80
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA
A. Deskripsi Data Data yang dikumpulkan diolah dan dianalisis adalah (1) Motivasi belajar siswa, dan (2) Hasil belajar siswa dalam permainan Sepakbola, yang diperoleh dari siswa SMA Negeri 15 Bandung. sebelum dilaksanakan perlakuan kepada siswa SMA Negeri 15 Bandung, dilakukan tes awal dengan menggunakan beberapa bentuk tes hasil belajar permainan sepakbola dan menyebarkan angket Motivasi belajar. Setelah tes awal, kemudian diberikan perlakuan kepada siswa SMA Negeri 15 Bandung berupa model pembelajaran dalam pembelajaran sepakbola dengan menggunakan model pembelajaran langsung dan model pembelajaran inkuiri. Setelah diberikan perlakuan model pembelajaran pada pembelajaran sepakbola, kemudian dilakukan tes akhir dengan menyebarkan angket motivasi belajar dan menggunakan instrumen hasil belajar permainan sepakbola. Untuk dapat memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh dari hasil penelitian, maka data-data tersebut diolah dan dianalisis. Data yang telah diolah dan dianalisis, kemudian dicari nilai rata-rata (mean) dan simpangan baku (standar deviasi). Berikut merupakan tabel hasil deskriptif statistik tes dalam hasil belajar permainan sepakbola dan motivasi belajar siswa dalam permainan sepakbola ,yang dijelaskan pada tabel 4.1, sebagai berikut:
Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
80
81
Tabel 4.1 Deskriptif Statistik Variabel Terikat
Inkuiri
RataRata 0,35 3,10
Simpangan Baku 1,27 1,86
20 20
Total
3,45
3,13
40
Langsung
4,50 1,70 6,20
3,24 2,20 5,44
20 20 40
Model Pembelajaran Langsung
MTVS
HB
Inkuiri Total
N
Tabel 4.1 di atas menunjukkan deskripsi statistik Microsoft Excel 2007 secara keseluruhan. Rata-rata motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran pembelajaran langsung adalah 0,35 dengan simpangan baku 1,27. Kemudian ratarata motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran inkuiri adalah 3,10 dengan simpangan baku 1,86. Rata-rata hasil belajar permainan sepakbola melalui model pembelajaran langsung adalah 4,50 dengan simpangan baku 3,24. Kemudian rata-rata hasil belajar permainan sepakbola melalui model pembelajaran inkuiri adalah 1,70 dengan simpangan baku 2,20. B. Pengujian Persyaratan Analisis Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratannya yaitu : (1) Uji Normalitas dan (2) Uji Homogenitas. 1. Uji Normalitas
Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
81
82
Bentuk uji ini digunakan untuk mengetahui setiap variabel yang akan dianalisis atau data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak normal. Peneliti menggunakan teknik analisis dengan menggunakan menu statistik 1-Samples K-S. Adapun hasil penghitungan uji normalitas data sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas
Variabel Terikat
Model pembelajaran
Lo
Lt
Langsung
0,187
0,190
Diterima
Normal
Inkuiri
0,173
0,190
Diterima
Normal
Langsung
0,176
0,190
Diterima
Normal
Inkuiri
0,140
0,190
Diterima
Normal
Keterangan Kesimpulan
MTVS
HB
Untuk melihat data tersebut normal atau tidak maka nilai Lo dibandingkan dengan Lt, Apabila Lo < Lt maka data berdistribusi normal. Dari tabel 4.2 di atas diketahui bahwa nilai Lo untuk motivasi belajar kelompok model langsung adalah 0,187, Lt = 0,190. Lo O,187 < Lt 0,190 maka Ho diterima, sedangkan untuk motivasi belajar kelompok model inkuiri adalah 0,173, Lt = 0,190 maka Ho diterima dengan demikian distribusi data motivasi belajar dari kedua kelompok di atas dinyatakan normal. Selanjutnya dari tabel 4.2 di atas diketahui bahwa nilai KS untuk hasil belajar permainan sepakbola kelompok model langsung adalah 0,176, Lt = 0,190 Lo < Lt 0,176, maka Ho diterima, sedangkan untuk hasil belajar
Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
82
83
permainan sepakbola kelompok inkuiri adalah 0,140, Lt = 0,190 < Lt 0,140 dengan demikian distribusi data hasil belajar permainan sepakbola dari kedua kelompok di atas dinyatakan normal.
2.
Uji Homogenitas Bentuk uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian
populasi adalah sama atau tidak. Adapun hasil dari uji homogenitas dengan menggunakan Microsoft Office 2007 : Tabel 4.3 Uji Homogenitas Variabel Terikat Motivasi belajar Hasil belajar
F hitung
F tabel
Keterangan
Kesimpulan.
2,14
2,21
Ho Diterima Data Homogen
2,15
2,21
Ho Diterima Data Homogen
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai F hitung motivasi belajar 2,14, F tabel = 2,21 maka Ho diterima, dengan begitu data hasil tes motivasi belajar dinyatakan Homogen dan untuk nilai F
hitung
hasil belajar permainan sepakbola 2,15, F
tabel
=
2,21 maka Ho diterima, dengan begitu data hasil tes hasil belajar permainan sepakbola dinyatakan Homogen.
Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
83
84
C. Pengujian Hipotesis 1) Hasil Uji Hipotesis pertama Langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis yang diajukan dengan menggunakan t-test. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar permainan sepakbola antara model pembelajaran langsung dengan model pembelajaran inkuiri di SMA Negeri 15 Bandung. Adapun hipotesis yang diajukan adalah :
H0 = Tidak terdapat perbedaan motivasi belajar permainan sepakbola antara model pembelajaran langsung dan model pembelajaran inkuiri. H1 = Terdapat perbedaan motivasi belajar permainan sepakbola antara model pembelajaran langsung dan model pembelajaran inkuiri.
Hasil penghitungan uji hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut. Tabel 4.4 Hasil Penghitungan Uji Hipotesis pertama (t-test) Kelompok Langsung Inkuiri
thitung
ttabel
Kesimpulan
5,5
1,697
H0 Ditolak
Berdasarkan hasil penghitungan di atas, nilai (1,697) dan ternyata nilai
(5,5) >
(5,5) dengan nilai (1,697).
Dengan
demikian hipotesis (Ho) ditolak dan lainnya diterima. Jadi hasilnya adalah Terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan model pembelajaran inkuiri dalam permainan sepakbola terhadap motivasi belajar siswa.
2) Hasil Uji Hipotesis kedua
Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
84
85
Selanjutnya adalah menguji hipotesis kedua yang diajukan dengan menggunakan t-test. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar permainan sepakbola antara model pembelajaran langsung dengan model pembelajaran inkuiri di SMA Negeri 15 Bandung. Adapun hipotesis yang diajukan adalah :
H0 = Tidak terdapat perbedaan hasil belajar permainan sepakbola antara model pembelajaran langsung dan model pembelajaran inkuiri. H1 = Terdapat perbedaan hasil belajar permainan sepakbola antara model pembelajaran langsung dan model pembelajaran inkuiri.
Hasil penghitungan uji hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut. Tabel 4.5 Hasil Penghitungan Uji Hipotesis kedua (t-test) Kelompok Langsung Inkuiri
thitung
ttabel
Kesimpulan
3,2
1,697
H0 Ditolak
Berdasarkan hasil penghitungan di atas, nilai (1,697) dan ternyata nilai
(3,2) >
(3,2) dengan nilai (1,697).
Dengan
demikian hipotesis (Ho) ditolak dan lainnya diterima. Jadi hasilnya adalah
Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
85
86
Terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan model pembelajaran inkuiri dalam permainan sepakbola terhadap hasil belajar siswa.
3) Hasil Uji Hipotesis ketiga Selanjutnya adalah menguji hipotesis ketiga yang diajukan dengan menggunakan Manova. dimana pada analisis ini akan menggunakan analisis multivariate sebagai analisis utama dalam menjawab hipotesis. Ghozali (2011, hlm. 88) berpendapat bahwa MANOVA adalah “jumlah variabel dependen lebih dari satu (metrik atau interval) dan variabel independennya jumlahnya dapat satu atau lebih (non metrik atau nominal).” Maka manova merupakan jenis analisis data dengan jumlah variabel dependen lebih dari satu dan jumlah variabel independen lebih dari satu variabel dalam bentuk nominal ataupun ordinal. Untuk menguji apakah pembelajaran dengan model langsung dengan model inkuiri mempengaruhi terhadap motivasi belajar, dan hasil belajar permainan sepakbola. Berikut hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis multivariat yang akan disajikan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.6 Multivariate Tests
Pillai's trace Wilks' lambda Hotelling's trace Roy's largest root
Value
F
Hypothesis df
Error df
Sig.
0,489 0,511 0,958 0,958
17,731 17,731 17,731 17,731
2,000 2,000 2,000 2,000
37,000 37,000 37,000 37,000
0,000 0,000 0,000 0,000
Dari tabel di atas hasil uji multivariate menunjukkan nilai F test untuk Wilk’s Lambda sebesar 17,731 dan signifikan p = 0,000 < 0,05. Hal ini berarti terdapat Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
86
87
perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran langsung dengan model pembelajaran inkuiri terhadap motivasi belajar siswa, dan hasil belajar permainan sepakbola. Kemudian, untuk menguji pengaruh univariate ANOVA untuk faktor model pembelajaran langsung dengan model pembelajaran inkuiri terhadap motivasi belajar, dan hasil belajar permainan dalam permainan sepakbola, maka digunakan Test of Beetween Subject Effects. Berikut hasil dari Test of Beetween Subject Effects :
Tabel 4.7 Tests of Between-Subjects Effects
Source Model
Variabel Dependen MTVS HB
Type III Sum of Squares
Df
75.625 78.400
1 1
Mean Square 75.625 78.400
F 29.826 10.231
Sig. .000 .003
a. R Squared = .440 (Adjusted R Squared = .425) b. R Squared = .212 (Adjusted R Squared = .191)
Kriteria pengambilan kesimpulan : Jika Sig ≤ 0,05 maka Ho ditolak Jika Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima
Dari hasil Test of Between Subject Effects didapat : 1. Nilai F Test untuk pengaruh model pembelajaran langsung dengan model pembelajaran inkuiri terhadap motivasi belajar siswa dalam permainan sepakbola sebesar 75,625 dengan signifikan ,000. Karena signifikansi motivasi belajar lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak. Dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar siswa dalam permainan sepakbola antara Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
87
88
kelompok yang diajar melalui model pembelajaran langsung dengan model pembelajaran inkuiri. 2. Nilai F Test untuk pengaruh model pembelajaran langsung dengan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar permainan sepakbola sebesar 78,400 dengan signifikan ,003. Karena signifikansi hasil belajar permainan lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak. Dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar permainan sepakbola antara kelompok yang diajar melalui model pembelajaran langsung dengan model pembelajaran inkuiri. 3. Sesuai pada tabel 4.4 hasil uji multivariat menggunakan Wilk’s Lambda Test, didapat nilai F tes sebesar 17,731 dan signifikan pada P = 0,000. Karena nilai P = 0,000 ≤ 0,05 maka diasumsikan Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran langsung dengan model pembelajaran inkuiri terhadap motivasi belajar siswa, dan hasil belajar permainan sepakbola.
D. Pembahasan Hasil Penelitian 1.
Perbedaan Motivasi belajar antara Model Pembelajaran Langsung dengan Model Pembelajaran Inkuiri.
Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
88
89
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis secara keseluruhan data penelitian yang ada, data hasil penyebaran angket motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran sepabola dengan menggunakan model pembelajaran langsung dengan model pembelajaran inkuiri memberikan pengaruh pada motivasi belajar siswa. Pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar siswa antara model pembelajaran langsung dengan model pembelajaran inkuiri. Motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran Inkuiri lebih besar pengaruhnya dari pada model pembelajaran Langsung. Menurut Mc.Clelland (dalam Farozin, 2011, hlm. 16) pada dasarnya dalam diri setiap orang terdapat kebutuhan untuk melakukan perbuatan dalam memperoleh hasil yang sebaik-baiknya. Kebutuhan itu dinamakan kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement) dan dorongan individu untuk melakukan kegiatan belajar. Berdasarkan pendapat tersebut jelas bahwa dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya permainan sepakbola siswa memiliki kebutuhan untuk berprestasi dengan dorongan dalam kegiatan belajar. Model pembelajaran langsung merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa, melalui pembelajran langsung guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk melakukan pemecahan masalah dalam pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran. Penerapan model pembelajaran langsung dalam pembelajaran sepakbola siswa diberi kebebasan untuk melakukan kemampuan terbaiknya masing-masing dan akan timbul kesan yang positif sebagai akibat dari rasa senang yang terkenang. Dari kesan positif tersebut akan terbentuk dan berkembang motivasi belajar dalam pembelajaran sepakbola dan akan meningkatkan motivasi belajar pada pembelajaran sepakbola. Pada keseluruhan proses belajar, motivasi memiliki fungsi sentral atau utama. Menurut Syaodih (dalam Farozin, 2011, hlm. 18) motivasi memiliki dua fungsi yaitu mengarahkan (directional function) dan mengaktifkan dan meningkatkan kergiatan (activating and enegizing function). Pada fungsi mengarahkan, motivasi Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
89
90
berperan mendekatkan atau menjauhkan individu dari sasaran yang akan dicapai. Apabila sasaran tersebut diinginkan oleh individu maka motivasi berperan mendekatkan (approach motivation), dan jika sasaran tidak diinginkan maka motivasi berperan menghindari (avoidance motivation). Menurut Trianto (dalam Juliantine, 2011, hlm. 79) menjelaskan bahwa, “Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi.” Selain itu menurut pendapat Gulo t.t, (dalam Juliantine, 2011, hlm. 80), menjelaskan bahwa:
Inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan kembali bahwa pada prinsipnya model inkuiri merupakan model yang menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa di samping juga pada guru. Hal utama dari model inkuiri adalah siswa didorong untuk terlibat secara aktif dalam menyelesaikan suatu topik permasalahan sehingga sampai pada suatu kesimpulan. Dengan alasan bahwa model pembelajaran inkuiri sangat menekankan pada aktivitas siswa dalam menyelesaikan suatu persoalan, maka peneliti berkeyakinan bahwa model pembelajaran inkuiri dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini diperkuat oleh Metzler (dalam Juliantine, 2011, hlm. 80), yang menyatakan bahwa model inkuiri dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan intelektual siswa, membantu siswa, untuk menjadi ekpsresif, kreatif dan mempunyai hasil belajar dalam bidang psikomotor. Dengan demikian model pembelajaran inkuiri memiliki kelebihan tersendiri dalam penerapannya dapat menumbuhkan motivasi belajar. Berbeda dengan Model pembelajaran langsung, Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
90
91
yang sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa. Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka. Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini.
2.
Perbedaan
Hasil
belajar
Permainan
Sepakbola
antara
Model
Pembelajaran Langsung dengan Model Pembelajaran Inkuiri. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis secara keseluruhan data penelitian yang ada, data hasil penyebaran angket motivasi dan tes hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran sepabola dengan menggunakan model pembelajaran langsung dengan model pembelajaran inkuiri memberikan pengaruh pada motivasi belajar siswa. Pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar permainan sepakbola antara model pembelajaran langsung dengan model pembelajaran inkuiri. Briggs (dalam Taruh, 2003, hlm. 17) yang mengatakan bahwa hasil belajar adalah seluruh kecakapan dan hasil yang dicapai melalui proses belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka-angka atau nilai-nilai berdasarkan tes hasil belajar. Hal ini senada dengan Rasyid (2008, hlm. 9) yang berpendapat bahwa jika di tinjau dari segi proses pengukurannya, kemampuan seseorang dapat dinyatakan dengan angka. Dengan demikian, hasil belajar siswa dapat diperoleh guru dengan terlebih dahulu memberikan seperangkat tes kepada siswa untuk menjawabnya. Hasil tes belajar siswa tersebut akan memberikan gambaran informasi tentang kemampuan dan penguasaan kompetensi siswa pada suatu materi pelajaran yang kemudian dikonversi dalam bentuk angka-angka. Hasil belajar permainan sepakbola pada kelompok yang diajar melalui model pembelajaran langsung lebih besar pengaruhnya dari pada model pembelajaran inkuiri. Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
91
92
Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran sepakbola dengan menggunakan model pembelajaran langsung lebih baik untuk meningkatkan hasil belajar permainan sepakbola pada siswa SMA Negeri 15 Bandung. Model Pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan potensi dirinya melalui tugas gerak. Hal ini terjadi karena melalui penerapan model pembelajaran langsung siswa di prioritaskan terhadap aspek psikomotornya dan penekanan pada pencapaian akademik dibandingkan dengan penerapan model pembelajaran inkuiri yang lebih memprioritaskan aspek kognitif dalam pembelajarannya. Berbeda dengan wilayah dari model pembelajaran inkuiri, Model ini memiliki basis yang kuat yaitu kognitif, bahkan untuk pendidikan jasmani. Siswa dikelompokan ke dalam level kognitif dengan memberikan masalah oleh guru kepada siswa. Cari pemecahan masalah dengan kognitif terlebih dahulu kemudian dengan psikomotor. Metzler (dalam Juliantine, 2013, hlm. 94) mengemukakan pendapatnya bahwa, “Model inkuiri bisa efektif untuk seluruh tingkatan kelas seandainya tingkat permasalahan kognitif dan psikomotor yang diberikan pada siswa sesuai dengan kesiapan perkembangannya.” Sehingga dapat disimpulkan kelompok yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung memberikan pengaruh lebih besar terhadap siswa dalam hasil belajar permainan sepakbola.
3.
Perbedaan Motivasi belajar Siswa dan Hasil belajar Permainan Pembelajaran Sepakbola antara Model Pembelajaran Langsung dengan Model Pembelajaran Inkuiri. Pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan motivasi
belajar siswa dan hasil belajar permainan sepakbola antara model pembelajaran langsung dengan model pembelajaran inkuiri. Dilihat dari pengujian hipotesis Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
92
93
pertama dan kedua model pembelajaran inkuiri lebih besar memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar dan hasil belajar permainan sepakbola dibandingkan model pembelajaran langsung. Dari hasil pengolahan data yang ada dan dengan diperkuatnya oleh teori yang ada bahwa terdapat perbedaan anatara model pembelajaran langsung dengan model pembelajaran inkuiri terhadap motivasi belajar dan hasil belajar permainan sepakbola. Model adalah suatu penyajian fisik atau konseptual dari sistem pembelajaran, serta berupaya menjelaskan keterkaitan berbagai komponen sistem pembelajaran kedalam suatu pola atau kerangka pemikiran yang disajikan secara utuh. Suatu model pembelajaran meliputi keseluruhan sistem pembelajaran, proses belajarmengajar, dan evaluasi hasil pembelajaran. Model pembelajaran langsung dan model pembelajaran inkuiri jika dilihat dari karakteristiknya tentunya berbeda, namun ada sedikit kesamaan dari kedua model ini yaitu model ini sama-sama mengembangkan konsep diri pada siswa. Jika
model
pembelajaran
langsung
lebih
menekankan
pada
proses
memaksimalkan waktu siswa sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar secara terstruktur dan berorientasi pada pencapaian akademiknya, sedangkan dalam model pembelajaran inkuiri lebih menekankan pada kemampuan diri siswa dalam menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk pertanyaan yang diberikan oleh guru. Model pembelajaran langsung dan model pembelajaran inkuri keduanya merupakan model pembelajaran yang dapat digunakan dalam aktivitas permainan yang umumnya diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani. Melalui kedua model tersebut diharapkan akan diperoleh kebermaknaan dalam pembelajaran aktivitas permainan dalam hal ini aktivitas pembelajaran sepak bola. Dari hasil pengolahan data dan dari dari data kualitatif yang peneliti temukan serta dengan diperkuatnya oleh teori-teori dari para ahli dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar dan hasil belajar permainan sepakbola antara Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
93
94
model pembelajaran langsung dengan model pembelajaran inkuiri. Kelompok model pembelajaran inkuiri lebih besar memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar dan hasil belajar permainan sepakbola dibandingkan model pembelajaran langsung.
Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
94