Square .323 .100
F 3.226
Sig. .022a
a. Predictors: (Constant), lnUkuran Dewan Komisaris, lnLeverage, lnProfitabilitas, Ukuran Perusahaan b. Dependent Variable: lnCSR
Sumber : data yang diolah dengan SPSS Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat diketahui : Fhitung = 3,226 Ftabel dilihat pada:
•
taraf signifikansi 5%
•
df pembilang = jumlah variabel – 1 = ( 5 – 1) = 4
•
df penyebut = jumlah data – jumlah variabel = (45 – 5) = 40
F tabel = 2,61
56
Maka dapat dilihat bahwa Fhitung > Ftabel (3,226 > 2,61) yang berarti H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage dan ukuran dewan komisaris secara bersama – sama mempengaruhi pengungkapan CSR.
IV.4.5. Hasil Uji T Uji T berguna untuk menguji signifikansi koefisien regresi, apakah variabel independen berpengaruh secara nyata atau tidak. Tabel 4.9 Uji T a Coefficients
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t 1 (Constant) -.968 .642 -1.508 Ukuran Perusahaan .041 .041 .189 1.002 lnProfitabilitas .178 .058 .510 3.074 lnLeverage .037 .055 .129 .671 lnUkuran Dewan -.058 .222 -.042 -.261 Komisaris
Sig. .139 .322 .004 .506
Collinearity Statistics Tolerance VIF
.795
.529 .687 .508
1.890 1.456 1.968
.721
1.387
a. Dependent Variable: lnCSR
Sumber : Data yang diolah dengan SPSS Hipotesis: Hi1 = Ukuran perusahaan berpengaruh nyata terhadap CSR Hi2 = Profitabilitas berpengaruh nyata terhadap CSR Hi3 = Leverage berpengaruh nyata terhadap CSR Hi4 = Ukuran dewan komisaris berpengaruh nyata terhadap CSR 57
Dasar pengambilan keputusan •
Jika –ttabel < thitung < ttabel maka Hi1, Hi2, Hi3 dan Hi4 ditolak
•
Jika thitung < -thitung < ttabel atau thitung > ttabel maka Hi1, Hi2, Hi3 dan Hi4 diterima
•
ttabel dilihat dengan derajat bebas = n – k
n = jumlah sampel, dalam hal ini bernilai 45 k = jumlah variabel yang digunakan. Dalam hal ini bernilai 5 sehingga derajat bebasnya adalah 40 (45-5). Oleh karena uji t yang dilakukan adalah uji 2 arah maka yang dibaca adalah t (½ 0,05) atau t 0,025. •
ttabel
•
thitung (X1) = 1,002
•
thitung (X2) = 3,074
•
thitung (X3) = 0,671
•
thitung (X4) = -0,261
= 2,01
Keputusan: •
Variabel ukuran perusahaan (X1) Oleh karena thitung < ttabel (1,002 < 2,01) maka Hi1 ditolak, artinya ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara nyata terhadap CSR
•
Variabel profitabitas (X2) Oleh karena thitung > ttabel (3,074 > 2,01) maka Hi2 diterima, artinya profitabitas berpengaruh secara nyata terhadap CSR 58
•
Variabel leverage(X3) Oleh karena thitung < ttabel (0,671 < 2,01) maka Hi3 ditolak, artinya leverage tidak berpengaruh secara nyata terhadap CSR
•
Variabel ukuran dewan komisaris (X4) Oleh karena thitung < ttabel (-0,261 < 2,01) maka Hi4 ditolak, artinya ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh secara nyata terhadap CSR.
persamaan regresinya adalah: Y = -0,968 + 0,041X1 + 0,178X2 + 0,037X3 - 0,058X4 dimana Y
= CSR
X1
= Ukuran Perusahaan
X2
= Profitabitas
X3
= Leverage
X4
= Ukuran Dewan Komisaris
Dari persamaan dapat diuraikan sebagai berikut: •
Setiap kenaikan 1 skor variabel ukuran perusahaan (X1) dapat meningkatkan 0,041 skor variabel CSR dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.
•
Setiap kenaikan 1 skor variabel profitabitas (X2) dapat meningkatkan 0,178 skor variabel CSR dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.
59
•
Setiap kenaikan 1 skor variabel leverage (X3) dapat meningkatkan 0,037 skor variabel CSR dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan
•
Setiap kenaikan 1 skor variabel ukuran dewan komisaris (X4) dapat menurunkan 0,058 skor variabel CSR dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.
60