26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Alat perencanaan yang digunakan untuk mekondisi desain karawo keinginan konsumen adalah Quality Function Deployment (QFD) . Penerapan metode QFD diawali dengan pembentukan House Of Quality (HOQ). Matriks ini menerjemahkan apa yang diinginkan konsumen menjadi apa yang dihasilkan organisasi sehingga produk yang dihasilkan akan dapat mengkondisi desain karawo sesuai keinginan konsumen. Langkah-langkah penyusunan matriks HOQ dalam peningkatan desain karawo kota Gorontalo terdiri dari langkah-langkah mendaftarkan persyaratan pelanggan (customer requirements), mendaftarkan persyaratan teknik (technical requirements), mengembangkan matriks hubungan persyaratan pelanggan dengan persyaratan teknik (interrelationships matrix), mengembangkan matriks korelasi persyaratan teknik (correlation matrix), mengembangkan matriks perencanaan (planning matriks), dan mengembangkan matriks target (target matrix). Karakteristik konsumen karawo berdasarkan jenis kelamin diketahui bahwa 35 persen berjenis kelamin laki-laki, sebanyak 35 persen berusia 36-45 tahun, sebagian besar konsumen memiliki jenis pekerjaan sebagai pegawai swasta dan BUMN yaitu sebanyak 28 persen, sebagian besar konsumen memilki pendapatan rata-rata perbulan adalah Rp. 1.000.000 – Rp. 2.500.000
yaitu
sebanyak 30 persen, dan sebagian besar konsumen mempunyai pendidikan terakhir S1 yaitu 42 persen.
27
4.1.
Identifikasi Persyaratan Pelanggan Persyaratan pelanggan merupakan langkah pertama yang harus disusun
dalam membangun matriks HOQ. Persyaratan pelanggan ini menyusun tembok rumah sebelah kiri. Dari persyaratan pelanggan ini dapat diketahui hal-hal apa saja yang diinginkan dan diharapkan oleh pelanggan karawo. Persyaratan pelanggan terdiri dari hal-hal apa saja yang konsumen butuhkan atau harapkan dari sejumlah produk. Identifikasi persyaratan pelanggan dilakukan dengan menggunakan kuesioner kepada konsumen. Sebelum penyebaran Kuesioner dilakukan terlebih dahulu dilakukan penentuan atribut
pelayanan yang
diantisipasi sebagai hal yang diinginkan dan dibutuhkan keberadaannya oleh konsumen
berdasarkan
pendekatan
dimensi
kualitas,
kemudian
baru
menyebarkan kuesioner sehingga didapatkan atribut desain karawo kota Gorontalo yang benar-benar diinginkan oleh konsumen. Setelah persyaratan pelanggan didapat, kemudian konsumen menentukan tingkat kinerja dari persyaratan pelanggan tersebut. Tingkat kinerja atau kepuasan pelanggan dinilai dengan menggunakan skala likert lima angka, yaitu 1 untuk yang paling buruk dan 5 untuk yang paling baik dan dianalisis menggunakan tabel frekuensi. Menurut riduwan (2004), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dengan menggunakan maka variable yang akan di ukur di jabarkan menjadi dimensi, dimensi di jabarkan menjadi indicator-indikator yang dapat diukur kemudian di jadikan titik tolak untuk di jadikan istrumen yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab oleh konsumen. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pertanyaan atau dukungan sikap yang di ungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut (Riduwan , 2004):
28
Tabel 4.1 tabel skala liker Pernyataan positif
Pernyataan Negatif
Sangat setuju
(Sp)
5
Sangat setuju
(Sp)
1
Setuju
(P)
4
Setuju
(P)
2
Netral
(N)
3
Netral
(N)
3
Tidak setuju
(Tp)
2
Tidak setuju
(Tp)
4
Sangat tidak setuju
(STp)
1
Sangat tidak setuju
(STp)
5
Persyaratan pelanggan yang dapat diidentifikasi adalah posisi dan warna. Posisi dan warna dalam penelitian ini dianggap sebagai tanggapan indra terhadap rangsangan syaraf indra penglihatan. Posisi dan warna desain karawo adalah tingkat keindahan dari sebuah karawo. Konsumen memberikan penilaian yang cukup baik terhadap posisi dan warna desain karawo. Tanggapan ini merupakan implikasi dari posisi dan warna khas yang diberikan oleh berbagai kondisi desain karawo yang dimiliki, akan tetapi posisi dan warna seringkali berubah-ubah. Persyaratan kedua adalah tampilan kondisi desain karawo yang menarik. Tampilan kondisi desain karawo menyangkut keindahan penampilan dari desain karawo yang ditampilkan. Tampilan kondisi desain karawo ini mencakup komposisi penataan sulaman yang digunakan dalam penampilan desain karawo. Jika desain karawo terlihat indah dan menarik maka konsumen akan tertarik untuk mencobanya, namun apabila tampilan desain karawo terlihat asal-asalan maka konsumen justru akan kehilangan minat belinya. Tampilan kondisi desain karawo dinilai baik oleh konsumen.
29
Keragaman dan tampilan desain adalah macam desain karawo serta perlengkapannya dari benda asing. Kinerja yang telah dilakukan oleh pengrajin karawo terhadap kekeragaman dan tampilan desain ini sudah mampu memuaskan bagi konsumennya. Desain dan warna adalah gabungan antara konsep dan warna sehingga memberikan tampilan yang memberikan daya tarik konsumen. Pada desain dan warna selalu di lakukan inovasi agar karawo selalu memberikan tampilan yang menarik. Harga adalah sejumlah nilai yang dikenakan untuk membayar satu pasang karawo. Harga akan dianggap baik apabila harga yang diberikan sesuai dengan kualitas desain karawo. Penilaian konsumen terhadap harga karawo cukup baik, hal ini karena harga tersebut dinilai sesuai dengan kualitas produk. Kenyamanan jenis kain adalah banyaknya jenis kain desain karawo dalam satu ukuran. Konsumen memiliki selera yang berbeda-beda. Kenyamanan jenis kain ini ditentukan oleh umur, ukuran tubuh, dan kebiasaan berpakaian. Penempatan motif dinilai sudah baik oleh konsumen, karena Penempatan motif yang tersedia sesuai dengan keinginan penempatan motif rata-rata konsumen karawo. Ukuran motif adalah dimensi motif karawo yang di tampilkan. Dalam pembentukan motif disesuaikan dengan konsep ukuran sehingga sesuai dengan ukuran karawo. Gambar motif adalah bentuk yang ditampilkan motif karawo. Keinginan konsumen dalam gambar motif berbeda-beda, hal ini pula dipengaruhi oleh umur dan selera konsumen. Keragaman warna desain dan batik adalah banyaknya jenis desain karawo yang ditawarkan. Semakin banyak variasi kondisi desain karawo yang ditawarkan, maka semakin banyak alternatif pilihan kosumen untuk menentukan
30
kondisi desain karawo yang dipesan.Tingkat kinerja persyaratan pelanggan ini dinilai baik oleh konsumen. Penampilan karawo dan perpaduan perhiasan merupakan gabungan antara hasil karawo dengan perlengkapan yang diberikan sehingga tampilannya menarik. Aspek yang diperhatikan pada persyaratan pelanggan ini adalah akses umum dan pribadi. Pemilihan perhiasan yang baik adalah perhiasan mudah dijangkau oleh konsumen. Penampilan karawo dan perpaduan perhiasan dinilai baik karena terjangkau konsumen Kecepatan desain berhubungan dengan apa yang diposisi dan warnakan konsumen terhadap karawo yang sedang trend. Kenyamanan diposisi dan warna penting oleh konsumen karena posisi dan warna yang diposisi dan warnakan akan mempengaruhi selera mereka terhadap karawo yang ditampilkan. Kecepatan desain terhadap konsumen secara umum dapat diterima konsumen. Konsumen melihat posisi dan warna puas dengan kenyamanan karawo. Pengertian kecepatan desain adalah waktu yang diperlukan untuk mempersiapkan desain karawo sampai ke tangan konsumen. Tenggang waktu yang menjadi ukuran kecepatan desain produk ini adalah dari konsumen memesan desain karawo sampai dengan desain karawo yang dipesan tersedia di depan konsumen dan siap dipakai. Kecepatan desain yang diinginkan konsumen yaitu kurang dari 5 hari. Penataan batik karawo mencakup penataan motif pada karawo, perhiasan pada kera depan belakang dan perlengkapan pada bagian pinggang tempat dudukan batik karawo serta dekorasi yang digunakan. Penilaian kinerja penataan batik karawo dinilai baik, karena konsumen menilai warna-warna yang digunakan dalam karawo sudah serasi dan perpaduan yang menarik.
31
Persyaratan pelanggan yang terakhir adalah respon pengusaha karawo terhadap keluhan konsumen. Konsumen menginginkan respon pengusaha karawo yang cepat dan tanggap dalam menangani keluhan. Misalnya saja pengunjung yang mengeluh posisi dan warna karawo kurang serasi ataupun model yang terlalu lama, segera mendapatkan respon yang baik dengan perancangan konsep yang baru. Kinerja Respon pengusaha karawo dan keluhan pelanggan dinilai baik oleh konsumen, karena di kota Gorontalo mengutamakan kenyamanan bagi pengunjung, misalnya saja karawo yang dibeli konsumen terdapat kecacatan berupa sobek atau sulaman yang lepas, setelah konsumen menyampaikan
keluhan
dan
kebenarannya,
apabila
benar
pengusaha
karawo
maka
pengusaha
langsung
mengecek
karawo
berusaha
mengembalikan uang konsumen atau memperbaikinya
4.2 Mendaftarkan Persyaratan Teknik Setelah kebutuhan dan harapan konsumen dinyatakan dalam persyaratan pelanggan,
langkah
kedua
dalam
membangun
matriks
HOQ
adalah
mendaftarkan persyaratan teknik yang akan mempengaruhi satu atau lebih persyaratan
pelanggan.
Persyaratan
teknik
adalah
langkah
bagaimana
perusahaan menjawab hal-hal yang diinginkan pelanggan yang terdapat pada daftar persyaratan pelanggan dengan berbagai sumberdaya yang dimiliki perusahaan. Untuk memperoleh persyaratan teknik dilakukan wawancara terkendali dengan pihak pengusaha karawo dengan mengacu standar desain yang telah dibuat. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha karawo didapatkan daftar aktivitas teknik (proses) yang dilakukan pengrajin karawo. Aktivitas teknik (proses) dapat dilihat pada Tabel 4.2.
32
Tabel 4.2. Persyaratan Teknik No
Persyaratan Teknik
Keterangan
1
Bahan Baku Yang Digunakan
Kegiatan yang dilakukan oleh pengrajin dalam mengkondisi desain karawo seluruh kebutuhan bahan baku selama operasional. .
2
Pengukuran
dan
Pemotongan
Kain Desain Karawo.
Kegiatan mengukur dan memotong bahan baku untuk sementara waktu di tempat tertentu sebelum diolah ke tahap selanjutnya.
3
Pengirisan Serat kain
Kegiatan pengirisan bahan-bahan baku yang telah berbentuk pola.
4
Pencabutan Serat Kain
Kegiatan pencabutan serat kain bahan baku yang telah melalui tahap pengirisan sehingga menghasilkan produk setengah jadi.
5
Penyulaman Desain Karawo
menyulam karawo yang telah di iris dan di cabut benangnya, di sulam sesuai dengan pola yang ada.
6
7
Pengikatan serat-serat kain yang
Kegiatan
telah diiris, cabut dan sulam
kegiatan ini adalah kegiatan terakhir dalam
Pemeriksaan
menyulam karawo.
hasil
Sulaman
mengikat
sulaman
dalam
arti
Karawo 8
Pencucian Dan Penyetrikaan Kain
Kegiatan pemeriksaan seluruh hasil sulaman.
Sulaman
Kegiatan
mencuci
dan
menyetrika
sulaman karawo dan siap untuk di pakai. Sumber : Data hasil olahan 2013
baju
33
4.3 Penentuan Arah Pengembangan Arah pengembangan atau direct of improvement (DOI) dari setiap persyaratan teknik penting untuk ditentukan karena informasi tersebut akan sangat membantu dalam penentuan korelasi antar persyaratan teknik dalam penentuan target. Terdapat tiga arah pengembangan yaitu : 1)
simbol ini diberikan pada persyaratan teknik yang akan meningkatkan kepuasan pelanggan apabila lebih atau singkatnya ditingkatkan
2)
simbol ini diberikan pada persyaratan teknik yang akan meningkatkan kepuasan pelanggan apabila kurang, atau singkatnya diturunkan.
3)
simbol ini diberikan pada persyaratan teknik yang akan meningkatkan kepuasan pelanggan apabila terdapat pada target (jangkauan nilai) tertentu. Berdasarkan wawancara dengan pengusaha karawo kota Gorontalo dapat
diarahkan pengembangan/direct of improvement (DOI) untuk masing-masing persyaratan teknik pengembangan desain karawo dapat dilihat pada Tabel 4.3.
34
Tabel 4.3. Arah Pengembangan Persyaratan Teknik Arah No. Persyaratan Teknik Primer Pengembangan 1
Bahan Baku Yang Digunakan
2
Pengukuran
dan
Pemotongan
Kain Desain Karawo 3
Pengirisan Serat kain
4
Pencabutan Serat Kain
5
Penyulaman Desain Karawo
6
Pengikatan serat-serat kain yang telah diiris, cabut dan sulam
7
Pemeriksaan
hasil
Sulaman
Karawo 8
Pencucian Dan Penyetrikaan Kain Sulaman
Sumber : Data hasil olahan 2013
Mengacu pada Tabel 4.3 diketahui bahwa semua arah pengembangan persyaratan teknik desain karawo mempunyai arah pengembangan ditingkatkan, Hal tersebut karena pihak pengusaha karawo selalu berorientasi pada penambahan jumlah konsumen dari waktu ke waktu, sehingga baik pembuatan konsep dan motif akan terus ditingkatkan.
4.4 Pengembangan Matriks Hubungan antara Persyaratan Pelanggan (What) dan Persyaratan Teknik (How)
35
Langkah selanjutnya dalam penyusunan HOQ adalah membandingkan persyaratan pelanggan dengan persyaratan teknik, kemudian menentukan hubungan antara kedua persyaratan dalam matriks interrelationships. Setiap persyaratan teknik mungkin akan mempengaruhi lebih dari satu persyaratan pelanggan, begitupun sebaliknya. Hubungan yang terjadi antara persyaratan pelanggan dan persyaratan teknik dapat merupakan hubungan kuat, sedang, lemah atau tidak memiliki hubungan sama sekali dan untuk kondisi desain karawo menujukkan derajat hubungan antara persyaratan pelanggan dengan persyaratan teknik, digunakan simbol sebagai berikut : = Sebuah lingkaran penuh kondisi desain karawo menunjukkan hubungan yang kuat, bernilai 9 = Sebuah lingkaran kosong kondisi desain karawo menunjukkan sebuah hubungan medium, bernilai 3. = Sebuah segitiga kondisi desain karawo menunjukkan sebuah hubungan yang lemah, bernilai 1. = Sebuah
kotak
dibiarkan
kosong
kondisi
desain
karawo
menunjukkan tidak ada hubungan, 0. Berdasarkan wawancara dengan pengusaha karawo, hubungan antara kedua persyaratan dalam matriks interrelationships pada Gambar 4.1.
1
Posisi dan warna
2
Kondisi desain karawo
3
Keragaman dan tampilan desain
4
Desain dan warna
5
Harga produk
6
Kenyamanan ukuran
7
Penempatan motif
8
Ukuran motif
9
Gambar motif
10
Keragaman warna desain dan batik
11
Penampilan karawo dan perpaduan perhiasan
12
Kecepatan desain
13
Penataan batik karawo Respon perusahaan
14
Sumber : Data hasil olahan 2013
Gambar 4.1. Matriks Hubungan Persyaratan Pelanggan dengan Persyaratan Teknik
Pencucian Dan Penyetrikaan Kain Sulaman
Pemeriksaan hasil Sulaman Karawo
Pengikatan serat-serat kain yang telah diiris, cabut dan sulam
Pencabutan Serat Kain
Penyulaman Desain Karawo
PELANGGAN
Pengirisan Serat Kain
PERSYARATAN
Pengukuran Dan Pemotongan kain Desain Karawo
PERSYARATAN TEKNIK
Bahan Baku Yang Digunakan
36
37
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa antara atribut desain karawo dan persyaratan teknik, memiliki hubungan kuat, hubungan sedang dan hubungan yang lemah atau tidak berhubungan. Contoh hubungan kuat terjadi antara posisi dan warna dengan proses penyulaman karawo dan pemeriksaan hasil sulaman karawo. Dengan teknik penyulaman serta hasil sulaman yang melalui pemeriksaan yang teliti menghasilkan posisi dan warna yang menarik. Contoh hubungan yang sedang terjadi antara penempatan motif dan Pengukuran Dan Pemotongan kain Desain Karawo, Pengurisan Serat Kain, Pencabutan Serat Kain. Contoh hubungan yang lemah terjadi antara kecepatan penyajian dan penyimpanan bahan baku. Hal ini berkaitan dengan kondisi alat penyimpanan atau cara penyimpanan yang mengakibatkan cepat atau tidaknya bahan baku tersedia dan dikemas. Contoh hubungan yang lemah juga terjadi antara kenyamanan ukuran dan pengirisan serat kain. 4.5 Mengembangkan Matriks Hubungan antar Persyaratan Teknik (How) Matriks hubungan antar teknik atau correlations merupakan matriks yang berguna untuk mengidentifikasikan persyaratan teknik mana saja yang saling mendukung dan saling bertentangan satu sama lainnya. Persyaratan teknik yang saling bertentangan sangat penting karena persyaratan teknik tersebut secara teratur merupakan hasil dari persyaratan pelanggan dan konsekuensinya kondisi desain karawonjukkan titik dimana trade off harus dibuat. Hubungan yang terjadi antar persyaratan teknik dapat berupa hubungan positif kuat, positif lemah, negatif lemah, negatif kuat, dan tidak memiliki hubungan sama sekali. Hubungan tersebut menggunakan symbol sebagai berikut :
38
: Hubungan positif kuat, bernilai (+9) : Hubungan positif lemah, bernilai (+3) : Hubungan negatif lamah, bernilai (-3) XX : Hubungan negatif kuat, bernilai (-9) X
: Kondisi desain karawo menujukkan tidak ada hubungan, bernilai (0)
Berdasarkan wawancara dengan Pengusaha karawo dapat diketahui hubungan antar persyaratan teknik atau matrik correlations. Matriks hubungan antar
Sumber : Data hasil olahan 2013
Gambar 4.2. Matriks Hubungan Antar Persyaratan Teknik
Pencucian Dan Penyetrikaan Kain Sulaman
Pemeriksaan hasil Sulaman Karawo
Pengikatan serat-serat kain yang telah diiris, cabut dan sulam
Penyulaman Desain Karawo
Pencabutan Serat Kain
Pengirisan Serat kain
Pengukuran dan Pemotongan Kain Desain Karawo
Bahan Baku Yang Digunakan
persyaratan teknis dapat dilihat pada Gambar 4.2.
39
Hubungan positif kuat merupakan hubungan searah yang sangat kuat. Apabila satu karakteristik proses mengalami peningkatan, akan berdampak kuat terhadap karakteristik proses lainnya. Contoh hubungan antar persyaratan teknik yang memiliki hubungan positif kuat adalah bahan baku yang digunakan dengan penyulaman desain karawo. Hubungan positif lemah juga merupakan hubungan yang searah. Namun dampak yang dihasilkan tidak terlalu kuat. Contoh hubungan antar persyaratan teknik yang memiliki hubungan positif lemah adalah hubungan antara bahan baku yang digunakan dan Pencucian Dan Penyetrikaan Kain Sulaman. Hubungan negatif merupakan hubungan yang berlawanan arah. Apabila suatu karakteristik mengalami peningkatan maka karakteristik proses lainnya akan mengalami penurunan. Contoh hubungan antar persyaratan teknik yang memiliki hubunan negatif lemah adalah bahan baku yang digunakan dengan Pengikatan serat-serat kain yang telah diiris, cabut dan sulam. Hubungan negatif kuat tidak terjadi antara persyaratan teknik desain karawo. Selain memiliki hubungan positif dan negatif, juga terdapat ketidakadaan hubungan antara persyaratan teknik. Contoh persyaratan teknik yang tidak memiliki hubungan adalah bahan baku yang digunakan dengan Pencabutan Serat Kain. 4.6 Mengembangkan Prioritas Persyaratan Pelanggan 4.6.1
Tingkat Kepentingan Pelanggan Setiap persyaratan pelanggan diberikan peringkat berdasarkan tingkat
kepentingan
bagi
pengunjung.
Rating
kepentingan
berguna
untuk
memprioritaskan usaha dan pembuatan keputusan trade-off. Skala yang digunakan dalam tingkat kepentingan ini adalah skala likert lima angka. Tingkat
40
kepentingan setiap persyaratan pelanggan diketahui melalui survey terhadap 40 konsumen
dengan
menggunakan
kuesioner.
konsumen
diminta
untuk
mengurutkan dan memberikan peringkat pada masing-masing persyaratan pelanggan sesuai dengan tingkat kepentingan. Hasil survei tingkat kepentingan dianalisis menggunakan tabulasi deskriptif berupa tabel frekuensi, di mana kriteria dari setiap tingkat kepentingan yang memiliki frekuensi terbanyak merupakan tingkat kepentingan suatu persyaratan pelanggan. Berdasarkan
40
konsumen,
sebanyak
8
Konsumen
(20
persen)
menyatakan bahwa atribut posisi dan warna merupakan atribut yang sangat penting dari suatu karawo, karena posisi dan warna bagus atau tidaknya suatu karawo menjadi hal utama yang diperhitungkan dari konsumen karawo untuk membeli kembali produk tersebut. Konsumen yang lain sebanyak 19 konsumen (48 persen) menyatakan bahwa posisi dan warna adalah atribut yang penting, sedangkan 7 konsumen (18 persen) menyatakan bahwa atribut posisi dan warna cukup penting bagi konsumen, sedangkan sisanya 6 konsumen (15 persen) menyatakan bahwa atribut posisi dan warna tidak penting bagi konsumen. Tingkat kepentingan atribut posisi dan warna dapat dilihat pada Tabel 4.4.
41
Tabel 4.4. Tingkat Kepentingan Persyaratan Pelanggan Posisi Dan Desain Bagi Konsumen Karawo Tingkat Kepentingan Atribut Sangat Tidak Penting
Jumlah (Orang)
Persentase
0
0%
Tidak penting
6
15%
Cukup Penting
7
18%
Penting
19
48%
Sangat Penting
8
20%
Total
40
100%
Sumber : Data hasil olahan 2013
Berdasarkan 40 konsumen, sebanyak
13 konsumen (33
persen)
menyatakan bahwa atribut tampilan kondisi desain karawo cukup penting bagi konsumen, karena tampilan kondisi desain karawo akan membuat konsumen cukup tertarik untuk segera membeli karawo tersebut dan juga sebagai oleh-oleh karawo kota Gorontalo yang boleh diperhitungkan keberadaannya. Konsumen yang lain menyatakan tampilan kondisi desain karawo penting bagi konsumen yaitu sebanyak 23 konsumen ( 58 persen), sedangkan sisanya 4 konsumen (10 persen) menyatakan bahwa atribut tampilan kondisi desain karawo cukup penting bagi konsumen. Tingkat kepentingan atribut Tampilan Kondisi desain karawo dapat dilihat pada Tabel 4.5.
42
Tabel 4.5. Tingkat Kepentingan Persyaratan Pelanggan Kondisi Desain Bagi Konsumen Karawo Tingkat Kepentingan Jumlah (Orang)
Persentase
Sangat Tidak Penting
0
0%
Tidak penting
0
0%
Cukup Penting
4
10%
Penting
23
58%
Sangat Penting
13
33%
Total
40
100%
Atribut
Sumber : Data hasil olahan 2013
Berdasarkan total 40 konsumen, sebanyak 4 konsumen (10 persen) menyatakan bahwa keragaman dan variasi desain merupakan atribut yang sangat penting bagi konsumen, 9 konsumen (23 persen) menyatakan bahwa keragaman dan variasi desain penting bagi konsumen, 7 konsumen (18 persen) menyatakan bahwa keragaman dan variasi desain cukup penting bagi konsumen, 12 konsumen (30 persen) menyatakan bahwa keragaman dan variasi desain tidak penting bagi konsumen, 8 konsumen (20 persen) menyatakan bahwa keragaman dan variasi desain sangat tidak penting bagi konsumen. Tingkat kepentingan keragaman dan variasi desain dapat dilihat pada Tabel 4.6.
43
Tabel 4.6. Tingkat Kepentingan Persyaratan Pelanggan Keragaman Dan Variasi Desain Bagi Konsumen Karawo Tingkat Kepentingan Jumlah (Orang)
Persentase
Sangat Tidak Penting
8
20%
Tidak penting
12
30%
Cukup Penting
7
18%
Penting
9
23%
Sangat Penting
4
10%
Total
40
100%
Atribut
Sumber : Data hasil olahan 2013
Berdasarkan total 40 konsumen, sebanyak 8 konsumen (20 persen) menyatakan bahwa desain dan warna penting bagi konsumen. Apabila desain dan warna karawo yang ditampilkan menarik, maka konsep perpaduaannya harus sesuai, 6 konsumen (15 persen) menyatakan atribut desain dan warna penting bagi konsumen, 16 konsumen (40 persen) menyatakan atribut desain dan warna cukup penting bagi konsumen, 9 konsumen (23 persen) menyatakan atribut desain dan warna tidak penting bagi konsumen, 1 konsumen (3 persen) menyatakan atribut desain dan warna sangat tidak penting bagi konsumen. Tingkat kepentingan atribut desain dan warna dapat dilihat pada Tabel 4.7.
44
Tabel 4.7. Tingkat Kepentingan Persyaratan Pelanggan Desain Dan Warna Bagi Konsumen Karawo Tingkat Kepentingan Jumlah (Orang)
Persentase
Sangat Tidak Penting
1
3%
Tidak penting
9
23%
Cukup Penting
16
40%
Penting
6
15%
Sangat Penting
8
20%
Total
40
100%
Atribut
Sumber : Data hasil olahan 2013
Berdasarkan total 40 konsumen, sebanyak 10 konsumen (25 persen) menyatakan bahwa harga karawo yang sesuai sangat penting bagi konsumen, 7 konsumen (18 persen) menyatakan bahwa harga karawo yang sesuai penting bagi konsumen, sedangkan sisanya 23 konsumen (58 persen)
menyatakan
bahwa harga karawo yang sesuai cukup penting bagi konsumen. Tingkat kepentingan harga karawo dapat dilihat pada Tabel 4.8.
45
Tabel 4.8. Tingkat Kepentingan Persyaratan Pelanggan Harga Karawo Bagi Konsumen Karawo Tingkat Kepentingan Jumlah (Orang)
Persentase
Sangat Tidak Penting
0
0%
Tidak penting
0
0%
Cukup Penting
23
58%
Penting
7
18%
Sangat Penting
10
25%
Total
40
100%
Atribut
Sumber : Data hasil olahan 2013
Berdasarkan total 40 konsumen, sebanyak 13 konsumen (33 persen) menyatakan bahwa kenyamanan ukuran sangat penting bagi konsumen, tidak semua orang mendapatkan kenyamanan ukuran kondisi desain karawo yang sama dan beberapa orang dengan keluhan kenyamanan ukuran tertentu, tidak bisa memakai ukuran yang pas dengan bentuk tubuhnya, tepapi memakai ukuran tertentu yang nyaman untuk konsumen. konsumen sebanyak 14 konsumen (35 persen) menyatakan bahwa kenyamanan ukuran kondisi desain karawo penting.konsumen yang menyatakan cukup penting 6 konsumen (15 persen) tingkat kenyamanan ukuran dianggap cukup penting oleh konsumen yang bertubuh ideal.konsumen sebanyak 7 konsumen (18 persen) menyatakan tidak penting karena tingkat kenyamanan ukuran karawo yang di jual di pasaran sudah pas. Sisanya Tingkat kenyamanan ukuran kondisi desain karawo dapat dilihat pada Tabel 4.9.
46
Tabel 4.9. Tingkat Kepentingan Persyaratan Pelanggan Kenyamanan Ukuran Bagi Konsumen Karawo Tingkat Kepentingan Jumlah (Orang)
Persentase
Sangat Tidak Penting
0
0%
Tidak penting
7
18%
Cukup Penting
6
15%
Penting
14
35%
Sangat Penting
13
33%
Total
40
100%
Atribut
Sumber : Data hasil olahan 2013
Berdasarkan total 40 konsumen, 19 kosumen (48 persen) menyatakan bahwa penempatan motif adalah persyaratan pelanggan yang mutlak harus dimiliki oleh suatu desain karawo, hal ini karena konsumen yang sebagian besar adalah wanita, yang sangat memperhitungkan letak penempatan motif dari suatu desain karawo. Sebesar 12 konsumen (30 persen) menyatakan bahwa penempatan motif penting, sebesar 6 konsumen (15 persen) menyatakan bahwa penempatan motif cukup penting, sedangkan sisanya sebesar 3 konsumen (8 persen)
menyatakan
bahwa
penempatan
motif
tidak
kepentingan penempatan motif dapat dilihat pada Tabel 4.10.
penting.
Tingkat
47
Tabel 4.10. Tingkat Kepentingan Persyaratan Pelanggan Penempatan Motif Bagi Konsumen Karawo Tingkat Kepentingan Jumlah (Orang)
Persentase
Sangat Tidak Penting
0
0%
Tidak penting
3
8%
Cukup Penting
6
15%
Penting
12
30%
Sangat Penting
19
48%
Total
40
100%
Atribut
Sumber : Data hasil olahan 2013
Berdasarkan total 40 konsumen, sebanyak 9 konsumen (23
persen)
menyatakan bahwa ukuran motif sangat penting. Karakteristik konsumen yang sebagian besar wanita sangat memperhitungkan ukuran motif. Motif
yang
menarik dengan konsep dan model yang diciptakan semenarik mungkin dapat membuat konsumen puas dengan karawo sehingga dapat menarik konsumen untuk melakukan pembelian ulang. Sebanyak 17 konsumen (43 persen) menyatakan bahwa ukuran motif penting, Sebanyak 11 konsumen (28 persen) menyatakan bahwa ukuran motif cukup penting, sedangkan sisanya sebanyak 3 konsumen (8 persen) menyatakan bahwa ukuran motif tidak penting. Tingkat kepentingan atribut ukuran motif dapat dilihat pada Tabel 4.11.
48
Tabel 4.11. Tingkat Kepentingan Persyaratan Pelanggan Ukuran Motif Bagi Konsumen Karawo Tingkat Kepentingan Jumlah (Orang)
Persentase
Sangat Tidak Penting
0
0%
Tidak penting
3
8%
Cukup Penting
11
28%
Penting
17
43%
Sangat Penting
9
23%
Total
40
100%
Atribut
Sumber : Data hasil olahan 2013
Sebanyak 40 konsumen, 6 konsumen (15 persen) menyatakan bahwa bentuk motif sangat penting, 14 konsumen (35 persen) menyatakan bentuk motif penting, 5 konsumen (13 persen) menyatakan bentuk motif cukup penting, 5 konsumen (13 persen) menyatakan bentuk motif tidak penting sedangkan sisa 10 konsumen (25 persen) menyatakan bentuk motif sangat penting. Tingkat kepentingan bentuk motif dapat dilihat pada Tabel 4.12.
49
Tabel 4.12. Tingkat Kepentingan Persyaratan Pelanggan Bentuk Motif Bagi Konsumen Karawo Tingkat Kepentingan Jumlah (Orang)
Persentase
Sangat Tidak Penting
10
25%
Tidak penting
5
13%
Cukup Penting
5
13%
Penting
14
35%
Sangat Penting
6
15%
Total
40
100%
Atribut
Sumber : Data hasil olahan 2013
Sebanyak 40 konsumen, 12 konsumen (30 persen) menyatakan bahwa keragaman warna desain dan warna batik sangat penting, 13 konsumen (33 persen) menyatakan bahwa keragaman warna desain dan warna batik penting, 11 konsumen (28 persen) menyatakan bahwa keragaman warna desain dan warna batik cukup penting, 2 konsumen (5 persen) menyatakan bahwa keragaman warna desain dan warna batik tidak penting, sedangkan sisa konsumen, yaitu sebesar 2 konsumen (5 persen) menyatakan bahwa keragaman warna desain dan warna batik sangat tidak penting. Tingkat kepentingan untuk persyaratan pelanggan keragaman warna desain dan warna batik dapat dilihat pada Tabel 4.13.
50
Tabel 4.13. Tingkat Kepentingan Persyaratan Pelanggan Keragaman Warna Desain Dan Warna Batik Bagi Konsumen Karawo Tingkat Kepentingan Jumlah (Orang)
Persentase
Sangat Tidak Penting
2
5%
Tidak penting
2
5%
Cukup Penting
11
28%
Penting
13
33%
Sangat Penting
12
30%
Total
40
100%
Atribut
Sumber : Data hasil olahan 2013
Berdasarkankan total 40 konsumen, sebanyak 7 konsumen (18 persen) menyatakan bahwa penampilan karawo jika berpaduan dengan batik sangat penting. Sisa konsumen sebanyak 13 (33 persen) menyatakan penampilan karawo jika berpaduan dengan batik penting, dan sebanyak 20 konsumen (50 persen) meyatakan bahwa penampilan karawo jika berpaduan dengan batik cukup penting. Tingkat kepentingan penampilan karawo jika berpaduan dengan batik dapat dilihat pada Tabel 4.14.
51
Tabel 4.14. Tingkat Kepentingan Persyaratan Pelanggan Penampilan Karawo Jika berpaduan Dengan Batik Bagi Konsumen Karawo Tingkat Kepentingan Jumlah (Orang)
Persentase
Sangat Tidak Penting
0
0%
Tidak penting
0
0%
Cukup Penting
20
50%
Penting
13
33%
Sangat Penting
7
18%
Total
40
100%
Atribut
Sumber : Data hasil olahan 2013
Berdasarkan total 40 konsumen, sebanyak 14 konsumen (35 persen) menyatakan bahwa kecepatan dalam mendesain sangat penting, 18 konsumen (45 persen) menyatakan bahwa kecepatan dalam mendesain penting, 7 konsumen (18 persen) menyatakan bahwa kecepatan dalam mendesain cukup penting . Sisa konsumen sebanyak 1 konsumen (3 persen) menyatakan kecepatan dalam mendesain sangat tidak penting. Tingkat kepentingan kecepatan dalam mendesain dapat dilihat pada Tabel 4.15.
52
Tabel 4.15. Tingkat Kepentingan Persyaratan Pelanggan Kecepatan Mendesain Bagi Konsumen Karawo Tingkat Kepentingan Jumlah (Orang)
Persentase
Sangat Tidak Penting
1
3%
Tidak penting
0
0%
Cukup Penting
7
18%
Penting
18
45%
Sangat Penting
14
35%
Total
40
100%
Atribut
Sumber : Data hasil olahan 2013
Berdasarkan total 40 konsumen, sebanyak 13 konsumen (33 persen) menyatakan bahwa penataan desain karawo sangat penting.. Sebanyak 19 konsumen (48 persen) menyatakan penataan desain karawo merupakan hal yang penting, 7 konsumen (18 persen) menyatakan penataan desain karawo merupakan hal yang cukup penting, sedangkan sisanya 1 konsumen (3 persen) menyatakan penataan desain karawo merupakan hal yang tidak penting. Tingkat penataan desain karawo dapat dilihat pada Tabel 4.16.
53
Tabel 4.16. Tingkat Kepentingan Persyaratan Pelanggan Penataan Desain Karawo Bagi Konsumen Karawo Tingkat Kepentingan Jumlah (Orang)
Persentase
Sangat Tidak Penting
0
0%
Tidak penting
1
3%
Cukup Penting
7
18%
Penting
19
48%
Sangat Penting
13
33%
Total
40
100%
Atribut
Sumber : Data hasil olahan 2013
Sebanyak 11 konsumen (28 persen) menyatakan bahwa perusahaan merespon keluhan pelanggan merupakan hal yang sangat penting. Sebanyak 16 konsumen (40 persen) menyatakan perusahaan merespon keluhan pelanggan merupakan hal yang penting, 12 konsumen (30 persen) menyatakan perusahaan merespon keluhan pelanggan merupakan hal yang cukup penting, sedangkan sisanya 1 konsumen (3 persen) menyatakan perusahaan merespon keluhan pelanggan merupakan hal yang tidak penting. Tingkat kepentingan kecepatan transaksi dapat dilihat pada Tabel 4.17.
54
Tabel 4.17. Tingkat Kepentingan Persyaratan Pelanggan Perusahaan Merespon Keluhan Pelanggan Bagi Konsumen Karawo Tingkat Kepentingan Jumlah (Orang)
Persentase
Sangat Tidak Penting
0
0%
Tidak penting
1
3%
Cukup Penting
12
30%
Penting
16
40%
Sangat Penting
11
28%
Total
40
100%
Atribut
Sumber : Data hasil olahan 2013
Persyaratan pelanggan yang sangat penting keberadaanya atau mutlak harus ada dalam suatu desain karawo adalah Kondisi desain karawo, Desain dan warna, Kenyamanan ukuran, Penempatan motif, Ukuran motif, Gambar motif dan Keragaman warna desain dan batik . Sedangkan persyaratan pelanggan yang harus ada adalah Posisi dan warna, Keragaman dan tampilan desain, Harga produk, Penampilan karawo dan perpaduan perhiasan, Kecepatan desain, Penataan batik karawo dan Respon perusahaan. Tingkat kepentingan dapat dilihat pada Tabel 4.18.
55
Tabel 4.18. Tingkat Kepentingan Setiap Persyaratan Pelanggan Karawo PERSYARATAN
Kepentingan
PELANGGAN
Pelanggan
No.
1
Posisi dan warna
4
2
Kondisi desain karawo
5
Keragaman dan tampilan 3
4 desain
4
Desain dan warna
5
5
Harga produk
4
6
Kenyamanan ukuran
5
7
Penempatan motif
5
8
Ukuran motif
5
9
Gambar motif
5
Keragaman warna desain 10
5 dan batik Penampilan karawo dan
11
4 perpaduan perhiasan
12
Kecepatan desain
4
13
Penataan batik karawo
4
14
Respon perusahaan
4
Sumber : Data hasil olahan 2013
56
4.6.2
Nilai Sasaran Pelanggan Nilai sasaran ditentukan dengan mengevaluasi penilaian dari setiap
persyaratan pelanggan dan membuat pilihan baru untuk mempertahankan produk agar tidak berubah, memperbaiki produk atau membuat produk lebih baik. Nilai sasaran menggunakan skala yang sama dengan penilaian kompetitif pelanggan, yaitu skala likert lima angka. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha karawo dapat diketahui nilai sasaran untuk setiap persyaratan pelanggan. Nilai sasaran setiap persayaratan pelanggan dapat dilihat pada Tabel 4.19. Tabel 4.19. Nilai Sasaran Persyaratan Pelanggan Karawo PERSYARATAN
Penilaian
Nilai
PELANGGAN
Pelanggan Sasaran
No.
1
Posisi dan warna
4
4
2
Kondisi desain karawo
4
4
3
3
Keragaman dan tampilan 3 desain 4
Desain dan warna
3
4
5
Harga produk
4
4
6
Kenyamanan ukuran
4
4
7
Penempatan motif
4
4
8
Ukuran motif
4
4
9
Gambar motif
3
4
10
Keragaman warna desain
4
4
57
dan batik Penampilan karawo dan 11
4
3
perpaduan perhiasan 12
Kecepatan desain
4
3
13
Penataan batik karawo
4
3
14
Respon perusahaan
4
3
Sumber : Data hasil olahan 2013
Berdasarkan nilai sasaran setiap persyaratan pelanggan, pengusaha karawo ingin mempertahankan Posisi dan warna, Kondisi desain karawo, Keragaman dan tampilan desain, Harga produk, Kenyamanan ukuran, Penempatan motif, Ukuran motif, Keragaman warna desain dan batik karena dinilai atribut tersebut sudah baik dimata konsumen. Persyaratan pelanggan yang tidak perlu perbaikan akan tetapi dinilai lebih rendah adalah Penampilan karawo dan perpaduan perhiasan, Kecepatan desain, Penataan batik karawo, dan Respon perusahaan. Persyaratan pelanggan yang dianggap perlu perbaikan adalah Desain dan warna dan Gambar motif
4.6.3
Faktor Skala Kenaikan Faktor skala kenaikan adalah rasio antara nilai sasaran yang diterapkan
manajemen perusahaan dengan tingkat kepuasan persyaratan pelanggan perusahaan yang dinilai oleh pelanggan. Persyaratan pelanggan yang memiliki nilai faktor skala kenaikan di atas satu berarti semakin membutuhkan perbaikan, semakin besar nilai faktor skala kenaikan berarti semakin besar membutuhkan usaha perbaikan. Berdasarkan hasil perhitungan pada Lampiran 9, maka didapat
58
nilai faktor skala kenaikan setiap persyaratan konsumen karawo dapat dilihat pada Tabel 4.20. Tabel 4.20. Faktor Skala Kenaikan Setiap Persyaratan Pelanggan PERSYARATAN
Faktor Skala
PELANGGAN
kenaikan
No.
1
Posisi dan warna
1.07
2
Kondisi desain karawo
0.95
Keragaman dan tampilan 3
1.10 desain
4
Desain dan warna
1.22
5
Harga produk
1.09
6
Kenyamanan ukuran
1.05
7
Penempatan motif
1.05
8
Ukuran motif
1.05
9
Gambar motif
1.32
Keragaman warna desain 10
1.06 dan batik Penampilan karawo dan
11
0.82 perpaduan perhiasan
12
Kecepatan desain
0.73
13
Penataan batik karawo
0.73
14
Respon perusahaan
0.76
Sumber : Data hasil olahan 2013
59
Berdasarkan Tabel 4.19. diketahui pengusaha karawo membutuhkan perbaikan dalam hal Desain dan warna, Posisi dan warna, Keragaman dan tampilan desain, Harga produk, Kenyamanan ukuran, Penempatan motif, Ukuran motif, Keragaman warna desain dan batik dan Gambar motif. Sedangkan persyaratan pelanggan yang tidak membutuhkan perbaikan adalah Kondisi desain karawo, Penampilan karawo dan perpaduan perhiasan, Kecepatan desain, Penataan batik karawo dan Respon perusahaan. 4.6.4
Poin Penjualan Poin penjualan akan memberikan informasi dari pelanggan seberapa baik
suatu persyaratan pelanggan akan membantu penjualan produk. Tujuan dari poin penjualan adalah sebagai promosi persyaratan pelanggan yang terbaik dan persyaratan pelanggan yang akan menolong dalam penjualan produk. Pada penelitian karawo ini, poin penjualan setiap persyaratan pelanggan menunjukkan seberapa besar pengaruhnya dalam meningkatkan daya tarik atau penjualan karawo. Pada penelitian ini, poin penjualan adalah berupa nilai yang sudah ditentukan sebelumnya yaitu nilai 1,0 apabila persyaratan pelanggan tidak menolong dalam penjualan, nilaiq1 1, 2 apabila persyaratan pelanggan cukup menolong dalam penjualan dan 1,5 apabila persyaratan pelanggan menolong dalam penjualan produk. Penentuan poin penjualan didasari oleh hasil survey menggunakan kuesioner yang diberikan kepada 40 orang konsumen. Konsumen diminta memberikan penilaian seberapa besar pengaruh masing-masing persyaratan pelanggan dalam meningkatkan daya tarik karawo. Hasil survey kemudian dianalisis menggunakan tabulasi deskriptif berupa tabel frekuensi, di mana
60
kriteria dari setiap poin penjualan yang memiliki frekuensi terbanyak merupakan poin penjualan dari persyaratan pelanggan. Tabel 4.21. Poin Penjualan Setiap Persyaratan Pelanggan PERSYARATAN No.
Poin Penjualan PELANGGAN
1
Posisi dan warna
1.5
2
Kondisi desain karawo
1.2
Keragaman dan tampilan 3
1.5 desain
4
Desain dan warna
1.2
5
Harga produk
1.2
6
Kenyamanan ukuran
1.5
7
Penempatan motif
1.2
8
Ukuran motif
1.5
9
Gambar motif
1.5
Keragaman warna desain 10
1.2 dan batik Penampilan karawo dan
11
1.5 perpaduan perhiasan
12
Kecepatan desain
1.2
13
Penataan batik karawo
1.5
14
Respon perusahaan
1.0
Sumber : Data hasil olahan 2013
61
Berdasarkan Tabel 4.21. persyaratan pelanggan yang menolong penjualan adalah Posisi dan warna, Keragaman dan tampilan desain, Kenyamanan ukuran, Ukuran motif, Gambar motif, Penampilan karawo dan perpaduan perhiasan dan Penataan batik karawo . Sedangkan persyaratan pelanggan yang cukup menolong penjualan adalah Kondisi desain karawo, Desain dan warna, Harga produk, Penempatan motif, Keragaman warna desain dan batik dan Kecepatan desain. Sedangkan persyaratan pelanggan yang tidak menolong penjualan adalah Respon perusahaan. 4.6.5
Bobot Absolut Persyaratan Pelanggan Tahap akhir dalam mengembangkan matriks perencanaan adalah
penentuan bobot absolut persyaratan pelanggan. Bobot absolut persyaratan pelanggan diperoleh dari hasil perkalian antara tingkat kepentingan pelanggan dengan factor skala kenaikan dan poin penjualan. Kemudian semua bobot absolut dijumlahkan, dihitung persentasenya untuk masing-masing persyaratan pelanggan, lalu ditentukan prioritas yang harus ada dan atribut-atribut yang diharapkan pelanggan. Penentuan bobot absolut persyaratan pelanggan berguna sebagai petunjuk dalam fase perencanaan dan pengembangan produk dan pelayanan. Perhitungan bobot absolute secara lebih jelas dapat dilihat di Lampiran 7 Untuk nilai bobot absolut setiap persyaratan pelanggan beserta urutan prioritasnya dapat dilihat pada Tabel 4.22.
62
Tabel 4.22. Bobot Absolut Setiap Persyaratan Pelanggan karawo PERSYARATAN
Bobot
No.
Persentase Prioritas PELANGGAN
Absolut
1
Posisi dan warna
5.47
7.29%
5
2
Kondisi desain karawo
5.03
6.70%
9
5.65
7.53%
6
Keragaman dan tampilan 3 desain 4
Desain dan warna
6.40
8.54%
4
5
Harga produk
4.65
6.20%
10
6
Kenyamanan ukuran
6.85
9.13%
3
7
Penempatan motif
5.50
7.33%
8
8
Ukuran motif
6.89
9.19%
2
9
Gambar motif
8.66
11.55%
1
5.64
7.52%
7
4.16
5.54%
11
Keragaman warna desain 10 dan batik Penampilan karawo dan 11 perpaduan perhiasan 12
Kecepatan desain
3.10
4.14%
13
13
Penataan batik karawo
3.97
5.29%
12
14
Respon perusahaan
3.04
4.05%
14
Sumber : Data hasil olahan 2013
63
Urutan persyaratan pelanggan dimulai dari persyaratan pelanggan yang memiliki bobot absolut terbesar sampai dengan persyaratan pelanggan yang memiliki bobot absolut terkecil. Berdasarkan Tabel 4.21 dapat diketahui urutan prioritas persyaratan pelanggan karawo sebagai berikut : 1)
Gambar Motif
2)
Ukuran Motif
3)
Kenyamanan Ukuran
4)
Desain dan Warna
5)
Posisi dan warna
6)
Keragaman dan tampilan desain
7)
Keragaman warna desain dan batik
8)
Penempatan motif
9)
Kondisi desain karawo
10) Harga produk 11) Penampilan karawo dan perpaduan perhiasan 12) Penataan batik karawo 13) Kecepatan desain 14) Respon perusahaan
64
Untuk nilai persyaratan pelanggan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.23. Persyaratan Pelanggan Karawo Tingkat Persyaratan Pelanggan
Kepuasan
Posisi dan warna
4
Kondisi desain karawo
4
Keragaman dan tampilan desain
3
Desain dan warna
3
Harga produk
4
Kenyamanan jenis kain
4
Penempatan motif
4
Ukuran motif
4
Gambar motif
3
Keragaman warna desain dan batik
4
Penampilan
karawo
dan
perpaduan 4
perhiasan Kecepatan desain
4
Penataan batik karawo
4
Respon perusahaan
4
Sumber : Data hasil olahan 2013
65
4.7 Mengembangkan Urutan Prioritas Persyaratan Teknik 4.7.1
Nilai Sasaran Persyaratan Teknik Nilai sasaran persyaratan teknik diartikan sebagai berapa banyak nilai yang
diambil untuk mendesain karawo atau melebihi harapan pelanggan yang dijawab dengan mengevaluasi semua informasi yang dimasukkan ke dalam matriks HOQ. Atau nilai yang ditentukan dengan mengevaluasi penilaian dari setiap persyaratan teknik,
memperbaiki produk
supaya
lebih baik
dari pada
sebelumnya. Dalam penilaian ini digunakan skala likert lima angka, yaitu 1 untuk yang sangat buruk dan 5 untuk sangat baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha karawo diketahui nilai sasaran. Nilai sasaran persyaratan teknik dapat dilihat pada Tabel 4.24 Tabel 4.24. Nilai Sasaran Persyaratan Teknik Penilaian
Nilai
Pelanggan
Sasaran
No. Persyaratan Teknik Primer
1
Bahan Baku Yang Digunakan
3
4
Kain Desain Karawo
4
4
3
Pengirisan Serat kain
4
4
4
Pencabutan Serat Kain
4
4
5
Penyulaman Desain Karawo
4
4
3
4
4
4
Pengukuran dan Pemotongan 2
Pengikatan serat-serat kain yang 6 telah diiris, cabut dan sulam Pemeriksaan
hasil
Sulaman
7 Karawo
66
Pencucian
Dan
Penyetrikaan
8 Kain Sulaman
4
4
Sumber : Data hasil olahan 2013
Berdasarkan Tabel 4.23 nilai sasaran yang ditetapkan pengusaha karawo adalah mempertahankan Proses pngukuran dan Pemotongan Kain Desain Karawo, Pengirisan Serat kain, Pencabutan Serat Kain, Penyulaman Desain Karawo, Pemeriksaan hasil Sulaman Karawo dan Pencucian Dan Penyetrikaan Kain Sulaman . Sesuai dengan penilaian perusahaan keenam proses tersebut sudah dianggap baik karena telah sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah ada. Persyaratan teknis yang perlu ditingkatkan adalah Bahan Baku Yang Digunakan dan Pengikatan serat-serat kain yang telah diiris, cabut dan sulam . Bahan baku ditingkatkan sesuai dengan orientasi perusahaan terhadap arah pengembangan yaitu perusahaan meningkatkan jumlah konsumen di tahuntahun mendatang, begitu juga dengan Pengikatan serat-serat kain yang telah diiris, cabut dan sulam yang searah dengan bahan baku yang digunakan. 4.7.2
Derajat Kesulitan Derajat kesulitan berguna sebagai bahan untuk mengevaluasi kemampuan
manajemen mengimplementasikan perbaikan kualitas dari persyaratan teknik yang ada. Derajat kesulitan ditentukan dengan memberikan skala likert lima angka, yaitu 1 untuk yang sangat sulit hingga 5 untuk yang sangat mudah. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha karawo diketahui derajat kesulitan yang dapat dilihat pada Tabel 4.25.
67
Tabel 4.25. Derajat Kesulitan Persyaratan Teknik Derajat No. Persyaratan Teknik Primer Kesulitan 1
Bahan Baku Yang Digunakan
4
Pengukuran dan Pemotongan 2
3 Kain Desain Karawo
3
Pengirisan Serat kain
3
4
Pencabutan Serat Kain
2
5
Penyulaman Desain Karawo
3
Pengikatan serat-serat kain yang 6
2 telah diiris, cabut dan sulam Pemeriksaan
hasil
Sulaman
7
4 Karawo Pencucian Dan Penyetrikaan Kain
8
3 Sulaman
Sumber : Data hasil olahan 2013
Pada dasarnya persyaratan teknik yang ada di pengrajin karawo sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), akan tetapi dalam pelaksanaanya terdapat beberapa tingkat derajar kesulitan yang berbeda satu dengan lainnya. Berdasarkan Tabel 4.24 Persyaratan teknik yang mudah dipenuhi adalah Bahan Baku Yang Digunakan dan Pemeriksaan hasil Sulaman Karawo . Persyaratan teknik yang cukup mudah dilaksanakan adalah Pengukuran dan Pemotongan Kain Desain Karawo, Pengirisan Serat kain, Penyulaman Desain Karawo, dan Pencucian Dan Penyetrikaan Kain Sulaman.
68
Persyaratan teknik yang sulit dilaksanakan yaitu Pencabutan Serat Kain dan Pengikatan serat-serat kain yang telah diiris, cabut dan sulam. 4.7.3
Bobot Absolut Persyaratan Teknik Bobot absolut persyaratan teknik diperoleh dari hasil perkalian antara
tingkat kepentingan dengan nilai simbol pada matrik hubungan antara persyaratan pelanggan dan persyaratan teknik. Kemudian semua bobot absolut dijumlahkan, dihitung presentasenya untuk masing-masing persyaratan teknik. lalu ditentukan prioritas yang harus ada dan atribut-atribut yang diharapkan pelanggan penghitungan pada Lampiran 9. Untuk nilai bobot absolut setiap persyaratan teknik beserta urutan prioritasnya dapat dilihat pada Tabel 4.26. Tabel 4.26. Bobot Absolut Persyaratan Teknik
No.
Persyaratan Teknik Primer
1
Bahan Baku Yang Digunakan
2
Pengukuran dan Pemotongan Kain Desain Karawo
3
Pengirisan Serat kain
4
Pencabutan Serat Kain
5
Penyulaman Desain Karawo
6
Bobot Absolut Persentase Prioritas
312
23.12%
1
161
11.93%
4
195
14.46%
2
135
10.02%
6
152
11.24%
5
Pengikatan serat-serat kain yang telah diiris, cabut dan sulam
100
7.38%
8
7
Pemeriksaan hasil Sulaman Karawo
195
14.43%
3
8
Pencucian Dan Penyetrikaan Kain Sulaman
100
7.42%
7
Sumber : Data hasil olahan 2013
69
Berdasarkan Tabel 4.26 dapat diketahui urutan prioritas persyaratan teknik karawo sebagai berikut : 1) Bahan Baku Yang Digunakan 2) Pengirisan Serat kain 3) Pemeriksaan hasil Sulaman Karawo 4) Pengukuran dan Pemotongan Kain Desain Karawo 5) Penyulaman Desain Karawo 6) Pencabutan Serat Kain 7) Pencucian Dan Penyetrikaan Kain Sulaman 8) Pengikatan serat-serat kain yang telah diiris, cabut dan sulam
4.7.4
Bobot Relatif Persyaratan Teknik Bobot relatif untuk setiap persyaratan teknik ditentukan dengan mengalikan
nilai simbol pada matriks hubungan dengan bobot absolut pada prioritas persyaratan pelanggan. Bobot relatif berada pada barisan paling bawah dari prioritas persyaratan teknik. Pengusaha karawo perlu memusatkan perhatian pada persyaratan teknik yang memiliki bobot absolut dan bobot relatif lebih tinggi. Sejalan dengan derajat kesulitan persyaratan teknik, keputusan dapat dibuat dengan memperhatikan dimana mengalokasikan sumberdaya untuk perbaikan kualitas. Berdasarkan hasil perhitungan pada Lampiran 9, diketahui bobot relatif setiap persyaratan teknik seperti yang terdapat pada Tabel 4.27.,
Tabel 4.27. Bobot Relatif Persyaratan Teknik No. 1
Persyaratan Teknik Primer Bahan Baku Yang Digunakan
Bobot Relatif 373
Persentase Prioritas 21.89%
1
70
2
Pengukuran dan Pemotongan Kain Desain Karawo
220
12.90%
4
3
Pengirisan Serat kain
260
15.27%
2
4
Pencabutan Serat Kain
165
9.70%
6
5
Penyulaman Desain Karawo
193
11.31%
5
6
Pengikatan serat-serat kain yang telah diiris, cabut dan sulam
122
7.13%
8
7
Pemeriksaan hasil Sulaman Karawo
243
14.26%
3
8
Pencucian Dan Penyetrikaan Kain Sulaman
128
7.54%
7
Sumber : Data hasil olahan 2013
Berdasarkan tabel 4.27. Tidak ada perbedaan urutan prioritas antara bobot absolut dan bobot relatif persyaratan teknik. Urutan pada persyaratan teknik berdasarkan bobot relatif persyaratan teknik adalah Bahan Baku Yang Digunakan, Pengirisan Serat kain, Pemeriksaan hasil Sulaman Karawo, Pengukuran dan Pemotongan Kain Desain Karawo, Penyulaman Desain Karawo, Pencabutan Serat Kain, Pencucian Dan Penyetrikaan Kain Sulaman dan Pengikatan serat-serat kain yang telah diiris, cabut dan sulam. Perbedaan utama bobot absolut dan bobot relatif adalah bobot relatif juga mencakup informasi tentang faktor skala kenaikan dan poin penjualan.
71
Gambar 4.3. House Of Quality
Berdasarkan hasil dari perhitungan house of quality maka karawo yang di inginkan oleh sebagian besar konsumen adalah karawo dengan motif sebagai berikut :
72
Karawo untuk wanita di gunakan manik bulat biru langit digantungkan pada karawo bagian leher, bis putih pada bagian dada dengan model lengkungan, menggunakan motif bunga dengan warna putih, manik persegi panjang warna biru langit dilekatkan pada belakang punggung dan digunakan berlian imitasi transparan pada ujung manik persegi panjang. Karawo untuk pria digunakan sebagai jas semi resmi di pakaikan kupluk dengan bagian luar biru langit dan dalam putih, warna jas biru langit dengan bis putih pada lengan dan kantong, dan menggunakan kancing biru langit. Untuk selanjutnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
73
Sumber : data hasil olahan 2013
Gambar 4.4. Desain Karawo 2013