43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh diolah dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu pengujian validitas dan realibilitas tes, dan teknik statistik berupa analisis data dalam bentuk pengujian normalitas data, homogenitas varians dan pengujian hipotesis hasil belajar. Data dalam penelitian ini didapatkan dengan membandingkan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan integrasi model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan metode snowball drilling dengan kelas yang menggunakan metode snowball drilling. Penelitian ini diperoleh hasil penelitian berupa hasil belajar siswa yang didapatkan dengan menggunakan tes evaluasi berbentuk essay. Hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen yang menggunakan integrasi model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan metode snowball drilling dengan skor capaian maksimum 96 dan skor capaian minimum 65 nilai rata- rata persentase 96 varians 1,129 dari 36 siswa terdapat pada (lampiran 11). Sedangkan hasil belajar siswa pada kelas control yang menggunakan metode snowball drilling dengan skor capaian maksimum 91 dan skor capaian minimum 59, nilai rata-rata persentase 91, varians 1,881 dari 36 jumlah siswa terdapat pada (lampiran 12). Hipotesis dalam penelitian ini yaitu terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan integrasi model pembelajaran kooperatif tipe picture and
44
picture dengan metode snowball drilling dengan kelas yang menggunakan metode snowball drilling. Perbedaan tersebut ditunjukan oleh distribusi rata-rata skor hasil belajar pada setiap item tes antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbedaan ini dapat diketahui dengan membandingkan rata-rata skor hasil belajar siswa pada kegiatan tes evaluasi pada setiap item antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dapat dideskripsikan oleh gambar 2.
85
90 80
79,4
78
77
73
70
79
82 79
77
69
83
80 65
73
70 69
77
64
60
56
58
50
Kelas Eksperimen
40
Kelas Kontrol
30 20 10 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Gambar 2. Diagram distribusi rata-rata hasil belajar siswa pada item tes antara kelas yang menggunakan integrasi model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan metode snowball drilling dengan kelas yang menggunakan metode snowball drilling. Berdasarkan gambar 2 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar siswa pada item soal untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol sangat berbeda. Perbedaan yang sangat menonjol yaitu pada soal nomor 9 untuk kelas eksperimen yakni pada soal nomor 9 tingkat analisis mencapai 73 %, hal tersebut dikarenakan pada kelas eksperimen siswa yang mampu menjawab soal benar sebanyak 11 siswa
45
dari 36 jumlah siswa keseluruhan dibandingkan dengan kelas kontrol untuk soal amalisis nomor 9 mencapai 56 % hal tersebut dikarenakan siswa yang mampu menjawab soal benar sebanyak 6 dari 36 jumlah siswa keseluruhan. Untuk rata-rata hasil belajar siswa antara kelas yang mengunakan integrasi model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan metode snowball drilling dan kelas yang menggunakan pembelajaran dengan metode snowball drilling pada kegiatan tes evaluasi untuk setiap ranah kognitif yang terdapat pada gambar 3.
90 80 70
81
79
77
77
71 69
60
66
66
50
eksperimen kontrol
40 30 20 10 0 Pengetahuan
Pemahaman
Aplikasi
Analisis
Gambar 3. Diagram distribusi hasil belajar siswa pada kegiatan tes evaluasi pada kelas yang menggunakan integrasi model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan metode snowball drilling dan kelas yang menggunakan metode snowball drilling untuk tiap ranah kognitif. Berdasarkan gambar 3 dapat dilihat bahwa pada kegiatan tes evaluasi untuk kelas yang menggunakan integrasi model pembelajaran kooperatif tipe
46
picture and picture dengan metode snowball drilling untuk tingkat pengetahuan, pemahaman, aplikasi dan analisis lebih tinggi rata-rata hasil belajar tingkat kognitif untuk kelas eksperimen jika dibandingkan dengan kelas kontrol. Dari keempat ranah kognitif di atas, aspek pengetahuan yang memiliki persentase yang paling tinggi pada kelas eksperimen yaitu sebesar 77 % dengan selisih perbedaan dengan kelas kontrol sebesar 6 %, aspek pemahaman pada kelas eksperimen sebesar 79 % dengan selisih perbedaan dengan kelas kontrol sebesar 10 %, aspek aplikasi pada kelas eksperimen sebesar 81 % dengan selisih perbedaan 15 %, dan aspek analisis pada kelas eksperimen sebesar 77 % dengan selisih perbedaan 11 %. 4.2 Pengujian Persyaratan Penelitian Uji persyaratan analisis data tersebut meliputi uji normalitas, uji homogenitas dan pengujian hipotesis. Adapun pengujian ketiganya dapat dilihat pada lampiran 14 dan 15, uji normalitas dan uji homogenitas data pada kelas X6 dengan menggunakan integrasi model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan metode snowball drilling dan kelas X4 dengan menggunakan metode snowball drilling. 4.2.1 Pengujian Normalitas Data Pengujian normalitas data merupakan salah satu pengujian stastistik yang harus dilakukan sebelum menentukan statistik uji yang digunakan dalam pengujian data. Pengujian terhadap normal atau tidaknya data hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat dengan kriteria pengujian normalitas data ini adalah terima hipotesis H0 jika X2hitung ≤ X2 (1-𝛼) (K – 1), dengan X2 (1-𝛼) (K – 1)
47
diperoleh dari daftar distribusi nilai persentil untuk dk = (k – 1) dengan taraf 𝛼 = 0,05. Hasil yang diperoleh dari uji statistik dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Uji Normalitas Data Hasil Belajar Kelas
Jenis tes
χ 2hitung
χ 2tabel
Keterangan
Eksperimen
Post test
6.9454
11,070
Normal
Kontrol
Post test
3.6601
11,070
Normal
Dari tabel 5 di atas menunjukan bahwa, data hasil belajar siswa tersebut berdistribusi normal karena x2hitung < x2tabel. Detail perhitungan uji normalitas data dapat dilihat pada Lampiran 14. Dengan hasil perhitungan tersebut, maka diperoleh harga x2 untuk kelas yang menggunakan integrasi model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan metode snowball drilling (kelas eksperimen) adalah x2hitung = 6,9454, sedangkan pada kelas yang menggunakan metode snowball drilling (kelas kontrol) adalah x2hitung = 3.6601 nilai yang ditunjukan ditabel distribusi x2 untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol masing- masing adalah x2tabel = 11,070 untuk taraf nyata α = 0,05 dan dk = (k-1). Hasil perhitungan ini menunjukan
bahwa
untuk
tiap
kelas
eksperimen
dan
kelas
kontrol
x2hitung<x2(0,95)(5). Karena x2hitung ≤x2(1-≤α)(k-1). Maka hasil ini menunjukan bahwa data skor tet hasil belajar untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol terdistribusi normal karena x2hitung ≤x2tabel(3.6601≤11,070). 4.2.2 Pengujian Homogenitas Varians Pengujian homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data skor varians kelas perlakuan atau skor variabel homogen atau tidak. Pengujian
48
homogenitas dihitung bertujuan untuk menentukan teknik uji hipotesis yang akan digunakan. Pengujian homogenitas varians didasarkan pada hipotesis statistik berikut: H0 :
𝜎12 = 𝜎22 : Populasi mempunyai varians homogen
H1 :
𝜎12 ≠ 𝜎22 : Populasi dengan varians yang tidak homogen Kriteria pengujian adalah untuk taraf nyata α = 0,05. Tolak hipotesi H0 jika
χ2hitung > χ2tabel (1- α) (k-1), dalam hal lainnya H0 diterima jika χ2hitung < χ2tabel (1- α) (k-1). (arikunto, 2005: 363). Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah ini: Tabel 6: Uji Homogenitas Varians χ 2hitung
χ 2tabel
Keterangan
0,9208
3,841
Ho diterima
Berdasarkan Tabel 6 di atas menujukan bahwa, data yang diperoleh homogen. Dikatakan homogen karena χ2hitung = 0,9208< χ2tabel = 3,841. Detail proses numerik pengujian homogenitas varians dapat dilihat pada Lampiran 15. 4.2.3 Pengujian Hipotesis Hipotesis yang berbunyi : “Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan integrasi model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan metode snowball drilling dengan kelas yang menggunakan metode snowball drilling pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kwandang tahun pelajaran 2012/2013”.
49
Karena data bersifat homogen, uji hipotesis yang digunakan adalah statistik uji t. Proses numerik pengujian hipotesis hasil belajar siswa pada penelitian ini terdapat pada lampiran 16, diperoleh dari statistik uji t. Berdasarkan perhitungan yang diperoleh thitung =11,9858 dan ttabel =1,6669 untuk dk = (n1 + n2 - 2) = 50 dan taraf nyata α = 0,05. Apabila thitung > ttabel, maka H0 ditolak karena terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menerapkan integrasi model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan metode snowball drilling dengan kelas yang menerapkan metode snowball drilling. 4.3 Pembahasan Seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya bahwa tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan integrasi model pembelajaran kooperatif tipe tipe picture and picture dengan metode snowball drilling dengan metode snowball drilling. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada 2 kelas yaitu kelas yang menggunakan integrasi model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan metode snowball drilling sebagai kelas eksperimen dan metode snowball drilling sebagai kelas kontrol dengan waktu yang sama 90 menit pelajaran dengan materi pokok yang diajarkan pada kedua kelas juga sama yakni materi hidrosfer. Jadi perlakuan yang berbeda hanyalah terletak pada model yang digunakan. Pembelajaran pada kelas yang diajarkan dengan menggunakan integrasi model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan metode snowball drilling merupakan model pembelajaran dimana siswa ditempatkan ke dalam kelompok-kelompok yang beranggotakan 4 sampai 5 orang dan membagikan
50
potongan-potongan gambar siklus air pendek, sedang dan panjang, meminta siswa mempelajari gambar sampai setiap anggota kelompok memahami siklus air panjang, pendek dan sedang. Setelah anggota-anggota kelompok memahami siklus air, guru menggelinding bola salju dengan cara menggundi untuk mendapatkan kelompok yang mendapat giliran pertama, bagi kelompok yang menerima bola kertas, maka kelompok tersebut melakukan pengundian dengan anggota kelompok untuk mendapatkan siswa yang mendapat giliran mengurutkan gambar di depan kelas, dan siswa yang menerima bola kertas maju ke depan kelas untuk mengurutkan gambar sesuai dengan urutannya. Kemudian menanyakan alasan dasar urutan gambar tersebut, jika urutan gambar-gambar tersebut tepat, maka siswa yang menerima bola kertas berhak menggelinding bola kertas ke anggota kelompok lain, jika urutan gambar tersebut kurang tepat, maka anggota kelompok lain memperbaiki urutan gambar tersebut. Begitu seterusnya sampai semua kelompok menerima gelindingan bola salju. Sedangkan metode snowball drilling merupakan suatu metode yang menggambarkan kecepatan suatu kelompok menyelesaikan paket soal dengan benar dalam waktu yang sesingkat-singkatnya pada suatu putaran. Pada metode snowball drilling sisi guru sebagai fasilitator dan siswa sebagai subjek, sehingga pola interaksi yang terjadi adalah antara guru dan siswa, serta siswa dengan siswa. Dari hasil yang yang didapatkan dalam penelitian untuk kelas eksperimen yang menggunakan integrasi model pembelajaran kooperatf tipe picture and picture dengan metode snowball drilling mampu meningkatkan hasil belajar siswa
51
dengan melihat lembar hasil penilaian siswa untuk kelas eksperimen pada lampiran dan data skor hasil belajar siswa pada lampiran 13. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa hipotesis yang telah dirumuskan “terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan integrasi model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan metode snowball drilling dengan kelas yang menggunakan metode snowball drilling” dapat diterima. Selanjutnya untuk menentukan perbedaan hasil belajar siswa untuk setiap item soal pada mata pelajaran geografi pokok bahasan hidrosfer antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Perbedaan skor hasil belajar tersebut dapat dilihat pada lampiran 13. Aspek Kognitif Pengetahuan Pemahaman Aplikasi Analisis eksperimen 77 79 81 77 kontrol 71 69 66 66 selisih 6 10 15 11 Tabel 7: Rata-rata skor hasil belajar kognitif siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Dari Tabel 7 di atas menunjukan bahwa, hasil belajar kognitif siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukan perbedaan hasil belajar kognitif siswa untuk aspek pengetahuan (C1) kelas eksperimen memiliki nilai lebih tinggi dari kelas kontrol dengan selisih lebih besar 6% untuk aspek pemahaman (C2) nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol dengan selisih 10% untuk aspek (C3) yaitu aplikasi nilai eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dengan selisih yaitu 15% dan untuk aspek analisis (C4) yaitu nilai
52
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol dengan selisih yaitu 11%. Berdasarkan analisis data hasil penelitian, diperoleh hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini karena kelas eksperimen diterapkan integrasi model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan metode snowball drilling pada mata pelajaran geografi materi hidrosfer yang merupakan mata pelajaran yang mengkaji lapisan air dalam segala bentuknya cair, padat dan gas yang mengikuti bentuk bumi yang bulat. Atas dasar inilah peneliti menggunakan integrasi model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan metode snowball drilling pada mata pelajaran geografi. Dengan menggunakan integrasi model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan metode snowball drilling dapat membuat hasil belajar siswa menjadi lebih baik, hal ini dikarenakan ada beberapa kelebihan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan metode snowball drilling diantaranya adalah: Keunggulan model pembelajaran picture and picture dengan metode snowball drilling (Suprijono: 2009) yakni: (1) memudahkan siswa untuk memahami yang dimaksudkan oleh guru ketika menyampaikan materi pelajaran. (2) siswa cepat tanggap atas materi yang disampiakan karena diiringi dengan gambar-gambar. (3) siswa dapat membaca satu persatu sesuai dengan petunjuk yang ada pada gambar-gambar yang diberikan. (4) siswa lebih konsentrasi serta mengasyikkan bagi mereka atas tugas yang diberikan guru karena berkaitan dengan permainan mereka sehari-hari yakni main gambar-gambar. (5) adanya saling
53
berkompetensi antar kelompok dalam menyusun gambar yang telah dipersiapkan oleh guru sehingga seuasana kelas terasa hidup. (6) siswa lebih kuat mengingat konsep-konsep atau bacaan yang ada pada gambar. (7) menarik bagi siswa dikarenakan melalui audio visual dalam bentuk gambar-gambar. Kelebihan dari metode snowball drilling (Suprijono 2009) yakni: (1) pembelajaran menjadi menyenangkan bagi siswa. (2) siswa menjadi aktif dan antusias dalam proses belajar mengajar. (3) meningkatkan tanggung jawab siswa. (4) penguasaan materi menjadi lebih mudah, karena melatih siswa agar mampu menggunakan kalimat sendiri dalam memahami suatu konsep. (5) menambah pengetahuan siswa dalam berfikir kritis tentang jawaban pada soal-soal dari tigkat mudah sampai tersulit.