BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Perguruan Tinggi “Adi Unggul Bhirawa” (AUB) Surakarta merupakan salah satu perintis perguruan tinggi di Surakarta, didirikan sejak tahun 1969 dengan nama AUB Pancasila Surakarta. mewujudkan
kampus
sebagai
Perguruan Tinggi AUB Surakarta bertekad “
WACANA
KEILMUAN
DAN
KEBANGSAAN” yaitu perguruan tinggi yang mampu menumbuhkan budaya keilmuan dan kebangsaan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dilandasi nilai-nilai kebangsaan
sebagai
bentuk pelestarian Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Perguruan Tinggi Adi Unggul Bhirawa” (AUB) Surakarta merupakan pengembangan dari Akademi Uang Bank (AUB) “ Pancasila “ Surakarta yang didirikan sejak tanggal 17 Pebruari 1969 oleh Dr. Hc. MA. Toekijo Martoatmodjo Maha Widyatama, sebagai Bapak AUB sekaligus pendiri Yayasan Darma Pancasila (YDP), dalam perjalanan sejarah selanjutnya pada tahun 1985 AUB Surakarta diserahkan pengelolaanya kepada Yayasan Karya Dharma Pancasila (YKDP) Surakarta. Pada tahun 2000 Akademi Uang dan Bank dikembangkan menjadi Sekolah Tinggi Ilmu ekonomi (STIE) – AUB, dan pada tahun 2002 mengembangkan STMIK – AUB dan Akademi Teknologi – AUB Surakarta..
Perguruan Tinggi AUB Surakarta telah berpengalaman selama 37 tahun dalam pengelolaan pendidikan tinggi dengan 3 lembaga pendidikan antara lain: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE), Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) dan Akademi Teknologi (AT) - AUB Surakarta. Dalam menjalankan misi pendidikan Perguruan Tinggi AUB Surakarta selalu mengembangkan diri selaras dengan kompentensi yang dibutuhkan oleh Masyarakat (stakeholder). Dengan lulusan sebanyak + 13.000 alumni yang tersebar diberbagai daerah dan bidang pekerjaan baik Pemerintah maupun Swasta, merupakan suatu bukti bahwa keberadaan Perguruan Tinggi AUB Surakarta diterima oleh masyarakat. Dengan banyaknya lulusan S1 maupun diploma dan animo masyarakat yang semakin tinggi pada pendidikan, khususnya Program Pascasarjana, maka STIEAUB membuka program Magister Manajemen (MM) pada tahun 2004 dengan ijin operasional penyelenggaraan berdasarkan surat Dirjen Dikti Depdiknas No.2998/D/T/2004. Dalam menjalankan kegiatannya Program MM STIE-AUB Surakarta memiliki Visi dan Misi Sebagai berikut : a. VISI (1) Menghasilkan lulusan yang mempunyai kualifikasi di bidang ekonomi sesuai dengan tuntutan masyarakat dan stake holder baik nasional maupun global. (2) Menghasilkan produk-produk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang ekonomi yang bermanfaat bagi pembangunan negara dan pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
b. MISI (1) Menyelenggarakan program Magister Manajemen yang menghasilkan lulusan yang berkualitas di bidang manajemen pemasaran an manajemen sumber daya manusia yang mampu bersaing di pasar kerja baik nasional maupun global.. (2) Melaksanakan penelitian and kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bermanfaat pada kebutuhan dan pengetahuan ilmu dan tekhnologi.
c. TUJUAN PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE-AUB Program MM dirancang secara khusus dan bertujuan untuk : (1) Menghasilkan tenaga praktisi di bidang manajemen yang selaras dengan perkembangan manajemen moderen saat ini. (2) Memenuhi tuntutan bahwa institusi pendidikan sebagai Agent Of Development khususnya dalam pengembangan Sumber Daya yang profesional dan mandiri dalam menghadapi persaingan dunia kerja yang makin kompetitif. (3) Mengoptimalkan otak kiri yang digunakan untuk mengolah daya profesionalisme, analitis, rasional, sistematis dan logis. (4) Mengasah otak kanan, yaitu otak yang berhubungan dengan kreatifitas, kecerdasan emosi, ketajaman insting, naluri, intuisi dan sebagainya.
Dalam rangka untuk merealisasikan tujuan tersebut, Program MM STIE AUB Surakarta berupaya menyusun dan menerapkan kurikulum dengan basis keahlian sesuai dengan bidang studi masing-masing program, aplikasi ilmu manajemen pada bisnis moderen. Selain itu dengan memberikan kurikulum tambahan (lokal) khususnya yang berkaitan dengan pengenalan dan pengembangan diri, sehingga peserta program dapat lebih memahami kelemahan dan kekurangannya serta dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Berikut adalah data mahasiswa Program MM STIE-AUB : ANGKATAN I NO. KELAS KETERANGAN 01. 02. 03. 04. 05.
A B C D E
Surakarta Surakarta Surakarta Surakarta Wonogiri
Jumlah ANGKATAN II NO. KELAS KETERANGAN 01. 02. 03. 04. 05. 06. 07.
2-A 2-B 2-C 2 - D.1 2 - D.2 2-E 2-F
Purwokerto Cilacap Wonogiri Karanganyar Karanganyar Surakarta Banjarnegara
Jumlah ANGKATAN III NO. KELAS KETERANGAN 01. 02. 03. 04.
3 - A.1 3 - A.2 3-B 3-C
Sragen Sragen Banjarnegara Yogyakarta
JUMLAH MAHASISWA 24 18 27 26 37
JUMLAH KESELURUHAN
132 JUMLAH MAHASISWA 16 14 36 37 16 23 28 170 JUMLAH MAHASISWA 30 30 21 21
Jumlah ANGKATAN IV NO. KELAS KETERANGAN 01.
4-A
Solo
102 JUMLAH MAHASISWA 13
Jumlah Tabel 4.1 Data Mahasiswa MM STIE-AUB 2006 Sumber : Administrasi MM
13 417
Dengan jumlah mahasiswa sebanyak 417 mahasiswa, MM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AUB Surakarta sudah sepantasnya memperhatikan kebutuhan mahasiswanya, baik dalam kualiats pelayanan maupun upaya peningkatan kepuasan dalam menempuh pendidikan mahasiswanya.
B. Hasil dan Analisis I. Karakteristik Responden a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki 84 Perempuan 66 Jumlah 150 Sumber : data primer yang diolah
Prosentase (%) 56 44 100
Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 84 orang (56 %) mahasiswa yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin laki-laki dan 66 orang (44 %) mahasiswa yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin perempuan. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin seperti yang terlihat pada tabel diatas dapat dikatakan bahwa mahasiswa yang mengikuti
Pendidikan Pasca Sarjana di MM STIE-AUB paling yang banyak menjadi responden dalam penelitian ini berjenis kelamin laki-laki berjumlah 84 responden (56 %), sedangkan yang paling sedikit berjenis kelamin perempuan berjumlah 66 responden (44 %).
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah 31 – 40 tahun 33 41 – 50 tahun 112 > 50 tahun 5 Jumlah 150 Sumber : data primer yang diolah
Prosentase (%) 22 74.7 3.3 100
Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 33 orang (22 %) mahasiswa yang menjadi responden dalam penelitian ini memiliki usia 31 sampai 40 tahun dan sebanyak 112 orang (74.7 %) mahasiswa memiliki usia antara 41 sampai 50 tahun serta 5 orang (3.3 %) mahasiswa memiliki usia diatas 50 tahun. Dari distribusi responden berdasarkan usia seperti yang
terlihat pada tabel di atas , maka
dapat
dikatakan
bahwa
mahasiswa yang paling banyak menjadi responden dalam penelitian ini adalah mereka yang memiliki usia 41 sampai 50 tahun yaitu sebanyak 112 responden (22 %), sedangkan yang paling sedikit mereka yang memiliki usia > 50 tahun yaitu berjumlah 5 responden (3 %)
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Jumlah Pegawai Negeri 126 Pegawai Swasta 22 Mahasiswa Murni 2 Jumlah 150 Sumber : data primer yang diolah
Prosentase 84 14.6 1.4 100
Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 126 orang (84 %) mahasiswa yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah memiliki pekerjaan sebagai Pegawai Negeri; 22 orang (14.6 %) mahasiswa yang menjadi responden dalam penelitian ini memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta; sedangkan 2 orang responden sebagai mahasiswa murni. Distribusi responden berdasarkan pendidikan seperti yang terlihat pada tabel diatas maka dapat dikatakan bahwa mahasiswa yang paling banyak menjadi responden dalam penelitian adalah mereka yang mempunyai pekerjaan sebagai Pegawai Negeri yaitu sebanyak 126 orang (84 %), dan yang paling sedikit adalah responden dengan status sebagai mahasiswa murni. II. Pengujian Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Uji validitas merupakan suatu pengujian terhadap ketepatan dan kecermatan suatu alat dalam melakukan fungsi ukurnya. Validitas dinyatakan secara empiris oleh koefisien validitas yang disebut corrected item-total correlation (r) (Santoso, 2000 : 277), kemudian nilai ini
dikonsultasikan dengan nilai r tabel yaitu 0,159. Jika koefisien validitas (r) hitung > r tabel maka pernyataan tersebut valid, tetapi jika koefisien validitas (r) hitung < r tabel maka pernyataan tersebut tidak valid. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 11, dimana hasilnya ditunjukkan pada nilai r hitung. Sedangkan pengambilan keputusan dapat juga dilakukan dengan cara membandingkan nilai sig. < (0.05) maka data yang diteliti dapat dikatakan valid. hal-hal yang dipakai sebagai pedoman adalah sebagai berikut: a. R hitung > R tabel b. Peluang ralat (p) dari koefisien korelasi tersebut < 5 % atau 0,05; derajat bebas = N-2; 150-2 = 148
Dari pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh hasil uji validitas sebagai berikut:
(a) Uji Validitas Variabel Emphaty (X1) Variabel Emphaty terdiri atas 6 item pertanyaan dengan hasil pengujian pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.5 Uji Validitas Butir Pertanyaan Variabel Emphaty (X1)
No Item Pertanyaan r hitung 1 Emp_1 0,229 2 Emp_2 0,395 3 Emp_3 0.739 4 Emp_4 0,643 5 Emp_5 0,739 6 Emp_6 0,643 Sumber: data primer yang diolah
r tabel 0,1603 0,1603 0,1603 0,1603 0,1603 0,1603
Sig 0,022 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel 4.5 di atas dapat dijelaskan bahwa r hitung untuk butir pertanyaan Emp_1 sebesar 0,229 > r tabel sebesar 0,1603 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < dari 0,05 maka butir pertanyaan Emp_1 tersebut mampu menjelaskan konstruk Emphaty sehingga butir pertanyaan tersebut adalah valid demikian pula untuk butir pertanyaan lainnya adalah butir-butir pertanyaan yang valid. (b) Uji Validitas Variabel Reliability (X2) Variabel reliability terdiri atas 5 item pertanyaan dengan hasil pengujian pada tabel di bawah ini: Tabel 4.6 Uji Validitas Butir Pertanyaan Variabel Reliability (X2) No 1 2 3 4 5
Item Pertanyaan Rel_1 Rel_2 Rel_3 Rel_4 Rel_5
r hitung 0,632 0,684 0,584 0525 0,660
Sumber: data primer yang diolah
r tabel 0,1603 0,1603 0,1603 0,1603 0,1603
Sig 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel IV.6 di atas dapat dijelaskan bahwa r hitung untuk butir pertanyaan Rel_1 sebesar 0,632 > r tabel sebesar 0,1603 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < dari 0,05 maka butir pertanyaan
Rel_1
tersebut
mampu
menjelaskan
konstruk
reliability sehingga butir pertanyaan tersebut adalah valid demikian pula untuk butir pertanyaan lainnya adalah butir-butir pertanyaan yang valid. (c) Uji Validitas Variabel Responsiveness (X3) Variabel responsiveness terdiri atas 5 item pertanyaan denganhasil pengujian pada tabel di bawah ini: Tabel 4.7 Uji Validitas Butir Pertanyaan Variabel Responsiveness (X3)
No 1 2 3 4 5
Item Pertanyaan Res_1 Res_2 Res_3 Res_4 Res_5
r hitung 0,615 0,611 0,351 0,844 0,844
r tabel 0,1603 0,1603 0,1603 0,1603 0,1603
Sig 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: data primer yang diolah Dari tabel 4.7 di atas dapat dijelaskan bahwa r hitung untuk butir pertanyaan Res_1 sebesar 0,615 > r tabel sebesar 0,1603 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < dari 0,05 maka butir pertanyaan
Res_1
tersebut
mampu
menjelaskan konstruk
responsiveness sehingga butir pertanyaan tersebut adalah valid
demikian pula untuk butir pertanyaan lainnya adalah butir-butir pertanyaan yang valid. (d) Uji Validitas Variabel Tangible (X4) Variabel Tangible terdiri atas 9 item pertanyaan denganhasil pengujian pada tabel di bawah ini: Tabel 4.8 Uji Validitas Butir Pertanyaan Variabel Tangible (X4)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Item Pertanyaan Tang_1 Tang_2 Tang_3 Tang_4 Tang_5 Tang_6 Tang_7 Tang_8 Tang_9
r hitung 0,577 0,682 0,612 0,782 0,577 0,682 0,612 0,782 0,782
r tabel 0,1603 0,1603 0,1603 0,1603 0,1603 0,1603 0,1603 0,1603 0,1603
Sig 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: data primer yang diolah Dari tabel 4.8 di atas dapat dijelaskan bahwa r hitung untuk butir pertanyaan Tang_1 sebesar 0,777 > r tabel sebesar 0,1603 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < dari 0,05 maka butir pertanyaan Tang_1 tersebut mampu menjelaskan konstruk tangible sehingga butir pertanyaan tersebut adalah valid demikian pula untuk butir pertanyaan lainnya adalah butir-butir pertanyaan yang valid.
(e) Uji Validitas Variabel Assurance (X5) Variabel Assurance terdiri atas 8 item pertanyaan dengan hasil pengujian pada tabel di bawah ini: Tabel 4.9 Uji Validitas Butir Pertanyaan Variabel Assurance (X5) No Item Pertanyaan r hitung 1 Ass_1 0,637 2 Ass_2 0,699 3 Ass_3 0,483 4 Ass_4 0,448 5 Ass_5 0,637 6 Ass_6 0,699 7 Ass_7 0,483 8 Ass_8 0,448 Sumber: data primer yang diolah
r tabel 0,1603 0,1603 0,1603 0,1603 0,1603 0,1603 0,1603 0,1603
Sig 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel 4.9 di atas dapat dijelaskan bahwa r hitung untuk butir pertanyaan Ass_1 sebesar 0,637 > r tabel sebesar 0,1603 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < dari 0,05 maka butir pertanyaan
Ass_1
tersebut
mampu
menjelaskan konstruk
Assurance sehingga butir pertanyaan tersebut adalah valid demikian pula untuk butir pertanyaan lainnya adalah butir-butir pertanyaan yang valid (f) Uji Validitas Variabel Kepuasan Konsumen (Y) Variabel kepuasan konsumen terdiri atas 8 item pertanyaan dengan hasil pengujian pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.10 Uji Validitas Butir Pertanyaan Variabel Kepuasan Konsumen (Y)
No 1 2 3 4 5 6
Item Pertanyaan Kep_1 Kep_2 Kep_3 Kep_4 Kep_5 Kep_6
r hitung 0,600 0,699 0,786 0,773 0,552 0,510
r tabel 0,1603 0,1603 0,1603 0,1603 0,1603 0,1603
Sig 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: data primer yang diolah Dari tabel 4.10 di atas dapat dijelaskan bahwa r hitung untuk butir pertanyaan Kep_1 sebesar 0,600 > r tabel sebesar 0,1603 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < dari 0,05 maka butir pertanyaan Kep_1 tersebut mampu menjelaskan konstruk atau variabel kepuasan konsumen sehingga butir pertanyaan tersebut adalah valid demikian pula untuk butir pertanyaan lainnya adalah butir-butir pertanyaan yang valid. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat apakah hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Teknik yang digunakan peneliti dalam uji reliabilitas penelitian ini adalah Cronbach’s alpha dengan bantuan program komputer Statistical Program for Social Science 10 for windows. Suatu kuesioner dianggap reliabel jika mempunyai nilai Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6. Dari pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa nilai reliabilitas seluruh variabel yang diuji lebih besar dari nilai alpha sehingga seluruh variabel dalam kondisi
reliabel. Hasil olah data pada taraf 5 % dan derajat bebas (db) = N-2; 1502=148 diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel IV. 11 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Nilai Reliabilitas Emphaty (X1) 0,6057 Reliability (X2) 0,6751 Responsiveness (X3) 0,6441 Tangible (X4) 0,8548 Assurance (X5) 0,6867 Kepuasan konsumen (Y) 0,7126 Sumber: data primer yang diolah
Nilai Alpha 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
III. Regresi Linier Berganda Model regresi linier dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat ketepatan prediksi pengaruh emphaty, reliability, responsiveness, tangibles, assurance dan terhadap kepuasan mahasiswa Program MM STIE AUB Surakarta. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.12 sebagai berikut : Tabel 4.12 Rangkuman Hasil Regresi Linier Berganda Variabel
Koefisien Standard Standardized Regresi Error/SE () Coefficient () Konstanta -6,060 1,834 Emphaty (X1) 0,582 0,077 0,431 Reliability (X2) 0,196 0,092 0,144 Responsiveness (X3) 0,178 0,065 0,143 Tangibles (X4) 0,105 0,046 0,146 Assurance (X5) 0,260 0,069 0,245 F Ratio : 53,469 Sig. F : 0,000 R Square : 0,650 Adjusted R Square : 0,638 Sumber: data hasil olahan Statistical Program for Social Science 11
t - hit
Sig.
-3,305 7,586 2,119 2,718 2,311 3,781
0,001 0,000 0,036 0,007 0,022 0,000
Tabel 4.12 dapat dibuat persamaan regresi linier berganda yang digunakan adalah sebagai berikut : Y=
-6,060 + 0,582X1 + 0,196X2 + 0,178X3 + 0,105X4 + 0,260X5 + e (0,001) (0,000)** (0,036)**
(0,007)** (0,022)** (0,000)**
Keterangan: Y
= Kepuasan konsumen
X1
= Emphaty
X2
= Reliability
X3
= Responsiveness
X4
= Tangibles
X5
= Assurance
e
= error/ residual
**
= Signifkan pada α = 0,05 atau 5%
Dari model persamaan regresi linier berganda di atas maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut: (1) Dimensi Emphaty mempunyai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka dimensi Emphaty mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan
Mahasiswa
MM
STIE-AUB.
Hal
ini
mengindikasikan bahwa semakin kuat dimensi Emphaty maka akan berpengaruh penting untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa . (2) Dimensi Reliability mempunyai signifikansi sebesar 0,036 < 0,05 maka dimensi Reliability mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan Mahasiswa MM STIE-AUB. Hal ini mengindikasikan
bahwa semakin kuat dimensi Reliability maka akan berpengaruh penting untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa . (3) Dimensi Responsiveness mempunyai signifikansi sebesar 0,007 < 0,05 maka dimensi Responsiveness mempunyai pengaruh positif terhadap
kepuasan
Mahasiswa
MM
STIE-AUB.
Hal
ini
mengindikasikan bahwa semakin kuat dimensi Responsiveness maka akan berpengaruh penting untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa . (4) Dimensi Tangible mempunyai signifikansi sebesar 0,022 < 0,05 maka dimensi Tangible pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan Mahasiswa MM STIE-AUB. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin kuat dimensi Tangible maka akan berpengaruh penting untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa . (5) Dimensi Assurance mempunyai signifikansi sebesar 0,000< 0,05 maka
Assurance mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan
Mahasiswa MM STIE-AUB. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin kuat dimensi Assurance maka akan berpengaruh penting untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa . (6) Dari persamaan Regresi berganda diatas diperoleh bahwa koefisien regresi dari dimensi Emphaty lebih besar (Unstandardized Coefficient () = 0,582) jika dibandingkan dari koefisien regresi dimensi yang lain, maka disini dapat dikatakan bahwa Emphaty adalah variabel yang dominan yang memberi pengaruh terhadap kepuasan Mahasiswa MM STIE-AUB
a. Pengujian Hipotesis (1) Uji t Analisis
data
yang
dilakukan
dalam
penelitian
ini
menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel bebas yang diteliti secara individu yaitu emphaty, reliability, responsiveness, tangibles, assurance terhadap variabel terikat yaitu kepuasan konsumen. Hasil analisis data yang diperoleh dari print out komputer dengan menggunakan program Statistical Program for Social Science 11 adalah sebagai berikut: Tabel 4.13 Hasil Uji t Variabel t-hitung Emphaty 7,586 Reliability 2,119 Responsiveness 2,718 Tangibles 2,311 Assurance 3,781 Sumber: data primer yang diolah
t-tabel 1,960 1,960 1,960 1,960 1,960
Sig 0,000 0,036 0,007 0,022 0,000
Keterangan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
Dari tabel 4. 13 di atas menunjukkan hasil sebagai berikut: (a) Dimensi Emphaty mempunyai nilai t hitung sebesar 7,586 > t tabel sebesar 1,960 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < α = 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa Emphaty secara individu atau parsial mempunyai
pengaruh
yang
Mahasiswa MM STIE-AUB.
signifikan
terhadap
kepuasan
(b) Dimensi Reliability mempunyai nilai t hitung sebesar 2,119 > t tabel sebesar 1,960 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,036 < α = 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa dimensi Reliability secara individu atau parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan Mahasiswa MM STIE-AUB. (c) Dimensi Responsiveness mempunyai nilai t hitung sebesar 2,718 > t tabel sebesar 1,960 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,007 < α = 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa Responsiveness secara individu atau parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan Mahasiswa MM STIE-AUB. (d) Dimensi Tangibles mempunyai nilai t hitung sebesar 2,311> t tabel sebesar 1,960 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,022 < α = 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa Tangibles secara individu atau parsial mempunyai
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
kepuasan
kepuasan Mahasiswa MM STIE-AUB. (e) Dimensi Assurance mempunyai nilai t hitung sebesar 3,781 > t tabel sebesar 1,960 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < α = 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa Assurance secara individu atau parsial
mempunyai
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
kepuasan
Mahasiswa MM STIE-AUB. (2) Uji F (F test) Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yang diteliti secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel terikat dilakukan uji F. Adapun uji F dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 4.14 Hasil Uji Simultan (F Test) Model 1
Df
Regression
Sum of Squares 1640,802
5
Mean Square 328,160
Residual
883,792
144
6,137
Total
2524,593
149
F
Sig.
53,469
.000
a. Predictors: (Constant), X5, X4, X2, X3, X1 b. Dependent Variable: Kepuasan Mahasiswa (a) Dari hasil uji ANOVA atau F test, di dapat F hitung sebesar 53,469 dengan tingkat signifikansi 0,000, oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi kepuasan Mahasiswa MM STIE-AUB atau dengan kata lain emphaty, reliability, responsiveness, tangibles, dan assurance secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan Mahasiswa MM STIE-AUB.
(3) Uji Koefisien Determinasi ( R2)
Model
R
1
.806
R Square Adjusted R Square .650 .638
Std. Error of the Estimate 2.477
Proporsi variasi pengaruh variabel emphaty, reliability, responsiveness, tangibles, dan assurance terhadap variabel kepuasan Mahasiswa MM STIE-AUB dapat dilihat dari besarnya nilai adjusted R square yang memiliki nilai positif sebesar 0,638, yang menunjukkan bahwa proporsi variasi variabel emphaty, reliability, responsiveness, tangibles, dan assurance mempengaruhi variasi variabel kepuasan Mahasiswa MM STIE-AUB sebesar 63,8 % dan sisanya sebesar 36,2 % menggambarkan adanya variasi bebas variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini, antara lain kualitas interaksi, faktor sosial, kepemimpinan.
III. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan melihat gambar grafik Normal P-P Plot, dimana terjadinya gejala tersebut dideteksi dengan melihat titik-titik yang mengikuti arah garis linier dari kiri bawah ke kanan atas. Bila titiktitik mengikuti arah garis linier berarti terjadi adanya gejala normalitas.
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar grafik Normal P-P Plot dan Histogram di bawah ini. Histogram Dependent Variable: KEPUASAN 20
Frequency
10
Std. Dev = .98 Mean = 0.00 N = 150.00
0
50 2.
00 2.
50 1.
00 1.
0 .5 00 0.
50 -. 0 .0 -1 0 .5 -1 0 .0 -2 0 .5 -2
.
Regression Standardized Residual
Gambar 4.1 Grafik Histogram Sumber : Data primer yang diolah Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: KEPUASAN 1.00
Expected Cum Prob
.75
.50
.25
0.00 0.00
.25
.50
.75
1.00
Observed Cum Prob
Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot Sumber : Data primer yang diolah
Berdasar gambar 4.1 di atas, diketahui bahwa pada pengujian normalitas yang telah dilakukan memperlihatkan adanya titik yang mengikuti arah garis linier dari kiri bawah ke kanan atas sehingga variabel yang diuji mengindikasikan adanya gejala normalitas, dengan
demikian variabel yang diuji sudah memenuhi uji asumsi normalitas yang disyaratkan. Data ternyata menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi norma, kurvanya membentuk lonceng maka memenuhi asumsi normalitas
b. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi yang dilakukan pada variabel Servqual : tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty dengan menggunakan Durbin Watson Statistic (D.W) hasilnya adalah sebesar 1,782 yang lebih besar dari batas atas (du) 1,647 dan kurang dari 4-1,647, ( Bila angka D.W berada diantara –2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi) maka dapat disimpulkan variabel-variabel yang di uji tidak ada hubungan atau tidak dipengaruhi oleh variabel pengganggu lain atau dengan kata lain tidak terjadi adanya autokorelasi. Tabel 4.15 Tabel Hasil Uji Auto Korelasi Durbin Watson Statistic Model
R
R Square
1
0,798
0,637
Adjusted R Square 0,627
Std. Error Of The Estimate 2,514
a. Predictors : (Constant), X5, X4, X2, X3, X1 b. Dependent Variable : Y c. Uji Heterokedastisitas
Durbin Watson 1,782
Regression Studentized Residual
Deteksi ada tidaknya gejala tersebut dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Dasar pengambilan keputusan dalam analisis heteroscedasitas adalah sebagai berikut: (1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka sudah menunjukkan telah terjadinya gejala heterokedastisitas. (2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Secara detail, hasil uji heterokedastisitas ini ditunjukkan dalam gambar grafik scatterplot di bawah ini. Scatterplot Dependent Variable: KEPUASAN 3
2
1
0
-1
-2 -3 -3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Predicted Value
Gambar 4.3 Grafik ScatterPlot Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan gambar 4.3 di atas, memperlihatkan tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
d. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas dapat terjadi bila Koefisien Determinasi yang dihasilkan oleh suatu estimasi Model Empiris Regresi sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. Suatu model dikatakan bebas adanya multikolinieritas jika antar variabel x (independen) tidak memiliki korelasi yang sangat tinggi yaitu umumnya diatas 90%. Hal ini dapat dilihat dari nilai VIF (varian inflation factor) = 1/Tolerance yang mayoritas variabel disekitar angka 1 dan mempunyai nilai tolerance tidak melebihi 1 ( Nilai cuttoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah Nilai Tolerance<0,10 atau sama dengan nilai VIF>10). Pada tabel dibawah ini menunjukkan bahwa nilai VIF umumnya berada di sekitar 1 dan mempunyai angka tolerance tidak melebihi 1, sehingga model regresi dapat dikatakan bebas multikolinieritas. Adapun rangkuman uji multikolinieritas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.16 dibawah ini : Tabel 4.16 Uji Multikolinieritas Variabel
Collinierity Statistics
Tolerance
VIF
Tangibles (X1)
0,752
1,330
Reliability (X2)
0,526
1,902
Responsiveness (X3)
0,873
1,155
Assurance (X4)
0,608
1,644
Emphaty (X5)
0,580
1,724
Sumber: data hasil olahan Statistical Program for Social Science 11 e. Uji Linieritas Berdasarkan Grafik Scater Plot pada gambar 4.3 apat diketahui bahwa plot
antara
nilai
residual
terstandarisasi
dengan
nilai
prediksi
terstandarisasi tidak membentuk suatu pola tertentu (acak). Jadi disini asumsi linieritas terpenuhi.
C. Implikasi Manajerial Dari dua hipotesis yang diajukan dalam penelitian mengenai Analisis Pengaruh Variabel Servqual Terhadap Kepuasan Mahasiswa MM STIE-AUB Surakarta ternyata semua H0 ditolak dan Ha diterima, hipotesis ini menyatakan bahwa dimensi emphaty, reliability, responsiveness tangibles, assurance mempunyai pengaruh yang signifikan secara serentak terhadap variabel kepuasan Kepuasan Mahasiswa MM STIE-AUB. Sedangkan hipotesis yang menyatakan bahwa variabel tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel Kepuasan Mahasiswa MM STIE-AUB Surakarta
juga diterima dalam penelitian ini.
Berdasarkan pada kajian teori dan hasil penelitian, maka dikemukakan implikasi yang berguna baik secara teoritis maupun praktis dalam upaya meningkatkan
kepuasan pelayanan Kepuasan Mahasiswa MM STIE-AUB Surakarta sebagai berikut : I. Implikasi Teoritis Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ternyata dimensi kualitas pelayanan empathy, reliability, responsiveness tangibles, dan assurance secara teori memberikan pengaruh terhadap kepuasan mahasiswa MM STIE-AUB Surakarta. Berdasarkan model servqual tersebut diatas, maka tiap-tiap dimensi yang memiliki atribut-atribut yang ditawarkan akan menghasilkan persepsi yang berbeda-beda terhadap kualitas pelayanan yang diterima mahasiswa. Hal tersebut karena karakteristik mahasiswa menerjemahkan bentuk kepuasan yang diterima secara berbeda pula. Mahasiswa MM STIEAUB cenderung akan membandingkan kualitas pelayanan yang diterima dengan harapan mereka dalam memperoleh kepuasan pelayanan. Hal ini perlu diperhatikan oleh pihak lembaga MM STIE-AUB untuk menentukan kebijakan-kebijakan khususnya tentang pelayanan mahasiswa. II. Implikasi Praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi lembaga MM STIE-AUB Surakarta untuk meningkatkan peningkatan kepuasan pelayanan terhadap mahasiwa, variabel Emphaty dari hasil analisis sebagai alternatif yang paling dominan mempengaruhi kepuasan kepada mahasiswa. Selain itu ada beberapa variabel yang hanya memberikan kontribusi sedikit dibandingkan variabel lain. Maka yang terjadi pada penelitian ini ada ketimpangan atas nilai-nilai variabel yang berbeda satu sama lain.