BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Guru PAI di SMP Darul Ulum Pemalang Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Darul Ulum Pemalang sejumlah tiga orang, masing-masing guru mengampu kelas I, kelas II dan kelas III dengan membidangi materi pelajaran antara lain : Qur’an Hadits, Aqiqah Akhlak, Fiqih Islam dan Bahasa Arab. Kurikulum yang digunakan dalam Pendidikan Agama Islan mengacu pada kurikulum Pendidikan Agama Islam Pengurus Wilayah Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Tengah. Masing-masing guru PAI memilikki latar belakang pendidikan yang sama yaitu Sarjana Pendidikan Islam (Tarbiyah) atau S1 Non Tarbiyah sertifikat Akta Mengajar bidang PAI, dengan umur rata-rata 30 tahun. Guru-guru PAI SMP Darul Ulum Pemalang bertempat tinggal di Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang. Lama mengajar di SMP Darul Ulum Pemalang antara dua sampai tiga tahun dengan status Pegawai Negeri Sipil Departemen Agama satu orang dan Wiyata Bhakti dua orang. Adapun data guru-guru PAI SMP Darul Ulum Pemalang tersaji dalam tabel 3 sebagai berikut :
62 Tabel 3. Data Guru-guru PAI SMP Darul Ulum Pemalang No
Nama Guru
Tempat Tanggal Lahir
Pendidikan Terakhir
Guru Kelas
Lama Mengajar
1.
H. Dulhadi, S.Ag
Pml, 6-9-1975
S1 Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
I
2 tahun
2.
Rina Safina, S.Ag Pml, 1-6-1975
S1 Syariah Unisula, Sertifikat Akta Mengajar
II
3 tahun
3.
Arofik, S.Ag
Pml, 1974
III 3 tahun 26-8- S1 Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Data Guru SMP DU tahun 2004)
Hasil penelitian tentang kompensasi guru PAI terbagi menjadi tiga katagori, antara lain kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Ketiga kriteria ini menjadi landasan dalam pembahasan tentang kompetensi guru PAI di SMP Darul Ulum Pemalang. Dalam pandangan kompetensi kepribadian, guru-guru PAI di SMP Darul Ulum Pemalang memiliki komptensi kepribadian yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari data hasil wawancara tentang pengalaman pelatihan-pelatihan yang menunjang terhadap kompetensi kepribadian dan background Pesantren sebelum menjadi guru. Data tentang pengalaman pelatihan-pelatihan yang signifikan terhadap kompetensi kepribadian dan background Pesantren disajikan dalam tabel 4.
63 Tabel 4. Background Pesantren dan pelatihan-pelatihan yang signifikan terhadap kompetensi kepribadian No
Nama Guru PAI background Pesantren
1.
H.Dulhadi, S.Ag
Jenis Pelatihan
- Ponpes Salafiyah - Pemantapan Pemalang kurikulum PAI di - Ponpes Nurul Huda SMP Lingkungan Yogyakarta Ma’arif Pemalang - Pelatihan Kurikulum Berbasis Kompetensi di MKKS Pemalang - Seminar-seminar Pendidikan
2.
Rina Safina, S.Ag - Ponpes Salafiyah - Pelatihan Kurikulum Pemalang Berbasis Kompetensi di MKKS Pemalang - Seminar-seminar Pendidikan
3.
Arofik, S.Ag
- Ponpes Salafiyah - Pemantapan Kurikulum PAI di Pemalang SMP Lingkungan - Ponpes Al-Munawir Ma’arif Pemalang Krapyak Yogyakarta - Pelatihan Kurikulum Berbasis Kompetensi - Ma’had “Aly di MKKS Pemalang Krapyak Yogyakarta - Seminar-seminar Pendidikan
- Matrikulasi S2 Studi Islam (Data hasil wawancara dengan Guru PAI SMP DU Pemalang) Dari tabel 4 di atas menunjukkan bahwa kompetensi kepribadian yang sangat baik ditunjang dari background pesantren dan pengalaman pelatihan yang dimiliki. Pesantren merupakan lembaga pendidikan
64 keagamaan non formal yang mampu menciptakan kepribadian muslim sejati, mengamalkan ajaran-ajaran agama, toleran, tawadhu’, berjiwa nasionalis dan memiliki interaksi – komunikasi sosial (Ukhuwah).1 Selain itu, pelatihan-pelatihan kependidikan juga signifikan membentuk kompetensi kepribadian yang sangat baik. Dalam pandangan kompetensi profesional, guru SMP Darul Ulum Pemalang memiliki kompetensi profesional yang sangat baik. Hasil survei menunjukkan bahwa adanya kemampuan profesional guru PAI yang meliputi : penguasaan landasan kependidikan, penguasaan bahan pengajaran, penyusunan program pengajaran dengan menetapkan tujuan pembelajaran dan pelaksanaan program pengajaran, menciptakan iklim belajar mengajar, penilaian hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan dan penilaian prestasi murid untuk kepentingan pengajaran. Dalam pandangan kompetensi sosial, guru PAI di SMP Darul Ulum Pemalang memiliki kompetensi sosial yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5 tentang kecakapan / aktivitas sosial (baik internal maupun eksternal) guru PAI SMP Darul Ulum Pemalang sebagai berikut :
1
Mas’ud, Masdar. Pesantren dan Masyarakat (Jakarta : Pusat Pengembangan Pesantren dan Masyarakat, tahun 1996)
65 Tabel 5. Aktivitas sosial ekternal dan internal guru PAI SMP Darul Ulum Pemalang No
Nama Guru PAI
Aktivitas internal
Aktivitas eksternal
1.
H.Dulhadi, S.Ag
2.
Rina Safina, S.Ag - Wali kelas I
- Konsultan P2KP - Konsultan PPK - Ketua Lembaga Kajian Hukum dan HAM Univ. Terbuka Mitra Kerja Pemalang
3.
Arofik, S.Ag
- Pengasuh Majelis Taklim Darul’Ulum Pemalang - Pengurus Ponpes Salafiyah Pemalang - Pengasuh Pengajian Rutinan di 10 Masjid dan Mushola
- Kepala Madrasah - Pembina OSIS Diniyah Darul Ulum - Pembina Kegiatan Pemalang Keagamaan - Ustadz TPQ Mualimin - Manajer CV. Adi Mulia Cab. Pemalang
- Wakasek Kurikulum - Pembina OSIS
(Data hasil wawancara Guru SMP DU tahun 2005) Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru-guru PAI di SMP Darul Ulum Pemalang memiliki aktifitas sosial yang padat baik di dalam maupun di luar lingkungan SMP Darul Ulum Pemalang. Berbagai pendapat para ahli tentang kompetensi guru, maka peneliti merumuskan dari berbagai sumber tentang tiga jenis kompetensi (Personality, Sociality, Professionality) ke dalam pertanyaan-pertanyaan
66 dalam bentuk quisioner. Quisioner terdiri dari 20 item (pertanyaan) dengan model multiple choice. Data jawaban quisioner tersebut merupakan data kualitatif, sehingga dalam perhitungan nilai kompetensi perlu transformasi ke data kuantitatip dengan memberi skor terhadap pilihan jawaban sebagai berikut : -
alternatif A rentangan nilai 161-180 (nilai 3,01 – 4,00) katagori sangat baik
-
alternatif B rentangan nilai 141-160 (nilai 2,01 – 3,00) katagori baik
-
alternatif C rentangan nilai 121-140 (nilai 1,01 – 2,00) katagori cukup
-
alternatif D rentangan nilai 45-121 (nilai 0,00 – 1,00) katagori sangat kurang Hasil penelitian tentang kompetensi guru PAI SMP Darul Ulum
Pemalang disajikan dalam tabel 6 dan tabel 7 sebagai berikut : Tabel 6. Tabulasi Data Hasil Survei Guru PAI Kelas I, II, III Guru / Jawaban
A
B
C
Guru Kelas I
31
12
2
Guru Kelas II
24
18
3
Guru Kelas III
36
9
0
D
67 Tabel 7.Nilai Kompetensi rata-rata Guru PAI SMP Darul Ulum Pemalang Guru /Skoring
4
3
2
Guru Kelas I
124
36
Guru Kelas II
96
Guru Kelas III
144
1
Jumlah
Nilai
4
164
3,3
54
6
156
2.9
27
0
171
3,6
Berdasarkan data di atas, nilai kompetensi guru PAI secara berurutan adalah 3,3 untuk guru kelas satu, 3,6 untuk guru kelas tiga dan 2,9 untuk guru kelas dua. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas komptensi guru PAI di SMP Darul Ulum Pemalang termasuk dalam katagori baik, Tingkat kompetensi guru PAI di SMP Darul Ulum Pemalang berturut-turut
adalah guru PAI Kelas III, Guru Kelas I dan
Guru Kelas II.
2. Pendidikan Agama Islam di SMP Darul Ulum Pemalang 2.1. Materi Pendidikan Agama Islam SMP Darul Ulum Pemalang Pendidikan Agama Islam di sekolah SMP pada umumnya merupakan kumpulan dari seluruh rangkaian materi Qur’an-Hadits, Aqiqah Akhlak, Bahasa Arab dan Fiqih Islam yang telah dirumuskan dari garis-garis pokok kurikulum SMP Departemen Pendidikan Nasional. Kondisi ini berbeda dengan SMP Darul Ulum Pemalang yang menformulasi pendidikan agama Islam dalam satuan pelajaran yang terpisah, antara lain Qur’an-Hadits, Aqiqah
68 Akhlak, Bahasa Arab dan Fiqih Islam sebagai muatan lokal sekolah yang bercirikan Islam. Pembelajaran PAI di SMP Darul Ulum Pemalang menggunakan kurikulum yang mengacu pada LP Ma’arif NU Jawa Tengah. Di Kabupaten Pemalang ada 15 SMP yang materi Pembelajaran
Pendidikan
Agama
Islamnya
menggunakan
kurikulum LP Ma’arif NU Jawa Tengah. Keuntungan menggunakan kurikulum LP Ma’arif NU Jawa Tengah antara lain : -
Mempermudah dalam mendapatkan materi pembelajaran.
-
Mempermudah koordinasi antara lembaga sekolah di tingkat kabupaten.
-
Mempermudah membuat standarisasi nilai pendidikan agama Islam.
-
Koordinasi ujian midsemester dan semester.
2.2. Proses Belajar PAI di SMP Darul Ulum Pemalang Kurikulum PAI di SMP Darul Ulum Pemalang yang menggunakan kurikulum LP Ma’arif NU Jawa Tengah, telah mengaplikasikan proses belajar sesuai tujuan umum dan khusus garis-garis pokok materi pelajaran Qur’an Hadits, Fiqih Islam, Aqiqah Akhlak dan Bahasa Arab LP Ma’arif NU Jawa Tengah. Dalam proses belajar, guru PAI SMP Darul Ulum Pemalang melakukan langkah-langkah antara lain : -
penugasan landasan kependidikan Agama Islam,
69 -
penguasaan bahan pengajaran Qur’an Hadits, Fiqih Islam, Aqiqah Akhlak dan Bahasa Arab LP Ma’arif NU Jawa Tengah,
-
penyusunan program pengajaran dengan menetapkan tujuan pembelajaran bidang PAI,
-
pelaksanaan program pengajaran dengan persiapan mengajar, membuat rencana pembelajaran dan satuan pelajaran,
-
menciptakan iklim belajar mengajar di kelas, membuat media pendidikan dan alat peraga, praktek ibadah,
-
melakukan observasi dengan mengidentifikasi permasalahan dalam proses belajar mengajar,
-
melakukan penilaian hasil belajar dalam proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan dan penilaian prestasi murid untuk kepentingan pengajaran dengan menghitung kenaikan nilai tiap semester,
-
mengidentifikasi, mengawasi dan mengintensifkan belajar siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang PAI,
-
melatih dan mengawasi siswa yang mengalami kesulitan belajar melalui intensifikasi di lembaga non formal (TPQ Darul Ulum Pemalang).
3. Keadaan Siswa SMP Darul Ulum Pemalang 3.1. Latar Belakang Siswa SMP Darul Ulum Pemalang Jumlah siswa di SMP Darul Ulum Pemalang berdasarkan absensi harian adalah kelas satu sejumlah 36 siswa, kelas dua
70 sejumlah 32 siswa dan kelas tiga 45 siswa (Data Siswa SMP Darul Ulum Pemalang tahun 2005). Data ini berbeda dengan absensi tahun 2004, yaitu kelas satu 41 siswa, kelas dua 40 siswa dan kelas tiga 50 siswa (Data tahun 2004). Menurunnya jumlah siswa disebabkan karena siswa keluar atau pindah sekolah. SMP Darul Ulum Pemalang merupakan SMP baru yang berdiri pada tahun 2001, dan baru menyelenggarakan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) tahun 2002. SMP Darul Ulum Pemalang didirikan oleh Yayasan Darul Ulum Pemalang, sebuah Yayasan Pendidikan Islam yang berdiri sejak tahun 1987 dengan menyelenggarakan pendidikan non formal antara lain Madrasah Diniyah Islamiyah Darul Ulum, Taman Pendidikan Qur’an Darul Ulum dan Majlis Taklim Hukmi wa Lughah Darul Ulum. Sesuai dengan misinya, SMP Darul Ulum Pemalang merekrut siswa diutamakan dari mereka yang kurang mampu secara ekonomi, putus sekolah atau keluarga yang tidak mampu melanjutkan anaknya mengikuti pendidikan SMP. Siswa SMP Darul Ulum Pemalang memiliki latar belakang pendidikan SD dengan nilai akhir (Ijazah dan NEM) yang rendah, tidak diterima di SMP Negeri, mereka berasal dari keluarga tidak mampu, putus sekolah atau keluarga yang tidak mampu melanjutkan anaknya di SMP, juga ada 20 siswa titipan dari panti asuhan Dewi Masithoh Pemalang.
71 3.2. Kesulitan Belajar Bidang PAI Siswa SMP Darul Ulum Pemalang Kesulitan belajar merupakan kondisi dimana siswa yang mengalami kesulitan akibat faktor-faktor tertentu yang menghambat tercapainya kinerja akademik yang sesuai dengan harapan, dikarenakan kondisi siswa termasuk dalam katagori diluar rata-rata (sangat pintar atau sangat bodoh) sehingga tidak mendapat kesempatan yang memadai untuk berkembang sesuai dengan kapasitasnya.2 Berdasarkan Surat Keputusan Kepala SMP Darul Ulum Pemalang Nomor : 202/YPI-DU/SK/VI/2005 tentang penetapan siswa-siswi yang mengalami kesulitan belajar bidang PAI sejumlah 40 siswa, terdiri dari 14 sisa kelas I, 12 siswa kelas II dan 14 siswa kelas III3. Keputusan ini dibuat berdasarkan hasil investigasi dan evaluasi guru-guru PAI SMP Darul Ulum Pemalang terhadap semua siswa tahun 2004. Kriteria yang diukur sebagai indikator kesulitan belajar dilandasi oleh faktor-faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar antara lain : -
Faktor intern yang bersifat efektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi dan sikap selama mengikuti PKBM. Adapun faktor lain seperti faktor kognitif (ranah cipta) kapasitas
2
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2002) hlm. 172 3 SK Kepala SMP Darul Ulum Pemalang No : 202/YPI-DU/SK/VI/2005 tentang Siswa-siswi yang mengalami kesulitan belajar (Pemalang : SMP Darul Ulum Pemalang tahun 2005)
72 intelektual / intelgensi dan psikomotor (ranah karsa) gangguan alat indera tidak diukur karena faktor alat dan biaya. -
Faktor Ekstern, atau penyebab utama problem belajar bidang PAI antara lain : tidak lancar membaca dan menulis huruf Al-Qur’an, basic nilai PAI yang rendah berdasarkan nilai raport atau ijazah sebelumnya (rata-rata 6 – 6,5), pengelolaan belajar di rumah atau di luar lingkungan SMP Darul Ulum Pemalang yang belum mampu membangkitkan motivasi belajar, seperti keadaan rumah yang sempit dengan penghuni banyak sehingga gaduh, keadaan ekonomi yang menyebabkan anak tidak bisa mengikuti pendidikan non formal (TPQ atau Madrasah) atau membeli alatalat belajar dan lingkungan sosial yang kurang mendukung. Identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang
PAI berdasarkan nilai raport bidang studi PAI tersaji pada tabel 6 sebagai berikut : Tabel 6. Nilai raport bidang studi PAI pada siswa yang mengalami kesulitan belajar Kelas I Nilai Ijazah
Kelas I Nilai Kelas I Semester II
No
Nilai
Fiqih
1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 6 6 6,5 6 6,5 6 6 6
6 6 6 6 6 6 6 6 6
Aqidah Bahasa Qur’an Akhlak Arab Hadits 6 6 6 5 6 6 5 6 6 6 6 6 6,5 6 5 6 7 6 6,5 6 6 7 6 6 6,5 6 6
Ratarata 6,00 5,75 5,75 6,00 5,88 6,25 6,13 6,25 6,13
Kelas III Nilai Kelas II Semester II Fiqih 7 6 7 6 6 7 6 7 6
Aqidah Bahasa Qur’an Akhlak Arab Hadits 7 6 6 6 7 6 6 7 7 6,5 6 6 7 6 7 6,5 7 6 6,5 6 6 7 6 6 6,5 7 6
Ratarata 6,50 6,25 6,75 6,13 6,50 6,63 6,13 6,50 6,38
73 10 11 12 Rata2 st
6 5 6 6,0 0,4
6 6 6 6 0
6 6 6 6,0 0,6
6 6 6 6,1 0,3
6 6 6 5,9 0,3
6,00 6,00 6,00 6,01 0,16
7 6 7 6,5 0,5
6 6,6 6 6,5 0,4
6 7 6 6,4 0,5
7 6 7 6,3 0,5
6,50 6,40 6,50 6,43 0,18
Dari data di atas maka adapat dibuat tabel praktis nilai rata-rata raport PAI pada siswa yang mengalami kesulitan belajar berdasarkan guru pengampu bidag PAI (Guru I, Guru II dan Guru III) sebagai berikut : Tabel 7. Nilai rata-rata raport PAI pada siswa yang mengalami kesulitan belajar berdasarkan guru pengampu bidag PAI Guru I No
Guru II
Guru III
Nilai Smt I Smt II Smt I Smt II Smt I Kls III Ijazah Kls I Kls I Kls II Kls II 6.5 7.5 6 6,00 7.0 6,50
1 2
6
7.75
5,75
7.25
6,25
7.75
3
6
7.25
5,75
7.00
6,75
7.25
4
6,5
7.0
6,00
7.
6,13
7.5
5
6
6.75
5,88
7
6,50
7
6
6,5
7.25
6,25
6.75
6,63
7.25
7
6
7.50
6,13
6.75
6,13
7.5
8
6
6.50
6,25
6.5
6,50
7.25
9
6
6.75
6,13
6.75
6,38
7.25
10
6
6.88
6,00
7
6,50
7.25
11
5
6.75
6,00
6.63
6,40
7.25
12
6
6.50
6,00
7
6,50
7.5
6,0
7.03
6,01
6.89
6,43
7.35
Rata2
Dari 40 siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang PAI sesuai SK Kepala Sekolah SMP Darul Ulum Pemalang Nomor : 202/YPI-DU/SK/VI/2005 tentang penetapan siswa-siswi yang
74 mengalami kesulitan belajar bidang PAI, ada 36 siswa yang dijadikan responden dalam penelitian, hal ini karena 4 siswa (kelas satu 2 siswa dan kelas dua 2 siswa) sudah tidak aktif sejak awal semester I tahun pelajaran 2005 namun belum dinyatakan kaluar oleh pihak sekolah. 3.3. Prestasi Belajar Siswa Yang Mengalami Kesulitan Belajar PAI di SMP Darul Ulum Pemalang Upaya yang dilakukan para guru PAI SMP Darul Ulum Pemalang dalam menangani siswa yang mengalami kesulitan belajar selama ini telah menunjukkan hasil yang baik, yaitu peningkatan prestasi belajar bidang PAI. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi guru PAI SMP Darul Ulum Pemalang dengan katagori
baik
mampu meningkatkan prestasi belajar siswa
khususnya bidang PAI. Hal ini dapat dilihat dari data yang dibuat tabel praktis nilai rata-rata raport PAI pada siswa yang mengalami kesulitan belajar berdasarkan guru pengampu bidag PAI (Guru I, Guru II dan Guru III) sebagai berikut :
75 Tabel 7. Nilai rata-rata raport PAI pada siswa yang mengalami kesulitan belajar berdasarkan guru pengampu bidag PAI Guru I No
Guru II
Guru III
Nilai Smt I Smt II Smt I Smt II Smt I Kls III Ijazah Kls I Kls I Kls II Kls II 6.5 7.5 6 6,00 7.0 6,50
1 2
6
7.75
5,75
7.25
6,25
7.75
3
6
7.25
5,75
7.00
6,75
7.25
4
6,5
7.0
6,00
7.
6,13
7.5
5
6
6.75
5,88
7
6,50
7
6
6,5
7.25
6,25
6.75
6,63
7.25
7
6
7.50
6,13
6.75
6,13
7.5
8
6
6.50
6,25
6.5
6,50
7.25
9
6
6.75
6,13
6.75
6,38
7.25
10
6
6.88
6,00
7
6,50
7.25
11
5
6.75
6,00
6.63
6,40
7.25
12
6
6.50
6,00
7
6,50
7.5
6,0
7.03
6,01
6.89
6,43
7.35
Rata2
Untuk menentukan jumlah kuadrat antara kelompok dan dalam kelompok, maka dilakukan penghitungan terhadap Σ X, Σ X2 dan jumlah kuadrat totalnya. Hasil penghitungan dengan menggunakan excel 1998 equipment didapatkan hasil sebagai berikut :
ΣX
= 37,95
Σ X2
= 46,4
jumlah kuadrat total
= 6,4115
jumlah kuadrat antar kelompok
= 0,8869
jumlah kuadrat dalam kelompok
= 5,5245
76 nilai di atas kemudian dimasukkan dalam analisis variansi uji F dengan menentukan derajat bebas antara kelompok adalah 2 dan derajat bebas dalam kelompok adalah 33. ANALISIS VARIANSI KT
Fhitung
Ftab 0,05
Ftab 0,01
2
0,44345
2,6489
3,29
4,44
5,5245
33
0,167409
6,4114
35
Sumber Variansi
JK
1. Diantara Klp (ak)
0,8869
2. Dalam Klp (dk) 3. Total
DB
Kesimpulan : tidak ada perbedaan dari masing-masing perlakukan
Berdasarkan hasil analisi variansi uji F, didapat angka F hitung lebih kecil dari F tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antar perlakuan. Jadi kompetensi yang dimiliki oleh guru PAI kelas satu, kelas dua dan kelas tiga memberikan pengaruh yang sama terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini wajar mengingat penelitian tidak ditujukan untuk membedakan antar perlakuan (perbedaan tingkat kompetensi) yang sudah diukur sebelum penelitian dilakukan, akan tetapi penelitian ini ditujukan untuk mengukur kompetensi guru PAI secara obyektif di SMP Darul Ulum Pemalang yang kemudian diaplikasikan pada prestasi belajar siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang PAI.
77 B. Pembahasan
1. Guru PAI di SMP Darul Ulum Pemalang Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Darul Ulum Pemalang sejumlah tiga orang, masing-masing guru mengampu kelas I, kelas II dan kelas III dengan membidangi materi pelajaran antara lain : Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih Islam dan Bahasa Islam. Kurikulum yang digunakan dalam Pendidikan Agama Islam mengacu pada kurikulum Pendidikan Agama Islam Pengurus Wilayah Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi guru PAI di SMP Darul Ulum Pemalang termasuk dalam katagori sangat baik (3,01 – 4,00). Nilai kompetensi tersebut dikumpulkan dari wawancara dan survei menggunakan angket (quisioner) yang meliputi : kompetensi kepribadian, kompetensi proffesional dan kompetensi sosial. Ketiga kompetensi ini dimiliki oleh guru PAI SMP Darul Ulum Pemalang dan dibuktikan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang PAI. Beberapa faktor yang diduga mempengaruhi nilai kompetensi guru PAI yang sangat baik anatara lain : background pendidikan baik formal dan informal, pelatihan-pelatihan kependidikan, pengalaman mengajar dan aktivitas sosial keagamaan di luar SMP Darul Ulum Pemalang.
78 2. Pendidikan Agama Islam di SMP Darul Ulum Pemalang 2.1. Materi Pendidikan Agama Islam SMP Darul Ulum Pemalang Pendidikan Agama Islam di sekolah SMP pada umumnya merupakan kumpulan dari seluruh rangkaian materi Qur’an-Hadits, Aqidah Akhlak, Bahasa Arab dan Fiqih Islam yang telah dirumuskan dalam garis-garis pokok kurikulum SMP Departemen Pendidikan Nasional. Kondisi ini berbeda dengan SMP Darul Ulum Pemalang yang memformulasi Pendidikan Agama Islam dalam satuan pelajaran yang terpisah, antara lain Qur’an – Hadits, Aqidah Akhlak, Bahasa Arab dan Fiqih Islam sebagai muatan lokal sekolah yang bercirikan Islam. Pembelajaran PAI di SMP Darul Ulum Pemalang menggunakan kurikulum yang mengacu pada LP Ma’arif NU Jawa Tengah. Di Kabupaten Pemalang ada 15 SMP yang materi Pembelajaran Kurikulum
Pendidikan LP
Ma’arif
Agama NU
Islamnya
Jawa
Tengah.
menggunakan Keuntungan
menggunakan kurikulum LP Ma’arif NU Jawa Tengah antara lain : -
Mempermudah dalam mendapatkan materi pembelajaran.
-
Mempermudah koordinasi antara lembaga sekolah di tingkat kabupaten.
-
Mempermudah membuat standarisasi nilai pendidikan agama Islam.
-
Koordinasi ujian midsemester dan semester.
79 Landasan pokok pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan kurikulum dari LP Ma’arif NU Jawa Tengah antara lain : bahwa materi PAI secara detail dalam format bidang studi seperti Qur’an Hadits, Fiqih Islam, Bahasa Arab dan Aqidah Akhlak tidak dimiliki oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pemalang. Materi pembelajaran PAI di Diknas Pemalang menggunakan gabungan keempat bidang studi secara komprehensif, kondisi ini dirasa para pendidik bidang PAI belum mampu memberi tujuan pendidikan agama Islam di tingkat SMP.
2.2. Proses Belajar PAI di SMP Darul Ulum Pemalang Berdasarkan hasil penelitian, proses belajar PAI di SMP Darul Ulum Pemalang, langkah-langkah yang dilakukan guru PAI antara lain : penguasaan landasan kependidikan Agama Islam, penguasaan bahan pengajaran Qur’an Hadits, Fiqih Islam, Aqidah Akhlak dan Bahasa Arab LP Ma’arif NU Jawa Tengah, penyusunan program pengajaran dengan menetapkan tujuan pembelajaran bidang PAI, pelaksanaan program pengajaran dengan persiapan mengajar, membuat rencana pembelajaran dan satuan pelajaran, menciptakan iklim belajar mengajar di kelas, membuat media pendidikan dan alat peraga, praktek ibadah, melakukan observasi dengan mengidentifikasi permasalahan dalam proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan dan penilaian prestasi murid untuk kepentingan pengajaran dengan menghitung kenaikan nilai
80 tiap semester, mengidentifikasi, mengawasi dan mengintensifkan belajar siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang PAI, melatih dan mengawasi siswa yang mengalami kesulitan belajar melalui intensifikasi dilembaga non formal (TPQ Darul Ulum Pemalang). Kegiatan yang dilakukan guru PAI di SMP Darul Ulum Pemalang dalam rangka proses belajar seperti di atas mampu meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang PAI.
3. Keadaan Siswa SMP Darul Ulum Pemalang 3.1. Latar Belakang Siswa SMP Darul Ulum Pemalang Jumlah siswa di SMP Darul Ulum Pemalang berdasarkan absensi harian adalah kelas satu sejumlah 36 siswa, kelas dua sejumlah 32 siswa dan kelas tiga 45 siswa (Data Siswa SMP Darul Ulum Pemalang tahun 2004). Data ini berbeda dengan absensi tahun 2004, yaitu kelas satu 41 siswa, kelas dua 40 siswa dan kelas tiga 50 siswa (Data tahun 2004). Menurunnya jumlah siswa disebabkan karena siswa keluar dari SMP Darul Ulum Pemalang atau pindah sekolah. Siswa SMP Darul Ulum Pemalang memiliki latar belakang pendidikan SD dengan nilai akhir (Ijazah dan NEM) yang rendah, tidak diterima di SMP Negeri, mereka berasal dari keluarga tidak mampu, putus sekolah atau keluarga yang tidak mampu
81 melanjutkan anaknya di SMP, juga ada 20 siswa titipan dari panti asuhan Dewi Masithoh Pemalang. Keadaan
siswa
seperti
yang
diilustrasikan di
atas
menggambarkan tingkat prestasi belajar pada waktu SD rendah. Dukungan orang tua dan keluarga yang rendah, motivasi belajar yang rendah dan sarana belajar / lingkungan belajar rendah. Kondisi ini menuntut kerja keras dari guru-guru SMP Darul Ulum Pemalang termasuk guru Pendidikan Agama Islam. Kerja keras guru-guru PAI SMP Darul Ulum Pemlang membuahkan hasil yang membanggakan, hal ini dapat dilihat dari prestasi belajar dan motivasi belajar yang tinggi diduga karena tingkat kompetensi guru PAI SMP Darul Ulum Pemalang sangat baik.
3.2. Kesulitan Belajar Bidang PAI Siswa SMP Darul Ulum Pemalang. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala SMP Darul Ulum Pemalang Nomor : 202/YPI-DU/SK/VI/2005 tentang penetapan siswa-siswi yang mengalami kesulitan belajar bidang PAI sejumlah 40 siswa, terdiri dari 14 sisa kelas I, 12 siswa kelas II dan 14 siswa kelas III4. Keputusan ini dibuat berdasarkan hasil investigasi dan evaluasi guru-guru PAI SMP Darul Ulum Pemalang terhadap semua siswa tahun 2004. Kriteria yang diukur sebagai indikator kesulitan
4
SK Kepala SMP Darul Ulum Pemalang No : 202/YPI-DU/SK/VI/2005 tentang Siswa-siswi yang mengalami kesulitan belajar (Pemalang : SMP Darul Ulum Pemalang tahun 2005)
82 belajar dilandasi oleh faktor-faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar antara lain : -
Faktor intern yang bersifat efektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi dan sikap selama mengikuti PKBM. Adapun faktor lain seperti faktor kognitif (ranah cipta) kapasitas intelektual / intelgensi dan psikomotor (ranah karsa) gangguan alat indera tidak diukur karena faktor alat dan biaya.
-
Faktor Ekstern, atau penyebab utama problem belajar bidang PAI antara lain : tidak lancar membaca dan menulis huruf Al-Qur’an, basic nilai PAI yang rendah berdasarkan nilai raport atau ijazah sebelumnya (rata-rata 6 – 6,5), pengelolaan belajar di rumah atau di luar lingkungan SMP Darul Ulum Pemalang yang belum mampu membangkitkan motivasi belajar, seperti keadaan rumah yang sempit dengan penghuni banyak sehingga gaduh, keadaan ekonomi yang menyebabkan anak tidak bisa mengikuti pendidikan non formal (TPQ atau Madrasah) atau membeli alatalat belajar dan lingkungan sosial yang kurang mendukung. Pendataan, pengidentifikasian dan penanganan terhadap
siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang PAI oleh para guru bidang PAI merupakan bukti kerja keras guru, dan kerja keras guru PAI juga merupakan bukti kompensasi guru PAI yang termasuk dalam katagori sangat baik.
83 3.3. Prestasi Belajar Siswa Yang Mengalami Kesulitan Belajar PAI di SMP Darul Ulum Pemalang Prestasi belajar siswa erat kaitannya dengan tujuan instruksional
khusus
(TIK)
yang
dirumuskan
oleh
guru,
keberhasilan proses pengajaran dapat dilihat dari dua segi, yaitu : segi proses kegiatan belajar mengajar dan segi hasil. Ada korelasi antara proses pengajaran dengan hasil yang dicapai. Hasil belajar yang dicapai dalam pembelajaran PAI adalah berbagai perubahan yang menyangkut tingkah laku seperti perhatian terhadap pelajaran, motivasi belajar dan lain-lain, yang semua itu akan formulasikan secara integral dalam nilai akhir (raport). Upaya yang dilakukan para guru PAI SMP Darul Ulum Pemalang dalam menangani siswa yang mengalami kesulitan belajar selama ini telah menunjukkan hasil yang baik, yaitu peningkatan
prestasi
belajar
bidang
PAI.
Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa peningkatan rata-rata nilai PAI dalam raport adalah 0,88 – 1,03 dengan standar deviasi 0,07. Hal ini membuktikan bahwa tingkat kompetensi yang tinggi berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang PAI.
84 4. Aplikasi Kompetensi Guru PAI terhadap Prestasi Belajar Siswa Yang Mengalami Kesulitan Belajar Bidang PAI Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kompetensi guru PAI di SMP Darul Ulum Pemalang termasuk dalam katagori baik (2,01 – 4,00). Masing-masing guru memiliki skor untuk kelas satu 3,3, kelas dua 2.9 dan kelas tiga 3,6. hasil rata-rata peningkatan nilai raport sebagai indikator prestasi belajar siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang PAI adalah kelas satu 1,03, kelas dua 0,88 dan kelas tiga 0,95. Dari nilai kompetensi guru PAI dan prestasi belajar siswa menunjukkan semakin tinggi nilai kompetensi guru maka semakin tinggi tingkat prestasi belajar siswa. Untuk menunjukkan apakah ada perbedaan pengaruh antara nilai kompetensi yang dimiliki masing-masing guru terhadap prestasi belajar siswa perlu dilakukan analisis secara statistik. Dalam analisis statistik menggunakan analisis variansi uji F menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara kompetensi yang dimiliki masing-masing guru PAI terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini wajar, karena hasil penelitian penunjukkan bahwa kompetensi guru PAI di SMP Darul Ulum Pemalang termasuk dalam katagori sama, yaitu sangat baik. Tentunya dengan tingkat kompetensi guru PAI yang sama akan menghasilkan prestasi yang sama pula, yaitu tingkat prestasi yang sangat baik. Peningkatan nilai raport sebagai indikator prestasi belajar
85 siswa
perlu
dibuktikan
dengan
meneliti
faktor-faktor
yang
mempengaruhi prestasi belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi guru PAI di SMP Darul Ulum Pemalang sangat baik dan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang PAI. Secara umum prestasi belajar siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang PAI sangat baik yaitu antara 0,88 sampai 1,33 dengan standar deviasi kecil (0,07). Peningkatan prestasi belajar siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang PAI perlu ditinjau dari aspek yang mempengaruhi prestasi belajar, aspek tersebut diantaranya motivasi belajar. Penelitian motivasi belajar bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang PAI meliputi : kemampuan menyiapkan diri sebelum mengikuti pelajaran PAI, kenyamanan belajar PAI, niat yang kuat untuk mengikuti pembelajaran PAI, kedisiplinan mengerjakan tugas-tugas dari guru, antusias siswa mengikuti pelajaran PAI yang dibuktikan dengan tanya jawab dan atau interaksi guru murid di kelas, melaksanakan praktek ibadah dalam kehidupan sehari-hari, mengikuti pendidikan non formal (TPQ dan Madrasah), penanaman kemandirian belajar dan kondisi lingkungan dalam sekolah dan luar sekolah yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kegiatan belajar PAI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar PAI pada siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang PAI masuk dalam katagori
86 sangat tinggi. Hasil perhitungan ini kemudian dianalisis secara statistik menggunakan analisis variansi uji F. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara kompetensi guru dengan motivasi belajar PAI siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang PAI, atau dapat dikatakan bahwa tingkat kompetensi yang sangat baik pada semua guru PAI di SMP Darul Ulum Pemalang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa bidang PAI bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang PAI. Kondisi obyektif di atas wajar karena penelitian ditujukan kepada kompetensi secara obyektif terhadap guru PAI di SMP Darul Ulum Pemalang, bukan membedakan kompetensi guru sebelum melakukan penelitian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru PAI SMP Darul Ulum Pemalang termasuk dalam katagori sangat baik dan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa bidang PAI khususnya bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang PAI.
87 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Berdasarkan ilustrasi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kompetensi guru PAI di SMP Darul Ulum Pemalang termasuk dalam katagori sangat baik (3,01–4,00). Nilai kompetensi tersebut dikumpulkan dari wawancara dan survei menggunakan angket (quisioner) yang meliputi : kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Ketiga kompetensi ini dimiliki oleh guru PAI di SMP Darul Ulum Pemalang. Kompetensi yang dimiliki oleh guru-guru PAI SMP Darul Ulum Pemalang mampu meningkatkan prestasi belajar siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang PAI. Kompetensi guru agama Islam di SMP Darul Ulum Pemalang pada aplikasinya juga mampu meningkatkan motivasi belajar siswa bidang PAI khususnya pada siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang studi PAI. 2. Tingkat kompetensi guru PAI di SMP Darul Ulum Pemalang berturut-turut adalah guru PAI Kelas III, Guru Kelas I dan Guru Kelas II. 3. Prestasi Siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang PAI dari semester ke semester mengalami peningkatan.
88 Saran Setelah mengadakan penelitian di SMP Darul Ulum Pemalang, penulis memberi saran-saran sebagai berikut : 1. Upaya mengatasi kesulitan belajar bidang PAI merupakan tugas mulia, mengingat secara naluri siswa ingin sejajar dengan teman-temannya di kelas. Oleh karena itu perhatian khusus terhadap prestasi siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang PAI harus terus ditingkatkan. 2. Mengupayakan kepada pihak-pihak yang berkecimpung di dunia pendidikan baik pemerintah ataupun swasta untuk membantu mengatasi masalah kesulitan belajar bidang studi khususnya PAI melalui berbagai pendampingan baik material maupun inmaterial.
Penutup Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Alllah SWT atas anugrah, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang sangat sederhana. Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, banyak kekurangan dan kesalahan yang dikarenakan pengetahuan penulis. Saran dan kritik yang konstruktif positif sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
89 DAFTAR PUSTAKA
Abidin Ibn Rusn, Pemikiran Al-Ghozali Tentang Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998. Adjosoedarmo, Introduction of Breeding Management, Materi Kuliah Prog. Pasca Sarjana Magister Sumberdaya Ternak, Purwokerto : Universitas Jenderal Soedirman, 2002. Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung : PT. AlMa’arif, 1989. Ahmad Warson Munawir, Kamus Arab Indonesia, Yogyakarta : Pustaka Progresif, 1984. American Federation of Teachers, “ National Council on Measurement in Education. National Education Association “, New Jersey Aveneu, 1990. t.h http://www.yahoo.com/ education.phtml Asy-Syaik Mustafa Al-Galayaini, Izatun Nasyiin, Bairut : Al-Maktabatul Asriyyah, 1953. Dyah Angraini, Profesionalitas Pendidikan Islam, Skripsi. Purwokerto : Perpustakaan STAIN, 2001. Gill, H Town, Appendixs Proccedur of Statistic Analysis on Animal and Helth, California : California Univercity Press tahun 1980. Hadi Supeno, Potret Guru, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1995. Hardani Nawawi, Profesionalisme Guru. Surabaya : PN Nasional, 1989. Jalaluddin Andurahman, Jamii’us Shaghir. Beirut : Syirkah Nur Asyiat, tt. Jilid 1. Kim Hyun Sook, The Type of Speaking Tasks Used By Korean Junior Secondary School English Teachers. Korea : Developing Communicative Competence Through Kagan’s Cooperative Learning Structures, 2003. http://www.yahoo.com/education/competence Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta, tahun 2003. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002.
90 Muhibin Syah. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosdakarya, cetakan ke 7, 2002. Mulyono Abdurahman, Pendidikan Bagi Anak Yang Mengalami Kesulitan Belajar, Jakarta : Penerbit PT. Rineka Cipta, 1999. N.S. Doniach (ed), The Oxford English-Arabic Dictionary of Current Usage, Oxford : University Press, 1972. Nana Sidjana, Dasar-dasar Proses belajar Mengajar, Bandung Sinar baru Algesindo, 1989. Nasrudin Razak, Dienul Islam. Bandung : Penerbit Angkasa. 1973. Nurwanti, Pengaruh MDA Terhadap Prestasi Belajar PAI Siswa di MIN Sugihwaras Pemalang. Pekalongan : Skripsi. STAIN. Pekalongan, 2001. Piet A. Sahertian dan Ida Aleida Sahertian, Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Program Inservise Education, Bandung : Rineka Cipta, 1992. Program Akta Mengajar V-B, Komponen Dasar pendidikan, Diagnostik Kesulitan Belajar, Jakarta : Modul Universitas Terbuka, 1984-185. S. Nasution, Diktat Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara, 1989. Samana, Profesionalisme Keguruan, Yogyakarta : Kanisius, 1994. Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru. (Jakarta : Rajawali Pers, 1992). Soenaryo, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang : Yayasan Penterjemah Al-Qur’an, PT. Kamudasmoro Grafindo, 1994. Soewarno, Profesionalisme Keguruan, Bandung : Remaja Rosdakarya : 1989. Syaiful Bakri, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya : PN, Nasional, 1994. Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : Sinar Grafika, 2003, Cet. 1. Usman Said, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta : Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama/IAIN Pusat, Dirjen Dikti Agama Islam, 1980/1981. Zakiah Daradjat, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1995.