BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penlitian yang didapatkan adalah berupa skor hasil belajar siswa yang diperleh dengan menggunakan tes hasil belajar.
Kelas eksperimen dan kontrol
diberikan posttest setelah kedua kelas tersebut diberikan perlakuan dimana untuk kelas kontrol menggunakan model pe,mbelajaran kooperatif tipe the power of two sedangkan untuk kelas kontrol menggunakan model pembelajaran kooperatif konvensional.. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai skor rata-rata hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen sebesar 43,35 sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 30,95. Data hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol
lebih jelas dilihat pada
lampiran 7. Dari data tersebut terlihat bahwa capaian nilai skor rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Dalam penelitian ini, data diolah dengan menggunakan uji analisis data, uji normalitas dan uji homogenitas serta uji hipotesis. Uji normalitas menggunakan Chi Kuadrat, untuk uji homogenitas menggunakan metode Uji-F, dan untuk uji hipotesis menggunakan rumus Uji-t. 4.1.1 Analisis Data Hasil Penelitian 1. Pengujian Normalitas Data Pengujian normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas yang digunakan adalah metode Chi Kuadrat ( c 2 ). Hasil analisis uji normalitas dapat dilihat pada table berikut : Table 5. Hasil uji normalitas Kelas
Jenis skor
c 2 hitung
c 2 tabel
keterangan
Eksperimen
Hasil belajar
3,8057
9,488
Normal
kontrol
Hasil belajar
3,8090
9,488
Normal
Hasil pengujian normalitas data kelas eksperimen dan kelas kontrol di atas menunjukkan bahwa c 2 hitung £ c 2 tabel dengan demikian H0 diterima dan H1 ditolak artinya data skor hasil belajar siswa terdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 8. 2. Pengujian Homogenitas Data Analisis uji homogenitas data bertujuan untuk menguji apakah sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang memiliki variansi sama. Teknik uji yang digunakan adalah Uji-F dengan taraf signifikan (α) = 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 9, diperoleh ហ berarti ហ
旰reƅǴ
< ហran
H
memiliki variansi sama.
旰reƅǴ
sebesar 0,562 dan nilai ហran H = 2,15
maka sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang
3. Pengujian Hipotesis pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe the power of two dengan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunaka rumus Uji-t. Berdasarkan hasil uji hipotesis sesuai yang terdapat pada lampiran 10, diperoleh bahwa nilai 牰 旰reƅǴ sebesar 6,47 dengan criteria pengujian pada taraf signifikan α = 0,05 dengan dk = n1+n2-2 terima H0 jika – t1-2α
旰reƅǴ < t1-1/2α
dimana t1-1/2α didapat dari daftar table distribusi t
dengan dk = n1+n2-2 dan peluang (t1-1/2α), untuk harga lainnya H0 ditolak. Sehingga dfiperoleh t1-1/2(0.05) (20+20-2) = 2,02. Oleh karena 牰 旰reƅǴ > 牰ran H berarti H0 ditolak dan H1 diterima maka hipotesis penelitian teruji dimana terdapat perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe the power of two dengan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran koperatif tipe STAD. 4..2 Pembahasan Tahap awal peneliti menyiapkan instrumen penelitian untuk mengumpulkan data yakni tes hasil belajar siswa (dapat dilihat pada lampiran 3). Bentuk tes yang digunakan adalah essay. Soal tes memenuhi ranah kognitif pengetahuan (C1) pada soal nomor 1,2,3, ranah kognitif pemahaman (C2) pada soal nomor 4,5,6, dan ranah kognitif penerapan (C3) pada soal nomor 7,8,9. Sebelum digunakan, soal tes diuji
coba untuk mengetahui kevalidan butir soal yang akan digunakan. Dari hasil uji coba (dapat dilihat pada lampiran 5) sumua butir soal dinyatakan valid. Penelitian ini menggunakan model pembe pembelajaran kooperatif tipe the power of two dengan teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Dengan teknik tersebut didapat dua kelas sebagai sampel yaitu kelas XI TKJ 1 dan kelas XI TKJ 3, dengan kelas eksperimen adalah kelas XI TKJ 3 dan kelas kontrol adalah kelas XI TKJ 1. Setelah kedua kelas tersebut diberikan perlakuan peneliti memberikan posttest yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Dari hasil posttest diperoleh perbandingan hasil belajar sisw siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Gambar perbandingan hasil belajar siswa tiap butir
skor rata-rata
soal kelas eksperimen dan kelas control disajikan pada gambar berikut : 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0
0,95
0,85 0,80 0,61
0,37
0,83
0,88. 0,72
0,53
0,77 0,76 0,68 0,63
0,82
0,77 0,47
0,50
0,55
soal soal soal soal soal soal soal soal soal nomor nomor nomor nomor nomor nomor nomor nomor nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Eksperimen
Kontrol
Gambar 7. Skor rata-rata rata hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk tiap butir soal
Dari gambar 7 tersebut dapat diketahui bahwa
siswa yang
belajar
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe the power of two lebih menguasai konsep materi termodinamika dibandingkan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dari gambar tersebut untuk butir soal nomor 1 terlihat bahwa rata-rata skor hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 0,85 dan kelas control sebesar 0,80. Untuk soal nomor 2 skor rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 0,61 dan kelas control sebesar 0,37. Untuk soal nomor 3 skor rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 0,95 dan kelas control sebesar 0,88. Untuk soal nomor 4 skor rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 0,72 dan kelas control sebesar 0,53 Untuk soal nomor 5 skor rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 0,83 dan kelas control sebesar 0,68. Untuk soal nomor 6 skor rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 0,77 dan kelas control sebesar 0,63. Untuk soal nomor 7 skor rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 0,76 dan kelas control sebesar 0,47. Untuk soal nomor 8 skor rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 0,77 dan kelas control sebesar 0,50. Untuk soal nomor 9 skor rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 0,82 dan kelas control sebesar 0,55. Dari tiap butir soal diperoleh skor rata-rata perbandingan capaian hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada tiap ranah kognitif. perbandingan capaian hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol tiap ranah kognitif disajikan pada gambar berikut :
0.8 skor rata-rata
0.8
0.68
0.77
0.78 0.61
0.51
0.6 0.4 0.2 0 C1
C2 Eksperimen
C3 Kontrol
Gambar 8. Skor rata-rata rata hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk tiap ranah kognitif. Dari gambar mbar
tersebut dapat diketahui bahwa
siswa yang
belajar
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe the power of two mencapai nilai ranah kognitif lebih tinggi dibandingkan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Dari gambar telihat bahwa pencapaian tingkat ranah kognitif yang lebih merata adalah kelas eksperimen dengan hasil rata-rata ranah anah kognitif C1 sebesar 0,80, 0,80 C2 sebesar 0,77, dan C3 sebesar 0,78 0,78. Sedangkan untuk kelas control hasil rata-rata ranah kognitif if C1 sebesar 0,68 , C2 sebesar 0,61 , dan C3 sebesar 0,51. 0,51 Dari hasil tersebut terlihat bahawa untuk kelas eksperimen mencapai skor rata rata-rata rata tertinggi pada ranah kognitif C1 0,80, C3 0,78, dan C2 0,77. Sedangkan untuk kelas control mencapai skor rata-rata rata tertinggi pada ranah kogniti kognitiff C1 0,68 , C2 0,61 , dan C3 0,51. 0,
Secara keseluruhan distribusi skor hasil belajar siswa dari kedua kelas menunjukan bahwa skor rata rata-rata rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa kelas kontrol, seperti tampak pada gambar berikut :
43.35
skor rata-rata
50
30.95
40 30 20 10 0 Eksperimen
Kontrol
Eksperimen
Kontrol
Gambar 9. Distribusi skor rata rata-rata rata hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Dari gambar terlihat bahwa nilai rata rata-rata rata hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 43,35 dan kelas control sebesar 30,95. Nilai tersebut menunjukan perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan selisih skor rata-rata rata sebesar 12,40. Hal ini disebabkan pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran the power of two membuat siswa lebih aktif secara berpasangan dan individu sehingga siswa belajar secara mandiri dan meningkatkan pencapaian akademik secara merata. Sedangkan pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD cenderung
melibatkan ibatkan banyak orang siswa dalam satu kelompok sehingga keaktifan siswa tidak
terdistribusi merata dimana hanya beberapa siswa aktif saja yang berperan dalam kelompok sementara siswa lainnya tidak merespon apa yang seharusnya dikerjakan sehingga pencapaian akademik tidak menunjukan hasil yang maksimal secara merata. Pencapaian hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan pembelajaran Kooperatif
Tipe The power of two sesuai dengan teori kelebihan pembelajaran
Kooperatif Tipe The power of two, yaitu dapat menumbuhkan kerja sama secara maksimal dan mempengaruhi kemampuan belajar siswa (pencapaian akademik) kearah yang lebih baik.