BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Persiapan Penelitian Pada tanggal 29 Mei 2013 penulis meminta ijin kepada ketua Panti Asuhan AL-ITTIHAD Semowo untuk mengadakan penilitian di Panti Asuhan AL-ITTIHAD Semowo dan diberikan ijin untuk mengadakan penelitian. Sebelumnya peneliti mengadakan try out uji coba instrumen yang dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2013.kepada anak – anak di Panti Asuhan AL-ITTIHAD Semowo. Skala sikap penulis bagikan kepada anak-anak Panti Asuhan yang berjumlah 30 anak. 4.2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 22 anak di Panti Asuhan AL-ITTIHAD Semowo yang terdiri dari dua kelompok yaitu 11 anak kelompok eksperimen dan 11 siswa kelompok kontrol. 4.3. Pelaksanaan penelitian 4.3.1. Tes Awal (Pre-Test) Pretest dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2013 dengan menyebar skala komunikasi interpersonal yang terdiri dari 40 item pertanyaan. Skala ini dibagikan kepada 30 anak di AL-ITTIHAD Semowo. Setelah data diolah ada beberapa anak yang komunikasi interpersonalnya berkategori rendah. Selanjutnya dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen 11 anak dan kelompok kontrol 11 anak Pembagian antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol berdasarkan skor dan rata – rata. Kelompok eksperimen akan diberi layanan bimbingan kelompok. Tabel 4.2. Uji Homogenitas Pre Test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan Mann Whitney dengan hasil berikut : Mann-Whitney Test Ranks kelompok NKIntr ekperimen prsonal kontrol Total
N
Mean Rank
Sum of Ranks
11
10.77
118.50
11
12.23
134.50
22
Test Statisticsb NKIntrprso nal Mann-Whitney U 52.500 Wilcoxon W 118.500 Z -.527 Asymp. Sig. (2-tailed) .598 Exact Sig. [2*(1-tailed .606a Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok
Berdasarkan tabel hasil uji homogenitas bahwa dari kelompok eksperimen dan kontrol yaitu Asymp. Sig. (2-tailed) 0.598>0.050 sedangkan mean rank untuk kelompok eksperimen adalah 10,77 dan mean rank untuk kelompok kontrol adalah 12,23. Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan atau homogen antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
4.3.2. Layanan (Treatment) Dalam melaksanakan eksperimen penulis tidak terikat waktu, sehingga penulis melakukan eksperimen sesuai kesepakatan penulis dengan 11 anak yang masuk dalam kelompok eksperimen. Eksperimen dengan bimbingan kelompok dilaksanakan secara berkelanjutan pada hari yang telah disepakati dengan 11 anak kelompok eksperimen yaitu setiap hari Senin Rabu, Sabtu dan Minggu. Kegiatan tersebut dimulai pada tanggal 18 Desember sampai dengan 31 Desember 2013 sebanyak 8 sesi pertemuan. Adapun sesi-sesi kegiatan bimbingan kelompok sebagai berikut: a. Sesi pertama dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2013 Pada pertemuan ini adalah tahap pertama dalam bimbingan kelompok dengan mengumpulkan peserta yang siap melaksanakan kegiatan bimbingan kelompok, yang dilakukan di sebuah ruangan di dalam Panti. Pada tahap
pertama dimulai dengan penjelasan secara ringkas
tentang bimbingan kelompok beserta azas-azasnya dan cara melaksanakan bimbingan kelompok. Pada tahap ini dilanjutkan dengan kesepakatan kontrak waktu antara penulis dengan peserta. Penulis dan peserta saling berkenalan satu sama lain. Peserta diminta untuk menuliskan data diri anak di Panti Asuhan AL-ITTIHAD Semowo. Penulis menjelaskan tentang kegiatan kelompok pada pertemuan sesi ini, serta menanyakan kesiapan peserta untuk memasuki kegiatan bimbingan kelompok. Sebelum
memasuki kegiatan inti penulis mengajak untuk bernyanyi bersama yaitu menyanyi dengan judul arti sahabat agar semua peserta menjadi lebih relaks dan tidak tegang. Memasuki kegiatan inti, penulis sebelumnya bertanya apakah semuanya sedah siap mengikuti kegiatan bimbingan kelompok pada hari ini? kemudian semua peserta menjawab sudah. Kemudian penulis membagikan selembar kertas kepada para peserta setelah semua mendapat satu kertas kemudian penulis bertanya kepada para peserta, apa yang kalian ketahui tentang jujur? apapun yang kalian ketahui atau apa saja yang berhubungan dengan kata jujur tuliskan dalam kertas. Pada sesi kedua, setelah semuanya menuliskan ke dalam kertas peserta diminta untuk mengumpulkan kertas tersebut lalu penulis mengocok kertas tersebut lalu meminta kepada salah satu peserta untuk membacakan hasil yang dituliskan tadi. Setelah semua dibacakan penulis masuk pada tahap berikutnya yaitu memberikan materi tentang kejujuran. Sesi ini diawali dengan refleksi penulis terhadap hasil yang sudah dituliskan peserta tadi, kemudian penulis memberikan materi tentang kejujuran. Setelah penulis memberikan materi tentang kejujuran, peserta disuruh untuk memberikan refleksi terhadap apa yang sudah penulis sampaikan tadi. Setelah itu peserta diminta untuk berdiskusi bersama dengan penulis hal-hal yang berkaitan dengan pentingnya kejujuran antar teman. Dan hal-hal belum jelas bisa ditanyakan. setelah itu, Peserta diminta untuk menuliskan kesankesan untuk pertemuan kali ini. Penulis memberikan penilaian segera
terhadap kegiatan yang sudah dilakukan. Penulis dan peserta membahas tentang apa yang akan dilakukan untuk pertemuan kedua. Penulis menutup pertemuan dengan mengucapkan salam dan mengucapkan terima kasih atas partisipasi pada pertemuan kali ini. b. Sesi kedua dilaksanakan pada tanggal 21 Desember 2013 Pada pertemuan kedua adalah kegiatan kedua bimbingan kelompok yang dilakukan di tempat yang sama dengan kegiatan bimbingan kelompok yang pertama. Penulis membuka kegiatan dengan berdoa agar diberi kelancara pada kegiatan bimbingan kelompok ini. Setelah itu pada sesi ini topik yang dibahas adalah tentang keterbukaan antar teman. Kemudian penulis menjelaskan apa yang akan dilaksanakan pada pertemuan kali ini. Setelah semua peserta siap untuk mengikuti kegiatan bimbingan kelompok pada hari ini kemudian penulis masuk pada kegiatan inti yaitu dengan penulis memberikan bahan diskusi kapada peserta tentang pengertian keterbukaan beserta manfaat serta contohnya, setelah semua selesai mengerjakan kemudian penulis membacakan hasil diskusi dari peserta. Setelah itu penulis memberikan materi tentang keterbukaan antar teman yang meliputi pengertian, manfaat, serta contohnya. Setelah itu peserta diminta untuk mendiskusikan tentang kegiatan yang dilaksanakan pada pertemuan kali ini dengan materi yang telah disampaikan oleh penulis serta apa saja yang bisa dipetik pada kegiatan kali ini.
Kemudian penulis dan peserta membahas tentang apa yang akan dilakukan untuk pertemuan ketiga. Penulis menutup pertemuan dengan mengucapkan salam dan mengucapkan terima kasih atas partisipasi pertemuan kali ini. c. Sesi ketiga dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2013 Pada sesi ketiga adalah kegiatan ketiga bimbingan kelompok yang dilakukan di ruang yang ada di Panti Asuhan. Sebelum masuk kegiatan bimbingan kelompok penulis membuka kegiatan dengan berdoa. Pada sesi ini topik yang dibahas adalah tentang kepercayaan antar teman. Penulis menjelaskan apa yang akan dilaksanakan pada pertemuan kali ini. Setelah semua peserta siap mengikuti kegiatan bimbingan kelompok pada hari ini, kemudian peserta diajak untuk mencari dan memberikan contoh tentang hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan kepada teman. Setelah itu peserta diminta untuk mengungkapkan pendapatnya tentang kepercayaan pada teman. Kemudian penulis memberikan refleksi tentang yang sudah diungkapkan peserta tentang kepercayaan pada teman. Kemudian penulis memberikan materi tentang kepercayaan pada teman, setelah itu peserta diminta untuk memberikan tanggapan tentang materi yang sudah diberikan oeleh penulis. Penulis memberikan penilaian segera terhadap kegiatan yang sudah dilakukan. Setelah itu peserta diminta untuk menulis kesan-kesan untuk pertemuan kali ini.
Penulis dan peserta membahas tentang apa yang akan dilakukan untuk
pertemuan
keempat.
Penulis
menutup
pertemuan
dengan
mengucapkan salam dan mengucapkan terima kasih atas partisipasi pertemuan kali ini. d. Sesi keempat dilaksanakan pada tanggal 25 desember 2013 Pada sesi ke empat adalah kegiatan keempat bimbingan kelompok yang dilakukan di ruang yang ada di Panti Asuhan. Sebelum masuk pada kegiatan bimbingan kelompok penulis mengawali kegiatan dengan berdoa. Pada sesi kali ini topik yang akan dibahas adalah tentang mendengarkan dengan baik, kemudian penulis menjelaskan apa saja yang akan dilaksanakan pada pertemuan kali ini. Setelah semua peserta siap untuk mengikuti kegiatan bimbingan kelompok kali ini, kemudian penulis masuk dalam kegiatan, lalu peserta diajak untuk bediskusi yaitu tentang mendengarkan dan cara menanggapi dengan baik. Setelah itu peserta diminta untuk mengungkapkan pendapatnya tentang hasil diskusinya. Kemudian setelah peserta mengungkapkan pendapatnya, penulis membuat rangkuman dari hasil pendapat yang sudah diungkapkan peserta serta menambahinya. Setelah itu penulis memberikan materi kepada peserta tentang cara mendengarkan dan memberikan tanggapan dengan baik. Setelah penulis memberikan materi, kemudian penulis memberikan kesempatan pada peserta untuk menanyakan jika ada hal-hal yang belum jelas.
Masuk pada sesi terakhir, penulis memberikan penilaian segera kepada peserta terhadap materi yang sudah disampaikan. Penulis dan peserta membahas tentang apa yang akan dilakukan untuk pertemuan kelima. Setelah itu, penulis menutup pertemuan dengan mengucapkan salam dan mengucapkan terima kasih atas partisipasi pertemuan kali ini. e. Sesi kelima dilaksanakan pada tanggal 28 Desember 2013 Pada sesi ke lima adalah kegiatan kelima bimbingan kelompok yang dilakukan di ruang Panti Asuhan. Sebelum masuk pada kegiatan bimbingan kelompok penulis mengawali kegiatan dengan berdoa. Pada sesi kali ini topik yang akan dibahas adalah tentang meningkatkan komunikasi dan menyampaikan pendapat dengan baik, kemudian penulis menjelaskan apa saja yang akan dilaksanakan pada pertemuan kali ini. Setelah semua peserta siap untuk mengikuti kegiatan bimbingan kelompok kali ini, kemudian penulis masuk dalam kegiatan. Semua peserta diberikan sebuah soal yang berkaitan dengan komunikasi dan penyampaian pendapat, peserta diminta untuk berdiskusi dengan kelompoknya yang sebelumnya sudah dibagi dalam 2 kelompok. Setelah diskusi kelompok selesai, peserta bersama dengan penulis membahas hasil diskusi yang telah dilakukan peserta dan jika masih ada hal yang belum atau kurang dipahami oleh peserta maka peserta yang lain boleh memberikan jawaban. Kemudian setelah itu, penulis memberikan sedikit rangkuman materi kepada peserta. Penulis memberikan kesempatan lagi pada peserta apabila ada yang kurang dimenegerti. Setelah itu penulis
memberikan penilaian segera kepada peserta. Penulis dan peserta membahas tentang apa yang akan dilakukan untuk pertemuan keenam. Setelah itu, penulis menutup pertemuan dengan mengucapkan salam dan mengucapkan terima kasih atas partisipasi pertemuan kali ini. f. Sesi keenam dilaksanakan pada tanggal 29 Desember 2013 Pada sesi keenam adalah kegiatan keenam bimbingan kelompok dengan mengumpulkan peserta yang siap melaksanakan kegiatan di ruang Panti Asuhan. Penulis membuka kegiatan dengan berdoa. Topik yang akan dibahas pada kesempatan kali ini adalah tentang berani mengungkapkan diri. Kemudian penulis menjelaskan apa saja yang akan dilakukan pada pertemuan kali ini. Setelah semua peserta siap untuk mengikuti kegiatan bimbingan kelompok kali ini, kemudian penulis masuk dalam kegiatan. Peserta dibagi dalam dua kelompok kemudian para kelompok diajak untuk berdiskusi tentang materi kali ini yaitu peserta menuliskan atau mencari tentang apa yang dimaksud dengan mengungkapkan diri dan kendala apa saja yang dihadapi. Setelah semua peserta selesai berdiskusi, peserta diminta untuk membacakan hasil diskusinya ke dalam kelompok besar dan kelompok yang lain boleh menanggapi atau memberikan pertanyaan. Setelah itu penulis merangkum apa saja yang diungkapkan dalam kelompok serta pertanyaan-pertanyaan dan tanggapan-tanggapan dari para peserta dan menambahi dengan sedikit materi tambahan tentang hal yang berkaitan dengan materi.
Setelah itu penulis memberikan penilaian segera kepada peserta. Penulis dan peserta membahas tentang apa yang akan dilakukan untuk pertemuan ketujuh. Setelah itu, penulis menutup pertemuan dengan mengucapkan salam dan mengucapkan terima kasih atas partisipasi pertemuan kali ini. g. Sesi ketujuh dilaksanakan pada tanggal 30 Desember 2013 Pada sesi ketujuh adalah kegiatan ketujuh bimbingan kelompok. Sebelum masuk pada kegiatan bimbingan kelompok penulis mengawali kegiatan dengan berdoa. Pada sesi kali ini topik yang akan dibahas adalah tentang mengurangi rasa curiga dan prasangka buruk terhadap teman, kemudian penulis menjelaskan apa saja yang akan dilaksanakan pada pertemuan kali ini. Setelah semua peserta siap untuk mengikuti kegiatan bimbingan kelompok kali ini, kemudian penulis masuk dalam kegiatan. Penulis memberikan materi kepada peserta dan peserta diminta untuk mendengarkan dan memperhatikan karena setelah penulis menyampaikan materi peserta diminta untuk memberikan tanggapan satu persatu. Setelah penulis selesai memberikan materi, peserta diminta untuk berdiskusi dengan teman sebelahnya dan diminta untuk memberikan contoh tentang materi yang sudah diberikan oleh penulis. Setelah
peserta
selesai
berdiskusi,
peserta
diminta
untuk
mengumpulkan hasil diskusinya kepada penulis kemudian penulis membacakan hasil diskusi dari peserta dan peserta boleh menanggapinya. Penulis memberikan kesempatan lagi kepada peserta untuk memberikan
tanggapan atau bertanya apabila ada hal yang masih belu dimengerti. Penulis dan peserta membahas tentang apa yang akan dilakukan untuk pertemuan kedelapan. Setelah itu, penulis menutup pertemuan dengan mengucapkan salam dan mengucapkan terima kasih atas partisipasi pertemuan kali ini. h. Sesi kedelapan dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2013. Pada sesi terakhir ini adalah kegiatan yang kedelapan dalam melakukan layanan bimbingan kelompok. Sebelum masuk pada kegiatan ini penulis mengawali kegiatan dengan berdoa. Kemudian penulis menjelaskan apa saja yang akan dilaksanakan pada pertemuan kali ini. Pertemuan pada sesi kali ini peserta diajak untuk bermain kelompok, penulis menentukan kelompoknya dengan cara berhitung sehingga peserta berkumpul sesuai dengan nomer yang sudah disebutkan. Penulis memberikan permainan kepada peserta dengan tema komunikata yang bertujuan agar peserta dapat berkomunikasi dengan baik sehingga dapat menerima pemahaman atau memberikan umpan balik terhadap sesama peserta lainnya. Peserta dapat melakukan kegiatan permainan tersebut dengan instruksi dari penulis. Setelah penulis selesai memberikan pengarahan permainan, peserta diminta untuk berdiskusi. Kemudian peserta bertukar pikiran dengan kelompoknya. Sesudah itu penulis dan peserta membahas bersama tentang makna dari permainan tersebut.
Penulis memberikan kesempatan bagi kelompok peserta lainnya untuk memberikan tanggapan atau pertanyaan apabila masih belum dimengerti. Setelah itu, penulis menutup pertemuan kali ini dengan doa dan mengucapkan salam serta terima kasih atas partisipasinya terhadap kegiatan setiap sesinya. 4.3.3. Hasil Observasi selama Layanan Bimbingan Kelompok Proses layanan bimbingan kelompok dari pertama sampai pertemuan kedelapan yang dilakukan di ruang Panti Asuhan dengan kesepakatan penulis dan kelompok eksperimen. Selama proses kegiatan layanan berlangsung respon kelompok eksperimen mau menerima, mengikuti dengan penuh antusias, berpartisipasi, perhatian, fokus, sungguh-sungguh dalam setiap kegiatan bimbingan kelompok. Hasil pengamatan yang penulis lakukan selama proses layanan bimbingan kelompok kepada kelompok eksperimen adalah terjadi perkembangan yang baik dari proses bimbingan kelompok satu ke bimbingan kelompok yang lainnya karena kelompok eksperimen bisa mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dengan baik. Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa selama proses layanan bimbingan kelompok dari awal sampai akhir dapat diterima kelompok eksperimen dengan baik, penuh antusias, perhatian dan dapat berpartisipasi serta aktif dalam kegiatan bimbingan kelompok sesuai denganalur yang diberikan penulis kepada peserta. Sehingga proses layanan bimbingan kelompok dapat berjalan dengan lancar.
4.3.4. Tes Akhir (Post-Test) Post test dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2013. Pada kegiatan ini, penulis membagian skala komunikasi interpersonal yang berjumlah 40 item pertanyaan kepada 30 anak di Panti Asuhan ALITTIHAD
Semowo.
Setelah
peserta
diberi
layanan,
penulis
melaksanakan post test yang diolah dengan teknik analisis Mannwhitney Test dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.3. Data Test Akhir Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Kategori Sangat Tinggi
Eksperimen
Kontrol Frekuensi Percent
Frekuensi
Percent
1
9,1%
1
9,1%
4
36,35%
4
36,35%
2
18,20%
5
45,45%
4
36,35%
1
9,1%
11
100%
10
100%
Tinggi
Rendah Sangat Rendah ∑
Berdasarkan tabel 4.2.3 diatas dapat diketahui test akhir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di Panti Asuhan ALITTIHAD Semowo yaitu pada kelompok eksperimen terdiri dari kategori sangat tinggi sebesar 9,1% dengan jumlah 1 anak, kategori tinggi sebesar 36,35% dengan jumlah 4 anak, untuk kategori rendah sebesar 18,20% dengan jumlah 2 anak, untuk kategori sangat rendah
sebesar 36,35% dengan jumlah 4 anak, sedangkan pada kelompok kontrol terdiri dari kategori sangat tinggi sebesar 9,1% dengan jumlah 1 anak, untuk kategori tinggi sebesar 36,35% dengan jumlah 4 anak, untuk kategori rendah sebesar 45,45% dengan jumlah 5 anak, sedangkan kategori sangat rendah sebesar 9,1% dengan jumlah 1 anak.
Tabel 4.4 Hasil Analisis Data Uji Mann Whitney (U- test) post test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Mann-Whitney Test Ranks klmpok
N
Mean Rank Sum of Ranks
NKIntrprsnal pretest
11
8.50
93.50
postest
11
14.50
159.50
Total
22
Test Statisticsb NKIntrprsnal Mann-Whitney U 27.500 Wilcoxon W 93.500 Z -2.180 Asymp. Sig. (2-tailed) .029 Exact Sig. [2*(1-tailed .028a Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: klmpok
Dari hasil tabel di atas menunjukan bahwa posttest kelompok eksperimen dan kontrol dengan menggunakan Mann Whitney menghasilkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,029<0,050 dengan mean rank pre test pada kelompok kontrol adalah 8,50 sedangkan mean rank posttest pada
kelompok eksperimen adalah 14,50 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Tabel 4..4 Perbedaan Data Skor Pre Test dan Post Test No
Nama Skor Pretest
Kategori Pretest
1
TR
93
Tinggi
2
BG
89
Rendah
Skor Post Test 220 217 148
3
AR
86
Rendah
4
VR
93
Tinggi
5
YN
92
6
DM
84
7 8
VN GN
82 91
9
RZ
95
Tinggi Sangat Rendah Sangt rendah Tinggi Sangat Tinggi
10
YY
87
Rendah
86 978 88.1
Rendah
221 219 218 211 212 225 234
11 SL Jumlah Rata-Rata
Kategori Post Test Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat Rendah Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi
232 2357 214.27
Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat tnggi Sangat Tinggi
Dari tabel diatas dapat dilihat dari hasil pre test dan post test kelompok
eksperimen
setelah
menerima
layanan
bimbingan
kelompok. Rata-rata aspek Komunikasi Interpersonal pre test adalah 88.1 sedangkan rata-rata aspek komunikasi interpersonal post test adalah 214.27.
4.4. Uji Hipotesis Dalam penelitian ini hipotesis yang penulis ajukan adalah “Ada peningkatan yang signifikan komunikasi interpersonal anak melalui bimbingan kelompok dengan tehnik diskusi kelompok dalam konteks persahabatan di Panti Asuhan AL-ITTIHAD Semowo”. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, terdapat peningkatan komunikasi interpersonal antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah kelompok eksperimen diberi layanan bimbingan kelompok dengan tehnik diskusi kelompok dalam konteks persahabatan. Hasil ini dapat dilihat dari uji Mann Whitney post-test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh hasil yaitu Asymp. Sign. 2tailed sebesar 0,029 (0,029<0,050) yang artinya ada peningkatan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 4.5 Pembahasan Dari hasil uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok dengan tehnik diskusi kelompok dalam konteks persahabatan dapat
meningkatkan
komunikasi
interpersonal,
secara
signifikan
ditunjukkan dengan Asymp. Sign. 2-tailed sebesar 0,029 (0,029<0,050) yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Ditunjukkan pula dengan mean rank pre test kelompok eksperimen yaitu 12,23 dan kelompok kontrol sebesar 10,77 sedangkan mean rank postest kelompok eksperimen sebesar 14,50 dan kelompok kontrol sebesar 8,50 sehingga mean rank kelompok
eksperimen meningkat. Pada skor mean pre test dan pos test pada kelompok eksperimen didapatkan hasil yaitu, mean rank aspek komunikasi interpersonal pre test adalah 88.1 sedangkan mean rank aspek komunikasi interpersonal post test adalah 214.27, sehingga dapat dikatakan ada peningkatan komunikasi interpersonal remaja setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok dengan tehnik diskusi kelompok dalam konteks persahabatan. Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan kepada kelompok eksperimen selama proses layanan bimbingan kelompok berlangsung adalah kelompok eksperimen bisa menerima dengan baik, penuh antusias, perhatian, mau merespon dengan baik, mau berpartisipasi dalam kegiatan bimbingan kelompok yang diberikan oleh penulis sehingga berjalan dengan lancar. Menurut Santoso (1986) Bimbingan kelompok adalah Suatu proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbing atau konselor kepada sekelompok peserta agar mereka dapat mengembangkan diri semaksimal mungkin, lebih mengenal diri, dapat menyesuaikan dirinya. Layanan bimbingan kelompok yang penulis berikan kepada kelompok eksperimen dapat meningkatkan komunikasi interpersonal anak Panti Asuhan AL-ITTIHAD Semowo dengan kesesuaian tema dan aspek-aspek komunikasi interpersonal yang telah penulis buat atau yang sudah ditulis.
Hasil temuan dapat dijelaskan bahwa teknik bimbingan kelompok dapat meningkatkan komunikasi interpersonal anak di Panti Asuhan ALITTIHAD Semowo sejalan dengan hasil penelitian Fribasari (2005) yang manyatakan bahwa layanan bimbingan kelompok dalam bidang bimbingan sosial efektif untuk meningkatkan hubungan interpersonal remaja. Hal ini bisa dibuktikan dengan hasil penelitian di mana sebelum mendapat layanan bimbingan kelompok, hubungan interpersonal remaja berada pada kategori Cukup Tinggi (CT) dengan skor rata-rata keseluruhan adalah 2,92. Dan sesudah mendapat layananbimbingan kelompok, skor rata-rata hubungan interpersonal remaja meningkat menjadi 3,26 dengan kriteria Tinggi (T).