BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Perusahaan Keberadaan merk Suzuki di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari
perjalanan panjang berdirinya Suzuki Motor Corporation. PT Suzuki Indomobil Sales sebagai sole distributor yang mengatur penjualan merk Suzuki pada dealerdealer di Indonesia berada dibawah bendera PT Suzuki Indomobil Motor sebagai sole agent merk Suzuki di Indonesia. Suzuki Motor Corporation, Jepang adalah principle atau induk dari Suzuki Global juga Suzuki di Indonesia.1 Suzuki Motor Corporation adalah perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Jepang beralamat di 300, Takatsuka-cho, Minami-ku, Hamamatsu-shi, Shizuoka, 432-8611, Jepang yang mengkhususkan diri dalam pembuatan mobil kompak, berbagai macam sepeda motor, kendaraan All-Terrain (ATV), outboard marine engines, kursi roda dan berbagai mesin pembakaran internal kecil lainnya. Suzuki adalah produsen mobil terbesar keempat di Jepang, dengan volume produksi terbesar ke-12 di dunia, mempekerjakan lebih dari 45.000 orang tenaga kerja, memiliki 35 fasilitas produksi utama di 23 negara dan 133 distributor di 192 negara.2
1 2
Suzuki di Indonesia, http://www.suzuki.co.id/corporate_info_outline.htm The History of Suzuki, http://www.cars-directory.net/history/suzuki/
67
68
4.1.1
Sejarah Suzuki Motor Corporation Sejarah perusahaan yang telah berdiri lebih dari 100 tahun tersebut
berawal dari sebuah usaha pembuatan alat tenun “Suzuki Loom Works” yang didirikan oleh Michio Suzuki di tahun 1909 di Hamamatsu, sebuah desa di Jepang. Alat tenun yang diciptakan oleh Suzuki berbeda dari alat tenun kebanyakan. Cara kerjanya lebih cepat, lebih produktif dan lebih mudah untuk digunakan. Hal ini berangkat dari filosofi tentang cara hidup (way of life) yang belum pernah dipertimbangkan oleh orang lain sebelumnya. Michio Suzuki percaya akan teknologi inovatif bagi orangorang.3 Cara hidup atau way of life inilah yang kemudian menjadi slogan bagi merk Suzuki hingga saat ini. Pada bulan Maret tahun 1920, usaha tenun tersebut resmi menjadi bentuk
perusahaan
dengan
nama
Suzuki
Loom
Manufacturing
Corporation. Suzuki menjual alat tenun ke salah satu industri sutra Jepang. Dua puluh tahun kemudian, Michio Suzuki menciptakan tipe baru mesin tenun yang diekspor ke luar negeri. Suzuki Loom Manufacturing Corporation difokuskan pada pengembangan dan produksi mesin tenun sampai akhirnya pendirinya menyadari bahwa perusahaan harus memperluas cakrawala. Merenung atas situasi pasar saat itu, Michio Suzuki memusatkan perhatian pada produksi mobil kecil untuk usaha barunya. Proses tersebut dimulai pada tahun 1937. Dalam kurun waktu dua tahun, Suzuki telah membangun beberapa prototype mobil kompak. 3
The Suzuki Story, http://www.suzuki.co.uk/cars/about/history/history
69
Mobil-mobil tersebut memiliki mesin empat silinder, pendingin berbasis cairan (liquid-cooled), empat langkah (four-stroke), yang memang sedang marak pada saat itu. Suzuki menampilkan mobil yang dengan crankcase berbahan cast aluminium dan gearbox berkekuatan 13 tenaga kuda dari mesin berkapasitas lebih kecil dari 800cc. Pabrikan mobil-mobil kompak dihentikan selama Perang Dunia II sebagai akibat dari kebijakan pemerintah Jepang pada saat itu bahwa semua mobil penumpang yang diperuntukkan untuk sipil sebagai "nonessential comodity" atau komoditas yang tidak penting. Pasca Perang Dunia II, Suzuki menghidupkan kembali produksi alat tenunnya. Bisnis kembali booming ketika pemerintah AS menyetujui pengiriman kapas ke Jepang. Perusahaan kembali makmur karena mulai mendapatkan pesanan dari produsen tekstil domestik sampai akhirnya pada tahun 1951 pasar kapas runtuh sehingga Suzuki harus menetapkan bisnis mobilnya sekali lagi. Prospek bisnis mobil adalah suatu hal menguntungkan pada waktu itu karena orang Jepang mulai membutuhkan alat transportasi pribadi. Pada tahun 1952, Suzuki mulai membuat sepeda motor menggunakan mesin dua langkah berkapasitas 36cc. Sepeda motor atau moped disebut Power Free karena dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dikendarai, baik dengan mengayuh dibantu oleh tenaga mesin atau tanpa tenaga mesin atau cukup dengan menyalakan mesin. Moped ini dianggap begitu cerdik sehingga pemerintah Jepang menyetujui pemberian pinjaman kepada
70
Suzuki guna penelitian lebih lanjut di bidang teknik sepeda motor sehingga akhirnya nama Suzuki pun dikenal oleh dunia. Pada bulan Juni tahun 1954, Suzuki memproduksi 6.000 sepeda motor per bulan dan telah resmi berubah nama menjadi Suzuki Motor Co., Ltd. Menyusul keberhasilan moped dan sepeda motor, Suzuki tampil selangkah lebih maju dengan pembuatan mobil kompak bermesin dua langkah dengan mesin berkapasitas 360cc yang dikenal dengan nama Suzulight pada tahun 1955. Sejak awal, Suzuki senantiasa memamerkan kecenderungannya untuk berinovasi. Suzulight adalah mobil perintis untuk fitur penggerak roda depan, suspensi independen empat roda dan rack dan pinion kemudi - fitur umum yang ditemui pada mobil-mobil keluaran setengah abad sesudahnya. Tak lama kemudian, Suzuki mengeluarkan kendaraan off-road pertama di tahun 1970 dengan meluncurkan LJ series lightweight 4x4. Suzuki memperkenalkan motor tempel perahu (marine outboard motor) pertama di tahun 1965, rumah mobil (mobile homes) pada tahun 1974, mesin untuk keperluan umum (general-purposes engine) pada tahun 1980 dan kendaraan All-Terrain (ATV) pertama pada tahun 1982.4 Suzuki kemudian merambah ke pasar Thailand pada tahun 1967 diikuti dengan mengembangkan operasi bisnisnya di Indonesia dan Taiwan. Perusahaan mobil asal Jepang ini mulai memasuki industri mobil Amerika Serikat pada tahun 1981 dengan menandatangani sejumlah 4
The History of Suzuki Motor Corporation, http://www.carazoo.com/article/1008200901/TheHistory-of-Suzuki-Motor-Corporation
71
kontrak pemasaran dan produksi dengan General Motors (GM) dan Isuzu Motors. Tahun berikutnya ditandai dengan dasar unit manufaktur Maruti Udyog Limited di India dan PACO di Pakistan. Maruti Udyog Limited kemudian pergi menjadi Maruti Suzuki Limited setelah Suzuki membeli mayoritas saham dari Pemerintah India. Suzuki juga membentuk kemitraan di Spanyol dan di tahun 1984 mengatur operasi pemasaran baru di Selandia Baru dan Perancis. Suzuki terus mengembangkan gerakannya untuk mendunia, membuka pabrik di Inggris pada tahun 1986 yang memproduksi 15.000 micro van setiap tahunnya. Pada bulan Oktober tahun 1990 Suzuki mengadopsi nama yang lebih internasional dengan berganti nama menjadi Suzuki Motor Corporation. Suzuki terus mengembangkan pasar di negara-negara berkembang dengan populasi yang besar. Oleh karena itu Suzuki pun melakukan joint ventures dengan pemerintah Pakistan, Hungaria, Mesir, Cina, India dan Columbia guna mencanangkan perluasan bisnis yang beresiko rendah dan hemat biaya. Selain membuat kendaraan bermotor, Suzuki juga membuat motor tempel perahu, generator, dan pompa air. Sebagai tambahan, Suzuki memproduksi jutaan suku cadang melalui jaringan pabrik perakitannya di manca negara, Sekitar 70 persen dari keuntungan perusahaan berasal dari penjualan mobil termasuk Cervo, Alto, dan Swift, van Carry, Sport Utility Vehicle (SUV) Samurai dan Escudo atau lebih dikenal juga dengan sebutan Sidekick di Amerika Serikat. Pada tahun 1998, Suzuki
72
memperkenalkan SUV kompak yang disebut wide Jimny. Sepeda motor, dari mulai skuter berkapasitas 50cc hingga sepeda motor touring berkapasitas 1100cc, mewakili sekitar 15 persen dari bisnis Suzuki. Selain itu, motor tempel menyumbang 3 persen dari penjualan Suzuki Motor Corporation. Awal milenium baru menandai aliansi Suzuki Motor Corporation dan General Motors (GM), sebuah produsen mobil asal Amerika Serikat. Suzuki muncul sebagai mitra GM dalam memproduksi mobil jenis kecil dan mobil all-wheel-drive (AWD) berukuran kompak. Suzuki dan GM memperkuat aliansi mereka pada September 2000. GM kemudian menyuntikkan dana sekitar $ 600.000.000 kepada Suzuki pada Januari 2001 untuk meningkatkan kepemilikan sahamnya menjadi 20 persen. Sebagai bagian dari kesepakatan, GM Chairman, John F. Smith, Jr, memperoleh kursi di dewan direksi Suzuki, menjadi orang asing pertama yang memegang posisi tersebut. Sebagian dari dana yang diinvestasikan tersebut dipergunakan untuk mengawali produksi Chevrolet Cruze, sebuah mobil yang dikembangkan bersama sebagai mobil kompak berpenggerak semua roda (all-wheel-drive compact car). Penjualan Cruze di Jepang dimulai pada Oktober 2001, dan kemudian diekspor ke Australia mulai bulan April 2002. Cruze dijual di Australia sebagai Holden Cruze oleh anak perusahaan GM, Holden, Ltd. Pada tahun 2002 Suzuki merubah dua perusahaan joint venture produksi utamanya di luar negeri yakni Maruti Udyog di India dan PT
73
Indomobil Suzuki International di Indonesia menjadi anak perusahaan konsolidasi dengan mengakuisisi mayoritas saham di kedua perusahaan tersebut. Suzuki memegang saham sebesar 54,2 persen di Maruti Udyog dan 90 persen di Indomobil Suzuki.5 Pertumbuhan Suzuki didukung oleh strategi domestik dan internasional yang khas. Melihat ke masa depan, Suzuki Motor Corporation berencana untuk berkonsentrasi kuat pada penurunan emisi. Dalam jangka panjang, produsen mobil raksasa ini memiliki niat untuk memperkenalkan teknologi sel bahan bakar Hidrogen untuk kendaraan berukuran sedang. Dibawah kepemimpinan Osamu Suzuki yang saat ini menjabat sebagai Chairman & Chief Executive Officer, Suzuki Motor Corporation Jepang per tanggal 31 Maret 2013 memiliki modal sebesar 138.014 juta. Hingga saat ini Suzuki dengan segala inovasinya terus maju untuk memenuhi perubahan gaya hidup. Suzuki telah diakui oleh banyak orang di seluruh dunia sebagai merek produk berkualitas yang menawarkan keandalan, orisinalitas dan ‘value-packed products’. 6 Untuk menyimpulkan, sejarah Suzuki Motor Corporation bisa dikatakan sebagai “dari alat tenun ke sel bahan bakar." 4.1.2 Sejarah Group Suzuki di Indonesia Merk Suzuki di Indonesia dibawah lisensi Suzuki Motor Corporation Japan dipegang oleh PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) 5
Suzuki Motor Corporation History, http://www.fundinguniverse.com/company-histories/suzukimotor-corporation-history/ 6 Outline Global Suzuki, http://www.globalsuzuki.com/corporate/outline/index.html
74
selaku sole agent atau Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM). PT SIM berkedudukan di Wisma Indomobil 1 Jl. MT Haryono Kav. 8 Jakarta 13330 Indonesia. Sementara itu PT Suzuki Indomobil Sales berperan sebagai distributor tunggal (sole distributor) merk Suzuki yang bertugas mengawasi kegiatan penjualan merk Suzuki melalui dealer-dealer resminya serta kegiatan pemasarannya di Indonesia.7 Pada tahun 2008, anak perusahaan Suzuki Motor Corporation yang memproduksi sepeda motor dan mobil di Indonesia yang semula bernama PT. Indomobil Suzuki International (ISI), resmi berubah menjadi PT Suzuki Inomobil Motor sehubungan dengan pembelian saham oleh pihak Suzuki Jepang sebanyak 90 persen dan menyisakan kepemilikan lokal oleh Indomobil sebesar 10 persen. Pihak Suzuki mengemukakan bahwa perubahan nama tersebut dimaksudkan untuk membantu meningkatkan brand awareness Suzuki dan memperluas penjualan produk di Indonesia untuk pasar sepeda motor dan mobil. Sebab dari perubahan kepemilikan saham tersebut, Yoshiji Terada, wakil presiden saat ISI pun akhirnya menggantikan Bapak Soebronto Laras selaku presiden ISI saat itu. Perubahan diiringi dengan peningkatan peluncuran produk dan perluasan jaringan dealer.8 Suzuki Indonesia hingga saat ini mempekerjakan total manpower sebanyak 5.359 orang. Selain kegiatan promosi dan penjualan merk 7
General Outline of The Company, http://www.suzuki.co.id/corporate_info_outline.htm Suzuki Indonesian subsidiary changing name to PT. Suzuki Indomobil Motor, http://www.globalsuzuki.com/globalnews/2008/1217.html 8
75
Suzuki, di Indonesia Suzuki memiliki empat buah pabrik (plant) yang beroperasi untuk memproduksi dan assembling kendaraan roda empat dan dua antara lain:9 1. Cakung Plant I, alamat: Jl. Raya Penggilingan, Cakung East Jakarta, Aktivitas: Manufacturing & Assembling of engines and transmission parts for motorcycles & automobile. 2. Cakung Plant II, alamat: Jl. Raya Penggilingan, Cakung East Jakarta Aktivitas: Manufacturing & Assembling of engines and transmission parts for motorcycles & automobile. 3. Tambun Plant I, alamat: Jl. Raya Diponegoro Km. 38,2 Tambun Bekasi Aktivitas: Manufacturing of body components and assembling of motorcycle. 4. Tambun Plant II, alamat: Jl. Raya Diponegoro Km. 38,3 Tambun Bekasi Aktivitas: Manufacturing of components and assembling of automobiles
Suzuki Parts Centre, alamat : Jl. Diponegoro KM 38,2
Tambun Bekasi Aktivitas: Spare Part Operation Sejarah Perkembangan Suzuki Group di Indonesia dari masa ke masa semenjak tahun 1970-an hingga 2013 secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut:10 Eksistensi Suzuki di Indonesia dimulai di era tahun 1970-an. Untuk mengawali kemunculan brand Suzuki di Indonesia, dibawah bendera PT. Indohero Steel & Enginering Co. pada tahun 1970 memperkenalkan 9
Suzuki Indonesia Outline, http://www.suzuki.co.id/corporate_info_outline.htm Sejarah perkembangan Suzuki Group, http://www.suzuki.co.id/corporate_history.htm
10
76
produk roda 2 Type A 100 dan FR 70. Tahun 1976, di bawah kepemimpinan Soebronto Laras, Group Suzuki memulai produksi kendaraan roda 4 pertamanya Pick Up ST 10 dan mobil penumpang Suzuki Fronte. Sejalan dengan program lokalisasi pemerintah, Suzuki mengembangkan kendaraan untuk keperluan komersial yaitu Super Carry ST 20 di tahun 1977. Di tahun 1979 dimulai produksi dari kendaraan serba guna Suzuki Jimny LJ 80, dan beberapa tipe sepeda motor antara lain GP 100, GP 125 dan TS 100. Diera tahun 1980-an, tahun 1981 mulai dikembangkan Suzuki LJ 80 menjadi SJ 410 dengan pemanfaatan mesin 4 silinder 1000 cc yang kemudian hari menjadi mesin standar untuk kendaraan bermotor roda 4 Suzuki di Indonesia. Perkembangan kendaraan komersial Suzuki ST 100 diluncurkan menggantikan ST 20 pada tahun 1983. Pada waktu yang bersamaan, setiap mesin dari kendaraan roda 4 telah melalui proses standarisasi. Di tahun 1986, Suzuki mendapatkan penghargaan “Market Leader Award” untuk kategori kendaraan roda 4. Memasuki
tahun
1990-an,
Suzuki
mulai
memperkenalkan
kendaraan seperti Suzuki Forsa Amenity untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat untuk kelas sedan 1300 cc. Selang satu tahun kemudian di 1991, diperkenalkan Suzuki Carry 1.3 dan Suzuki Esteem. Kendaraan Suzuki Vitara 1.6 kendaraan serba guna dengan kenyamanan penumpang dan kapasitas menjelajah penggerak 4 roda (4WD) mulai diperkenalkan ke pasaran di tahun 1993. Kesuksesan Vitara diteruskan
77
dengan memperkenalkan Escudo di tahun 1994 sebagai generasi penerus Vitara dengan penggerak 2 roda depan. Di tahun yang sama, PT. Indomobil Suzuki International memulai bisnis outboard motor, untuk memasarkan outboard motor merek Suzuki di wilayah Indonesia. Untuk itu dibuat divisi baru yang khusus menangani outboard (sales, service dan spare part) yaitu Outboard Division. Di tahun 1995, Suzuki Sidekick mulai dipekenalkan dengan harga lebih murah daripada Suzuki Escudo, pada tahun yang sama juga diluncurkan Sepeda Motor Suzuki FD 100 C. Di kelas sedan, Suzuki Esteem 1.6 yang telah berkiprah selama 2 tahun juga mendapatkan perhatian yaitu dengan diluncurkannya Suzuki Baleno 1.6 pertama kali pada tahun 1996. Di tahun 1999, untuk meningkatkan kepercayaan International, Suzuki mendapatkan sertifikat ISO. Di tahun yang sama pula Suzuki dan meluncurkan tipe baru 1.000 cc Suzuki Karimun, kendaraan city car yang efisien. Suzuki Karimun juga mendapatkan penghargaan sebagai kendaraan terfavorite di Jepang. Menyiasati kebijakan pemerintah Indonesia mengenai pajak kendaraan mewah mulai dari mesin kapasitas 1600 cc ke atas, maka di tahun 2000 Suzuki menurunkan kapasitas mesin Baleno dan Futura menurunkan menjadi 1.500 cc. Penurunan kapasitas mesin juga memberikan efesiensi bahan bakar yang lebih baik di kedia jenis kendaraan penumpang tersebut. Selain itu diluncurkan pula varian Baleno Automatic. Pada tahun yang sama Suzuki meluncurkan Shogun dengan mesin 4 tak. Inovasi tiada henti dibuktikan oleh Suzuki di millennium baru
78
dengan memperkenalkan generasi penerus Escudo 2.0 dengan kapasitas mesin lebih besar (2.000 cc) dan model lebih sporty di tahun 2001. Dengan munculnya trend baru kendaraan baru MPV, tahun 2002 Suzuki mengeluarkan produk handalnya yaitu Suzuki Aerio yang mendapat sambutan hangat di masyarakat. Di samping itu Suzuki juga mengeluarkan motor SMASH yang sangat efisien dan irit. Sesuai dengan kondisi pasar yang semakin kondusif, Suzuki meluncurkan produk berteknologi tinggi yaitu Grand Escudo XL-7 ( Extra Large 7 Seater). Sedangkan untuk memenuhi permintaan pasar akan kendaraan SUV kelas menengah dengan harga terjangkau diluncurkan Escudo 1.6 di tahun 2003. Pada tahun yang sama dilakukan peremajaan pada Suzuki Baleno dengan diluncurkan SX4 Sedan. Sementara itu Suzuki Carry yang legendaris itu digarap dengan produksinya yaitu Minibus Personal Van. Suzuki
mendapatkan
penghargaan
menjadi
“Mother
Plan
Automotive” di kawasan Asia Tenggara dengan memproduksi kendaraan type MPV yang berkelas International, dengan nama APV (Asean Project Vehicle) 1.500 cc di tahun 2004. Selain memenuhi permintaan domestik, APV juga di eksport ke beberapa negara lain. Seiring permintaan pasar untuk kendaraan APV semakin meningkat, maka pada tahun 2005 diluncurkan APV Automatik yang memudahkan dalam berkendara. Tahun 2006 kendaraan berjenis SUV diluncurkan untuk pertama kalinya yaitu Grand Vitara 2.0. Dengan tingginya permintaan pasar terhadap mobil Swift maka Suzuki memproduksi dan meluncurkan mobil Swift versi
79
CKD. Sama halnya dengan kendaraan roda 4 berjenis MPV, APV Arena yang merupakan minor change dari APV, diluncurkan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan pasar yang tinggi di tahun 2007. Kendaraan berjenis city car pun turut diluncurkan di tahun ini yakni Karimun Estilo. Kemudian, mobil SX4 sebagai pioneer kendaraan berplatform Cross Over di dunia ini diluncurkan untuk menambah jajaran produk Suzuki. Guna memenuhi permintaan yang melonjak terhadap kendaraan berjenis Cross Over maka Suzuki pada tahun 2008 memproduksi SX4 versi CKD dan SX4 model notch back, SX4 Sedan/ Neo Baleno untuk melengkapi model SX4. Tahun 2009 Suzuki meluncurkan produk kendaraan roda 4 yang berjenis MPV yaitu APV SGX Luxury. Produk ini merupakan minor change dari produk APV sebelumnya yang sudah ada di market, APV dan APV Arena. Bukan hanya itu saja, produk mobil berjenis SUV, Grand Vitara 2.4 diluncurkan dengan memberikan sedikit perubahan dari Grand Vitara 2.0 dan pada jenis city car yaitu diluncurkannya New Karimun Estilo yang sebelumnya adalah Karimun Estilo. Suzuki meluncurkan Splash, yang merupakan produk mobil Suzuki berjenis Mini MPV yang pertama dipasarkan di Indonesia. Selain itu, di tahun 2010 Suzuki meluncurkan produk-produk faceliftnya, yaitu Suzuki SX4 Cross Over terbaru, 'New SX4' dan Swift GT3, yang merupakan varian terbaru dari Suzuki Swift.
80
Tidak lupa dengan akar awalnya di Indonesia mengembangkan kendaraan komersial, pada tahun 2011 Suzuki meluncurkan kembali produk kendaraan komersil terbaru di Indonesia, Mega Carry. Tidak hanya itu, kendaraan Suzuki berplatform crossover, SX4 Limited Version yaitu SX4 RC1 turut diluncurkan pada saat gelaran akbar otomotif, 19th Indonesian International Motor Show (IIMS). Tahun 2013 Suzuki meluncurkan Ertiga yang merupakan MPV Bonnet Suzuki pertama yang dipasarkan di Indonesia. Disaat yang sama untuk menambah lineup produk niaganya,
Suzuki
meluncurkan
Mega
Carry
Xtra.
Suzuki
juga
meluncurkan All New Swift di gelaran akbar otomotif, 20th Indonesia International Motor Show (IIMS). Setelah peluncuran All New Swift yang direspons dengan baik oleh masyarakat, Suzuki juga kembali meluncurkan versi terbaru dari New Grand Vitara di tahun 2012. Pada awal tahun 2013 Suzuki meluncurkan Suzuki Ertiga Double Blower yang telah ditunggu kehadirannya oleh masyarakat. Berbekal AC Double Blower, Suzuki meneruskan fenomena Ertiga sebagai ‘top of mind’ MPV Low Bonnet. Hal ini terbukti dengan berhasilnya Ertiga menyabet beberapa penghargaan bergengsi dari beberapa media otomotif terkemuka di Indonesia, seperti ‘Best of the Best MPV’, ‘Best Small MPV’, dan ‘Car of the Year 2013’ dari tabloid Otomotif. ‘Most Favourite Car (Under 250 Million)’ dan ‘Runner-up Best Small MPV of the Year’ dari Car Mall Car Buyers Guide. Majalah otomotif terkemuka di Indonesia, Autocar pun turut memberi penghargaan ‘Best New Comer’.
81
4.1.3
Tipe Mobil Suzuki di Indonesia Semenjak pertengahan tahun 1970-an hingga saat ini, sudah
banyak tipe mobil yang diproduksi oleh pabrik Suzuki di Indonesia dan dipasarkan pula di dalam negeri. Mobil Suzuki yang pernah di produksi melalui pabrikannya di Indonesia antara lain:11
No
Nama
Jenis/Segmentasi
1
Carry
Business/passenger car
1976-2000
2
Futura
Business/passenger car
1990 - sekarang
3
Every
Passenger car
4
APV
Business/passenger car
5
Karimun
Passenger car
6
Grand Vitara
Utility
2006 - sekarang
7
Jimny
Utility
1979 - 1993
8
Super Jimny
Business/Utility
1982 - 1986
9
Katana
Business/Utility
1988 - 2007
10
Vitara (4WD)
Utility
1992 – 1995
11
Produksi Tahun
Mobil Suzuki yang pernah di Produksi di Indonesia, http://www.suzuki.co.id/corporate_info_outline.htm
2004 2004 - sekarang 1998 - 2006
82
11
Escudo (2WD)
Utility
1993 – 2006
12
Sidekick
Utility
1995 – 2001
13
Fronte
Passenger car
1976 – 1977
14
Swift
Passenger car
1985 – 2011
15
Forsa
Passenger car
1985 – 1989
16
Amenity
Passenger car
1990 – 1992
17
Esteem
Passenger car
1990 – 1996
18
Baleno
Passenger car
1996 - 2003
19
Aerio
Passenger car
2002 – 2006
20
New
Baleno Passenger car
2002 – 2006
SX4 Sedan (Neo Passenger car
2008 – 2009
(Next G) 21
Baleno) 22
SX4
Passenger car
2008 – 2012
23
Ertiga
Passenger car
2012 - sekarang
83
4.1.4
Logo Suzuki Bentuk dan elemen desain logo Suzuki:
Gambar 4.1 Logo Suzuki
Lambang perusahaan berbentuk huruf "S" sebagai logo Suzuki diperkenalkan pertama kali pada tahun 1954. “S” adalah inisial dari Suzuki selaku pendiri perusahaan. Setelah melewati ujian waktu selama lebih dari lima dekade, logo tersebut tetap menjadi salah satu logo produsen mobil yang paling ikonik dan mengesankan yang pernah dibuat. Logo tersebut memainkan peran penting dalam sejarah Suzuki sebagai merek yang sukses, sebagai tanda visual yang kuat melambangkan kompetensi dan kecemerlangan dari perusahaan. Logo Suzuki adalah contoh utama dari desain yang sangat sederhana, bersih namun secara visual nampak menarik dan berwibawa. Logo Suzuki memiliki dua unsur warna pokok yakni merah dan biru. Dimana warna merah pada logo Suzuki mewakili semangat, tekad dan vitalitas, sedangkan warna biru menggambarkan kekuatan dan harmoni.12
12
Design Elements of Suzuki Logo, http://www.famouslogos.us/suzuki-logo/
84
4.1.5
Visi, Misi dan Nilai-nilai Visi Menjadi Perusaaan terkemuka di dalam Suzuki Global Operation yang dihargai dan dikagumi di Indonesia Terkemuka Menjadi yang terdepan diantara semua pabrik Suzuki (mobil + motor) di seluruh dunia, berdasar kriteria tertentu yang telah ditetapkan Manajemen. Suzuki Global Operation Semua pabrikan Suzuki (mobil dan motor) di seluruh dunia yang tergabung dalam jaringan Suzuki Corporation. Dihargai Respek dari semua unsur stakeholder karena prestasi yang dicapai (operational excellence). Dikagumi Komitmen perusahaan terhadap kualitas pelayanan pelanggan dan perhatian terhadap kualitas lingkungan hidup.
Misi Kami menginginkan pertumbuhan dan perkembangan Perusahaan yang berimbang berdasarkan azaz kerja keras, integritas dan kebersamaan untuk selalu mencapai hasil lebih baik dalam mendahului harapan pelanggan.
85
Kami Pabrikan, Distributor, Branch, Dealer, Sub Dealer Supplier/pemasok/industri penunjang Shareholder/Prinsipal pemilik teknologi/pemegang merek Karyawan. Pertumbuhan Meningkat secara vertikal. Perkembangan Bertambah secara horisontal. Berimbang Menekankan pada efektifitas, efisiensi dan profitabilitas yang terkontrol agar dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan maupun pelanggan. Kerja Keras Kesediaan untuk berbuat lebih untuk kemajuan perusahaan, kemajuan kuat untuk mencapai hasil kerja yang lebih baik. Integritas Jujur, mendahulukan kepentingan perusahaan, memiliki komitmen terhadap janji, policy dan prosedur yang sudah diputuskan, disiplin. Kebersamaan Kemauan menjalin kerjasama yang konstruktif dalam upaya mencapai sasaran bersama.
86
Mencapai hasil lebih baik Semangat untuk selalu belajar, dorongan untuk meningkatkan yang lebih baik Mendahului harapan pelanggan Mengantisipasi kebutuhan pelanggan dan upaya-upaya untuk memenuhi harapan pelanggan. Nilai-nilai 1. Visionary (Visioner) Kreatif & Inovatif Banyak ide/gagasan dalam menyelesaikan masalah-masalah pekerjaan. Inspiratif Mengilhami orang/pihak lain dalam mengembangkan ide-ide. Memberikan inspirasi bagi rekan kerja, kelompok atas gagasan yang diajukannya. Aspiratif Memiliki keinginan untuk maju dan berkembang. Optimis & Antusias Melihat masa depan sebagai sesuatu yang positif dan berkembang. -Selalu tampil semangat dan enerjik. Mampu melihat peluang Jeli dalam melihat peluang. Cekatan dalam memanfaatkan peluang yang ada untuk kemajuan perusahaan.
87
2. Integrity (Integritas) Ketulusan hati Bertindak demi untuk tujuan bersama, tanpa ada maksud tersembunyi. Kejujuran Bicara sesuai fakta. Tidak ada upaya memanipulasi data. Disiplin Memenuhi janji yang sudah dibuat. Komit terhadap waktu. Mentaati policy & prosedur yang berlaku. Mendahulukan kepentingan perusahaan Menghindari adanya benturan kepentingan (Conflict of interest) Tidak menggunakan fasilitas perusahaan untuk urusan pribadi. Komitmen Tidak menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan diri sendiri. Bertanggung-jawab terhadap tugas dan pekerjaannya. Satu kata dengan perbuatan (walk the talk). 3. Perseverance (Gigih) Gigih / Ulet / Keteguhan Hati Keinginan kuat untuk berhasil. Tidak mudah menyerah. Memiliki daya juang yang kuat untuk menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas.
88
Bekerja Keras Kesediaan berbuat lebih untuk kemajuan perusahaan. Kemauan untuk mencapai hasil kerja yang lebih baik
4.1.6
Job Description Public Relations PT Suzuki Indomobil Sales Public relations di PT Suzuki Indomobil Sales telah berganti nama
menjadi Communication Development semenjak restrukturisasi. Meskipun telah berganti nama, akan tetapi pekerjaan yang diemban memiliki persamaan dengan tugas-tugas public relations pada umumnya. Job description dari divisi communication development adalah: 1. Bekerjasama dan berintegrasi dengan divisi Marketing Brand dan Product Development untuk mengkomunikasikan program dari lini bisnis utama Suzuki yaitu 3S (sales, service dan spareparts) dan produk kepada khalayak. 2. Sebagai sosok yang mewakili perusahaan pada saat event-event tertentu. 3. Mengatur kegiatan press conference dan hubungan dengan media (media relations). 4. Membuat press release dan update informasi di website perusahaan. 5. Bekerjasama dengan PR agency yang secara khusus menangani update social media perusahaan.
89
Posisi public relations atau communication development dalam struktur organisasi tahun 2013 dapat dilihat pada bagan berikut ini:
Gambar 4.2 Posisi Communication Development pada struktur organisasi 4.2
Hasil Penelitian Hasil penelitian merupakan hasil temuan peneliti pada objek dan lokasi
penelitian berupa data-data serta informasi selama proses penelitian berlangsung. Data-data yang diperoleh berupa data primer yaitu hasil wawancara mendalam (In Depth Interview) yang dilakukan oleh peneliti dengan beberapa narasumber. Wawancara tersebut dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang dapat menunjang penelitian. Selain dari hasil wawancara, peneliti juga mempergunakan data sekunder seperti dokumentasi, berita dari internet, website perusahaan, studi kepustakaan dan lain-lain untuk mendukung penelitian.
90
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi Public Relations PT. Suzuki Indomobil Sales dalam mengelola komunitas otomotif Baleno Club Indonesia untuk meningkatkan brand loyalty di wilayah DKI Jakarta. Dalam pemilihan nara sumber, peneliti terlebih dahulu berkonsultasi dengan pihak-pihak yang terkait dalam pengelolaan komunitas otomotif dan komunikasi di PT Suzuki Indomobil Sales. Narasumber secara langsung menangani kegiatan komunikasi dan pengelolaan komunitas otomotif. Bapak Eddy Susanto sebagai Group Head 4-Wheel Marketing Planning-Marketing Brand II BTL PT Suzuki Indomobil Sales dan Ibu Dimelza Sharindradini yang bertanggung jawab mengemban
tugas
Public
Relations
dengan
jabatannya
di
4-Wheel
Communication Development adalah nara sumber yang relevan untuk menjawab pertanyaan peneliti seputar fokus penelitian. Karena penelitian ini melibatkan pula komunitas otomotif yang tertuang dalam judul penelitian maka dipilihlah lima orang perwakilan dari Baleno Club Indonesia sebagai nara sumber pembanding. Pemilihan nara sumber berdasarkan keaktifan selama menjadi anggota, lamanya keanggotaan serta perannya dalam club tersebut. Narasumber pembanding diperlukan keterangannya sebagai informasi tambahan untuk mengetahui opini dari Baleno Club Indonesia (BCI) tentang kegiatan pengelolaan komunitas otomotif yang sudah dilaksanakan oleh PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS) terhadap komunitas mereka.
91
4.2.1
Fact Finding (mendefinisikan problem) Tahapan awal dalam merencanakan strategi, Public Relations PT
SIS bekerjasama sekaligus berintegrasi dengan divisi Marketing Brand untuk bersama-sama menganalisa problem, menggali kecenderungan dan melakukan analisa SWOT serta situasi pasar yang sedang berlaku saat itu. Karena posisi Public Relations yang berada didalam Divisi Marketing, maka tahapan awal inipun mengikuti persiapan yang dilakukan oleh marketing brand dibawah arahan Marketing Director. Kegiatan utama PT SIS adalah promosi dan penjualan kendaraan bermotor merk Suzuki, maka analisa situasi pasar dan kecenderungan trend otomotif kendaraan roda empat adalah acuan yang utama dalam setiap tahap awal perencanaan kegiatan. PT SIS amat optimis terhadap pertumbuhan pasar kendaraan roda empat di Indonesia dikarenakan banyak faktor-faktor yang mendukung. Hal ini juga dapat dilihat dari angka market share pertumbuhan industri otomotif dari tahun ke tahun. Hal ini diungkapkan oleh bapak Eddy Susanto selaku Group Head 4-Wheel Marketing Planning-Marketing Brand berikut ini; “Kecenderungan trend market industri otomotif kendaraan roda empat itu naik. Kita bisa lihat dari sekarang itu masing-masing penjualan mobil dari bulan ke bulan itu menunjukan angka yang lebih tinggi dari tahun yang sebelumnya. Kedua, ada pencanangan mobil murah, nah mobil murah itu low cost green car itu akan berdampak kepada first entry seperti orang-orang motor itu akan bisa beli mobil. Artinya apa… artinya akan ada opportunity untuk penjualan mobil lebih banyak lagi. Jadi trend daripada market industri kendaraan roda empat itu pasti akan naik. Di
92
IIMS ini juga nanti semua orang juga akan berebut untuk mendisplay mobil low cost green car itu.. mobil murah.13
Data market share dan pertumbuhan industri kendaraan bermotor tersebut dikumpulkan oleh Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) dari masing-masing ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) yang salah satunya adalah PT SIS. Data tersebut yang kemudian akan menjadi trending figure bagi seluruh merk kendaraan bermotor di Indonesia dan juga masyarakat untuk melihat kecenderungan trend market industri otomotif di tanah air. Posisi Suzuki sendiri semenjak semester pertama hingga pertengahan tahun 2013 menduduki peringkat kedua penjualan di Indonesia. Bapak Eddy Susanto selaku Group Head 4-Wheel Marketing Planning-Marketing Brand mengatakan; “Nah, Suzuki di semester pertama ini urutan kedua januari sampai dengan juni. Nanti kita akan lihat dari trend market share yang whole show dari Gaikindo.”14 Pertumbuhan industri otomotif yang cenderung naik setiap tahunnya tentu didukung oleh banyak faktor. Antara lain pertumbuhan ekonomi, kebutuhan masyarakat akan alat transportasi yang semakin meningkat serta gaya hidup masyarakat. Dalam melihat peluang yang ada, PT SIS menyusun strategi terpola agar dapat meningkatkan penjualan dari produk-produknya seperti menambah jumlah outlet di seluruh Indonesia yang dibarengi dengan menambah jumlah sales force. Bapak Eddy 13
Hasil Wawancara langsung dengan Bapak Eddy Susanto, Group Head 4W Marketing PlanningMarketing Brand II BTL PT. Suzuki Indomobil Sales, 18 September 2013 14 Ibid
93
Susanto selaku Group Head 4-Wheel Marketing Planning-Marketing Brand menjelaskan sebagai berikut; “Jadi secara nasional, dengan bertambahnya jumlah network atau showroom dan sales force salesmen-salesmen maka jadi ada… apa namanya… ada peningkatan penjualan yang cukup signifiikan. Sedangkan trend market yang naik terus itu dibarengi dengan pertumbuhan dari outlet sama sales forcenya. Jadi, itulah yang membuat… Apa namanya, Suzuki menjadi leader karena strategi seperti itu.”15 Akan tetapi peningkatan penjualan tersebut pun harus diimbangi dengan peningkatan pelayanan purna jual atau after sales service. Karena saat konsumen memberli kendaraan, hubungannya tidak berhenti begitu saja. Kendaraan yang sudah dibelinya suatu saat harus diraawat. Produsen harus dapat mengantisipasi hal ini. Seperti yang dikemukakan oleh bapak Eddy Susanto selaku Group Head 4-Wheel Marketing Planning-Marketing Brand berikut ini; “Kemudian juga adanya penguatan di bidang after sales. Jadi servis juga dikuatin, spare part juga dikuatin juga....”16 Anggapan tentang peningkatan after sales service demi mengimbangi penjualan Suzuki yang makin meningkat juga dikemukakan oleh Bapak Jalu Brahmani selaku konsumen juga anggota Baleno Club Indonesia; “Saya berharap kepada PT. Indomobil khususnya Suzuki Indomobil Sales untuk tetap menjaga dan meningkatkan After sales kepada para pengguna produk Brand tersebut karena hal tersebut bisa merupakan sebuah garansi yang diberikan kepada para pemilik dan pengguna produk Suzuki terutama untuk dari sisi pelayanan baik dikota besar dan juga untuk daerah atau dikota kecil (seperti pelayanan service dan ketersedian spareparts ) karena dari hal tersebut menurut saya dapat meningkatkan brand loyalitas mereka terhadap Produk Suzuki.”17 15
Ibid Ibid 17 Hasil Wawancara Bapak Jalu Brahmani, Anggota Baleno Club Indonesia, 16 September 2013 16
94
Akan tetapi prestasi yang berhasil diraih oleh Suzuki tersebut bukanlah tanpa kendala prakteknya di lapangan. Persaingan yang ketat di industri otomotif menyebabkan kompetisi kurang sehat yang harus diantisipasi oleh Suzuki. Bapak Eddy Susanto selaku Group Head 4-Wheel Marketing Planning-Marketing Brand mengatakan salah satu contoh kasus yang terjadi: “…banyak black campaign dari merk-merk lain yang berpura-pura menjadi anggota club lain atau masyarakat kemudian menciptakan negative campaign.”18
Program pengelolaan komunitas otomotif bagi PT SIS dianggap sebagai sesuatu yang penting. Komunitas otomotif adalah stakeholder PT SIS yang keberadaannya berpengaruh terhadap perkembangan bisnis Suzuki di Indonesia. Komunitas otomotif pada dasarnya adalah gabungan para konsumen yang dibina oleh ATPM agar tercipta suatu loyalitas terhadap merk kendaraan yang dimiliki oleh konsumen tersebut. Bapak Eddy Susanto selaku Group Head 4-Wheel Marketing Planning-Marketing Brand mengatakan opininya berkaitan dengan loyalitas konsumen yang tergabung di Baleno Club Indonesia (BCI); “…jadi komunitasnya tetep dijaga. Tetapi dengan berjalannya waktu karena si Baleno nya itu sendiri juga udah dibilang ga ada semacam pengembangan penjualan Baleno baru sehingga akhirnya orang-orang pemilik Baleno itu berganti mobil. Tetapi dengan kebersamaan mereka yang udah terjalin lama itu merek ga mau misah. Mereka ga mau misah akhirnya mereka tetep kumpul walaupun dengan mobil masing-masing dan tetep pakai Suzuki juga. Itu yang namanya loyal customer. Ketika kita sudah bisa memainkan yang namanya club dengan baik paling gak ya friendly-lah. Jadi si ATPM itu ada aware kepada pada pembeli dan 18
Ibid
95
komunitas, maka para komunitas juga sebagai penghormatan juga pada akhirnya walau mereka beli mobil dengan jenis yang berbeda tapi dengan merk yang sama gitu. Jadi kami sendiri juga selalu berpandangan bahwa yang namanya club itu adalah duta.19 Ibu Dimelza Sharindradini Head of 4W Communication Development memiliki opini yang hampir sama mengenai komunitas otomotif sebagai berikut; “Kalo saya personally, siapa pun orangnya, tahun berapa pun club nya regardless apapun merknya edisi tahun berapa pada intinya we are Suzuki Family, gitu… Club-club ini pun yang membesarkan bisnis Suzuki di Indonesia, karena peran mereka, itu karena efek viral itu juga lebih cepet….”20
Komunitas otomotif dianggap lebih dari konsumen biasa, bahkan merupakan brand ambassador yang dapat mengangkat image brand Suzuki diantara sesama konsumen. Hal ini dijelaskan oleh bapak Eddy Susanto selaku Group Head 4-Wheel Marketing Planning-Marketing Brand berikut; “…kami sendiri juga selalu berpandangan bahwa yang namanya club itu adalah duta. Brand ambassador dari merk yang kita punya. Karena apa, mungkin karyawan Suzuki kalah pengetahuan sama pemilik-pemilik mobilnya itu. Baleno misalnya, pasti pemilik Baleno menjadi sangat ahli. Apalagi yang sama-sama membentuk komunitas jadi lebih banyak tau dari temen-temen club. Karena dia sendiri ngalamin misalnya mungkin mengalami ada trouble apa dimobilnya, dia tau ternyata ini… Nah kita sebagai karyawan belum tentu tau hal-hal seperti itu. Jadi ketika mereka punya banyak informasi, mereka bisa jadi duta kita ketika ada orang complaint atau ada orang bertanya nanti dia bisa jawabin. Jadi, mereka bisa menjadi dutanya Suzuki. Dan kalo ada masyarakat yang nyerang, komunitas itu bisa membantu untuk meng-counter”21 19
Ibid Hasil Wawancara Langsung Ibu Dimelza Sharindradini Head of 4W Communication Development PT. Suzuki Indomobil Sales, 10 September 2013 21 Hasil Wawancara Langsung Bapak Eddy Susanto, Group Head 4W Marketing PlanningMarketing Brand II BTL PT. Suzuki Indomobil Sales, 18 September 2013 20
96
Pendapat senada dikemukakan oleh Ibu Dimelza Sharindradini Head of 4W Communication Development melalui pernyataannya sebagai berikut: “Apa arti club komunitas bagi Suzuki ya menurut saya besar sekali ya perannya misalnya ada yang bertanya tentang merk Suzuki, kalau mendengar sendiri dari kitanya mereka pasti ga percaya, secara kita Suzuki pasti dianggap ngebela brand sendiri. Ya kalo ga percaya mending aja ama club komunitas karena mereka jadi brand ambassador juga, karena sampe sekarang mobilnya dan club nya juga masih eksis mereka bisa jadi parameter kualitas Suzuki juga.“22
Dari pernyataan tersebut jelaslah bawa komunitas otomotif, meskipun dengan type kendaraan yang sudah tidak diproduksi lagi justru tetap harus diapresiasi dan dikelola keberadaannya. Komunitas tersebut merupakan bagian dari keluarga besar Suzuki di Indonesia, telah membantu membesarkan nama Suzuki bahkan dapat membela merk Suzuki bilamana ada bentuk-bentuk kritik di masyarakat terutama ditengah-tengah persaingan industri otomotif dewasa ini. Seperti dalam kutipan wawancara dengan Ibu Dimelza Sharindradini Head of 4W Communication Development melalui pernyataannya dibawah ini: “…sebab kita sadar akan pentingnya adanya komunitas otomotif mereka itu adalah ambassador dari merk Suzuki juga. Karena yang merasakan itu ‘kan temen-temen club sendiri kan misalnya kalo baca di milist gitu kan yang gimana aduh kadang-kadang suka menyeramkan gitu khan ada gempuran sana-sini tentang produknya. Kalo misalkan ada temen-temen club mereka bisa otomatis akan mengcounter ya servis kita bagus juga karena viral nya dari temen-temen club sendiri khan apapun mau produknya, servisnya semua tentang Suzuki itu ya temen-temen club sendiri, jadi kalo pun kita suatu saat akan salah bertindak juga ya ke temen-temen club bisa juga ya dari temen club sendiri ya kita berusaha 22
Hasil Wawancara langsung dengan Ibu Dimelza Sharindradini Head of 4W Communication Development PT. Suzuki Indomobil Sales, 10 September 2013
97
apa ya lebih treatmentnya lebih berbedalah dengan konsumen biasa. Karena kita sangat hargai ya effortnya mereka untuk bisa membentuk club…”23 Melalui komunitas otomotif, konsumen yang ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang kendaraan merk Suzuki bisa mendapatkan referensi yang dapat dipercaya karena didapat dari sesama pemakai kendaraan. Untuk itu PT SIS memberikan apresiasi kepada komunitas otomotif dengan bentuk dukungan seperti yang dijelaskan oleh Ibu Dimelza Sharindradini Head of 4W Communication Development;
“…Kalau mengenai autoclub saya harus angkat dua jempol lah gitu makanya semua harus ada timbal baliknya mbak ya, jadi kita membaliknya dengan seperti itu tadi kita bantu dari sponsorship, kita bantu komunikasi, dari media juga, dari recognitionnya juga, dari sosial media yang kita punya, dukungan kita terhadap komunitas.”24 Menurut Suzuki sendiri, faktor keberhasilan yang dapat menunjang peningkatan penjualan dan daya saing merk Suzuki di tengah-tengah persaingan industri mobil di masyarakat adalah pengelolaan komunitas tersebut. Oleh sebab itu dibuatlah kegiatan yang mendukung untuk komunitas otomotif. Selain dari untuk meningkatkan loyalitas konsumen yang sudah ada (existing customer) terhadap merek Suzuki, adapun tujuan dikelolanya komunitas otomotif juga berkaitan dengan hubungan timbal balik yang bermanfaat bagi promosi merk Suzuki itu sendiri seperti yang diungkapkan oleh bapak Eddy Susanto selaku Group Head 4-Wheel Marketing Planning-Marketing Brand berikut; 23 24
Ibid Ibid
98
Nah juga ada faktor lain lagi juga di marketing itu kita juga tetep mensupport kegiatan-kegiatan club-club otomotif. Suzuki khan hampir semua produknya ada club otomotifnya. Jadi itu juga kita sokong sehingga bisa terjadi apa ya… ada simbiosis mutualisme. Jadi temanteman dari club itu bisa punya kegiatan, Suzuki jadi mempunyai promosi. Jadi saling ada timbal balik. Nah karena kita kelola apa namanya, pola kerjasama yang seperti itu, sehingga itu bisa menjadi apa namanya, menambah apa yang namanya promosi jadi ga dibiarin begitu aja. Jadi kita dukunglah, mereka mau bikin CSR mau bikin kegiatan-kegiatan kaya balap… kaya bikin apa.. modifikasi kontes, itu kita dukung, sponsorhip, jadi saling menguntungkan.25 Selain dari tanggapan PT SIS sebagai ATPM dari merk Suzuki yang senantiasa membina komunitasnya, peneliti mewawancara beberapa anggota Baleno Club Indonesia (BCI) sebagai perwakilan dari keseluruhan komunitas yang memiliki ratusan anggota yang tersebar di beberapa kota di Indonesia tentang alasan dan tujuan mengapa mereka bergabung dengan komunitas tersebut. Amir Sriloka, anggota senior yang bergabung semenjak tahun 2003 hingga kini dengan nomer anggota 027 mengemukakan alasannya; “Agar lebih mengenal karakteristik kendaraan baleno dan menambah kawan khususnya sesama pemakai Baleno.”26 Menurut Didin Syafrudin anggota semenjak tahun 2004 dengan nomer anggota 036 mengatakan tujuannya bergabung dengan BCI; “Tujuan lebih kepada sosialisasi dan keinginan berkumpul dengan kesamaan kendaraan.”27 Temmi Afianto, anggota semenjak tahun 2005 dengan nomer anggota 121 mempunya alasan sebagai berikut; 25
Hasil Wawancara langsung dengan Bapak Eddy Susanto, Group Head 4W Marketing PlanningMarketing Brand II BTL PT. Suzuki Indomobil Sales, 18 September 2013 26 Hasil Wawancara Bapak Amir Sriloka, Anggota Baleno Club Indonesia, 24 September 2013 27 Hasil Wawancara Bapak Didin Syafrudin, Anggota Baleno Club Indonesia, 16 September 2013
99
“…agar mendapat informasi dan pengetahuan tentang seluk beluk otomotif”28 Anggota yang pernah menjabat sebagai ketua BCI selama dua periode yakni Rizki Fahlevi dengan nomer anggota 345, bergabung semenjak tahun 2007 memiliki alasan; “Tujuan saya pada awalnya ingin sharing tentang segala macam masalah mesin Suzuki Baleno, sesekali ikut event komunitas Baleno Club Indonesia dan ternyata seru serta kekeluargaannya sangat erat, membernya juga ramah, akhirnya saya menjadi aktif dan pernah diberi kepercayaan oleh member untuk menjabat sebagai ketua BCI beberapa periode.”29 Sementara itu Jalu Brahmani, seorang anggota aktif yang sudah menjadi anggota sejak tahun 2011 dengan nomer anggota 669 memiliki alasan; “Maksud dan tujuan saya ikut bergabung didalam komunitas ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan terhadap brand Suzuki khususnya kendaraan Suzuki Baleno”30 Dari alasan dan tujuan yang dikemukakan oleh perwakilan anggotaanggota tersebut dapat dilihat bahwa terdapat minat dari para konsumen Suzuki untuk lebih mengenal dengan baik kendaraan yang dimiliki serta keinginan untuk melibatkan diri dengan dunia otomotif.
4.2.2
Planning and Programming (perencanaan dan pemrograman) Setelah melalui tahapan berupa pengumpulan data (fact finding),
maka tahap selanjutnya yang dilakukan adalah perencanaan berdasarkan temuan-temuan dan data pendukung. Perencanaan ini merupakan bagian yang penting dalam menyusun program kegiatan yang nantinya akan 28
Hasil Wawancara Bapak Temmi Afianto, Anggota Baleno Club Indonesia, 17 September 2013 Hasil Wawancara Bapak Rizki Fahlevi, Anggota Baleno Club Indonesia, 16 September 2013 30 Hasil Wawancara Bapak Jalu Brahmani, Anggota Baleno Club Indonesia, 16 September 2013 29
100
melibatkan komunitas otomotif. Agenda perencanaan program yang dilakukan oleh divisi Marketing Brand Suzuki biasanya dimulai 3 bulan sebelum mengadakan suatu program. Seperti yang diutarakan oleh bapak Eddy Susanto selaku Group Head 4-Wheel Marketing Planning-Marketing Brand berikut; “…kita tuh punya kebiasaan adalah tiap 3 bulan. Jadi untuk pekerjaan yang akan dilakukan 3 bulan di depan, kita lakukan persiapannya di tiga bulan sebelumnya. Sehingga pada saat waktu kita implementasi di 3 bulan ke depan itu kita udah proses dari 3 bulan sebelumnya. Begitu untuk apa namanya, iklan ataupun kegiatan event-event.”31 Jadi untuk suatu kegiatan yang akan diadakan 3 bulan mendatang, segala perencanaan dan persiapannya sudah dilakukan 3 bulan sebelumnya. Hal ini bertujuan agar ada waktu yang cukup untuk dari mulai perencanaan, pemilihan
program,
sumber
daya
pendukung,
publikasi
hingga
terlaksananya event. Meskipun
event-event
Suzuki
dan
kegiatan
komunitas
otomotif
merupakan tanggung jawab sekaligus dirancang oleh divisi Marketing Brand, akan tetapi Public Relations sebagai bagian terintegrasi dari divisi Marketing tetap mendukung dengan menjalankan fungsi-fungsi Public Relationnya dalam merencanakan strategi komunikasi dan media relations guna publikasi ke khalayak. Ibu Dimelza Sharindradini Head of 4W Communication Development mengemukakan; “…gini soalnya kalo komunitas otomotif itu khan ga langsung dibawah saya dia ada dibawah brand, jadi biasanya ngobrol ama pak Eddy gitu khan, nah beliau juga ngurusin Baleno Club karena bahasannya ke brand. 31
Hasil Wawancara langsung dengan Bapak Eddy Susanto, Group Head 4W Marketing PlanningMarketing Brand II BTL PT. Suzuki Indomobil Sales, 18 September 2013
101
Brand itu sih yang buat schedulingnya atau calendar eventnya atau dia ngobrol-ngobrol dulu misalnya club ini punya event apa, bisa kita support apa, kaya dulu khan jalan-jalan merah putih melibatkan club-club khan itu katanya agenda tahunan. ….kita kalo ada launching-launching kita libatkan juga, misalnya kaya Ertiga, pas Ertiga kita luncurkan itu akhir 2012 kita undang komunitas otomotif Suzuki ke TransTV. Kita undang ketua, wakil ketua atau bendahara, karena terbatas jadi kita undang beberapa karena limited juga ga terlalu banyak tapi ga semua juga club kita undang paling yang aktif-aktif aja dalam kurung yang productnya 5 tahun terakhir gitu kita berusaha melibatkan mereka, sebab kita sadar akan pentingnya adanya komunitas otomotif”32
Agenda dari Suzuki sendiri ada yang merupakan agenda tahunan, ada pula agenda yang sifatnya menyesuaikan dengan event-event khusus seperti launching type mobil terbaru maupun kegiatan CSR. Untuk kegiatan tahunan yang dilakukan untuk komunitas otomotif contohnya seperti Suzuki Merah Putih atau Jalan-jalan Merah Putih seperti yang dikemukakan oleh Ibu Sharin didalam kutipan wawancara diatas. Suzuki Merah Putih maupun Jalan-jalan Merah Putih, sesuai dengan namanya merupakan kegiatan konvoy kendaraan bermotor yang mengajak komunitas otomotif untuk meramaikan. Testimonial mengenai kegiatan yang diadakan oleh PT SIS seperti yang dikemukan oleh Amir Sriloka anggota BCI dalam kutipan wawancara berikut; “Banyak sekali, dari saat lounching baleno club Indonesia di Lembang Bandung, Suzuki Merah Putih (gabungan club otomotif dibawah naungan Suzuki Club), Launcing Suzuki Swift, Grand Vitara, Splash dll., Peringatan Hari Aids Sedunia.”33
32
Hasil Wawancara langsung dengan Ibu Dimelza Sharindradini Head of 4W Communication Development PT. Suzuki Indomobil Sales, 10 September 2013 33 Hasil Wawancara Bapak Amir Sriloka, Anggota Baleno Club Indonesia, 24 September 2013
102
Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh bapak Eddy Susanto selaku Group Head 4-Wheel Marketing Planning-Marketing Brand berikut mengenai acara yang melibatkan komunitas otomotif; “Kalo untuk customer pendekatannya kita bikin program-program gathering kaya gitu termasuk apa namanya, termasuk club-club itu program gathering juga tuh. Karena kita melakukan apa namanya satu kegiatan sama-sama, jalan sama-sama. Seperti Suzuki merah putih, kaya Baleno juga gathering-gathering kaya gitu khan.”34 Selain dari kegiatan yang dilakukan oleh pihak Suzuki sendiri, dari komunitas otomotif itu sendiri juga memiliki program yang didukung oleh Suzuki. Suzuki menganggap bahwa kegiatan yang telah di usulkan oleh komunitas otomotif merupakan bagian dari kegiatan tahunan juga untuk Suzuki. Alasan pihak Suzuki mendukung kegiatan dari komunitas otomotif dikemukakan oleh bapak Eddy Susanto Group Head 4-Wheel Marketing Planning-Marketing Brand pun dalam kutipan wawancara berikut; “Nah karena kita kelola apa namanya, pola kerjasama yang seperti itu, sehingga itu bisa menjadi apa namanya, menambah apa yang namanya promosi jadi ga dibiarin begitu aja. Jadi kita dukunglah, mereka mau bikin CSR mau bikin kegiatan-kegiatan kaya balap… kaya bikin apa... modifikasi kontes, itu kita dukung, sponsorhip, jadi saling menguntungkan… karena dengan demikian ada kontribusi antara si club itu sendiri dengan pelayanan kita terhadap konsumen kita yang notabene adalah para anggota club itu. Jadi, itu jadi program retention kita.”35
Terdapat suatu pola kerjasama antara Suzuki dengan komunitas otomotif dimana dengan mendukung kegiatan atau program yang sudah dibuat oleh 34
Hasil Wawancara langsung dengan Bapak Eddy Susanto, Group Head 4W Marketing PlanningMarketing Brand II BTL PT. Suzuki Indomobil Sales, 18 September 2013 35 Ibid
103
komunitas otomotif. Disamping dukungan tersebut makin mempererat hubungan antara Suzuki dengan komunitas otomotif yang dikelolanya, Suzuki dapat melakukan promosi melakui komunitas otomotif yang didukungnya. Selain itu bagi konsumen akan merasa diperhatikan oleh ATPM. Menambah pernyataan dari pak Eddy tersebut, ibu Dimelza Sharindradini Head of 4W Communication Development juga mengatakan hal serupa dalam wawancaranya yakni; “….pengamatan aja selain iu juga disupport dari ATPM nya meskipun sekarang porsinya ga sebesar dulu, paling kita kontribusi atau sponsorhip khan ga sebesar dulu, ya sekarang at least ga pake uang tapi kita pake apa namanya mensupport pake tenaga juga, kita juga berusaha utk publikasi ke public juga, jadi ini loh kita punya komunitas autoclub yang dari jadul sampe yg sekarang yang baru-baru…”36 Dukungan dari pihak Suzuki baik berupa sponsor untuk kegiatan komunitas otomotif BCI dan undangan untuk menghadiri event-event seperti launching produk baru oleh PT SIS dinyatakan oleh anggota BCI, Rizki Fahlevi berikut ini; “…saya pernah menghadiri undangan launcing salah satu merk mobil Suzuki baik on air di stasiun TV ataupun off air seperti acara pesta ulang tahun Suzuki, selain itu juga setiap event BCI seperti touring dan beberapa acara bakti sosial kita menggandeng Suzuki untuk ikut serta sebagai sponsor.”37 Pendapat lain dari Didin Syafrufin mengenai keuntungan yang diperolehnya selama menjadi anggota BCI terkait dukungan dari PT SIS adalah sponsorhip yang diberikan pada saat ada program BCI;
36
Hasil Wawancara langsung dengan Ibu Dimelza Sharindradini Head of 4W Communication Development PT. Suzuki Indomobil Sales, 10 September 2013 37 Hasil Wawancara Bapak Rizki Fahlevi, Anggota Baleno Club Indonesia, 16 September 2013
104
“Keuntungan yang pernah dirasakan adalah diskon servis dan parts, subsidi dalam segala macam kegiatan”38 4.2.3
Taking action and communicating (mengambil tindakan dan berkomunikasi) Tahap selanjutnya setelah melakukan pengumpulan data dan
perencanaan serta pemrograman adalah tahap pengambilan tindakan dan berkomunikasi. Tahapan ini dapat dilakukan sebelum kegiatan dilakukan sebagai bagian dari promosi acara. Apabila dilakukan saat kegiatan berlangsung merupakan bagian dari publikasi kepada khalayak. Salah satu unsur yang menentukan keberhasilan komunikasi suatu program atau kegiatan adalah penetapan media. Jadi media yang dipergunakan oleh Suzuki untuk mempublikasikan kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya. Merupakan tanggung jawab bagi Public Relations untuk memilih
media
publikasi.
Bagi
divisi
Marketing,
bentuk
pengkomunikasian atau promosi antara lain ATL (above the line) dan BTL (below the line). Berikut kutipan wawancara dari bapak Eddy Susanto Group Head 4-Wheel Marketing Planning-Marketing Brand mengenai hal tersebut; “Kita mengenal yang namanya ATL dan BTL. Untuk di promosi. Kalo ATL itu above the line, contohnya iklan. Iklan, terusnya tulisan-tulisan gitu. Printing-printing kita fokus kepada produk-produk yang lagi booming untuk Suzuki.. Untuk yang BTL ini below the line kita bikin launching-launching di setiap kota-kota besar.”39
38
Hasil Wawancara Bapak Didin Syafrudin, Anggota Baleno Club Indonesia, 16 September 2013 Hasil Wawancara langsung dengan Bapak Eddy Susanto, Group Head 4W Marketing PlanningMarketing Brand II BTL PT. Suzuki Indomobil Sales, 18 September 2013
39
105
Sementara itu bagi Public Relation, media yang dipilih untuk berkomunikasi kepada khalayak dan publikasi adalah melalui media massa. Salah satu contohnya dengan menulis press release yang kemudian dimuat dalam website www.suzuki.co.id. Dalam website tersebut dapat diakses dengan mudah berbagai macam informasi seperti; Company Outline, produk-produk Suzuki (roda empat, roda dua dan outboard marine engines), promosi, berita-berita dan dokumentasi foto terbaru, informasi mengenai komunitas otomotif Suzuki, dan useful links. Press release yang ada pada website tersebut diharapkan menjadi sumber informasi bagi para wartawan untuk membuat pemberitaan di media massa. Penggunaan website dimaksudkan untuk tujuan kepraktisan, agar pemberitaan senantiasa update dan dapat menjangkau banyak kalangan. Ibu Dimelza Sharindradini Head of 4W Communication Development mengatakan dalam wawancaranya mengenai media komunikasi yang dikelola oleh Public Relations Suzuki; “...brand itu lebih arahnya ke ATL jadi komunikasinya yang lewat advertisement ATL. Kalo saya lebih ke komunikasinya lewat media gitu… Apa namanya lebih ke journalism... kita juga di live website seperti website berita jadi saya ga perlu lagi blasting release ke seluruh dealer atau ke seluruh media tapi mereka harus check sendiri juga, jadi itu meningkatkan hit kita di website karena udah era teknologi..”40
Karena alasan kemajuan teknologi dan kepraktisan itu pula maka semenjak tahun 2009, Suzuki Magazine atau edisi cetak majalah Suzuki Indonesia sudah vacuum atau dihentikan sementara. PT SIS sudah 40
Hasil Wawancara langsung dengan Ibu Dimelza Sharindradini Head of 4W Communication Development PT. Suzuki Indomobil Sales, 10 September 2013
106
melakukan investasi yang begitu besar untuk melakukan riset dan pengembangan website dan social media. Berkenaan dengan lini bisnis PT SIS yakni 3S (Sales, Service dan spare part), program dan publikasi yang dilakukan oleh PT SIS antara lain adalah peningkatan after sales service yang dibuktikan oleh Suzuki dengan adanya pencanangan “Layanan Suzuki Service Car” pada bulan November 2012 sebagai bentuk komiten Suzuki atas peningkatan pelayanan terhadap pelanggan. Dimana layanan tersebut memiliki konsep kunjungan service ketempat pelanggan (home service/office service) atau mengatasi keadaan darurat (emergency) saat menemui masalah dijalan.41 Sebagai perusahaan yang menjual produk yang ditujukan untuk transportasi umum, testimonial bagi para pengguna adalah hal yang dapat menjadi referensi bagi calon konsumen untuk membeli. Sehingga, selain dari publikasi media massa melalui press release, Suzuki mengundang wartawan untuk menghadiri press conference sekaligus test drive kendaraan yang baru diluncurkan. Diharapkan hasil test drive dari para wartawan yang diundang menjadi sarana publikasi yang baik bagi Suzuki dan menarik perhatian khalayak. Bapak Eddy Susanto Group Head 4Wheel Marketing Planning-Marketing Brand menjelaskan sebagai berikut; “Nah dari sisi PR nya, kita undang wartawan-wartawan untuk merasakan mobil itu. Bikin test drive, gathering dengan wartawan. Akhirnya mereka akan nulis mengintroduce apa yang kita inginkan. Oh mobil kita itu mobil keluarga, jadi kita pengennya begini..begini…ayo sama-sama wartawan kita coba test drive. Kita bikin event-event seperti itu. Jadi nanti informasi 41
“Layanan Suzuki Service Car” Komitmen Suzuki atas pelayanan terhadap pelanggan, http://www.suzuki.co.id/suzuki_news_details.php?id=17153975&type=1&yearz=2012
107
itu ditulis wartawan khan jadi apa namanya apa yang kita inginkan sama masyarakat jadi sama masyarakat bisa diketahui.”42 Selain dari media jurnalistik seperti media massa dan website perusahaan, PT SIS menggunakan social media seperti Facebook dan Twitter sebagai media komunikasi interaktif. Divisi Communication Development PT SIS memiliki satu fungsi khusus yang bertugas mengembangkan website dan social media. Bahkan PT SIS secara khusus mempergunakan jasa Public Relations Agency yang bertugas untuk me-maintain dan memonitor social media milik Suzuki seperti yang diungkapkan oleh Ibu Dimelza Sharindradini Head of 4W Communication Development berikut; “…Satu lagi ada website and social media development dia handle untuk soft mag kita, Facebook kita, Twitter kita sama Website kita jadi ya itu kita dibantu juga sama partner kita dari PR agency sama untuk social media website kita juga ada vendor sendiri. Karena ga mungkin kita punya total 6 account, seperti Twitter itu di handle satu orang jadi harus punya tim khusus jadi makanya kita hire satu vendor agency.”43
Kegiatan yang diamati oleh peneliti berada dalam kurun periode penelitian yakni Juni 2012 sampai dengan Juli 2013. Antara periode selama 12 bulan tersebut terdapat event antara lain seperti; launching mobil baru andalan Suzuki yang diperuntukkan bagi kaum urban yang bernama ‘Suzuki Ertiga”. Dalam kegiatan tersebut, komunitas otomotif turut mendapatkan undangan untuk menghadiri peluncurannya. Seperti penuturan anggota BCI, Jalu Brahmani berikut; 42
Hasil Wawancara langsung dengan Bapak Eddy Susanto, Group Head 4W Marketing PlanningMarketing Brand II BTL PT. Suzuki Indomobil Sales, 18 September 2013 43 Hasil Wawancara langsung dengan Ibu Dimelza Sharindradini Head of 4W Communication Development PT. Suzuki Indomobil Sales, 10 September 2013
108
“saya pernah mengikuti beberapa acara yang telah diadakan oleh PT. Suzuki Indomobil Sales, seperti launching mobil Baru (Ertiga), Acara dari komunitas Suzuki Baleno (Jambore nasional bagi seluruh anggota dan pengguna Suzuki Baleno di Jogjakarta- Kaliurang pada Nov 2012)”44
4.2.4
Evaluating (Mengevaluasi Program) Setelah melewati tiga tahapan pertama dalam perencanaan strategis
maka
tahapan
selanjutnya
dan
yang
terakhir
adalah
evaluasi.
Pengevaluasian program dapat dilakukan pada saat suatu event telah berakhir atau saat suatu program tertentu tengah berlangsung. PT SIS sudah memiliki agenda untuk melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan setiap enam bulan sekali. Dalam meeting evaluasi dilakukan review terhadap program yang sudah dijalankan. Public Relations dilibatkan untuk memberi masukan terutama dalam hal komunikasi program seperti yang dijelaskan oleh Ibu Dimelza Sharindradini Head of 4W Communication Development berikut; “...biasanya nih tiap-tiap section akan saling diskusi misalnya harus begini, begini, kasih masukkan, baiknya gimana karena ini khan membawa nama suzuki dan imagenya juga. Jadi kita pengen everything do it properly jangan sampe kita salah handle, klo ga nanti complainnya ke kita juga. Makanya kalo udah berjalan nanti kita review juga mungkin kita diskusi ngobrol dulu…”45 Sementara itu dalam bahasan evaluasi, setiap program yang telah dilaksanakan, ditinjau berdasarkan jenis-jenis program atau per-event. Setelah itu dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh pihak pesaing. Cara-cara apa yang dilakukan pesaing untuk program serupa. SWOT 44
Hasil Wawancara Bapak Jalu Brahmani, Anggota Baleno Club Indonesia, 16 September 2013 Hasil Wawancara langsung dengan Ibu Dimelza Sharindradini Head of 4W Communication Development PT. Suzuki Indomobil Sales, 10 September 2013
45
109
analisis juga mengambil bagian dalam hal ini. Apa saja keunggulan (Strength) dari program Suzuki dan dimana pula letak kelemahannya (Weakness).
Apa
saja
kesempatan
(Opportunity)
yang
dapat
dikembangkan dikemudian hari serta kemungkinan ancaman yang harus diantisipasi (Threat). Bapak Eddy Susanto Group Head 4-Wheel Marketing Planning-Marketing Brand menjelaskan tentang meeting evaluasi tersebut; “…ada yang namanya meeting tengah tahun dan meeting akhir tahun. Ada regional meeting ada nasional dealer meeting. Disitu kita evaluasi kita compare dengan competitor.Kita udah bikin program apa, hasilnya seperti apa. Competitor bikin apa, hasilnya seperti apa itu nantinya kita harus ada perbaikan seperti apa. Kaya semacam SWOT analysis lah. Nah dari situ kita bisa tau posisi kita dimana dan kita harus melakukan apa.”46 Agar mengetahui hasil program dan efek strategi komunikasi, hal ini dibahas saat seluruh team dalam divisi marketing termasuk didalamnya Communication Development melakukan meeting evaluasi. Adapun metode yang dilakukan guna mendapat hasil evaluasi hingga level ke masyarakat luas, PT SIS dibantu oleh lembaga survey. Tujuan menggunakan lembaga survey, agar hasil survey yang disajikan merupakan data yang independent dan tidak berdasarkan feeling semata maupun obyektif. Hal ini dikemukakan oleh Bapak Eddy; “….begitu diketahui adanya kesalahan strategi komunikasi…maka kita lakukan survey dulu nih. Kita survey ke masyarakat kira-kira tanggapan dari masyarakat itu sama gak dengan yang kita iklankan. Jadi iklannya apa, masyarakat berpikirnya apa. Nah itu ketauannya bukan dari kita. Kalo dari kita khan berdasarkannya feeling. Nah kita panggil lembaga survet supaya independent supaya hasilnya murni…”47 46
Hasil Wawancara langsung dengan Bapak Eddy Susanto, Group Head 4W Marketing PlanningMarketing Brand II BTL PT. Suzuki Indomobil Sales, 18 September 2013 47 Ibid
110
Dari program yang diadakan oleh pihak PT SIS termasuk kegiatan yang disponsori olehnya, peneliti menanyakan tanggapan perwakilan BCI terhadap kegiatan-kegiatan tersebut. Masukan dan pendapat mereka yang pernah menghadiri event-event tersebut cukup beragam. Amir Sriloka sebagai anggota senior yang sering menghadiri event Suzuki mengungkapkan minat dan ekspektasinya; “Sangat menarik dan positif…Jambore skala nasional semua club Suzuki, safety drive”48 Pendapat mengenai acara launching mobil Suzuki Swift menurut Temmi Afianto serta ekspektasinya terhadap acara PT SIS berikutnya; “Launching mobil Suzuki Swift, acara tersebut bagus untuk menarik minat pembeli… Gathering semua pemilik jenis mobil Suzuki sehingga dapat menambah wawasan dan teman sesame pemakai mobil Suzuki.”49 Sementara itu dari sisi program BCI yang didukung oleh PT SIS dikemukakan oleh Rizki Fahlevi dalam kutipan wawancara ini tanggapannya adalah; “Saya rasa program yang sudah ada cukup mewakili semua aspek, mengingat kita club mobil dan membernya berasal dari berbagai kalangan dan bidang profesi yang memiliki kesibukan masing-masing. Menurut saya program yang sudah ada jangan sampai hilang, tetap dipertahankan setiap periode kepengurusannya.”50 Tanggapan dari Didin Syafrudin seorang anggota senior hampir senada dengan rekan-rekannya, meskipun dengan sedikit masukan kepada PT SIS berkenaan program dari BCI;
48
Hasil Wawancara Bapak Amir Sriloka, Anggota Baleno Club Indonesia, 24 September 2013 Hasil Wawancara Bapak Temmi Afianto, Anggota Baleno Club Indonesia, 17 September 2013 50 Hasil Wawancara Bapak Rizki Fahlevi, Anggota Baleno Club Indonesia, 16 September 2013 49
111
“Tanggapan saya sangat menyenangkan bisa bersosialisasi…hanya saja saat ini seperti kurang perhatian/dukungan dari Suzuki sehingga acaranya kurang bervariatif lagi”51 Opini yang hampir senada pun diberikan oleh Jalu Brahmani. Ia menyarankan agar program dari PT SIS lebih digiatkan kembali dengan sasaran komunitas otomotif mobil Suzuki dengan mobil tahun pembuatan diatas 5 tahun. Sebab mereka pun potential customer yang harus dimaintain; “Tanggapannya sudah cukup bagus tapi saran saya harus juga perlu dilakukan sedikit sentuhan kepada para pengguna dan pemilik kendaraan lain selain dari brand Suzuki agar mereka dapat lebih jauh mengetahui tentang produk Brand Suzuki di Indonesia dan selain itu perlu juga diadakan event atau program lain bagi para pengguna produk Suzuki yang tahun produksinya dibawah tahun 2000 untuk menjaga hubungan dan brand loyalitas mereka, karena saya masih melihat banyak para pemilik dan pengguna produksi Suzuki dibawah tahun 2000 serta club atau komunitasnya juga masih aktif dan perlu diingat juga bahwa karakter orang Indonesia adalah Follower.”52 Dari hasil wawancara, peneliti mendapat feedback yang cukup baik dari para narasumber BCI tentang kendaraan Suzuki Baleno yang mereka miliki. Pada umumnya mereka mengakui kendaraan Suzuki irit bahan bakar, nyaman dikendarai, modelnya tidak ketinggalan jaman, mudah dimodifikasi, teknologinya mengimbangi kendaraan di segmentasi sejenis, spare part nya mudah diperoleh dan harganya terjangkau. Rata-rata mereka mengakui ingin membeli produk Suzuki jika dikemudian hari akan membeli kendaraan dengan tahun yang lebih muda.
51 52
Hasil Wawancara Bapak Didin Syafrudin, Anggota Baleno Club Indonesia, 16 September 2013 Hasil Wawancara Bapak Jalu Brahmani, Anggota Baleno Club Indonesia, 16 September 2013
112
4.2.5
Summary Proses Empat Langkah Perencanaan Strategis PR Untuk hasil penelitian, peneliti menggunakan proses empat
langkah Perencanaan Strategis Public Relations untuk menjelaskan tahapan kegiatan community relations yang dijalankan Public Relations sebagai pendukung terhadap kegiatan Marketing PT Suzuki Indomobil Sales. Proses empat langkah tersebut terdiri dari: 1. Fact finding (mendefinisikan problem) 2. Planning and Programming (Perencanaan dan pemrograman) 3. Taking action and communicating (mengambil tindakan dan berkomunikasi) 4. Evaluating (mengevaluasi program) Selanjutnya dapat diuraikan sebagai berikut:
Proses Empat Langkah A. Fact Finding
Hasil Penelitian 1. Pertumbuhan ekonomi dan permintaan pasar
(mendefinisikan
terhadap
mobil
murah
semakin
meningkat.
problem)
Market share industri otomotif kendaraan roda empat pun cenderung naik setiap tahunnya. Hal ini ditunjukkan dari data yang dikeluarkan oleh Gaikindo (Gabungan Industri Otomotif Indonesia) 2. Komunitas otomotif adalah gabungan konsumen
113
loyal yang keberadaannya harus dikelola oleh Suzuki. Mereka adalah bagian dari keluarga besar Suzuki di Indonesia. Anggota komunitas Suzuki bukan hanya konsumen biasa tapi mereka sekaligus brand Ambassador Suzuki. Bilamana ada ancaman terhadap produk Suzuki yang beredar di masyarakat, komunitas otomotif dapat membantu untuk meng-counter pernyataan yang bersifat negatif. B. Planning and
3. Program yang disusun oleh PT SIS berdasarkan
Programming
dari fakta-fakta yang ditemui dalam tahapan fact
(Perencanaan dan
finding. Program direncanakan tiga bulan sebelum
Pemrograman)
kegiatan tersebut dilaksanakan. 4. Yang menjadi sasaran dalam program PT SIS adalah konsumen. Komunitas otomotif adalah bagian
dari
konsumen
loyal
Suzuki
yang
senantiasa diperhatikan dan dilibatkan dalam event otomotif yang diadakan oleh Suzuki. Event yang diadakan oleh PT SIS khusus untuk komunitas antara lain; agenda tahunan komunitas (Suzuki Merah Putih dan Jalan-jalan Merah Putih), mengundang perwakilan otomotif untuk
114
menghadiri
acara
sponsorship
dan
launching, publikasi
memberikan
terhadap
acara
independent komunitas otomotif. 5. Sasaran yang ingin dicapai adalah melalui kegiatan tersebut terjadi peningkatan penjualan produk-produk Suzuki, terjalin hubungan yang semakin baik antara Suzuki dan konsumen utamanya
komunitas
otomotif
sehingga
diharapkan loyalitas konsumen pun meningkat. C. Taking Action &
6. Strategi yang dilakukan Suzuki antara lain
Communicating
menciptakan acara yang dapat menarik minat
(Mengambil
komunitas otomotif seperti mengadakan bazaar,
Tindakan dan
display modifikasi mobil, panggung live music,
Berkomunikasi)
games
berhadiah
langsung
hingga
promo
penjualan produk terbaru Suzuki. Bagi komunitas yang melakukan sendiri kegiatannya secara independent, bentuk sponsorship yang diberikan berupa dukungan sponsor merchandice, publikasi di website Suzuki www.suzuki.or.id, umbulumbul, sticker mobil, dan door prize menarik. 7. Strategi komunikasinya berupa ajakan kepada
115
para pemilik kendaraan Suzuki untuk menikmati acara yang bisa melibatkan kendaraannya. Secara otomatis acara semacam ini menjadi kegiatan promosi juga bagi merk Suzuki. Konsumen merasa diperhatikan oleh Suzuki dengan acara tersebut, minat mereka pun meningkat terhadap merk Suzuki, secara otomatis pun kegiatan ini memberikan promosi bagi Suzuki. 8. Dalam
implementasi
pengkomunikasian
program,
terhadap
untuk
khalayak
dan
publikasi dilakukan oleh Public Relations kecuali yang bersifat iklan. Adversiting baik yang above the line dan below the line dilakukan secara langsung oleh divisi Marketing dalam bentuk iklan dan event launching. Public Relations membuat publikasi melalui press release, press conference, update website dan social media antara lain Facebook and Twitter. 9. Public
Relations
komunikasi
dan
memberikan bersinergi
dukungan
dengan
divisi
marketing dalam setiap event otomotif dan program automotive community relations.
116
D. Evaluating
10. Evaluasi dilakukan saat program telah selesai
(Mengevaluasi
dilaksanakan. Sesuai agenda Suzuki, evaluasi di
Program)
review setiap enam bulan sekali saat meeting sales & marketing. Dalam Evaluasi ini pihak Public Relations juga memberikan masukan dari sisi komunikasi dan publikasi program. 11. Cara mengukur tingkat keberhasilan diperoleh dari survey yang dilakukan oleh lembaga independent kepada masyarakat luas, komentarkomentar pada social media yang dikelola oleh Suzuki serta pemberitaan di media massa. 12. Umpan balik yang diterima akan dianalisa dan dapat dijadikan parameter keberhasilan program. Hasilnya bisa dipergunakan sebagai SWOT analysis
yang
dapat
dimanfaatkan
untuk
melakukan perencanaan program berikutnya. Umpan balik ini juga dapat dipakai untuk memperbaiki program yang telah dilaksanakan bilamana program tersebut tidak sesuai dengan sasaran dan tujuan yang ingin diraih.
117
4.3
Pembahasan
Pengelolaan komunitas (community relations) yang dilakukan oleh ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) kendaraan bermotor terhadap komunitas otomotifnya adalah suatu bentuk lain terhadap pengelolaan konsumen. Komunitas otomotif adalah gabungan dari konsumen-konsumen yang loyal terhadap suatu merk kendaraan tertentu yang dimilikinya. Anggota komunitas otomotif adalah orang-orang yang telah menjadi konsumen setia dalam periode yang cukup lama, mengerti dengan baik type kendaraan miliknya, serta mempunyai image yang baik pula terhadap merk mobil yang dimilikinya. Dalam hal ini, perusahaan memandang komunitas otomotif sebagai aset yang harus dijaga dan dikelola keberadaannya. Kegiatan pengelolaan automotive community relations yang dilakukan oleh PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS) terhadap komunitas Baleno Club Indonesia adalah salah satu upaya demi meningkatkan loyalitas merk (brand loyalty). PT SIS menganggap komunitas otomotif sebagai brand ambassador Suzuki, sehingga harus dibina agar terjadi hubungan timbal balik atau simbiosis mutualisme antara Suzuki dengan komunitas otomotif tersebut. Dalam merancang kegiatan yang melibatkan komunitas otomotif meningkatkan brand loyalty, dibutuhkan suatu perencanaan strategis. Strategi pada dasarnya adalah sebuah rencana kerja jangka panjang yang dirancang khusus sesuai dengan visi misi perusahaan semata-mata untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Terdapat empat langkah perencanaan strategis berdasarkan oleh teori dari Cutlip, Center & Broom yaitu, Fact Finding (mendefinisikan problem), Planning & Programming (perencanaan dan pemrograman), Taking
118
action & Communicating (mengambil tindakan dan berkomunikasi) dan Evaluation (mengevaluasi program). Perencanaan strategis yang dilakukan oleh Public Relations PT SIS tidak terlepas dari alur proses manajemen strategis perusahaan. Public Relations dari PT SIS setelah restrukturisasi mengalami perubahan nama menjadi Communication Development. Meskipun pada prakteknya, Communication Development ini tetap menjalankan fungsi-fungsi Public Relations. Pada struktur organisasi, Public Relations berada dibawah kewenangan Marketing Director. Dari posisi struktur tersebut dapat dilihat bahwasanya keberadaan Public Relations untuk mendukung kegiatan pemasaran. Saling bekerjasama dan bersinergi dengan bagian lainnya yang sama-sama berada dibawah divisi marketing. Seperti yang dikemukakan oleh Argenti dalam bukunya Corporate Communication bahwa dewasa ini terdapat tuntutan pada departemen komunikasi di perusahan saat ini untuk memberikan kontribusi dalam pertumbuhan bisnis. Maka muncul sinergi antara departemen marketing dengan departemen komunikasi (Public Relations) dalam mendukung peningkatan bisnis perusahaan. Peneliti menggunakan alur proses perencanaan strategis dari Agustinus Sri Wahyudi dalam Rosady Ruslan untuk menuturkan alur perencanaan strategis pada PT SIS berdasarkan hasil wawancara yang sudah diperoleh peneliti. Berangkat dari Visi PT Suzuki Indomobil Sales yakni “Menjadi Perusahaan terkemuka di dalam Suzuki Global Operation yang dihargai dan dikagumi di Indonesia“ dan Misinya “Kami menginginkan pertumbuhan dan perkembangan Perusahaan yang berimbang berdasarkan azaz kerja keras,
119
integritas dan kebersamaan untuk selalu mencapai hasil lebih baik dalam mendahului harapan pelanggan.“ Visi dan Misi perusahaan ini menjadi landasan dalam memulai suatu proses perencanaan strategis. Lini bisnis Suzuki di Indonesia adalah 3S (Sales, Service, Sparepart). Kelangsungan hidup perusahaan tergantung dari penjualan produknya. Melakukan promosi guna meningkatkan penjualan agar dapat memenuhi target yang telah ditetapkan setiap tahunnya adalah tujuan dari kegiatan operasional PT SIS. Analisa situasi internal dan eksternal adalah tahapan awal dalam proses perencanaan strategis. Kedua analisa ini termasuk dalam tahapan Fact Finding yakni mendefiniskan problem dan peluang. Melalui wawancara mendalam dengan nara sumber dari PT SIS maupun pengamatan peneliti terhadap sejarah panjang perusahaan dan achievement-nya selama ini, peneliti menyimpulkan secara singkat SWOT analysis PT Suzuki Indomobil Sales adalah berikut ini: 1. Strength (kekuatan). Merk Suzuki sudah establish dari sisi brand recognition dan infrastruktur. terbukti dari cukup lamanya merk ini hadir di Indonesia dan investasi pengembangan pabrik. Adalah sumber daya manusia (manpower) yang dimiliki PT SIS, infrastruktur produksi, network (jaringan dealer) serta basis konsumen yang sudah ada menjadi kekuatannya. 2. Weakness (kelemahan). Product range Suzuki terbatas pada segmentasi pasar kelas menengah. Dimana produsen dalam segmentasi ini semakin banyak. Meskipun Suzuki fokus dengan produksi mobil kelas menengah
120
akan tetapi keterbatasan product range tersebut menyebabkan market share Suzuki jadi lebih terbatas pula. 3. Opportunity
(kesempatan).
Kebijakan-kebijakan
pemerintah
yang
mendukung pertumbuhan industri mobil di Indonesia menjanjikan peningkatan produksi dan penjualan yang lebih baik lagi bagi Suzuki. Selain itu pertumbuhan ekonomi dan perubahan gaya hidup masyarakat turut menjadi kesempatan yang dapat dimanfaatkan oleh Suzuki. 4. Threat (ancaman). Ancaman yang paling nyata adalah persaingan dari para kompetitor Suzuki terutama dari segmentasi kendaraan kelas menengah. Ancaman ini bisa berupa kemajuan teknologi yang dikembangkan oleh kompetitor, keragaman produk hingga strategi pemasaran yang mereka miliki. Selain itu segala bentuk pemberitaan negatif di masyarakat yang dimuat di media massa khususnya media elektronik yang dengan mudah meluas merupakan bentuk lain ancaman. Tujuan dan sasaran dapat ditetapkan bilamana perusahaan telah menemukan hasil dari analisa situasi terhadap internal dan eksternal perusahaannya berdasarkan SWOT analysis. Analisa terhadap publik internal dan eksternal dilakukan berdasarkan visi dan misi dari perusahaan. Hasil dari analisa tersebut menjadi suatu pedoman bagi divisi marketing beserta dengan teamnya untuk menentukan strategi dalam proses perencanaan strategis. Tahapan selanjutnya yaitu Planning and Programming (perencanaan dan pemrograman) dimana dalam proses perencanaan strategis melibatkan dua macam strategi yakni strategi generik dan strategi variasi. Strategi generik yang dipakai
121
oleh PT SIS adalah strategi yang bersifat dinamis. Strategi generiknya antara lain peluncuran produk baru dan langkah antisipatif utuk meningkatkan pasar seperti menambah jumlah dealer network, sales force dan after sales service. Jika terdapat penurunan dalam minat pasar terhadap produk tertentu, maka produk tersebut akan dibuatkan versi modifikasinya (minor change) sehingga kembali hadir dengan pilihan yang lebih segar dan diharapkan minat masyarakat terhadap produk yang sama akan bangkit kembali. Selain dari strategi generik, terdapat strategi vasiasi yang berjalan paralel dengan startegi generik yang bersifat sebagai pelengkap. Pengelolaan komunitas otomotif merupakan bagian dari strategi variasi ini. Sementara dari sisi penentuan program, kedua stretegi tersebut saling melengkapi. Salah satu contohnya adalah saat ada event launching mobil baru Suzuki Ertiga pada tahun 2012, Suzuki mengundang perwakilan dari komunitas otomotif untuk turut hadir dan memeriahkan event tersebut. PT SIS mengadakan event khusus untuk komunitas otomotif serta memberikan dukungan sponsorship terhadap program-program yang dibuat secara independent oleh komunitas otomotif dengan tujuan agar dapat meningkatkan promosi dan loyalitas konsumen. Kedua strategi tersebut membentuk sebuah perencanaan strategis yang utuh berikut dengan susunan program demi mewujudkan strategi yang sudah direncanakan. Aplikasi rencana bisnis diwujudkan pada tahapan ketiga yakni taking action and communicating (mengambil tindakan dan berkomunikasi). Program kegiatan yang sudah disusun kemudian mulai dirintis semenjak tiga bulan sebelum program tersebut dilaksanakan. Penetapan jangka waktu tiga bulan
122
memiliki tujuan agar setiap kegiatan dapat dipersiapkan dengan baik. Team yang tergabung dalam divisi marketing termasuk didalamnya Public Relations saling bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan. Untuk pengkomunikasian program, Public Relations selain mengundang wartawan secara langsung dalam press conference, press launching dan test drive, juga dilakukan publikasi melalui website perusahaan www.suzuki.co.id. Dalam website tersebut Public Relations memuat press release dan update kegiatan. Social media Suzuki yakni Facebook dan Twitter juga senantiasa di update informasinya. Penyebaran informasi melalui internet adalah langkah yang praktis dan efisien. Wartawan dan masyarakat luas dapat terus update dengan informasi mengenai Suzuki bilamana mengakses website Suzuki. Langkah lain yang dilakukan adalah meluncurkan Suzuki Blackberry dan Android launcher agar semakin memudahkan masyarakat mengakses portal Suzuki. Tahapan terakhir adalah Evaluating (evaluasi program). Agenda evaluasi dilakukan setiap 6 bulan sekali. Dalam alur perencanaan strategis, tahapan ini merupakan tahap evaluasi dan kontrol rencana bisnis. Umpan balik dari program yang sudah dilaksanakan didapat dari opini publik berupa komentar di social media, feedback dari komunitas otomotif, pemberitaan di media massa, hasil survei oleh lembaga independent, sampai ke figure pemasaran dalam kurun waktu tertentu. Data dan fakta yang diperoleh menjadi perameter bagi PT SIS tentang program yang dijalankan apakah sudah sesuai dengan sasaran atau belum. Hasil dari evaluasi itu dapat dipergunakan sebagai dasar untuk kembali menyusun strategi selanjutnya.