BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambar Umum Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat Middle East Broadcasting Center (MBC). The Middle East Broadcasting Center (MBC) Group adalah pertama perusahaan penyiaran swasta free-to-air satelit di Dunia Arab. Ini diluncurkan di London pada tahun 1991 dan kemudian pindah ke kantor pusatnya di Dubai pada tahun 2002 MBC Group menyediakan berbagai saluran informasi, interaksi dan hiburan. MBC Group mencakup 10 saluran televisi: MBC1 (hiburan keluarga umum melalui terestrial), MBC2 dan MBC MAX (24 jam film), MBC3 (hiburan anak-anak), MBC4 (hiburan bagi wanita Arab baru melalui terestrial), MBC Action (seri tindakan dan film via darat), MBC Persia (saluran film 24 jam dijuluki dalam bahasa Persia), Al Arabiya (24 jam saluran berita bahasa Arab); Wanasah (24 jam saluran musik Arab) dan MBC Drama bertepatan dengan ulang tahun ke-20 Grup, dan menawarkan 24/7 Drama Arab. Grup juga mencakup dua stasiun radio: MBC FM (musik Teluk), dan Panorama FM (Arab kontemporer hit musik); serta produksi O3, unit produksi dokumenter khusus. MBC adalah penyiar pertama yang menyediakan jaringan televisi berbasis satelit free-to-air 24 jam di seluruh dunia Arab. Ini telah tetap milik pribadi, dikelola oleh sekelompok pengusaha dan pemegang saham, termasuk ketua dan CEO Sheikh Waleed Bin Ibrahim Al Brahim. Daftar pemegang saham tidak
51
52
pernah diverifikasi. Selama lima belas tahun terakhir, MBC telah tumbuh menjadi sebuah platform multi-channel. Pada peluncurannya, MBC menawarkan program hiburan yang sudah populer di Timur Tengah serta top-rating acara dari pasar Barat, khususnya Amerika Serikat dan Inggris. MBC Berita di 9:00 pm menjadi teratur dilihat di dunia Arab. MBC lengan televisi, MBC TV, siaran melalui Arabsat dan Nilesat satelit, dan memberikan berita dan hiburan ke lebih dari 150 juta berbahasa Arab di seluruh dunia. MBC Kantor Pusat terletak di Dubai Media City. Perusahaan ini memiliki lebih dari 1.800 anggota staf di seluruh dunia. Stasiun pertama di grup, MBC1 menawarkan menawarkan baik hiburan Arab (dengan campuran di rumah produksi dan akuisisi) dan konten berita. MBC News 9:00 menyediakan cakupan berita domestik dan internasional. Bangunan pada keberhasilan dari News 9:00, dan sebagai tanggapan terhadap kebutuhan yang dirasakan dari penonton Arab, Al Arabiya diluncurkan pada Maret 2003 sebagai 24 jam free-to-air berita dan urusan saat ini stasiu. MBC telah menjadi daerah penyiar pertama untuk memberikan bebas untuk saluran HD udara dengan meluncurkan versi HD dari MBC1, MBC DRAMA, MBC4, MBC2, MBC MAX, MBC ACTION dan saluran Al Arabiya pada Juli 2011. General manager dari Al Arabiya adalah Abdulrahman al Rashed.
53
4.1.2 Logo Middle East Broadcasting Center (MBC)
Gambar 4.1 Logo MBC
4.1.3 Gambaran Umum Serial Umar Bin Khattab Omar (Arab: )رمعatau Farouk Omar (Persia: )قوراف رمعadalah Arab serial drama televisi sejarah yang diproduksi dan disiarkan oleh MBC1 dan disutradarai oleh Hatem Ali. Co-diproduksi oleh Qatar TV, seri ini didasarkan pada kehidupan Omar bin Al-Khattab, Khalifah kedua Islam. Seri ini harus menghadapi kontroversi besar karena penggambaran Omar, Abu Bakar, Utsman dan Ali , empat Khalifah Rasyidin, bersama dengan karakter lain, yang beberapa Muslim percaya tidak boleh digambarkan seperti Nabi Muhammad. Serial ini terdiri dari 30 episode dan ditayangkan pada awalnya di bulan Ramadhan sejak 20 Juli 2012, Itu dibuat dengan biaya 200 juta riyal Saudi dan difilmkan di Maroko dan Suriah, terutama di Marakesh, Tangier, El Jadida, Casablanca dan Mohammedia. Dalam serial ini pemeran utamanya Ghassan Massoud dan Samer Ismail. Asal dengan menggunakan bahasa Arab, setelah seri ini disiarkan di MBC, dijuluki ke dalam beberapa bahasa dan subtitle dalam bahasa Inggris di YouTube, ia menerima dukungan besar dari banyak badan ilmiah yang berbeda dan orangorang menontonnya. Sebagai seri tergantung semata-mata pada fakta handal
54
didirikan sejarah, seri tidak menghadapi kritik dari segi isinya, sebagai film masa lalu dan film yang dihadapi. Serial Umar Bin Khattab adalah serial kolosal bernuansa religi yang pada dasarnya dihadirkan sebagai tontonan pada bulan ramadhan. Dengan set yang dibuat mirip dengan keadaan kota Mekkah di abad ke-7. Pada penayanganya di televvisi akan ditayangan secara serentak dan perdana di lima Negara termasuk Indonesia. Indonesia, serial Umar Bin Khattab atau Omar tayang perdana di MNCTV, 2013. Serial
Umar
Bin
Khattab
ini
menceritakan
mengenai
sejarah
Kepemimpinan Rasulllah dan Kepemimpinan Khalifah kedua yaitu Umar Bin Khattab. Serta menggambarkan kondisi masyarakat Mekah pada abad ke-7 pada jaman jahiliyah sebelum Islam masuk. Film serial ini berkisah tentang perjalanan hidup Umar bin Khattab, yang menggambarkan seseorang yang memiliki potensipotensi Kepemimpinan yang besar
(intelektualitas,
integritas,
kekuatan,
ketegasan) untuk kelak menjadi salah satu Khalifah besar Islam sepeninggal Rasulullah SAW. Menurut Data ini dikeluarkan oleh MBC Dubai dalam serial ini mengerahkan 322 orang aktor dan aktris 10.000 orang figuran di medan pertempuran, berbagai properti pendukung film dibuat 1970 buah pedang, 650 buah tombak, 1500 ekor kuda, 3800 ekor unta, 4000 buah panah, 400 buah busur panah, 170 buah perisai, 15 buah drum, 14200 meter kain, 137 buah patung, 39 orang perancang kostum, 1600 buah keramik, 10000 buah koin perak, 7550 buah sandal, 299 orang teknisi dari 10 negara, Kota Tua Mekkah dibangun di atas lahan 12.000 meter persegi, 29 set studio dalam ruangan, 89 lokasi pengambilan gambar luar ruangan, 322 hari pengambilan gambar dan pos-produksi.
55
Khalifah Umar Bin Khattab adalah Khalifah kedua setelah meninggalnya Khalifah Abu Bakar as siddiq. Umar bin khattab lahir dan dibesarkan di lingkungan Bani Adi yang salah satu di antara suku Qurais. Seorang pemuda yang gagah perkasa berjalan dengan langkah yang mantap mencari Nabi hendak membunuhnya. Ia sangat membenci Nabi, dan agama baru yang dibawa rasulullah. Hidayah didapatkannya dari Allah melalui adik kandung dan adik iparnya yang awalnay ditentang olehnya masuk Islam. Tetapi setelah Umar mendengar lantunan al quran yang dibacakan adik ipar dan adik kandungnya Umar pun tertarik dan terenyah dan hidayah Allah menyambutnya, akhirnya umar pun memeluk agama Islam. Dengan rahmat dan hidayah Allah, Islam telah bertambah kekuatannya dengan masuknya seorang pemuda yang gagah perkasa seperti dirinya. Umar masuk agama Islam pada usia 27 tahun. Beliau dilahirkan di Makkah, 40 tahun sebelum hijrah. Kepemimpinan Umar Bin Khattab sangat memberikan andil besar bagi perkembangan dan kejayaan Islam. Beliau adalah pemimpin yang adil, bijaksana, tegas, disegani, dan selalu memperhatikan urusan kaum muslimin. Pemimpin yang menegakkan ketauhidan dan keimanan, merobohkan kesyirikan dan kekufuran, menghidupkan sunnah dan mematikan bid'ah. Beliau adalah orang yang paling baik dan paling berilmu tentang al-Kitab dan as-Sunnah setelah Abu Bakar As Siddiq. Kepemimpinan Umar bin Khattab tak seorang pun yang dapat meragukannya. Seorang tokoh besar setelah Rasulullah SAW dan Abu Bakar As Siddiq. Pada masa Kepemimpinannya kekuasaan Islam bertambah luas. Beliau
56
berhasil menaklukkan Persia, Mesir, Syam, Irak, Burqah, Tripoli bagian barat, Azerbaijan, Jurjan, Basrah, Kufah dan Kairo. Dalam masa Kepemimpinan sepuluh tahun Umar bin Khattab itulah, penaklukan-penaklukan penting dilakukan Islam. Tak lama sesudah Umar bin Khattab memegang tampuk kekuasaan sebagai Khalifah, pasukan Islam menduduki Suriah dan Palestina, yang kala itu menjadi bagian Kekaisaran Byzantium. Dalam pertempuran Yarmuk (636), pasukan Islam berhasil memukul habis kekuatan Byzantium. Damaskus jatuh pada tahun itu juga, dan Darussalam menyerah dua tahun kemudian. Menjelang tahun 641, pasukan Islam telah menguasai seluruh Palestina dan Suriah, dan terus menerjang maju ke daerah yang kini bernama Turki. Tahun 639, pasukan Islam menyerbu Mesir yang juga saat itu di bawah kekuasaan Byzantium. Dalam tempo tiga tahun, penaklukan Mesir diselesaikan dengan sempurna. Penyerangan Islam terhadap Irak yang saat itu berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Persia telah mulai bahkan sebelum Umar bin Khattab naik jadi Khalifah. Kunci kemenangan Islam terletak pada pertempuran Qadisiya tahun 637, terjadi di masa keKhalifahan Umar bin Khattab. Menjelang tahun 641, seseluruh Irak sudah berada di bawah pengawasan Islam. Dan bukan hanya itu, pasukan Islam bahkan menyerbu langsung Persia dan dalam pertempuran Nehavend (642), mereka secara menentukan mengalahkan sisa terakhir kekuatan Persia. Menjelang wafatnya Umar bin Khattab di tahun 644, sebagian besar daerah barat Iran sudah terkuasai sepenuhnya.. Selain pemberani, Umar bin Khattab juga seorang yang cerdas. Dalam masalah ilmu diriwayatkan oleh Al Hakim dan Thabrani dari Ibnu Mas’ud
57
berkata, ”Seandainya ilmu Umar bin Khattab diletakkan pada tepi timbangan yang satu dan ilmu seluruh penghuni bumi diletakkan pada tepi timbangan yang lain, niscaya ilmu Umar Bin Khattab lebih berat dibandingkan ilmu mereka. Mayoritas sahabatpun berpendapat bahwa Umar bin Khattab menguasai 9 dari 10 ilmu. Dengan
kecerdasannya
beliau
menelurkan
konsep-konsep
baru,
seperti
menghimpun Al Qur’an dalam bentuk mushaf, menetapkan tahun hijriyah sebagai kalender umat Islam, membentuk kas negara (Baitul Maal), menyatukan orangorang yang melakukan sholat sunah tarawih dengan satu imam, menciptakan lembaga peradilan, membentuk lembaga perkantoran, membangun balai pengobatan, membangun tempat penginapan, memanfaatkan kapal laut untuk perdagangan, menetapkan hukuman cambuk bagi peminum "khamr" (minuman keras) sebanyak 80 kali cambuk, mencetak mata uang dirham, audit bagi para pejabat serta pegawai dan juga konsep yang lainnya. 4.1.4 Sinopsis Serial Umar Bin Khattab Film ini mencerita sejarah Umar Bin Khattab R.A, dimana perjalan Umar semasa hidupnya di ceritakan di serial ini. Dimana perjalanan kehidupan umar yang mula-mula masih menganut agama nenek moyang bangsa arab yang menyembah berhala bernama latta dan uzza, serta penyiksa-penyiksaan yang dilakukan Abu Jahal terhadap kaum muslimin. Hingga proses masuknya Umar ke agama isalam yang membuat kaum Quraisy marah, sampai masa kejayaan penyebaran agama Islam bersama Umar.
58
4.1.5 Tokoh-Tokoh dalam Serial Umar Bin Khattab Tabel 4.1 Nama-Nama Pemain dalam serial Umar Bin Khattab
Nama Pemain
Gambar
1. Tokoh Umar bin Khattab beliau adalah Khalifah kedua setelah abu bakar di perankan oleh Aktor muda berkebangsaan
Suriah
yang
bernama Samer Ismail
2. Tokoh Abu Bakar beliau adalah Khalifah menggantikan Rasulullah
pertama
yang
Kepemimpinan setelah
Rasulullah
wafat, diperankan oleh Ghassan Massoud, berkebangsaan Suriah yang lahir di kota Damaskus .
59
3.
Tokoh
Utsman
bin
Affan
diperankan oleh Tamer Arbeed
4.
Tokoh
Ali
bin
Abu
Thalib
diperankan oleh Ghanem Alzerla, seorang pemuda Tunisia.
60
5.
Tokoh
Bilal
diperankan
oleh
Faysal Amiri, ketika berperan sebagai Bilal.
3
Tokoh
Hamzah
bin
Abdul
Muthalib, beliau adalah Paman Rasulullah SAW yang meninggal (syahid) ketika perang Uhud, diperankan
oleh Mohamed
Miftah.
4
Tokoh Khalid bin Walid, dia adalah Panglima Perang Kaum Muslimin yang hebat, yang telah memenangi banyak peperangan, beliau terkenal dengan sebutan Syaifullah Diperankan Khaddour.
(Pedang
Allah),
oleh Mehyar
61
5
Tokoh Abdullah bin Massoud (Sahabat Rasulullah yang diberi julukan
“Shahibus
Sirri
Rasulullah” (pemegang rahasia Rasulullah).
Diperankan
oleh Jaber Jokhadar. 6
Tokoh (sahabat
Abu Jandal bin Suhail Rasulullah
yang
bersaudara dengan Abdullah bin Suhail, keduanya sama2 ditentang oleh ayahnya ketika awal-awal masuk
Islam).
Diperankan
oleh Majd Feda.
4.2.
Hasil Penelitian Visualisasi yang dari tayangkan di dalam serial Umar Bin Khattab pada
bagian 3, dikaitakan dengan tanda Kepemimpinan Umar Bin Khattab yang terlihat dari tiga kriteria konseptual Kepemimpinan yang ada dalam Islam yaitu pemimpin yang memiliki kepribadian berdasarkan pendekatan normatif, pendekatan historis, dan pendekatan teoritik. Tentunya konseptual Kepemimpinan tersebut berupa kata-kata (pesan verbal), perilaku nonverbal, dan objek yang melekat dari tokoh
62
4.2.1 Deskripsi Penemuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sosok Kepemimpinan Umar Bin Khattab dalam serial Umar Bin Khattab Bagian 3 dengan mengkaitan tiga konseptual Kepemimpinan menurut perspektif Islam. Pada metodologi diterapkan bahwa penelitian menggunakan metode semiotika Charles Sanders Peirce dan dalam proses analisis penelitian ini dengan menghubungkan adeganadegan pada serial Umar Bin Khattab Bagian 3 untuk mengetahui tanda-tanda yang mewakili penggambaran yang terlihat dari sosok Kepemimpinan Umar Bin Khattab dalam serial Umar Bin Khattab Bagian 3. 4.2.2 Analisis Data Tabel 4.2.2.1 : Konseptual Kepemimpinan Berdasarkan Pendekatan Normatif a. Harus Memiliki Prinsip Tanggung Jawab Dalam Organisasi Visual (Sign) 00.06.24
63
Gambar 4.2.2.1 Objek Gambar di atas menggunakan teknik medium close up dan close up shot yang memperlihatkan shot sosok Umar Bin Khattab yang begitu tegas dalam memimpin rakyatnya untuk menegakkan peraturan dalam pemerintahan (organisasinya). Dalam gambar di atas terlihat adegan shot satu orang dan dua orang yang sedang berdialog di area pasar. Interpretant Adegan ini menceritakan Umar Bin Khattab sebagai pemimpin sedang menegur rakyatnya yang berprofesi sebagai pedagang yang melakukan penentuan takaran barang dagangannya dengan harga yang tidak sesuai dengan peraturan dalam Islam yang diterapkan oleh Umar Bin Khattab. Hingga akhirnya umar memberikan peringatan bagi siapapun untuk selalu patuh dengan peraturan yang ia terapan sesuai peraturan dalam Islam di dalam pemerintahannya (organisasi).
64
Sosok Umar mencerminkan seorang pemimpin yang tegas dan tanggung jawab dengan permerintahannya (organisasi). Tanda yang dimaknai dalam gambar atau shot ini yaitu dua orang yang sedang berdialog. Dimana terdengar dan terlihat dari dialog yang diucapkan oleh tokoh Umar
Bin
Khattab
dalam
menjalankan
tanggung
jawab
terhadap
Kepemimpinannya diorganisasinya dengan menerapkan peraturan bagi rakyatnya dalam hal menentukan harga barang dagangannya secara tegas. Diwakili dengan dialog “bahwa seorang Khalifah bertanggung jawab atas tugasnya”
Analisa : Scene ini menceritakan ketegasan dari Kepemimpinan Umar Bin Khattab dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai pemimpin dengan menerapkan peraturan sangat tegas untuk menentukan harga barang daganganya di area pasar.
65
Tabel 4.2.2.2 : Konseptual Kepemimpinan Berdasarkan Pendekatan Normatif b. Kepemimpinan Islam Harus Memiliki Prinsip Etika Tauhid Visual (Sign) 01.19.24
Gambar 4.2.2.2 Objek Gambar di atas menggunakan teknik medium close up dan close up shot yang memperlihatkan shot sosok Umar Bin Khattab sedang menyatakan dirinya tidak
66
ada apa-apanya jika tanpa petunjuk Allah. Menggambarkan bahwa sosok Umar memiliki prinsip tauhid kepada Sang Kholik. Interpretant Dalam adegan ini Umar menegaskan bahwa ia sebagai pemimpin tetaplah manusia biasa yang tidak ada apa-apanya jika dihadapan Allah swt. Begitu kuat keimanannya, ketauhidannya untuk taat kepada perintah Allah dengan wujud selalu menyadari kekurangan dan kesalahannya dengan meminta Ampunan kepada Allah yang Maha Esa dan Maha Pengampun. Tanda yang dimaknai dalam gambar atau shot ini termasuk mewakili yaitu intonasi dan gaya bicara Umar Bin Khattab dalam bermunajad kepada Allah mewakili gambarkan bahwa ia begitu taat kepada Allah dengan wujud mengakui Keesaannya Kepada Allah swt dan tidak ada apa-apa bagi dirinya jika sudah berhadapan dengan Allah Sang Kholik.
Analisa : Scene ini menceritakan bahwa Umar sedang melakukan munjad kepada Allah, Tuhan satu-satunya yang berhak ia sembah. Umar Bin Khattab memperlihatkan meskipun ia seorang pemimpin tetap dihadapan Allah ia tidak ada apa-apanya. Karena itu Umar menanamkan keimanannya dengan memiliki prinsip pada dirinya yaitu sebagai pemimpin yang begitu bertaqwa kepada Allah dengan mengakui Allah itu Maha Esa.
67
Tabel 4.2.2.3 : Konseptual Kepemimpinan Berdasarkan Pendekatan Normatif c. Kepemimpinan Islam Harus Menerapkan Prinsip Kesederhanaan Visual (Sign) 00.17.25
68
Gambar 4.2.2.3 Objek Gambar yang menggunakan teknik close up menggambarkan begitu sosok Umar Bin Khattab yang sederhana dengan rendah hati tidak ingin dilayani secara khusus dan tidak sungkan meminta bantuan dengan menumpang seekor unta milik salah satu rakyat jelata yang sedang mengembara seekor unta. Interpretant Adegan ini menceritakan saat Umar Bin Khattab sedang lelah berjalan menyusuri padang pasir. Hingga akhirnya Umar Bin Khattab meminta tumpangan kepada salah seorang rakyat jelata yang sedang menunggangi seekor unta. Rakyat tersebut begitu senang mendapat kesempatan satu unta denga Khalifah besar. Tanda dalam gambar ini termasuk wujud sebuah konseptual yang berupa tanda pada gambar, dimana adanya dua orang yang berjumpa yaitu antara Umar Bin Khattab dengan rakyat jelata. Dimana Tanda pada gambar terwakili dari dialog dan keadaan dimana Umar dengan intonasi dan gaya bicaranya yang rendah hati
69
dan bersahaja penuh dengan keramahaan meskipun ia seorang pemimpin Khalifah besar ia tidak ingin diperlakukan khusus dan menjadi hina akibat menumpang unta yang sedang ditnggangi seorang rakyat jelata.
Analisa: Scene ini menceritakan sosok pemimpin yaitu Umar Bin Khattab yang saat itu merasa kelelahan berjalan di tengah padang pasir. Umar Bin Khattab adalah seorang Khalifah memiliki kepribadian yang tegas, ramah, rendah hati dan begitu hidup dengan kesederhanaan meskipun ia memiliki jabatan dan menjadi orang tertinggi kedudukannya sebagai pemimpin saat itu tidak malu dan tidak sungkan meminta tumpangan rakyatnya yang sedang melintas dengan seekor unta yang sedang ditunggangi pemuda tersebut. Tabel 4.2.2.4 : Konseptual Kepemimpinan Berdasarkan Pendekatan Normatif d.
Kepemimpinan Islam Harus Memiliki Prinsip Keadilan Visual (Sign) 00.40.14
70
Gambar 4.2.2.4
71
Objek Gambar di atas menggunakan teknik medium close up dan close up menggambarkan seorang sosok Umar sebagai pemimpin Khalifah Islam merasa iba dan membantu seorang tua renta yang latar belakang agamanya bukan Islam yang sedang kesusahan mengemis di keramaian. Interpretant Adegan ini menceritakan seorang Khalifah besar Umar Bin Khattab yang merasa iba dengan seorang pengemis tua yang merupakan keturunan yahudi. Umar sebagai pemimpin saat itu tidak tebang pilih siapapun rakyatnya dengan agama yang dianutnya Umar tetap berlaku adil untuk meringankan kesusahan rakyatnya. Tanda dalam gambar ini merupakan wujud sebuah gambar yang menegaskan kepemimpinan yang terlihat secara konseptual pendekatan normatif dengan memiliki prinsip keadilan dari sosok seorang pemimpin, karena adanya dua orang yang sedang berdialog antara seorang pemimpin dan pengemis yang memiliki latar belakang keyakinan dan kepercayaan yang berbeda. Dimana dalam adegan Umar sebagai pemimpin memperlihatkan Kepemimpinan yang adil di perlihatkan dengan dipertegas berupa dialog yang menjelaskan bahwa dengan ketegasan dan nada keibaanya Umar memerintahkan anak buahnya untuk memberikan bantuan kepada pengemis tua itu dan tidak membebani orangtua miskin itu dengan pajak.
72
Analisa: Scene ini menceritakan adegan seorang pemimpin merasa iba dengan seorang pengemis tua yang sedang mengalami kesusahan. Umar Bin Khattab mencoba memberikan keadilan bagi pengemis tua itu untuk membuat peraturan di dalam pemerintahannya agar tidak mewajibkan meminta iuran bagi rakyat yang miskin (pengemis), malahan Umar memerintahkan anak buahnya untuk memberikan jatah dari zakat mal sebagai bantuan meringankan kesusahaan rakyatnya yang miskin. Di adegan ini Umar Bin Khattab sebagai seorang Khalifah besar begitu menunjukkan keadilan bagi setiap rakyat ataupun bukan rakyatnya. Siapapun dia meskipun berbeda agamanya Umar Bin Khattab berlaku adil untuk melayani dan membantu meringankan kesusahaan rakyatnya. Tabel
4.2.2.5 : Konseptual Kepemimpinan Berdasarkan Pendekatan Historis Visual (Sign) 00.28.29
73
Gambar 4.2.2.5 Objek Gambar di atas menggunakan teknik long shot, medium long shot dan close up yang memperlihatkan dengan kejadian sakaratul maut dari salah seorang sahabat Rasulullah, yaitu panglima perang yang begitu banyak jasanya di medan perang demi menaklukan lawan-lawan kaum kafir sejak Kepemimpinan Abu Bakar hingga Umar Bin Khattab. Dan juga dari gambar di atas memperlihatkan kesedihan Umar dan sahabat-sahabatnya atas kematian Abu Sulaiman salah satu panglima besar yang sempat bertikai dengan Umar Bin Khattab saat Umar sudah menjadi pemimpin saat itu. Hingga akhirnya Umar menyadari dari historis kepemimpinn Abu Bakarlah Umar dapat mengerti bahwa dirinya belum dapat
74
menjadi pemimpin seperti Abu Bakar yang begitu mengenal dengan sepenuh hati bagaimana keribadian rakyatnya. Interpretant Adegan ini menceritakan saat terjadinya sakaratul maut Abu Sulaiman hingga wafatnya. Dengan wafatnya Abu Sulaiman, umat muslim termasuk Umar Bin Khattab sebagai pemimpin begitu sangat kehilangan sosok panglima perang yang sudah berjasa memenangkan Islam. Tanda yang dimaknai dalam gambar ini diwakili dari dialog dan ekspresi muka sedang duka, sedih dan merasa kehilangan yang diucapkan oleh tokoh Umar. Dimana dalam adegan ini Umar menengaskan bahwa sejarah kepemimpianan terdahulu dapat dijadikan panutan bagi dirinya dan masyarakatnya. Contohnya Kepemimpinan yang ia peroleh dari sosok Kepemimpinan Abu Bakar.
Analisa : Scene ini menceritakan Umar dan sahabat-sahabat lainnya sedang duka akibat meninggalnya salah seorang panglima perang Abu Sulaiman. Umar pun merasa bersalah atas pertikaian yang sempat terjadi antara dirinya dan Abu Sulaiman. Umar menyadari dari sejarah Kepemimpinan Abu Bakar bahwa sosok Abu bakar sebagai pemimpin sebelum dirinya lebih baik dalam mengenal dan mengerti rakyatnya.
75
Tabel
4.2.2.6 : Konseptual Kepemimpinan Berdasarkan Pendekatan Teoretik Visual (Sign) 00.00.03
Gambar 4.2.2.6 Objek Gambar di atas menggunakan teknik shot medium close up dan close up yang dimana dari gambar ini terlihat ada dua orang berdialog antara pemuka agama
76
Kristen dan Umar sebagai pemimpin umat Islam pada masa itu . Umar mendatangi tanah milik Umat Kristen yang sudah berhasil direbut oleh kaum muslimin. Tetapi dari sosoknyalah Umar sebagai pemimpin sangat terbuka dan menghormati perbedaan agama selain Islam asalkan tetap mengikuti peraturannya dan tetap apa yang diperintahkannya untuk kebaikkan harus diterapkan bagi siapapun dalam pengawasannya. Interpretant Adegan ini menceritakan saat Umar mendatangi tanah kaum kafir di Irak, dimana maksud kedatangannya untuk memberikan keleluasannya ide yang dapat disumbangkan oleh umat Kristen dan mengajak untuk bersatu hidup damai dengan kaum agama Kristen. Umar bermaksud membangun masjid Aqsa sebagai tempaat ibadah ke tiga bagi Umat Muslim di tanah milik kaum Kristen yang sudah berhasil umat muslim rebut dalam peperangan. Umar disambut seorang pemuka agama Kristen dan melakukan kesepakatan bahwa di tanah suci itu akan hidup berdampingan antara kaum muslimin dan umar Kristen di bawah Kepemimpinannya. Tanda yang dimaknai dalam gambar ini diwakili oleh dialog yang diucapkan oleh tokoh Umar yang begitu bijak menerima perbedaan yang terjadi. Umar menegaskan dari dialog dengan suara yang tegas dan bijak untuk mengajak hidup berdampingan antara kaum Kristen dan kaum Muslimin. Serta denga bijak Umar pun menerima perbedaan pemikiran asalkan tetap tidak bertentangan dan
77
melecehkan ajaran Islam yang sesuai Al quran dan Hadist.
Analisa : Scene ini menceritakan sosok Umar mendatangi tanah tempat hidupnya kaum Kristen. Umar bermaksud mengajak hidup damai dan mau berdampingkan dengan umat Muslim dengan menjalaankan peraturan yang sudah ia terapan di kepemerintahannya. Umar pun mendirikan sebuah masjid yang berdampingan dengan gereja dimana tujuan Umar mendirikan masjid agar umat muslimin dan umat Kristen dapat berbaur dan dapat menerima ide-ide baru dari pemuka agama Kristen tanpa harus bertentangan denga peraturannya yang dilandasi Al Quran dan Hadist. 4.3.
Pembahasan Penelitian ini memfokuskan pada Kepemimpinan Khalifah kedua, saat
Islam masih menjadi agama asing di masa jahiliyah. Dimana visualisasi menggambarkan kepemerintahan Umar Bin Khattab pada bagian tiga di dalam serial ini. Dari setiap adegan-adegan menggambarkan sosok Kepemimpinan Umar Bin Khattab yang menerapkan dirinya sebagai pemimpin dengan terkait konseptual Kepemimpinan dalam Islam. Penelitian ini mengguanakan analisis Semiotika Charles Sanders Peirce. Seperti yang telah di bahas di Bab III, penulis melakukan penelitian berdasarkan segitiga makna yang meliputi sign, object, dan interpretant. Dimana tanda yang dibentuk melalui adegan-adegan yang ada mewakili sebuah tanda dari
78
Kepemimpinan Umar Bin Khattab yang kemudian dikaitkan dengan konseptual Kepemimpinan dalam persepktif Islam berusaha menjadi tujuan fokus dalam penelitian, dimana tanda tersebut dijabarkan dengan menjeleskan adegan sebagai sign, yang berhubungan dengan object yang dirujuknya menimbulkan interpretant yang digunakan penulis untuk mengungkapkan tanda atau sign yang diaplikasikan untuk memaknai sebuah Kepemimpinan dalam persepktif Islam dari seorang sosok Umar Bin Khattab. Serial ini sendiri seperti sebuah media massa yang lain yang mejadi media sebagai wadah memberikan informasi, ilmu, hiburan bagi penontonnya. Sebuah tontonan serial seperti halnya sebuah film yaitu dapat dilihat sebagai satu media untuk membentuk dalam proses pengeluaran makna pesan dalam masyarakat. Klasifikasi serial terdiri dari yaitu: kolosal, keluarga, komedi dan korea. Serial Umar Bin Khattab termasuk dalam klasifikasi serial kolosal. Serial kolosal adalah jenis serial dimana penekanan utama pada sejarah dari kisah yang divisualisasikan di dalam cerita dengan pengembangan mendalam karakter realistis yang berurusan dengan tema emosional dan unsur perasaan yang mendalam. Di dalam sebuah cerita serial drama biasanya karakter pemain saling kuat dalam hingga terkadang cerita menjadi hidu karena adanya pertentangan antara tokoh satu degan tokoh yang lainnya Sebagai salah satu bentuk aplikasi media massa, serial seperti halnya film memilki kekuatan berupa pesan yang hendak disampaikan dalam mempengaruhi khalayak. Kekuatan inilah yang seringkali digunakan para pembuat serial atau film sebagai tontonan untuk menyampaikan satu pesan tertentu bahkan dapat membentuk opini masyarakat
79
sesuai dengan apa yang diinginkan para pembuat serial atau film. Selain itu juga serial sering mengangkat tentang sejarah realitas kehidupan seseorang menjadi suatu cerita dan rangkaian gambar yang dapat dinikmati khalayak hingga menjadi sebuah tontonan yang bernilai, bermanfaat dan dapat menjadi hiburan yang dapat dinikmati oleh penonton.