BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti di puskesmas Sidorejo Lor, maka dalam kasus status gizi balita di bawah garis merah (BGM) di kelurahan Sidorejo Lor, ada enam balita partisipan yang berada dibawah garis merah (BGM) mereka memperoleh pendampingan dari petugas kesehatan dalam memberi asuhan makanan yang sesuai. Selain itu, 3 partisipan kelompok eksperimen mendapat pendampingan langsung ke rumah masing-masing oleh peneliti tentang cara penyajian makanan bergizi yang bervariasi dengan tujuan menarik perhatian anak untuk makan. Sedangkan
kelompok kontrol hanya
mendapat pendampingan dari
Puskesmas tanpa penyajian makanan. Adapun karakteristik partisipan tertera pada Tabel 4.1. Mayoritas partisipan baik kelompok eksperimen maupun kontrol semuanya berada dalam usia produktif dan pekerjaan rata-rata mereka sebagai ibu rumah tangga. Usia anak berkisar antara usia 3 – 5 tahun. Mereka umumnya merupakan anak pertama dan kedua, kecuali partisipan III sebagai anak ke-4. Pendidikan orangtua ada dalam tiga jenjang pendidikan SD, SMP, SMA/K, namun terwakili untuk masing-masing kelompok. Penghasilan suami tiap bulan rata-rata lebih dari Rp 200.000 tapi kurang dari Rp. 900.000 (di bawah Upah Minimal Regional). Di kota 19
Salatiga sendiri nilai UMR tahun 2013 adalah Rp 974.000. Dengan keadaan ekonomi yang terbatas, kebutuhan anak juga tidak terpenuhi semuanya ditambah lagi dengan kebutuhan keluarga yang masih tinggal bersama orangtua (mertua). Rata-rata anak mendapat makanan tambahan (PMT) dari Puskesmas sebagai penunjang gizi anak. Tabel 4.1 Karakteristik partisipan dengan Balita BGM Kelompok Eksperimen 1 2 3
Kelompok Kontrol 4 5
6
Nama Ibu
Ny. NR
Ny. NF
Ny. S
Ny. M
Ny.L
Ny.W
Anak
an. R
an. A
an. M
an. D
an. RA
an. P
Umur Ibu Anak Pendidikan
33 thn 3,6 thn SMK
27 thn 3,10 thn SMP
46 thn 4,5 thn SD
29 thn 4 thn SMP
32 thn 5 thn SD
35 thn 4,7 thn SMA
Pekerjaan
Ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga
Pengasuh Anak
Ibu, nenek
Ibu, nenek
Ibu, nenek
Ibu
Ibu
Ibu
Pekerjaan suami
Sopir
Satpam
Buruh
Buruh
Karyawan
Buruh
Penghasilan (Rp)
200.000
500.000
Tidak tetap
Tidak tetap
Data tidak tersedia
Tidak tetap
Masalah yang dialami oleh partisipan, baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen adalah anak susah makan. Pendampingan 20
pada kelompok eksperimen dilakukan peneliti dengan memberi informasi tentang makanan sehat bergizi dan cara mengkombinasikan makanan dan lauk pauk supaya dapat menarik perhatian anak untuk makan. Tabel 4.2 menunjukkan data rata-rata pertumbuhan anak dari masing-masing kelompok. Tabel 4.2 Rata-rata Pertumbuhan Anak dari Kelompok Eksperimen dan Kontrol BB (kg)
Kelompok
TB (cm)
LILA (cm)
Nov
Des
Jan
Nov
Des
Jan
Des
Jan
Eksperimen
0
0,1
0,33
0
0,33
1,67
0
0,17
Kontrol
0
-0,7
0,37
0
0
0,33
0
0,07
Nov : November, Des : Desember, Jan : Januari.
Setelah 3 bulan berturut-turut dilakukan pendampingan pada kelompok eksperimen, diperoleh data adanya kenaikan berat badan (BB), tinggi badan (TB) dan juga lingkar lengan atas (LILA). Hasil pendampingan membuktikan bahwa ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu peningkatan BB, TB dan LILA. Pada kelompok eksperimen ukuran TB dan LILA terlihat lebih besar dari kelompok kontrol kecuali untuk BB kelompok eksperimen di bulan Januari terlihat menurun. Adanya perbedaan BB antara kelompok eksperimen dan kontrol pada bulan januari sebanyak 0,04 kg karena salah satu partisipan kelompok eksperimen mengalami sakit demam selama 5 hari. 21
Peningkatan berat badan pada kelompok yang diberi asuhan (pendampingan) mengalami peningkatan sedikit demi sedikit sedangkan kelompok kontrol yang memperoleh pendampingan hanya dari Puskesmas berat badan anak naik turun/tidak tetap. Peningkatan tinggi badan kelompok eksperimen ada kenaikan, sedangkan kelompok kontrol tidak ada perubahan.
Untuk
pengukuran
LILA
kelompok
eksperimen
terjadi
peningkatan sebanyak 0,17cm dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya 0,07cm. 4.2 PEMBAHASAN Pendampingan dilakukan pada partisipan ibu-ibu dengan balita BGM dengan pertimbangan bahwa ibu adalah pelaku pemberian pengasuhan anak.
Pertimbangan
peneliti
sesuai
dengan
Siregar
(2004),
yang
menyatakan bahwa ibu-ibu adalah sasaran utama pendidikan gizi keluarga. Perbaikan gizi keluarga adalah pintu gerbang perbaikan gizi masyarakat dan dalam keluarga, ibu berperan dalam mengatur makan. Untuk meningkatkan status gizi anak Balita, maka dilakukan pendampingan gizi perorangan kepada orang tua (Ibu) balita BGM. Berdasarkan data-data dari hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan Siderejo Lor, perkembangan kasus gizi buruk balita para partisipan menunjukkan adanya hubungan pendampingan terhadap status gizi balita dengan menunjukkan perubahan pertumbuhan anak dengan adanya peningkatan berat badan (BB), tinggi badan (TB) dan ukuran LILA.
22
Sedangkan kelompok kontrol menunjukkan pertumbuhan anak yang naik turun/tidak tetap yaitu BB, TB dan LILA meningkat setiap bulannya namun sangat
lambat
jika
dibandingkan
dengan
kelompok
eksperimen.
Pengukuran BB bulan januari untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda karena pada bulan januari salah satu partisipan eksperimen sakit sehingga BB menurun sedangkan partisipan kelompok kontrol tidak ada yang sakit sehingga BB ada kenaikan sedikit. Ukuran LILA pada bulan November tidak dilakukan peneliti karena bulan tersebut diberi pendampingan sehingga pengukuran LILA dilakukan pada bulan berikutnya yaitu
bulan
Desember
untuk
melihat
perubahan
setelah
diberi
pendampingan kepada orangtua balita. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Wright, et.al (1998) yang menunjukkan bahwa kelompok yang mendapat perlakuan berupa kunjungan rumah oleh petugas kesehatan mempunyai nafsu makan yang lebih baik dibandingkan anak pada kelompok kontrol. Hasil penelitian yang diperoleh serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Amir (2008) yang menunjukkan adanya hasil yang positif setelah diberikan penyuluhan selama 3 bulan yang tercermin dari meningkatnya pengetahuan ibu akan gizi. Dengan demikian maka, penelitian-penelitian sebelumnya mendukung penelitian yang dilakukan di Puskesmas Siderejo Lor. Pendampingan kepada para partisipan BGM
23
memberi pengaruh yang positif terhadap pola makan dan pertumbuhan fisik anak BGM.
24