BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA Gambaran Umum Objek Penelitian46
4.1.
4.1.1. Profil dan sejarah PT. Damco Indonesia
Damco adalah salah satu perusahaan penyedia freight forwarding dan supply chain management terbesar didunia, termasuk juga Supply chain consultancy dan Reefer logistics. Damco adalah bagian dari AP Moller - Maersk Group.
Damco mengelola dan melayani beberapa rantai pasokan yang paling maju di
dunia
dalam
menyederhanakan
berbagai rantai
industri.
pasokan
Dengan
yang
fokus
kompleks,
tanpa Damco
henti
pada
menemukan
peningkatan efisiensi yang memungkinkan pelanggan untuk mengurangi biaya operasi, dan melakukan penghematan jangka pendek yang signifikan untuk daya saing jangka panjang. Damco selalu menyediakan solusi strategis yang disesuaikan dengan setiap kebutuhan pelanggan. Damco menjunjung tinggi tentang profesionalitas.
Damco di Indonesia sudah ada sejak tahun 1977 dengan nama PT. Maersk Logistics, bermula pada sebuah pergudangan yang berada di daerah Cakung.
46
Company Profile PT. Damco Indonesia tahun 2014
50
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
Seiring dengan berkembangnya perusahaan, perluasan bidang usaha dan telah mengakuisisi beberapa perusahaan logistik lainnya maka pada tahun 2007, PT.Damco Indonesia resmi digunakan sebagai trademark namun masih menggunakan logo Maersk Logistics, pada tahun 2009 Maersk Logistics sepenuhnya berada dibawah AP Moller Group dan menggunakan logo Damco yang eksis hingga saat ini.
1977
2007
2009
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
4.1.2. Visi dan Misi PT. Damco Indonesia
Visi : “ Kami bercita-cita untuk menjadi perusahaan logistik yang paling direkomnedasi di dunia”
Misi : “ Dengan Team luar biasa kami, kami fokus pada pengalaman pelanggan dan memberikan inovasi, berkelanjutan, dan efisiensi biaya solusi logistik untuk membantu kemenangan pelanggan “.
4.1.3. Identitas Perusahaan
Sebuah perusahaan tentunya memiliki sebuah identitas yang membedakan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Logo, merupakan identitas yang paling utama.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
Damco memiliki logo huruf-huruf yang saling terkait seperti rantai yang merefleksikan bidang usaha utama yaitu supply chain management. Warna gradasi dari hijau muda, hijau, biru muda sampai ke biru tua adalah lambang daratan, udara hingga lautan yang memperlihatkan cakupan bisnis Damco mulai dari transportasi darat, pengiriman udara, hingga pengiriman melalui laut.
4.1.4. Bidang bisnis PT. Damco Indonesia
FREIGHT FORWARDING
Jasa freight forwarding PT. Damco Indonesia fleksibel dan dirancang untuk memenuhi setiap kebutuhan pelanggan. Dari pengiriman full container atau pengiriman laut kurang dari satu kontainer untuk angkutan dan transportasi darat, solusi berkualitas tinggi secara konsisten dan jaringan hub yang luas memastikan kontrol penuh atas proses transportasi secara keseluruhan, waktu transit yang cepat dan koneksi tanpa batas ke tujuan akhir.
CUSTOMS BROKERAGE Damco memahami perlunya bea cukai mulus bagi pelanggan. Team ahli Damco memahami kedua aturan dan peraturan setempat, dan tantangan bisnis
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
global. Damco menggunakan pengetahuan ini untuk menyesuaikan solusi individu yang dapat membantu pelanggan membuat keputusan yang tepat, mengurangi lead Teame, mengopTeamalkan arus kas dan menjaga pajak minimum.
PERGUDANGAN & DISTRIBUSI
Memiliki distribusi yang kuat dan pergudangan strategi sangat penting untuk keberhasilan para pelanggan dalam lingkungan global saat ini. Solusi rantai pasokan terpadu Damco dapat membantu mengurangi tingkat persediaan dan biaya logistik. Layanan integrasi rantai pasokan Damco memungkinkan pelanggan untuk bereaksi terhadap perubahan yang cepat di pasar dan meminimalkan risiko investasi dan biaya operasional.
SUPPLY CHAIN visibilitas
Visibilitas seluruh rantai pasokan pelanggan sebagai barang bergerak di seluruh dunia sangat penting dalam mengelola dan mengopTeamalkan bisnis. Mutakhir visibilitas dan manajemen sistem informasi Damco dapat membantu para pelanggan. Semua solusi Damco didukung oleh rangkaian lengkap sistem manajemen informasi. Sistem ini efektif mengelola operasi sehari-hari, mengotomatisasi proses dan peristiwa, memaksimalkan visibilitas dan distribusi informasi, dan meminimalkan kesalahan dan keterlambatan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
SUPPLY CHAIN PENGEMBANGAN
MengopTeamalkan rantai pasokan adalah tugas yang tidak pernah berakhir. Damco dapat membantu Anda mengidentifikasi bidang utama perbaikan, sehingga mengurangi biaya logistik pelanggan.
Team pengembangan rantai pasokan Damco terdiri oleh lebih dari 60 ahli yang berlokasi di kantor regional di seluruh dunia. Didukung oleh pengalaman yang luas dalam rantai pasokan dan manajemen proyek, Damco menggunakan metode terbukti dan alat analisis untuk menerapkan solusi yang membantu para pelanggan memaksimalkan nilai rantai suplai.
MANAJEMEN SUPPLY CHAIN
Bisnis para pelanggan tergantung pada kemampuan untuk merespon dengan cepat terhadap perubahan di pasar; solusi rantai pasokan yang fleksibel,Damco membuat ini mungkin. Damco dapat membantu para pelanggan untuk bereaksi dengan cepat dan mengambil keuntungan dari peluang baru dan ketika ini muncul; dari mengopTeamalkan persediaan dan penanganan biaya untuk menanggapi perubahan permintaan produk.
Terlepas dari di mana para pelanggan berada, mereka akan diberi sebuah Team manajemen pelanggan yang sangat profesional dan proaktif untuk membantu mengelola solusi rantai pasokan mereka. Team Damco berfokus pada opTeamasi terus menerus menggunakan prosedur operasi standar Damco diukur pada indikator kinerja yang sama di semua negara dan kegiatan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
4.1.5. Jaringan Usaha dan Para Pelanggan
Damco memiliki 10.000 lebih pelanggan di seluruh dunia dari berbagai macam jenis bisnis mulai dari independen eksportir dan importir, perusahaan kecil, perusahaan nasional hingga perusahaan besar berskala global. Beberapa industri yang menggunakan jasa Damco diantaranya bergerak di bidang teknologi, otomotif, perlengkapan rumah, peralatan olahraga, makanan dan minuman, kimia, retail, dan masih banyak lagi. Damco memiliki 300 lebih kantor yang berada di 8 bagian yaitu :
Angola, Benin, Burkina Faso, Burundi, Cameroon, Djibouti, Ghana, Ivory Coast, Kenya, Kuwait, Madagascar, Malawi, Mali, Mauritania, Mauritius, Africa: Mozambique, Niger, Nigeria, Qatar, Rwanda, Saudi Arabia, Senegal, South Africa, Tanzania, Togo, Uganda, United Arab Emirates, Zambia, Zimbabwe Asia
Australia, Cambodia, Indonesia, Malaysia, New Zealand, Philippines,
Pacific:
Singapore, Thailand, Vietnam Algeria, Belarus, Bulgaria, Croatia, Czech Republic, Egypt, Georgia, Greece,
Europe Hungary, Iraq, Israel, Jordan, Latvia, Lithuania, Poland, Romania, Russian East Federation, Slovakia, Slovenia, Turkey, Ukraine Europe
Belgium, Denmark, Finland, France, Germany, Ireland, Italy, Morocco,
West:
Netherlands, Portugal, Spain, Sweden, Switzerland, United Kingdom
Latin
Argentina, Brazil, Chile, Costa Rica, Dominican Republic, Ecuador, El
America: Salvador, Guatemala, Mexico, Nicaragua, Panama, Peru North
Canada, United States
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
America: Hong Kong, Japan, People's Republic of China, South Korea, Taiwan North Asia:
South Afghanistan, Bangladesh, India, Pakistan, Sri Lanka Asia:
Masing-masing regional managing director akan laporan secara langsung ke kantor pusat Damco yang berpusat di Copenhagen. Damco memiliki karyawan lebih dari 11.300 di seluruh dunia.
4.1.6. Struktur Organisasi PT. Damco Indonesia Gambar 4.1.647
Managing Director CCO
47
COO
CFO
Country HR Manager
Company Profile PT. Damco Indonesia
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Warehouse Manager
58
4.1.7. Struktur Organisasi Adidas Team di PT. Damco Indonesia Gambar 4.1.748
Adidas’s Manager
Asst. Manager
ASN’s Leader
Booking & Planning Team
File Handling Team
ASN Executive
JKT,SEM,SUB Booking’s Leader
JKT,SEM, SUB Planner’s Leader
ASN Executive
Booking
Planner
File Handling
Executive
Executive
Executive
Booking
Planner
File Handling
Executive
Executive
Executive
Booking
Planner
File Handling
Executive
Executive
Executive
ASN Executive
48
Ibid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
File Handling’s Leader
59
4.2. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan hasil dari penelitian dilapangan dan pembahasan dengan pendekatan kuantitatif melalui data yang didapat dari kuesioner yang disebar kepada 18 orang responden di Adidas Team pada PT. Damco Indonesia di Jakarta mengenai jaringan komunikasi informal.
Penjabaran pada hasil penelitian ini mencakup karakteristik reponden, peran-peran karyawan dalam jaringan komunikasi informal, model dan pola jaringan komuikasi informal.
4.2.1. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian dapat di gambarkan karakteristik responden dilihat dari jenis kelamin, usia, pendidikan, masa kerja dan jabatan dalam perusahaan. Hasil penelitian mengenai jenis kelamin dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.2.1.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin N=18 jenis kelamin
f
%
Laki-laki
13
72
Perempuan
5
28
18 Orang
100%
Jumlah Sumber : kuesioner A no. 2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
Berdasarkan jawaban dari 18 responden, menunjukan bahwa jumlah responden laki-laki jauh lebih banyak yaitu 72% daripada responden wanita yang hanya 28%. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan mayoritas karyawan didalam Adidas Team adalah laki-laki.
Hasil penelitian mengenai usia dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.2.1.2. Karakteristik responden berdasarkan usia N=18 Karakteristik Usia < 20 tahun 21 tahun – 30 tahun 31 tahun – 40 tahun 41 tahun – 50 tahun >50 tahun Jumlah Sumber : kuesioner A no. 3
f
%
10 5 1 2 18 Orang
56 28 6 11 100%
Menurut hasil jawaban dari 18 responden, lebih dari 50% responden berusia 21 tahun – 30 tahun. Pada usia inilah karyawan berada pada tingkat produktivitas yang maksimal sehingga dapat menyelesaikan setiap pekerjaan dengan baik. Pada tabel diatas juga dapat dilihat bahwa sebanyak 5 orang responden atau sebesar 28% berusia antara 31 tahun – 40 tahun dan 1 orang berusia antara 41 tahun – 50 tahun sebesar 6% dan 2 orang berusia 50 tahun keatas sebesar 11%.
Selanjutnya untuk gambaran responden berdasarkan jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
Tabel 4.2.1.3. Karakteristik responden berdasarkan jenjang pendidikan N=18 Pendidikan SLTA/ Sederajat D3 S1 S2 Jumlah Sumber : kuesioner A no. 4
f 1 4 13 18 Orang
% 6 22 72 0%
Berdasarkan hasil dari jawaban para 18 responden, menunjukan tingkat pendidikan Adidas Team sebagian besar adalah berpendidikan S1 dengan presentase 72%, lalu tingkat D3 sebesar 22% sejumlah 4 orang dan hanya satu orang atau 6% karyawan yang berpendidikan SLTA yaitu karyawan yang sudah mengabdi selama belasan tahun dan sudah mendekati masa pensiun.
Mengenai gambaran responden berdasarkan lamanya masa kerja dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4.2.1.4. Karakteristik responden berdasarkan masa kerja N=18 Masa Kerja
f
%
< 1 tahun
1
6
1 – 5 tahun
9
50
5 - 10 tahun
3
17
> 10 tahun
5
28 100%
Jumlah Sumber : kuesioner A no. 5
18 Orang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
Berdasarkan dari hasil jawaban 18 responden mengenai masa kerja, 50% atau sebanyak 9 orang didalam Adidas Team sudah bekerja selama 1-5 tahun, dan sekitar 5 orang dengan presentase 28% sudah bekerja cukup lama yaitu lebih dari 10 tahun. Hanya ada 1 orang anggota baru yang bergabung kurang dari 1 tahun atau hanya sebesar 6% dan 3 orang (17%) yang sudah bekerja selama 5-10 tahun.
Hasil penelitian menurut jabatan seperti dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini : Tabel 4.2.1.5. Karakteristik responden berdasarkan jabatan N=18 NO
NAMA
1 UMI TRI NUGRAHAENI 2 ENDE SUDRAJAT 3 SUPRATIWI 4 FIRMAN HIDAYAT 5 WAHYUDI 6 SUWARNO WIBIESONO 7 KRISTIAWAN THEN 8 CINDY OKTAVIA SUSANTO 9 DICKY DARMAWAN SADELI 10 BUDIYANTO ARIF SENTOSA 11 ALFONSUS BISMO .D. 12 MUARIF 13 ALDILAH RESTY 14 KRISDUMAR KABELA 15 LUDY OCTAVIANUS PANGAU 16 ZAKARIA RAHMAN AKBAR 17 FRANSISCA AMELIA 18 ALAN NUARI Sumber : kuesioner A no.6
JABATAN ADIDAS'S MANAGER ASST. MANAGER FILE HANDLING'S TEAM LEADER BOOKING'S TEAM LEADER ASN'S LEADER PLANNER EXECUTIVE PLANNER EXECUTIVE PLANNER EXECUTIVE PLANNER'S TEAM LEADER ASN EXECUTIVE ASN EXECUTIVE BOOKING EXECUTIVE BOOKING EXECUTIVE BOOKING EXECUTIVE FILE HANDLING EXECUTIVE ASN EXECUTIVE FILE HANDLING EXECUTIVE FILE HANDLING EXECUTIVE
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
4.2.2. Jaringan komunikasi informal Didalam hubungan sosial setiap manusia, mereka tentunya melakukan komunikasi untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan mereka. Komunikasi yang dilakukan setiap hari akan mengelompokan sejumlah individu yang berinteraksi satu sama lain secara intens dari waktu ke waktu lalu akan membentuk sebuah jaringan. Melalui penelitian analisa jaringan komunikasi informal ini kita dapat memetakan hubungan-hubungan sebuah jaringan. Berdasarkan hasil penelitian tentang rutinitas mereka berkomunikasi satu sama lain diantara rekan kerja, dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.2.1.6. Karakteristik responden berdasarkan rutinitas berkomunikasi N=18 Komunikasi Rutin a) Ya b) Tidak Jumlah
F
%
18
100%
-
-
18 Orang
100 %
Sumber : kuesioner B no.1 Dalam Adidas Team, seluruh responden memberikan jawaban yang sama, yaitu melakukan komunikasi rutin dengan anggota Team lainnya. 18 orang atau 100% dari total responden menjawab ‘ya’.
Untuk masalah-masalah apa saja yang biasanya dibicaakan dapat kita lihat pada tabel berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
Tabel 4.2.1.7. Tabel jenis masalah yang dibicarakan N=18 Jenis masalah yang sering dibicarakan kebijakan perusahaan pembagian tugas gaji/tunjangan karyawan fasilitas perusahaan tentang atasan tentang rekan kerja masalah dalam pekerjaan semangat dan inisiatif dalam melakukan pekerjaan tanggung jawab dalam pekerjaan Jumlah Sumber : kuesioner B no.3
f
%
3 5 5 1 4 -
17 28 0 28 0 6 22 0 0 100%
18 Orang
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa masalah-masalah yang dibicarakan dalam komunikasi informal di tempat mereka bekerja sebagian besar membicarakan masalah pembagian tugas dengan responden sebanyak 5 orang (28%) dan masalah lain yang juga sering dibicarakan adalah masalah fasilitas dibicarakan oleh 5 orang juga (28%). 4 orang (22%) membicarakan tentang masalah dalam pekerjaan mereka. 3 orang (17%) membicarakan mengenai kebijakan perusahaan, satu orang, atau hanya 6% lebih senang membicarakan tentang rekan kerja mereka.
Responden telah diminta untuk menyebutkan orang-orang yang menjadi pilihan mereka dalam melakukan komunikasi informal, pada tabel berikutnya dapat kita ketahui alasan masing-masing responden memilih orang tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
Untuk alasan mengapa memilih orang tersebut untuk diajak membicarakan masalah-masalah dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel 4.2.1.8. Tabel alasan memilih orang yang diajak bicara N=18
Alasan
Orang ke 1 f % 3 17
a. Karena jabatan b. Karena familiar 6 33 dan terbuka c. Karena senioritas 2 11 d. karena 0 0 pendidikannya e. Karena satu Team 4 22 f. Karena sudah 3 17 megenal lama g. Karena satu 0 almamater h. karena berasal dari daerah yang 0 0 sama Jumlah 18 100% Sumber : kuesioner B no.4
Orang ke 2 f % 2 11
Orang ke 3 f % 2 11
Orang ke 4 f % 0 0
Orang ke 5 f % 0 0
6
33
1
6
0
0
0
0
0
0
1
6
0
0
1
6
0
0
0
0
0
0
0
5
28
7
39
1
6
0
0
4
22
0
0
0
0
0
0
1
6
2
11
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
18
100%
13
72%
1
6%
1
6%
Sebagian besar responden atau sekitar 33% memilih karena orang tersebut familiar dan terbuka, kemudian mereka juga memilih karena berada dalam satu Team yang sama dimana mereka dekat secara fisik, karena sudah mengenal lama, juga karena jabatan formal didalam organisasi.
Dari penelitian mengenai intensitas dalam membicarakan masalahmasalah di dalam komunikasi informal dapat dilihat pada tabel di berikut ini :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
Tabel 4.2.1.9. Tabel intensitas berkomunikasi N=18
Intensitas
Orang ke 1 f % 6 33 7 39
Orang ke 2 f % 7 39 4 22
Setiap hari Sering Kadang2 11 5 kadang Jika ada 3 17 2 keperluan Jumlah 18 100% 18 Sumber : kuesioner B no.5
Orang ke 3 f % 3 17 4 22
Orang ke 4 f % 0 1 6
Orang ke 5 f % 0 0
28
5
28
-
0
-
0
11
1
6
-
0
1
6
100%
13
72%
1
6%
1
6%
Informasi dalam komunikasi informal biasanya timbul melalui rantai kerumunan di mana seseorang menerima informasi dan diteruskan kepada seseorang atau lebih dan seterusnya sehingga informasi tersebut tersebar ke berbagai kalangan. Implikasinya adalah kebenaran informasi tersebut menjadi tidak jelas atau kabur, namun dibalik itu semua melalui komunikasi informal juga dapat menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan harmonis sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif di dalam perusahaan. Meski demikian komunikasi informal akan selalu ada untuk memenuhi kebutuhan sosial, mempengaruhi orang lain, dan mengatasi kelambatan komunikasi formal yang biasanya cenderung kaku dan harus melalui berbagai jalur terlebih dahulu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
4.2.3. Peranan Responden dalam Jaringan Komunikasi Informal
Untuk mengetahui masing-masing peranan responden dalam jaringan komunikasi Adidas Team di PT. Damco Indonesia, akan dibahas sesuai dengan hasil penelitian dari lapangan yang berdasarkan sumber kuesioner melalui pertanyaan sosiometri pada bagian C1 sampai dengan C12 yang menggambarkan posisi mereka dalam jaringan komunikasi informal Adidas Team di PT. Damco Indonesia.
Untuk keterangan mengenai siapa-siapa yang diajak berbicara dapat dilihat pada lampiran mengenai gambar dan keterangan matriks hubungan pada jaringan komunikasi informal, yang kemudian hasil tersebut menurut peneliti digambarkan hasilnya dalam gambar sosiogram (terlampir).
Adapun peran responden dalam jaringan komunikasi tersebut sebagai berikut :
1. Opinion Leader
Melalui informasi dari merekalah kadang perkembangan informasi tentang apapun diketahui oleh satu Team. Mereka secara tidak langsung menjadi perantara (bahkan penerjemah pesan) berbagai informasi yang diterima olehnya kemudian diteruskan kepada anggota klik. Mereka ini sangat dipercaya disamping juga menjadi panutan, tempat bertanya dan meminta nasihat bagi anggota Team lain.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
Pada tebel berikut ini dapat dilihat siapa saja responden yang menjadi opinion leader : Tabel 4.2.3.1. Tabel Peran responden Sebagai Opinion Leader No. Responden
Jabatan Formal
Asal Klik
7
Planner Executive
4
14
Booking Executive
4
6
Planner Executive
3/4/5
2
Asst. Manager
1
Para opinion leader tidak selalu dari orang yang memiliki jabatan formal yang tinggi tetapi juga yang menduduki jabatan sebagai staff. Mereka ini paling sering dicari oleh anggota klik untuk bertukar pendapat. Dipilih sebagai opinion leader karena beberapa alasan diantaranya adalah karena mereka dianggap sebagai orang yang lebih tahu atau memiliki pengalaman, pengetahuan yang luas dan juga mereka merupakan orang-orang yang selalu mengikuti berita tentang apa yang sedang banyak dibicarakan.
Responden yang menjadi opinion leader pada jaringan informal pada Adidas Team adalah responden no. 7 dengan jabatan sebagai Planner Executive, responden no.7 ini berasal dari klik 4 dan dipilih oleh 7 orang rekan kerjanya. Responden no.14 dengan jabatan sebagai Booking Executive berasal dari klik 4 juga. Responden no.6 dengan jabatan sebagai Planner Executive berasal dari klik 3/4/5. Responden no.2 dengan jabatan Assistan Manager berasal dari klik 1. Peran
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
opinion leader dalam jaringan komunikasi ini diduduki oleh jajaran atas dan staff karyawan.
Masalah-masalah yang biasa dibicarakan antara lain mengenai pembagian tugas, fasilitas perusahaan, dan masalah dalam pekerjaan juga sering dibicarakan.
2. Gate Keeper
Penjaga Gawang dalam suatu jaringan komunikasi informal adalah responden yang menentukan penilaian apakah suatu informasi penting atau tidak, menyeleksinya dan membatasi isi informasi dan kemudian baru menyebarkan informasi tersebut kepada anggota klik. Berikut dapat dilihat responden yang berperan sebagai gate keeper : Tabel 4.2.3.2. Tabel Peran responden Sebagai Gate Keeper No. Responden 6
Jabatan Formal Planner Executive
Asal Klik 3/4/5
Responden yang menjadi gate keeper pada jaringan informal Adidas Team adalah responden no.6 dengan jabatan sebagai Planner Executive, ia menginformasikan kepada anggota-anggota klik lainnya.
Responden ini tergabung dalam 3 klik yaitu klik 3/4/5, dipilih karena ia sangat cepat dalam mendapakan informasi terbaru dan tentang masalah-masalah yang sedang terjadi. Karena tergabung ke dalam 3 klik serta menjadi opinion leader, responden ini mempunyai peranan yang sangat besar dalam penyebaran
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
informasi. Namun responden ini menyaring informasi mana saja yang boleh disebarkan dan informasi mana yang sekiranya tidak perlu untuk diinformasikan kepada anggota klik lainnya ataupun kepada atasannya.
3. Cosmopolites
Merupakan responden yang yang menghubungkan organisasi dengan lingkungannya. Mereka mengumpulkan informasi dari sumber-sumber yang ada dalam lingkungan dan memberikan informasi mengenai organisasi kepada orangorang tertentu pada lingkungannya. Berikut dapat dilihat responden yang berperan sebagai cosmopolite :
Tabel 4.2.3.4. Tabel Peran responden Sebagai Cosmopolites No. Responden 6
Jabatan Formal Planner Executive
Asal Klik 3/4/5
17
File Handling Executive
-
Responden yang menjadi kosmopolit pada jaringan informal Adidas Team adalah responden no.6 dan no.17 dengan jabatan sebagai Planner Executive & File Handling Executive. Responden yang berperan sebagai kosmopolit dikarenakan ia memiliki pengetahuan dan pergaulan yang lebih luas, mereka mengumpulkan informasi dari luar Team dan menyebarkannya kepada orangorang tertentu di lingkungannya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
4. Bridge
Bridge atau jembatan ini membantu saling memberi informasi di antara kelompok-kelompok dan mengkoordinasi kelompok. Berikut dapat dilihat responden yang berperan sebagai bridge :
Tabel 4.2.3.5. Tabel Peran responden Sebagai Bridge No. Responden 9 3
Jabatan Formal Planner’s Team leader
Asal Klik 3 1
4
File handling’s Team leader Booking’s Team leader
18
File handling executive
2
6
Planner exceutive
3
3/4/5
Responden yang menjadi bridge pada jaringan informal Adidas Team adalah responden no.9 dengan jabatan sebagai Planner’s Team leader berasal dari klik 3, Responden no. 3 dengan jabatan sebagai File handling’s Team leader berasal dari klik 1, responden no.4 dengan jabatan sebagai Booking’s Team leader yang berasal dari klik 3, responden no.18 dengan jabatan File handling executive yang berasal dari klik 2, dan responden no.6 dengan jabatan Planner exceutive yang berasal dari klik 3, 4 dan 5.
Peran bridge ini merupakan anggota kelompok yang memiliki hubungan yang menonjol, mereka sebagai pengontak langsung antara dua kelompok atau
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
klik. Peranan ini cukup penting dalam jaringan komunikasi untuk menjaga keutuhan sebuah pesan sehingga tidak diartikan berbeda oleh masing-masing klik.
5. liason
Liason sama peranannya dengan Bridge tetapi individu itu sendiri bukanlah anggota dari satu kelompok tetapi dia merupakan penghubung antar satu kelompok dengan kelompok lainnya. Individu ini juga membantu dalam membagi informasi yang relevan di antara kelompok-kelompok dalam organisasi. Berikut dapat dilihat responden yang berperan sebagai liason : Tabel 4.2.3.6. Tabel Peran responden Sebagai Liason No. Responden
Jabatan Formal
Asal Klik
10
ASN Executive
-
16
ASN Executive
-
Responden yang menjadi liason pada jaringan informal Adidas Team adalah responden no. 10 dan no. 16 dengan jabatan yang sama yaitu sebagai ASN Executive. Responden ini membantu memberi informasi diantara klik-klik juga mengkoordinasi kelompok, peran penghubung memegang peranan penting untuk penyebaran informasi secara merata.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
6. Isolate
Peran isolate adalah peranan yang paling minimal atau sedikit melakukan kontak atau komunikasi dengan karyawan dalam organisasi. Peneliti tidak menemukan adanya Orang-orang yang menyembunyikan diri dalam organisasi atau diasingkan oleh teman-temannya.
7. Neglectee
Peran neglectee adalah orang yang memilih tetapi tidak dipilih oleh jaringan komunikasi.
Berikut dapat dilihat responden yang berperan sebagai
neglectee : Tabel 4.2.3.7. Tabel Peran Responden Sebagai Neglectee No. Responden
Jabatan Formal
Asal Klik
12
Booking executive
-
17
File handling executive
-
Responden yang menjadi neglectee pada jaringan informal Adidas Team adalah responden no. 12 dengan jabatan sebagai Booking executive, responden no.12 ini memang lebih banyak berkomunikasi dengan rekan diluar Adidas Team dan juga salah satu orang yang sering menyebarkan gosip sehingga kurang dipercaya oleh rekan satu Team. Neglectee yang kedua adalah responden no. 17 dengan jabatan File handling executive, responden no.17 ini adalah tipe yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
cenderung introvert dan sedikit berbaur dengan rekan satu Team. Mereka tidak termasuk kedalam klik manapun.
4.2.4. Model-Model Jaringan Komunikasi Informal
Model-model klik atau kelompok di dalam jaringan komunikasi informal Adidas Team terjadi karena adanya tingkat intensitas komunikasi mereka yang sering berinteraksi diantara karyawan yang melibatkan tiga orang atau lebih sehingga akhirnya terbentuk klik atau kelompok yang terbentuk menjadi medelmodel di dalam jaringan komunikasi informal.
Hasil penelitian mengenai jaringan komunikasi informal Adidas Team yang di dapat dari kuesioner yang menanyakan pada siapa saja biasanya responden berbicara mengenai masalah yang ada, dari hasil penelitian ditemukan terdapat 5 (Lima) klik di dalam jaringan komunikasi informal ini yang dapat di gambarkan dalam bentuk atau model klik berikut ini :
Klik 1 Model lingkaran/circle
2
1
3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
Klik 1 terdiri dari 3 orang responden, yaitu responden no.1 dengan jabatan sebagai Manager, responden no.2
dengan jabatan sebagai Asisstant Manager, dan
responden no.3 dengan jabatan sebagai File handling’s Team leader.
Pada klik ini terdiri dari responden yang memiliki level jabatan sedikit berbeda namun mereka sesama leader, sehingga mereka mudah melakukan komunikasi, dan bebas menyampaikan pemikiran-pemikiran mereka, semua anggota memiliki kekuatan yang sama untuk mempengaruhi anggota lainnya.
Klik 2 Model Lingkaran/Circle
5
15
18
Pada klik 2 terdiri dari 3 orang responden, yaitu responden no.5 dengan jabatan sebagai ASN’s leader, responden no.15 dengan jabatan sebagai file handling executive, responden no. dengan jabatan sebagai file handling executive juga.
Pada klik yang membentuk model lingkaran ini semua responden memiliki wewenang atau kekuatan yang sama untuk mempengaruhi kelompok klik yang lain.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
Klik 3 Model Lingkaran/Circle
9
6
4
7
13
14
Sama dengan klik sebelumnya yaitu klik 2, dimana klik yang membentuk model lingkaran seperti ini semua responden memiliki wewenang atau kekuatan yang sama untuk mempengaruhi kelompok klik yang lain. Pada klik 3 ini ada ada 2 pimpinan secara formal didalamnya yaitu responden no.9 dan no.4 yang menjabat sebagai Team leader. Didalam klik ke 3 ini, juga terdapat 3 opinion leader yaitu responden no.6, 7, dan 14. Dengan adanya 2 Team leader dan 3 opinion leader, klik ini mempunyai pengaruh yang cukup besar didalam Adidas Team untuk mengarahkan kesepakatan Team.
Didalam klik 3 terdapat 4 buah sub klik yang terbentuk, yaitu :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
Sub klik 3.1 model circle
9
6
4
13
Dalam sub klik 1 ini membentuk model circle. Responden yang terikat dalam model ini terdiri dari 4 orang yaitu no.9, 6, 4 dan 13. Salah satu opinion leader masuk kedalam sub klik ini, yaitu responden no.6.
Sub klik 3.2 model circle
6
9
7
Sub klik ke 2 ini juga membentuk model cirlce, dimana responden no.9, 6, dan 7 seluruhnya mempunyai hubungan dua arah sehingga informasi dalam sub klik ini tersebar dengan merata.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
Sub klik 3.3 model circle
4
13
14
Sub klik ke 3 membentuk circle antara responden no.4, 13, dan 14.ketiga responden ini merupakan satu sub Team dalam struktur formal yaitu Booking Team. Diskusi soal pekerjaan dan tugas serta kedekatan lokasi tempat duduk dikantor membuat mereka tergabung dalam satu klik juga pada jaringan informal.
Sub klik 3.4 model circle
6
7
13
14
Sub klik terakhir didalam klik 3 juga membentuk model circle. Responden no. 6, 7, dan 14 memang sangat akrab pada saat diluar jam kantor. Dan responden no.13 menjadi sumber informasi ke responden no.6 dan 14.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
Klik 4 Model Wheel / Roda
6
8
7
14
Pada klik besar ke 4, terdapat 4 responden yang tergabung yang membentuk model wheel atau roda, yaitu no.6, 8, 7, dan 14. Responden no.6, 7, dan 8. Seluruh sumber informasi berpusat pada responden no.7, mereka mempunyai jobdesk yang sama yaitu sebagai planner dan responden no.14 adalah dari booking Team.
Dalam klik ini terdapat 2 opinion leader, yaitu responden no.6 dan 14. melalui klik ini, opinion leader mempunyai jalur masing-masing untuk mempengaruhi anggota klik lainnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
Klik 5 Model Lingkaran/Circle
6
8
7
11
Pada klik yang terakhir yaitu klik 5, model yang terbentuk adalah model circle. Responden yang tergabung dalam klik ini seluruhnya berada pada level yang sama yaitu level staff. Pada klik terdapat satu responden neglectee, yaitu responden no.11. responden no.11 ini adalah karyawan baru yang belum beradaptasi dan baru berhubungan dengan orang-orang yang biasa makan siang bersama.
4.3.
Analisa data
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada Adidas Team, tergambar adanya jaringan komunikasi informal. Jaringan komunikasi ini terjalin diluar hierarki organisasi. Titik berat dalam jaringan ini bukan pada organisasi melainkan kepada anggotanya secara personal. Komunikasi informal di dalam organisasi dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk bekerjasama menyelesaikan sebuah masalah atau pekerjaan yang cukup berat sehingga dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Kedekatan secara informal juga akan meminimalisir gesekan-gesekan konflik sehingga dapat mengurangi keributan didalam organisasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
81
Jaringan komunikasi informal yang ada pada Adidas Team terbentuk secara utuh, artinya atasan dan para karyawan tidak diberi batasan oleh hierarki organisasi. Terbentuknya klik dalam jaringan komunikasi informal terlepas pada posisi atau jabatan mereka diperusahaan, klik juga terbentuk dari lamanya mereka saling mengenal sehingga semakin akrab dan terbuka.
Dapat dilihat dari jawaban pada kueisoner, sebagian besar responden sudah bekerja lebih dari 2 tahun yang artinya mereka sudah menjalin komunikasi yang sudah cukup lama dan intens. Dapat dipastikan hubungan mereka sudah cukup erat dan solid sehingga masalah yang timbul dalam organisasi dapat terselesaikan melalui diskusi informal.
Dalam penelitian ini terlihat jelas bahwa intensitas dan frekuensi yang cukup tinggi dalam komunikasi antar personal menjadikan hubungan informal ini semakin erat dan saling terbuka. Berdasarkan dari hasil penelitian dilapangan, bahwa jaringan informal Adidas Team cukup berperan penting dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang ada dalam perusahaan, komunikasi kelompok yang sudah terjalin dari klik-klik dalam jaringan komunikasi menjadi wadah untuk mencari informasi atau menyebarkan informasi dikarenakan kadang mereka sungkan atau malu untuk bertanya melalui struktur organisasi atau merasa berteletele. Mereka lebih nyaman dengan komunikasi informal karena lebih sederhana, singkat, dan tanpa sungkan.
Karena terlepas dari hubungan struktur organisasi, terbentuknya jaringan komunikasi informal pada Adidas Team dapat dijadikan kesempatan untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
82
berkomunikasi dengan atasan secara lebih santai dan akrab. Salah satu keuntungan dari komunikasi informal ini adalah hilangnya kesenjangan atau kekakuan dalam berkomunikasi dengan atasan.
Kelebihan-kelebihan
pada
jaringan
komunikasi
informal
dapat
dimanfaatkan oleh perusahaan sebagai media untuk menyampaikan berbagai informasi dari manajemen dengan lebih efektif dan efisien dengan angka kegagalan penyampaian pesan yang minimal.
Tidak hanya untuk komunikasi dari atas ke bawah, dengan jaringan komunikasi informal ini perusahaan dapat mengetahui isu apa yang tengah dibicarakan oleh karyawan dan dapat segera menangani isu tersebut sebelum berkembang menjadi krisis dan terjadi keresahan dikalangan karyawan.
Masalah-masalah yang paling dominan dibicarakan adalah mengenai pembagian tugas di dalam pekerjaan, fasilitas kantor, gaji dan tunjangan, kebijakan-kebijakan perusahaan. Hal tersebut terjadi karena tiap bobot jobdesk sesama staff dianggap tidak seimbang sehingga karyawan banyak merasa pekerjaannya tidak sebanding dengan staff lain yang selevel serta fasilitas kantor yang dirasa kurang cukup memadai serta ditambah lagi kebijakan perusahaan yang semakin mempersempit ruang gerak karyawan.
Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa jaringan komunikasi informal ini memegang peranan cukup penting dalam menjaga keharmonisan dalam Adidas Team karena masalah yang timbul tidak pernah berlarut dan dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
83
diselesaikan dengan diskusi informal, dengan hubungan yang harmonis ini tentunya akan memberikan rasa nyaman dan tentram sehingga karyawan dapat bekerja dengan optimal dan memberikan yang terbaik untuk perusahaan. Sudah sewajarnya perusahaan dapat mengapresiasi para karyawan dengan memberikan fasilitas yang memadai dan kebijakan yang tidak terlalu menekan.
Penelitian yang dilakukan pada karyawan Adidas Team ditemukan 5 klik dengan 6 peranan responden. Klik yang terbentuk ini berawal dari komunikasi antar personal dengan intensitas yang tinggi dan kemudian klik ini berkembang semakin luas hingga pada skala kelompok. Seluruh peranan dalam jaringan tersebut memiliki fungsi berbeda-beda dimana fungsi dalam menjaga kelancaran jaringan komunikasi yang ada didalam Adidas Team.
Peran-peran responden dalam Adidas Team terdiri dari Opinion Leader sebanyak 4 orang, satu orang diantaranya memiliki otoritas formal dalam struktur organisasi, dan 3 responden lainnya tidak memiliki otoritas formal dalam organisasi tetapi mereka sangat dipercaya oleh anggota Team yang lain.
Peran Gate Keeper ada sebanyak 1 orang, yaitu responden no. 6 dengan jabatan sebagai Planner executive. Dalam hal ini gate keeper mempunyai kekuasaan dalam memutuskan seberapa pentingnya informasi yang akan disebarluaskan.
Peran Bridge atau penjebatan sebanyak 5 orang yaitu responden no.9, 3, 4, 18, 6. Seluruh responden yang berperan sebagai bridge merupakan karyawan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
84
dengan level yang sama. Para responden ini menghubungakan antara anggota klik satu dengan klik lainnya.
Peran Liason sebanyak 2 orang yaitu responden no.16 dengan jabatan sebagai ASN executive. Peran liason adalah orang yang mengaitkan dua klik atau lebih tetapi bukan merupkan anggota salah satu kelompok yang dihubungkan tersebut. Individu ini juga membantu dalam membagi informasi yang relevan diantara kelompok-kelompok dalam organisasi.
Peran cosmopolite dimana peran ini adalah Individu yang melakukan kontak dengan dunia luar, dengan individu-individu di luar organisasi. Kosmopolit menghubungkan para anggota dengan orang-orang dan peristiwa-peristiwa di luar batas-batas struktur organisasi. Mereka memiliki kontak dan mengumpulkan informasi dari sumber-sumber yang ada di luar organisasi bertindak sebagai saluran bagi gagasan baru yang akan diadopsi organisasi. Peneliti menemukan peran kosmopolit cukup banyak yaitu 2 orang (responden no.6 dan 17) mereka adalah yang menghubungkan kliknya dengan lingkungan luar kliknya yang lebih luas. Menurut peneliti hal ini dikarenakan responden tersebut banyak melakukan kontak dengan karyawan SCM lainnya diluar Adidas Team.
Peran yang terakhir adalah Neglectee, Neglectee adalah orang yang memilih tetapi tidak dipilih oleh jaringan komunikasinya. yaitu responden no. 12 dengan jabatan booking executive dan responden no. 17 dengan jabatan sebagai file handling executive. Untuk responden no.12 adalah tipe seorang yang introvert, responden ini lebih memilih makan siang dimeja daripada pergi makan keluar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
85
dengan teman-teman dan tidak pernah bergabung pada acara setelah jam pulang kantor.
Dalam penelitian di Adidas Team, peran Isolate tidak ditemukan karena semua karyawan selalu berkomunikasi secara rutin dan berbagi hal apapun didalam team. Namun peneliti menemukan adanya star, yaitu orang yang paling populer didalam Adidas Team. Star ini adalah responden yang dipilih paling banyak oleh responden lainnya.
Yang menjadi star pada jaringan komunkasi informal di Adidas Team adalah responden no.6, responden ini adalah orang yang sering ditanyakan mengenai hal apapun baik mengenai pekerjaan atau diluar itu.
Hasil penelitian memukan adanya 5 klik didalam jaringan komunikasi informal. Dimana masing-masing klik terdapat 3 sampai 6 orang responden. Responden yang ada pada setiap klik tidak hanya memegang satu peranan, tetapi ada satu orang yang memegang lebih dari satu peran dalam jaringan komunikasi informal ini, adalah responden no.6 yang berperan sebagai Opinion Leader, Gate Keeper, cosmopolite dan bridge.
dari hasil penelitian ini, PT. Damco Indonesia akan mampu memetakan saluran komunikasi untuk penyebaran informasi yang lebih efektif dan juga dapat mengantisipasi setiap isu yang timbul dari jaringan komunikasi informal ini untuk ditangani dengan segera.
http://digilib.mercubuana.ac.id/