BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) atau dikenal juga dengan sebutan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pendorong terdepan dan pembangun ekonomi. Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, salah satu pengertian UMKM adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
UMKM merupakan salah satu penggerak ekonomi nasional. Ada banyak jenis UMKM yang beroperasi di Indonesia, salah satunya UMKM yang bergerak di bidang mebel. Pada penelitian ini, UMKM Mebel yang diteliti adalah UMKM Mebel yang berlokasi di Klender Jakarta Timur. Sama seperti UMKM Mebel yang lain, UMKM- UMKM yang diteliti menggunakan kayu sebagai bahan baku utama produksi.
Jumlah responden pada penelitian ini adalah 80 responden yang rata-rata latar belakang pendidikan karyawannya adalah lulusan Sekolah Menengah Atas. Karyawan-karyawan UMKM Mebel ini terbagi menjadi beberapa bagian.
60
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ada yang dipekerjakan untuk bagian pemotongan, pengukiran, pengecatan, dan pengiriman.
B. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Analisis data responden dibutuhkan untuk mengetahui latar belakang responden yang dijadikan masukan untuk memperjelas data penelitian dan karakteristik responden, meliputi; jenis kelamin, rentang usia, status perkawinan dan pendidikan terakhir. Sebanyak 80 responden telah dijadikan sampel pada penelitian ini, berikut ini adalah gambaran mengenai karakteristik responden yang diteliti.
1. Karakteristik responden berdasarkan rentang Usia:
Tabel 4.1 Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Rentang Usia
Responden
Presentasi
21-22 28-35 36-43 44-51 52-59 Total
7 19 26 19 9 80
9 24 32 24 11 100%
Berdasarkan data tersebut responden dengan rentang usia 21-22 tahun sebanyak 7 orang, responden dengan rentang usia 28-35 tahun sebanyak 19 orang, responden dengan rentang usia 36-43 tahun sebanyak 26 orang, responden dengan rentang usia 44-51 tahun sebanyak 19 orang
61
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dan responden dengan rentang usia 52-59 tahun sebanyak 9 orang. Dari data responden tersebut dapat dilihat bahwa para pelaku UMKM Mebel ini kurang digemari oleh kalangan usia muda. 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Data berikutnya akan menunjukkan jumlah perbandingan antara jumlah wanita dan pria yang bekerja di UMKM Mebel : Tabel 4.2 Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No
Jenis Kelamin
Responden
Presentasi
1
Laki - laki
72
90%
2
Wanita
8
10 %
80
100%
Jumlah
Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa sebagian besar ( 90%), karyawan yang bekerja di UMKM Mebel adalah laki-laki, sedangkan sisanya, yaitu 10% adalah wanita. Hal ini dikarenakan usaha mebel di Klender Jakarta Timur termasuk jenis usaha yang digemari oleh laki-laki sementara perempuan bekerja sebagai tenaga administrasi.
62
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan SD
SMP
SMA
S1
7% 4% 14%
75%
Gambar 4.1 Latar Belakang Pendidikan Karyawan
Data di atas menunjukkan bahwa 75% = 60 karyawan adalah lulusan Sekolah Menengah Atas, 13% = 11 karyawan lulusan Sekolah Menengah Pertama, 4% = 3 karyawan lulusan Sekolah Dasar, dan sisanya 7% = 6 karyawan lulusan S1. Total 60 + 11 + 3 + 6 = 80 responden. Dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa latar belakang pendidikan para pelaku UMKM Mebel cukup rendah. C. Hasil Uji Kualitas Instrumen Penelitian dan Asumsi Klasik 1. Uji Kualitas Instrumen Penelitian Ada dua uji kualitas instrumen penelitian yang harus dipenuhi, yaitu: uji validitas data dan uji reliabilitas. Dalam melakukan pengujian kualitas instrumen dan uji asumsi klasik, peneliti menggunakan bantuan software IBM SPSS Statistics versi 22.
63
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a. Uji Validitas Data Uji validitas ini digunakan untuk mengukur keabsahan pertanyaan yang ada dalam kuisioner apakah pertanyaan tersebut mewakili variabel yang diuji atau tidak. Sebagaimana sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, nilai batas yang digunakan untuk menguji validitas ini adalah nilai anti image correlation di mana batas nilainya adalah di atas 0,5. Tabel 4.3 Hasil Pengujian Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan (GP) Indikator
Nilai Kriteria Kesimpulan Validitas
GP 15 GP 16 GP 17 GP 18
0,738 0,776 0,777 0,794
> 0,500 > 0,500 > 0,500 > 0,500
Valid Valid Valid Valid
Hasil pengujian validitas variabel gaya kepemimpinan pada penelitian ini menunjukkan bahwa masing-masing nilai anti image correlation di atas 0,5, sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaanpertanyaan pada kuisioner adalah valid atau layak mendefinisikan variabel masing-masing. Tabel 4.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kompensasi (Kom) Indikator Nilai Kriteria Kesimpulan Validitas KOM 1 KOM 2 KOM 3 KOM 4
0,817 0,803 0,715 0,773
> 0,500 > 0,500 > 0,500 > 0,500
Valid Valid Valid Valid
64
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dari hasil penelitian variabel kompensai, dapat dilihat bahwa nilai anti image correlation masin-masing di atas 0,5 sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut valid.
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Produktivitas Kerja (PK) Indikator Nilai Kriteria Kesimpulan Validitas PK 1 PK 2 PK 3 PK 4 PK 5 PK 6 PK 7 PK 8 PK 9 PK 10 PK 11
0,646 0,730 0,783 0,810 0,777 0,873 0.849 0,763 0,750 0,797 0,735
> 0,500 > 0,500 > 0,500 > 0,500 > 0,500 > 0,500 > 0,500 > 0,500 > 0,500 > 0,500 > 0,500
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari hasil penelitian variabel produktivitas kerja, dapat dilihat bahwa nilai anti image correlation masing-masing di atas 0,5 sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut valid. b. Uji Reliabilitas Data Sementara, pengujian reliabilitas terhadap suatu instrumen dilakukan untuk mengetahui keterpercayaan, keterandalan, dan konsistensi dari instrumen tersebut. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan
65
http://digilib.mercubuana.ac.id/
mencari nilai cronbach’s alpha. Jika nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,600 maka disimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan dalam instrumen tersebut reliabel (Priyatno, 2008). Tabel 4.6 Hasil Pengujian Reabilitas Instrumen Penelitian Variabel
Nilai Cronbach’s Alpha
Kriteria
Kesimpulan
Gaya Kepemimpinan 0,919
> 0,600
Reliabel
Kompensasi
0,861
> 0,600
Reliabel
Produktivitas Kerja
0,926
> 0,600
Reliabel
2. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik mutlak diperlukan sebelum pengujian regresi linier berganda dilakukan. Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut terbebas dadri asumsi-asumsi klasik statistik. Ada tiga uji asumsi klasik yang harus dipenuhi sebelum analisis regresi linier berganda dapat dilakukan, yaitu: uji normalitas data, uji heterokedastisitas, dan uji multikolinearitas.
66
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a. Uji Normalitas Data
Gambar 4.2 Hasil Pengujian Normalitas Data P-Plot Pada bab sebelumnya, telah dijelaskan bahwa uji normalitas data ini bertujuan untuk mengukur tingkat kenormalan distribusi variabel. Dalam penelitian ini, tingkat kenormalan diukur melalui P-Plot. Bila plot terletak dekat garis linear, maka data terdistribusi secara normal. Hasil penelitian yang terlihat pada gambar 4.2 ini menunjukkan bahwa plot tersebar dekat garis linear sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal.
67
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.3 Hasil Pengujian Histogram Berdasarkan gambar 4.3 diatas terlihat bahwa data yang digunakan pada penelitian ini menggikuti kurva normal. b. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.4 Hasil Pengujian Normalitas Data Scatterplot
68
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pengujian heteroskedastisitas ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik. Hal ini dapat dilihat dari persebaran plot. Bila plot terlihat menyebar pada sisi kiri-kanan atasbawah
angka
0,
maka
dapat
dikatakan
bahwa
tidak
terjadi
heteroskedastistias. Pada penelitian ini, plot terlihat menyebar atau tidak membentuk suatu
pola
tertentu
sehingga
dapat
dikatakan
tidak
terjadi
heteroskedastisitas. c. Uji Multikolinearitas Seperti
yang
dijelaskan
dalam
bab
sebelumnya,
uji
multikolinearitas ini dilakukan untuk menganalisis apakah variabel independen saling berhubungan atau tidak. Penilaian ini dapat dilihat dari angka Variance Influence Factor. Bila nilainya di bawah 10 dan Tolerance di atas 0,1. Tabel 4.7 Hasil Uji Multikoleniaritas Coefficients
a
Collinearity Statistics Model
Tolerance
VIF
1(Constant) gaya kepemimpinan
.548
1.823
kompensasi
.548
1.823
a. Dependent Variable: produktivitaskerja
69
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pada tabel tersebut, dapat dilihat bahwa angka Tolerance dan Variance Influence Factor keduanya memenuhi syarat sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar kedua variabel. 3. Uji Hipotesis Dalam melakukan uji hipotesis, peneliti menggunakan bantuan software IBM SPSS Statistics versi 22. Uji hipotesis ini meliputi analisis regresi berganda, koefisien determinasi, uji T, dan uji F. a. Analisis Regresi Berganda Bentuk persamaan regresi yang dibahas pada bab sebelumnya, adalah Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana: Y
: Produktivitas Kerja
X1
: Gaya Kepemimpinan
X2
: Kompensasi
a
: Bilangan Konstanta
b1,b2 : Koefisien regresi linier berganda e
: Error yang ditolerir (10%)
Bentuk analisa regresi berganda ini juga dapat diterapkan dalam penelitian ini. Angka-angka yang digunakan untuk menyusun persamaan ini diambil dari angka-angka Unstandardized Coefficients yang berada pada tabel Coefficients seperti pada tabel 4.8 ( Analisis Linier Berganda )
70
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 4.8 Analisis Linier Berganda
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
(Constant)
Std. Error
Coefficients Beta
-5.859E-17
.065
gaya kepemimpinan
.458
.089
.458
kompensasi
.435
.089
.435
a. Dependent Variable: produktivitaskerja
Y = - 5,859E-17 + 0,458 X1 + 0,435 X2 Sesuai dengan persamaan garis regresi yang diperoleh, maka model regresi tersebut dapat diinterprestasikan sebagai berikut: 1. Harga koefisien konstanta = - 5,859E-17. Hal ini berarti bahwa, apabila nilai dari gaya kepemimpinan dan kompensasi di obyek penelitian sama dengan nol, maka tingkat atau besarnya produktivitas kerja akan sebesar -5,859E-17 persen. 2. Harga Koefisien b1 = 0,458. Memberi makna bahwa, apabila nilai gaya kepemimpinan mengalami kenaikan, sementara variabel independen lainnya bersifat tetap, maka tingkat produktivitas kerja di perusahaan obyek penelitian tersebut akan meningkat. 3. Harga Koefisien b2 = 0,435. Memberi makna bahwa, apabila nilai kompensasi mengalami kenaikan, sementara variabel independen lainnya bersifat tetap, maka tingkat produktivitas kerja di perusahaan obyek penelitian tersebut akan meningkat.
71
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Uji F Uji F pada penelitian ini bertujuan untuk menguji keseluruhan variabel independen yaitu Gaya Kepemimpinan dan Kompensasi terhadap satu variabel dependent yaitu Produktivitas Kerja. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai Sig pada tabel ANOVA. Bila nilainya kurang dari 0,05, maka Ha diterima. Pada penelitian ini, hasil pengukuran uji F dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Uji F a
ANOVA Sum of Model 1
Squares
Mean df
Square
Regression
52.604
2
26.302
Residual
26.396
77
.343
Total
79.000
79
F
Sig.
76.727
b
.000
a. Dependent Variable: produktivitaskerja b. Predictors: (Constant), kompensasi, gaya kepemimpinan
Pada penelitian ini, dapat dilihat bahwa angka Sig ANOVA adalah 0,000. Nilai ini lebih kecil dari tingkat
pada tabel
yang ditetapkan
sebesar 0,05. Dari hal tersebut, berdasarkan kriteria pengujian, dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel Gaya Kepemimpinan dan Kompensasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja karyawan UMKM Mebel di Klender Jakarta Timur
72
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Uji t Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh masingmasing variabel independen, yaitu Gaya Kepemimpinan dan Kompensasi terhadap satu variabel dependent yaitu Produktivitas Kerja karyawan UMKM Mebel di Klender Jakarta Timur. Kriteria pengujian ini dilihat berdasarkan nilai Sig pada tabel Coefficient. Bila nilai Sig pada tabel tersebut lebih besar dari 0,05, maka artinya H0 diterima dan Ha ditolak. Tabel 4.10 Hasil Uji t Coefficients
a
Model 1
t
(Constant)
Sig. .000
1.000
gaya kepemimpinan
5.147
.000
kompensasi
4.885
.000
a. Dependent Variable: produktivitaskerja
Pada table diatas dapat dilihat bahwa nilai Sig pada variabel Gaya Kepemimpinan adalah (0,000). Nilai ini lebih kecil daripada nilai kriteria sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel Gaya Kepemimpinan berpengaruh secara parsial terhadap Produktivitas Kerja karyawan UMKM Mebel di Klender Jakarta Timur.
73
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Nilai Sig pada variabel Kompensasi adalah (0,000). Nilai ini lebih kecil daripada nilai kriteria sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel Kompensasi berpengaruh secara parsial terhadap Produktivitas Kerja karyawan UMKM Mebel di Klender Jakarta Timur.
E. Pembahasan
1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan UMKM Mebel di Klender Jakarta Timur.
Hasil dari uji t menunjukan bahwa nila Sig adalah 0,000. Nilai ini lebih kecil dari nilai kriteria, yaitu 0,05, sehingga hipotesis bahwa Gaya Kepemimpinan berpengaruh terhadap produktivitas kerja UMKM Mebel di Klender Jakarta Timur diterima. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Anas (2011) diperoleh hasil gaya kepemimpinan memilki hubungan atau pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Hasil tersebut didapatkan setelah dilakukan rata-rata nilai tertinggi dari hasil kuesioner yang disebar mengenai berbagai macam gaya kepemimpinan dan didapatkan gaya kepemimpinan konsultasi lebih banyak diterapkan oleh para pelaku UMKM Mebel di Klender Jakarta Timur kemudian dari gaya tersebut diregresi menggunakan bantuan software IBM SPSS Statistics versi 22. Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan UMKM Mebel di Klender Jakarta Timur terlebih khusus gaya kepemimpinan konsultasi dikarenakan para karyawan yang ada merupakan pekerja lepas yang
74
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dapat mengundurkan diri kapan saja sehingga segala macam ketentuan dan prosedur harus dijelaskan dengan seksama, pemimpin harus membuka komunikasi dua arah dengan menyimak gagasan bawahan yang berupa informasi – informasi baru yang berkembang diantara para pelaku UMKM Mebel namun pengambilan keputusan tetap diterapkan oleh atasan.
Pada jenis usaha ini dibutuhkan komunikasi dan kerja sama yang baik antar satu sama lain di mana jenis usaha ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan suatu barang dan harus melewati beberapa bagian proses produksi sehingga harus ada target dan aturan yang jelas dalam sebuah proses produksi.
2. Pengaruh Kompensasi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan UMKM Mebel di Klender Jakarta Timur.
Hasil dari uji t menunjukan bahwa nila Sig adalah (0,000). Nilai ini lebih kecil daripada nilai kriteria sehingga hipotesis bahwa Kompensasi berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan UMKM Mebel di Klender Jakarta Timur diterima. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Barata (2010), menyatakan variabel kompensasi memiliki hubungan positif dengan produktivitas kerja karyawan. Kompensasi akan mendorong karyawan meningkatkan produktivitas kerja dikarenakan sebagian besar para pelaku usaha jenis ini bekerja dengan
75
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sistem upah yang dibayarkan berdasarkan hasil kerja, apabila hasil kerja bagus dan melampaui target maka kompensasi yang diterima akan semakin besar
76
http://digilib.mercubuana.ac.id/