BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Media pembelajaran berbasis android dengan program Construct 2 pada materi bangun ruang sisi datar untuk siswa SMP kelas 8 dikembangkan dengan model pengembangan dari ADDIE yang terdiri dari lima tahap yaitu tahap analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut ini merupakan hasil dari tahap pengembangan yang telah dilakukan. 1.
Analisis (Analysis) a.
Analisis Karakteristik Siswa Siswa yang dijadikan sebagai subjek penelitian yaitu siswa kelas 8 B
SMP Negeri 2 Madiun. Menurut hasil wawancara terhadap guru matematika di SMP Negeri 2 Madiun diketahui bahwa nilai matematika siswa kelas 8 B sudah cukup baik namun ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan untuk memahami materi yang disampaikan. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan kemampuan antar siswa yang satu dengan yang lain. b.
Analisis Situasi Berdasarkan wawancara diketahui bahwa rata-rata pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, kerja kelompok. Selain itu, pembelajaran juga menggunakan alat peraga matematika yang masih klasikal sehingga membutuhkan banyak waktu sehingga pembelajaran tidak sampai pada tujuan yang diharapkan. Peneliti mengembangkan media
37
pembelajaran berbasis android. Adapun respon guru terhadap pengembangan ini sangat mendukung jika peneliti mengembangkan media pembelajaran berbasis android dan diuji cobakan di dalam kelas. c.
Analisis Teknologi Penggunaan teknologi android di sekolah kurang dimanfaatkan dalam
pembelajaran. Selama ini android belum digunakan secara maksimal terutama pada bidang pendidikan. Pengembangan yang dilakukan oleh peneliti menggunakan software Construct 2. Construct 2 merupakan sebuah software yang digunakan untuk membuat aplikasi android yang dapat menampilkan gabungan grafis, animasi, suara serta interaktifitas dengan pengguna. Selain itu, Construct 2 dapat digunakan dengan mudah karena lebih banyak menggunakan sistem Drag and Drop dan tidak perlu menggunakan kode pemrograman seperti pada software pembuat aplikasi adroid pada umumnya. Pada software Construct 2 terdapat menu System Event dan Behaviors yang memiliki fungsi sebagai pengganti dalam memasukkan kode-kode program. System Event ini akan membantu pengembang dalam memasukkan logika-logika agar aplikasi yang dapat berjalan dengan semestinya. Sedangkan Behaviors sendiri ini akan membantu dalam hal pergerakan objek, efek transisi, dan berbagai fungsi lainnya (Putra, 2015). Tampilan media yang telah dibuat dapat dilihat dengan menekan menu mulai dan tampilan akan diarahkan ke browser karena pada dasarnya aplikasi ini berbentuk HTML5. Setelah media selesai dibuat maka file aplikasi akan diubah menggunakan Intel XDK sehingga dapat digunakan pada android.
38
Berdasarkan hasil observasi, SMP Negeri 2 Madiun belum pernah menggunakan
android
di
dalam
pembelajaran.
Penggunaan
media
pembelajaran berbasis android dapat menarik antusias siswa dalam pembelajaran karena rata-rata siswa sudah memiliki android. Selain itu, respon guru sangat positif dengan adanya pembelajaran menggunakan android. d.
Analisis Kurikulum Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum 2013 dengan Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) untuk SMP Kelas 8 semester 2 materi Bangun Ruang Sisi Datar sebagai berikut. Tabel 4. SK/KD dan Indikator STANDAR KOMPETENSI 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata KOMPETENSI DASAR INDIKATOR 3.9 Menentukan luas permukaan 3.9.1 Menentukan luas dan volume kubus, balok, permukaan kubus, balok, prisma dan limas prisma, dan limas 3.9.2 Menentukan volume kubus, balok, prisma, dan limas Dari hasil analisis karakteristik siswa, analisis situasi, analisis teknologi, dan
analisis
kurikulum,
maka
akan
dikembangkan
sebuah
media
pembelajaran berbasis android pada materi bangun ruang sisi datar. 2.
Desain (Design) Tahap selanjutnya adalah membuat desain/ perancangan media
pembelajaran. Tahap desain ini terdiri dari menyusun storyboard, membuat rancangan tampilan, perbaikan sesuai saran dari ahli media dan ahli materi
39
sebelum akhirnya diuji cobakan di dalam kelas. Berikut akan ditunjukkan diagram rancangan media pembelajaran media yang akan dikembangkan. Intro
Petunjuk Penggunaan
Menu Utama
KD
Kubus Definisi Unsur Jaring-jaring Luas Permukaan Volume
Materi
Balok Definisi Unsur Jaring-jaring Luas Permukaan Volume
Latihan
Prisma Definisi Unsur Jaring-jaring Luas Permukaan Volume
Evaluasi
Profil
Limas Definisi Unsur Jaring-jaring Luas Permukaan Volume
Exit
Gambar 4. Diagram Rancangan Media Pembelajaran Sedangkan
Storyboard
digunakan
untuk
memudahkan
dalam
menentukan tampilan yang akan dibuat dalam media pembelajaran, sehingga dapat mempermudah pengembang untuk menentukan bahan-bahan yang harus dilengkapi. Storyboard dapat dilihat pada lampiran D2.
40
Rancangan tampilan media pembelajaran terdiri atas: (1) Intro dan Petunjuk Penggunaan Media; (2) Menu Utama; (3) SK/KD; (4) Materi, yang terdiri dari bangun ruang kubus, balok, prisma, dan limas; (5) Latihan Soal; (6) Evaluasi; (7) Profil; (9) Navigasi Exit. Pada rancangan media pembelajaran, disusun dengan memadukan bahan-bahan yang akan digunakan diantaranya adalah navigasi, animasi gerak, suara, gambar, dan teks. 3.
Pengembangan (Development) Setelah diperoleh desain isi media dan storyboard, pada tahap pengembangan
peneliti membuat media pembelajaran. Adapun tahap pengembangan adalah sebagai berikut: a. Pembuatan Media Pembelajaran Media pembelajaran yang dikembangkan menggunakan aplikasi Construct 2. Selain itu, peneliti menggunakan beberapa aplikasi pendukung seperti Microsoft Word untuk teks, Microsoft Power Point untuk gambar, Corel DRAW X7 untuk mengolah gambar, MP3 2 Ogg Lab 2004 untuk mengolah suara, dan Intel XDK untuk menyimpan dalam bentuk aplikasi android. Model media secara umum terdiri dari petunjuk penggunaan media, menu utama yang tediri dari SK/KD, Materi, Latihan Soal, Evaluasi, dan Profil. Berikut ini adalah tampilan media yang telah dikembangkan. Tampilan media yang lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran D3.
41
1) Intro Intro merupakan tampilan pembuka media sebelum masuk pada menu utama. Halaman ini menampilkan logo UNY. Pengguna dapat menekan tombol Skip untuk melanjutkan ke tampilan berikutnya.
Gambar 5. Halaman Intro
2) Petunjuk Penggunaan Media Petunjuk penggunaan media berisi tentang tata cara menggunakan media dan dilengkapi dengan gambar-gambar menu yang tersedia pada media pembelajaran.
Gambar 6. Halaman Petunjuk
42
3) Menu Utama Menu utama berisi menu KD, Materi, Latihan Soal, Evaluasi, dan Profil. Selain itu, pada menu utama juga terdapat menu kembali ke petunjuk dan menu Exit.
Gambar 7. Halaman Menu Utama a) KD KD berisi kompetensi dasar materi bangun ruang sisi datar. Berdasarkan kurikulum 2013, KD untuk materi Bangun Ruang Sisi Datar adalah menentukan luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.
Gambar 8. Halaman Kompetensi Dasar
43
b) Materi Materi berisi menu materi Bangun Ruang Sisi Datar yang meliputi menu Kubus, menu Balok, menu Prisma, dan menu Limas. Selain itu, di masingmasing menu bangun ruang sisi datar terdapat menu Pengertian, menu unsur, menu Jaring-jaring, menu Luas permukaan dan menu Volume.
Gambar 9. Halaman Menu Materi
Gambar 10. Halaman Materi Kubus
44
Gambar 11. Halaman Materi Balok
Gambar 12. Halaman Materi Prisma
Gambar 13. Halaman Materi Limas
45
c) Latihan Soal Latihan soal berisi 10 soal latihan beserta pembahasan setiap soalnya sehingga siswa dapat mengetahui penyelesaian soal dengan tepat.
Gambar 14. Halaman Latihan Soal
Gambar 15. Halaman Pembahasan Latihan Soal d) Evaluasi Evaluasi berisi soal evaluasi dan akan menampilkan skor yang akan diperoleh oleh siswa setelah menyelesaikan semua soal yang ada di dalamnya.
46
Gambar 16. Halaman Petunjuk Evaluasi
Gambar 17. Halaman Evaluasi
47
e) Profil Profil berisi tentang data diri pengembang.
Gambar 18. Halaman Profil Pengembang b.
Hasil uji kelayakan media Hasil kelayakan media diambil dari hasil angket penilaian media oleh ahli
media dan ahli materi untuk mengetahui kelayakan media sebelum dilakukan uji coba dalam pembelajaran. Ulasan dari ahli media dan ahli materi dapat menjadi acuan untuk melakukan perbaikan pada media yang dikembangkan. Berikut spesifikasi saran yang diberikan serta dengan revisi yang dilakukan oleh pengembang: 1) Ukuran font diperbesar Ukuran font pada media pembelajaran sebelum direvisi sangat kecil sehingga perlu untuk mengubah ukuran font lebih besar agar dapat dilihat dengan mudah oleh siswa.
48
Gambar 20. Tampilan teks setelah revisi
Gambar 19. Tampilan teks sebelum revisi
2) Perlu ditambahkan animasi untuk memperjelas materi Animasi yang digunakan sebelum revisi sangat kurang sehingga media pembelajaran kurang menarik sehingga pengembang perlu menambah animasi agar tampilan menjadi lebih menarik dari sebelumnya. Animasi dibuat agar dapat bergerak sehingga siswa dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan.
Gambar 21. Tampilan gambar sebelum revisi 3) Perlu petunjuk penggunaan media
Gambar 22. Tampilan animasi setelah revisi
Sebelum revisi media tidak dilengkapi dengan petunjuk penggunaan media sehingga perlu adanya petunjuk penggunaan media agar mempermudah siswa untuk menggunakan media.
49
Gambar 23. Tampilan petunjuk penggunaan setelah revisi Berdasarkan hasil analisis penilaian media oleh ahli media dan ahli materi, menyatakan bahwa media layak untuk diuji cobakan dengan revisi yang telah diberikan. Setelah dilakukan perbaikan media sesuai dengan saran yang telah diberikan, media telah siap untuk dilakukan uji coba pada tahap implementasi dalam pembelajaran. 4.
Implementasi (Implementation) Tahap implementasi ini dilakukan uji coba media pembelajaran. Sebelum
melakukan uji coba, peneliti melakukan persiapan sebelum melakukan uji coba. Persiapan yang dilakukan adalah mengenalkan media pembelajaran kepada guru sebelum melakukan pembelajaran di dalam kelas serta mendistribusikan media pembelajaran berupa apk. kepada siswa. Peneliti mendistribusikan apk media pembelajaran ke andorid menggunakan aplikasi Bluetooth. Pendistribusian dilakukan satu hari sebelum uji coba ketika jam istirahat berlangsung. Tahap selanjutnya, melakukan uji coba media pembelajaran terhadap siswa kelas 8 B di
50
SMP Negeri 2 Madiun sebanyak 25 siswa. Uji coba dilaksanakan tiga kali yaitu pada tanggal 9, 14, dan 17 Nopember 2016. Pada uji coba pertama, di awal pertemuan guru membuka pembelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada hari pertama, materi yang disampaikan adalah kubus dan balok. Siswa diarahkan untuk membaca petunjuk menggunakan media pembelajaran terlebih dahulu. Selanjutnya, siswa mulai mempelajari materi kubus, balok, dan prisma dengan menggunakan media pembelajaran yang telah diinstal di android masing-masing. Siswa diminta untuk mengerjakan latihan soal pada menu soal latihan yang tersedia di media pembelajaran. Pada uji coba kedua, guru melanjutkan pembelajaran ke materi selanjutnya yaitu limas dan mengerjakan soal evaluasi pada media pembelajaran. Siswa mempelajari materi Limas dan mengerjakan soal evaluasi pada media pembelajaran supaya siswa dapat mengukur pemahaman tentang materi bangun ruang sisi datar. Pada menu Evaluasi siswa akan mengetahui skor yang mereka dapatkan dan melakukan refleksi di akhir pembelajaran. Pada uji coba ketiga, terdapat dua siswa yang tidak dapat mengikuti pembelajaran karena melakukan persiapan untuk lomba yang akan dilakukan minggu depannya. Selain itu, guru mata pelajaran matematika datang terlambat karena menghadiri rapat sehingga pada uji coba ketiga pembelajaran dibuka oleh peneliti, setelah membuka pertemuan, peneliti lalu membagikan lembar tes hasil belajar siswa dan mengawasi kegiatan selama berlangsung. Tes ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa pada materi bangun ruang sisi datar menggunakan media pembelajaran berbasis andorid. Setelah melakukan tes, siswa
51
diminta untuk mengisi angket respon siswa yang telah diberikan dan dikumpulkan kembali di meja guru. Selama melakukan uji coba terdapat beberapa keterbatasan diantaranya adalah terdapat 4 siswa dari 25 siswa yang tidak memiliki smartphone jenis android yang dapat diinstal media pembelajaran dan supaya pembelajaran dapat berjalan dengan baik maka beberapa siswa membentuk kelompok yang terdiri dari dua orang. Selain itu, pelaksanaan uji coba memiliki keterbatasan waktu sehingga peneliti harus menyesuaikan jadwal sekolah supaya tidak menggangu jam pelajaran yang berlangsung. Sampai pada uji coba berakhir tidak dapat kendala lain yang sangat berat sehingga tahap implementasi dapat berjalan dengan lancar dan terlihat siswa tertarik dengan pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran berbasis android. 5.
Evaluasi (Evaluation) Pada tahap evaluasi, peneliti menganalisis penilaian media oleh ahli media
dan ahli materi. Evaluasi juga dilakukan dengan menganalisis angket respon siswa, tes hasil belajar siswa, dan angket evaluasi media oleh guru. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran yang telah dikembangkan. a.
Evaluasi media oleh dosen ahli Setelah dilakukan analisis evaluasi media dan implementasi di dalam kelas,
diperoleh hasil penilaian angket oleh dosen ahli. Hasil perhitungan media selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C2 dan C3. Hasil penilaian tiap aspek oleh dosen ahli dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut.
52
Tabel 5. Hasil penilaian oleh dosen ahli No. Aspek 1 Kualitas isi dan tujuan 2 Kualitas instruksional 3 Kualitas teknis Rata-rata keseluruhan Kriteria
Rata-rata tiap aspek 4 4 3,94 3,98 Baik
Berdasarkan hasil evaluasi oleh dosen ahli dapat disimpulkan bahwa penilaian media pembelajaran memiliki kriteria “Baik” dengan rata-rata skor keseluruhan penilaian media sebesar 3,98 dari skor 5. b.
Respon siswa Data angket respon siswa digunakan sebagai penilaian kelayakan media
pembelajaran. Untuk respon siswa, diperoleh skor sebagai berikut. Tabel 6. Data Hasil Analisis Angket Respon Siswa No. Aspek Skor 1 Kesenangan 4,32 2 Motivasi 4,02 3 Kemudahan 4,08 4 Ketertarikan 4,14 Skor rata-rata 4,14
Kategori Sangat Baik Baik Baik Baik Baik
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa respon siswa terhadap media yang dikembangkan memperoleh skor rata-rata 4,14 sehingga memenuhi kriteria “Baik”. Hasil analisis respon siswa selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C5. c.
Tes Hasil Belajar Tes
hasil
belajar
digunakan sebagai
pendukung
kelayakan
media
pembelajaran. Tes dilakukan pada uji coba hari terakhir. Namun pada hari terakhir terdapat 2 siswa yang tidak dapat mengikuti tes karena persiapan lomba sehingga tes diikuti oleh 23 siswa. Berikut adalah tabel analisis tes hasil belajar.
53
Tabel 7. Analisis Data Tes Hasil Belajar Jumlah Siswa Tuntas 19 Tidak Tuntas 4 Total 23 Rata-rata nilai keseluruhan 81,13
Presentase 82,6 % 17,4 %
Berdasarkan tabel analisis data tes hasil belajar didapatkan bahwa banyaknya siswa yang tuntas sebanyak 19 siswa atau 82,6% dari banyaknya siswa yang mengikuti tes. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang digunakan efektif. d.
Evaluasi media oleh guru Penilaian media oleh guru digunakan sebagai acuan untuk kelayakan media
pembelajaran yang dikembangkan. Berikut adalah hasil evaluasi media oleh guru mata pelajaran. Tabel 8. Hasil Evaluasi Media oleh Guru Kualitas Isi dan Tujuan No. Indikator 1. Kesesuaian materi dengan kurikulum 2. Kejelasan tujuan pembelajaran 3. Kesesuaian media dengan materi 4. Kemudahan memahami materi yang disajikan 5. Ketepatan penggunaan tata bahasa, ejaan, dan kalimat 6. Kemudahan memahami bahasa yang digunakan 7. Kesesuaian bahasa dengan perkembangan peserta didik 8. Kesesuaian dengan saintifik Rata-rata skor kualitas isi dan tujuan Kualitas Instruksional No. Indikator 1. Kesesuaian dengan pendekatan saintifik
54
Skor
Kriteria
5
Sangat Baik
5
Sangat Baik
5
Sangat Baik
5
Sangat Baik
4,5
Sangat Baik
4
Baik
4
Baik
4,6 4,64
Sangat Baik Sangat Baik
Skor
Kriteria
5
Sangat Baik
2.
Kualitas memotivasi peserta didik 3. Memberikan bantuan dan kesempatan belajar 4. Keterlibatan aktif peserta didik 5. Kesesuaian permasalahan dalam media pembelajaran dengan materi 6. Pemberian umpan balik terhadap latihan soal Rata-rata skor kualitas instruksional Kualitas Teknis No. Indikator 1. Kejelasan petunjuk penggunaan 2. Keinteraktifan media 3. Kemudahan pengoperasian 4. Tampilan materi, soal, dan jawaban 5. Keterbacaan media 6. Kesesuaian tata letak dan visual benda dalam media 7. Kesesuaian warna 8. Kesesuaian huruf 9. Kesesuaian gambar 10. Kesesuaian audio Rata-rata skor kualitas teknik Rata-rata skor keseluruhan
4
Baik
5
Sangat Baik
5
Sangat Baik
5
Sangat Baik
4,4
Sangat Baik
4,73
Sangat Baik
Skor 5 5 5
Kriteria Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
5
Sangat Baik
5
Sangat Baik
5
Sangat Baik
5 5 5 5 5 4,8
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
Berdasarkan data hasil validasi di atas, diperoleh rata-rata skor keseluruhan penilaian media oleh guru sebesar 4,8 dari skor 5 dengan kriteria “Sangat Baik” sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kualifikasi valid. B. Pembahasan Pada tahap analisis dilakukan beberapa analisis diantaranya adalah analisis karakteristik siswa, analisis situasi, analisis teknologi, dan analisis kurikulum. Tahap ini dilakukan dengan mengkaji teori yang relevan dan melakukan wawancara dengan guru matematika.
55
Tahap desain dilakukan dengan membuat storyboard, membuat diagram rancangan media pembelajaran, serta membuat dan memilih komponenkomponen yang digunakan untuk membuat
media pembelajaran yang
dikembangkan. Komponen yang digunakan antara lain; tampilan latar, animasi, audio, navigasi, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta penyusunan
instrumen
penelitian.
Selanjutnya
adalah
membuat
media
pembelajaran dengan menggunakan software Construct 2. Peneliti memilih menggunakan software Construct 2 untuk mengembangkan media pembelajaran karena software ini merupakan software yang sederhana untuk membuat aplikasi berbasis android dikarenakan dalam software ini tidak memerlukan bahasa pemrograman sehingga lebih mudah dalam membuat aplikasi berbasis android. Pembuatan media pembelajaran dilakukan dengan membuat dan memilih komponen yang akan digunakan. Komponen tersebut dibuat dengan menggunakan Powerpoint agar mempermudah dalam pembuatan komponen-komponen yang akan digunakan pada media pembelajaran. Setelah komponen yang akan digunakan telah siap, tahap selanjutnya adalah tahap pengembangan. Tahap pengembangan dilakukan dengan membuat naskah materi dan soalsoal yang akan ditampilkan pada media. Selain itu, pengembang menggunakan MP3 2 Ogg Lab 2004 untuk mengolah suara yang akan digunakan pada media pembelajaran agar lebih menarik perhatian siswa. Setelah media pembelajaran telah selesai dibuat menggunakan Construct 2 maka pengembang harus mengubah file HTML5 ke dalam bentuk apk. terlebih dahulu dengan menggunakan software Intel XDK sehingga media pembelajaran dapat digunakan pada android. Setelah
56
itu, media pembelajaran divalidasi oleh dua dosen ahli yaitu ahli materi dan ahli media. Saran dan masukan yang diperoleh dari hasil validasi digunakan sebagai acuan dalam memperbaiki media pembelajaran. Adapun saran dan masukan yang diberikan adalah mengubah ukuran font menjadi lebih besar agar dapat dibaca dengan jelas serta menambahkan animasi gerak pada tampilan materi bangun ruang sisi datar sehingga tampilan dapat menarik perhatian siswa ketika menggunakan media pembelajaran. Setelah dilakukan penilaian oleh ahli dosen, media pembelajaran yang dikembangkan tergolong dalam kriteria “Baik” dengan skor rata-rata keseluruhan 3,98 sehingga media pembelajaran memenuhi aspek kevalidan. Pada tahap implementasi dilakukan dengan ujicoba produk di SMP Negeri 2 Madiun kelas 8 B yang diikuti oleh 25 siswa. Implementasi dilakukan dengan distribusi produk ke android siswa satu per satu dan mulai dilakukan uji coba produk dalam pembelajaran. Pada tahap uji coba terlihat antusiame seluruh siswa yang mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil uji coba, terdapat beberapa kekurangan. Salah satu kekurangannya terletak pada menu Exit pada tampilan Evaluasi yang sebaiknya tidak ditampilkan. Selain itu juga terdapat menu Home pada evaluasi yang sebaiknya hanya ditampilkan pada tampilan skor akhir. Hal ini bertujuan agar siswa dapat mengerjakan soal sampai selesai. Setelah pembelajaran selesai, guru dan siswa diminta mengisi angket respon untuk mengetahui respon guru dan siswa terhadap media pembelajaran yang telah dikembangkan. Tahap evaluasi dilakukan dengan menganalisis data hasil penelitian yang berupa penilaian media oleh dosen ahli dan data hasil respon siswa dan guru
57
terhadap media pembelajaran yang dikembangkan. Berdasarkan hasil penilaian media pembelajaran oleh dosen ahli, media pembelajaran yang dikembangkan memperoleh rata-rata skor keselurahan 3,98 yang tergolong dalam kriteria “Baik” sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang digunakan telah memenuhi aspek kevalidan. Berdasarkan hasil respon siswa diperoleh skor ratarata 4,14 yang termasuk dalam kriteria baik. Hasil respon siswa tersebut ditinjau dari aspek kesenangan adalah 4,32 dengan kriteria sangat baik, aspek motivasi adalah 4,02 dengan kriteria baik, aspek kemudahan adalah 4,08 dengan kriteria baik, dan aspek ketertarikan adalah 4,14 dengan kriteria baik. Dari hasil angket respon siswa dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran memenuhi aspek kepraktisan. Sedangkan berdasarkan hasil respon guru diperoleh rata-rata skor sebesar 4,8 yang tergolong dalam kriteria “Sangat Baik” sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang digunakan telah memenuhi aspek kepraktisan. Berdasarkan hasil tes hasil belajar siswa, presentase ketuntasan sebesar 82,6% dengan nilai rata-rata 81,13 sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang digunakan telah memenuhi aspek keefektifan. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa media pembelajaran berbasis android dengan software Construct 2 pada materi bangun ruang sisi datar untuk siswa SMP kelas 8 yang berkualitas dari aspek kevalidan, keefektifan dan kepraktisan.
58
C. Keterbatasan Penelitian Pengembangan media pembelajaran ini tidak terlepas dari keterbatasanketerbatasan peneliti. Berikut adalah keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian. 1. Terdapat siswa yang tidak membawa android sehingga beberapa membentuk kelompok untuk menggunakan media pembelajaran dalam uji coba tersebut dan dapat mempengaruhi respon siswa dalam menggunakan media pembelajaran. 2. Keterbatasan waktu uji coba karena dilakukan diluar jam pembelajaran sehingga harus menyesuaikan dengan jadwal sekolah.
59