65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum SUN Televisi Network PT SUN Televisi Nnetwork atau SUN TV berkedudukan di Jakarta, di
Plaza Kebon Sirih Podium 2, Jalan Kebon Sirih Kav 17-19 Jakarta Pusat 10340. SUN TV sendiri sebenarnya dibentuk sudah dari bulan Juni 2007 dan awal mulanya program-program SUN TV tayang di pay TV atau TV berbayar Indovision, dan seiring perjalanannya akhirnya SUN TV mulai on air pertama kali pada tanggal 2 Februari 2008. Namun rencana untuk mengudara (on air) pada bulan Juni 2008 tidak dapat dilakukan karena pada saat itu SUN TV belum memperoleh izin dari pemerintah. Dan akhirnya setelah melalui proses yang panjang SUN TV yang merupakan televisi lokal berjaringan, dapat mengudara sebagai TV lokal di channel 34 UHF dengan logo TV3 pada tanggal 17 November 2009. Selain menjadi TV lokal di Jakarta dengan TV3-nya SUN TV juga merupakan pendiri utama televisi berjaringan di 16 wilayah lainnya di Indonesia dengan tagline “Televisi Kebanggaan Anda”. Ini masih di bawah naungan Media Nusantara Citra (MNC) yang saham terbesarnya dipegang oleh Harry Tanoesoedibjo. Sama seperti stasiun telivisi lainnya SUN TV juga memiliki harapan besar yaitu dapat menjadi one stop television yaitu TV yang hadir dengan berjuta informasi dan hiburan.
49
66 50
Gambar 4.1 logo SUN TV
4.1.1
Visi dan Misi SUN TV Seperti halnya stasiun televisi lain, SUN TV juga merupakan badan usaha
yang bergerak dibidang industri penyiaran punya visi dan misi dalam program siarnya, adapun visi misinya adalah sebagai berikut : a. Visi dari SUN TV adalah: Menjadi televisi jaringan lokal pertama di Indonesia yang memiliki program lokal dengan kualitas setara dengan TV nasional. b. Sedangkan Misi dari SUN TV ada 3 antara lain : 1.
SUN TV, didirikan untuk menyajikan hiburan yang menarik bagi
penonton lokal dan nasional melalui program- programnya. 2.
SUN TV, mendukung pemirsa lokal untuk terlibat dalam
pengembangan daerahnya. 3.
SUN TV, menawarkan kerja sama dengan para Klien untuk
membangun brand Image baik untuk pasar lokal maupun nasional. SUN TV merupakan TV lokal berjaringan yang tersebar di seluruh Indonesia yang tergabung dalam MNC Network. Tayangan SUN TV dapat dinikmati dengan TV berlangganan seperti Indovision dan Top TV di Channel 83, serta Oke Vision di
67 51
Channel 101. Tayangan SUN TV dapat dinikmati tanpa berlangganan yaitu dengan saluran UHF yang disesuaikan dengan coverage area di 16 wilayah Indonesia masing-masing. Gambar 4.2 Coverage area TV jaringan SUN TV
4.1.2 Segmentasi Pemirsa SUN TV Sebagai televisi lokal berjaringan serta programnya di siarkan melalui TV berbayar tentunya SUN TV juga memliki target audien yang akan dibidiknya, antara lain mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa (ABC 5+ M/F).
4.1.3 Struktur Organisasi SUN TV SUN TV merupakan perusahaan yang berada di bawah naungan PT. Media Nusantara Citra (MNC). Berikut adalah jajaran Dewan Komisaris dan Direksi SUN Television Network 1. Hary Tanoesoedibjo : Group President Director & CEO 2. Indra Prastomiyono
: GG & OD Director
3. E. Sentot Prabutomo : Managing Director
68 52
4. Irwanto Hadikusumo : Sales & Marketing Director 5. Arief Suditomo
: Program & Production Director
6. Djaja Setia
: Finance, Accounting, GA & Purchasing Director
7. Chrys Kelana
: Corporate Services Director
4.1.4 Bagan Struktur Organisasi Departemen Produksi Bagan 4.1 Struktur Organisasi Departemen Produksi SUN TV
Executive committee Harry Tanoe Soedibyo
President Director Edwin Kawilarang
Managing Director E. Sentot Prabutomo
Finance&admin director Djaja Setia
Sales&Marketing Director Ningrum Anne
Program &Production Director Arief Suditomo
Coorporate Sservice Director Chrys Kelana
Secretary Noviana Siregar
News Div. Head Apni Jaya Putra
Program Div. Head Muntohar
Production Div Head Maybi Prabowo
Technic Div Head Rahmat Djunaedi
News Gathering Dept. Head M. Iqrar W Tjakraningrat
Planning Scheduling & Operasion Dept Head Rukmiwati
Production Operation Dept Head Yuratmo Wibowo
IT / Web Dept Head Budi Utomo
Production Dept. Head Syafrudin Siregar
Prod Support Dept. Head Trisally Devi
Production Support Dept Head Nerviadi Gunardi
On Air Broadcast Dept Head Wahyu Saputro
Technical facility Dept Head Slamet Sudiharjo
Transmision Dept Head Herman Zaelani
69 53
4.1.5
Program Referensiana Program Referensiana adalah program talk show yang mengedepankan
dialog wanita dengan pokok permasalahannya seperti halnya lifestyle, financial, kecantikan, trend dan kesehatan yang dikemas secara menarik, live dan interaktif. Tayangan ini bertujuan memperkaya wawasan serta mencerdaskan wanita dengan tidak hanya memberikan informasi dan isu-isu hangat yang sedang berkembang dimasyarakat namun juga memberikan solusinya. Program yang dipandu oleh ibu muda dan modis diharapkan mampu menarik pemirsa ibu-ibu rumah tangga yang menjadi target audiennya. Berikut deskripsi program talk show Referensiana SUN TV : Judul Program
: Referensiana
Format Program
: Talk show
Elemen Program
: Dialog di studio dengan nara sumber Dialog Interaktif melalui layanan telepon VT dan Testimoni
Durasi
: 60 menit
Frekuensi Tayang
: Stripping atau Daily
On Air Time
: Senin – Minggu pukul 13.00 WIB
Target Audience
: Female Usia 25-50 Tahun
Setting
: In Door (Studio)
70 54
4.2
Hasil Penelitian Setelah melakukan wawancara secara mendalam dengan narasumber
terkait dengan penelitian strategi proses produksi. Peneliti akan meneliti urutanurutan proses produksi dalam menyajikan program televisi yang menarik.
4.2.1 Proses Pra Produksi Program Referensiana Tahap pra produksi merupakan tahap awal dari proses produksi program Referensiana, apabila tahap ini sangat penting apabila dilaksanakan secara rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan bisa dianggap beres. Karena tahapan ini merupakan awal dari seluruh kegiatan yang akan datang. 1. Meeting Ide (Brainstorming) Suatu bentuk tukar pendapat atau saran untuk menampung ide-ide dan informasi yang masuk dan bertujuan untuk mengkonsep suatu informasi menjadi sebuah topik yang menarik untuk dibahas dalam sebuah tayangan program talk show Referensiana. Rapat tersebut melibatkan Executive Produser, Produser, Tim Kreatif, Staf Produksi, dan Riset. Seperti kutipan wawancara dengan Aderiani Sutrisno selaku Produser Referensiana 57 : “Ide dan informasi yang akan dijadikan tema atau topik dalam program Referensiana itu bisa datang dari siapa saja. Dari eksekutif produser, produser, tim kreatif, program director, reporter, atau siapa saja. Makanya meeting ini sangat penting dan harus dilakukan supaya kita bisa sharring ide....akan tetapi di SUN TV ini sangat fleksibel biasanya meeting ini dilakukan hanya sebatas info ke tim produksi satu sampai dua jam menjelang on air…..”. 57
Hasil wawancara dengan Aderiani Sutrisno Produser Referensiana SUN TV. 19 Febuari 2010
71 55
Program talk show merupakan salah satu program yang banyak diminati masyarakat untuk itu Referensiana berusah memberikan warna lain dalam program talk show dengan menawarkan konsep dialog wanita live dan interaktif. Seperti kutipan wawancara dengan Aderiani Sutrisno selaku Produser Program Referensiana.58 “Sebenarnya kami mencoba melibatkan pemirsa yang ada di rumah untuk berpartisipasi langsung dalam program kami, terutama masyarakat daerah karena program Referensiana tayangnya di televisi lokal berjaringan, sehingga acaranya dapat dinikmati oleh TV lokal daerah yang tentunya merupakan jaringanya dapat menikmati acara ini hal itu lah yang menjadi tujuan kami agar mereka merasa lebih dihargai dan lebih dekat dengan daerahnya masing-masing”
2. Perencanaan Selain meeting dalam proses pra produksi sebuah program juga dibutuhkan sebuah perencanaan yang meliputi pencarian tema, budget, dan narasumber. Dalam pencarian topik atau materi yang akan dibahas ditiap episodenya biasanya Produser atau pun Tim Kreatif lainnya melakukan riset kecil-kecilan dengan menanyakan kesejumlah orang, brainstorming, atau mengangkat artikelartikel dari koran dan majalah yang menurut mereka cocok buat jadi tema di Referensiana. Juga isu-isu hangat yang masih fresh dan sedang menjadi topik pembicaraan dimasyarakat khususnya yang menyangkut permasalahan rumah tangga karena untuk Referensiana sendiri target audiennya adalah para Ibu rumah tangga dengan kisaran umur antara 25 – 50 tahun, akan tetapi program ini juga menutup kemungkinan ditonton oleh remaja dan juga Bapak-bapak. Selain itu 58
Hasil wawancara dengan Aderiani Sutrisno Produser Referensiana SUN TV 19 Febuari 2010
7256
program Referensiana juga di tayangkan pada saat jam 13.00 WIB atau di saat jam makan siang dimana stasiun TV lain ataupun TV nasional menayangkan program-program berita kriminal dan Sinetron. Seperti dijelaskan Aderiani selaku Produser mengenai pencarian tema yang diangkat dalam program talk show Referensiana di SUN TV 59. Untuk menentukan tema yang akan diangkat biasanya kita riset kecilkecilan, brainstorming dengan beberapa teman, bisa juga kita angkat isuisu hangat dari koran atau majalah lalu kita godok supaya tema tersebut sesuai dengan program kita. Referensiana merupakan program talk show yang memiliki beragam pokok bahasan, maka untuk merencanakan dan menentukan tema atau topik yang akan dibahas itu sangat penting. Selain demi kelangsungan program, juga merupakan kunci keberhasilan program itu sendiri. Untuk itu di butuhkan pemikiran konsep yang matang dari seorang produser dalam menentukan sebuah tema pokok permasalahan yang akan dibahas dalam program talk show Referensiana. Dan dibutuhkan kreatifitas dari seorang produser ataupun tim kreatif dalam mengemas ide tersebut ke dalam bentuk program acara talk show baik dari segi konten atau pun isi dari program supaya terlihat menarik. Dalam perencanaan, selain menentukan tema dan konsep program juga perlu dipikirkan dari segi budgeting, karena kalau ide sudah dikemas dalam konsep yang menarik, tapi ternyata dananya tidak ada kemungkinan besar program tersebut tidak akan berjalan sesuai dengan rencana. Akan tetapi budget untuk program Referensiana ini dirasa sudah mencukupi, dan sudah sesuai dengan standar produksi program talk show yang proses produksinya di studio atau in59
Hasil wawancara dengan Aderiani Sutrisno Produser Referensiana SUN TV 19 Febuari 2010
73 57
door yang hanya bisa menghadirkan narasumber maksimal 3 orang saja. Seperti penuturan dari Aderiani Sutrisno yang merupakan Produser program Referensiana ini60: Budget untuk program referensiana sudah mencukupi untuk produksi program talkshow yang diproduksi di dalam studio yang tanpa menghadirkan audien, bahkan bisa dibilang di atas rata-rata. Adapun budget untuk program ini sebesar 2,1 juta, dan digunakan untuk pembayaran dan pembelian meals atau snack untuk host dan narasumber............. Berikut ini budget tiap episode Program Referensiana di SUN TV 61 Tabel 4.1 Budget program referensiana tiap episode
No
Item
Budget (Rp)
Banyaknya
Total
1
Honor Host Pengganti Transportasi Narasumber Meals
Rp. 500.000,-
1 Orang
Rp. 500.000,-
Rp. 500.000,-
3 Orang (Max)
Rp. 1.500.000,-
Rp. 15.000,-
7 Box
Rp. 105.000,-
2 3
Total =
4
Rp. 2.105.000,-
3. Persiapan
Selain perencanaan yang tak kalah penting dan harus dipersiapkan dalam program talkshow adalah narasumber. Untuk menghadirkan tamu yang akan menjadi narasumber biasanya dipersiapkan jauh hari sebelum on air, hal tersebut mengingat yang menjadi narasumber dalam program Referensiana adalah orangorang yang kompeten dibidangnya dan super sibuk seperti dikatakan Andi Iskandar Tim Kreatif program Referensiana. 62
60
Hasil wawancara dengan Aderiani Sutrisno Produser Referensiana SUN TV. 19 Febuari 2010 Document SUN TV Febuari 62 Hasil wawancara dengan Andi Iskandar Tim Kreatif Referensiana SUN TV. 23 Maret 2010 61
74 58
“Yang perlu dipersiapkan sebenarnya lebih ke narasumber itu yang paling utama, sedangkan untuk hostnya sendiri sudah kita kontrak jadi tidak masalah. Dari sisi program nara sumber sangat penting. Kadang-kadang ada narasumber yang super sibuk jadi kita harus dapat memastikan agar narasumber bisa datang dengan lebih dulu buat janji, dan itu harus dipastikan benar-benar nara sumber harus berada dilokasi jam berapa”. Dan untuk narasumber yang dihadirkan dalam program Referensiana ini sudah terjadwal dari hari senin hingga minggu baik yang sudah bloking time ataupun narasumber yang sengaja diundang untuk memberikan informasi terkait topik yang akan dibahas pada tiap episodenya. Berikut jadwal “Referensiana” Periode Febuari 2010 narasumber tetap yang mengisi program Referensiana 63 : Tabel 4.2 Jadwal narasumber program Referensiana
Tgl
Hari
Topik
Narsum
Blockingtime
Sales
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis
Kesehatan ATFG Keuangan Morinda Kondisional Pengembangan Diri & Motivasi Kesehatan Tradisional Kesehatan Kesehatan ATFG Keuangan Morinda Kondisional Pengembangan Diri & Motivasi Kesehatan Tradisional Kesehatan Kesehatan ATFG Keuangan Morinda Kondisional
Pak Gondo Ligwina H. Philipus S. Sesuai Topik Zae Hanan H. Irsyad Prof. Bafar Pak Gondo Ligwina H. Philipus S. Sesuai Topik Zae Hanan H. Irsyad Prof. Bafar Pak Gondo Ligwina H. Philipus S. Sesuai Topik
Ya Tidak Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak
Dita -------Hendra --------------Fajar Bharat Dita -------Hendra --------------Fajar Bharat Dita -------Hendra --------
63
Doc SUN TV
7559
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Pengembangan Diri & Motivasi Kesehatan Tradisional Kesehatan Kesehatan ATFG Keuangan Morinda Kondisional Pengembangan Diri & Motivasi Kesehatan Tradisional Kesehatan
Zae Hanan H. Irsyad Prof. Bafar Pak Gondo Ligwina H. Philipus S. Sesuai Topik Zae Hanan H. Irsyad Prof. Bafar
Tidak Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak Tidak Ya Ya
Dalam sebuah program talk show tanpa adanya Video Taping dan testimoni akan terasa kurang lengkap, karena itu untuk mendukung keterangan dan menambah informasi dibuatlah testimoni, atau VT untuk memperkuat keterangan dari narasumber. Biasanya pengambilan gambar untuk VT ataupun testimoni biasanya dilakukan sehari atau dua hari sebelum tayang, karena VT ini harus melalui proses editing supaya gambar tampak menarik. Untuk pembuatan VT ini biasanya Tim Kreatif mengusulkan ke Produser agar program Referensiana tidak monoton dan hanya menyuguhkan gambar di dalam studio saja. Apalagi untuk ukuran studionya yang sangat minimalis dengan backdrop yang belum pernah ganti dari awal penayangan, dikhawatirkan akan menimbulkan kejenuhan pada hati pemirsanya, tak jarang juga untuk pembuatan VT atas permintaan dari narasumber yang bloking time, VT tersebut dimaksudkan supaya pemirsa yang merupakan target market mereka lebih tahu mengenai profil bisnis yang mereka tawarkan, serta testimoni-testimoni dari mantan pengguna jasanya yang sudah terbebas dari permasalahan yang dihadapinya, untuk lebih meyakinkan ke pemirsa.
-------Fajar Bharat Dita Hendra --------------Fajar Bharat
76 60
Akan tetapi untuk pembuatan VT ataupun testimoni program Referensiana sedikit terhambat, dikarenakan program Referensiana ini sendiri tidak memiliki tim liputan khusus untuk programnya, sehingga pada saat akan melakukan pembuatan VT Produser Program Referensiana harus berkoordinasi dengan divisi lain terlebih dahulu untuk menyediakan Reporter dan Kamerawan untuk untuk melakukan peliputan bantuan. Gambar 4.3 Persiapan host dan narasumber sebelum on air
Pada tahap pra produksi ini produser juga mempersiapkan naskah, dan beberapa pertanyaan sebagai panduan host pada saat on air, seperti dikatakan Andi Iskandar selaku Tim Kreatif dalam program Referensiana 64dalam kutipan wawancara berikut. Naskah perlu, tapi naskah ini lebih ditujukan untuk host sebagai panduan buat opening program dan sedikit pertanyaan yang sudah kita susun untuk memandu jalannya program agar tetap pada koridor tema atau topik yang sedang dibahasnya.
64
Hasil wawancara dengan Andi Iskandar tim kreatif Referensiana SUN TV. 23 Maret 2010
77 61
Pada tahap persiapan, Tim Kreatif dan juga dibantu oleh Produser mempersiapkan berbagai keperluan, mulai dari mengisi form request yang berisi detail peralatan serta kru yang akan ditugaskan untuk peliputan. Dan form tersebut ditujukan ke koordinator liputan untuk menugaskan timnya. Berikut penjelasan Aderiani Sutrisno selaku produser Referensiana 65 Untuk pembuatan VT kita masih ada kendala, karena deperti diketahui untuk SUN TV sendiri masih dalam proses rekrutment, jadi untuk peliputan program non news kita tetap meminta tim reguler dari divisi news membantu divisi program dalam pembuatan VT dan Testimoni untuk program. Sebelumnya kita harus request ke koordinator liputan dengan permintaan melalui e-mail dan mengisi form permintaan yang sudah disediakan dan untuk requet tim liputan pun harus jauh hari tidak bisa mendadak. Pada tahap pra produksi ini Produser juga harus membuat rundown, serta naskah yang nantinya akan digunakan sebagai acuan presenter atau host yang difungsikan untuk membagi topik permasalahan kedalam beberapa segmen, sehingga dalam pembahasannya dapat menemukan solusi atau penyelesaian permasalahan dari topik yang diangkat secara sistematis dan menarik. Naskah ini biasa biasanya harus sudah diselesaikan oleh tim kreatif ataupun produser program paling lambat sehari sebelum On Air. Andi Iskandar selaku tim kreatif menjelaskan mengenai daedline pembuatan naskah program Referensiana 66. “Naskah perlu, lebih ditujukan untuk host sebagai panduan untuk opening program dan sedikit pertanyaan yang sudah kita susun untuk memandu jalannya program agar tetap pada koridor tema atau topik yang akan dibahas. Dan untuk daed linenya biasanya sehari, dan memang prosedurnya satu hari”.
65 66
Hasil wawancara dengan Aderiani Sutrisno Produser Referensiana SUN TV. 19 Febuari 2010 Hasil wawancara dengan Andi Iskandar Tim Kreatif Referensiana SUN TV. 23 Maret 2010
78 62
Program Referensiana membidik segmentasi audien wanita kelas A,B, dan C dengan kisaran umur antara 25 sampai dengan 50 tahun untuk mengetahui apakah benar pemirsa yang diharapkan tersebut menonton atau tidak, juga berapa banyak pemirsa yang menonton program acara tertentu dapat dilihat melalui rating dan share yang diperoleh sebuah program televisi. Meskipun untuk program Referensiana sendiri pada dasarnya tidak menargetkan rating atau pun share namun tayangan program Referensiana yang di-relay stasiun televisi lokal di beberapa kota di Indonesia ini ternyata mendapakan rating dan share yang lumayan untuk dua stasiun televisi lokal yaitu DELI TV Medan dan PRO TV Semarang. Aderiani Sutrisno Produser program Referensiana menjelaskan target programnya 67. Program ini ditayangkan di TV cable jadi tidak ada target rating dan share, tapi selain TV cable Referensiana juga direlay di beberapa kota di Indonesia, dan mereka (TV lokal) juga sudah punya rating dan share nah untuk program Referensiana yang paling bagus adalah di Deli TV dan Pro TV, untuk share antara 2,3 dan untuk ratingnya masih nol koma…..tapi program ini laku untuk bloking time… Bagi sebagian stasiun TV rating dan share dijadikan timbangan dalam menentukan kelangsungan suatu program akan tetapi bagi SUN TV
yang
merupakan TV berbayar dan televisi lokal yang berjaringan, rating dan share bukan segalanya yang terpenting adalah kualitas dari program program itu sendiri. Dan hal ini sudah terbukti ternyata meskipun rating dan share-nya masih dirasa kurang bagus Referensiana laku untuk bloking time.
67
Hasil wawancara dengan Aderiani Sutrisno produser Referensiana SUN TV. 19 Febuari 2010
79 63
Berikut ini hasil rating dan share program Referensiana di Deli TV dan Pro TV68 Tabel 4.3 Rating dan share Program Referensiana di DELI TV Medan Market Medan
No.
Target Total
Activity Non Bedtime
Individuals
Viewing
Description
Channel
Day
Date
of week 32
REFERENSIANA
DELI
Sunday
24/01/2010
Start
End
Time
Time
13:07
13:58
TVR
Share
0.2
1.7
TVR
Share
0.4
3.4
Tabel 4.4 Rating dan share Program Referensiana di PRO TV Semarang Market Semarang
No.
Target Total
Activity Non Bedtime
Individuals
Viewing
Description
Channel
Day
Date
of week 21
REFERENSIANA
PROTV
Wednesday
20/01/2010
Start
End
Time
Time
13:06
13:59
Rating adalah suatu perhitungan berdasarkan pada jumlah pesawat TV yang digunakan oleh satu keluarga audien yang dijadikan sample dan sample tak akan pernah menghasilkan ukuran yang mutlak akan tetapi hanya suatu perkiraan sedangkan share dihitung berdasarkan prosentase rumah tangga yang sedang menggunakan pesawat televisi, share dari stasiun TV A diperoleh dengan cara membagi jumlah penonton yang menyaksikan acara TV A dengan keseluruhan rumah tangga yang betul-betul menyaksikan TV. Hasil pembagian ini merupakan jumlah audien yang benar-benar menyaksikan acara TV A atau bagian dari audien 68
Document SUN TV
80 64
benar-benar menyaksikan acara TV A dan hasilnya disebut audience share. Dalam sebuah produksi program tahap perencanaan ini harus dibuat secara hati-hati dan juga teliti. Tahap persiapan meliputi pemberesan semua keperluan dan elemen pendukung produksi. 69 Dalam memproduksi program agar berhasil dan dapat diterima audien diperlukan adanya strategi-strategi yang disusun sebelum program tersebut diproduksi. Dan untuk program Referensiana ini dimana Ibu-ibu yang menjadi target sasarannya, maka program ini menggunakan bahasa yang ringan supaya dapat dimengerti dan pesan yang hendak disampaikan juga dapat diterima audien. Sebuah program televisi harus membuat program yang menarik dan berbeda sehingga dapat menjadi alternatif pilihan pemirsa televisi, baik dari segi kemasan program maupun jam tayangnya. Program Referensiana menerapkan strategi programnya dengan memilih waktu penayangannya pada saat jam makan siang atau pukul 13.00 WIB dimana jam tersebut merupakan jamnya para Ibu-ibu, Referensiana memberikan warna lain dan pilihan dalam program acara televisi. Dimana jam tersebut banyak stasiun televisi lain menyiarkan program kuis dan sinetron, serta berita-berita kriminal, dengan hadirnya program talk show Referensiana dapat menjadi alternatif lain bagi audien untuk menikmati program acara televisi. Selain menempatkan waktu tayang pada saat jam makan siang program Referensiana juga tayang secara live interaktif hal ini memang sengaja dilakukan agar pemirsa yang dirumah juga dapat ikut berpartisipasi secara langsung dalam program ini meskipun hanya sebatas melalui interaktif via telepon
69
Fred wibowo. Op. Cit 192
81 65
dengan menghubungi line telepon yang telah disediakan. Seperti dijelaskan Aderiani Sutrino Produser program Referensiana70. “Sebenarnya dalam program ini tidak ada ramuan khusus untuk dijadikan strategi, kami hanya memberi alternatif lain dalam tayangan televisi, dimana jam-jam tersebut kebanyakan program berita, sinetron dan kuis kami memberikan pilihan acara yang mengupas permasalahan wanita yang juga mengundang pemirsa untuk berpartisipasi langsung melalui layanan telepon dan ditayangkan secara live…”. Dalam ini Andi Iskandar sebagai Tim Kreatif program Referensiana menambahkan71 dalam kutipan wawancara berikut. “Strategi khusus tidak ada, tapi untuk mengembangkan strategi yang sudah ada itu kan kembali menyakut kepada masalah pendanaan program. Kalau saya pribadi lebih mencari narasumber-narasumber yang luar biasa dan sudah dikenal untuk dihadirkan didalam program ini sehingga fokus penonton akan senang dan lebih interest lagi tehadap program kita. Dan satu lagi kita coba memberi informasi yang fresh….”. Berdasarkan hasil wawancara dengan Produser dan Tim Kreatif program Aderiani Sutrisno dan Andi Iskandar, berikut strategi yang mereka terapkan dalam program talk show Referensianadi SUN TV : 1. Bahasa yang digunakan ringan karena program ini dikemas dalam format dialog wanita. 2. Tayang secara live dan interaktif, agar pemirsa di rumah dapat ikut berpartisipasi. 3. Tayang pada pukul 13.00 WIB yang mana waktu tersebut yakni waktunya para wanita, dan Ibu-ibu rumah tangga, dan stasiun televisi lain menyiarkan program hiburan dan berita. Sehingga dapat menjadi alternatif. 70 71
Hasil wawancara dengan Aderiani Sutrisno produser Referensiana SUN TV. 19 Febuari 2010 Hasil wawancara dengan Andi Iskandar tim kreatif Referensiana SUN TV. 23 Maret 2010
82 66
4. Memberikan kedekatan terhadap pemirsa di daerah karena disiarkan di TV lokal. 5. Bukan hanya membahas masalah-masalah yang masih fresh, tapi juga memberi solusi. 6. Memperkaya program dengan penambahan VT sehingga program lebih informis. Setelah semua perencanaan selesai dan selanjutnya tahap persiapan juga selesai, supaya produksi program berjalan sesuai rencana dan hasilnya maksimal dibutuhkan kerjasama serta koordinasi tim yang solid.
4.2.2
Proses Produksi Program Referensiana Setelah tahap perencanaan dan persiapan selesai, selanjutnya adalah
produksi. Karena Referensiana merupakan program tayangan yang live interaktif, diperlukan rundown sebagai salah satu alat komunikasi saat proses produksi, selain komunikasi langsung dengan semua tim. Dan rundown harus diserahkan ke PD (Program Director) paling lambat 2 jam sebelum On Air supaya PD mengerti konsep programnya karena di SUN TV sendiri proses produksi programnya back to back. Sehingga PD dapat berkoordinasi dengan tim produksi yang ada di studio yang terdiri dari Switcherman, Telepromter, Playlist, Audioman, dan Cameraman dengan cepat. Selain untuk tim produksi yang ada dalam studio Produser juga memberika rundown untuk tim MCR (Master Control Room) yang akan mentransmisikannya melalui satelit ke stasiun relay yang berada diseluruh Indonesia.
83 67
Berikut Rundown Referensiana episode selasa, 12 Januari 2010 72 Tabel 4.5 Rundown program Referensiana NO
JUDUL
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
REFERENSIANA EDISI : SELASA, 12 JAN PROD : ADERIANI SHOW : 13.00 WIB FINANCIAL CHEC UP OBB GRAN OPENING INTRO TAMU TALKSHOW 1 TAESER 1 SHORT BUMPER COMERCIAL BREAK 1 SHORT BUMPER INTRO HOST 2 TALKSHOW 2 TAESER 2 SHORT BUMPER COMERCIAL BREAK 2 SHORT BUMPER INTRO HOST 3 TALKSHOW 3 TAESER 3 SHORT BUMPER COMERCIAL BREAK 3 SHORT BUMPER INTRO HOST 4 TALKSHOW 4 TAESER 4 SHORT BUMPER COMERCIAL BREAK 4 SHORT BUMPER INTRO HOST 5 TALKSHOW 5 TAESER 5 SHORT BUMPER COMERCIAL BREAK 5 SHORT BUMPER INTRO HOST 6 CLOSING HOST CREDIT TITLE KRITIK DAN SARAN END BREAK
ANC
FORMAT
TAPE READ READ READ READ TAPE TAPE TAPE READ READ READ TAPE TAPE TAPE READ READ READ TAPE TAPE TAPE READ READ READ TAPE TAPE TAPE READ READ READ TAPE TAPE TAPE READ READ CG CG
GRAP
CG OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK
VIDEO ID
READ
DURASI
TOTAL
061109BDE
060909AKM 060909AKM
060909AKM 060909AKM
060909AKM 060909AKM
060909AKM 060909AKM
060909AKM 060909AKM
060909AKK 042409DMN
Dalam proses produksi selain Produser, peranan PD (Program Director) sangat penting karena PD bertindak sebagi koordinator dalam proses produksi program, terutama dalam penyajian gambar atau video. 72
Document SUN TV
84 68
Untuk menghasilkan format gambar yang bagus maka seorang PD harus dapat berkoordinasi dengan Kameraman, karena seorang Kameraman tugasnya adalah menyajikan gambar yang nantinya akan diputuskan tayang atau tidaknya oleh PD. Selain Produser PD juga dapat mengendalikan tim produksi, termasuk memberikan pengarahan terhadap kameraman dalam memberikan komposisi dan variasi dalam pengambilan angle untuk mendapatkan gambar yang menarik. . Mengingat studio untuk pembuatan program Referensiana tidak cukup besar maka dibutuhkan keterampilan seorang kameraman dalam menentukan angle- angle pada saat produksi atau on air. Ibnu Hadi Kameraman program Referensiana menjelaskan73 “pertama kita harus memahami konsepnya dulu seperti apa? konten cerita yang dikehendaki producer bagaimana? biasanya hal tersebut perlu adanya koordinasi antara PD dengan producer programnya. Sedangkan untuk kameraman produksi sendiri dipandu oleh PD dimana kami hanya menyajikan gambar lalu PD lah yang menentukan gambar mana yang mau dipakai. Karena untuk produksi di studio SunTV ini menggunakan tiga kamera”. Pengambilan gambar dalam program Referensiana terdapat beberapa angle anrata lain : 1. FS (Full Shot) adalah pengambilan gambar secara keseluruhan dari kaki hingga kepala. 2. MS (Medium Shot) adalah pengambilan gambar atau obyek yang diambil sebatas pinggang hingga kepala. 3. MCU (Medium Close Up) adalah pengambilan gambar atau objek dari dada hingga kepala
73
Hasil wawancara dengan Ibnu Hadi kamerawan Referensiana SUN TV. 25 Maret 2010
85 69
4. CU (Close UP) adalah pengambilan gambar atau objek dari bahu hingga kepala. Seperti dijelaskan Ibnu Hadi mengenai angle kamera74. “Biasanya untuk program talk show semacam Referensiana ini menggunakan variasi angle full shot, medium shot, medium Close up, dan close up. Agar gambar tidak terlihat membosankan, dengan angle beragam akan terlihat lebih artistik. Karena tugas kita sebagai kameraman yah hanya menyajikan gambar saja. Serta mengikuti arahan dari PD dan Produser”.
Gambar 4.4 Program Referensiana saat On-air
Dan untuk menentukan gambar mana yang akan digunakan sebagai tampilan dalam tayangan adalah PD atau Produser program. Selain memberi komando pada kru seorang program director juga bertindak sebagai penghubung antara Produser dengan host atau presenter dalam menyampaikan pertanyaanpertanyaan yang hendak disampaikan kepada narasumber apabila adanya perubahan-perubahan seiring berjalannya acara.
74
Hasil wawancara dengan Ibnu Hadi kamerawan Referensiana SUN TV. 25 Maret 2010
86 70
Dalam proses produksi presenter atau host juga dituntut untuk lebih peka terhadap narasumber, terutama bagi narasumber yang baru pertama kali tampil dilayar kaca. Karena untuk program Referensiana sendiri merupakan program talk show yang sebagian narasumbernya sudah bloking time untuk mempromosikan usaha ataupun bisnisnya. Seperti dijelaskan Intan host Referensiana75 “Sebelum on air biasanya kita ajak ngobrol dan beramah tamah dulu dan sedikit membahas tema yang akan diangkat sehingga pada saat on cam sudah tidak kaku. Setidaknya membuat narasumber merasa nyaman sehingga narasumber dapat memberikan informasi yang seperti kita harapkan. Dan kita juga harus dapat membuat nara sumber rilex terutama bagi nara sumber yang mungkin belum pernah tampil dalam acara-acara televisi sehingga nervous itu yang menjadi tanggung jawab presenter atau host agar mereka merasa nyaman”. Agar program Referensiana terlihat lebih flowing, presenter harus dapat membawakan program dengan baik serta dapat menghidupkannya, seorang presenter harus aktif bertanya utuk menggali informasi dari narasumber sehingga pesan yang hendak disampaikan melalui program Referensiana ini dapat diterima dengan baik oleh pemirsa. Untuk mencapai hal tersebut setidaknya presenter mengerti dan juga memahami permasalahan yang akan dijadikan tema dalam programnya. Intan host program Referensiana menjelaskan76 “Biasanya saya menanyakan ke Produsser atau ke Asistenya mengenai tema yang akan dibahas apa, setelah itu Saya coba pahami scriptnya beberapa saat sebelum on air, menanyakan siapa nara sumbernya bagaimana karakternya, setelah itu saya coba ngobrol sambil mengakrabkan diri dengan nara sumber sebelum on air untuk menggali informasi supaya saya lebih memahami topik yang akan menjadi tema obrolan. dalam program Referensiana ini”.
75 76
Hasil wawancara dengan Intan Host Referensiana SUN TV. 30 Maret 2010 Ibid
87 71
Selama siaran atau proses produksi, Produser selaku penanggung jawab harus tetap mendampingi hingga acara selesai. dan tim kreatif juga tetap mengontrol jalannya produksi untuk memastikan programnya berjalan sesuai dengan rencana, karena program ini ditayangkan secara live tidak ada proses editing.
4.2.3
Pasca Produksi Program Referensiana Karena program ini merupakan program talk show yang ditayangkan
secara live, maka untuk proses produksi program ini berakhir pada proses produksi dan langsung disiarkan tanpa melalui proses editing, dan proses editing dilakukan kalau program ini akan re-run itu pun kalau terdapat kesalahan yang fatal dan memerlukan editing. Berikut ini adalah bagan proses produksi program Referensiana SUN TV Bagan 4.2 Produksi Program Referensiana
Pra Produksi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Produksi
Meeting 1. Shooting Live on Studio Perencanaan 2. Update Pertanyaan Penentuan Tema Budget Narasumber Persiapan Pembuatan VT Membuat Naskah dan Daftar Pertanyaan
Pasca Produksi 1. Editing - On Line - Off Line 2. Evaluasi
88 72
4.3 Analisis dan Pembahasan Setelah mengumpulkan data-data dari hasil penelitian, maka dalam sub bab pembahasan ini, peneliti membahas hasil penelitian berdasarkan kerangka pemikiran dan teori yang digunakan sehingga dapat menjawab permasalahan yang ada. Membuat program acara televisi membutuhkan kreatifitas pengembangan program sehingga program yang dihasilkan dapat diterima audiences dan mencapai semua target yang diinginkan. Semua kegiatan mulai dari pembahasan ide (gagasan) awal sampai dengan pelaksanaan produksi. Untuk menghasilkan program talk show yang menarik akan sangat ditentukan pada proses perencanaan. Perencanaan yang matang serta adanya koordinasi yang baik semua pihak terutama tim produksinya sendiri. Dan persiapan materi penunjang produksi, penempatan waktu tayang program Referensiana ditayangkan pukul 13.00 WIB karena waktu tersebut dianggap sebagai waktu yang tepat dan potensial untuk penonton yang sesuai dengan target audience yang dibidik program ini. Referensiana merupakan sebuah program talk show live interaktif yang ringan dalam format dialog wanita memberi warna lain ditengah maraknya tayangan program hiburan. Nama program “Referensiana” ini sendiri adalah alih-alih penggalan kata dari referensi wanita Indonesia. Sebagaimana yang menjadi harapannya program ini dapat
menjadi referensi
terutama bagi wanita Indonesia. Program Referensiana menyajikan berbagai tema yang memotivasi dan menginspirasi audiences yang menontonnya. Narasumber yang dihadirkan juga merupakan orang-orang yang ahli dalam bidangnya. Dan audiences juga dapat
89 73
melihat proses pengobatan serta kesaksian atau pengalaman langsung dari para mantan pasien yang pernah berkonsultasi ataupun berobat pada narasumber yang dihadirkan dalam bentuk tayang VT dan juga testimoni. Hal tesebut yang membedakan Referensiana dengna program bergenre yang sama yang banyak membahas kehidupan selebritis, gossip. Memproduksi sebuah program televisi melalui beberapa tahapan proses produksi seperti yang dikemukakan oleh Fred Wibowo. Dalam memproduksi Referensiana meliputi tahap pra produksi, produksi dan pasca produksi yang melibatkan seluruh tim Referensiana. Tahap pra produksi meliputi tahap perencanaan dan persiapan. Menurut Louis A. Allen adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diingikan. Tahap pra produksi diawali dengan melakukan meeting yang membahas perencanaan dan penentuan topik, membuat rundown, mencari narasumber, dan budget. Pada tahap ini doperlukan perencanaan yang matang dan juga merinci, karena pada tahap inilah yang akan menentukan baik buruknya serta kelancaran sebuah produksi program. Meeting tersebut dihadiri oleh Executive Produser, Senior Produser, Produser, Tim Kreatif, dan Staf Produksi. Selanjutnya tahap persiapan untuk tahap produksi meliputi persiapan kru, alat, setting panggung (backdrop), audio dan lighting studio serta mempersiapan materi VT dan Testimoni yang akan memperkuat pernyataan yang disampaikan narasumber yang di studio sehingga menjadi lebih klop dan kelihatan lebih informis. Dari keseluruhan pra produksi periode Januari – Februari 2010 ini, koordinasi antar semua masih dirasa kurang baik, dalam proses pembuatan VT
90 74
dan testimoni untuk program Referensiana masih kekurangan tim, dan masih mengandalkan dari divisi lain, sehingga VT profil narasumber dan testimoni masih kurang variatif dan sering ditayang ulang. Mengenai koordinasi narasumber yang akan dihadirkan juga masih kurang terkontrol sehingga sempat terjadi salah jadwal narasumber, hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya koordinasi dan informasi apabila terjadi perubahan. Selain dari segi teknis studio untuk program Referensiana ini juga kurang besar sehingga untuk angle-angle yang dihasilkan kurang variatif. Setelah perencanaan dan persiapan selesai, proses produksi program Referensiana dilaksanakan. Produser, Program Director, mengawasi jalannya proses produksi serta memberi komando pada Host dan tim produksi lainya kru dari ruang kontrol studio. Dan produser juga menyeleksi penelpon yang masuk untuk dapat berinteraksi dengan narasumber. Oleh karena program ini tayang secara live interaktif maka tidak ada retake dan hal ini harus dipahami benar oleh semua tim yang terlibat, terutama host dan narasumber. Untuk proses Produksi program Referensiana yang dilakukan distudio dan ditayangkan secara live interaktif peranan rundown tersebut sebagai panduan host dan juga tim produksi lainnya agar tidak terjadi over durasi. Tahap terakhir adalah pasca produksi atau editing. Proses editing atau penyuntingan gambar terdiri dari editing off line dan on line. Produser bertanggung jawab penuh mengontrol pelaksanaan dan hasil editing serta keseluruhan proses produksi yang nantinya akan dievaluasi oleh Pimpinan Tim.