BAB IV HASIL DATA DAN ANALISA
4.1
Pengujian Hal ini akan dilakukan mengacu pada prosedur yang tepat dan direkomendasikan berdasarkan service manual, panduan instalasi dan operasi dari modul deepsea dan panduan pengoprasian dan perawatan (OMM) yang sesuai dengan produk gensetnya. Selain itu mengikuti regulasi standard safety yang ada di tempat area praktik ataupun rekomendasi khusus.
Gambar 4.1 : Panel Pengaturan Sinkronisasi Genset
51
4.1.1 Diagram Rangkaian Sistem
Modul
Modul
Deepsea
Deepsea
V A RPM
V A RPM
Hz kW PF
Hz kW PF
Engine DG1
Engine DG2
G DG1
G DG2
Gambar 4.2 : Diagram Ragkaian Sistem Sederhana
4.1.2
Daftar Peralatan
Tabel 4.1 : Daftar Peralatan No
Tools
Quantity
Unit
1
pcs
1
pcs
Multimeter set : Voltmeter Ohmmeter 1
Frequency meter 4 Ampere meter/clamp on
2
52
PC/Notebook
1
pcs
Elektronic Tehnician Software
1
pcs
Kabel NYAF 1,5 mm2
1
pcs
Safety helmet
1
pcs
Safety glases
1
pcs
Safety shoes
1
pcs
Earmuf
1
Pcs
Danger tag
1
pcs
3 4 5 6 7 8 9 10
4.1.3
Langkah Percobaan
4.1.3.1
Pengujian Technical Analysis 1. Gunakan peralatan safety (APD) sebelum melakukan percobaan. 2. Siapkan peralatan praktikum yang akan digunakan. 3. Cek oli, coolant, solar atau gas pada level atau nilai yang aman, kabel koneksi, dan catat parameterparameter yang ada baik di EMCP ataupun posisi potensio di kontroler. 4. Jalankan kedua genset selama ± 8 menit secara single operation. 5. Catat RPM, frekwensi, tegangan pada tabel.
53
4.1.3.2
Pengujian Sinkronsasi Dua Genset dengan Modul Deepsea 7510 1. Rangkai wiring seperti gambar 3.9. 2. Setting timer, frequency, volt, dan current Modul Deepsea 7510 dengan mengupload dari software 75xx for windows version 12.1. 3. Ujilah genset DG-1 atur tegangan dan frekuensi pada 380V, lalu bebani penuh 70% dari daya rating yakni ± 1400 kW dengan prosedur pembebanan secara bertahap. 4. Lepaskan beban secara bertahap (kebalikan tahapan pembebanan). 5. Ujilah genset DG-2 atur tegangan dan frekuensi pada 380V, lalu bebani penuh 70% dari daya rating yakni ± 1400 kW dengan prosedur pembebanan secara bertahap. 6. Lepaskan beban secara bertahap (kebalikan tahapan pembebanan). Jika sudah, lepaskan genset dari sistem dan biarkan genset beroperasi tanpa beban. 7. Jalankan genset DG-1 dan bebani pada 40kW (load bank). Lalu masukan genset DG-2 ke sistem dengan mensinkronkan secara otomatis oleh modul deepsea. Jika setelah masuk terjadi reverse power, segera putar potensio voltage adjust untuk mengatur
54
tegangan penguat medan sampai power factor-nya mendekati sama di kedua genset. Ketika keduanya paralel, beban total menjadi 62 kW, yaitu 22kW daya motor radiator ditambah 40kw daya load bank. 8. Lanjutkan
pada
beban
total
400kW
dengan
menambahkan beban 338kW. 9. Lakukan lagi pada beban total 800kW, 1200kW, 1600kW dan 2000kW degan cara yang sama seperti sebelumnya. 10. Lepas beban dengan cara menurunkannya secara bertahap dan perlahan. Perhatikan frekwensinya jaga pada 50Hz. Jangan menyimpang terlalu jauh. 11. Catatan pengeluaran daya pada genset DG1 dan DG2.
4.1.4
Tabel Evaluasi
4.1.4.1 Data Pengujian Sinkronisasi Frekuensi Tabel 4.2 : Technical Analysis 2 Test
TECHNICAL ANALYSIS 2 TEST Jenis Genset
Frekuensi
Tegangan
RPM
DG-1
50 Hz
378 Volt
1498
DG-2
50 Hz
382 Volt
1500
No 1 2
55
Data Hasil Technical Analysis pada kedua
4.1.4.2
Genset
Tabel 4.3 : Pembagian Pembebanan Genset DG-1
GENERATOR LOAD DATA DG -1 Total Load No
% load unit
(KVA)
P
f (Hz)
(KVA)
62
75
46,5
50
62
100
62
50
400
100
400
50
800
100
800
50
1200
100
1200
50
1600
60,5
968
50
2000
55,9
1118
50
2400
50,3
1207
50
1 2 3 4 5 6 7 8
Tabel 4.4 : Pembagian Pembebanan Genset DG-2
GENERATOR LOAD DATA DG -2 Total Load No
% load unit
(KVA)
P
f (Hz)
(KVA)
62
25
15,5
50
62
0
0
50
1 2
56
400
0
0
50
800
0
0
50
1200
0
0
50
1600
39,5
632
50
2000
44,1
882
50
2400
49,7
1193
50
3 4 5 6 7 8
4.2
Analisa Data
4.2.1 Hasil Pengujian Technical Analysis Pada percobaan Technical Analysis didapatkan data kedua performa di kedua genset seberapa besar mereka bisa diketahui efisiensinya. Pada genset DG-1 dilihat dari engine dan generatornya, genset ini bisa dimanfaatkan secara penuh dan dalam kondisi baik mengacu pada parameter yang didapat. Ada bagian yang kurang baik mengenai kondisi tegangan baterai yang agak di bawah dari spesifikasinya saat digunakan untuk cracking. Namun, hal ini tidak berdampak langsung terhadap efisiensi genset. Untuk mencapai frekuensi 50 Hz genset ini memerlukan kecepatan 1498 RPM. Pada genset DG-2 ada juga bagian yang kurang baik mengenai kondisi tegangan baterai yang agak di bawah dari
57
spesifikasinya saat kondisi berhenti ataupun untuk cranking. Itu disebabkan karena tidak adanya sistem charging pada genset ini. Jadi cara charging baterai dengan memakai charger eksternal. Namun, hal ini tidak berdampak langsung terhadap efisiensi genset.
4.2.2 Pembagian Beban Sinkronisasi Genset Berdasarkan data evaluasi yang didapat, kedua genset tidak mendapatkan frekwensi sinkronnya saat kondisi tanpa beban (0kW). Pada saat itu, kedua genset sempat sinkron selama ± 5 detik dan kemudian lepas sinkron yang dikarenakan terjadi reverse power dan relay proteksinya bekerja untuk mengamankan sistem dengan melepaskan CB pada generator yang berubah menjadi motor. Meskipun potensio voltage adjust telah diatur untuk mempertahankan cos θ mendekai sama di kedua genset dan lain hal perubahan penyimpangan cos θ yang begitu agresif.
Pembagian Beban (%)
120 100 80 60
DG-1
40
DG-2
20 0 62
62
400
800
1200 1600 2000 2400
Tahapan Pembebanan (KW)
Gambar 4.3: Grafik Prosentase Pembagian Beban Genset 58
Setelah beban diberikan pada 62KW, kedua genset bisa sinkron dengan prosentase genset kode DG-1 lebih tinggi dibandingkan genset dengan kode DG-2 ( DG-1 75% dan DG-2 25% ). Kedua modul deepsea memproses kedua genset tersebut untuk pembagian beban. karena beban yang harus disupply hanya 62 kW atau kurang dari daya maksimal yang bisa dicapai genset DG-2, maka modul deepsea DG-1 akan mamberi sinyal CB untuk memutus daya genset DG-2. Dengan pemutusan daya pada genset DG-2, maka beban dilimpahkan sepenuhnya ke genset DG-1. Beban
ditambah
lagi
400kW,
beban
masih
dilimpahkan
sepenuhnya ke genset DG-1. Begitu juga unuk penambahan beban 800kW dan 1200kW. Pada saat beban ditambah lagi mencapai 1600kW, karena daya maksimal yang bisa dicapai genset DG-1 adalah 1400kW maka modul deepsea DG-1 mamberi respon ke deepsea DG-2 untuk menyalakan genset DG-2. Pada hasil percobaan, untuk beban 1600kW genset DG-1 mensupply daya 968kW dan genset DG-2 mensupply daya 632kW. Pada beban 2000kW genset DG-1 mensupply daya 1118kW dan genset DG-2 mensupply daya 882kW dan beban 2400kW genset DG-1 mensupply daya 1207kW dan genset DG-2 mensupply daya 1193kW.
59