BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Keadaan Pra Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas adalah merupakan salah satu cara dalam perbaikan
peningkatan
kualitas
dalam
belajar
dan
pembelajaran.
Meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar dalam mata pelajaran PKn melalui metode pembelajaran kooperatif Think – Pair – Share yang dilakukan di SMP Islam Sudirman Ambarawa adalah contoh perbaikan dalam Penelitian Tindakan Kelas. Dalam penelitian ini dilakukan dengan cara 2 siklus penelitian yaitu siklus 1 dan siklus 2. Namun sebelum beranjak ke siklus 1 maka dilakukan pra penelitian atau pra siklus. Dalam penelitian pra siklus banyak data yang diperoleh baik dari hasil observasi maupun data hasil belajar siswa selama pra siklus yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menguasai materi pembelajaran. Dari hasil penelitian pra siklus diperoleh data sebagai berikut :
77
Tabel 1 Daftar Nilai Pra Silkus No
Nama
Pre test
KKM
Nilai
Predikat
1.
AC
60
58
Belum tuntas
2.
AN
60
60
Tuntas
3.
AW
60
52
Belum tuntas
4.
AR
60
62
Tuntas
5.
DY
60
62
Tungas
6.
DP
60
54
Belum tuntas
7.
DR
60
54
Belum tuntas
8.
ENF
60
52
Belum tuntas
9.
ENS
60
59
Belum tuntas
10. FW
60
68
Belum tuntas
11. FH
60
60
Tuntas
12. GF
60
56
Belum tuntas
13. JA
60
64
Tuntas
14. JS
60
56
Belum tuntas
15. KU
60
60
Tuntas
16. LP
60
64
Tuntas
17. NW
60
50
Belum tuntas
18. NA
60
56
Belum tuntas
19. NK
60
60
Tuntas
20. NB
60
58
Belum tuntas
21. NKH
60
60
Tuntas
22. OL
60
64
Tuntas
23. OA
60
50
Belum tuntas
24. RR
60
68
Tuntas
25. RN
60
55
Belum tuntas
78
No
Nama
Pre test
KKM
Nilai
Predikat
26. NKH
60
60
Tuntas
27. TP
60
58
Belum tuntas
28. UL
60
48
Belum tuntas
29. UM
60
55
Belum tuntas
30. YA
60
52
Belum tuntas
31. YS
60
64
Tuntas
32. YL
60
50
Belum tuntas
33. ZH
60
58
Belum tuntas
34. NL
60
65
Tuntas
Nilai Rata – rata
56,6 (1965)
Grafik 1 Grafik Nilai Pra Siklus 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1
3
5
7
9
11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33
79
Grafik 1 Ketuntasan Pra Siklus
jumlah 25 20 15 10 jumlah 5 0 tuntas
belum tuntas
Dari data grafik ketuntasan tersebut dapat dilihat bahwa dari 34 siswa yang melaksanakan post tes pada pra siklus didapat hasil : Siswa yang tuntas sebanyak 13 siswa
= 13/ 34 x 100 = 38%
Siswa yang belum tuntas 21 siswa
= 21/ 34 x 100 = 62%
Tabel 2. Aktivitas Belajar Siswa (Pra Siklus) No
Aspek yang
Jumlah
diamati
siswa
Aktifitas (%)
Kriteria
1.
Perhatian siswa
24
70,58%
2.
Partisipasi siswa
17
50%
Cukup
3.
Keaktifan siswa
18
52,94%
Cukup
80
Baik
Grafik 3. Aktivitas Belajar Siswa (Pra Siklus) 80 70 60 50 40
Jumlah siswa
30
Aktivitas
20 10 0 Perhatian
Partisipasi
Keaktifan
Hasil pra siklus : 1.
Observasi Sebagai awalan dari inti penelitian dilakukan penelitian pra siklus adalah penelitian yang dilakukan sebelum siklus I dan siklus II berlangsung. Dari hasil observasi yang didapat bahwa selama kegiatan berlangsung guru menggunakan metode ceramah. Dari hasil pengamatan terlihat bahwa dengan penggunaan metode ceramah kegiatan belajar dan mengajar lebih berpusat pada guru, sedangkan siswa cenderung pasif. Berdasarkan pengamatan didapat bahwa dari 34 siswa jumlah siswa yang hadir, terdapat 18 siswa (52,94%) yang aktif memperhatikan pelajaran yaitu meliputi a) antusias siswa, b) perhatian siswa, c) keikutsertaan siswa secara seksama, dan d) aktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung dengan kriteria cukup, sedangkan partisipasi 81
siswa dalam mengikuti pelajaran ada 17 siswa (73,07%), yaitu meliputi : a) siswa berpendapat, b) siswa aktif mencatat hal penting saat pelajaran, yang ketiga adalah keaktifan siswa menunjukkan keberanian ada 12 siswa (46, 15%) dengan kriteria cukup, rata-rata keaktifan belajar siswa dari 34 siswa menunjukkan masih (57,84%) yang menunjukkan cukup, dan belum menunjukkan keaktifan kriteria yang diharapkan atau masih di bawah KKM, sedangkan di dalam penelitian ini nilai KKM ditargetkan dengan nilai 70 dan kriteria yang diharapkan yaitu 75%.
2.
Hasil belajar Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian pra siklus, yaitu selain keaktifan siswa juga didapat data dari hasil belajar siswa. Di dalam pra siklus terdapat data nilai dari jumlah 34 siswa, menunjukkan bahwa siswa mencapai nilai ketuntasan 13 siswa (38%) sedangkan siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan dalam ada 21 siswa (62%). Secara keseluruhan hasil rata-rata nilainya adalah 56,6. Maka dari data tersebut menunjukkan bahwa belum ada peningkatan dalam pencapaian nilai.
3.
Refleksi Pada tahap akhir pra siklus peneliti dan guru mata pelajaran PKn mengadakan refleksi. Berdasarkan data yang telah diperoleh melalui observer dan hasil tes siswa ditemukan bahwa ada beberapa masalah atau persoalan yang muncul di dalam kelas, permasalahan tersebut 82
antara lain adalah : siswa cenderung pasif dan diam dikarenakan pengemasan pelajaran tidak menarik yaitu guru cenderung mengajar menggunakan metode ceramah, terdapat beberapa siswa yang tidak berkonsentrasi, siswa menganggap remeh dan cenderung acuh terhadap pelajaran PKn. Oleh karena itu permasalahan tersebut perlu diatasi agar siswa menjadi aktif dan hasil belajar meningkat serta mencapai ketuntasan. Adapun tindakan perbaikan pembelajaran pada pra siklus adalah sebagai berikut : 1. Guru menggunakan metode yang menarik memberikan kesempatan kepada siswa
untuk aktif dan beraktifitas selama proses
pembelajaran berlangsung. 2. Guru menerapkan suatu metode pembelajaran yang menyenangkan agar siswa tidak bosan dalam mengikuti pelajaran PKn yaitu dengan metode Think – Pair – Share. 3. Pemberian motivasi terhadap siswa agar lebih antusias dan konsentrasi dengan cara pemberian reward. Dari hasil diskusi yang dilakukan peneliti dan guru (Observer) disimpulkan bahwa harus adanya tindakan perbaikan pada pertemuan selanjutnya yaitu dengan diterapkannya tindakan perbaikan pembelajaran dengan metode kooperatif Think – Pair – Share beserta pemberian Reward.
83
4.2 Hasil Penelitian Tindakan Kelas Perbaikan kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas VIIIa SMP Islam Sudirman Ambarwa dalam mata pelajaran PKn dengan menggunakan metode Think – Pair – Share adalah sebagai berikut : a)
Siklus I a. Pertemuan ke 1 Proses pembelajaran siklus 1 pada pertemuan 1 : 1.
Perencanaan a.) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan standar kompetensi (RPP terlampir). b.) Menjelaskan kepada siswa mengenai metode Think – Pair – Share. c.) Membuat lembar observasi untuk kegiatan observasi kegiatan yang sedang berlangsung dalam pembelajaran. d.) Membuat lembar kerja siswa.
2.
Tindakan/ Pelaksanaan Langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode Think – Pair – Share adalah pada pertemuan 1 kegiatan yang pertama dilakukan kegiatan awal yaitu apersepsi yang berupa kesiapan kelas guru melakukan presensi, selanjutnya pemberian materi tentang “Demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan” 84
selanjutnya dilakukan pembagian kelompok yang mana satu kelompok terdiri dari 6 sampai 7 siswa. Sebelum masuk pada tahapan Think (berpikir) siswa dibagi dalam kelompok dengan cara berhitung, siswa yang mendapat nomor sama akan bergabung menjadi satu dalam kelompok diskusi. Tugas dari setiap kelompok adalah mengamati fenomena masyarakat tentang : “Prinsip-prinsip dasar demokrasi” yaitu : 1). Adanya pemerintahan yang konstitusi, 2). Dilaksanakannya pemilu, 3). Penjaminan hak asasi manusia, 4). Adanya persamaan kedudukan di depan hukum, 5). Peradilan yang bebas dan tidak memihak. Pada tahapan Think siswa dihadapkan dengan pilihan materi
yang
didiskusikan,
sesuai yaitu
dengan contoh
permasalahan kasus
yang
tentang
akan
“persamaan
kedudukan di depan hukum, setiap individu atau siswa diberikan
kesempatan
untuk
memikirkan
jawaban
dari
permasalahan secara mandiri untuk beberapa saat, pada tahap ini ditemukan bahwa siswa cenderung pasif, main-main. Kemudian pada tahap ke 2 (dua) Pair (berpasangan) pada tahapan
ini
siswa
tergabung
dalam
kelompok
untuk
mendiskusikan permasalahan dalam waktu 50 menit, kemudian jawaban dari masing-masing siswa dapat digabungkan dalam kelompok, dan dengan kerjasama dalam diskusi diharapkan siswa dapat mengatasi masalah dan menemukan jawaban dari 85
permasalahan yang diidentifikasi, sehingga cara bealjar siswa bukan hanya hafalan. Namun masalah observasi dimunculkan di dalam kelas, siswa cenderung bicara sendiri, dan guru tidak berani menegur. Sedangkan pada tahap akhir Share (berbagi) yaitu mempresentasikan hasil diskusi, yang mana setiap siswa secara bergiliran dapat menyampaikan jawabannya pada saat presentasi. Pada tahap ini siswa dalam kelompok ada yang belum lancar menjawab. Sebelum kegiatan pembelajaran berakhir, sisa waktu 5 menit terakhir digunakan guru memberikan tugas pada siswa dari hasil diskusi setiap kelompok yang akan mempresentasikan pada pertemuan selanjutnya.
3.
Observasi Di dalam siklus 1 Pertemuan 1 observer melakukan pengamatan mengenai berlangsungnya pembelajaran pada guru selama mengajar, menggunakan lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya. Pada lembar observasi ini berisi tentang pengamatan yang dilakukan observer terhadap guru dan siswa yang berupa kelebihan dan kekurangan pada saat pembelajaran berlangsung. Adapun kelebihan dalam pembelajaran dapat dilihat dari kesesuaian dengan RPP yang telah direncanakan, dan kekurangan yang dihadapi oleh guru adalah belum 86
maksimalnya guru dalam mengelola kelas karena masih ditemukan adanya guru yang masih ragu-ragu menegur siswa yang melakukan kesalahan. Sedangkan kekurangan dari siswa adalah siswa masih pasif dalam mengikuti pembelajaran terutama pada diskusi kelompok kurang adanya partisipasi kerjasama.
4.
Refleksi Dari hasil tindakan dan observasi maka diperlukan adanya refleksi antara guru dan observer. Dari hasil observasi diperlukan adanya perbaikan dalam pertemuan ke 2 (dua) nanti. Adapun hal yang harus diperbaiki adalah dari guru harus lebih tegas dalam menegur siswa yang tidak memperhatikan pelajaran dan lebih mengaktifkan siswa dalam kegiatan diskusi kelompok.
b. Pertemuan ke II Pelaksanaan siklus I pertemuan 2 berlangsung 2 x 24 menit, penerapan model pembelajaran Think – Pair – Share dengan siswa melakukan presentasi kelas (Share) dalam kegiatan belajar dan pembelajaran :
87
1.
Perencanaan Pada pertemuan ke 2 ini adalah tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya, adapun perencanaan pada pertemuan ke 2 ini adalah : a.) Perbaikan RPP dengan standar kompetensi “Memahami pelaksanaan demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan”. Dengan kompetensi dasar menjelaskan hakikat demokrasi, serta tujuan pembelajaran siswa dapat menelaah prinsipprinsip dasar demokrasi. b.) Membuat lembar observasi
2.
Tindakan Dalam kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke 2 ini adalah ada beberapa hal yang harus diperhatikan siswa yaitu kesiapan siswa daslam mengikuti pelajaran, kemudian guru memberikan
arahan
tentang
langkah-langkah
presentasi
selanjutnya guru melakukan pemeriksaan tugas dari masingmasing kelompok. Setelah itu guru memberikan kesempatan pada siswa untuk ke depan kelas mempresentasikan hasil diskusinya. Sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan kelompok yang sedang presentasikan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh kelompok lain, begitu juga sebaliknya kelompok lain yang belum mendapat giliran presentasi harus 88
mengajukan pertanyaan kepada kelompok presentasi. Dalam pertemuan ini hanya sebagian kelompok yang melakukan presentasi yaitu hanya 4 kelompok dan 2 kelompok terakhir akan dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya. Dalam kegiatan yang terlaksana di atas kerjasama antar siswa menjadi hal yang penting dalam pembelajaran karena siswa ternyata dapat bekerjasama secara kelompok dan dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa. Observer melakukan penilaian tentang berjalannya kegiatan pembelajaran, guru juga harus melakukan penilaian terhadap siswa pada saat melakukan presentasi di depan kelas agar guru mengetahui perkembangan belajar siswa sehingga siwa pada saat melakukan presentasi di depan kelas agar guru mengetahui perkembangan belajar siswa sehingga siswa benar-benar mengikuti pembelajaran dengan baik dan penilaian ini digunakan guru untuk menentukan siswa yang masuk dalam kategori nilai tertinggi yang akan mendapatkan reward.
3.
Observasi Dalam siklus I pertemuan ke 2 observer melakukan pengamatan mengenai berlangsungnya kegiatan pembelajaran menggunakan lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya. lembar observasi tersebut berisi tentang pengamatan aktifitas 89
guru dan siswa berupa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan yang telah ditemukan dari segi guru adalah kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan RPP. Dan adanya keberhasilan guru dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa dengan penguatan pemberian reward. Sedangkan kelemahan yang dihadapi oleh guru adalah pengelolaan kelas yaitu dalam pengaturan waktu presentasi yang ternyata kurang sesuai dengan waktu karena masih adanya siswa yang belum siap dalam melakukan presentasi. Ditemukan adanya beberapa kelompok yang masih belum siap, mensharekan hasil diskusi kelompok mereka, akibatnya waktu dalam presentasi cenderung molor, karena siswa kurang menguasai sehingga pada saat ditanya kelompok lain tidak siap. Dan kelemahan yang didapat dari siswa adalah siswa masih cenderung malu-malu menjawab pertanyaan, dan melempar pertanyaan yang diberikan dari kelompok lain ke sesama anggota kelompok.
4.
Refleksi Dari
hasil
refleksi
diperoleh
rencana
perbaikan
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya, dimana guru harus lebih
mempersiapkan
kesiapan
siswa
untuk
melakukan
presentasi agar tidak mengulur waktu dan guru harus tegas menegur siswa yang kurang berpartisipasi dalam kelompoknya 90
dengan pemberian sanksi, untuk pemberian reward harus lebih menarik agar siswa tetap aktif di dalam kelas maupun pada saat diskusi.
c. Pertemuan ke III 1.
Perencanaan Dalam
siklus
1
pertemuan
ke
3
ini
kegiatan
pembelajaran terpusat pada meneruskan daripada presentasi kelompok terakhir, dan guru membuat lembar observasi berupa post tes.
2.
Tindakan Dalam pertemuan ini melanjutkan presentasi dari kelompok terakhir yang mana dalam pelaksanaan diskusi masih menggunakan langkah-langkah sesuai dengan peraturan yang telah disepakati sebelumnya. Setelah kegiatan presentasi selesai guru bersama siswa mereview
tentang
materi
pembelajaran
dan
kemudian
dilanjutkan dengan evaluasi berupa post tes yang dikerjakan oleh masing-masing siswa/ individu. Setelah selesai kegiatan pembelajaran guru melakukan penilaian terhadap siswa sewaktu melakukan presentasi yaitu berhubungan dengan keaktifan dalam berpendapat, sedangkan post tes digunakan untuk 91
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dalam memahami materi yang telah disampaikan dalam presentasi. Di dalam pengerjaan soal tes ditemukan adanya beberapa siswa yang didapati bekerjasama dengan teman-teman kelompoknya, sehingga hal ini mengganggu kegiatan berjalannya tes.
3.
Observasi Dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer, kelebihan guru dalam mengajar sudah optimal dalam mengajar dan pemanfaat waktu sudah sesuai dengan yang telah direncanakan, sedangkan kelemahannya adalah mengajak siswa untuk fokus mengerjakan soal tes karena masih ada beberapa siswa yang bekerja sama dalam mengerjakan tes dari guru.
4.
Evaluasi Hasil evaluasi pada pertemuan ke III ini adalah berupa nilai dari hasil presentasi siswa, dan hasil evaluasi dari nilai pada post tes. Hal tersebut ditunjukkan dalam tabel dan grafik sebagai berikut :
92
Grafik 4.2. Grafik aktifitas siswa dalam siklus 1 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 aktivitas
efektifitas
Keterangan : 1 = 0% – 20% ( 1 – 7 siswa) 2 = 20% – 40% ( 8 – 14 siswa) 3 = 41% – 60% (15 – 21 siswa) 4 = 61% – 80% (22 – 28 siswa) 5 = 81% –100% (29 – 35 siswa)
93
Tabel 4.2 Keaktifan Siklus 1 Siklus I Kategori Penilaian Kel 1
Kel 2
Kel 3
Kel 4
Kel 5
Antusias
70
60
65
70
65
Perhatian
65
60
60
70
65
Aktifitas
75
70
65
65
70
Bertanya
70
65
70
75
60
Berpendapat
75
70
70
60
70
Mencatat
75
65
65
70
65
Minat
70
65
70
70
70
Mengerjakan tugas
65
65
70
60
75
Mengikuti pelajaran
70
60
60
65
70
Keberanian
70
65
70
70
75
Kerjasama
65
65
65
65
70
Diskusi
75
70
70
70
70
Memberikan contoh
70
65
65
75
70
Penguasaan materi
70
70
70
65
65
Jumlah
985
915
945
950
960
Rata-rata
70,3
65,3
67,5
67,8
68,5
Rara-rata kelas 67,88 Siklus 1
94
Dari data di atas pada siklus 1 diperoleh data adanya peningkatan keaktifan siswa dari data sebelumnya yaitu dalam pra siklus. Hal tersebut dapat dibuktikan adanya peningkatan dalam belajar siswa yang mengalami perubahan dalam proses pembelajaran pada penerapan diskusi kelompok yang telah di share kan dan presentasikan di depan kelas. Dalam grafik menunjukkan keaktifan siswa belajar secara penilaian yaitu mengenai aktivitas siswa terdapat 21 siswa yaitu 61% – 80% hal ini menunjukkan sudah naik, sedangkan efektivitas belajar siswa menunjukkan cukup yaitu terdapat 18 siswa (41% – 60%). Sedangkan dari data yang diperoleh pada tabel menunjukkan bahwa penilaian secara kelompok pada saat presentasi menunjukkan adanya keaktifan, berupa perhatian siswa, aktifitas siswa dalam bertanya, menjawab, mencatat halhal yang penting, berpendapat, dan adanya keaktifan siswa yang meliputi keberanian dalam diskusi, menjawab pertanyaan dari kelompok lain, kerja sama serta pemberian contoh mengalami peningkatan. Dari data tabel di atas maka dapat diketahui bahwa adanya peningkatan dalam keaktifan belajar siswa yaitu 67,88% yang menunjukkan (cukup), mesipun belum sesuai dengan kriteria yang diharapkan yaitu 75%. Setelah guru melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode “Think – Pair – Share” tersebut, ternyata aktifitas dan penguasaan materi lebih meningkat, terbukti bahwa siswa lebih antusias dalam menjawab pertanyaan dan keinginan siswa untuk menjadi yang terbaik dalam presentasi guna meningkatkan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar tersebut dapat dilihat dari hasil nilai pada post tes yang telah dilakukan, dengan hasil sebagai berikut : 95
Tabel 4.2 Daftar Nilai Siklus 1 Post tes Post tes No
Nama
Nilai Kelompok
Presentasi
U. harian
U. akhir
Predikat
1.
AC
70
75
80
75
Tuntas
2.
AN
70
70
75
71
Tuntas
3.
AW
70
65
75
70
Tuntas
4.
AR
65
70
70
68
Belum tuntas
5.
DY
70
75
85
71
Tuntas
6.
DP
70
70
75
71
Tuntas
7.
DR
70
70
68
69
Belum tuntas
8.
ENF
70
75
65
70
Tuntas
9.
ENS
65
70
70
68
Belum tuntas
10.
FW
65
70
70
68
Belum tuntas
11.
FH
70
70
75
71
Tuntas
12.
GF
70
65
70
68
Belum tuntas
13.
JA
70
75
75
73
Tuntas
14.
JS
65
70
78
71
Tuntas
15.
KU
70
70
85
75
Tuntas
96
16.
LP
70
70
85
75
Tuntas
17.
NW
65
70
75
70
Tuntas
18.
NA
70
70
70
70
Tuntas
19.
NK
65
75
85
75
Tuntas
20.
NB
70
75
92
79
Tuntas
21.
NKH
70
70
76
72
Tuntas
22.
OL
70
65
70
68
Belum tuntas
23.
OA
65
70
65
66
Belum tuntas
24.
RR
65
70
70
68
Belum tuntas
25.
RN
70
70
70
70
Tuntas
26.
NKH
70
70
75
71
Tuntas
27.
TP
70
75
65
70
Tuntas
28.
UL
70
70
78
72
Tuntas
29.
UM
70
65
75
70
Tuntas
30.
YA
70
70
78
72
Tuntas
31.
YS
70
65
70
68
Belum tuntas
32.
YL
65
70
75
70
Tuntas
33.
ZH
70
70
85
75
Tuntas
34.
NL
65
70
78
71
Tuntas
Rata – rata kelas
70,85 (Baik)
97
Grafik 4.2 Graik Nilai Siklus 1
80 75 70
65 60 55 1
3
5
7
9
11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33
98
Grafik 4.2 Grafik Ketuntasan Post Tes Siklus 1
25 20 15 10 5 0 Tuntas
Belum Tuntas
Data prosentase siswa sebagai berikut :
c. Prosentase siswa “Tuntas”
= 25/34 x 100% = 73%
d. Prosentase siswa “Belum Tuntas”
= 9/34 x 100% = 26%
Dari data di atas menunjukkan bahwa penggunaan metode Think
– Pair – Share ternyata dapat meningkatkan penguasaan materi siswa hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan yang ditunjukkan pada siklus I jika dibandingkan dengan penelitian penelitian pada tahap pra siklus.
99
5.
Refleksi Dari data hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan yang dialami siswa yaitu dibuktikan dengan terdapatnya 21 siswa yang “belum tuntas” pada tahap sebelumnya pra siklus dan setelah di adakannya perbaikan pada siklus I terdapat 9 siswa yang “belum tuntas”. Selain dari hasil belajar yang meningkat, keaktifan siswa pada tahap siklus 1 ini mengalami peningkatan yaitu pada tahap pra siklus (57,84%) siswa yang aktif dan pada siklus I mengalami peningkatan menjadi (67,88%). Adanya
kelebihan juga pasti terdapat kelemahan,
adapun kelemahan yang terjadi pada siklus 1 yaitu siswa belum secara maksimal dalam mengikuti proses pembelajaran, hal ini dibuktikan dengan terdapat siswa yang kerjasama dalam mengerjakan soal tes yang diberikan oleh guru, maka kelemahan yang terjadi pada siklus 1 (satu) ini akan diperbaiki pada siklus selanjutnya yaitu pada siklus ke 2 (dua).
c)
Siklus ke 2 c. Pertemuan ke 1 1.
Perencanaan Melihat beberapa kegiatan pada pertemuan yang lalu, guru sangat perlu memperkuat metode Think – Pair – Share 100
untuk
menunjang
penguasaan
materi
sehingga
tujuan
pembelajaran akan tercapai. Adapun langkah-langkahnya adalah : a.) Pembuatan Rencana Perbaikan pembelajaran (RPP) dengan bimbingan
guru
kelas,
dengan
standar
kompetensi
“Memahami pelaksanaan demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan” Kompetensi dasar Menjelaskan pentingnya kehidupan demokrasi dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dalam materi pokok menunjukkan praktik-pratik demokrasi dalam kehidupan politik. b.) Membuat lembar observasi untuk melakukan pengamatan pada kegiatan pembelajaran. c.) Membuat lembar kerja siswa.
2.
Tindakan Pada pelaksanaan siklus ke 2, pertemuan pertama dimulai dengan apersepsi yang dilakukan oleh guru, yaitu kesiapan dengan presensi kelas. Memberikan informasi kepada siswa tentang penyampaian tujuan pembelajaran. Guru juga harus menyampaikan/ meningkatkan tentang kekurangan di siklus yang lalu, yaitu pada siklus 1. Kemudian guru meminta siswa untuk bergabung dengan kelompoknya (sesuai dengan kelompok yang sebelumnya) selanjutnya siswa mendapat tugas 101
dari guru untuk mengidentifikasi masalah tentang “Pentingnya kehidupan demokrasi dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam praktik kehidupan politik.” Tugas yang telah diberikan tersebut dikerjakan kelompok, sedangkan peran guru di dalam kelas adalah mengarahkan siswa apabila siswa menemukan kesulitan dengan tugasnya, bahwa siswa harus lebih memperhatikan proses pembelajaran. Sisa waktu terakhir pada pembelajaran digunakan guru untuk memberikan tugas kepada siswa yang berhubungan dengan hasil diskusi kelompok mereka yang akan dipresentasikan pada selanjutnya.
3.
Observasi Dari perolehan data di atas di dapat penilaian dari observer yaitu siswa sudah lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, kerjasama antar siswa sudah mulai terlihat dalam kelompok, dan guru lebih bersemangat dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
4.
Refleksi Dari hasil tindakan dan observasi maka diperoleh hasil refleksi yaitu guru harus tetap mempetahankan agar siswa tetap belajar aktif, guru selalu memberikan motivasi kepada siswa agar kegiatan pembelajaran berjalan secara lancar dan baik, 102
dengan pemberian reward yang lebih menarik, seorang guru juga
harus
memperhatikan
pengelolaan
kelas
dalam
memanajemen waktu.
d. Pertemuan ke 2 (dua) Pelaksanaan siklus ke 2 pada pertemuan ke 2 berlangsung selama 2 x 45 menit, pada pertemuan ini guru menerapkan metode Think – Pair – Share dengan pelaksanaan diskusi kelas (presentasi) dalam kegiatan pembelajarannya yang berupa : 1.
Perencanaan Pada pertemuan kedua adalah pelaksanaan tindakan lanjut dari pertemuan yang telah berjalan sebelumnya, perencanaannya adalah sebagai berikut : a.) Perbaikan RPP (Rencana Perbaikan Pembelajaran) dengan bimbingan
guru
kelas,
dengan
standar
kompetensi
“Memahami pelaksanaan demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan” . Kompetensi dasar menjelaskan pentingnya kehidupan demokrasi dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dalam materi pokok menunjukkan praktikpraktik demokrasi dalam kehidupan politik b.) Penyusunan lembar obserasi.
103
2.
Tindakan Dalam kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke 2 (dua) ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan oleh siswa, yaitu kesiapan dalam mengikuti pembelajaran. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, dan memberikan informasi tentang langkah-langkah jalannya presentasi, dan tentang pemberian reward. Guru hendaknya memeriksa pekerjaan atau hasil diskusi dari setiap kelompok sebelum presentasi dimulai. Selanjutnya guru memberikan kesempatan
kepada
kelompok
presentasi
untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Yang mana pada kegiatan
ini
kelompok
yang
berada
di
depan
kelas
mempresentasikan hasil diskusinya harus menjawab pertanyaan yang dilontarkan dari kelompok lain, dan sebaliknya kelompok lain harus bertanya pada kelompok yang sedang presentasi. Dalam pertemuan ini hanya 4 kelompok yang melakukan presentasi sedangkan 2 kelompok sisa yang belum presentasi akan mempresentasikan hasil kelompoknya pada pertemuan selanjutnya. Dari hasil presentasi kelompok ternyata keaktifan siswa sudah mengalami peningkatan, yaitu siswa sudah aktif di dalam kelompok dan siswa mulai berani dalam mengemukakan pendapat dari masing individu.
104
Selain penilaian yang dilakukan oleh observer pada kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung, guru juga harus melakukan penelitian kepada siswa dalam kelas yaitu kegiatan siswa
pada saat melakukan presentasi berupa
penilaian dalam menjawab pertanyaan, bertanya, menyanggah ataupun berpendapat, di sinilah peran guru untuk mendapatkan data siswa yang teraktif untuk mendapatkan reward.
3.
Observasi Pada siklus ke 2 (dua) pertemuan ke 2 (dua), observer melakukan pengamatan pada berjalannya pembelajaran yang ada di dalam kelas menggunakan lembar observasi. Lembar pengamatan ini berisi tentang pengamatan pada saat guru melakukan pengajaran dan siswa sedang melakukan diskusi kelas, yang mana dalam observasi ini ditemukan kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang ditemui adalah bahwa pada kegiatan pembelajaran telah berjalan dengan lancar bahwa telah sesuai dengan RPP yang telah dipersiapkan sebelumnya, guru sudah berhasil untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa yang telah mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. Selain dari guru ditemui juga kelebihan dari siswa yaitu peningkatan keaktifan siswa, di mana siswa mulai berani dan berantusias dalam mengemukakan pendapatnya tanpa ragu-ragu 105
dan malu-malu, dan siswapun lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran PKn.
4.
Refleksi Setelah dilakukannya tindakan dan observasi maka selanjutnya dilakukan juga refleksi, dalam refleksi ini ditemui catatan bahwa guru harus tetap memperhatikan waktu dalam kegiatan
pembelajaran
dan
tetap
mempertahankan
cara
mengajarnya.
e. Pertemuan ke 3 (tiga) 1.
Perencanaan Dalam pertemuan ke tiga ini kegiatan pembelajaran adalah melanjutkan presentasi dari dua kelompok terakhir dan dilakukannya evaluasi berupa soal post tes serta pembuatan lembar observasi. Siswa yang masuk dalam kategori siswa terakhir dibebaskan utnuk tidak mengikuti post tes ini.
2.
Tindakan Pemberian kesempatan pada kelompok terakhir yang belum melakukan presentasi pada pertemuan yang sebelumnya. Setelah kegiatan presentasi selesai guru mengajak siswa untuk mereview tentang materi pembelajaran, mengumumkan nama 106
siswa yang mendapatkan reward, yang kemudian dilanjutkan dengan evaluasi berupa post tes yang dikerjakan oleh masingmasing siswa. Pada pelaksanaan post tes ini, guru mengatur tempat duduk
siswa,
tidak
bergerombol
dengan
kelompoknya,
melainkan duduk sesuai absensi. Selain menilai siswa dari post tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh temannya pada saat presentasi, guru juga melakukan penilaian kepada siswa selama siswa melakukan presentasi di depan kelas yaitu tentang keaktifan siswa dalam menyampaikan pendapatnya.
3.
Observasi Dari hasil observasi ditemukan kelebihan pada pihak guru yang diberikan oleh observer yaitu ketepatan dalam pengaturan waktu pada saat presentasi sudah sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Dan penanggulangan siswa yang bekerja sama dalam mengerjakan test dilakukan dengan cara pengaturan pada posisi duduk siswa, sehingga test berjalan dengan tertib.
107
4.
Evaluasi Pada tahap evaluasi ini dari hasil evaluasi selama siklus ke 2 di dapat data bahwa adanya peningkatan keaktifan bila dibandingkan dengan siklus sebelumnya yaitu pada siklus 1. Hal itu dapat ditunjukkan dalam tabel dan grafik di bawah ini :
Grafik 4.3. Keaktifan Belajar Siswa Siklus II 6 5 4
Perhatian siswa baik
3
sangat baik Partisipasi siswa
2
baik Keaktifan siswa baik Kreatifitas siswa
1
Ketrampilan siswa baik
0 baik
sangat baik
baik
baik
baik
Keterangan : 1 = 0% – 20% ( 1 – 7 siswa)
= Sangat rendah
2 = 21% – 40% ( 8 – 14 siswa)
= Rendah
3 = 41% – 60% (15 – 21 siswa)
= Cukup
4 = 61% – 80% (22 – 28 siswa)
= Baik
5 = 81% –100% (29 – 25 siswa)
= Sangat baik
108
Tabel 4.3 Keaktifan belajar siswa siklus II Siklus I Kategori Penilaian Kel 1
Kel 2
Kel 3
Kel 4
Kel 5
Antusias
75
75
80
70
75
Perhatian
75
80
80
75
70
Aktifitas
70
75
85
75
80
Bertanya
75
75
70
75
70
Berpendapat
75
75
75
80
5
Mencatat
75
70
70
75
70
Minat dan motivasi
80
75
75
70
75
Mengerjakan tugas
85
70
85
75
80
Mengikuti pelajaran
80
70
75
80
80
Keberanian/ Kreatif
80
75
80
75
80
Kerjasama
80
75
70
75
70
Diskusi
75
80
70
75
75
Memberikan contoh
75
75
75
80
80
Penguasaan materi
80
75
70
80
75
Jumlah
1080
1045
1060
1060
1055
Rata-rata
77,1
74,6
75,7
75,7
75,3
Rara-rata kelas 75,68 (BAIK) Siklus 1I
109
Dari data evaluasi selama siklus 2 di dapat data bahwa terdapat peningkatan keaktifan belajar siswa jika dibandingkan dengan siklus sebelumnya yaitu siklus 1. Secara keseluruhan dilihat dari gambar grafik diatas menunjukkan adanya peningkatan pada perhatian siswa yaitu 23 siswa, partisipasi siswa sangat baik yaitu 29 siswa, keaktifan siswa menunjukkan sebanyak 22 siswa yaitu baik, kreatifitas siswa 20 yaitu baik serta ketrampilan siswa menunjukkan sebanyak 20 siswa yaitu baik. Peningkatan ini sangat baik karena setiap siklusnya menunjukkan peningkatan yang signifikan. Dari penilaian pada tabel menunjukkan adanya peningkatan keaktifan dan belajar siswa yaitu pada aspek perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran berupa antusias siswa mencatat, bertanya dan berpendapat, aspek partisipasi siswa tercermin pada antusias siswa dalam mengikuti pelajaran, memecahkan masalah, berargumen, keberanian dalam diskusi, dan kerjasama, sedangkan kreatifitas siswa dalam pembelajaran adalah ketrampilan siswa dalam memberikan contohcontoh yang disertai bukti berupa gambar peraga. Dari tabel di atas peningkatan keaktifan siswa menunjukkan sebesar (75, 68%) yang mana siswa belajar secara aktif dan sudah sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Dari pelaksanaan siklus terakhir ini dilakukan juga post tes yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II. Adalah sebagai berikut :
110
Tabel 4.2 Daftar Nilai Post Tes Siklus II Post tes No
Nama
Nilai Kelompok
Presentasi
U. harian
U. akhir
Predikat
1.
AC
80
75
83
79
Tuntas
2.
AN
80
70
75
75
Tuntas
3.
AW
80
70
70
73
Tuntas
4.
AR
70
75
72
72
Tuntas
5.
DY
80
80
83
81
Tuntas
6.
DP
70
80
70
73
Tuntas
7.
DR
80
70
72
74
Tuntas
8.
ENF
80
80
75
78
Tuntas
9.
ENS
70
70
83
74
Tuntas
10.
FW
70
70
65
68
Belum tuntas
11.
FH
80
90
71
77
Tuntas
12.
GF
80
75
80
78
Tuntas
13.
JA
80
70
83
77
Tuntas
14.
JS
70
70
72
70
Tuntas
15.
KU
80
85
83
82
Tuntas
111
16.
LP
80
75
73
76
Tuntas
17.
NW
70
75
68
71
Tuntas
18.
NA
80
70
70
73
Tuntas
19.
NK
80
85
72
79
Tuntas
20.
NB
80
90
83
84
Tuntas
21.
NKH
80
70
80
76
Tuntas
22.
OL
80
70
75
75
Tuntas
23.
OA
70
65
70
68
Belum tuntas
24.
RR
70
70
75
71
Tuntas
25.
RN
80
70
83
77
Tuntas
26.
NKH
80
75
73
76
Tuntas
27.
TP
80
90
75
81
Tuntas
28.
UL
80
85
70
78
Tuntas
29.
UM
80
70
70
73
Tuntas
30.
YA
80
75
90
81
Tuntas
31.
YS
80
70
83
71
Tuntas
32.
YL
70
75
65
70
Tuntas
33.
ZH
80
85
70
78
Tuntas
34.
NL
70
70
73
71
Tuntas
75,29 Rata – rata kelas (Baik)
112
Grafik 4.3 Nilai Post Tes Siklus II
90 80 70 60 50 nilai akhir
40 30 20 10 0 1 3
5 7
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33
Grafik 4.3 Ketuntasan Post Test Siklus II
35 30 25 20 15 10 5 0 Tuntas
Belum Tuntas
Prosentase ketuntasan :
a. Tuntas
= 32/34 x 100% = 94%
b. Belum Tunta
= 2/34 x 100% = 5% 113
Dari jumlah siswa kelas VIIIa sejumlah 34 siswa, siswa yang dinyatakan belum mencapai batas tuntas / KKM ada 2 orang yaitu OA dan FW, adapun yang menyebabkan kedua siswa tersebut “belum tuntas” adalah bahwa siswa tersebut ternyata terlibat di dalam kegiatan sekolah (OSIS) sehingga siswa jarang mengikuti mata pelajaran PKn, akibatnya mereka tertinggal materi dalam mengikuti pelajaran.
5.
Refleksi Dari siklus yang telah dilaksanakan selama proses pembelajaran, pada siklus ke II inilah yang menunjukkan adanya peningkatan, maka refleksi pada siklus ke II ini adalah bahwa kegiatan pembelajaran sudah adanya keberhasilan dalam keaktifan belajar siswa jika dibandingkan dengan siklus sebelumnya yaitu pada siklus I. Dapat dibuktikan dengan antusiasnya siswa dalam mengikuti pelajaran di dalam kelas. Adanya peningkatan pada rata-rata keaktifan belajar yaitu (75,68%) data tersebut menunjukkan bahwa kriteria yang ditentukan sebelumnya telah tercapai, sedangkan hasil belajar meningkat yang sebelumnya (73%) yaitu 25 siswa yang tuntas setelah diadakannya perbaikan pada siklus II siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak (94%) 32 siswa.
114
Dari hasil penelitian tindakan kelas, yaitu selama siklus I dan siklus II dinyatakan bahwa adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa, hal tersebut dapat dibuktikan dengan grafik di bawah ini :
Rekap Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II No
Rata-Rata
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
1.
Keaktifan
57,84%
67,88%
75,68%
2.
Hasil belajar
38% (56,6)
73% (70,85)
94% (75,29)
Grafik Rekap Aktivitas Belajar 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Pra Siklus
Siklus I
115
Siklus II
Grafik Rekap Hasil Belajar 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Pra Siklus
Siklus I
116
Siklus II
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian Di dalam suatu kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan di dalam kelas diperlukan adanya suatu inovasi agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tidak monoton, disinilah seorang guru dituntut untuk merancang pelajaran agar menyenangkan seperti dengan penggunaan model-model pembelajaran baru, pemberian reward ataupun dengan penggunaan metode pengajar yang menyenangkan agar keaktifan dan hasil belajar siswa meningkat, dan tidak menciptakan rasa bosan pada siswa. Dalam pembelajaran dikenal berbagai macam model pembelajaran, salah satunya model pembelajaran kooperatif Think – Pair – Share. Teknik mengajar dengan tipe pembelajaran ini sangat efektif karena aktivitas pada pembelajaran ini menekankan pada kesadaran perlunya belajar untuk mengaplikasikan pengetahuan, konsep, pemahaman ataupun analisis suatu masalah di mana siswa merasa senang dapat menyumbangkan pendapat kepada anggota lain dalam kelompoknya yaitu saling membantu satu sama lain. Menurut (Anita Lie, 2002) dalam pembelajaran kooperatif Think – Pair – Share siswa secara individu dapat mengembangkan pemikirannya masing-masing karena adanya waktu berpikir (think-time), sehingga kualitas jawaban siswa juga meningkat. Pembelajaran ini juga dapat mengoptimalkan partisipasi siswa, yang mana dengan metode klasikal hanya memungkinkan satu siswa maju dan membagikan hasilnya untuk seluruh kelas, tetapi Think –
117
Pair – Share memberikan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain. Sedangkan menurut (Frank Lyman, 1981) Pembelajaran Think – Pair – Share merupakan model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan struktural (PS). Pendekatan ini memberi penekanan pada penggunaan struktur atau prosedur tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Think – Pair – Share memiliki prosedur yang diterapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu sehingga siswa mempunyai kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerjasama dalam kelompok. Jadi penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran kooperatif Think – Pair – Share ini sangat membantu dalam peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa. 1.
Keaktifan siswa a. Dalam mata pelajaran PKn yang memiliki banyak konsep dan pengetahuan dalam cara pengajarannya siswa dituntut untuk aktif agar tidak hanya tahu sebatas pemahaman saja tetapi siswa mampu menerapkan apa yang mereka dapat dalam pelajaran PKn dengan kehidupan nyata. Setelah kita amati pada berlangsunganya pelajaran PKn yang terjadi pada tahapan pra siklus yang mana guru cenderung menggunakan metode ceramah atau menggunakan cara pengajaran konvensional
siswa
cenderung 118
pasif.
Kemudian
setelah
dilakukannya perbaikan pelajaran dengan mengubah metode pengajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan metode “Think – Pair – Share” pada siklus I dan siklus II, siswa yang sebelumnya terlihat pasif berubah menjadi aktif dalam mengikuti pelajaran, terbukti dengan antusias siswa pada saat berpendapat dan menyampaikan hasil presentasi kelompok di depan kelas. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil data keaktifan siswa pada tahap pra siklus (57,84) dengan kategori cukup, pada siklus I sebesar (67,88%) cukup dan pada tahap siklus II mengalami peningkatan menjadi (75,68%) yang menunjukkan kriteria baik dan sesuai dengan yang diharapkan. b. Dengan penggunaan metode kooperatif Think – Pair – Share ini juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, pada tahap pra siklus terdapat (38%) sejumlah 13 siswa yang dinyatakan “tuntas” dengan rata-rata (56,6), pada siklus I sebanyak 25 siswa (73%) dinyatakan “tuntas” dengan rata-rata (70,85), sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu menjadi 32 siswa “tuntas” dengan prosentase (94%) dengan nilai rata-rata (75,29). Dari hasil belajar siswa yang dicapai menunjukkan bahwa siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran dikarenakan suasana dan cara pengajaran di dalam kelas lebih menyenangkan, siswa ternyata lebih antusias dalam mengikuti pelajaran dengan 119
adanya pemberian reward sehingga siswa menjadi lebih termotivasi. Jadi penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode “Think – Pair – Share” ternyata tidak hanya bisa diterapkan pada mata pelajaran matematika saja, tetapi dapat juga digunakan untuk pengajaran pelajaran PKn, hal ini diperjelas dengan adanya peningkatan kreatifitas dan hasil belajar siswa di dalam hasil penelitian.
120