39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1
Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang
beralamat di Jalan Arief
Rahman Hakim Kelurahan Simpang IV Sipin
Kecamatan Telanai Pura Kota Jambi. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 28 Mei – 01 Juli 2014. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI. Adapun kelas VI terdiri 6 kelas. Besar populasi dari siswa kelas VII di SMP Negeri 17 Kota Jambi berjumlah 232 siswa. Peneliti dalam penelitian ini menggunakan teknik Probability Sampling berarti teknik pengambilan sampel yang memberi peluang sama kepada seluruh anggota populasi untuk dapat dipilih sebagai anggota sampel (Sugiyono,2009), yang kemudian dipilih menggunakan teknik Simple Random Sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono,2009). Alasan peneliti memilih subyek penelitian di SMP Negeri 17 Kota Jambi ini karena belum pernah diadakan penelitian yang serupa, sehingga diharapkan penelitian ini dapat menjadi pengalaman baru.
40
4.2
Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Analisis deskriptif variabel penelitian memaparkan data setiap variabel
penelitian dilihat dari skor minimum,maksimum,mean dan standar deviasi. Disamping itu juga dipaparkan distribusi frekuensi skor setiap variabel penelitian. 4.2.1. Analisis Deskriptif Variabel Pemanfaatan Jam Belajar Di Luar Sekolah (X1) Tabel 4.1 merangkum data empirik pemanfaatan jam belajar di luar sekolah yang telah diklasifikasikan deskriptif dengan ukuran skor minimum, maksimum, rentang skor, mean dan standar deviasi. Tabel 4.1 Deskriptif Statistik Data Empirik Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah Descriptive Statistics N Pemanfaatan Jam Belajar Di Luar Sekolah Valid N (listwise)
Minimum 70
Maximum
35
62
Mean 51.87
Std. Deviation 7.158
70
Dari tabel 4.1 nampak bahwa rerata skor pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dari 70 siswa sebesar 51,87 dengan simpangan baku 7,158. Data skor pemanfaatan jam belajar di luar sekolah ini dengan skor terendah yaitu 35 dan skor tertinggi 62. Untuk melihat distribusi frekuensi variabel pemanfaatan jam belajar di luar sekolah ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
41
Tabel 4.2 Klasifikasi Distibusi Frekuensi Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah Kategori
Interval
Frekuensi (∑N)
Presentase (%)
Sangat Tinggi Tinggi
57-62 51-56
21 23
30.0 32,8
Sedang Rendah
45-50 39-44
16 6
22,9 8,6
33-38
4 70
5,7 100
Sangat Rendah Jumlah
Nampak dari tabel 4.2 keseluruhan responden penelitian sejumlah 70 siswa kelas VII di SMP Negeri 17 Kota Jambi menunjukkan pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan kategori sangat tinggi sebanyak 30,0 %, tinggi sebanyak 32,8% ,kategori sedang 22,9% , kategori rendah 8,6% dan 5,7 % memiliki skor yang berada pada kategori sangat rendah. 4.2.2
Analisis Deskriptif Variabel Pendampingan Belajar Orang Tua (X2) Tabel 4.3 di bawah merangkum data empirik pendampingan belajar orang
tua yang telah diklasifikasikan deskriptif dengan ukuran skor minimum, maksimum, rentang skor, mean, dan standar deviasi. Tabel 4.3 Deskriptif Statistik Data Empirik Pendampingan Belajar Orangtua Descriptive Statistics N Pendampingan Belajar Orangtua Siswa Valid N (listwise)
Minimum 70
24
Maximum 61
Mean 52.57
Std. Deviation 7.858
70
Dari tabel 4.3 nampak bahwa rerata skor pendampingan belajar orangtua dari 70 siswa sebesar
52,57 dengan simpangan baku 7,858. Data skor
42
pendampingan belajar orangtua ini dengan skor terendah yaitu 24 dan skor tertinggi 61. Hasil pengukuran tersebut dapat dirangkum pada tabel 4.4 berikut : Tabel 4.4 Klasifikasi Distribusi Frekuensi Pendampingan Belajar Orangtua Frekuensi (∑N) 44 11 13 0 2 70
Kategori Interval Sangat Tinggi 54-61 Tinggi 46-53 Sedang 38-45 Rendah 30-37 Sangat Rendah 22-29 Jumlah
Presentase (%) 62,8 15,8 18,6 0 2,8 100
Nampak dari tabel 4.4 keseluruhan responden penelitian sejumlah 70 siswa kelas VII di SMP Negeri 17 Kota Jambi menunjukkan pendampingan belajar orangtua dengan kategori sangat tinggi sebanyak 62,8 %, tinggi sebanyak 15,8% ,kategori sedang 18,6 % , kategori rendah 0 % dan 2,8 % memiliki skor yang berada pada kategori sangat rendah 4.2.3
Analisis Deskriptif Variabel Prestasi Belajar (Y) Tabel 4.5 merangkum data empirik prestasi belajar siswa yang telah
diklasifikasikan deskriptif dengan ukuran skor minimum, maksimum, rentang skor,mean dan standar deviasi. Tabel 4.5 Deskriptif Statistik Data Empirik Prestasi Belajar Siswa
Descriptive Statistics N
Minimum
Prestasi Belajar
70
Valid N (listwise)
70
45
Maximum 89
Mean 74.60
Std. Deviation 9.594
43
Dari tabel 4.5 nampak bahwa rerata skor prestasi belajar siswa dari 70 siswa sebesar 74,60 dengan simpangan baku 9,594. Data skor prestasi belajar siswa ini dengan skor terendah yaitu 45 dan skor tertinggi 89. Hasil pengukuran tersebut dapat dirangkum pada tabel 4.6 berikut : Tabel 4.6 Klasifikasi Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa Kategori Interval Sangat Tinggi 90-99 Tinggi 80-89 Sedang 70-79 Rendah 60-69 Sangat Rendah < 60 Jumlah
Frekuensi (∑N) 0 28 17 21 4 70
Presentase (%) 0 40 24,3 30 5,7 100
Nampak dari tabel 4.6 keseluruhan responden penelitian yaitu 70 siswa kelas VII SMP Negeri 17 Kota Jambi menunjukkan prestasi belajar dengan kategori tinggi 11,5 %, 38,6% dalam kategori sedang, 45,8 % dalam kategori rendah dan 4,2% memiliki skor yang berada pada kategori sangat rendah. 4.3.
Uji Persyaratan Analisis Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : 1)
pemanfaatan jam belajar di luar sekolah, dan 2) pendampingan belajar orangtua. Seperti telah dikemukakan dalam bab sebelumnya bahwa instrumen ini sudah diuji cobakan di SMP Negeri 17 Kota Jambi. Hasilnya telah memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas untuk penelitian Sebelum melakukan pengujian terhadap korelasi antar variabel, perlu dilakukan uji persyaratan analisis.
44
4.3.1. Uji Normalitas Data Uji normalitas menggunakan one-sampel kolmogorov smirnov (K-S) dengan menggunakan SPSS for windows 16.0. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas yakni : jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih lebih dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Hasil analisis uji normalitas pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pemanfaatan Jam Belajar Di Luar Sekolah N Normal Parameters
70 a
Most Extreme Differences
Mean
51.87
Std. Deviation
7.158
Absolute
.112
Positive
.087
Negative
-.112
Kolmogorov-Smirnov Z
.936
Asymp. Sig. (2-tailed)
.346
a. Test distribution is Normal.
45
Menurut Sulaiman (2005) kaidah pengambilan keputusan normalitas data sebagai berikut : H0 : sampel distribusi normal Ha : sampel distribusi tidak normal Jika Asymp.sig > taraf signifikansi (α = 0,05) maka Ho diterima Jika Asymp.sig < taraf signifikansi (α = 0,05) maka Ho ditolak Dari tabel tersebut nampak bahwa diperoleh standar deviasi sebesar 7,158 dan tingkat signifikan asimtotik dua sisi dengan taraf kepercayaan 5 % (Asymp. Sig (2-tailed)) adalah 0,346. Keterangan
dibawah tabel “test distribution is
normal” menunjukkan bahwa tes tersebut mempunyai data yang normal. Selain itu dari hipotesis yang ada dapat dilihat bahwa Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,346 > taraf signifikan (α = 0,05). Karena Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 ( 0,346 > 0,05) maka Ho diterima yang artinya variabel pemanfaatan jam belajar di luar sekolah berdistribusi normal. Gambar 4.3.1 P-P Plot Normalitas
46
Selain dengan Kolmogorov-Smirnov, normalitas data dapat dilihat dari grafik normal P-P plot dengan bantuan program SPSS release 16.0. Apabila titiktitik mendekati garis diagonal, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Pada gambar di atas terlihat titik-titik yang terbentuk mendekati garis diagonal. Artinya data dalam penelitian ini berdistribusi normal Hasil analisis uji normalitas pendampingan belajar orangtua dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut : Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Pendampingan Belajar Orangtua One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pendampingan Belajar Orangtua Siswa N Normal Parameters
70 a
Most Extreme Differences
Mean
52.57
Std. Deviation
7.858
Absolute
.214
Positive
.142
Negative
-.214
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
1.789 .303
a. Test distribution is Normal.
Menurut Sulaiman (2005) kaidah pengambilan keputusan normalitas data sebagai berikut : H0 : sampel distribusi normal Ha : sampel distribusi tidak normal
47
Jika Asymp.sig > taraf signifikansi (α = 0,05) maka Ho diterima Jika Asymp.sig < taraf signifikansi (α = 0,05) maka Ho ditolak Dari tabel tersebut nampak bahwa diperoleh standar deviasi sebesar 7,858 dan tingkat signifikan asimtotik dua sisi dengan taraf kepercayaan 5 % (Asymp. Sig (2-tailed)) adalah 0,303. Keterangan
dibawah tabel “test distribution is
normal” menunjukkan bahwa tes tersebut mempunyai data yang normal. Selain itu dari hipotesis yang ada dapat dilihat bahwa Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,303 > taraf signifikan (α = 0,05). Karena Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 ( 0,303 > 0,05) maka Ho diterima yang artinya variabel pendampingan belajar orangtua berdistribusi normal. Gambar 4.3.2 P-P Plot Normalitas
48
Apabila titik-titik mendekati garis diagonal, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Pada gambar di atas terlihat titik-titik yang terbentuk mendekati garis diagonal. Artinya data dalam penelitian ini berdistribusi normal Hasil analisis uji normalitas prestasi belajar dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut : Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Prestasi Belajar One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Prestasi Belajar N Normal Parameters
70 a
Most Extreme Differences
Mean
74.60
Std. Deviation
9.594
Absolute
.138
Positive
.089
Negative
-.138
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
1.154 .139
a. Test distribution is Normal.
Menurut Sulaiman (2005) kaidah pengambilan keputusan normalitas data sebagai berikut : H0 : sampel distribusi normal Ha : sampel distribusi tidak normal Jika Asymp.sig > taraf signifikansi (α = 0,05) maka Ho diterima Jika Asymp.sig < taraf signifikansi (α = 0,05) maka Ho ditolak
49
Dari tabel tersebut nampak bahwa diperoleh standar deviasi sebesar 9,594 dan tingkat signifikan asimtotik dua sisi dengan taraf kepercayaan 5 % (Asymp. Sig (2-tailed)) adalah 0,139. Keterangan
dibawah tabel “test distribution is
normal” menunjukkan bahwa tes tersebut mempunyai data yang normal. Selain itu dari hipotesis yang ada dapat dilihat bahwa Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,139 > taraf signifikan (α = 0,05). Karena Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 ( 0,139 > 0,05) maka Ho diterima yang artinya variabel prestasi belajar berdistribusi normal. Gambar 4.3.3 P-P Plot Normalitas
Pada gambar di atas terlihat titik-titik yang terbentuk mendekati garis diagonal. Artinya data dalam penelitian ini berdistribusi normal. 4.4.
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan perhitungan korelasi
dengan menggunakan SPSS versi 16.00 Telah dikemukakan pada bagian terdahulu bahwa model analisis korelasi yang digunakan dalam penelitian ini
50
adalah menggunakan analisis korelasi parsial. Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu pemanfaatan jam belajar di sekolah (X1) dan pendampingan belajar orangtua (X2) sebagai variabel independen dengan prestasi belajar (Y) sebagai variabel dependent. Untuk mengukur eratnya hubungan antara ketiga variabel (X1, X2 dan Y) dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis korelasi ganda (multiple correlation). 4.4.1. Korelasi Parsial Antara Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah (X1) dengan Prestasi Belajar Siswa (Y) Tabel 4.11 berikut ini merangkum data korelasi parsial antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa dimana pendampingan belajar orangtua siswa sebagai variable kontrol. Tabel 4.11 Koefisien Korelasi Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah dengan Prestasi Belajar Siswa
Dari tabel 4.11 nampak koefisien korelasi antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa dimana pendampingan belajar orangtua siswa sebagai variable control adalah sebesar 0,701. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara pemanfaatan jam belajar
51
di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa dimana pendampingan belajar orangtua siswa dikendalikan (kontrol). Sedangkan arah hubungan adalah positif karena nilai r positif, artinya semakin tinggi pemanfaatan jam belajar di luar sekolah maka semakin meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasilnya bahwa hipotesis yang menyatakan ‘tidak ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 17 Kota Jambi” ditolak, dan diterima hipotesis “ ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa keas VII di SMP Negeri 17 Kota Jambi. 4.4.2 Korelasi Parsial Antara Pendampingan Belajar Orangtua (X2) dengan Prestasi Belajar Siswa(Y) Tabel 4.12 berikut ini merangkum data korelasi parsial antara pendampingan belajar orangtua siswa dengan prestasi belajar siswa dimana pemanfaatan jam belajar di luar sekolah sebagai variable control. Tabel 4.12 Koefisien Korelasi Pendampingan Belajar Orangtua dengan Prestasi Belajar Siswa
52
Dari tabel 4.12 nampak koefisien korelasi parsial antara pendampingan belajar orangtua siswa dengan prestasi belajar siswa dimana pemanfaatan jam belajar di luar sekolah sebagai variable control adalah sebesar 0,586. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara pendampingan belajar orangtua siswa dengan prestasi belajar siswa dimana pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dikendalikan (kontrol). Sedangkan arah hubungan adalah positif karena nilai r positif, artinya semakin tinggi pendampingan belajar orangtua siswa maka semakin meningkatkan prestasi belajar siswa. Kesimpulannya bahwa hipotesis yang menyatakan “tidak ada hubungan positif dan signifikan antara pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMP Negeri 17 Kota Jambi” ditolak, dan diterima hipotesis “ada hubungan positif dan signifikan antara pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMP Negeri 17 Kota Jambi” 4.4.3 Korelasi Berganda Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah (x1) Dan Pendampingan Belajar Orangtua dengan (x2) Prestasi Belajar Siswa (y) Tabel 4.13 berikut ini merangkum data korelasi berganda (multiple correlation) antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 17 Kota Jambi.
53
Tabel 4.13 Koefisien Korelasi Berganda B a Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah S Dan Pendampingan Belajar Orangtua dengan Prestasi Belajar Siswa S
Berdasarkan tabel 4.13 4.1 Model Summary diketahui bahwa hubungan secara bersama-sama sama antara variabel pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas VII di SMP S Negeri 17 Kota Jambi memiliki koefisien korelasi sebesar 0,879. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua siswa dengan prestasi belajar siswa.. Sedangkan arah hubungan adalah positif karena nilai r positif, artinya semakin tinggi pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua siswa maka semakin meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan demikian hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua secara bersama-sama bersama sama dengan prestasi belajar siswa. Artinya terbukti secara signifikan bahwa pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua yang semakin tinggi akan meningkatkan prestasi stasi belajar siswa yang bersangkutan.
54
4.5
Pembahasan Hasil Penelitian Sebagaimana dipaparkan dalam tabel 4.11 tabel 4.12 dan tabel 4.13 , tiga
hipotesis yang dirumuskan dalam penampilan ini terbukti secara statistik. Hipotesis-hipotesis tersebut adalah: 1. Ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMP Negeri 17 Kota Jambi. 2. Ada hubungan positif dan signifikan antara pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMP 17 Kota Jambi 3. Ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMP Negeri 17 Kota Jambi. Pembahasan temuan dalam penelitian ini dalam kaitan dengan temuan-temuan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya diuraikan dalam paparan berikut : 4.5.1 Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah Berhubungan dengan Prestasi Belajar Siswa. Pemanfaatan jam belajar di luar sekolah adalah suatu proses aktif di luar jam sekolah untuk menambah pengetahuan anak dalam mendukung jam belajar aktif di sekolah dan pencapaian prestasi belajar. Bila siswa dapat memanfaatkan jam belajar di luar sekolah untuk belajar, menyelesaikan tugas-tugas sekolah dengan baik akan dapat meningkatkan prestasi pendidikan bagi siswa,
55
meningkatkan pengetahuan bagi warga, dan dapat pula meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Seperti telah dipaparkan dalam tabel 4.11 diuraikan bahwa besarnya koefisien korelasi korelasi antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa adalah 0,701 dengan signifikansi p = 0,000. Menurut Arikunto ( 2006 ), keeratan hubungan tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Artinya, bahwa siswa dengan skor pemanfaatan jam belajar di luar sekolah yang tinggi akan diikuti dengan prestasi belajar yang tinggi. Sebaiknya siswa dengan skor pemanfaatan jam belajar diluar sekolah yang rendah akan diikuti dengan prestasi belajar yang rendah pula. Temuan bahwa pemanfaatan jam belajar di luar sekolah berhubungan dengan prestasi belajar siswa ini sejalan dengan kerangka berfikir yang dikemukakan bahwa semakin tinggi siswa memanfaatkan jam belajarnya di luar sekolah, semakin tinggi prestasi belajar siswa. Gejala ini terjadi karena siswa yang dapat menggunakan keteraturan waktu dalam belajar, membuat jadwal belajar yang teratur, menyelesaikan tugas sekolah tepat waktu, mengulang dan menambah materi pelajaran yang telah diberikan guru akan menambah pengetahuan siswa dalam belajar,sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah.
56
4.5.2 Pendampingan Belajar Orangtua Berhubungan Dengan Prestasi Belajar Siswa Pendampingan
belajar
orangtua
adalah
kegiatan
orangtua
untuk
mendukung dan mendampingi siswa belajar di rumah dalam menyelesaikan tugastugas yang diberikan guru sehingga siswa merasa terbimbing dan termotivasi untuk belajar. Orangtua yang memberikan atau meluangkan waktunya untuk mendampingi anaknya pada saat belajar akan meningkatkan kepercayaan diri pada anak, anak merasa diperhatikan dan merasa mendapatkan dukungan penuh dari orangtua, sehingga membuatnya semakin percaya diri. Selain itu pendampingan orangtua kepada anak pada saat belajar juga akan semakin meningkatkan kedekatan emosional antara orangtua dan anak. Seperti telah dipaparkan dalam tabel 4.12 diuraikan bahwa besarnya koefisien korelasi parsial antara pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa adalah 0,586 dengan signifikansi p = 0,000. Menurut Arikunto (2006), keeratan hubungan tersebut termasuk dalam kategori cukup. Artinya, orangtua siswa dengan skor pendampingan belajar orangtua yang tinggi akan diikuti dengan prestasi belajar siswa yang tinggi. Sebaliknya orangtua siswa yang dengan skor pendampingan belajar orangtua yang rendah akan diikuti dengan prestasi belajar siswa yang rendah pula. Temuan bahwa pendampingan belajar orangtua berhubungan dengan prestasi belajar siswa ini sejalan dengan kerangka berfikir yang dikemukakan bahwa semakin tinggi pendampingan belajar orangtua, semakin tinggi prestasi belajar siswa. Gejala ini terjadi karena orangtua yang mendampingi anak dalam
57
belajar akan membuat anak merasa diperhatikan dan mendapatkan dukungan penuh dari orangtua. Anak akan semakin termotivasi dalam belajar dan merasa percaya diri, sehingga prestasi belajar anak akan di sekolah dapat dicapai dengan lebih baik. Temuan ini juga mendukung penelitian yang dilakukan sebelumnya,yaitu penelitian oleh Purwanti (2006) yang menunjukkan adanya hubungan adanya hubungan
antara
pendampingan
secara
langsung
dan
tidak
langsung.
Pendampingan secara tidak langsung dilakukan dengan cara memantau kegiatan anak karena orangtua sudah mempersiapkan atau melatih anaknya untuk mandiri dalam hal elajar sejak anak kelas 1 . Pendampingan secara langsung dilakukan oleh kedua orangtua yang ikut terlibat secara langsung dalam proses belajar anak dengan ikut mempelajari buku-buku pelajaran anak. Anak yang mendapat pendampingan secaraa langsung, prestasinya lebih baik dari pada hasil prestasi pendampingan secara tidak langsung. 4.5.3 Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah dan Pendampingan Belajar Orangtua Berhubungan dengan Prestasi Belajar Siswa Korelasi ganda (multiple correlation)merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependen (Sugiyono,2009). Dalam penelitian ini, ditemukan hubungan berganda antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua dan prestasi belajar siswa. Dari tabel 4.13 nampak bahwa koefisien korelasi berganda antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah
58
dan pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa sebesar 0,879 dengan p = 0,000. Berdasarkan kriteria yang dikemukakan oleh Arikunto (2006), maka nilai koefisien korelasi ini termasuk dalam kategori tinggi. Dari data koefisien korelasi ini dapat dijelaskan bahwa siswa dengan skor pemanfaatan jam belajar di luar sekolah, dan orangtua dengan skor pendampingan belajar orangtua yang tinggi akan diikuti dengan prestasi belajar siswa yang tinggi. Sebaliknya siswa dengan skor pemanfaatan jam belajar di luar sekolah, dan orangtua denga skor pendampingan belajar orangtua yang rendah akan diikuti dengan prestasi belajar siswa yang rendah pula Kekuatan hubungan berganda pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa sebesar 0.879 terlihat lebih besar dari kekuatan hubungan secara mandiri antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa sebesar .0,701 dan sama dengan kekuatan hubungan antara pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar sebesar 0,586 karena dari siswa dan orangtua terjadi perpaduan antara siswa yang dapat memanfaatkan jam belajar diluar sekolah yang baik dengan karakter pendampingan belajar orangtua yang tinggi. Perpaduan dua kelompok inilah yang menyebabkan angka koefisien korelasi lebih besar dan juga sama..
59