BAB IV HASIL PENELITIAN A. Latar Belakang Program Pendidikan Profesi Guru PAI Pemerintah dalam upaya meningkatkan profesionalisme dan penghargaan kepada guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Pasal 42 UU RI No 20 tahun 2003 mempersyaratkan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pada pendidikan nasional. Kualifikasi pendidikan akademik minimum diperoleh melalui pendidikan tinggi dan sertifikasi kompetensi pendidik setelah lulus ujian sertifikasi. Sertifikat Pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional. Sertifikasi guru bertujuan untuk meningkatkan mutu dan menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sertifikasi guru yang sudah dilakukan oleh pemerintah sertifikasi dengan penilaian portofolio. Penilaian portofolio merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk kumpulan dokumen yang mendiskripsikan kualifikasi akademik, pendidikan dan penelitian, pengalaman mengajar hingga penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan. Permasalahan yang terjadi adalah pada proses sertifikasi banyak terjadi kasus yang terjadi mulai dari pemalsuan ijazah, fenomena pembuatan karya ilmiah hingga copy-paste sebuah karya ilmiah. Maka dengan demikian penilaian dengan portofolio dirasa kurang tepat dan efektif digunakan untuk meningkatkan kualitas guru. PLPG atau Pendidikan dan Latihan Profesi Guru adalah cara selanjutnya yang ditempuh untuk sertifikasi guru dengan diklat selama sepuluh hari. Dengan diklat
tersebut diharapkan para guru dapat memperoleh ilmu yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitasnya. Akan tetapi PLPG juga dirasa kurang efektif karena durasi waktu yang relatif singkat dengan banyak materi yang diberikan dan tugas-tugas yang dibebankan kepada peserta PLPG. Program PLPG selanjutnya diganti dengan program PPG yang dirasa lebih memadai, dengan waktu yang relatif lama yaitu satu tahun. PPG dianggap cara yang paling tepat untuk mendapatkan sertifikat pendidik
untuk
meningkatkan kualitas guru sehingga otomatis dapat meningkatkan mutu pendidikan nasional. Sri Sumarni mengungkapkan bahwa “PPG PAI bermula ketika ada kuota PPG PGMI belum terpenuhi. Tidak ingin beasiswa tidak digunakan, maka pihak LPTK menggambil tindakan dengan memilih guru PAI SD sampai SMU/SMK yang sudah memenuhi syarat untuk PLPG diikutsertakan dalam PPG dengan beasiswa penuh dari pemerintah.” 1 Sehingga dapat disimpulkan bahwa latar belakang PPG PAI di UIN Sunan Kalijaga adalah meningkatkat kualitas guru PAI dengan ikut serta dalam program PPG PGMI yang dilaksanakan selama satu tahun dengan materi dan instruktur yang berbeda dari PPG PGMI supaya dapat meningkatan kualitas guru PAI , meningkatkan kompetensi guru sert bisa menerapkan ilmu yang didapat selama PPG ke sekolah masing-masing sekembalinya dari PPG. B. Persiapan Program Pendidikan Profesi Guru PAI 1. Pengajar Program Pendidikan Profesi Guru PAI Kualifikasi Dosen pada program pendidikan profesi guru bagi guru dalam jabatan paling rendah S-2, dengan minimal salah satu dosen tersebut berlatar belakang pendidikan sesuai dengan bidang studi yang diampunya. Perekrutan dosen harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Warga Negara Indonesia, sehat jasmani dan rohani. 1
Wawancara dengan Ibu Sri Sumarni Pengelola PPG LPTK FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
b. Memiliki NIA (Nomer Induk Asesor). c. Pendidikan minimal S-2 d. Masa kerja minimal 10 tahun e. Bidang keahlian relevan f. Beban kerja dosen yang overload g. Mampu mengadopsi cara pembelajaran yang efektif sesuai tingkat satuan kerja madrasah atau sekolah. Berdasarkan kualifikasi dosen diatas, maka LPTK pelaksana PPG PAI UIN Sunan Kalijaga menyiapkan dosen-dosen pengajar yang memiliki kualifikasi yang tertera diatas supaya bisa menghasilkan lulusan PPG seperti yang diharapkan. Berikut adalah daftar dosen yang mengajar di kelas PPG PAI B, yaitu :
Tabel 2. Daftar dosen pengajar PPG PAI B No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama Dosen Drs. Nur Munajat, M.Si Drs. Rofik M.Ag Dr. Sangkot Sirait Sigit Purnama, M.Pd Dr Sukiman Dra. Siti Johariyah Drs. Radino, M.Ag Dra. Hj. Nur Rohmah, M.Ag Drs. H. Ahmad Rodhi, M.Si Drs. Mujahid, M.Ag Dr Sabarudin
Mata Kuliah Psikologi Perkembangan Perangkat Pembelajaran Aqidah Media Pembelajaran Evaluasi dan Penilaian SKI Fiqih Strategi Pembelajaran Qur’an Hadist Akhlaq PTK
2. Peserta Program Pendidikan Profesi Guru PAI Peserta program PPG harus memiliki kualifikasi yang harus dipenuhi. Kualifikasi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Lulusan S-1 atau D-IV kependidikan yang sudah mengajar di madrasah atau sekolah sesuai dengan ketentuan mata pelajaran yang telah diampu sesuai dengan kualifikasi kelulusannya , seperti lulusan PAI mengajar PAI di sekolah. b. Lulusan S-1 atau D IV perguruan tinggi umum kependidikan yang telah mengajar pada madrasah seperti lulusan PGSD mengajar di MI, harus menempuh pendalaman materi’ c. Lulusan S-1 atau D IV Perguruan tinggi yang telah mengajar di madrasah, yang tidak sesuai dengan kualifikasi lulusannya dengan syarat lulus martikulasi d. Lulusan sebagaimana poin (1, 2, dan 3) harus dibuktikan dengan ijazah yang telah dilegalisir. e. Tanda telah mengajar harus dibuktikan dengan surat pengangkatan sebagai guru dari Kantor Kementerian Agama atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat seperti surat pengangkatan sebagai guru berstatus pegawai negeri sipil atau guru tetap madrasah/guru. f. Tanda bukti surat pengangkatan sebagai guru sebagaimana pada poin (4) telah terhitung genap 3 (tiga) tahun, kecuali peraturan perundang-undangan yang berlaku menentukan lain. g. Jam beban kerja guru sebagaimana dimaksud paling sedikit memenuhi 24 (duapuluh empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empatpuluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada satu atau lebih satuan pendidikan yang memiliki izin pendirian dari pemerintah atau pemerintah daerah. h. Pemenuhan
beban
kerja
sebagaimana
dimaksud
pada
poin
(6)
dilaksanakandengan ketentuan paling sedikit 6 (enam) jam tatapmuka dalam 1 minggu pada satuan pendidikantempat tugasnya sebagai guru tetap.
i. Mendapat ijin mengikuti program PPG dari madrasah/sekolah yang dibuktikan dengan surat keterangan dari Kepala Sekolah dengan mengetahui dari Kantor Kementerian Agama/Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat. j. Memiliki NUPTK (nomor unit pendidik dan tenaga kependidikan). k. Tidak ditetapkan sebagai sebagai peserta sertifikasi guru dalam jabatan melalui penilaian portofolio atau PLPG dibuktikan dengan surat keterangan dari Kepala Sekolah dengan mengetahui dari Kantor Kementerian Agama/Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat. l. Bebas napza (narkotika, psikotropika dan zat aditif lainnya) dibuktikan dengan surat keterangan bebas napza. m. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterangan kelakuan baik. n. Sehat Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter. o. Tunduk pada peraturan tentang pelaksanaan PPG bagi guru dalam jabatan. Proses rekutmen calon peserta PPG PAI juga harus memenuhi standar minimal, yaitu : a. Ditjen Pendis Kemenag menetapkan kuota peserta program PPG. b. Penerimaan calon peserta harus disesuaikan dengan kuota yang telah ditetapkan oleh pemerintah. c. Ditjen Pendis Kemenag menentukan batas usia minimal calon peserta. d. Ditjen Pendis Kemenag melaksanakan sosialisasi pelaksanaan Program PPG kepada
Kantor
Wilayah
Kementerian
Agama
Provinsi,
LPTK,
Kantor
Kementerian Agama kabupaten/kota setempat, kepala Madrasah, Kepala Sekolah, Sekolah, Guru, Pengawas, dan masyarakat tentang teknis seleksi dan pelaksanan Program PPG bagi guru dalam jabatan.
e. Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota setempat menggandakan Format A1 sejumlah kuota kemudian mendistribusikan Format A1 kepada para guru calon peserta Program PPG bagi guru dalam jabatan. f. LPTK menentukan biaya penyelenggaraan program PPG dengan tetap mengacu pada aturan pemerintah. g. Calon peserta mendaftar ke Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota setempat dengan menyerahkan dokumen yang dipersyaratan. h. Seleksi penerimaan calon peserta harus dilakukan secara fair, terbuka dan bertanggung jawab. i. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota setempat melakukan rekrutmen dengan seleksi administrasi : 1) Fotocopy Ijazah S1/D IV yang sudah di legalisir. 2) Transkip nilai dengan indeks prestasi kumulatif minimal 2,75. 3) Surat keterangan kesehatan. 4) Surat keterangan kelakuan baik. 5) Surat keterangan bebas napza. j. LPTK melakukan seleksi akademik dengan menggunakan prinsip PPKHB berdasarkan
dokumen
yang
dikirim
oleh
Kantor
Kementerian
Agama
kabupaten/kota : 1) Tes penguasaan bidang studi. 2) Tes potensi akademik. 3) Tes penguasaan kemampuan bahasa Inggris (English for academic purpose). 4) Tes karakter kepribadian.
5) Penelusuran minat dan bakat melalui wawancara dan observasi kinerja disesuaikan dengan mata pelajaran yang diajarkan serta kemampuan lain sesuai dengan karakteristik program PPG. k. LPTK menetapkan hasil seleksi sesuai dengan kuota yang telahditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama. l. Peserta yang dinyatakan lulus dan diterima dalam program PPG diberikan Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) oleh LPTK. m. Daftar Mahasiswa program PPG yang dinyatakan lulus seleksi dan beserta NPM dilaporkan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama. Pendidikan Profesi Guru (PPG) angkatan ke II dikelola oleh LPTK Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang dilaksanakan pada 11 Desember 2013 hingga 30 November 2014 yang terdiri dari guru Madrasah Ibtidaiyah yang berada di wilayah DIY dan Jawa Tengah dan guru PAI yang berasal dari wiilayah DIY dan Jawa Tengah. Peserta PPG dari PGMI terdiri dari 88 peserta sedangkan dari PAI sebanyak 36 peserta. Berikut adalah data peserta PPG yang dikelola oleh LPTK FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta :
Tabel 3. Daftar peserta PPG
1 2
PGMI PAIS Jumlah
27 19 46
61 17 78
88 88
16 16
12 12
2 2
Jml SMK
P
SMA
L
SD
Progam Studi MI
No
Jenjang Pendididikan SMP
Jenis Kelamin
6 6
88 36 124
Peserta PPG program studi Pendidikan Agama Islam di Sekolah (PAIS) terbagi menjadi dua kelas, kelas A yang terdiri dari guru PAI SMU, SMK, dan SMP,
sedangkan kelas B terdiri dari guru-guru PAI SD yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Daftar PPG kelas A adalah sebagai berikut : Tabel 4. Daftar peserta PPG PAI A No Nama Asal Sekolah 1 Ahmad Nurdin Kholili SMA Muh.Ngawen Gunung Kidul 2 Sumarmi SMP Muh I Tepus Semin 3 Lilik Haryanto SMP Muh Ponjong Gunung Kidul 4 Agus Ridwan SMP Muh 2 Yogyakarta 5 Ngatino SMK Muh Tepus Gunung Kidul 6 Laela Nikmah SMK Muh Bandongan Magelang 7 M. Bakhri Jurjani SMP Muh 7 Bayat Klaten 8 Sutriyanti SMP Muh Semin Gunung Kidul 9 Muhammad Marjuki SMK Muh Semin Gunung Kidul 10 Kamdi SMK Muh 2 Wedi Klaten 11 Rustatiningsih SMP Al-Islam Ngawen Klaten 12 Suzanah SMP Muh 1 Sleman 13 Sugiyanto SMP Muh 2 Nglipar Gunung Kidul 14 Fathussalam SMA Muh 1 Klaten 15 Wahyudi Irwan Yusuf SMP Budi Mulia II Sleman 16 Hasanudin SMP Muh 1 Sleman 17 Siti Umaryati SMK Muh 1 Moyudan Sleman 18 Agus Supangat SMP Pamungkas Mlati Sleman 19 Abidin Fuadi Nugroho SMP Muh 1 Depok Sleman 20 Widayatun SMK Muh 1 Moyudan Sleman Sedangkan daftar peserta PPG kelas B adalah sebagai berikut : Tabel 5. Daftar peserta PPG PAI B No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama R Ahmad Zaenudin Yunida Hariyani Muninggar Rungki Haryanto Evi Hidayati Herlan Yulianto Rismiyati Hanaoum Indah M Miftahul Khoiri Sri Rejeki Munirul Amien Elis Tri Winarni Uswatu Hasanah
Asal Sekolah SD Muh Balerante Turi Sleman SD Muh Domban 1 Tempel Sleman SD N Margokaton Sayegan Sleman SD Muh Geger Pundong Bantul SDIT An Najah Jatinom Klaten SD Muh Al-Mujahidin Wonosari SD Muh Mulusan 2 Paliyan SD Muh Wonosari SDIT An Najah Jatinom Klaten SD Muh Jelok Patuk Gunung Kidul SD Muh Sapen 1 Yogyakarta SD Muh Sapan 1 Yogyakarta SDIT Ukhuwah Islamiyah Sleman
14 15 16
Rifatul Khairiyah Ery Chussniawati Shoiful Fahri
SD Muh Bayen Kalasan Sleman SD Muh Sangonan 1 Godean SD Muh Pakem
3. Pengelola Program Pendidikan Profesi Guru PAI Penyelenggara program PPG PAI adalah perguruan tinggi agama Islam yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan oleh menteri sebagai LPTK. LPTK pada perguruan tinggi agama Islam (PTAI) harus mampu menjawab tantangan peningkatan kualitas guru madrasah pada khususnya dan guru pada sekolah pada umumnya. Persyaratan yang harus dipenuhi perguruan tinggi agama Islam sebagai LPTK penyelenggara program PPG sebagai berikut : a. Memiliki program studi S-1 dengan ketentuan : 1) Program studi rumpun agama (meski selain tarbiyah) yang sesuai dengan kebutuhan dalam program PPG. 2) Program studi sebagaimana dimaksud pada poin (a) terakreditasi oleh BANPT dengan nilai minimal B. 3) Program studi memiliki dosen tetap sekurang-kurangnya 2 (dua) orang berkualifikasi Doktor (S3) dengan jabatan akademik minimal Lektor, dan 4 (empat) orang berkualifikasi Magister (S2) dengan jabatan akademik minimal Lektor Kepala berlatar belakang pendidikan sama dan/atau sesuai dengan program PPG yang akan diselenggarakan. 4) Dosen tetap sebagaimana dimaksud pada poin (c), minimal salah satu dosen tersebut berlatar belakang bidang pendidikan. b. Memiliki
sarana dan prasarana yang menunjang peningkatan kualitas
kompetensi guru seperti : 1) Memiliki laboratorium micro teaching.
2) Memiliki ruangan kelas yang mencukupi. 3) Memiliki unit lembaga khusus untuk program pengembangan. 4) Memiliki koleksi pustaka yang relevan, dan jumlahnya memadai,serta mudah diakses mahasiswa. c. Mematuhi azas penyelenggaraan perguruan tinggi agama Islam sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. d. Memiliki program penjaminan mutu yang berfungsi melaksanakan program PPG sesuai standar kompetensi lulusan. e. Memiliki Unit Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang masih berfungsi efektif. f. Mengajukan proposal sebagai penyelenggara program pendidikan profesi guru bagi guru dalam jabatan. g. Memiliki program dan jaringan kemitraan dengan madrasah dan/atau sekolah yang terakreditasi minimal B dan memenuhi persyaratan untuk pelaksanaan PPL. Penetapan LPTK sebagai penyelenggara program PPG didasarkan atas hasil evaluasi dokumen usulan dan verifikasi lapangan yang dilakukan oleh tim yang ditugaskan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama. Masa berlaku ijin LPTK sebagai penyelenggara program PPG PAI adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang lagi dengan mengajukan permohonan perpanjangan ijin. LPTK yang sudah mendapatkan ijin, akan dilakukan evaluasi secara berkala oleh tim yang ditugaskan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama. LPTK sebagai penyelenggara program pendidikan profesi guru bagi guru dalam jabatan sebagai berikut : a. Bersama pemerintah menyusun rencana induk pengembangan program PPG.
b. Mengembangkan kurikulum program PPG berbasis kompetensi guru madrasah dan PAI pada sekolah. c. Menyusun kurikulum secara menyeluruh dan dalam satu kesatuan kompetensi. d. Melaksanakan rekruitmen dan seleksi calon peserta program PPG. e. Menyeleksi dan menetapkan dosen untuk program PPG. f. Melaksanakan standarisasi sistem seleksi dan uji kompetensi program PPG. g. Melaksanakan evaluasi diri dan penjaminan mutu kelembagaan. h. Melaporkan hasil uji kompetensi kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama. i. Melaksanakan Melaksanakan program penugasan dosen ke madrasah dan/atau sekolah. j. Menyampaikan laporan penyelenggaraan program PPG secara berkala sekurangkurangnya satu kali dalam satu tahun. k. Mematuhi semua aturan tentang program PPG yang ditetapkan pemerintah. Adapun pengelola Pendidikan Profesi Guru (PPG) LPTK Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta adalah sebagai berikut : Tabel 6. Daftar pengelolo PPG PAI UIN Sunan Kalijaga No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Nama Prof. Dr. H. Musa Asy’arie Prof. Dr. H. Hamruni, M.Si. Drs. Radjasa, M.Si Drs. Rofik, M.Ag Sigit Purnama, M.Pd Dr. Sukiman, M.d Dra. Hj. Sri Sumarmi, M.Pd Dr. Sabarudin, M.Si Dr. Subiyantoro Dr. Istiningsih, M.Pd H. Suwandi, M, Ag. M.Pd Drs. Nur Hamidi, MA Adhi Setiawan, M.Pd Drs. Mujiadi, M.Si
Jabatan Pengarah Penanggungjawab Ketua Wakil ketua Sekertaris Anggota Bidang Akademik Anggota Bidang Akademik Anggota Bidang Akademik Anggota Bidang Akademik Anggota Bidang Akademik Anggota Bidang Akademik Anggota Bidang Akademik Anggota Bidang Akademik Anggota Bidang Akademik
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Dra. Retty Trihadiati Siti Latifah, SE Muh. Sahudi, SE Yusep Nurdiyanto, MM Yusuf Nizar Dra. Sri Wahyuni Muhammad Anwar Sugino Maryono Ari Kurniawan, A.Md M. Azhar, S.T
Anggota Bidang Sekretariat Anggota Bidang Sekretariat Anggota Bidang Sekretariat Anggota Bidang Sekretariat Anggota Bidang Sekretariat Anggota Bidang Sekretariat Anggota Bidang Umum Anggota Bidang Umum Anggota Bidang Umum Anggota Bidang Umum Anggota Bidang Umum
Persiapan dari program PPG yang meliputi peserta, pengajar dan lembaga pelaksana yaitu FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta cukup baik. peserta PPG PAI ada yang mengundurkan diri dikarenakan belum mempunyai ijasah S-1. Peserta PPG cukup antusias dalam melaksanakan proses PPG yang memakan waktu hingga satu tahun, meskipun dengan banyak kendala yang dialami tidak membuat peserta PPG putus ditengah jalan dan mereka dapat menyelesaikan PPG dengan baik dan nilai yang cukup memuaskan. Dosen yang mengajar perkuliahan PPG juga sangat berkualitas, dengan pendidikan minimal S-2, meskipun ada beberapa dosen masih mengajar dengan metode yang monoton akan tetapi tidak menghilangkan semangat dari peserta PPG untuk mengikuti perkuliahan hingga selesai. Dosen juga selalu menyampaikan tujuan yang akan dicapai kepada peserta didik, membuat kontrak belajar sebelum perkuliahan dimulai dan memberikan tugas yang berhubungan dengan mata kuliah untuk menambah wawasan peserta PPG. LPTK penyelenggara PPG cukup siap dalam menangani pelaksanaan PPG. Meskipun PPG PAI merupakan PPG yang waktu pesrsiapannya sangat sedikit akan tetapi kegiatan perkuliahan bisa dimulai tepat waktu tanpa ada hambatan yang berarti. Peserta PPG juga menerima buku panduan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan proses PPG dan juga beasiswa yang diterima dua kali oleh peserta PPG. Sarana prasara
yang disediakan meskipun masih kurang memadai namun cukup layak untuk pelaksanaan proses belajar mengajar hanya saja akses ke perpustakaan yang tidak bisa karean tidak memiliki kartu mahasiswa. Secara keseluruhan LPTK menyelenggarakan PPG PAI dengan cukup baik, hanya perlu ditingkatkan dalam sarana dan prasarana dan pelayanan kepada peserta PPG. C. Proses Pelaksanaan Program Pendidikan Profesi Guru PAI Program PPG berlangsung selama satu tahun, yang terbagi menjadi dua semester. Adapun tahap-tahapannya adalah sebagai berikut : a.
Kuliah dan workshop Kuliah dan workshop dilaksanakan pada semester satu. Jadwal dan materi maupun dosen pengajar sudah ditentukan oleh penyelenggara PPG.Tim pengajar program PPG diambilkan dari dosen-dosen yang mengajar di FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang memenuhi kualifikasi sebagai pengajar PPG. Materi kuliah adalah materi yang dapat mendukung dan meningkatkan kompetensi profesional seorang guru, seperti materi yang membahas perangkat pembelajaran, strategi belajar mengajar, metode belajar pengajar, membuat media pembelajaran, dan evaluasi. Perkuliahan dilaksanakan dari hari Senin hingga Jum’at. Adapun jadwal kuliah PPG PAI B adalah sebagai berikut : Tabel 7. Daftar jadwal kuliah PPG PAI B semester I Hari Senin Selasa Rabu
Kamis
Jum’at
Jam 10.50-12.30 10.00-11.40 13.00-15.30 07.00-08.40 10.00-11.40 13.00-15.30 07.00-08.40 10.00-11.40 13.00-15.30 07.00-08.40 13.00-14.40
Ruang 303 303 303 303 303 303 303 303 303 303 303
Mata kuliah Perangkat pembelajaran Psikologi perkembangan Akhlak PTK Qur’an Hadist Fiqih SKI Media pembelajaran Aqidah Evaluasi pembelajaran Strategi pembelajaran
b. Peer Teaching Peer teaching adalah praktek mengajar yang dilakukan peserta PPG dihadapan teman-teman kelompoknya dan juga seorang dosen yang telah ditunjuk untuk menilai proses pembelajaran tersebut. Penilaian diambil dari kelengkapan RPP, penguasaan kelas, dan media pembelajaran yang digunakan. Peserta PPG bebas memilih materi yang ingin diajarkan asal tidak sama dengan teman satu kelompoknya. Dosen penilai serta waktu pelaksanaan peer teaching ditentukan dan dijadwalkan oleh pihak penyelenggara PPG. c. Praktik Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) Pada semester kedua peserta PPG wajibmelaksanan kegiatan Praktik pengalaman lapangan kependidikan (PPLK) disekolah mitra yang telah ditunjuk oleh penyelenggara. Adapun sekolah yang ditunjuk sebagai sekolah mitra kelas PPG PAI B adalah : SDN Lempuyang Wangi, SDN Demangan, dan SDN Kotagede I, sedangkan kelas PAI A di SMU 7 Yogyakarta , SMPN 1Yogyakarta, dan SMPN 6 Yogyakarta. Kegiatan PPLK terdiri dari : 1) Pembekalan Kegiatan pembekalan PPLK PPG bertujuan supaya peserta memiliki wawasan yang memadai tentang PPLK PPG. Di samping itu, agar peserta memilik pemahaman yang mantap tentang kompetensi ideal guru. Pembekalan dilaksanakan sebelum peserta melaksanakan PPLK PPG di sekolah mitra. Materi pembekalan PPLK PPG meliputi : a) Mekanisme PPLK PPG b) Kompetensi dan Profesionalisme Guru c) Etika melaksanakan PPLK PPG di sekolah mitra.
2) Observasi dan pembekalan di sekolah mitra Observasi dilaksnakan sebelum melaksankan pembelajaran di kelas, peserta PPG harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan guru pamong tentang mekanisme pembelajaran di kelas yang akan diajar. 3) Praktik pembelajaran Peserta PPLK PPG melaksankan kegiatan praktik pembelajaran sebanyak 8 kali. Kegiatan ini mencakup : a) Praktik pembelajaran terbimbing sebanyak 5 kali, praktik pembelajaran mandiri sebanyak 2 kali, dan ujian kompetensi sebanyak 1 kali. b) Setiap prektik pembelajaran wajib menggunakan RPP yang berbeda c) Jadwal praktik ditentukan oleh guru pamong dari sekolah mitra d) Refleksi praktik pembelajaran terbimbing dilakukan pada saat FGD (Focus Grup Discution), sedangkan konsultasi pembelajaran mandiri dilakukan atas kesepakatan mahasiswa dengan guru pamong e) Waktu pelaksanaan uji kompetensi kinerja ditentukan oleh tim pembimbing lapangan dan pengelola sekolah
Gambar 1. Suasana pelaksanaan Uji Kompetensi Guru
4) Kegiatan manajemen sekolah Kegiatan praktik manajemen sekolah dilakukan peserta secara individual yang dipandu oleh guru pamong. Kegiatan praktik manajemen sekolah mencakup standar-standar nasional pendidikan, yaitu : a) Manajemen peserta didik b) Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan c) Manajemen sarana dan prasarana d) Manajemen keuangan e) Manajemen hubungan masyarakat f)
Supervisi sekolah
g) Bimbingan konseling h) Pengelolaan
sumber
belajar/media
Gambar 2. Praktek Manajemen Sekolah 5) Penelitian tindakan kelas Kegiatan penelitian tindakan kelas dilaksanakan selama PPLK PPG yang dikoordinasikan dengan guru pamong. Pelaksanaan PTK dibimbing oleh dosen pembimbing PTK yang ditunjuk oleh pengelola PPG. Penyusunan laporan PTK dilakukan melalui konsultasi dengan dosen pembimbing PTK masing-masing
sesuai dengan waktu yang disepakati. Laporan PTK diserahkan kepada dosen pembimbing setelah disahkan oleh dosen pembimbing PTK dan kepala sekolah. Kegiatan PTK dimulai dengan melakukan observasi kelas yang akan menjadi obyek PTK, kemudian menyusun proposal PTK dan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Setelah dosen pembimbing menyetujui proposal PTK, kemudian kita memulai PTK tahap I atau siklus pertama, dilakjutkan dengan siklus ke -2 dan ke-3. Dan yang terakhir membuat laporan PTK yang telah dilaksankan kemudian di ajukan kepada dosen pembimbing untuk disetujui dan berikutnya ujian PTK didepan dosen penguji. 6) Uji kompetensi kinerja menggunakan Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG). Uji kompetensi kinerja adalah aspek yang paling berpengaruh pada penilaian PPLK PPG yaitu 20% . dengan rincian sebagai berikut : Tabel 8. Daftar prosentase penilaian PPG No Aspek 1 Perangkat pembelajaran 2 Praktik pembelajaran 3 Manajemen sekolah 4 Kompetensi sosial dan kepribadian 5 Laporan PPLK 6 Portofolio 7 Uji kompetensi kinerja Jumlah
Bobot 2% 15% 5% 40% 10% 5% 3% 20% 60%
Keterangan : a) Pengolahan nilia akhir PPLK PPG dilakukan oleh pengelola PPG FTK b) Porsi 40% lainya diambil dari nilai hasil ujian tulis dan perkuliahan semester 1.
Adapun sistem penilaiannya mencakup gabungan aspek pendidikan bidang studi (Subject Spesific Pedagogy/SSP), praktek pengalaman lapangan kependidikan (PPLK), pembuatan laporan PPLK kemudian post test serta ujian laporan PPLK. d. Studi Lapangan Tujuan studi lapangan adalah memberikan pengalaman riil mahasiswa Pendidikan
Profesi
Guru
dalam
melaksanakan
pembelajaran
dan
atau
menyelenggarakan pendidikan terbaik melalui observasi lapangan, kuliah umum, small group discussion, dan refleksi. Target kegiatan ini adalah mahasiswa memiliki langkah-langkah tindak lanjut untuk mengembangkan pembelajaran setelah kembali ke sekolah berdasarkan hasil studi lapangan. Studi lapangan ini dilaksanakan selama 4 (empat) hari, yaitu hari KamisAhad tanggal 9-12 Oktober 2014. Studi lapangan akan dilaksanakan di sekolah dan madrasah yang memiliki best practice dalam pengembangan sekolah atau madrasah dan lokasi-lokasi yang dipandang bisa memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam mengembangkan diri menjadi guru profesional. Sekolah atau madrasah tersebut berada di wilayah Surabaya dan Malang Jawa Timur, yaitu : 1) SD Muhammadiyah Kreatif Surabaya 2) SD Muhammadiyah Pucang Surabaya 3) SMP N 1 Surabaya 4) SMA Ta’miriyah Surabaya 5) MIN 1 Malang 6) Echo Park Malang 7) Masjid Ajaib Turen, Malang
Adapun kegiatan yang dilakukan mahasiswa PPG selama melaksanakan studi lapangan adalah sebagai berikut : 1) Observasi Observasi adalah kegiatan peninjauan secara cermat terhadap suatu aktivitas atau objek secara langsung, kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan yang sudah diketahui sebelumnya untuk membuat kesimpulan. Pada studi lapangan ini, aktivitas yang diobservasi mencakup semua kegiatan persekolahan, baik pembelajaran di kelas, atau kegiatan sekolah atau madrasah secara umum, seperti ekstrakurikuler. Sedangkan objek diobservasi mencakup semua sarana dan prasarana, fasilitas, dan lingkungan sekolah. Tujuan utama dari observasi ini adalah mahasiswa memiliki pengetahuan dan pengalaman riil tentang penyelenggaraan pembelajaran dan persekolahan secara umum. Pengetahuan dan pengalaman baru tersebut diharapkan menjadi bahan diskusi dan refleksi. Berikut ini kegiatan-kegiatan dan objek-objek yang dapat diobservasi di lokasi studi lapangan. a) Kegiatan pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas b) Kegiatan ekstrakurikuler c) Kegiatan pengembangan pendidik d) Sarana dan prasarana sekolah atau madrasah e) Fasilitas-fasilitas pendukung f) Pengembangan dan penerapan budaya sekolah atau madrasah g) Prestasi sekolah atau madrasah, dll Untuk
mengetahui
lebih
detail
sehingga
mahasiswa
dapat
mengidentifikasi kegiatan atau objek observasi, mahasiswa dapat bertanya
langsung dengan guru atau pendamping observasi dari sekolah atau madrasah lokasi studi lapangan. Untuk mempermudah dalam melaksanakan observasi dan identifikasi praktik terbaik dan keberhasilan-keberhasilan yang ditunjukkan oleh sekolah atau madrasah objek studi, mahasiswa dibekali instrumen observasi sekaligus dapat digunakan untuk mencatat hasil observasi. Jika memungkinkan, mahasiswa dapat merekam kegiatan atau objek observasi dengan kamera. 2) Kuliah Umum Kuliah umum adalah ceramah tentang tema tertentu yang diberikan oleh seorang narasumber dan diikuti oleh mahasiswa. Pada studi lapangan ini, tematema kuliah umumnya antara lain best pratice pengembangan sekolah dan pemberdayaan guru profesional. Narasumber kuliah umum adalah kepala sekolah atau madrasah dan guru dari lokasi studi lapangan. Tujuan utama kuliah umum ini adalah mahasiswa memiliki pengetahuan yang bersumber dari praktik riil pengembangan sekolah dan pemberdayaan guru profesional. Pengetahuan baru tersebut diharapkan menjadi bahan diskusi dan refleksi. Kegiatan mahasiswa dalam kuliah umum ini menyimak materi yang diberikan oleh narasumber. Setelah itu, diharapkan muncul tanya jawab untuk memperdalam kajian tentang tema disampaikan narasumber. Mahasiswa juga dibekali dengan instrumen kuliah umum yang sekaligus dapat digunakan untuk mencatat poin-poin materi. 3) Small Group Discussion Small group discussion adalah sebuah kegiatan dimana mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk mendiskusikan dan memecahkan suatu permasalahan. Pada studi lapangan ini, mahasiswa akan dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 12-15
mahasiswa. Masing-
masing anggota kelompok diharapkan dapat berperan aktif dalam diskusi dengan saling mengemukakan pendapat permasalahan.
Topik
atau
tema
atau gagasan tentang suatu topik
permasalahan
yang
dikaji
seputar
pengembangan sekolah dan pemberdayaan guru profesional. Adapun bahan diskusi bersumber dari pengetahuan dan pengalaman mahasiswa sebelumnya (setelah mengikuti perkuliahan PPG), observasi dan kuliah umum dalam studi lapangan, serta sumber lain yang relevan. Selain itu, bahan diskusi juga bersumber dari materi yang disampaikan oleh narasumber diskusi. Masing-masing kelompok dalam diskusi ini akan didampingi dan dipandu oleh seorang narasumber dan moderator.
Narasumber berperan
memberikan materi pengantar dan prespektif tentang topik permasalahan yang didiskusikan. Selain itu juga membantu mahasiswa memecahkan masalah dan membuat kesimpulan. Sedangkan moderator berperan mengatur jalannya diskusi agar dapat berjalan dengan baik. untuk merekam atau mencatat hasil diskusi, masing-masing mahasiswa dibekali dengan instrumen small group discussion. 4) Refleksi Refleksi merupakan kegiatan lanjutan dari small group discussion. Refleksi dapat dilakukan dengan cara mengingat, meninjau, merenungkan kembali, pengembangan gambaran tentang hal-hal yang telah diobservasi dan diperoleh dalam kuliah umum dan apa yang mungkin dilakukan nantinya untuk mengembangkan diri. Refleksi adalah upaya-upaya untuk mengkaji, berupa : mengolah, mengelaborasi, dan menganalisis best practice atau keberhasilankeberhasilan yang telah ditunjukkan dan dicapai oleh pemberdayaan guru profesional.
Melalui refleksi mahasiswa diharapkan dapat menimbang-nimbang pengalaman barunya dari lapangan dan memberikan saran-saran yang mungkin dilakukannya nanti. Hasil dari kegiatan refleksi ini berupa langkah-langkah tindak lanjut yang seharusnya dilakukan. Butir-butir refleksi dapat dituliskan pada instrumen refleksi. e. Post Test Post test atau ujian akhir dilaksanakan setelah semua kegiatan PPG selesai. Ujian akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan mengingat materi yang disampaikan ketika masa perkuliahan serta mengukur sejauhmana pengetahuan yang diserap selama mengikuti perkuliahan program PPG. Proses pelaksanaan PPG secara keseluhan terbagi menjadi dua semester dimana semester pertama adalah peskuliahan dan semester kedua diisi dengan PPLK (Praktik Pengalaman Lapangan Kependidikan) selama tiga bulan, work shop, peer teaching, outbond, study banding serta post test. Pada semester kedua kegiatan PPG diisi dengan PPLK selama tiga bulan, workshop, outbond serta study banding. Menurut penulis pada semester kedua terdapat waktu senggang yang tidak dimanfaatkan dengan kegiatan yang berkaitan dengan PPG, jadi akan lebih baik lagi jika kegiatan PPG dipandatkan sehingga tidak mencapai enam bulan dan peserta PPG bisa secepatnya kembali ke sekolah masingmasing untuk mengajar. Dalam pelaksanaan PPLK-pun menurut penulis juga kurang efektif, peserta PPG hanya mendapatkan jatah mengajar lima kali dan sekali sebagai uji kompetensi guru selebihnya peserta PPG membantu administrasi sekolah. Jadi menurut penulis waktu pelaksanaan PPG perlu dimaksimalkan, jika masih banyak waktu yang tersisa lebih baik kegiatan PPG dipadatkan atau ditambah dengan kegiatan lain yang berguna untuk menunjang kompetensi profesionalisme guru. Kegiatan
PPG ditutup dengan pengukuhan dan penyerahan sertifikat pendidika supaya dapat digunakan sebagaimana mestinya. D. Keberhasilan Program PPG PAI Dalam Mengembangkan Kompetensi Profesional Guru. Kaitannya dengan motivasi diatas dengan peserta PPG adalah motivasi bahwa setelah melaksanakan PPG selama satu tahun, para peserta bisa mendapatkan tunjangan sertifikasi guru setiap bulannya. Sedangkan hubungannya dengan motivasi instrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri peserta PPG untuk menambah wawasan selama mengikuti perkuliahan PPG serta membuktikan bahwa dirinya masih mampu untuk berpikir dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan selama perkuliahan PPG. Peserta PPG dalam mengikuti program PPG yang dilaksanakan selama satu tahun penuh tersebut sesuai hasil wawancara berdeda-beda satu sama lainnya. Pelaksaan PPG terbagi dalam dua semester, semester pertama untuk kuliah dan workshop dan semester kedua untuk PPLK, study banding dan ujian akhir.Dalam melaksanakan perkuliahan maupun kegiatan PPG yang lainnya peserta PPG sangat semangat sekali. Pada semester pertama peserta PPG dituntuk melaksanakan perkuliahan dan workshop yang dilaksanakan setiap hari dari hari Senin hingga hari Jumat, bahkan pada hari tertentu perkuliahan dilaksanakan dari pagi hingga sore hari yang tentunya sangat menguras tenaga dan pikiran. Sebagian peserta PPG mengeluhkan jadwal kuliah yang sampai sore hari, namun demikian tidak mengurangi semangat mereka untuk menghadiri perkuliahan tersebut, terbukti dengan kehadiran dari peserta PPG dalam perkuliahan mencapai 100%. Peserta PPG, Shoiful Fahri mengatakan
“motivasi untuk mendapatkan hasil dari PPG adalah mendapatkan hasil maksimal agar bisa memperbaiki kualitas diri serta membanggakan orang tua kita yang telah bersusah payah membiayai kita.” 2 Anggapan yang sama juga dilontarkan oleh Hanum Indah perwakilan dari SD Muhammadiyah Wonosari “bahwa motivasinya untuk membuat bangga keluarga, teman dan memahami ilmunya dengan sepenuhnya.” 3 Seperti yang diungkapkan Uswatun Hasanah “ motivasinya untuk mendapat ilmu dengan sepenuhnya tidak setengah-setengah.” 4 Sedangkan Rifatul Khairiyah menjawab “motivasi mengikuti PPG adalah untuk mendapatkan nilai, pengalaman yang menyenangkan karena PPG berkaitan dengan akademis merupakan salah satu kebahagiaanya.” 5 Sementara Yunida Hariyani mengatakan “motivasi ingin mencapai hasil yang terbaik, mengasah kemampuan bahwa belajar itu tidak mengenal usia serta untuk keluarga.” 6 Peserta dari SD Muhammadiyah Sangonan Godean menyatakan “motivasinya adalah sebuah rasa tanggung jawab karena telah dipilih untuk mengikuti PPG yang berbeda dari PLPG.” 7 Namun, ada juga yang menjawab bahwa motivasinya mengikuti PPG adalah sekedar untuk eksis saja. Dari beberapa kutipan hasil wawancara diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi para peserta PPG dalam mengikuti program PPG tersebut. Adapun faktor
yang mempengaruhi motivasi peserta PPG untuk
melaksanakan perkuliahan dan mempelajari materi perkuliahan adalah sebagai berikut :
2
Hasil wawancara dengan Shoiful Fahri peserta PPG PAI B dari SDM Pakem. Hasil wawancara dengan peserta Hanoum Indah peserta PPG PAI B dari SDM Wonosari 4 Hasil wawancara dengan Uswatun Hasanah peserta PPG PAI B dari SDIT Ukhuwah Islamiyah 5 Hasil wawancara dengan Rifatul Khairiyah peserta PPG PAI B dari SDM Bayen 6 Hasil wawancara dengan Yunida Haryanti peserta PPG PAI B dari SDM Domban Sleman 7 Hasil wawancara dengan Eri Chusnawati peserta PPG PAI B dari SDM Sangonan Godean 3
1. Faktor stimuli, adalah faktor yang berhubungan dengan panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat ringannya tugas dan suasana lingkungan eksternal.
Ada beberapa peserta PPG yang menurun
motivasinya untuk belajar atau mengikuti perkuliahan dikarenakan kesulitan dalam mengerjakan tugas serta panjangnya bahan pelajaran. 2. Faktor metode belajar, adalah metode pembelajaran yang digunakan oleh dosen pengajar mata kuliah, apakah ada variasi atau hanya monoton menggunakan metode ceramah saja. Hal tersebut tentunya sangat mempengaruhi terhadap motivasi dan minat akan mata kuliah tersebut. Peserta PPG akan merasa cepat bosan dan waktu pembelajaran akan terasa sangat lama. Berbada halnya jika dosen pengajar menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan bervariasi, maka peserta PPG akan tertarik mengikuti perkuliah sampai akhir. Berikut adalah hasil observasi pengajar tentang proses pembelajaran yang berlangsung di kelas Tabel 9. Daftar observasi proses pembelajaran pengajar PPG No
Nama Dosen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Drs Nur Munajat Drs Rofik M,Ag Dr Sangkot Sirait Sigit Purnama, M.Pd Dr Sukiman Dra Siti Johariyah Drs Radino M.Ag Dra Hj Nur Rohmah Drs H Ahmad Rodhi Drs Mujahid Dr Sabarudin
Hasil Observasi Nilai Persentase 68 63% 79 73% 81 75% 94 87% 83 77% 88 81% 89 82% 90 83% 88 81% 81 75% 88 81%
Keterangan Cukup Baik Baik Sangat baik Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik
Dari hasil observasi diatas diperoleh hasil bahwa pengajar menyiapkan perangkat pembelajaran, mampu menguasai kelas dengan baik meskipun ada beberapa dosen yang monoton cara mengajarnya, namun secara keseluruhan materi dapat diterima dengan baik oleh peserta PPG.
3. Faktor pengajar, pengajar atau dosen yang memberikan materi perkuliahan selama PPG juga dapat mempengaruhi motivasi belajar para peserta program PPG. Tentang bagaimana cara menyampaikan materi dan metode pembelajaran yang digunakan, karena itu akan berpengaruh terhadap motivasi peserta PPG dalam mengikuti perkuliahan. Dosen yang menggunakan metode yang menyenangkan akan membuat peserta PPG merasa senang dan enjoy mengikuti perkuliahan sehingga lamanya waktu perkuliahan tidak terasa. Selain itu penggunaan metode yang menarik dapat membangkitkan motivasi peserta PPG untuk aktif dalam perkuliahan dengan tanya jawab dan sebagainya. Tabel 10. Daftar observasi kepada dosen pengajar No
Nama Dosen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Drs Nur Munajat Drs Rofik M,Ag Dr Sangkot Sirait Sigit Purnama, M.Pd Dr Sukiman Dra Siti Johariyah Drs Radino M.Ag Dra Hj Nur Rohmah Drs H Ahmad Rodhi Drs Mujahid Dr Sabarudin Jumlah
Aspek yang dinilai 1 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4
Keterangan : 1 : Metode Pembelajaran 2 : Penguasaan Materi 3 : Interaksi dengan peserta didik Pedoman penskoran 4 : Sangat Baik 3 : Baik 2 : Cukup 1 : Kurang Hasil yang didapat adalah 126 ----- X 100% = 95,4 %
Jumlah 10 11 11 12 12 12 12 12 12 10 12 126
Ket
132 Jadi faktor pengajar mempengaruhi motivasi peserta PPG sebesar 95,4% sehingga dosen sangat mempengaruhi peserta PPG dalam mebgikuti PPG. 4. Faktor kesiapan pelaksana atau LPTK, faktor dari kesiapan LPTK penyelenggara PPG juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi motivasi peserta PPG. Kesiapan panitia penyelenggara dalam menyiapkan alat serta kebutuhan yang dibutuhkan oleh peserta PPG maupun dosen pengajar PPG. Ketidaklengkapan tersebut akan sangat berdampak bagi kelangcaran proses PPG. LPTK disini adalah FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Berikut adalah lembar observasi kesiapan penyelenggara PPG. Tabel 11. Daftar obeservasi pengamat kesiapan penyelenggara PPG
No 1
2
3
4
5
Kegiatan Kesiapan kurikulum dan bahan diklat a. Bahan materi b. Struktur program c. Silabus program Kesiapan adminisstrasi a. Surat panggilan/undangan PPG b. Biodata c. Daftar hadir d. Blanko ijin PPG e. Bahan ajar f. Lembar kerja Kesiapan sdministrasi fasilitator a. Surat permintaan mengajar b. Daftar hadir c. Blanko nilai peserta d. Blanko evaluasi e. Blanko tes awal dan akhir f. Materi g. Surat tugas Fasilitas dan alat a. LCD b. Alat tulis c. Sound sistem Fasilitas praktik a. Komputer b. Kertas kerja
Kesiapan Ada Tidak ada √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √
c. Tempat praktik Jumlah
36
√ 0
Skor : Ada Tidak ada
:2 :0
skor skor skor skor
Penilaian : 36 ------------- x 100 % 44
40-44 34-39 28-33 22- 27
= sangat baik = baik = cukup = kurang
= 81,8 %
Dari hasil observasi tersebut kesiapan penyelenggara baik dengan prosentase sebanyak 81,8 %, hanya beberapa alat saja yang tidak ada, dan tidak begitu berpengaruh dalam kegiatan pembelajaran selama PPG berlangsung. Kekurangan dari alat tersebut bisa disiasati oleh pengajar dan peserta PPG. 5. Faktor individual seperti usia, perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, serta kondisi kesehatan jasmani.
Usia peserta PPG juga sangan mempengaruhi
terhadap motivasi untuk mengikuti perkulihan karena pada umumnya mereka kesulitan dalam menggunakan IT terutama laptop sehingga perlu kesabaran dan bimbingan dari teman-temannya. Dengan demikian motivasi yang rendah terhadap mata kuliah yang mewajibkan menggunakan IT bisa ditingkatkan supaya pembelajaran terasa mudah.
Gambar 3. Suasana pembelajaran Selain faktor usia, ada beberapa indikator yang telah diobservasi peneliti yang berkaitan dengan semangat dan motivasi selama mengikuti perkuliahan PPG. Dengan hasil sebagai berikut : Tabel 12. Observasi terhadap peserta PPG
Memperhatikan
Menjawab pertanyaan
Bertanya
Menyampaikan pendapat
Mengerjakan tugas
Konsentrasi
Antusias akhir pelajaran
Indikator
1
R Ahmad Z
4
4
3
3
5
3
3
25
B
2
Yunida H
5
4
4
3
5
3
4
28
SB
3
Muninggar
4
3
3
3
5
3
3
24
B
4
Rungki H
5
5
5
4
5
4
4
32
SB
5
Evi Hidayati
4
4
3
3
5
3
4
26
B
6
Herlan Y
4
5
4
4
5
4
4
30
SB
7
Rismiyati
4
3
3
3
5
3
3
24
B
8
Hanaoum I
4
4
3
3
5
4
3
26
B
9
M Miftahul K
5
5
4
4
5
3
4
30
SB
10
Sri Rejeki
4
4
3
3
5
3
3
25
B
11
Munirul A
5
5
4
5
5
4
4
32
SB
12
Elis Tri W
4
4
3
3
5
4
4
27
B
13
Uswatun H
5
4
4
3
5
3
4
29
SB
14
Rifatul K
5
4
4
3
5
4
4
30
SB
15
Ery C
4
4
3
3
5
3
3
25
B
16
Shoiful Fahri
4
5
3
4
5
4
3
28
SB
No
Nama Siswa
Jumlah Skor
Kate Gori
Jumlah Prosentase
441 78,75 %
Keterangan Skor: Angka 1 untuk nilai Sangat Kurang (SK) Angka 2 untuk nilai Kurang (K) Angka 3 untuk nilai Cukup (C) Angka 4 untuk nilai Baik (B) Angka 5 untuk nilai Sangat Baik (SB ) Menentukan Kategori: Jumlah skor 7 – 12 : Kurang (K) Jumlah skor 13 – 19 : Sedang (S) Jumlah skor 20-27 : Baik (B) Jumlah skor 28-35 : Sangat Baik (SB) Dari hasil observasi diatas, menunjukkan bahwa motivasi setiap individu dalam mengikuti perkulihan berbeda-beda. Dengan skor yang diperoleh menunjukkan jika motivasi peserta PPG selama perkulihan adalah baik, dan ada beberpa yang sangat baik. Dengan prosentase 78,75% adalah baik, kelemahannya adalah peserta PPG masih banyak yang pasif ketika mengikuti perkuliahan hanya menjawab ketika ditanya tidak memulai untuk bertanya terlebih dahulu, dan kadang kurang konsetrasi dalam mengikuti perkuliahan. 6. Faktor keluarga. Keluarga adalah orang-orang yang sangat menyayangi dan kita sayangi maka dari itu dorongan dan dukungan dari keluarga sangat dibutuhkan. Dengan dorongan dan dukungan dari keluarga kepada peserta selama mengikuti perkuliahan PPG juga dapat memacu motivasi para peserta PPG untuk mendapatkan hasil terbaik selama PPG. Tanpa dorongan dan dukungan dari keluarga peserta PPG akan semakin berat menjalani proses PPG yang berlangsung selama satu tahun. Para peserta PPG berusaha menyelesaikan tugas-tugasnya demi mendapat nilai yang terbaik yang bisa dipersembahkan kepada keluarganya. Para peserta PPG berusaha
keras belajar serta mengikuti proses PPG dengan baik untuk dipersembahkan buat keluargannya. Dari hasil PPG tersebut para peserta PPG dapat mengikuti sertivikasi sebagaimana mestinya sehingga akan meningkatkan kesejahteraan bagi keluarganya. 7. Faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang sangat mempengaruhi motivasi peserta PPG antara lain : a. Sarana Prasarana Sarana dan prasarana pendukung pembelajaran juga sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar atau mengikuti perkuliahan program PPG. Sarana dan prasarana yang baik akan meningkatkan motivasi dan minat peserta PPG mengikuti perkuliahan dengan baik. Begitu pula sebaliknya, sarana dan prasarana yang tidak mendukung akan menurunkan motivasi dan minat peserta PPG untuk mengikuti perkuliahan. Sarana prasarana yang mendukung kelancaran PPG selama masa perkuliahan antara lain : LCD, papan tulis, meja, kursi, lemari tempat menyimpan peralatan pembelajaran serta alat-alat yang mendukung pembelajaran lainnya. Sarana dan prasarana yang digunakan haruslah dalam kondisi yang baik guna mendukung kelancaran proses pembelajaran. Sarana dan prasarana di sekolah mitra yang digunakan selama PPKL juga harus mendukung untuk kelancaran program tersebut. Akan tetapi kadang apa yang kita harapkan dari sekolah mitra tidak sesuai karena kondisi dan keadaan setiap sekolah berbeda-beda, sehingga terkadang bisa menghambat dan mengurangi motivasi dalam menjalankan PPLK. b. Jarak tempuh Jarak tempuh yang ditempuh oleh peserta PPG dari rumah hingga tempat perkuliahan sebagian besar sangat jauh, sehingga memerlukan waktu tempuh
yang tidak sebentar. Kebanyakan peserta PPG memilih pulang pergi dari rumah ke tempat kuliah daripada kost karena alasan tidak tega meninggalkan keluarganya dalam waktu yang cukup lama. Sehingga, kebanyakan dari mereka sudah capek terlebih dahulu di perjalanan dan akhirnya dapat menganggu aktifitas pembelajaran mereka. Program
PPG
adalah
program
pendidikan
yang
dilaksanakan
untuk
mempersiapkan guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh, terutama kompetensi profesionalnya. Dalam penelitian ini terdapat peningkatan terhadap guru-guru peserta PPG setelah mengikuti program PPG tersebut, seperti : 1. Guru memiliki ketrampilan mengajar yang baik Program PPG yang diikuti oleh para peserta PPG sangat membantu para guru dalam meningkatkan ketrampilan mengajar yang baik. Program PPG pada masa perkuliahan mengajarkan berbagai macam metode mengajar yang menarik melalui mata kuliah strategi pembelajaran. Dalam perkuliahan tersebut peserta dapat mengetahui berbagai macam metode pembelajaran yang menarik dari metode inkuiri hingga metode roll playing. Peserta PPG juga dituntut untuk mempresentasikan satu metode yang telah dipilihkan oleh dosen pengampu sekaligus mempraktekkan metode tersebut didepan teman-teman satu kelasnya. Peserta PPG yang dulunya sebelum mengikuti program PPG ketika mengajar hanya menggunakan metode klasikal yang hanya ceramah dan mengerjakan latihan saja, kini dengan adanya materi startegi pembelajaran tersebut guru-guru peserta PPG bisa mempraktekkannya langsung kepada siswa-siswinya sehingga suasana di kelas tidak membosankan karena metode-metode tersebut melibatkan peran siswa supaya aktif dalam pembelajaran tersebut. Metode-metode pembelajaran yang digunakan bisa disesuaikan dengan kelas yang diampu oleh guru-guru peserta PPG. Metode
macth a make atau metode card short bisa digunakan untuk siswa kelas 1-3, sedangkan untuk siswa kelas 4-6 bisa menggunakan metode snow balling, atau jigsaw dan sebagainya. Hasil wawancara penulis dengan para peserta PPG bahwa setelah mengikuti PPG kemampuan akan mengajar sangat meningkat. Rismiyati menyampaikan “ banyak perubahan dan peningkatan dalam mengajar karena banyak metode yang diajarkan dalam perkuliahan PPG.” Herlan Yulianto juga mengungkapkan “metode yang didapat dari PPG sangat baik dan anak-anak menyukai metode yang digunakan tersebut.” Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Sri Rejeki “pengetahuan tentang metode diaplikasikan dalam mengajar.”
mengajar
lebih
meningkat
sehingga
dapat
Munirul Amin dari SD Muhammadiyah Sapen juga menambahkan bahwa “kemampuan mengajar meningkat secara signifikan setelah mengikuti PPG, yang semula hanya mengetahui beberapa metode pembelajaran yang kebanyakan digunakan oleh guru pada umumnya sekarang lebih banyak mengetahui dan mempelajari berbagai metode pembelajaran yang lebih bervariatif dan tentunya sangat menarik bagi peserta didik.” Jawaban tersebut juga disepakati oleh semua peserta PPG bahwasanya PPG meningkatkan kemampuan mengajar dengan berbagai metode yang digunakan. Berikut adalah simulasi mengajar dengan metode yang telah diajarkan di PPG.
Gambar 4. Simulasi prektek pembelajaran Salah satu gambar ketika guru peserta PPG sedang mempraktekkan mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran “macth a make”
Gambar 5. Praktek pembelajaran dengan metode ‘Macth a Make’ 2. Guru memiliki wawasan yang luas Guru peserta PPG bertambah wawasannya dengan banyaknya mata kuliah yang diajarkan dalam program PPG selama satu semester tersebut. Materi yang disampaikan lebih mendalam dan lebih luas cakupannya, tidak hanya mengajarkan
devinisi atau arti dari materi yang disampaikannya tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari melalui diskusi dan tanya jawab antara dosen dan guru-guru peserta PPG. “materi perkuliahan sangat bermanfaat bagi kami, wawasan kami semakin bertambah luas.” 8 ungkap Eri Chusnawati setelah ditanya apakah wawasan meningkat setelah mengikuti PPG. Hal yang serupa juga disampaikan oleh Rungki Haryanto “wawasan kami semakin meningkat, kami tidak hanya mendapatkan materi perkuliahan tersebut namun juga pengembangannya.” 9 Rahmat Zaenuddin juga menambahkan “materi tersebut disampaikan dengan metode presentasi baik secara kelompok maupun individu, jadi otomatis kami harus mencari banyak reverensi terhadap materi yang didapat guna mendukung materi yang akan kami presentasikan.” 10 Hal ini juga dikuatkan oleh Muninggar peserta PPG yang paling tua “PPG memperluas dan menambah wawasan saya, saya menjadi bersemangat mengikuti perkuliahan karena dapat menambah pengetahuan yang belum saya ketahui.” 11 Namun tidak halnya dengan peserta PPG yang bernama Soiful Fahri, belia mengatakan bahwa “ PPG cukup memperluas wawasan tetapi hanya terbatas pada IT dan metopen saja, banyak yang tidak mengena dengan baik. Seharusnya menjadi modal utama dalam proses KBM, yaitu pembuatan RPP dan perangkatnya.” Dari beberapa jawaban yang dilontarkan sebagian peserta PPG mengenai peningkatan wawasan, maka penulis mengambil simpulan jika PPG meningkatkan dan memperluas wawasan peserta PPG baik secara umum maupun wawasan terhadap pembautan perangkat pembelajaran karena dalam PPG juga diajarkan mata kuliah tentang perangkat pembelajaran. Dengan presentasi seperti gambar dibawah ini 8
Hasil wawancara dengan Eri Chusnawati peserta PPG PAI B dari SDM Sangonan Godean Hasil wawancara dengan Rungki Haryanto peserta PPG PAI B dari SDM Geger Pundong 10 Hasil wawancara dengan R Zaenudin peserta PPG PAI B dari SDM Balerante Turi Sleman 11 Hasil wawancara dengan Muninggar peserta PPG PAI B dari SDN Margokaton Sayegan 9
peserta PPG otomatis memperluasan wawasannya dengan referensi yang didapatkan dari buku maupun internet.
Gambar 6. Presentasi peserta PPG Setiap peserta PPG diberikan materi yang berbeda untuk dibuat makalahnya, setelah makalah tersebut selesai makan peserta PPG wajib mempresentasikan hasil tulisannya dihadapan dosen pengampu dan teman-temannya. Presentasi hasil diskusi dihadapan teman-teman sekelas dapat menambah wawasan karena dengan mempresentasikan makalah tersebut otomatis akan menambah wawasan yang berbeda-beda dari setiap peserta PPG yang presentasi. Diskusi kelompok juga dapat menambah wawasan para peserta PPG, selain itu peserta PPG juga bisa menghargai dan menghormati hasil yang diperoleh di kelompoknya. Peserta PPG juga belajar kompak dalam mengerjakan tugas dari dosen, membuang sikap egois demi kelancaran mengerjakan tugas. Setiap anggota kelompok diskusi juga
dituntut untuk lebih menguasai materi yang telah
didiskusikan dan dipresentasikan dengan menambah bacaan atau mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi referensi baik dari internet maupun buku-buku panduan, sehingga ketika presentasi dan ada kelompok lain yang mengajukan
pertanyaan maka setiap anggota kelompok akan bisa menjawabnya pertanyan tersebut dengan baik. 3. Guru menguasai perangkat pembelajaran Ketika program PPG dilaksanakan kurikulum tahun 2013 sedang marak dibicarakan, bakhan ada beberapa sekolah sudah menggunakan kurikulum tersebut. Perkulihan PPG juga mengajarkan mata kuliah yang tentang perangkat pembelajaran. Dimana dalam kuliah tersebut dibahas tentang Peraturan Pemerintah yang berisi Kompetensi Inti sampai pembuatan RPP berdasarkan kurikulum 2013. Peserta PPG diajarkan membuat RPP kurikulum 2013 dan RPP KTSP 2006. Pembuatan RPP kurikulum 2013 peserta PPG diajak untuk memetakan dari KI-1 sampai KI-4, dan juga memetakan dari silabus kemudian menjadi proter dan RPP. Peserta PPG sangat senang dengan materi pembuatan perangkat pembelajaran tersebut karena mengetahui dasar-dasar pembuatan RPP secara benar. Muninggar dalam wawancaranya dengan penulis mengatakan “dulu sangat malas membuat RPP karena ada sebagian yang tidak saya mengerti, namun sekarang setelah mendapatkan materi tersebut saya jadi paham dan bisa membuat RPP.” 12 Pendapat ini juga disepakati oleh Sri Rejeki “pembuatan RPP semakin menyenangkan jika kita paham dari awal, sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak membuat RPP.” 13 Soiful Fahri juga berpendapat sama “selain belajar membuat RPP berdasarkan kurikulum 2013, peserta PPG juga masih membuat RPP KTSP 2006 dengan diaplikasikan berbagai metode pembelajaran yang telah didapat. 14” Rahmat Zaenuddin juga mengungkapkan “pembuatan RPP yang kita pelajari sangat mudah.”15 12
Hasil wawancara dengan Muninggar peserta PPG PAI B dari SDN Margokaton Sayegan. Hasil wawancara dengan Sri Rejeki peserta PPG PAI B dari SDM Jelok Patuk. 14 Hasil wawancara dengan Shoiful Fahri peserta PPG PAI B dari SDM Pakem Sleman. 15 Hasil wawancara denga R Zaenudin peserta PPG PAI B dari SDM Balerante Turi Sleman. 13
Berikut adalah contoh RPP model kurikulum 2013 yang telah dibuat : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah
: SD Muhammadiyah Sapen
Matapelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : I / II Materi Pokok
: Salat Wajib
Alokasi Waktu
: 1 X Pertemuan ( 35 Menit )
A.
Kompetensi Inti (KI)
1. KI-1
: Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. KI-2
: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
3. KI-3
: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
4. KI-4
: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak yang beriman dan berakhlak mulia. B. Kompetensi Dasar dan Indikator 3. 7. Mengenal salat dan kegiatan agama yang dianutnya di sekitar rumahnya melalui pengalaman Indikator :
C.
D.
a.
Menyebutkan 5 salat wajib dengan benar.
b.
Menyebutkan bilangan rakaat salat wajib.
c.
Menyebutkan waktu-waktu mengerjakan salat wajib.
Tujuan Pembelajaran 1.
Siswa dapat menyebutkan 5 salat wajib dengan benar.
2.
Siswa dapat menyebutkan bilangan rakaat salat wajib.
3.
Siswa dapat menyebutkan waktu-waktu mengerjakan salat wajib.
Materi Pembelajaran Setiap umat Islam wajib mengerjakan sholat. Salat wajib sehari semalam sebanyak lima waktu yaitu : 1.
Salat Subuh ada 2 rakaat
2.
Salat Dhuhur ada 4 rakaat
3.
Salat Ashar ada 4 rakaat
4.
Salat Magrib ada 3 rakaat
5.
Salat Isya’ ada 4 rakaat
Waktu mengerjakan salat wajib adalah : 1.
Salat Subuh dikerjakan sejak terbit fajar sampai terbit matahari atau sekitar pukul 04.00-05.30.
2.
Salat Dhuhur yaitu sejak matahari tergelincir kearah barat sampai bayangbayang benda sama panjang atau kurang lebih pukul 12.00-15.00.
3.
Salat Ashar dikerjakan sejak bayang-bayang benda sama panjang sampai terbenam matahari atau sekitar pukul 15.00-18.00.
4.
Salat Magrib dikerjakan sejak terbenam matahari sampai hilang mega merah atau sekitar pukul 18.00-19.00.
5.
Salat Isya’ dikerjakan sejak hilangnya mega merah sampai terbit fajar atau sekitar pukul 19.00-04.00.
E. Metode Pembelajaran 1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
3.
Turnamen belajar
4.
penugasan
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1.
Lcd, Laptob, vcd
2.
Kartu-kartu
3.
Buku siswa a.
Hasan, A. Yusuf
dan Ismail. 2013. Pendidikan Islam dan Budi
Pekerti Kelas 1. Jakarta. Politeknik Negeri Media Kreatif. b.
Ma’rifah,Nishatin dan Nurrohman, Afidz. 2012. Pendidikan Al-Islam. Yogyakarta. Majelis Dikdasmen.
A. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1.
Pendahuluan
10 menit
a.
Siswa menjawab salam dari guru
b.
Siswa secara bersama membaca doa belajar
c.
Guru melakukan presensi.
d.
Membahas kokurikuler.
e.
Siswa menyaksikan cerita inspiratif tentang ‘salat 5 waktu’ melalui video.
f.
Siswa menjawab pertanyaan guru tentang materi yang akan diajarkan. “siapa yang sudah salat Subuh? Ada berapa rakaat salat Subuh?”
g.
Siswa
mendengarkan
penjelasan
guru
tentang
kompetensi dasar yang akan dicapai. 2.
Kegiatan Inti
20 menit
a.
Mengamati •
Siswa mengamati pembagian kelompok dan penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilakukan
•
Siswa dibagi menjadi tiga kelompok
•
Siswa mengambil kartu tentang nama-nama salat fardu beserta rakaatnya yang telah disiapkan oleh guru.
•
Siswa minta setiap kelompok untuk menyusun kartu sesuai dengan urutannya.
b.
Menanya •
Masing-masing
kelompok
menyusun
kartu
menjadi sesuai, misal Magrib 3 rakaat, dst c.
Explore •
Setelah siswa menyelesaikan tugasnya, guru menunjuk salah satu murid dari setiap kelompok untuk
menunjukkan
kartu
sesuai
dengan
pertanyaan guru. •
Siswa menuliskan nilai yang diberikan guru di papan tulis
•
Guru melakukan hal yang sama pada kelompok lain.
•
Guru menyiapkan kartu lagi untuk materi selanjutnya.
•
Siswa
dipandu
guru
kembali
melakukan
pembelajaran yang sama seperti diatas. d.
Asosiasi •
Siswa bersama-sama guru menunjukkan jumlah rakaat dari masing-masing salat wajib.
•
Siswa bersama-sama dengan guru menunjukkan cara menumbuhkan kesadaran untuk salat lima waktu.
e.
Komunikasi Setalah dirasa paham, siswa dibantu guru membuat kesimpulan tentang jumlah rakaat lima waktu.
3.
Penutup
5 menit
a. Guru bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran,
b. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram,
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran,
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik,
e. Menyampaikan
rencana
pembelajaran
pada
pertemuan berikutnya.
H. Penilaian 1.
Teknik : Tes dan Nontes
2.
Bentuk :
3.
a.
Tes tertulis
b.
Pengamatan
c.
Tes penilaian diri
Instrumen a.
Tes Tertulis Jodohkanlah sesuai dengan contoh! 1.
Kewajiban salat sehari semalam.
a. 4 rakaat
2.
Jumlah rakaat salat Ashar.
b. subuh
3.
Salat yang jumlah rakaatnya
c. magrib
paling sedikit.
d. 2 rakaat
4.
Sholat yang jumlah rakaatnya 3.
e. 5 kali
5.
Jumlah rakaat salat Subuh.
•
Teknik penskoran : Betul x 2 = 10.
b.
Pengamatan No
Nama
Aktifitas 1
2
3
Jml skor
ket
1 2 3 4 5 6 Ket : 1 : Kerjasama , 2 : Keberanian, 3 : Penguasaan Materi Pedoman penskoran :
c.
1.
Sangat baik
=4
2.
Baik
=3
3.
Kurang baik
=2
4.
Buruk
=1
Tes penilaian diri Berilah tanda centang ( √ ) jika melaksanakan sholat, dan berilah tanda ( - ) jika tidak sholat. Sholat No
Nama
Subuh
Dhuhur
Asar
Magrib
Isya’
Ket
1 2 3 4 5 6
Yogyakarta, 28 Maret 2014 Mengetahui Kepala Sekolah
H. Saijan, S.Ag, M.S.I
Guru Bidang Studi
Elis Triwinarni, S.Pd.I
Karena tidak semua sekolah menggunakan kurikulum 2013, maka di PPG juga diajarkan membuat RPP kurikulum KTSP 2006. Meskipun para guru sudah sering membuat kurikulum tersebut namun masih perlu dipelajari lagi supaya bisa membuat RPP dengan baik dan benar. Berikut ini adalah contoh RPP berdasarkan kurikulum KTSP kurikulum 2006 :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Hari/Tanggal Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran A.
: SD Negeri Demangan Yogyakarta : PAI : II A / II : 2 x 35 menit (2 Jam Pelajaran) : Rabu/ 14 Mei 2013 : 6. Membaca dan menulis huruf Al-Qur’an : 6.1.Membaca huruf hijaiyah bersambung : 6.1.1 Mengenal huruf hijaiyah bersambung 6.1.2 Membaca huruf hijaiyah bersambung TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa mampu : 1. Mengenal huruf hijaiyah bersambung 2. Membaca huruf hijaiyah bersambung Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) dan Ketelitian ( carefulness)
B.
MATERI AJAR Al-Qur’an Membaca dan menulis huruh Al-Qur’an ( materi terlampir )
C. METODE PEMBELAJARAN Ceramah, Tanya Jawab, Kelompok, Make a Match D. RINCIAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA 1.
Pendahuluan • Salam, berdo’a sebelum belajar, presensi siswa, tadarus. • Apersepsi dan motivasi • Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi dan kompetensi yang diharapkan. • Membahas kokurikuler.
5 menit
2.
Kegiatan Inti Eksplorasi • Siswa menjawab pertanyaan dari guru misalnya “Siapa yang setiap hari baca Iqra’ atau Al-Qur’an di rumah.
40 menit
Elaborasi • • • • • •
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang huruf hijaiyah bersambung. Guru membagi siswa menjadi kelompok sesuai dengan barisan tempat duduknya Guru membagikan kartu-kartu huruf hijaiyah secara acak. Guru membagikan lembar kerja untuk setiap kelompok. Dengan bantuan kartu-kartu siswa menyusun huruf-huruf hijaiyah sesuai dengan yang telah tertulis di lembar kerja. Siswa mencocokkan antara huruf hijaiyah yang telah ditulis dilembar kerja dengan
kartu huruh hijaiyah apakah telah sesuai atau belum.
Konfirmasi •
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. • Guru memberikan refleksi mengenai materi yang telah disampaikan. 3. Kegiatan Penutup a. Guru memberikan penilaian melalui evaluasi atau dengan mengerjakan tugas dari guru. b. Memberikan tugas rumah. c. Menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. d. Berdoa bersama-sama dan guru mengucapkan salam sebelum keluar kelas
15 menit
E. SUMBER/ALAT/BAHAN • SK-KD • Buku Sumber ( Pendidikan Al-Islam 2 ) • Silabus • Al-Qur’an • Proter kartu huruf hijaiyah F. PENILAIAN Indikator Pencapaian Kompetensi Huruf sambung hijaiyah
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Tugas individu
Lembar evaluasi
Tugas Kelompok
Pengamatan Lembar evaluasi bersama
Instrumen/soal
Keaktifan siswa
Format Kriteria Penilaian 1. Lembar evaluasi a. Lembar evaluasi kelompok ( terlampir ) b. Lembar evaluasi individu ( terlampir ) 2. Lembar observasi • Terlampir Yogyakarta, 14 Mei 2013 Mengetahui Guru Pamong
Ahmad Sukamdi, S.Ag. NIP. 19541205 198202 1 004
Guru mata pelajaran
Elis Triwinarni, S. Pd. I NBM. 886471
Selain pembuatan RPP, peserta PPG juga belajar membuat evaluasi penilaian, dari penilaian aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Aspek penilaian kognitif biasanya menggunakan tes tertulis atau dengan mengerjakan soal. Sebelum belajar membuat soal, peserta PPG diwajibkan membuat kisi-kisi terlebih dahulu. Setiap peserta PPG diberi tugas untuk membuat kisi-kisi untuk UASBN PAI SD beserta soalnya. “Dahulu sebelum membuat soal kita tidak pernah membuat kisi-kisi terlebih dahulu, karena kami beranggapan membuat kisi-kisi itu sangat sulit.” Pendapat dari Hanum Indah, “ternyata dengan membuat kisi-kisi soal terlebih dahulu, membuat soal menjadi lebih mudah dan terarah, tidak keluar dari materi.”16 imbuhnya.Rungki Haryanto juga menambahkan “dengan membuat kisi-kisi terlebih dahulu kita juga bisa membagi rata soal-soal yang akan kita buat dalam setiap indikatornya.” 17 Adapun kisi-kisi dan soal tersebut adalah sebagai berikut :
KISI-KISI SOAL UASBN PAI SD Identitas : SD Muhamaadiyah Sapen Yogyakarta Alokasi Waktu : 60 Menit Jenjang : Sekolah Dasar Jumlah Soal : 25 Butir Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Penulis : Elis Tri W Kurikulum : KTSP
16 17
N o
Kompeten si Dasar
1
Membaca QS AlQadr dan QS Al‘Alaq
2
Mengartik
Bahan kls/sm tr VI/II
V/I
Materi
Indikator Soal
Rana h
Bentuk Soal
Surat AlQadar
Disajikan salah satu ayat dari Surat AlQadar, peserta didik dapat menentukan hukum bacaan lafal yang diberi garis bawah Disajikan salah
C-1
Pilihan Ganda
No So al 1
C-1
Pilihan Ganda
2
Surat Al-
Hasil wawancara denga Hanoum Indah peserta PPG PAI B dari SDM Wonosari. Hasil wawancara dengan Rungki Haryanto peserta PPG PAI B dari SDM Geger Pundong.
an QS AlLahab dan Al-Kafirun
Lahab
3
Membaca QS AlFatihah dengan lancar
IV/I
Surat AlFatihah
4
Menyebut kan tugastugas Malaikat
IV/II
Tugas Malaikat
5
Menyebut kan namanama Rasul Allah SWT
V/II
Rosul Allah
6
Mencerita kan perilaku Abu Lahab dan Abu Jahal
VI/I
Perilaku Abu Lahab
7
Meneladan i perilaku masa kanakkanak Nabi Muhamma d SAW
IV/I
Nabi Muhamm ad SAW
8
Menghind ari perilaku bohong
VI/I
Perilaku Tercela
9
Meneladan i perilaku Nabi Ayyub AS
V/II
Nabi Ayub
10
Menyebut kan macammacam zakat
VI/II
Zakat
satu ayat surat Al Lahab peserta didik dapat menunjukkan artinya Disajikan 1 ayat dari surat AlFatihah,peserta didik dapat menentukan ayat ke berapa dari surat Al Fatihah Disajikan narasi tentang tugastugas malaikat, peserta didik dapat menentukan tugas malaikat dengan benar Disajikan kisah tentang suatu peristiwa,peserta didik dapat menentukan nama rasul yang sesuai dengan peristiwa tersebut Disajikan narasi, peserta didik dapatmengidentifi kasi perilaku Abu Lahab terhadap Nabi Muhammad SAW Disajikan kisah nabi Muhammad SAW pada masa kanak-kanak, peserta didik dapat Menyebutkan contoh perilaku terpuji Nabi Muhammad Disajikan kasus dalam kehidupan seharihari, peserta didik dapat menentukan akibat dari perilaku bohong Disajikan cerita tentang ketabahan Nabi Ayyub AS, peserta didik dapat menunjukkan perilaku yang dapat diteladani. Disajikan narasi tentang seseorang yang mempunyai kekayaan yang banyak, peserta didik dapat menentukan
C-1
Pilihan Ganda
3
C-1
Pilihan Ganda
4
C-2
Pilihan Ganda
5
C-2
Pilihan Ganda
6
C-2
Pilihan Ganda
7
C-2
Pilihan Ganda
8
C-2
Pilihan Ganda
9
C-2
Pilihan Ganda
10
11 Membaca QS AlMaun dan Al-Fiil
V/II
QS AlFill
12
V/I
AlQur’an
IV/II
Nabi Ibrahim
VI/II
Perilaku Dengki
IV/I
16 Membaca QS AlKautsar dengan lancar
17
18
macam-macam zakat yang harus dibayarkan Disajikan beberapa ayat dari Surat Al Fil dan Al Ma’un, peserta didik dapat menentukan ayat surat Al Fil Disajikan namanama kitab suci Allah SWT yang diturunkan kepada para rasul, siswa Menyebutkan salah satu kitab yang pernah diturunkan Allah. Disajikan kisah Nabi Ibrahim AS, pesertadidik dapat meyebutkan mikjizat nabi Ibrahim
C-1
Menjodohkan
1
C-1
Menjodohkan
2
C-1
Menjodohkan
3
Disajikan tentang arti ssalah satu sifat tercela, peserta didik dapat menyebutkan pengertian perilaku dengki
C-1
Menjodohkan
4
Ketentua n Sholat
Disajikan ketentuan shalat, peserta didik dapat mengindentifikasi syarat wajib shalat.
C-1
Menjodohkan
5
IV/II
QS AlKausar
C-1
Isian
1
Menunjuk kan contohcontoh Qadha dan Qadar
VI/II
Contoh Qodho & Qodar
C-2
Isian
2
Menyebut kan namanama Rasul Allah SWT
V/II
Rasul Allah
Disajikan salah satu ayat dari Surat Al Kausar,peserta didik dapat menentukan artinya dengan tepat Disajikan contoh kejadian dalam kehidupan manusia, peserta didik dapat menentukan contoh Qadha dengan tepat Disajikan kisah tentang suatu peristiwa,peserta didik dapat menentukan nama rasul yang sesuai
Menjelask an AlQur’an sebagai kitab suci terakhir
13 Mencerita kan kisah Nabi Ibrahim AS 14 Menghind ari perilaku dengki seperti Abu Lahab dan Abu Jahal 15 Menyebut kan syarat sah dan syarat wajib shalat
C-1 Isian
3
19
Menjelask an tandatanda Hari Akhir
VI/II
Hari Akhir
20
Menyebut kan ketentuanketentuan puasa Ramadhan
V/II
Puasa Wajib
21
Mencerita kan kisah Umar bin Khattab
V/II
Umar bin Khattab
22
Menjelask an AlQur’an sebagai kitab suci terakhir
V/I
AlQur’an
23
Mencerita kan perilaku Abu Lahab dan Abu Jahal
VI/I
Perilaku Abu Lahab
24
Menyebut kan hikmah puasa
V/II
Hikmah Puasa
25
Mengartik an QS AlHujurat ayat 13
VI/II
Surat Al Hujrat ayat 13
dengan peristiwa tersebut Disajikan narasi tentang suatu peristiwa,peserta didik dapat menentukan tanda-tanda hari akhir Disajikan beberapa ketentuan puasa, peserta didik dapat mengidentifikasi rukun puasa
C-1
Isian
4
C-1
Isian
5
Disajikan kisah khalifah Umar bin Khatab RA, peserta didik dapat menentukan sifat terpuji Umar bin Khatab. Disajikan namanama kitab suci Allah SWT yang diturunkan kepada para rasul, siswa dapat menjelaskan Fungsi Al Quran sebagai kitab suci terakhir Disajikan narasi, peserta didik dapatmengidentifi kasi perilaku Abu Lahab terhadap Nabi Muhammad SAW
C-2
Uraian
1
C-1
Uraian
2
C-2
Uraian
3
Disajikan melalui narasi tentang puasa, peserta didik dapat menentukan salah satu hikmah puasa. Disajikan Surat Al Hujrat ayat 13 dan artinya,peserta didik dapat menentukan isi pokok yang terkandung pada surat tersebut
C-1
Uraian
4
C-2
Uraian
5
UJIAN AKHIR NASIONAL SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Tahun ajaran 2013/2014
Hari / Tanggal
: Senin / 6 April 2014
Jumlah Soal
: 25 Butir
Waktu
: 60 Menit
I.
Berilah tanda silang pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar ! 1. Pada ayat diatas yang bergaris bawah hukum bacaannya adalah . . . .
2.
3.
4.
a.
Ikhfa’
c. idghom
b.
Idhar
d. iqlab
Arti dari surat Al-Labah ayat 3 adalah . . . . a.
Kelak ia akan masuk kedalam api yang bergejolak.
b.
Yang di lehernya terdapat tali dari serabut.
c.
Tidak ada berfaedah apa yang telah ia usahakan.
d.
Begitu pula istrinya pembawa kayu bakar.
adalah surat al-fatihah ayat . . . . a.
Ayat ke -3
c. Ayat ke -5
b.
Ayat ke -4
d. Ayat ke -6
Setiap manusia akan dicatat amal baik dan buruknya oleh malaikat. Malaikat yang bertugas mencatat amal baik dan buruk adalah malaikat . . . .
5.
a.
Jibril dan Mikail
b.
Munkar dan Nankir
c.
Rakib dan Atid
d.
Ridwan dan Malik
Rosul Allah yang diberi mukjizat oleh Allah menyembuhkan orang buta adalah . . . .
6.
7.
a.
Nabi Musa as
c. Nabi Ibrahim as
b.
Nabi Isa as
d. Nabi Nuh as
Abu Lahab adalah paman Nabi Muhammad yang . . a.
Mengingkari
b.
Mengikuti
. ajaran Islam.
c. Menyukai d. Mendalami
Ketika masih kanak-kanak Nabi Muhammad sudah terkanal dengan sifat terpujinya. Sifat terpuji yang Nabi Muhammad ketika masih kanak-kanak yang dapat kita teladani antara lain . . . .
8.
a.
Jujur, Suka menolong, Pembohong.
b.
Jujur, Dengki, Pemberani.
c.
Sopan, Jujur, Suka menolong.
d.
Pemarah, Jujur, Sombong.
Ari suka sekali membohongi teman-teman di sekolahnya. Apa akibat dari sifat pembohong yang dimiliki Ari? a.
Di sukai teman.
b.
Di percaya orang lain.
c.
Mudah masuk surga.
d.
9.
Sulit masuk neraka.
Nabi Ayyub adalah Nabi yang kaya raya, hartanya berlimpah dan ternaknya banyak. Suatu saat Allah memberikan cobaan kepada Nabi Ayyub dengan mengambil semua harta kekayaannya, akan tetapi Nabi Ayyub tetap beriman kepada Allah. Keteladanan Nabi Ayyub yang dapat kita contoh adalah . . . . a.
Sabar dalam menghadapi cobaan.
b.
Menerima cobaan dengan mengeluh.
c.
Lari dalam menghadapi masalah.
d.
Mengabaikan masalah yang ada.
10. Seorang pengusaha yang sukses ingin membayar zakat, selain zakat fitrah, zakat apa yang wajib ia bayarkan?
II.
a.
Zakat fitrah.
c. Zakat harta.
b.
Zakat emas.
d. Zakat mal
Jodohkanlah! 1.
[ . . . ] salah satu ayat dari QS Al-Fill.
A. Nabi Ibrahim B. Faja’alahum ka’asfim ma’kul
2.
[ . . . ] Rosul Allah penerima kitab Zabur.
3.
[ . . . ] Tidak merasakan panas ketika di bakar. C. Nabi Musa
4.
[ . . . ] Tidak menyukai orang lain ketika mendapatkan nikmat.
5.
[ . . . ] Salah satu syarat wajib sholat.
D. Suci dari Hadast E. Allazina hum yuraun F. Dengki
III. Isilah titik-titik dengan jawaban yang benar! 1.
Arti dari ayat disamping adalah “ Dan dirikanlah . . . dan . . . .
2.
Amir anak yang pandai, ia selalu menjadi juara kelas, karena Amir rajin belajar. Pernyataan diatas adalah contoh adalah contoh rukun iman yang ke-6 yaitu . . . .
3.
Rosul Allah yang di beri Allah mukjizat berupa tongkat yang dapat berubah menjadi ular adalah . . . .
4.
Terbitnya matahari dari barat adalah salah satu tanda-tanda akan datangnya . . . .
5.
Menahan diri dari nafsu dari terbit fajar hingga terbenam matahari termasuk . . . puasa.
IV. Jawablah dengan benar! 1.
Umar bin Khatab adalah salah satu sahabat Rosulullah SAW yang termasuk Khulafaur Rasyidin. Sifat terpuji apa yang dapat di teladani dari Umar bin Khatab? Jawab : ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
2.
Salah satu kitab yang diturunkan Allah adalah Al-Qur’an. Sebutkan 2 fungsi AlQur’an!
Jawab : _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ 3.
Abu Lahab adalah salah satu paman Nabi Muhammad yang menentang dakwah Nabi Muhammad. Apa saja yang dilakukan di Abu Lahab untuk menghalangi dakwah Nabi? Jawab : _____________________________________________________________ ____________________________________________________________ _____________________________________________________________
4.
Puasa mempunyai banyak hikmah bagi yang menjalankannya, sebutkan salah satu hikmah puasa! Jawab : _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________
5.
Jelaskan kandungan yang ada dalam QS Al-Hujarat 13! Jawab : _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________
1. Guru menguasai media pembelajaran Media pembelajaran yang diajarkan ketika perkulihan PPG adalah membuat media pembelajaran dengan menggunakan Power Point dan Lectora. Media pembelajaran yang menarik akan menarik pula bagi para siswa ketika belajar dikelas, siswa tidak akan merasa bosan dengan metode-metode yang biasa digunakan oleh gurunya selama ini. Sehingga mata kuliah pembuatan media pembelajaran sangat perlu diajarkan dalam perkuliahan PPG meskipun ada dianatar beberapa guru belum begitu menguasai menggunakan perangkat laptop. Selain menguasai media pembelajaran yang berbasis IT, para peserta PPG juga dituntut untuk dapat membuat media pembelajaran yang dapat menarik minat siswa untuk belajar. Media pembelajaran yang dibuat harus sesuai dengan kompetensi yang diajarkan. Media yang dibuat adalah media yang akan digunakan sebagai media
pembelajaran ketika PPLK di sekolah mitra, apalagi jika sekolah mitra belum memiliki perangkat LCD. Media pembelajaran yang dibuat seperti : huruf hijaiyah yang berwarna-warni, kartu-kartu yang dapat digunakan untuk pembelajaran card short dan make a macth. Rifatul Khairiyah mengatakan “sebelum mengikuti PPG, metode pembelajaran yang biasa digunakan hanya ceramah, tanya jawab dan penugasan kadang juga diskusi. Setelah mengikuti perkuliahan kami banyak diajarkan macam-macam metode yang sebetulnya sudah ada dan mempraktekkan langsung metode tersebut didepan teman-teman sekelas.”18 Uswatun Hasanah juga menambahkan “kita juga membuat beberapa alat peraga yang dapat digunakan ketika PPKL atau nanti ketika kami kembali ke sekolah kami setelah mengikuti PPG.” 19 Begitu pula pendapat Munirul Amin yang mengatakan “dengan belajar membuat perangkat pembelajaran membuat kita peserta PPG khususnya saya menambah kemampuan saya dalam penguasaan metode-metode pembelajaran yang sangat menarik bagi siswa.” 20 2. Penguasaan teknologi Kompetensi profesional setelah mengikuti PPG meningkat dalam segala hal, meskipun peningkatan tersebut tidak terlalu drastis. Bagi guru-guru yang sudah menguasai penggunaan laptop maupun komputer tidak ada peningkatan yang signifikan kecuali pada pembelajaran lectora karena semakin memudahkan membuat program pembelajaran tersebut dengan penguasaan laptop. Sedangkan bagi guruguru yang belum terbiasa menggunakan laptop dengan adanya PPG tersebut membuatnya semakin lancar dalam menggunakan laptop karena tuntutan tugas yang harus menggunakan laptop.
18
Hasil wawancara dengan Rifatul Khairiyah peserta PPG PAI B dari SDM Bayen Sleman. Hasil wawancara dengan Uswatu Hasanah peserta PPG PAI B dari SDIT Ukhuwah Islamiyah. 20 Hasil wawancara dengan Munirul Amien peserta PPG PAI B dari SDM Sapen Yogyakarta. 19
Peserta PPG yang paling tua diantara peserta lain juga merasakan dampak positif dari pembelajaran yang menggunakan atau berbasis IT. Muninggar salah satu peserta tersebut mengatakan bahwa “sebelumnya saya belum bisa menggunakan laptop,namun setelah mengikuti PPG saya dituntut harus bisa menggunakan laptop karena tuntutan PPG karena semua tugas harus diketik otomatis dengan cara ini kemampuan saya menggunakan laptop meningkat.”21 Hal ini juga didukung oleh peserta PPG dari Gunung Kidul yang bernama Rismiyati. Rismiyati mengatakan “saya khusus membeli laptop ketika saya menjadi peserta PPG, karena sebelumnya saya tidak terbiasa menggunakan laptop. Dan untung menunjang hal tersebut saya harus belajar membiasakan menggunkan laptop.”22 “saya sudah bisa menggunakan laptop tapi dengan intensitas yang sedikit, dengan adanya PPG ini saya hampir setiap hari menggunakan laptop sehingga saya semakin lancar dalam mengoperasikan laptop.” Kata Rifatul Khairiyah. Selain bertambah mahirnya penggunaan laptop, peserta PPG juga semakin mahir menggunakan
perangkat
LCD sehingga
akan
memudahkan
dalam proses
pembelajaran. Peserta PPG juga diajarkan membuat blog dan mengisinya dengan tugas-tugas yang telah dikerjakan sehingga semakin senang menggunakan internet dan menambah wawasan peserta PPG. 3. Guru memiliki kepribadian yang baik Guru yang memiliki kepribadian baik
adalah guru yang pantas untuk
mendidik maupun mengajar murid-muridnya baik di dalam lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Guru yang baik senantiasa menghargai siswanya. Berani mengambil resiko dengan seperti membuat tujuan pembelajaran dan berjuang untuk mencapainya. Guru yang baik juga harus memiliki sikap positif, menganggap 21 22
Hasil wawancara dengan Muninggar peserta PPG PAI B dari SDN Margokaton Sayegan. Hasil wawancara dengan Rismiyati peserta PPG PAI B dari SDM Mulusan Playen.
bahwa profesi guru adalah profesi yang mulia. Guru juga mempunyai pemikiran bahwa mengajar adalah sebuah tugas menjadi orang tua bagi muridnya, mempunyai otoritas untuk mengarahkan muridnya sesuai dengan kemampuannya. Serta guru yang selalu memotivasi murid-muridnya untuk menjadi lebih mandiri. 4. Menjadi teladan bagi muridnya. Seorang guru harus memiliki kepribadian yang baik, yang dapat menjadi contoh yang baik bagi siswanya. Berperilaku sopan dan santun dimanapun berada sehingga bisa membawa nama baik bagi dirinya, maupun sekolah tempat tugasnya dan juga membawa nama baik guru sebagai pekerjaannya. Berlaku layaknya sebagai guru yang menjadi teladan yang baik bagi siswa khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Dengan mengikuti perkuliahan selama satu semester diharapkan para
peserta PPG memiliki kepribadian yang lebih baik lagi, tahu bersikap kepada para siswanya. Peserta PPG juga diharapkan bertambah kemampuannya dalam menangani para siswanya yang bertindak tidak sesuai dengan aturan dengan sikap yang baik tanpa adanya kekerasan dengan pendekatan-pendekatan atau cara-cara yang telah diajarkan dalam perkuliahan. Serta senantiasa mencarikan teladan yang baik untuk murid-muridnya. Efektifitas proprgam PPG bagi guru PAI amat sangat meningkatkan kompetensi profesional mereka. Sangat terlihat jelas dalam peningkatan semua aspek, seperti dari cara mengajar, penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi, bertambahnya wawasan, semakin menguasai IPTEK, dan lain sebagainya. Dengan waktu yang relatif lama yaitu satu tahun, maka
program PPG sangat efektif untuk meningkatkan
profesionalisme khususnya guru PAI. Dengan program PPG yang dilaksanakan satu tahun yang terbagi menjadi dua semester tersebut, peserta PPG benar-benar di gembleng dengan perkuliahan di semester
pertama dan praktek kerja lapangan di semesrter kedua. Sehingga ilmu yang di terima oleh peserta PPG tidak hanya teori semata namun langsung dipraktekkan dalam praktek kerja lapangan di sekolah yang telah ditunjuk. Peserta PPG juga mendapatkan pengalaman tambahan dengan kegiatan yang dilakukan bersama peserta PPG lainya seperti workshop peningkatan kualitas belajar, studi banding ke sekolah-sekolah unggulan serta outbond untuk meningkatkan jiwa leadership yang menjadi kompetensi seorang guru PAI. Peserta PPG juga semakin mahir membuat perangkat pembelajaran dengan adanya teori dan praktek mengajar yang cukup lama. Dengan demikian apa yang belum dipahami bisa diperbaiki sebaik mungkin karena ketersidiaan waktu yang cukup panjang. Waktu yang sangat panjang juga dapat menambah pengetahuan peserta PPG tentang pembelajaran, peserta PPG dapat mempelajari berbagai macam model pembelajaran yang menarik dan inovatif. Menurut Rifatul Khairiyah “Proses PPG tidak hanya menambah pengalaman, saudara namun juga ilmu pengetahuan yang sangat berguna untuk mengembangkan pembelajaran sekolah setelah kembali ke sekolah nantinya.” Muninggar juga mengatakan “dengan PPG wawasan saya bertambah dan berkembang, apalagi usia saya yang paling tua diantara peserta PPG lainnya jadi PPG menurut saya sangat efektif untuk meningkatkan kompetensi profesionla kita sebagai pengajar.” Dan Rungki Haryanto juga sepakat kepada jawaban dari dua peserta diatas “Memang benar PPG sangat membantu guru untuk meningkatkan keprofesionalannya, di PPG kita belajar banyak hal dan berbagi pengalaman dengan para peserta lainnya, sehingga PPG sangat efektif dalam meningkatkan prosionalisme guru.”
Efektifitas PPG bisa ditunjukkan dengan nilai yang diperoleh peserta PPG sebelum PPG dilaksanakan dan setelah PPG dilaksanakan dalam kegiatan UKG. Tabel 13. Daftar nilai uji kompetensi peserta PPG
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama R Ahmad Zainudin Yunida Haryani Muninggar Rungki Haryanto Evi Hidayati Herlan Yulianto Rismiyati Hanaoum Indah M Miftahul Khoiri Sri Rejeki Munirul Amin Elis Triwinarni Uswatun Hasanah Rifatul Khairiyah Ery Chusnawati Shoiful Fahri
Nilai 1 79 70 70 73 71 67 76 69 75 66 68 76 76
2 65 83 78 83 82 82 65 76 85 75 88 75 68 77 81 80
Ket Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus
Keterangan : 1 : Nilai sebelum PPG 2 : Nilai sesudah PPG Dari hasil nilai peserta PPG diatas dapat dilihat bahwa PPG efektif dalam meningkat wawasan dan ilmu pengetahuan peserta PPG terbukti dengan peningkatan nilai dari sebelum PPG dan setelah PPG, meskipun tidak semua peningkatan tersebut signifikan. Program PPG PAI sangat besar pengaruhnya dalam meningkatkan dan mengembangkan kompetensi profesionalisme guru. Terbukti adanya peningkatan peserta PPG PAI dalam berbagai hal. Meningkatanya wawasan yang diperoleh ketika mengikuti perkulihan disemester satu. Meningkatnya ketrampilan menggunakan IT karena tuntutan
tugas setiap mata kuliah yang diikuti. Semakin paham dengan proses pembuatan perangkat pembelajaran seperti : pembuatan silabus, promes, RPP, kisi-kisi soal dan penulisan sola serta penilaian. Meningkatnya wawasan dalam mengelola manajemen dan administrasi sekolah yang dipelajari ketika peserta PPG melaksanakan PPLK di sekolahsekolah yang telah ditunjuk. Dan juga PPG dapat meningkatkan keberanian ketika mempresentasikan suatu makalah serta keberanian dalam mengungkapkan suatu pendapat yang dimilikinya didepan umum.