BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN •
Hasil Penelitian •
Kondisi Awal
Berdasarkan hasil pembelajaran sebelumnya, peneliti menemukan beberapa kelemahan
dalam
pembelajaran
matematika.
Dalam
melaksanakan
proses
pembelajaran peneliti cenderung menggunakan metode pembelajaran yang monoton seperti emetode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas, serta tidak menggunakan benda manipulatif dalam pembelajaran, sehingga siswa merasa bosan, jenuh dan pembelajaran menjadi tidak menarik. Oleh karena itu peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan model pembelajaran PAIKEM ( Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. dengan menggunakan model pembelajaran PAIKEM ini diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang menarik, nyaman dan menyenangkan bagi siswa serta dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. serta sebagai inovasi dalam pembelajaran sebelumnya yang monoton dan menjenuhkan bagi siswa. •
Tindakan Siklus 1 Pada siklus 1 peneliti melaksanakan kegiatan yang dimulai dari perencanaan,
pelaksanaan , pengumpulan data hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian dan refleksi.
1
•
Perencanaan dan Persiapan Dalam tahap perencanaan pada siklus 1 ini dilaksanakan berdasarkan rencana
pelaksanaaan pembelajaran yang sebelumnya telah disusun. Dalam siklus 1 ini direncanakan ke dalam 3 tindakan, perecanaannya yaitu : •
Pada tindakan 1 pembelajaran dilaksanakan secara kelompok dan individu. Dalam pembelajaran secara kelompok guru memposisikan siswa dengan melibatkannya ke dalam permainan. Permainan yang direncanakan dalam tindakan 1 ini adalah lari bolak – balik untuk mencocokan perkalian dengan penjumlahan berulangnya.
Sedangkan
pembelajaran
yang
dilakukan
individu
akan
dilaksanakan pada saat evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa. •
Pada tindakan 2 dilaksanakan secara kelompok dan individu. Materi pembelajaran yang akan diajarkan pada tindakan 2 yaitu tentang fakta perkalian. Pada tindakan 2 ini direncanakan ada 2 permainan di dalam pembelajarannya. Permainan yang pertama yaitu permainan buku musik yang dilaksanakan secara individu, dan yang kedua yaitu permainan mewarnai papan bilangan yang dilaksanakan secara berkelompok.
•
Pada tindakan 3 dilaksanakan secara berkelompok dan secara individu juga. Pada tindakan 3 ini siswa diajak untuk bermain peran dalam permainan pasar – pasaran. Materi yang akan diajarkan pada tindakan 3 ini yaitu tentang soal cerita perkalian.
2
•
Pelaksanaan Tindakan Tindakan pertama dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 20 Mei 2011, tindakan
2 dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2011, dan tindakan 3 dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2011. Pembelajaran yang dilaksanakan mengikuti perencanaan yang telah disusun. Pembelajaran yang dilaksanakan dilakukan secara tematik. Sebelum siswa masuk ke dalam kelas seluruh siswa terlebih dahulu berbaris di depan kelas. Kemudian siswa secara bergantian mendatangi warung soal yang telah disediakan. Siswa yang terlebih dahulu menjawab soal yang ada di warung soal dengan benar siswa tersebut langsung masuk ke dalam kelas dan langsung memasang absen mandiri pada papan absen mandiri yang telah disediakan. Setelah seluruh siswa masuk ke dalam kelas guru mulai membuka pembelajaran. Pertama – tama yang dilakukan guru yaitu mengkondisikan siswa kedalam suasana belajar yang lebih kondusif. Setelah keadaan kondusif siswa berdo’a sebelum belajar. Kemudian setelah selesai berdo’a siswa guru menagajak siswa untuk melakukan gerakan senam anak selama kurang lebih 5 menit. Kemudian setelah melakukan senam bersama, guru memberikan motivasi kepada seluruh siswa untuk belajar dengan beberapa tepuk seperti tepuk semangat dan tepuk anak soleh. Seluruh siswa bertepuk dengan penuh semangat, mereka sangat bersemangat dan senang sekali sebelum dimulainya pembelajaran. Setelah seluruh siswa termotivasi guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab. Kemudian
selanjutnya
guru
menyampaikan
informasi
tentang
tujuan
dari
pembelajaran dan materi yang akan dipelajari. Dalam kegiatan belajar mengajar ini dilaksanakan secara berkelompok.
3
Pertemuan 1 Pada pertemuan pertama pembelajaran dilaksanakan secara berkelompok. Pembelajaran dilaksanakan secara tematik dengan menggunakan tema binatang. Pertama guru melaksanakan apersepsi terlebih dahulu untuk menggali pengetahuan awal siswa. selanjutnya pada kegiatan inti, pada kegiatan inti ini guru memulainya dengan mengajak seluruh siswa untuk bernyanyi ayam bebek entog dengan di sertai gerakannya.
Seluruh siswa sangat berantusias, semangat dan senang sekali
menyanyikan lagu ayam bebek entog dengan di sertai gerakannnya. Kemudian guru membagi siswa ke dalam empat kelompok. Seluruh siswa duduk berdasarkan kelompoknya yang telah di bagi. Guru menugaskan kepada setiap kelompok untuk menyanyikan lagu – lagu tentang binatang dengan disertai gerakannya.
Setiap
kelompok
berdiskusi
menentukan
lagu
yang
akan
dinyanyikannnya. Guru berkeliling mendatangi setiap kelompok untuk mengamati diskusi yang dilakukan masing – masing kelompok. Setelah semua kelompok selesai berdiskusi, secara bergantian setiap kelompok maju ke depan untuk menyanyikan lagu tentang binatang dengan disertai gerakannya. Setiap kelompok menyanyikan lagu yang berbeda. Dalam pembelajaran ini terlihat ada siswa yang berani tampil ke depan, ada pula siswa yang malu – malu untuk tampil di depan. Namun dalam hal ini guru memberikan semangat dan penghargaan reword bintang kepada setiap kelompok yang telah tampil ke depan. Kemudian setelah seluruh kelompok selesai tampil ke depan, guru mengadakan permainan tebak binatang. Setiap kelompok secara bergantian ke depan untuk memperagakan gerakan binatang berdasarkan gambar yang di bawa oleh guru.
4
Kelompok yang lain menebaknya. Kelompok yang berhasil menebaknya dengan benar di beri reword bintang oleh guru. Setelah seluruh kelompok selesai dalam permainan tebak binatang guru memberikan kesemapatan kepada seluruh siswa untuk melakukan tanya jawab mengenai ciri – ciri pada binatang, cara bergerak, dan tempat hidup binatang berdasarkan gambar yang telah diperagakan. Siswa secara aktif dengan mengangkat tangannya mennyebutkan ciri – ciri, cara bergerak, dan tempat hidup bintang. Pada kegiatan ini sangat terlihat sekali ada siswa yang aktif ada pula yang hanya diam saja. Bagi siswa yang diam guru bertanya kepada siswa tersebut mengenai ciri – ciri pada binatang yang telah dideskripsikan oleh temannya, hal ini dilakukan agar siswa tersebut kembali berkonsentrasi dalam pembelajaran. Guru kembali mengajak siswa untuk melakukan tepuk anak soleh dan tepuk semangat. Setelah itu guru membagikan lembar kerja siswa kepada masing – masing kelompok. Masing –masing kelompok berdiskusi untuk mengisi lembar kerja siswa. Guru berkeliling untuk mengamati pekerjaan tiap – tiap kelompok. setelah selesai mengerjakan lembar kerja siswa, masing – masing kelompok kemudian mengumpulkan lembar kerja siswa tersebut kepada guru. Pada kegiatan selanjutnya guru memperlihatkan benda manipulatif binatang kepada siswa. Guru meminta dua orang siswa ke depan. Kemudian guru memberikan dua benda manipulatif kepada masing – masing siswa yang ada di depan. Setelah itu guru menceritakan tentang bintang ayam – ayaman yang telah diberikan kepada kedua orang siswa tadi. Seluruh siswa sangat antusias mendengarkan cerita yang di ceritakan oleh guru dengn mengunakan benda manipulatif. Kemudian guru meminta siswa untuk menghitung jumlah kaki ayam. Misalnya jika ayamnya ada dua maka
5
jumlah kalinya ada ? lalu setelah siswa mengingat kembali tentang konsep penjumlahan, maka guru mengenalkan konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang. Setelah itu guru mengajak seluruh siswa untuk bermain cerdas cermat. Dalam permainan cerdas cermat ini guru membacakan soal cerita perkalian teknik penjumlahan berulang di ceritakan lewat cerita mengenai binatang. Kelompok yang berhasil menjawab dengan benar dan menuliskan bentuk perkalian dan penjumlahan berulangnya di papan tulis, kelompok tersebut di beri reword bintang. Setelah selesai melakukan cerdas cermat guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Kemudian guru mengajak seluruh siswa untuk melakukan permainan lari bolak balik yang dilaksanakan di halaman sekolah. Di halaman sekolah tersebut guru telah menyediakan alat – alat yang akan digunakan dalam permainan ini seperti kartu bilangan dan papan tempel. Sebelum permainannya dimulai terlebih dahulu guru mengkondisikan masing – masing kelompok. Masing – masing kelompok berbaris di halaman sekolah. Guru menjelaskan cara permainan yang akan dilaksanakan. Setiap kelompok secara bergantian lari bolak balik ke depan ( papan tempel ) untuk menempelkan kartu bilangan perkalian dan penjumlahan berulang. Pada permainan ini masih ada kelompok yang terlihat kebingungan. Guru segera membantu kelompok itu dan membimbingnya dalam melakukan permainan tersebut. Kelompok yang selesai terlebih dahulu dan menjawabnya dengan benar di beri reword bintang kembali. Setelah itu guru mengajak seluruh siswa untuk kembali ke dalam kelas, lalu menghitung jumlah perolehan bintang pada masing – masing kelompok. Kelompok yang mendapatkan jumlah bintang paling banyak di beri hadiah oleh guru. Semua
6
siswa terlihat semakin antusias dan senang dalam pembelajaran. Setelah itu guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Pada kegiatan akhir pembelajaran guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Pertemuan 2 Pelaksanaan pertemuan kedua pada siklus pertama dilakukan pada hari Senin tanggal 23 Mei 2011. Alokasi waktu pada pertemuan kedua ini adalah 6 x 35 menit. Pada kegiatan inti tindakan kedua guru mengajak siswa untuk bernyanyi lagu satu –satu. Siswa bernyanyi dengan riang gembira. Setelah bernyanyi guru bertanya kepada siswa tentang anggota keluarga yang ada di rumahnya masing – masing. Siswa dengan aktifnya mengacungkan tangannya untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Kemudian guru membacakan sebuah bacaan yang berjudul keluarga didi. Siswa menyimak bacaan yang dibacakan oleh guru, walaupun masih ada beberapa orang siswa yang mengobrol saat guru membacakan cerita. Guru segera menegur siswa tersebut dan memberikan pertanyaan tentang bacaan yang dibacakan oleh guru. Hal ini dilakukan agar siswa dapat kembali konsentrasi. Setelah guru selesai membacakan cerita tentang keluarga didi, guru meminta beberapa orang siswa untuk membacakan cerita keluarga didi tersebut ke depan secara bergantian. Hampir seluruh siswa mengacungkan tangan ingin ke depan untuk membacakan cerita tentang keluarga didi. Guru hanya menunjuk beberapa orang siswa ke depan untuk membaca. Kemudian siswa melakukan tanya jawab tentang isi dari bacaan tadi. Siswa yang dapat menjawab pertanyaan dari guru mendapatkan reword bintang. Siswa terlihat sangat antusias sekali.
7
Setelah itu guru memperlihatkan beberapa gambar keluarga inti dan menempelkannya pada papan tulis. Diantaranya ada foto keluarga pak handoko, pak aryo , pak budi dan pak karso. Masing – masing keluarga berangotakan 4 orang. Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang keluarga inti. Siswa kembali mengacungkan tangan serta menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. kemudian setelah melakukan tanya jawab guru meminta siswa untuk menghitung jumlah selurunya anggota keluarga yang telah ditempel pada papan tulis. Salah satu siswa kedepan untuk menghitung jumlahnya. Ia menjawabnya dengan menggunakan teknik penjumlahan berulang yaitu keluarga pak handoko berjumlah 4 orang, keluarga pak arya berjumlah 4 orang, keluarga pak budi berjumlah 4 orang dan keluarga pak karso berjumlah 4 orang, ini berarti 4 + 4 + 4 + 4 = 16 atau 4 x 4 = 16. Guru memberikan reword bintang kepada siswa. Kemudian setelah siswa mengingat kembali tentang konsep perkalian, guru mengajak siswa untuk bermain permainan buku musik, pada saat guru mengajak seluruh siswa untuk bermain buku musik seluruh siswa terlihat sangat senang sekali dan berantusias untuk mengikuti permainan tersebut. Mereka bersorak gembira. Dalam permainan ini guru mengkondisikan siswa di dalam kelas untuk membuat lingkaran besar. Dan mempersiapkan musik untuk melakukan permainan buku musik. Setelah semuanya siap untuk melakukan permainan buku musik guru terlebih dahulu menjelaskan teknik permainannya, dan guru pun memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa yang kurang paham tentang teknik permainannya. Kemudian setelah semuanya mengerti tentang teknik permainan buku musik ini di mulailah permainan buku musik ini. Seluruh siswa membuat lingkaran besar,
8
guru memutar musik pada leptop. Kemudian guru memberikan sebuah buku kepada salah seorang siswa, lalu dari siswa tersebut buku itu di berikan kepada teman yang ada disebelahnya dan terus diberikan secara estapet. Pada saat musik dimatikan oleh guru, maka siswa yang memegang buku harus menjawab pertanyaan dari guru tentang perkalian. Misalnya guru bertanya 2 x 5 ? lalu siswa yang memegang buku harus menjawabnya. Siswa yang bisa menjawab di beri reword bintang oleh guru, sedangkan siswa yang tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru maka siswa tersebut di berikan hukuman. Hukumannya yaitu harus bernyanyi menghibur teman – temannya. Seluruh siswa terlihat sangat senang sekali dalam mengikuti permainan ini. Siswa dapat bermain sambil belajar. Kemudian pada tahap selanjutnya guru mengajak siswa ke dalam permainan papan bilangan. Permainan papan bilangan ini dilakukan secara berkelompok. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Siswa duduk di lantai secara berkelompok. Kemudian guru membagikan papan bilangan , pensil warna, dan koin pada masing – masing kelompok. Seperti biasanya sebelum permainan dimulai guru menjelaskan tentang teknik permainannya dan guru memberikan kesempatan bertanya kepada seluruh siswa tentang teknik permainan papan bilangan ini. Teknik permainannya yaitu siswa secara berkelompok pertama yang harus dilakukan yaitu melempar koin terlebih dahulu. Kemudian jika keluar bagian muka maka bilangan yang ada pada bagian muka yang tertera pada kertas yang telah di bagikan dikalikan dengan bilangan 2. Kemudian carilah jawaban yang sesuai yang tertera pada papan bilangan. Jika ada jawabannya maka berilah warna pada bilangan tersebut. Ketika permainan dimulai siswa terlihat dengan semangatnya melakukan
9
permainan papan bilangan itu. Mereka berdiskusi dengan kelompoknya masing – masing. Guru berkeliling pada tiap kelompok untuk mengamati pekerjaan tiap kelompok. Kelompok yang berhasil mengyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu dengan benar maka diberi hadiah menarik oleh guru.
Pertemuan 3 Pelaksanaan pertemuan ketiga pada siklus 1 dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 25 Mei 2011. Pada kegiatan inti pertemuan ketiga guru mengajak siswa untuk bernyanyi lagu “ lihat kebunku”. Siswa dengan senang dan riang menyanyikan lagu lihat kebunku.guru memperlihatkan berbagai gambar tumbuhan. Kemudian guru mengajak siswa untuk melakukan tanya jawab seputar tumbuhan yang ada di kebun dan menyebutkan ciri – ciri yang dimiliki oleh berbagai macam tumbuhan. Siswa yang dapat menyebutkan ciri – ciri yang di miliki oleh tumbuhan, siswa tersebut di beri reword bintang oleh guru. siswa terlihat sangat antusias sekali. Setelah itu guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok. Pada saat pembagian kelompok siswa sangat gaduh, namun guru segera mengkondisikan kembali. Setelah siswa duduk secara berkelompok, kemudian guru mengajak siswa untuk bermain peran dalam pasar – pasaran. Guru meminta 1 orang siswa untuk menjadi pedagang, kemudian yang lainnya menjadi pembelinya. Setelah itu guru membagikan LKS, uang mainan dan daftar belanjaan yang harus di beli pada masing – masing kelompok. Lalu guru menyiapkan barang dagangan hasil kebun pada meja si penjual. Setelah semunya sudah siap dimulailah
10
permainan tersebut. Semua kelompok dengan semangatnya membeli barang – barang yang sesuai dengan daftar belanjaan yang telah diberikan oleh guru. Guru membimbing siswa pada kegiatan ini. Setelah semua barang yang ada di daftar belanjaan masing – masing kelompok mengisi LKS yaitu dengan membuat soal cerita sesuai belanjaan yang mereka beli. Guru berkeliling untuk melihat pekerjaan dan diskusi yang dilakukan kelompok. Pada kegiatan diskusi ini terlihat semua kelompok berdiskusi dengan baik. Kelompok yang telah selesai terlebih dalulu menyelesaikan pekerjaannya dengan benar, kelompok tersebut di beri hadiah oleh guru. Kemudian setelah permainan pasar – pasaran selesai guru memberikan kesempatan kepada siswa tentang materi soal cerita perkalian yang telah di pelajari. Beberapa orang siswa mengacungkan tangan untuk bertanya. Pada tahap akhir dari pembelajaran guru membagikan lembar soal evaluasi pada masing – masing siswa. sebelum siswa mengerjakan soal evaluasi terlebih dahulu guru menjelaskan cara megisi soal tersebut serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika belum paham. Siswa yang telah selesai mengerjakan soal evaluasi diperbolehkan untuk mendatangi sudut membaca, sudut keagamaan maupun sudut berhitung. Hal ini dilakukan agar siswa yang sudah selesai mengerjakan soal evaluasi tidak mengganggu temannya yang lain. Setelah semuanya selesai mengerjakan soal evaluasi, guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi yang sudah dipelajari.
11
•
Hasil Belajar Hasil belajar pada siklus pertama dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Nilai formatif siklus 1 Nilai 100 - 90 89 - 80 79 - 70 69 - 60 59 - 50 49 - 40 39 - 30 29 - 10 10 - 0 Rata - rata
Jumlah yang memperoleh nilai 7 Orang 7 Orang 4 Orang 2 Orang 3 Orang 77
Rata – rata nilai pada siklus pertama adalah 77, ini menunjukan rata – rata nilai pada siklus pertama sudah melebihi nilai KKM. Dari tabel di atas memperlihatkan dalam siklus pertama dapat dilihat jumlah siswa yang mendapat nilai diatas atau sama dengan KKM ada 18 orang , dan jumlah siswa yang mendapatkan nilai kurang dari nilai KKM sebanyak 5 orang. Selain penilaian hasil belajar peneliti melakukan pula penilaian motivasi. Dalam penilaian motivasi ini kita dapat melihatnya pada diagram di bawah ini :
12
Tabel 4.2 Tabel perolehan nilai motivasi individual Penilaian
Nilai
Jumlah siswa
Penilaian
Nilai
Jumlah siswa
Penilaian
Nilai
Jumlah Siswa
10 5 3 2 3 7 3 8 4 1
C
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
8 7 4 2 3 6 4 5 5 0
E
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
9 8 2 2 2 5 6 4 5 3
A
5 4 3 2 1 B 5 4 3 2 1 Keterangan :
D
F
A = Bekerjasama dalam kelompok
Kriteria Penilaian :
B = Berani mengeluarkan pendapat
5 = Aktif Sekali
C
4 = Aktif dalam kelompok saja
= Berani bertanya
D = Mau berkomunikasi
3 = Sikap menunggu / agak aktif
E = Menghargai pendapat orang lain
2 = Kurang aktif
F = Kepedulian
1 = tidak aktif
Dari tabel diatas dapat dilihat siswa yang memperoleh nilai 5 pada semua kriteria cukup banyak, hal ini menunjukkan bahwa motivasi siswa dalam pembelajaran matematika secara individual sudah cukup baik. Selain penilain motivasi secara individual peneliti membuat pula penilaian motivasi secara kelompok. Untuk mengetahui hasil dari penilaian motivasi secara
13
kelompok dapat kita lihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.3 Penilaian motivasi secara kelompok No Nama Kelompok Kerjasama Antusias Ketelitian Diskusi 1 Mawar 5 5 4 5 2 Melati 2,5 4 3 4 3 Anggrek 3 3 4 4 4 Cempaka 2 3 3 5 Rata - rata 3,12 3,75 3,5 4,5 Pada siklus pertama penilaian motivasi secara kelompok terlihat pada tabel diatas. Kelompok mawar pada aspek kerjasama dalam kelompok menunjukkan kriteria nilai 5, hal ini berarti kelompok mawar memperoleh nilai yang sangat baik dalam penilaian pada aspek kerjasama dalam kelompok, kemudian disusul oleh kelompok anggrek dengan perolehan nilai 3 yang menunjukkan kriteria cukup baik, selanjutnya dibawah nilai kelompok anggrek ada kelompok melati yang memperoleh nilai 2,5 menunjukkan kriteria cukup baik dan yang terakhir yaitu kelompok cempaka yang memperoleh nilai 2 menunjukkan kriteria kurang. Kemudian pada aspek antusias kelompok mawar masih berada pada perolehan nilai 5 yang menunjukkan kriteria sangat baik. Kemudian melati berada pada perolehan nilai 4 yang berarti menunjukkan kriteria baik, setelah itu kelompok cempaka dan anggrek berada pada perolehan nilai 3 yang berarti menunjukkan kriteria cukup. Pada aspek penilaian antusias / semangat belajar pada siklus 1 ini menunjukkan hasil yang cukup baik. Kemudian pada aspek ketelitian kelompok mawar dan anggrek berada pada posisi nilai 4, hal ini berarti menunjukkan bahwa kelompok mawar dan anggrek pada
14
aspek ketelitian menunjukkan kriteria baik, sedangkan kelompok melati dan cempaka berada pada posisi nilai 3 yang berarti menunjukkan kriteria cukup. Pada penilaian aspek yang terakhir yaitu penilaian aspek diskusi kelas. Dalam penilaian diskusi kelas ini kelompok mawar dan cempaka berada pada posisi nilai yang sama yaitu berada pada posisi nilai 5. Sedangkan kelompok melati berada pada posisi nilai 4 dan kelompok anggrek menduduki posisi nilai 2. Dilihat dari keseluruhan hasil penilaian motivasi kelompok pada siklus 1 menunjukkan hasil yang cukup baik. Walaupun masih ada beberapa kelompok dalam beberapa aspek masih menunjukkan nilai yang kurang. Setelah semua tindakan dilaksanakan pada siklus pertama dapat telihat perubahan yang terjadi pada siswa. siswa terlihat sangat antusias dalam setiap pembelajaran. Walaupun pada siklus pertama ini masih ada siswa yang kurang bergairah selama proses pembelajaran. Berdasarkan hasil oservasi dan catatan lapangan pada siklus pertama sebagian siswa masih ada yang tidak memperhatikan ketika sedang guru menjelaskan materi. Pada siklus 1 peneliti menciptakan suasana bermain sambil belajar. Siswa terlihat sangat senang sekali mengikuti semua permainan yang diajarkan, apalagi ketika peneliti memberikan hadiah yang menarik bagi kelompok yang memenangkan permainan. Setelah pelaksanaan pembelajaran matematika pada siklus 1 dengan menggunakan model pembelajaran PAIKEM untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, maka peneliti melanjutkannya dengan melakukan analisis pembelajaran
15
yang telah dilaksanakan pada siklus 1 dengan melaksanakan observasi dan catatan lapangan yang diambil berdasarkan pelaksanaan tindakan pada siklus pertama, yaitu : •
Kegiatan pembelajaran pada siklus pertama dilaksanakan secara kelompok dan individual, perolehan nilai secara individual rata – rata adalah 77.ini menunjukkan rata – rata nilai berada diatas nilai KKM. Namun walaupun seperti itu masih ada siswa yang mendapat niali dibawah KKM.
•
Pelaksanaan diskusi kelompok terlihat lancar, meskipun masih terdengar gaduh
•
Ketika guru mengajukan pertanyaan, siswa menjawab secara serentak, hal ini menyebabkan guru kebingungan dalam memberikan reword pada siswa.
•
Refleksi Berdasarkan penilaian hasil wawancara, observasi dan catatan lapangan, peneliti
menemukan beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya,diantaranya adalah: •
Ketika guru sedang menerangkan terlihat masih ada siswa yang kurang memperhatikan
•
Pada kerjasama dalam kelompok masih ada siswa yang kurang berperan aktif dalam kelompoknya
Selain kekurangan ada pula kelebihan pada pembelajaran di siklus 1 diantaranya yaitu : •
Siswa terlihat sangat antusias dan senang selama proses pembelajaran
16
•
Dengan diberikan beberapa permainan dalam pembelajaran siswa menjadi lebih kreatif
•
Pada tes formatif sebagian besar siswa memperoleh nilai yang sangat memuaskan.
•
Tindakan Siklus 2
•
Perencanaan dan Persiapan Setelah dilaksanakan refleksi dada siklus pertama maka, peneliti segera
merencanakan dan mempersipkan penelitian selanjutnya pada siklus kedua dengan melakukan perbaikan – perbaikan pada siklus sebelumnya. •
Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2011,
28 Mei 2011, dan 30 Mei 2011. Pada tindakan II pembelajaran yang dilaksanakan dikemas kedalam beberapa tema diantaranya yaitu tema kegemaran, tema lingkukngan dan tema kesehatan. Seperti pada siklus pertama pembelajaran diawali dengan tahap apersepsi,diskusi kelompok. Setiap tindakan pada siklus II ini dilaksanakan secara kelompok. Guru menyajikan pembelajaran matematika pada siklus ini dengan memasukkannya ke dalam beberapa permainan. Guru menyediakan benda – benda manipulatif serta media – media yang akan digunakan. Sebelum pada tahap kegiatan inti guru menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilaksanakan, materi yang akan dipelajari serta tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dalam pembelajaran matematika dengan
17
menggunakan model pembelajaran PAIKEM untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Pertemuan 1 Pada kegiatan inti tindakan 1 di siklus 2 pembelajaran disampaikan secara berkelompok dalam suatu permainan. Pada tindakan 1 guru menyajikan materi pembelajaran yaitu tentang konsep pembagian sebagai pengurangan berulang yang di padukan dengan pembelajaran bahasa Indonesia yang di kemas pada satu tema yaitu tema kegemaran. Guru melakukan tanya jawab tentang kegemaran siswa. guru memperliahatkan sebuah puisi yang berjudul aku suka buku. Guru meminta beberapa orang siswa ke depan untuk membacakan kembali puisi yang telah dibacakan oleh guru. hampir seluruh siswa mengacungkan tangannya ingin membacakan puisi, namun guru hanya menunjuk beberapa orang siswa saja. Beberapa orang siswa ke depan untuk membacakan kembali puisi aku suka buku yang telah dibacakan oleh guru. siswa yang telah membaca puisi ke depan di beri penghargaan berupa reword bintang. Setelah itu kemudian seluruh siswa menyalin puisi aku suka buku dengan menggunakan huruf tegak bersambung. Pada saat siswa menyalin puisi, guru berkleiling untuk membimbing siswa dalam menulis tegak bersambung. Setelah siswa selesai menulis, guru mempersiapkan 12 buku yang akan digunakannya sebagai media pembelajaran. Guru meminta 5 orang siswa ke depan untuk melakukan simulasi. Guru meminta salah seorang siswa untuk mengambil buku – buku yang telah disediakan, kemudian guru menyuruh siswa tersebut untuk membagikan buku – buku itu pada keempat orang temannya secara merata.
18
Setelah itu guru membimbing siswa untuk mengakaitkan kegiatan simulasi tersebut pada konsep pembagian. Guru menjelaskan tentang pembagian dengan teknik pengurangan berulang dengan menggunakan benda manipulatif. Guru memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk bertanya tentang konsep pembagian. Kemudian guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok. Lalu guru mengajak siswa ke luar kelas untuk melakukan permainan lari bolak balik memasukan kelereng pada gelas aqua kemudian menuliskan pembagiannya dengan teknik pengurangan berulang. Sebelum permainan dimulai guru menjelaskan teknik permainannya terlebih dahulu. Seperti biasanaya kelompok yang terlebih dahulu menyelesaikan pekerjaannya dengan benar diberi hadiah oleh guru. setelah melaksanakan permainan siswa melakukan tanya jawab tentang pembagian. Kemudian pada tahap akhir dari pembelajaran guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Pertemuan 2 Pada kegiatan inti tindakan kedua siklus 2, guru mengajak siswa bernyanyi lagu desaku. Kemudian guru menyiapkan gambar tentang suasana di desa. Siswa nangat tertarik sekali terhadap gambar yang di bawa oleh guru. setelah itu siswa dengan bimbingan guru melakukan tanya jawab tentang suasana di lingkungan desa. Lalu guru membacakan bacaan yang berjudul suasana desa. Setelah itu guru meminta beberapa orang siswa ke depan untuk membacakan bacaan suasana desa. Beberapa orang siswa ke depan membacakan bacaan tentang suasana desa. Siswa yang berani ke depan untuk membacakan bacaan suasana desa diberi penghargaan berupa reword bintang oleh guru. setelah itu siswa melakukan 19
tanya jawab tentang isi dari bacaan tadi. Siswa yang dapat menjawab dan mengajukan pertanyaan diberi penghargaaan reword bintang oleh guru. Guru menjelaskan materi pembagian sebagai kebalikan dari perkalian dengan menggunakan benda manipulaif. Siswa memperhatikan penjelasan guru. pada saat guru sedang menerangkan ada beberapa siswa yang masih terlihat ngobrol. Guru segera menegur siswa tersebut dan memindahkan duduknya kebarisan yang paling depan. Setelah guru selesai menjelaskan, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya. Kemudian guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok. Lalu guru mengajak ssemua kelompok keluar kelas untuk melakukan permainan pencarian harta karun di desa. Siswa berbaris secara berkelompok. Guru membagikan peta harta karun dan petunjuk pada semua kelompok. Sebelum permainan dimulai guru menjelaskan teknik permainannya. Pada permainan ini setiap kelompok diharuskan mencari pembagian dan perkalian dengan mengikuti peta yang telah diberikan. Kemudian setelah semua pembagian dan perkalian ditemukan siswa mencocokkan pembagian dan perkalian tersebut sebagai pembagian yang merupakan kebalikan dari perkalian. Kelompok yang telah selesai terlebih dahulu dan mencocokannya dengan benar diberi hadiah yang menarik oleh guru. Pada tahap akhir dari pembelajaran guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Pertemuan 3 Pada kegiatan inti tindakan ketiga siklus 2 , guru mengajak siswa bernyanyi lagu aku anak sehat. Kemudian guru menunjukan gambar seri cerita piko sakit. Siswa sangat antusias sekali melihat media gambar seri yang dibawa oleh guru. Dengan
20
menggunakan gambar seri tersebut guru menceritakan cerita piko sakit. Beberapa orang siswa mengacungkan tangannya agar dapat ke depan untuk menceritakn kembali cerita yang telah diceritakan oleh guru dengan menggunakan kata – kata sendiri. Siswa yang telah menceritakan kembali cerita piko sakit diberi penghargaan berupa reword oleh guru. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab terhadap apa yang telah di ceritakannya. Siswa yang dapat menjawab dan mengajukan pertanyaan memperoleh reword bintang. Kemudian guru Guru menjelaskan materi tentang soal cerita pembagian dengan menggunakan benda manipulatif berupa gambar. Siswa memperhatikan penjelasan guru. kemudian guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya. Guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok.setelah siswa duduk berkelompok guru mengajak seluruh kelompok ke halaman sekolah untuk melakukan permainan mencari barisan. Sebelum dimulai permainannya terlebih dahulu guru menjelaskan teknik permainannya. Pada permainan mencari barisan Setiap kelompok dalam permainan ini diharuskan mencari barisan dengan melakukan gerakan spontan yang diiringi oleh musik kemudian ketika musiknya dimatikan siswa harus berada dalam barisan sesuai dengan soal cerita yang ada pada LKS. Kelompok yang telah selesai terlebih dahulu dan menjawabnya dengan benar maka diberi hadiah yang menarik oleh guru. Setelah permainan selesai guru mengajak siswa untuk kembali ke dalam kelas kemudian melakukan tanya jawab. Pada tahap akhir pembelajaran siswa guru meleksanakan tes formatif untuk siswa. guru membagikan lembar soal tes formatif
21
pada masing – masing siswa. guru berkeliling pada semua siswa untuk melihat pekerjaan siswa. setelah tes formatif dilaksanakan guru membantu siswa dalam menyimpulkan materi. •
Hasil Belajar Hasil belajar pada siklus kedua dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.4 Nilai formatif siklus 2 Nilai 100 - 90 89 - 80 79 - 70 69 - 60 59 - 50 Rata - rata
Jumlah yang memperoleh nilai 10 Orang 5 Orang 6 Orang 2 Orang Orang 80
Nilai rata – rata pada siklus II adalah 80, hal ini menunjukkan nilai rata - rata tes formatif pada siklus II lebih baik dari nilai rata – rata tes formatif pada siklus pertama. Sedangkan nilai KKM di kelas 2 adalah 65. Dilihat dari nilai rata – rata pada tes formatif di siklus II ini nilainya sudah melebihi nilai KKM. Namun walaupun sepeti itu masih ada beberapa orang siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai di atas atau sama dengan KKM ada 20 orang sedangkan jumlah siswa yang mendapatkan nilai di bawah nilai KKM ada 3 orang. Selain penilaian hasil belajar siswa di siklus II dilakukan pula penilaian motivasi seperti yang dilakukan pada siklus sebelumnya. Penilain motivasi ini dilakukan secara individual dan secara kelompok. Untuk mengetahui penilaian motivasi pada siklus II inidapat dilihat pada tabel
22
di bawah ini: Tabel 4.5 Tabel perolehan nilai motivasi individual Penilaian
Nilai
Jumlah siswa
Penilaian
Nilai
Jumlah siswa
Penilaian
Nilai
Jumlah Siswa
A
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
11 5 2 3 2 9 8 2 3 1
C
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
7 9 4 3 0 6 4 8 5 0
E
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
9 10 4 0 0 5 6 4 5 3
B
D
F
Dari tabel diatas dapat dilihat siswa yang memperoleh nilai 5 cukup meningkat dibandingkan dengan siklus pertama. Dari data pada tabel diatas menunjukkan peningkatan yang sangat bagus sekali pada siklus II. Kemudian selain penilain motivasi secara individual penelitipun melakukan penilaian secara kelompok. Adapun penilaian secara kelompok dapat kita lihat pada diagram di bawah ini : Tabel.4.6 Penilaian motivasi secara kelompok No Nama Kelompok Kerjasama Antusias Ketelitian Diskusi 1 Mawar 5 5 4 5 2 Melati 4 4 4 4 3 Anggrek 3 4 4 5 4 Cempaka 3 3 4 4 Rata - rata 3,75 4 4 4,5 Dari data pada tabel diatas terlihat pula peningkatan yang cukup baik dibandingkan dengan siklus pertama. Pada siklus pertama pada diagram penilaian 23
motivasi secara kelompok nilai terendah yaitu 2. Sedangkan pada diagram penilaian motivasi secara kelompok di siklus II nilai terendahnya yaitu 3. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan yang cukup baik. Dari hasil penilaian motivasi dan hasil belajar pada siklus II terlihat banyak sekali peningkatan. Perbandingan penilaian tersebut dapat kita lihat pada tabel di bawah ini :
Diagram 4.1 Perbandingan nilai hasil belajar siklus 1 dan siklus 2
Dari diagram di atas menunjukkan peningkatan yang cukup bagus. Pada penilaian hasil belajar di siklus pertama nilai terendah adalah 50 dengan rata –rata 77 sedangkan pada siklus II nilai terendah yaitu 60 dengan rata – rata 80.
Diagram 4.2 Perbandingan nilai motivasi pada siklus 1 dan siklus 2
Dari diagram diatas dapat di lihat perbandingannya antara siklus satu dan siklus kedua. Pada siklus kedua nilai motivasi siswa dalam kelompok terlihat sangat meningkat. •
Refleksi Berdasarkan penilaian hasil wawancara, observasi dan catatan lapangan, peneliti
24
menemukan beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya,diantaranya adalah: •
Ketika guru sedang menjelaskan tenkik permainan yang akan dilaksanakan masih ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, sehingga pada pelaksanaan permainan masih terlihat beberapa siswa yang terlihat kebingungan
•
Ketika pembelajaran secara kelompok, masih tampak lebih mengutamakan penonojolan individu. Hal ini tampak dari anggota kelompok yang lebih suka mengerjakannya sendiri sebelum membantu pemahaman teman sekelompoknya.
•
Ketika tes formatif masih ada siswa yang terlihat bingung dalam mengerjakannya. Selain kekurangan ada pula kelebihan pada pembelajaran di siklus II
diantaranya yaitu : •
Siswa terlihat sangat antusias dan senang selama proses pembelajaran
•
Dengan diberikan beberapa permainan dalam pembelajaran siswa menjadi lebih kreatif
•
Pada tes formatif sebagian besar siswa memperoleh nilai yang sangat memuaskan, serta terlihat adanya peningkatan dibandingkan pada siklus I. Walaupun pada siklus II ini sudah terlihat lebih baik dari siklus pertama, namun
masih ada kekurangan – kekurangan yang harus di perbaiki oleh peneliti. Oleh karena itu peneliti membuat perencanaan untuk pelaksanaan siklus III. •
Tindakan Siklus III •
Perencanaan dan Persiapan
25
Dalam tahap perencanaan pada siklus 3 dilaksanakan berdasarkan rencana pelaksanaaan pembelajaran yang sebelumnya telah disusun. Dalam siklus 3 direncanakan ke dalam 3 tindakan, perecanaannya yaitu : •
Pada
tindakan
1
pembelajaran
dilaksanakan
secara
kelompok.
Dalam
pembelajaran secara kelompok guru memposisikan siswa dengan melibatkannya ke dalam permainan. Permainan yang direncanakan dalam tindakan 1 ini adalah lari bolak – balik untuk menempelkan kartu bilangan pada steropom yang ada di depan, satu orang siswa di depan menteriakan bilangan berapa yang harus di bawa oleh siswa yang akan berlari. Materi yang akan di bahas pada tindakan 1 ini adalah tentang operasi hitung campuran. •
Pada tindakan 2 dilaksanakan secara kelompok. Materi pembelajaran yang akan diajarkan pada tindakan 2 yaitu tentang soal cerita operasi hitung campuran. Pada tindakan 2 direncanakan pembelajaran disajikan ke dalam permainan cerdas cermat.
•
Pada tindakan 3 dilaksanakan secara berkelompok dan secar individu. Pada tindakan 3 ini siswa diajak untuk bermain memasangkan puzlle bangun datar secara berkelompok serta mengurutkan bangun datar berdasarkan ukurannya. Materi yang akan diajarkan pada tindakan 3 ini yaitu tentang penelompokan bangun datar berdasarkan ukurannya.
•
Pelaksanaan Tindakan Siklus III dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 2011, 2 Juni 2011 dan 4 Juni 2011.
Pada siklus III pembelajaranya menggunakan pendekatan TEMATIK.
26
Pertemuan 1 Pada kegiatan inti tindakan 1, guru mengajak siswa untuk bernyanyi lagu satu di tambah satu. Guru menyuruh 3 orang siswa ke depan. 2 orang siswa diberikan stik es krim sama banyak yaitu 3 stik es krim setiap orangnya. Sedangkan siswa yang satunya lagi di suruh oleh guru untuk meminta 2 stik es krim yang dimiliki oleh kedua siswa tadi. Setelah itu guru meminta satu orang siswa lagi ke depan untuk menuliskan lambang bilangannya dari yang telah disimulasikan oles 3 orang siswa. guru memberikan reword bintang pada semua siswa yang telah ke depan. Kemudian guru menjelaskan tentang operasi hitung campuran. Setelah itu guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok, seperti biasanya ada kelompok mawar, melati, anggrek dan cempaka. Kemudian guru mengajak semua kelompok ke halaman sekolah untuk melakukan permainan lari bolak - balik memasangkan kartu bilangan. Sebelum permainan dimulai guru mengkondisikan semua kelompok ke dalam situasi yang kondusif serta menjelaskan teknik permainan yang akan dimainkan. Semua kelompok berbaris kemudian satu orang siswa pada tiap kelompok di suruh untuk berada di depan sebagai instruktur pada teman – teman sekelompoknya. Setelah permainan berakhir guru memberikan hadiah serta reword bintang kepada kelompok yang berhasil terlebih dahulu menyelesaikan permainannya serta menjawabnya dengan benar. Pertemuan 2 Pada kegiatan inti tindakan kedua guru mengajak siswa bernyayi desaku, siswa bernyanyi dengan riang sambil bertepuk tangan. Kemudian guru memperlihatkan sebauh gambar keadaan di sungai dan membacakan sebuah cerita dari gambar tersebut
27
yaitu tentang sungai yang bersih dengan lafal dan intonasi yang benar. Setelah guru mencontohkan cara membaca dengan lafal dan intonasi yang tepat, beberapa siswa ke depan untuk membacakannya kembali. Guru memberikan penghargaan reword bintang pada setiap siswa yang telah ke depan. Kemudiaan siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang isi dari bacaan yang telah dibacakan. Siswa yang bisa mengajukan dan menjawab pertanyaan di beri penghargaan reword bintang oleh guru. guru mengkaitkan cerita tentang sungai tesebut ke dalam soal operasi hitung campuran. Siswa dengan sigapnya memperhatikan penjelasan guru mengenai operasi hitung campuran. Guru memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk bertanya tentang operasi hitung campuran. Beberapa orang siswa mengacungkan tangannya untuk bertanya. Setelah itu kemudian guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok. Guru mengajak seluruh kelompok untuk bermain cerdas – cermat. Dalam permainan cerdas cermat ini guru membaginya ke dalam 2 babak yaitu babak pilihan dan babak rebutan. Soal dalam cerdas – cermat ini semua nya adalah soal cerita operasi hitung campuran. Siswa terlihat sangat senang dan antusias dalam nengikuti cerdas – cermat tersebut. Kelompok yang mendapkan juara pertama dalam cerdas cermat ini di beri hadiah yang menarik oleh guru. kelompok yang lainnya diberi reword bintang. Pertemuan 3 Pada kegiatan inti tindakan ke III, guru memperlihatkan gambar berbentuk rumah. Gambar tersebut terdiri dari beberapa bangun datar. Guru membacakan sebuah cerita tentang gambar rumah tersebut. Kemudian beberapa orang siswa ke depan 28
untuk membacakannya kembali. Guru memberikan reword bintang kepada siswa yang telah membaca ke depan. Guru melakukan tanya jawab mengenai isi dari bacaan tersebut. Setelah itu guru meminta siswa untuk menyebutkan bangun datar apa saja yang ada dalam gambar rumah tersebut. Hampir semua siswa mengacungkan tangannya untuk menjawab pertanyaan dari guru. siswa yang menyebutkannya dengan benar diberi reword bintang oleh guru. kemudian guru menunjukkan benda – benda yang berbentuk bangun datar dan menjelaskannya kepada siswa. setelah menjelaskan guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. Kemudian guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok, lalu mengajak seluruh kelompok ke halaman sekolah untuk bermain memasangkan puzzle dan mengurutkan bangun datar berdasarkan ukurannya. Sebelum permainan dimulai guru mengkondisikan siswa dan menjelaskan teknik permainannya terlebih dahulu, setelah semua kelompok paham mengenai teknik permainannya guru membagikan puzzle yang belum disusun kepada masing – masing kelompok. Sebelum dimulai guru menyuruh agar setiap siswa memegang satu puzzle, hal ini dilakukan agar semuanya dapat bekerja dalam kelompoknya. Siswa dengan semangatnya dan antusias dalam nengikuti permainan tersebut. Kelompok yang terlebih dahulu menyelesaikan pekerjaanya diberi hadiah menarik oleh guru. Setelah permainan memasangkan puzzle, guru menjelaskan teknik permainan yang kedua, yaitu mengurutkan bangun datar mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar. Masing – masing kelompok diberi bangun datar yang terbuat dari stereopom 29
yang belum disusun. Guru memberikan intruksi untuk memulai permainan. Kemudian semua kelompok dengan semangatnya memasangkan stereopom bangun datar tersebut pada papan tempel yanag telah disediakan. Kelompok yang berhasil menyelesaikannya terlebih dahulu bersorak gembira dan diberi hadiah menarik oleh guru. Setelah semua permainan selesai guru mengajak semua siswa untuk kembali ke ruang kelas untuk melakukan tes formatif. Semua siswa diberi lembar soal. Guru membimbing seluruh siswa dalam mengerjakan tes formatif. •
Hasil Belajar Hasil belajar pada siklus kedua dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.7 Nilai formatif siklus 3 Nilai Jumlah yang memperoleh nilai 100 - 90 12 Orang 89 - 80 4 Orang 79 - 70 7 Orang 69 - 60 59 - 50 49 - 40 39 - 30 29 - 10 Rata - rata 87 Dari tabel diatas dapat di lihat adanya suatu perubahan yang lebih baik dari
siklus II. Pada siklus III dalam tes formatif semuanya mendapatkan nilai di atas nilai KKM. Sebagian besar siswa mendapatkan nilai 100 – 90. Nilai terkecil pada tes formatif di siklus III yaitu 70 dengan nilai rata –rata yaitu 87. Adapun penilaian motivasi secara individual. Untuk mengetahui hasil penialain
30
motivasi secara individual kita dapat melihatnya pada tabel di bawah ini
Tabel 4.8 Tabel perolehan nilai motivasi individual Penilaian
Nilai
Jumlah siswa
Penilaian
Nilai
Jumlah siswa
Penilaian
Nilai
Jumlah Siswa
A
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
18 3 1 0 0 10 10 3 0 0
C
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
20 2 1 0 0 15 8 0 0 0
E
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
10 9 4 0 0 10 9 4 0 0
B
D
F
Dari tabel penialain motivasi secara individu, dapat di lihat hasilnya menunjukan hasil yang lebih baik dari siklus 2. Pada tabel penilaian motivasi individu ini sangat tampak sekali banyak siswa yang mendapatkan nilai 5 pada setiap aspeknya. Hal ini menunjukkan nilai yang sangat bagus sekali dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Kemudian selain penilain motivasi secara individual penelitipun melakukan penilaian secara kelompok. Penilaian secara kelompok dapat kita lihat pada diagram di bawah ini
Tabel 4.9 Penilaian motivasi kelompok 31
Penilaian motivasi secara kelompok No Nama Kelompok 1 Mawar 2 Melati 3 Anggrek 4 Cempaka Rata - rata
Kerjasama Antusias Ketelitian Diskusi 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
Dari hasil penilaian motivasi secara kelompok pada tabel di atas sangat Nampak sekali peningkatannya dari siklus 2. Rata –rata nilai motivasi kelompok ini yaitu 5. Dari hasil penilaian hasil belajar dan motivasi pada siklus III sangat terlihat peningkatannya dari siklus – siklus sebelumnya. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada diagram perbandingan berikut ini :
Diagram 4.3 Perbandingan nilai hasil belajar
Dari diagram di atas sangat terlihat peningkatannya dari siklus – siklus sebelumnya. Pada siklus III nilai terendah pada tes formatif yaitu 71 . hal tersebut menunjukkan peningkatan yang lebih baik dari siklus III dan nilai nya pun melebihi nilai KKM. Adapun perbandingan penilaian motivasi siswa secara kelompok dapat dilihat pada diagram di bawah ini :
32
Diagram 4.4 Perbandingan hasil penilaian motivasi Dilihat dari diagram diatas dapat dilihat peningkatan dalam penilaian motivasi siswa padasetiap siklusnya selalu meningkat.
•
Refleksi Berdasarkan penilaian hasil wawancara, observasi dan catatan lapangan, peneliti
menemukan beberapa kelebihan dalam pelaksanaannya,diantaranya adalah: •
Hasil penilain motivasi dan hasil belajar siswa meningkat lebih baik
•
Siswa
secara
keseluruhan
terlihat
aktif,antusias
dan
semangat
selama
pembelajaran •
Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil penelitian akan diuraikan pembahasan hasil penelitian. Penelitian
yang meliputi peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran PAIKEM.
•
Peningkatan motivasi dan Hasil Belajar Siswa Motivasi dan hasil belajar siswa merupakan hal yang paling penting di dalam
proses pembelajaran. Dengan meningkatnya motivasi dan hasil belajar siswa dalam
33
pembelajaran maka diharapkan adanya suatu perubahan bagi dunia pendidikan di Indonesia. Dalam pembelajaran PAIKEM, siswa lebih banyak belajar secara berkelompok dengan melakukan berbagai permainan – permainan yang sesuai dengan materi yang diajarkan oleh guru. dengan menggunakan model pembelajaran ini siswa dapat bermain sambil belajar, sehingga wktu belajarpun menjadi tidak terasa. Dalam pembelajaran kelompok mereka bekerjasama, berinteraksi, saling membantu, bertukar pikiran dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Selama pelaksanaan penelitian, peneliti menemukan beberapa permasalahan yang terjadi dilapangan selama proses pembelajaran berlanggsung, permasalahan itu diantaranya : •
Pada saat permainan dimulai, masih ada kelompok yang masih merasa kebingungan dalam melakukan permainannya. Hal ini terjadi karena mereka belum terbiasa dengan kegiatan seperti ini.
•
Pengelolaan kelas yang baik, maksudnya guru harus bisa mengkondisikan situasi kelas agar pembelajaran berjalan dengan kondusif sesuai dengan rencana pembelajaran. Selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
PAIKEM, siswa sangat antusias sekali dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini karena mereka bisa bermain sambil belajar. Mereka merasa senang sehingga waktu belajar pun menjadi tidak terasa. Pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan benda
34
manipulatif dan mengajak siswa untuk melakukan permainan – permainan secara berkelompok, siswa sangat termotivasi dalam melakukannya. Berdasarkan kategori peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dapat disimpulkan bahwa grafik menunjukan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa yang sangat baik pada setiap siklusnya. Dengan penggunaan model pembellajaran PAIKEM ternyata lebih baik secara signifikan jika dibandingkan dengan pembelajran sebelumnya. Berdasarkkan yang di paparkan di atas , peneliti menemukan beberapa kesulitan selama proses penelitian, diantaranya : •
Dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran PAIKEM.
•
Dalam menentukan tema yang tepat yang dapat memadukan dengan mata pelajaran lainnya.
2.
Respon
Siswa
Terhadap Pembelajaran Matematika dengan Model
Pembelajaran PAIKEM Pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran PAIKEM sangat terlihat sekali dampaknya bagi siswa, siswa menjadi lebih tertarik pada pembelajaran matematika, mereka tidak merasa takut lagi dalam menghadapi pembelajaran matematika, mereka menjadi senang dalam menghadapi permasalahan matematika. Hal ini dapat terlihat dari hasil instrument penelitian yang digunakan pada saat penelitian berlangsung. Instumen tersebut terdiri dari lembar observasi,
35
lembar wawancara, dan catatan lapangan. Berdasarkan analisis dan hasil instrumen penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa pada umumnya para siswa menyenangi pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran PAIKEM karena dengan menggunakan model pembelajaran PAIKEM, siswa dapat bermain sambil belajar, dalam permainan – permainan tersebut mereka dapat mengkontruksi pemikiran mereka sehingga dapat merangsang kreativitas dan aktifitas siswa dalam belajar. Dalam kerja kelompok, para siswa mengakui bahwa mereka lebih bebas dalam menyampaikan pendapat dan ide – ide kepada kelompoknya. Masing – masing kelompok
selalu
baersaing
untuk
menjadi
kelompok
yang
terbaik
serta
memperebutkan hadiah yang selalu di berikan oleh guru kepada akelompok yang terbaik.
36