perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Data Hasil Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan digunakan dengan mengamati jumlah cacing Ascaris suum Goeze yang mati pada perendaman dalam berbagai konsentrasi ekstrak etanol biji adas manis (EEBAM). Hasil penelitian pendahuluan disajikan pada tabel 4.1 dan lampiran 4. Tabel 4.1 Rerata Waktu Kematian Setiap Cacing Ascaris suum Goeze dalam Penelitian Pendahuluan Konsentrasi Rerata Waktu Kematian Standar Deviasi Larutan Uji (mg/ml) Setiap Cacing (jam) (jam) NaCl 0,9% 0 0 Pirantel Pamoat 5 0,92 0,17 EEBAM 100 1,47 0,24 EEBAM 200 1,23 0,17 EEBAM 300 0,65 0,12 Data Primer, 2015 Hasil dari penelitian pendahuluan menunjukkan efek antihelmintik ekstrak etanol biji adas manis terhadap waktu kematian cacing Ascaris suum Goeze sudah tampak pada konsentrasi 100 mg/ml hingga 300 mg/ml. Rerata waktu kematian setiap cacing dalam pirantel pamoat 5 mg/ml berada di antara rerata waktu kematian setiap cacing dalam larutan ekstrak etanol biji adas manis konsentrasi 200 mg/ml dan 300 mg/ml, oleh sebab itu penelitian akhir menggunakan ekstrak etanol biji adas manis diawali dengan konsentrasi 200 mg/ml hingga 300 mg/ml dengan interval 25 mg/ml.
commit to user 41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
2. Penelitian Akhir Penelitian akhir dilakukan dengan 7 kelompok, antara lain kelompok perlakuan negatif (NaCl 0,9%), kelompok obat pembanding (pirantel pamoat 5 mg/ml), serta ekstrak etanol biji adas manis konsentrasi 200 mg/ml, 225 mg/ml, 250 mg/ml, 275 mg/ml, dan 300 mg/ml. Pengamatan dilakukan secara individual sampai cacing mati dalam setiap kelompok perlakuan. Hasil pengamatan efek antihelmintik ekstrak etanol biji adas manis (EEBAM) pada cacing gelang babi (Ascaris suum Goeze) in vitro disajikan dalam tabel 4.2, gambar 4.1, dan lampiran 5. Tabel 4.2 Rerata Waktu Kematian Setiap Cacing Ascaris suum Goeze pada Penelitian Akhir Konsentrasi Rerata Waktu Kematian Standar Deviasi Larutan Uji (mg/ml) Setiap Cacing (jam) (jam) NaCl 0,9% 0 0 Pirantel Pamoat 5 0,90 0,22 EEBAM 200 1,22 0,14 EEBAM 225 1,01 0,16 EEBAM 250 0,80 0,22 EEBAM 275 0,64 0,21 EEBAM 300 0,61 0,19 Data Primer, 2015
Rerata Waktu Kematian Setiap Caicng (jam)
1,4 1,2 1 0,8 0,6 0,4 0,2
NaCl 0.9% Pirantel pamoat 5 mg/ml EEBAM 200 mg/ml EEBAM 225 mg/ml EEBAM 250 mg/ml EEBAM 275 mg/ml
EEBAM 300 mg/ml 0 commit to user Gambar 4.1 Perbandingan Rerata Waktu Kematian Setiap Cacing
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
Tabel 4.2 dan gambar 4.1 menunjukkan bahwa efek antihelmintik ekstrak etanol biji adas manis (Pimpinella anisum L.) terhadap Ascaris suum Goeze secara in vitro meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi ekstrak. Kelompok ekstrak etanol biji adas manis (Pimpinella anisum L.) konsentrasi ≥ 250 mg/ml menunjukkan rerata waktu kematian cacing lebih singkat dibandingkan dengan kelompok obat pirantel pamoat 5 mg/ml.
B. Analisis Data Hasil penelitian pada tabel 4.2 yang berupa lama waktu kematian setiap cacing dalam kelompok perlakuan dianalisis dengan uji normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov, uji homogenitas variansi (Levene Test), One Way ANOVA dan uji Post Hoc LSD. Data diolah dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) version 20 for Windows. 1. Uji Normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov Uji
normalitas
dengan
One
Sample
Kolmogorov-Smirnov
dilakukan pada kelompok ekstrak konsentrasi 200 mg/ml, 225 mg/ml, 250 mg/ml, 275 mg/ml, 300 mg/ml. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada lampiran 6, didapatkan p=0,892, hal ini menunjukkan distribusi data normal (p>0,05) sehingga syarat uji parametrik terpenuhi. 2. Uji Homogenitas Variansi (Levene Test) Uji homogenitas variansi dilakukan untuk mengetahui apakah data memiliki varians yang homogen. Hasil uji homogenitas ditampilkan pada tabel 4.3 dan lampiran 7.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Variansi Waktu Kematian dalam Satuan jam Levene Statistic df1 df2 Sig. 1,767 4 120 0,140 Nilai probabilitas (Sig.) pada tabel 4.3 adalah 0,140 (p>0,05) maka data memenuhi asumsi homogenitas variansi sehingga syarat uji parametrik kedua terpenuhi. 3. One Way ANOVA Tabel ANOVA menguji apakah semua sampel memiliki rerata (mean) yang sama. Hasil uji One Way ANOVA ditampilkan dalam tabel 4.4 dan lampiran 8. Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Uji One Way ANOVA Waktu Kematian Antar Kelompok dalam Satuan jam Jumlah Kuadrat Rerata Kuadrat F hitung Sig. 6,753 1,688 47,321 0,000 Hasil menunjukkan nilai probabilitas (Sig.) sebesar 0,000 (p<0,05), maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan waktu kematian cacing pada kelima konsentrasi ekstrak. Tabel 4.4 dan lampiran 8 juga menunjukkan bahwa F hitung sebesar 47,321. F tabel ditentukan berdasarkan tabel F untuk p=0,05 yang dicantumkan pada lampiran 10. Nilai F tabel adalah 2,45. F hitung (47,321) > F tabel (2,45) maka hal ini mendukung bahwa terdapat perbedaan waktu kematian cacing pada seluruh serial konsentrasi ekstrak etanol biji adas manis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
4. Uji Post Hoc LSD Uji Post Hoc LSD dilakukan untuk mengetahui konsentrasi mana saja yang pengaruhnya berbeda signifikan dan yang tidak berbeda signifikan terhadap waktu kematian cacing. Hasil uji Post Hoc berupa perbandingan kemaknaan antar pasangan kelompok. Hasil p<0,05 menunjukkan perbedaan yang signifikan sedangkan p>0,05 menunjukkan hasil yang tidak signifikan (lampiran 9). Ringkasan hasil uji Post Hoc LSD dicantumkan dalam tabel 4.5. Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Post Hoc LSD Konsentrasi EEBAM (mg/ml) 200 225 250 275 300 200 sig sig sig sig 225 sig sig sig sig Konsentrasi EEBAM 250 sig sig sig sig (mg/ml) 275 sig sig sig non sig 300 sig sig sig non sig *Keterangan EEBAM = Ekstrak Etanol Biji Adas Manis Hasil uji Post Hoc LSD pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan waktu kematian cacing yang signifikan pada larutan ekstrak etanol biji adas manis konsentrasi ≤ 250 mg/ml. Ekstrak etanol biji adas manis mulai konsentrasi ≥ 275 mg/ml tidak menimbulkan perbedaan waktu kematian cacing yang signifikan.
commit to user